SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
A. Khalil Gibran Basir
Irwan Budiansyah
Sukmawati
Pengertian GHS
 Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak -
balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu
dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan.
Jenis Gerak Harmonik Sederhana
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi
2 bagian, yaitu :
1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya
penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa /
air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari
pegas, dan sebagainya.
2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya
gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan
sebagainya.
Gerak Harmonik pada Bandul
Ketika beban digantungkan
pada ayunan dan tidak
diberikan gaya, maka benda
akan dian di titik
keseimbangan B. Jika beban
ditarik ke titik A dan
dilepaskan, maka beban akan
bergerak ke B, C, lalu kembali
lagi ke A. Gerakan beban
akan terjadi berulang secara
periodik, dengan kata lain
beban pada ayunan di atas
melakukan gerak harmonik
sederhana.
GERAK HARMONIK PADA PEGAS
 Pegas merupakan suatu benda yang
sering kita jumpai dalam berbagai
aplikasi, dari saklar hingga sistem
suspensi kendaraan.
 Pegas amat berguna karena memiliki
kemampuan untuk direntang dan
ditekan
A mass is oscillating on a spring
Position in
equal time intervals:
Gerak vertikal pada pegas
Semua pegas memiliki
panjang alami sebagaimana
tampak pada gambar. Ketika
sebuah benda dihubungkan
ke ujung sebuah pegas,
maka pegas akan meregang
(bertambah panjang) sejauh
y. Pegas akan mencapai titik
kesetimbangan jika tidak
diberikan gaya luar (ditarik
atau digoyang)
Susunan Pegas
Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas
- pegas tersebut disusun menjadi rangkaian. Besar
konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis
rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau
paralel
Seri / Deret
Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F,
sehingga pegas akan mengalami pertambahan
panjang sebesar dan . Secara umum,
konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan
dengan persamaan :
dengan kn = konstanta
pegas ke - n.
Paralel
Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F,
setiap pegas akan mengalami gaya tarik sebesar F1 dan
F2 , pertambahan panjang sebesar dan
. Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai
paralel dinyatakan dengan persamaan[5] :
ktotal = k1 + k2 + k3 +....+ kn, dengan kn = konstanta
pegas ke - n.
Contoh Soal
 Dua buah pegas identik dengan kostanta masing-masing
sebesar 200 N/m disusun seri seperti terlihat pada gambar
berikut.
Beban m sebesar 2 kg digantungkan
pada ujung bawah pegas. Tentukan
periode sistem pegas tersebut!
 Pembahasan
Gabungkan konstanta kedua pegas dengan susunan seri:
Contoh Soal
Dua buah pegas dengan
kostanta sama besar
masing-masing sebesar
150 N/m disusun secara
paralel seperti terlihat
pada gambar berikut.
Tentukan besar periode
dan frekuensi susunan
tersebut, jika massa beban
m adalah 3 kilogram!
Pembahasan
Periode susunan pegas
paralel, cari konstanta
gabungan terlebih dahulu:
Gaya Pemulih
Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang
terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah
bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk
menarik kembali benda yang melekat padanya di sebut
gaya pemulih.
 Gaya Pemulih pada Pegas
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat
elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya
regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula-
mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya
pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang
teknik dan kehidupan sehari- hari. Misalnya di dalam
shockbreaker dan springbed. Sebuah pegas berfungsi
meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang
tidak rata. Pegas - pegas yang tersusun di dalam springbed
akan memberikan kenyamanan saat orang tidur
Hukum Hooke
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan,
pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula.
Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris
menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada
batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang
dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas
pemulih sebanding dengan pertambahan panjang
pegas. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai:
, dengan k = tetapan pegas (N /
m)
Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada
pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut.
Gaya Pemulih pada Gerak
Harmonik Sederhana
Gaya Pemulih pada Pegas
k = konstanta pegas (N/m)
y = simpangan (m)
Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Sederhana
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Periode dan Frekuensi
Periode adalah waktu yg diperlukan untuk melakukan
satu kali gerak bolak-balik.
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan
dalam waktu 1 detik.
Untuk pegas yg memiliki konstanta gaya k yg bergetar
karena adanya beban bermassa m, periode getarnya
adalah
Vertical position versus time:
Period T
Period T
Sedangkan pada ayunan bandul sederhana, jika
panjang tali adalah l, maka periodenya adalah
 Keterangan :
 f = frekuensi pegas (Hz)
 T = periode pegas (sekon)
 k = konstanta pegas (N/m)
 m = massa (kg)
Contoh Soal
 Sebuah bandul matematis memiliki panjang tali 64 cm dan
beban massa sebesar 200 gram. Tentukan periode getaran
bandul matematis tersebut, gunakan percepatan gravitasi
bumi g = 10 m/s2
Pembahasan
Periode ayunan sederhana:
Dari rumus periode getaran ayunan sederhana:
Sehingga:
Catatan:
