Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...
Team work by soleh
1. TEAMWORK
By Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP & Tim
I. PENDAHULUAN
Ada pepatah mengatakan, “Bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuh”. Pepatah lama ini ternyata masih berlaku sampai sekarang dalam
dunia bisnis dan lainnya. Beberapa pengalaman dari kalangan pakar bisnis
menunjukkan bahwa perusahaan yang kuat dalam kerja timnya ternyata
selalu berhasil dalam berkompetisi dalam dunia usaha.
Kerja kelompok memang merupakan sarana ampuh bagi kegiatan
apapun. Keberhasilan membina sebuah tim kerja dalam perusahaan
merupakan titik kritis yang akan menentukan sukses dan tidaknya
perusahaan tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi, kompetisi global,
dan ketahanan ekonomi dalam masyarakat yang kompleks, banyak jabatan
menuntut adanya kolaborasi di antara manusia lintas departemen.
Membangun sebuah tim adalah suatu proses memilih,
mengembangkan, memberikan kemudahan, dan melatih sebuah kelompok
kerja agar berhasil mencapai tujuan bersama. Di dalamnya mencakup
memotivasi anggota-anggota agar merasa bangga dalam melaksanakan
tugas kelompoknya. Pembangun tim harus mampu memenuhi tuntutan tugas
(kualitas hasil, tepat waktu, dsb.) dan memenuhi kebutuhan anggota-
anggota kelompok (adil, tidak konflik, dsb).
2. Melalui kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta
ketrampilan, sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan tugas secara
efektif, ketimbang dilakukan oleh seorang individu.
II. LANDASAN TEORI
Tim dibangun dengan tujuan untuk membantu kelompok fungsional
menjadi lebih efektif. Karena rasa individualisme dan persaingan atar
pribadi relatif tajam dalam organisasi, maka tidak semua kelompok kerja
dapat dikategorikan ke dalam suatu tim. Lima atau enam orang yang sedang
menyelesaikan suatu proyek belum menjamin bahwa mereka bisa
bekerjasama dalam mencapai tujuan. Secara spesifik, membangun sebuah
tim artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan,
komunikasi, dan produktivitas.
Semangat : Muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa
mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin
tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar
pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik
Saling percaya : Rasa saling percaya antar sesama anggota
merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota
tim, agar tim mampu bekerja secara efektif.
Kedekatan : Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang
mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu kelompok yang
kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya.
3. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap
kelompoknya. Umumnya kelompok yang kohesif akan lebih produktif.
Komunikasi : Agar tim bisa berfungsi dengan baik, semua anggota
harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar
pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain,
memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi
masalah.
Produktivitas : Tim seyogianya dapat menyelesaikan tugas yang
tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi
sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim
berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan.
4. III. PROSES MEMBANGUN TIM
Tidak ada satu cara khusus yang dipakai untuk membangun sebuah
tim. Tujuan untuk membangun tim yang bersemangat, memiliki kedekatan,
saling percaya, dan produktif dapat dilakukan dengan banyak cara. Apapun
caranya, hal yang penting diingat adalah tim itu sendiri harus
mengembangkan kemampuan mengidentifikasikan persoalan kerja mereka
dan sekaligus juga memecahkannya.
Lima tahap atau langkah yang umumnya dilakukan dalam membangun sebuah
tim diuraikan di bawah ini:
Langkah 1 : Membentuk Struktur Tim.
Setiap tim harus bekerja dengan suatu struktur yang memadai agar
berdaya menangani isu-isu berat dan memecahkan persoalan-persoalan
yang rumit.
Langkah 2 : Mengumpulkan informasi.
Membangun tim harus dimulai dengan penilaian diri anggota
kelompok, untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh
setiap anggota. Pengembangan tim dapat ditetapkan berdasarkan data
yang diperoleh dari survai tentang sikap, wawancara dengan anggota
tim, dan pengamatan atas diskusi-diskusi kelompok. Cara-cara tersebut
bermanfaat untuk menilai sejumlah hal, antara lain iklim komunikasi,
rasa saling percaya, motivasi, kemampuan memimpin, pencapaian
konsensus, dan nilai kelompok.
Langkah 3 : Membicarakan Kebutuhan.
