Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merangkum percobaan mengenai momen gaya pada benda yang tidak saling sejajar untuk memverifikasi hubungan βΟi = 0 pada kesetimbangan rotasi
2) Terdapat pengukuran momen gaya pertama dan kedua beserta perhitungan kesalahan relatifnya
3) Kesimpulan dari percobaan adalah berat benda mempengaruhi besar gaya, dan nilai kesalahan relatif
1. MOMEN GAYA PADA BENDA TIDAK SALING SEJAJAR
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menghitung momen gaya yang diberikan (ditentukan) terhadap titik
putar yang ditentukan,
2. Memverifikasi berlakunya hubungan βππ = 0 pada gaya- gaya yang
tidak saling sejajar yang bekerja pada benda yang berada pada keadaan
pada keadaan kesetimbangan rotasi.
B. DASAR TEORI
Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan
kuasa atau lengan torsi. Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan sebagai panjang garis
yang ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya.
Coba perhatikan gambar di atas, untuk memutar baut diperlukan lengan kuasa d dan
gaya F. Momen gaya didefiniskan sebagai hasil kali silang antara lengan gaya d dan
gaya F, atau dengan persamaan di bawah ini:
Ο = d x F
Sedangkan besar momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang
bekerja dengan lengan yang saling tegak lurus.
2. Besarnya dapat memenuhi persamaan berikut.
Ο = d . sin Ξ± . F
atau
Ο = d F sin Ξ±
Gaya dorong F diberikan pada kunci dengan membentuk sudut Ξ± terhadap
arah mendatar. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin cepat baut itu berputar.
Semakin besar jarak baut dari tempat gaya bekerja, maka semakin besar momen gaya
sehingga baut tersebut lebih mudah berputar.
Momen inersia merupakan besaran vektor sehingga memiliki nilai dan arah.
Arah momen gaya (Ο) tegak lurus terhadap d dan F. Jika d dan F terletak pada bidang
yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor Ο arahnya sepanjang sumbu putar menurut
kaidah tangan, Momen gaya ada dua macam, yaitu momen gaya positif dan momen
gaya negatif. Momen gaya (Ο) negatif jika berotasi searah jarum jam dan momen gaya
(Ο) positif jika berotasi berlawanan arah jarum jam.
C. ALAT PERCOBAAN
1. Papan percobaan
2. Penumpu
3. Busur derajat
4. Tali nylon
5. Dinamometer
6. Beban bercelah dan penggantung beban
7. Mistar 50 cm
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Beri ketukan pada papan percobaan atau tarik beban m2 da kemudian
lepaskan untuk menghilanglan pengaruh gesekan pada sistem yang
diamati. Jika posisi beberapa alat percobaan berubah, atur ulang sistem
tersebut sedemikian hinggatuas tetap dalam keadaan horizontal.
3. 2. Baca besar gaya F1 pada dinamometer dan catat hasilnya pada tabel
5.1 dibawah.
3. Ukur d1, sudut π dan jarak d2 seteliti-telitinya dan catat hasil
pengukuran pada tabel.
4. Tentukan massa m2 dan hasilnya pada tabel
5. Ulangi langkah percobaan 1 sampai 4 di atas paling sedikit 4 kali
percobaan untuk sudut π yang berbeda beda ( tetapi nilai F2 sama),
selanjutnya lakukan perhitungan yang sama untuk melengkapi kolom
yang tersisa di bawah.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.1
N
o
π
(Β°)
πΉ1
(N)
d π
(m)
π1
= πΉ1
.d
π
sin π
πΉ2
(N)
d π
(m)
π2 =
πΉ2
.d
π
Ο1βΟ2
1/2(Ο1+Ο2)
Γ 100%
1 40 0,7 10 0,042 Nm 0,98
N
10 0,098 Nm -61, 5 %
2 40 1,6 9 0,042 1,18
N
9 1,18 Nm -13,3 %
3 40 2,0 10 0,149 Nm
1,47
N
10 1,11 Nm -0,67 %
F. ANALISIS DATA
1) Percobaan 1
Diket =
πΉ1 = 0,7 N
π1 = 10 cm = 0,1 m
π2 =10 cm = 0,1 m
m =100 gram = 0, 1 kg
4. π = 40 Β°
Ditanya = π1, π2 , kesalahan relatif?