Massa beban tidak mempengaruhi periode atau frekuensi
dari ayunan sederhana (bandul matematis, conis).
Sebuah beban bermassa 250 gram digantung dengan
sebuah pegas yang memiliki kontanta 100 N/m
kemudian disimpangkan hingga terjadi getaran
selaras. Tentukan periode getarannya!
Pembahasan
Diketahui:
k = 100 N/m
m = 250 g = 0,25 kg
T = .....
Contoh Soal
Sehingga:
Dari rumus periode getaran sistem pegas:
Simpangan Gerak Harmonik Sederhana
y = simpangan (m)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu tempuh (s)
Jika pada saat awal benda pada posisi θ0, maka
Besar sudut (ωt+θ0) disebut sudut fase (θ), sehingga
φ disebut fase getaran dan
Δφ disebut beda fase.
Contoh Soal
Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu
gerak harmonis dengan persamaan
y = 0,04 sin 20π t
dengan y adalah simpangan dalam satuan meter, t
adalah waktu dalam satuan sekon. Tentukan beberapa
besaran dari persamaan getaran harmonis tersebut:
a) amplitudo
b) frekuensi
c) periode
d) simpangan maksimum
e) simpangan saat t = 1/60 sekon
f) simpangan saat sudut fasenya 45°
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
Pembahasan
Pola persamaan simpangan
gerak harmonik diatas adalah
y = A sin ωt
ω = 2π f atau
2π
ω = _____
T
a) amplitudo atau A
y = 0,04 sin 20π t
↓
A = 0,04 meter
b) frekuensi atau f
y = 0,04 sin 20π t
↓
ω = 20π
2πf = 20π
c) periode atau T
T = 1/f
T = 1/10 = 0,1 s
d) simpangan maksimum atau
ymaks
y = A sin ωt
y = ymaks sin ωt
y = 0,04 sin 20π t
↓
y = ymaks sin ωt
ymaks = 0,04 m
(Simpangan maksimum tidak
lain adalah amplitudo)
e) simpangan saat t = 1/60 sekon
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin 20π (1/60)
y = 0,04 sin 1/3 π
y = 0,04 sin 60° = 0,04 × 1/2√3 = 0,02 √3 m
f) simpangan saat sudut fasenya 45°
y = A sin ωt
y = A sin θ
dimana θ adalah sudut fase, θ = ωt
y = 0,04 sin θ
y = 0,04 sin 45° = 0,04 (0,5√2) = 0,02√2 m
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin θ
0,02 = 0,04 sin θ
sin θ = 1/2
θ = 30°
Contoh Soal 2
 Diberikan sebuah persamaan simpangan gerak
harmonik
y = 0,04 sin 100 t
Tentukan:
a) persamaan kecepatan
b) kecepatan maksimum
c) persamaan percepatan
Pembahasan
a) persamaan kecepatan
Berikut berurutan rumus simpangan, kecepatan dan
percepatan:
Pembahasan
a) persamaan kecepatan
Berikut berurutan rumus
simpangan, kecepatan dan
percepatan:
 y = A sin ωt
 ν = ωA cos ω t
 a = − ω2 A sin ω t
Ket:
y = simpangan (m)
ν = kecepatan (m/s)
a = percepatan (m/s2)
Dari y = 0,04 sin 100 t
ω = 100 rad/s
A = 0,04 m
 sehingga:
ν = ωA cos ω t
ν = (100)(0,04) cos 100 t
ν = 4 cos 100 t
b) kecepatan maksimum
 ν = ωA cos ω t
 ν = νmaks cos ω t
 νmaks = ω A
ν = 4 cos 100 t
↓
νmaks = 4 m/s
c) persamaan percepatan
a = − ω2 A sin ω t
a = − (100)2 (0,04) sin 100 t
a = − 400 sin 100 t
KECEPATAN (v)
Jika simpangan menunjukkan posisi suatu
benda, maka kecepatan merupakan turunan
pertama dari posisi.
Hubungan kecepatan dengan simpangan
harmonik
Contoh Soal
 Sebuah balok bermassa 0,5
kg dihubungkan dengan
sebuah pegas ringan dengan
konstanta 200 N/m.
Kemudian sistem tersebut
berosilasi harmonis. Jika
diketahui simpangan
maksimumnya adalah 3 cm,
maka kecepatan maksimum
adalah....
A. 0,1 m/s
B. 0,6 m/s
C. 1 m/s
D. 1,5 m/s
E. 2 m/s
Pembahasan
Data :
m = 0,5 kg
k = 200 N/m
ymaks = A = 3 cm = 0,03 m
vmaks = ......
 Periode getaran pegas :
T = 2π √(m/k)
T = 2π √(0,5/200) = 2π√(1/400)
= 2π (1/20) = 0,1 π sekon
vmaks = ω A
2π
vmaks= ____ x A
T
2π
vmaks = ______ x (0,03) = 0,6
m/s
0,1 π
PERCEPATAN (a)
 Jika simpangan menunjukkan posisi suatu
benda, maka kecepatan merupakan turunan
pertama dari kecepatan terhadap waktu.
 Hubungan percepatan dengan simpangan
harmonik
Ket:
ω : kecepatan sudut (rad/s)
A : amplitudo (m)
a : percepatan
Energi pada Gerak Harmonik
SederhanaEnergi kinetik benda yg melakukan gerak harmonik
sederhana, misalnya pegas, adalah
Karena k = mω2, diperoleh
Energi potensial elastis yg tersimpan di dalam pegas
untuk setiap perpanjanganya adalah
Jika gesekan diabaikan, energi total atau energi
mekanik pada getaran pegas adalah
Keterangan:
Em : Energi Mekanik
Ep : Energi Potensial
Ek : Energi Kinetik
A : Ampitudo
m : Massa
ω : kecepatan sudut (rad/s)
Contoh Soal
 Sebuah benda yang massanya 200 gram bergetar
harmonik dengan periode 0,2 sekon dan
amplitudo 2 cm. Tentukan :
a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm
b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm
c) besar energi total
 Pembahasan
Data dari soal:
m = 200 g = 0,2 kg
T = 0,2 s → f = 5 Hz
A = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m
a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm
y = 1 cm = 0,01 m = 10-2 m
Ek = ....
b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm
c) besar energi total
Contoh Soal
 Tentukan besarnya sudut fase saat :
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi
potensialnya
b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan
sepertiga energi potensialnya
Pembahasan
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi
potensialnya
Ek = Ep
1/2 mν2 = 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = sin2 ω t
cos ω t = sin ω t
tan ω t = 1
ωt = 45°
 Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan
energi potensialnya saat sudut fasenya 45°
b) energi kinetik benda yang bergetar sama
dengan sepertiga energi potensialnya
Ek = 1/3 Ep
1/2 mν2 =1/3 x 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/3 x 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/3 x 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = 1/3 sin2 ω t
cos ω t = 1/√3 sin ω t
sin ω t / cos ω t = √3
tan ω t = √3
ω t = 60°
Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan
sepertiga energi potensialnya saat sudut fasenya
60°