Informasi yang diperoleh dalam langkah II harus dirangkum dan
diumpan-balikan kepada anggota tim. Tim harus mendiskusikannya
5. secara terbuka, dan mencoba menginterpretasikannya. Melalui proses
ini akan ditemukan sejumlah kebutuhan; kekuatan yang ada harus
dicoba dipertahankan dan dikembangkan sedangkan kelemahan harus
segera diatasi. Proses ini bisa berlangsung dalam beberapa kali
pertemuan guna menemukan hal-hal yang memang sangat dibutuhkan.
Proses ini sangat penting dalam upaya untuk menetapkan sendiri tujuan
tim. Melalui pemahaman atas kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tim
sudah dalam kondisi siaga untuk mendiagnosis masalah dan menemukan
jalan keluarnya.
Langkah 4 : Merencanakan sasaran dan menetapkan cara
pencapaiannya.
Begitu isu-isu diklarifikasikan, tim harus menetapkan tujuan dan
misinya, serta menetapkan prioritas kegiatan. Hal yang paling utama
dilakukan oleh tim adalah bekerja pada isu yang oleh anggota dianggap
paling penting. Dengan agenda yang ditetapkan sendiri, tim akan lebih
komit pada proses pelaksanaan dan pengembangannya. Kelompok harus
mengembangkan jadwal sementara dan rencana tindakan guna mencapai
tujuan. Pengembang organisasi atau spesialis pelatihan harus
mengetahui jenis-jenis latihan, film, modul-modul, atau studi kasus,
guna membantu kelompok agar bisa mengembangkan ketrampilan yang
diperlukan bagi efektivitas kerja tim.
Langkah 5 : Mengembangkan Ketrampilan
Sebagian besar proses “pembangunan tim” akan memusatkan
kegiatannya pada pengembangan ketrampilan yang diperlukan untuk
menciptakan tim yang berkinerja tinggi. Seperti halnya para atlit olah
raga, setiap anggota tim harus belajar bermain, bergerak, dan
6. mempraktekan ketrampilan mereka. Beberapa jenis ketrampilan yang
sangat diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah :
1. Kesadaran untuk mengembangkan kelompok.
Pelatihan yang komprehensif, diikuti oleh pelatihan individual,
membantu anggota tim menerapkan dan memperbaiki
ketrampilannya masing-masing.
2. Klarifikasi Peran.
Seperti hanya dengan anggota tim olahraga, kelompok kerja
memerlukan pengetahuan tentang apa yang dimainkan oleh dirinya
dan diri anggota lainnya. Berdiskusi dengan tujuan menjernihkan
atau mengklarifikasikan peran masing-masing anggota merupakan
agenda penting untuk memulai kerja dalam tim.
3. Pemecahan Masalah.
Memahami bagaimana menggunakan teknik-teknik pemecahan
masalah merupakan hal penting yang menunjang keberhasilan kerja
tim.
4. Konsensus dalam mengambil keputusan.
Sebagian besar keputusan di tempat kerja dibuat oleh pihak yang
memiliki kekuasaan. Konsensus terjadi manakala semua anggota
mengatakan : “Saya sepakat dengan keputusan itu, walau tidak
100% setuju, namun saya sangat mendukungnya”.
5. Mengatasi konflik.
Bukan hal yang aneh jika suatu kelompok yang terdiri atas orang-
orang yang berbeda latar belakang, berpotensi memunculkan
7. konflik. Jika tim gagal menangani konflik dengan semestinya maka
akan gagal mencapai tujuan. Dengan dikembangkannya ketrampilan
mengelola konflik, maka walaupun terjadi konflik, tim masih
memperoleh manfaat daripadanya. Pandangan yang saling
bertentangan satu sama lain, jika dikelola dengan baik justru akan
menciptakan suatu keputusan yang lebih baik.
6. Evaluasi hasil.
Sebagai suatu tim kerja yang senantiasa berfungsi, tim harus
mengevaluasi hasil kegiatannya guna mengetahui keberhasilan atau
pun kegagalannya.
Perhatikan beberapa karakter yang bisa merusak kerjasama tim:
1.Iri hati karena anggota lain memiliki kelebihan dan menonjol
2. Cenderung bersifat negatif terhadap banyak hal
3. Kurang percaya atas dirinya sendiri
4. Jika pendapatnya ditentang, dianggap menentang dirinya
Berikut adalah ciri-ciri tim yang berkinerja tinggi:
Seluruh anggota mempunyai tekad menyelesaikan tujuan atau misi yang
dikembangkannya.