Jawab =
ο· π1 = πΉ1. π1 sin π
= 0,7. 0,1 m.sin 40
= 0,042 Nm
ο· π2 = πΉ2. π2
πΉ2 = m . g
= 0,1 kg . 9,8 m/π 2
= 0,98 N
jadi
π2 = πΉ2. π2
= 0,98 N .0,1 m
= 0,098 Nm
ο· KR =
Ο1βΟ2
1/2(Ο1+Ο2)
Γ 100%
KR =
0,042β0,098
1
2
(0,042+0,098)
Γ 100%
=
β 0,056
0,091
Γ 100%
= -61, 5 %
2) Percobaan 11
Diket =
πΉ1 = 1,6 N
π1 = 9 cm = 0,09 m
π2 = 9 cm = 0,09m
m =120 gram = 0, 12 kg
π = 40 Β°
5. Ditanya = π1, π2 , kesalahan relatif?
Jawab =
ο· π1 = πΉ1. π1 sin π
= 1,6. 0,09 m.sin 40
= 0,09 Nm
ο· π2 = πΉ2. π2
πΉ2 = m . g
= 0,12 kg . 9,8 m/π 2
= 1,18 N
jadi
π2 = πΉ2. π2
= 1,18 N .0,09 m
= 0,11 Nm
ο· KR =
Ο1βΟ2
1/2(Ο1+Ο2)
Γ 100%
KR =
0,09β0,11
1
2
(0,09+0,11)
Γ 100%
=
β 0,02
0,015
Γ 100%
= -13,3 %
3) Percobaan 111
Diket =
πΉ1 = 2,0 N
π1 = 10 cm = 0,1 m
π2 =10 cm = 0,1 m
m =150 gram = 0, 15 kg
π = 40 Β°
Ditanya = π1, π2 , kesalahan relatif?
6. Jawab =
ο· π1 = πΉ1. π1 sin π
= 2,0. 0, 1 m.sin 40
= 0,149 Nm
ο· π2 = πΉ2. π2
πΉ2 = m . g
= 0,15 kg . 9,8 m/π 2
= 1,47 N
jadi
π2 = πΉ2. π2
= 1, 47 N .0,1 m
= 0,15 Nm
ο· KR =
Ο1βΟ2
1/2(Ο1+Ο2)
Γ 100%
KR =
0,149β0,15
1
2
(0,149+0,15)
Γ 100%
=
β 0,001
0,1495
Γ 100%
= -0,67 %
G. PERTANYAAN
1. Jika kita beri toleransi kesalahan sebesar 10% pada percobaan di atas,
dapatkan anda mengatakan bahwa jumlah alajabar momen gaya pada
kesetimbangan adalah sama dengan nol ? jika tidak percobaan berapa
yang memenuhi pernyataan tersebut?
Jawab = tidak, jika kita memberi toleransi percobaan 10 % maka
percobaan yang dilakukan salah, karena nilai momen gaya juga akan
7. berubah, atau untuk membuktikan benar dan salah dari percobaan
yang telah dilakukan di % kesalahan relative, jika nilai % di atas 100
maka percobaan yang dikalakukan salah.
2. Berapakah presentae kesalahan yang diberikan agar dapat mengatakan
(menyimpulkan) bahawa jumlah aljbar momen gaya pada
kesetimbangan akan selalu nol?
Jawab= presentase kesalahan yang diberikan nilai di bawah 100 %.
H. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan bahwa berat benda mempengaruhi
gaya, semakin besar berat berat benda maka perubahan gaya juga semakin besar.
Seperti pada percobaan 1 sampai 3 dimana massa benda berturut-turut 100 gram ,120
gram dan 150 gram dengan gaya berturut 0,7 N, 1,6 N dan 2,0. Dari data tersebut bisa
dilihat bahwa massa benda mempengaruhui gaya, untuk mencari nilai dari momen
gaya pertama mengunakan persamaan π1 = πΉ1. π1 sin π, sedangkan untuk momen gaya
kedua π1 = πΉ1 . π1 dari persamaan tersebut menghasilkan nilai momen gaya untuk yang
pertama padamasing-masing percobaan yang telah dilakukan berturut turut adalah 0,042
Nm, 0,09 Nm dan 0,149 Nm dan momen gaya yang kedua pada masing-masing
percobaan 0,098 Nm, 0,11 Nm dan 1,47 N. sedangkan untuk kesalahan relative jika
nilai yang didapat di atas 100 %, maka percobaan yang dilakukan salah, oleh karena
itu mengulang kembali percobaan yang dilakukan dengan teliti. Dari percobaan yang
telah dilakukan oleh kelompok kami belum menemukan nilai kesalahan relative di
atas 100 %, dengan menggunakan persamaan di bawah ini
KR =
Ο1βΟ2
1/2(Ο1+Ο2)
Γ 100%
Dari persamaan di atas diperoleh nilai kesalahan relatuv berturut-turut -61, 5
%, -13,3 %, dan -0,67 %.
8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan berat benda mempengaruhi gaya. Semakin
besar massa benda nilai gaya juga semakin besar.
SARAN
Ada baiknya ketika melakukan percobaan semua alat percobaan harus
lengkap, supaya praktikum berjalan dengan lancar, dan untuk asparak, seharusnya
ada asprak pengganti (cadangan ) ketika yang satu tidak masuk yang satunya masuk
untuk membantu, serta buat teman-teman memperhatiakan praktikum dengan baik.
10. DAFTAR PUSTAKA
Dosen-Dosen Fisika FMIPA ITS. 2008. FISIKA I. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Widodo, Tri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.