More Related Content

What's hot

rumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkaprumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkapAnugrah Febryan
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiwww.kuTatangkoteteng.com
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
metode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecilmetode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecilZara Neur
 
Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak MenggelindingEni Dahlia
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05Marfizal Marfizal
 
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)andeifan
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANMOSES HADUN
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSshofia ranti
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratGressi Dwiretno
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 

What's hot (20)

Fismat chapter 4
Fismat chapter 4Fismat chapter 4
Fismat chapter 4
 
rumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkaprumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkap
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 
metode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecilmetode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecil
 
Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak Menggelinding
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05
 
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Fluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMAFluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMA
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 

Similar to Gerak Harmonis Sederhana

Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFirdha Afsari
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalSonitehe Waruwu
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaaulia rodlia
 
pertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptpertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptAzkiyaqulbi
 
Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)auliarika
 
Gerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaGerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaSakha Asikha
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaDayana Florencia
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaNoviea Rienha
 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptlutfiamaulidina
 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptChristianRegil
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaBella Andreana
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranAndi Widya
 
Gerak Harmonik Sederhana.ppt
Gerak Harmonik Sederhana.pptGerak Harmonik Sederhana.ppt
Gerak Harmonik Sederhana.pptFaizahAzzahra5
 
6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.ppt
6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.ppt6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.ppt
6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.pptsulastrilas
 
Gerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaGerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaRevi Celviyani
 

Similar to Gerak Harmonis Sederhana (20)

Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhana
 
Getaran Harmonis
Getaran HarmonisGetaran Harmonis
Getaran Harmonis
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
getaran
getarangetaran
getaran
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhana
 
pertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptpertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.ppt
 