Tim bekerja dalam lingkungan yang anggotanya saling terbuka dan
percaya satu sama lainnya.
Seluruh anggota merasa memiliki tim, dan secara sukarela mereka
berpartisipasi di dalamnya.
8. Anggota terdiri atas orang dengan pengalaman, gagasan, pandangan,
yang berbeda, dan perbedaan ini dihargai.
Semua anggota tim secara terus menerus belajar dan memperbaiki
dirinya. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan tim dalam
memecahkan persoalan.
Semua anggota tim mengerti peranan dan tanggung-jawabnya, saling
menghargai satu sama lainnya.
Keputusan diambil berdasarkan konsensus.
Setiap anggota tim berkomunikasi secara terbuka, langsung, dan saling
mendengarkan satu sama lainnya secara obyektif dan penuh kesabaran.
Tim dapat menangani konflik tanpa harus memunculkan permusuhan.
Pimpinan tim, apakah temporer atau tetap, mempraktekan gaya
kepemimpinan partisipatif.
Menurut Gavin Patterson, CEO (chief executive officer) dari BT
Retail, ketika kamu menjadi seorang pemimpin, prioritas yang paling utama
adalah membangun team yang kuat. Berikut adalah point-point utama yang
dijabarkan:
1. Salah satu kewajiban utama seorang pemimpin adalah menyatukan
kelompok. Walaupun banyak masukkan yang diberikan pihak luar, tapi
keputusan terakhir adalah ditangan kamu.
2. Ketika kamu menunjukkan kecenderungan (perhatian khusus) kepada
seseorang dalam kelompok, ini merupakanusaha yang merusak
pembentukan kelompok yang kuat dan bersatu. Hal ini merupakan
kesalahan yang paling sering terjadi di awal pembentukan kelompok
dan harus di hindari.
9. 3. Ketika Anda ditunjuk untuk posisi pimpinan yang baru, bertindaklah
cepat dan bijaksana untuk membangun kelompok Anda. Dalam masa
transisi, semakin cepat Anda membangun kestabilan, semakin baik.
Hal yang harus diperhatikan adalah jangan mengorbankan keputusan
yang bijaksana karena tekanan waktu.
4. Ketika penyusunan anggota kelompok, usahakan susunan anggota
berasal dari latar belakang yang beragam. Ini sangat penting untuk
perwakilan gaya berpikir yang berbeda, sehingga anggota kelompok
bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda.
5. Seiring dengan peningkatan jenjang karir Anda, bangunlah kelompok
yang bertalenta, karena keefektifan seoraang pemimpin ditentukan
oleh kemampuan pelaksanaan dari anggotanya. Bangun kelompok yang
kuat dan masukkan talenta yang baru untuk melengkapi kelompok
Anda.
When you become a leader, your first priority is
to build a strong team (Gavin Patterson)
10.
11. III. KESIMPULAN
Pepatah yang mengatakan, ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul
adalah mereflesikan suatu Team Work yang solid. Selain beban akan
semakin ringan, hasil yang dicapai juga akan semakin optimal. Peranan Team
Work sangat besar kontribusinya bagi tercapainya target / goal dari suatu
organisasi. Dalam suatu organisasi tanpa adanya Team Work yang tangguh,
selain terbuka peluang menuju kegagalan, hasilnya pun tidak akan sesuai
dengan yang diharapkan. "Great achievement is usually born of great
sacrifice, and is never the result of selfishness" Napoleon Hill. "A team
based environment demands that you make responsible decisions; it
requires you to take charge of your career. It requires you to develop
excellent interpersonal skills because you have to interact at a much
different level with your team members. No longer is it just you and your
job!" Catherine Pulsifer. Maka untuk membangun Team Work yang tangguh
adalah :
1. VISI DAN MISI. Semua orang yang terlibat dalam Team Work harus
benar - benar memahami dan mengerti dengan baik Visi dan Misi
organisasi. Jika kondisi ini telah terpenuhi, selain akan menghilangkan sikap
curiga / tidak percaya maka tujuan yang ingin dicapai akan semakain mudah
direalisasikan karena semuanya telah terfokuskan / terkonsentrasikan
dengan baik pada target / goal yang ingin dicapai. "If you chase two
rabbits, both will escape" Chinese Proverb.
