Dokumen tersebut merangkum pentingnya ilmu mikrobiologi dalam pencegahan infeksi, terutama infeksi nosokomial yang terus meningkat. Ilmu mikrobiologi berperan dalam pengawasan infeksi, deteksi wabah, pengaturan penggunaan antibiotik, serta pendidikan untuk kontrol infeksi. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar pencegahan infeksi seperti isolasi pasien dan kebersihan tangan, serta j
Teknik konsultasi kebidanan mencakup beberapa langkah penting seperti bertanya dengan pertanyaan terbuka, mendorong klien untuk bertanya balik, memperlakukan klien dengan hormat, dan menjelaskan cara menggunakan pilihan kontrasepsi yang dipilih. Prinsip pencegahan infeksi meliputi asumsi bahwa setiap orang dapat menularkan penyakit dan harus dianggap berisiko terinfeksi serta pentingnya mencuci tangan
Ruang isolasi adalah ruangan khusus di rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi tertentu secara terpisah agar mencegah penyebaran penyakit dan infeksi ke pasien dan tenaga medis lainnya. Terdapat dua jenis isolasi berdasarkan epidemiologi penyakit yaitu isolasi kontak dan droplet, serta dua jenis berdasarkan kondisi klinis pasien yaitu isolasi ketat dan protektif. Ruang isolasi dapat bertekanan posit
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya infeksi nosokomial di rumah sakit di Indonesia. Infeksi nosokomial masih menjadi masalah besar yang dapat menyebabkan kematian, terutama di negara berkembang. Untuk mencegahnya diperlukan sistem surveilans yang baik, peraturan yang jelas, program edukasi berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, serta penerapan protokol kebersihan dan kontrol infeksi yang ketat.
Dokumen tersebut membincangkan tentang amalan kebersihan dalam perubatan untuk mencegah penyebaran penyakit. Ia meliputi prosedur pencucian dan pembersihan peralatan, pengurusan sisa klinikal, penggunaan alat perlindungan diri, dan teknik aseptik untuk mengekalkan steriliti peralatan semasa prosedur perubatan. Teknik cucian tangan yang betul juga ditekankan untuk mencegah penyebaran jang
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit akibat berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis dan dapat dicegah dengan menerapkan prosedur kebersihan dan keamanan yang tepat.
Teknik konsultasi kebidanan mencakup beberapa langkah penting seperti bertanya dengan pertanyaan terbuka, mendorong klien untuk bertanya balik, memperlakukan klien dengan hormat, dan menjelaskan cara menggunakan pilihan kontrasepsi yang dipilih. Prinsip pencegahan infeksi meliputi asumsi bahwa setiap orang dapat menularkan penyakit dan harus dianggap berisiko terinfeksi serta pentingnya mencuci tangan
Ruang isolasi adalah ruangan khusus di rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi tertentu secara terpisah agar mencegah penyebaran penyakit dan infeksi ke pasien dan tenaga medis lainnya. Terdapat dua jenis isolasi berdasarkan epidemiologi penyakit yaitu isolasi kontak dan droplet, serta dua jenis berdasarkan kondisi klinis pasien yaitu isolasi ketat dan protektif. Ruang isolasi dapat bertekanan posit
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya infeksi nosokomial di rumah sakit di Indonesia. Infeksi nosokomial masih menjadi masalah besar yang dapat menyebabkan kematian, terutama di negara berkembang. Untuk mencegahnya diperlukan sistem surveilans yang baik, peraturan yang jelas, program edukasi berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, serta penerapan protokol kebersihan dan kontrol infeksi yang ketat.
Dokumen tersebut membincangkan tentang amalan kebersihan dalam perubatan untuk mencegah penyebaran penyakit. Ia meliputi prosedur pencucian dan pembersihan peralatan, pengurusan sisa klinikal, penggunaan alat perlindungan diri, dan teknik aseptik untuk mengekalkan steriliti peralatan semasa prosedur perubatan. Teknik cucian tangan yang betul juga ditekankan untuk mencegah penyebaran jang
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit akibat berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis dan dapat dicegah dengan menerapkan prosedur kebersihan dan keamanan yang tepat.
Ringkasan: Workshop ini membahas program pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan, meliputi kewaspadaan standar dan transmisi, ruang lingkup program PPI, kewaspadaan isolasi, pencegahan infeksi dengan sistem bundles, surveilans, pendidikan, audit dan evaluasi, penggunaan antimikroba bijak, serta pengendalian lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi bagi dokter internship. Tujuannya adalah memahami prinsip-prinsip PPI dan menerapkannya di fasyankes. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar infeksi, ruang lingkup program PPI, kewaspadaan isolasi, penanganan limbah, dan prinsip-prinsip lainnya untuk mencegah penularan infeksi.
Dokumen tersebut membahas program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi konsep dasar infeksi, kewaspadaan standar, dan langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, dan penempatan pasien."
Kewaspadaan isolasi merupakan bagian penting dari program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dengan tujuan memutus mata rantai infeksi. Terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan cara transmisi penyakit melalui kontak, droplet, atau udara. Kewaspadaan standar mencakup kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, penanganan limbah, dan lingkungan bersih.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian pencegahan infeksi terkait penyakit potensial kejadian luar biasa dan wabah. Mencakup konsep dasar penyakit infeksi, protokol kesehatan, dan pemulasaran jenazah pada kasus penyakit menular dan wabah.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Tujuannya adalah menurunkan angka kejadian infeksi dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, dengan sasaran pada pasien, staff, pengunjung, dan warga sekitar rumah sakit. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari perawat spesialis infeksi, dokter spesialis infeksi, perawat hubungan, dan staf hubungan
Ringkasan: Workshop ini membahas program pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan, meliputi kewaspadaan standar dan transmisi, ruang lingkup program PPI, kewaspadaan isolasi, pencegahan infeksi dengan sistem bundles, surveilans, pendidikan, audit dan evaluasi, penggunaan antimikroba bijak, serta pengendalian lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi bagi dokter internship. Tujuannya adalah memahami prinsip-prinsip PPI dan menerapkannya di fasyankes. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar infeksi, ruang lingkup program PPI, kewaspadaan isolasi, penanganan limbah, dan prinsip-prinsip lainnya untuk mencegah penularan infeksi.