Gerak Harmonis
Gerak HarmonisGerak Harmonis
Gerak Harmonis
 
Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)
 
Gerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaGerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhana
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhana
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhana
 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaran
 
Gerak Harmonik Sederhana.ppt
Gerak Harmonik Sederhana.pptGerak Harmonik Sederhana.ppt
Gerak Harmonik Sederhana.ppt
 
6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.ppt
6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.ppt6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.ppt
6.-Fisika-1_gerak harmonik sederhana.ppt
 
Gerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaGerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhana
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 

Gerak Harmonis Sederhana

  • 1. A. Khalil Gibran Basir Irwan Budiansyah Sukmawati
  • 2. Pengertian GHS  Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
  • 3. Jenis Gerak Harmonik Sederhana Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya. 2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
  • 4. Gerak Harmonik pada Bandul Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan dian di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
  • 5. GERAK HARMONIK PADA PEGAS  Pegas merupakan suatu benda yang sering kita jumpai dalam berbagai aplikasi, dari saklar hingga sistem suspensi kendaraan.  Pegas amat berguna karena memiliki kemampuan untuk direntang dan ditekan
  • 6. A mass is oscillating on a spring Position in equal time intervals:
  • 7. Gerak vertikal pada pegas Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang)
  • 8. Susunan Pegas Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas - pegas tersebut disusun menjadi rangkaian. Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau paralel
  • 9. Seri / Deret Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga pegas akan mengalami pertambahan panjang sebesar dan . Secara umum, konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan persamaan : dengan kn = konstanta pegas ke - n.
  • 10. Paralel Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan mengalami gaya tarik sebesar F1 dan F2 , pertambahan panjang sebesar dan . Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai paralel dinyatakan dengan persamaan[5] : ktotal = k1 + k2 + k3 +....+ kn, dengan kn = konstanta pegas ke - n.
  • 11.
  • 12. Contoh Soal  Dua buah pegas identik dengan kostanta masing-masing sebesar 200 N/m disusun seri seperti terlihat pada gambar berikut. Beban m sebesar 2 kg digantungkan pada ujung bawah pegas. Tentukan periode sistem pegas tersebut!  Pembahasan Gabungkan konstanta kedua pegas dengan susunan seri:
  • 13. Contoh Soal Dua buah pegas dengan kostanta sama besar masing-masing sebesar 150 N/m disusun secara paralel seperti terlihat pada gambar berikut. Tentukan besar periode dan frekuensi susunan tersebut, jika massa beban m adalah 3 kilogram! Pembahasan Periode susunan pegas paralel, cari konstanta gabungan terlebih dahulu:
  • 14. Gaya Pemulih Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya di sebut gaya pemulih.  Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula- mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan sehari- hari. Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed. Sebuah pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata. Pegas - pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan saat orang tidur
  • 15. Hukum Hooke Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai: , dengan k = tetapan pegas (N / m) Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut.
  • 16. Gaya Pemulih pada Gerak Harmonik Sederhana Gaya Pemulih pada Pegas k = konstanta pegas (N/m) y = simpangan (m) Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Sederhana m = massa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2)
  • 17. Periode dan Frekuensi Periode adalah waktu yg diperlukan untuk melakukan satu kali gerak bolak-balik. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan dalam waktu 1 detik. Untuk pegas yg memiliki konstanta gaya k yg bergetar karena adanya beban bermassa m, periode getarnya adalah