2. SALING PERCAYA. Siapapun yang terlibat dalam suatu Team Work,
harus mau membuka diri / transparan. Yang namanya rahasia, sedini
mungkin disirnakan. Setiap permasalahan yang timbul, setiap orang dalam
12. Team Work akan berusaha seoptimal mungkin memberikan solusi
pemecahan. Jika senang akan sama - sama dinikmati dan begitu juga
sebaliknya, jika susah akan sama - sama dipikul. "We make a living by what
we get, we make a life by what we give" Winston Churchill.
3. KESATUAN. Selalu tekankan dalam Team Work bahwa kita adalah satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Ibarat sapu lidi. Jika bersatu akan
memberikan manfaat tetapi jika dipisahkan, manfaatnya akan sirna. Ketika
ada yang sakit maka spontanitas semua yang terlibat dalam Team Work
juga akan merasakannya dan berusaha menyembuhkannya. "If anything
goes bad, I did it. If anything goes semi - good, we did it. If anything goes
real good, then you did it. That's all it takes to get people to win football
games for you" Paul "Bear" Bryant.
4. SALING MENGHORMATI. Dikarenakan Team Work adalah satu
kesatuan yang tidak terpisah maka setiap orang yang berada dalam Team
Work memiliki fungsi dan peranan yang sangat vital dan penting. Tidak ada
satu hal pun yang logis dikatakan bahwa si A, B atau C lebih penting / vital
peranannya jika dibandingkan dengan si D, E atau F. Didasarkan oleh
kondisi ini maka siapapun yang terlibat dalam Team Work harus saling
menghormati dan menghargai. "Coming together is a beginning, staying
together is progress, and working together is success" Henry Ford
5. POSITIVE THINKING. Ini adalah salah satu hal fundamental yang
harus dimiliki dalam Team Work, yang menilai / menvonis baik tidaknya diri
seseorang adalah didasarkan oleh apa yang dia kontribusikan dan bukan
semata - mata hanya oleh penampilan luar. "A positive attitude brings
strength, energy and initiative" Remez Sasson
13. 6. KERJASAMA. Karena ini adalah untuk kepentingan bersama maka
sudah seyogianya bentuk dari kerjasama yang diberikan adalah kerjasama
yang tulus dan ikhlas serta tanpa adanya niat - niat terselubung. "A
successful team beats with one heart" Unknown
7. RELA BERKORBAN. Makna dari rela berkorban adalah selain korban
dalam bentuk materi tetapi juga waktu dan perasaan. Wujud nyata dari
rela berkorban ini juga harus tulus dan ikhlas serta tanpa pamrih adanya.
Motivasi utama dari perbuatan mulia ini adalah demi kesuksesan bersama
dalam suatu team Work. "Individuals play the game, but teams beat the
odds" SEAL Team saying.
8. TANTANGAN DAN RINTANGAN. Kembali, apapun tantangan dan
rintangan yang timbul, semuanya akans selalu bersatu padu dalam
menanganinya. Tidak seorangpun akan dibiarkan menderita / bahagia
sendirian. Semuanya akan selalu dirasakan bersama - sama. "If all my
friends were to jump off a bridge, I wouldn't jump with them, I'd be at
the bottom to catch them. Everyone hears what you say. Friends listen to
what you say. Best friends listen to what you don't say" Tim McGraw.
Dengan dimilikinya Team Work yang
tangguh maka apapun yang telah
direncanakan akan semakin mudah
direalisasikan.
14. DAFTAR PUSTAKA
http://saiglobal.fiftylessons.com/viewlesson.asp?l=1834 (diakses
tanggal 1 October 2011)
http://www.btplc.com/Thegroup/Ourcompany/Theboard/GavinPatterson/i
ndex.htm
Hasan Mustafa, 2001 – Team building.
http://www.andriewongso.com/awartikel-1513-Entrepreneur_Corner-
Solid_Team_Work (Diakses tanggal 17 Oktober 2011)
Soleh, et all. 2011. Teamwork. MB IPB. Bogor