Dokumen tersebut membahas program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi konsep dasar infeksi, kewaspadaan standar, dan langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, dan penempatan pasien."
Kewaspadaan isolasi merupakan bagian penting dari program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dengan tujuan memutus mata rantai infeksi. Terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan cara transmisi penyakit melalui kontak, droplet, atau udara. Kewaspadaan standar mencakup kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, penanganan limbah, dan lingkungan bersih.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian pencegahan infeksi terkait penyakit potensial kejadian luar biasa dan wabah. Mencakup konsep dasar penyakit infeksi, protokol kesehatan, dan pemulasaran jenazah pada kasus penyakit menular dan wabah.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Tujuannya adalah menurunkan angka kejadian infeksi dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, dengan sasaran pada pasien, staff, pengunjung, dan warga sekitar rumah sakit. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari perawat spesialis infeksi, dokter spesialis infeksi, perawat hubungan, dan staf hubungan
2. Pendahuluan
Mikrobiologi ilmu yang mempelajari
mikroorganisme
Mikrobiologi berperan vital dalam
kehidupan manusia
Pergeseran paradigma
PENGOBATAN PENCEGAHAN
3. Mikrobiologi Pencegahan
Jumlah infeksi Nosokomial terus
meningkat
Peranan Ilmu Mikrobiologi
Pencegahan :
1. Pengawasan/Pendataan
2. Deteksi/Manajemen wabah
3. Pengaturan Penggunaan Antibiotika
4. Keterlibatan dalam pengendalian
infeksi
5. Pendidikan
4. Pengawasan/Pendataan
Data Infeksi berasal dari bagian
Mikrobiologi
Tantangan :
1. Banyak ditemukan agen infeksi baru
2. Banyak resistensi antibiotik
3. Dituntut ditemukannya rapid test
untuk berbagai penyakit
7. Keterlibatan dalam PPI
Sebagai konsultan PPI
Peran :
1. Menginterpretasi hasil kultur
2. Deksripsi metode yang paling tepat
3. Deskripsi kepekaan patogen
10. Infeksi Nosokomial
Defenisi : infeksi yang didapat di RS,
bukan dari pasien itu sendiri, yang
diperoleh 48 jam MRS-30 hari setelah
pasien KRS
Kejadian semakin meningkat
Bisa menimpa Pasien, keluarga
pasien dan Petugas medis
11. Mata Rantai Penularan Infeksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Agen infeksi
Reservoir
Port of exit
Transmisi
Port of entry
Suseptibilitas pejamu
12. Prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi
Peningkatan daya tahan pejamu
Inaktivasi agen penyebab infeksi
Memutus mata rantai penularan
(isolation precautions)
Pencegahan pasca pajanan
13. Kewaspadaan Isolasi
Untuk menurunkan resiko transmisi
penyakit dari pasien
Ada dua jenis
1. Kewaspadaan Standar
2. Kewaspadaan berdasarkan
Transmisi
14. Kewaspadaan Standard
Kebersihan tangan/Handhygiene
Alat Pelindung Diri (APD) : sarung
tangan, masker, goggle (kaca mata
pelindung), face
shield(pelindungwajah), gaun
Peralatan perawatan pasien
Pengendalian lingkungan
Pemrosesan peralatan pasien dan
penatalaksanaan linen
15. Kewaspadaan berdasar
transmisi
diterapkan pada pasien yang memang
sudah dicurigai terinfeksi kuman
tertentu yang bisa ditransmisikan
lewat udara, droplet, kontak kulit atau
lain-lain.
Ada 3 jenis :
1. Kewaspadaan transmisi Kontak
2. Kewaspadaan transmisi droplet
3. Kewaspadaan transmisi airborne
17. Kewaspadaan transmisi
droplet
Penempatan Pasien
◦ Kamar tersendiri/Kohorting, jarak antar
pasien > 1 meter,
◦ Pintu boleh terbuka
APD petugas
◦ Masker, saat masuk ruang pasien
Transportasi pasien
◦ Pasien memakai masker saat transportasi
◦ Etika batuk
18. Kewaspadaan transmisi
airborne
Penempatan Pasien
◦ Ruang bertekanan negatif
◦ Pintu harus selalu tertutup rapat
◦ Jangan pakai AC sentral
APD petugas
◦ Masker respirator, pakaian
pelindung, kacamata pelindung, sarung
tangan
Transportasi pasien
◦ Batasi kontak saat transportasi
◦ Etika batuk
19. Referensi
Diekema, D. J., et al. 2001. Clinical microbiology
and infection Prevention, p.S57-S60, In Journal
of Clinical Microbiology, September 2011
Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin.
2009. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan
Kesehatan Lainnya. SK Menkes No
382/Menkes/2007. Jakarta: Kemenkes RI
_____. 2007. Pedoman Manajerial Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasiltas Pelayanan Kesehatan
Lainnya. SK Menkes No 270/MENKES/2007.
Jakarta: Depkes RI