  • 18. Vertical position versus time: Period T Period T
  • 19. Sedangkan pada ayunan bandul sederhana, jika panjang tali adalah l, maka periodenya adalah  Keterangan :  f = frekuensi pegas (Hz)  T = periode pegas (sekon)  k = konstanta pegas (N/m)  m = massa (kg)
  • 20. Contoh Soal  Sebuah bandul matematis memiliki panjang tali 64 cm dan beban massa sebesar 200 gram. Tentukan periode getaran bandul matematis tersebut, gunakan percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2 Pembahasan Periode ayunan sederhana: Dari rumus periode getaran ayunan sederhana: Sehingga: Catatan: Massa beban tidak mempengaruhi periode atau frekuensi dari ayunan sederhana (bandul matematis, conis).
  • 21. Sebuah beban bermassa 250 gram digantung dengan sebuah pegas yang memiliki kontanta 100 N/m kemudian disimpangkan hingga terjadi getaran selaras. Tentukan periode getarannya! Pembahasan Diketahui: k = 100 N/m m = 250 g = 0,25 kg T = ..... Contoh Soal
  • 22. Sehingga: Dari rumus periode getaran sistem pegas:
  • 23. Simpangan Gerak Harmonik Sederhana y = simpangan (m) A = amplitudo (m) ω = kecepatan sudut (rad/s) f = frekuensi (Hz) t = waktu tempuh (s) Jika pada saat awal benda pada posisi θ0, maka Besar sudut (ωt+θ0) disebut sudut fase (θ), sehingga φ disebut fase getaran dan Δφ disebut beda fase.
  • 24. Contoh Soal Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak harmonis dengan persamaan y = 0,04 sin 20π t dengan y adalah simpangan dalam satuan meter, t adalah waktu dalam satuan sekon. Tentukan beberapa besaran dari persamaan getaran harmonis tersebut: a) amplitudo b) frekuensi c) periode d) simpangan maksimum e) simpangan saat t = 1/60 sekon f) simpangan saat sudut fasenya 45° g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
  • 25. Pembahasan Pola persamaan simpangan gerak harmonik diatas adalah y = A sin ωt ω = 2π f atau 2π ω = _____ T a) amplitudo atau A y = 0,04 sin 20π t ↓ A = 0,04 meter b) frekuensi atau f y = 0,04 sin 20π t ↓ ω = 20π 2πf = 20π c) periode atau T T = 1/f T = 1/10 = 0,1 s d) simpangan maksimum atau ymaks y = A sin ωt y = ymaks sin ωt y = 0,04 sin 20π t ↓ y = ymaks sin ωt ymaks = 0,04 m (Simpangan maksimum tidak lain adalah amplitudo)
  • 26. e) simpangan saat t = 1/60 sekon y = 0,04 sin 20π t y = 0,04 sin 20π (1/60) y = 0,04 sin 1/3 π y = 0,04 sin 60° = 0,04 × 1/2√3 = 0,02 √3 m f) simpangan saat sudut fasenya 45° y = A sin ωt y = A sin θ dimana θ adalah sudut fase, θ = ωt y = 0,04 sin θ y = 0,04 sin 45° = 0,04 (0,5√2) = 0,02√2 m g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter y = 0,04 sin 20π t y = 0,04 sin θ 0,02 = 0,04 sin θ sin θ = 1/2 θ = 30°
  • 27. Contoh Soal 2  Diberikan sebuah persamaan simpangan gerak harmonik y = 0,04 sin 100 t Tentukan: a) persamaan kecepatan b) kecepatan maksimum c) persamaan percepatan Pembahasan a) persamaan kecepatan Berikut berurutan rumus simpangan, kecepatan dan percepatan:
  • 28. Pembahasan a) persamaan kecepatan Berikut berurutan rumus simpangan, kecepatan dan percepatan:  y = A sin ωt  ν = ωA cos ω t  a = − ω2 A sin ω t Ket: y = simpangan (m) ν = kecepatan (m/s) a = percepatan (m/s2) Dari y = 0,04 sin 100 t ω = 100 rad/s A = 0,04 m  sehingga: ν = ωA cos ω t ν = (100)(0,04) cos 100 t ν = 4 cos 100 t b) kecepatan maksimum  ν = ωA cos ω t  ν = νmaks cos ω t  νmaks = ω A ν = 4 cos 100 t ↓ νmaks = 4 m/s c) persamaan percepatan a = − ω2 A sin ω t a = − (100)2 (0,04) sin 100 t a = − 400 sin 100 t
  • 29. KECEPATAN (v) Jika simpangan menunjukkan posisi suatu benda, maka kecepatan merupakan turunan pertama dari posisi. Hubungan kecepatan dengan simpangan harmonik
  • 30. Contoh Soal  Sebuah balok bermassa 0,5 kg dihubungkan dengan sebuah pegas ringan dengan konstanta 200 N/m. Kemudian sistem tersebut berosilasi harmonis. Jika diketahui simpangan maksimumnya adalah 3 cm, maka kecepatan maksimum adalah.... A. 0,1 m/s B. 0,6 m/s C. 1 m/s D. 1,5 m/s E. 2 m/s Pembahasan Data : m = 0,5 kg k = 200 N/m ymaks = A = 3 cm = 0,03 m vmaks = ......  Periode getaran pegas : T = 2π √(m/k) T = 2π √(0,5/200) = 2π√(1/400) = 2π (1/20) = 0,1 π sekon vmaks = ω A 2π vmaks= ____ x A T 2π vmaks = ______ x (0,03) = 0,6 m/s 0,1 π
  • 31. PERCEPATAN (a)  Jika simpangan menunjukkan posisi suatu benda, maka kecepatan merupakan turunan pertama dari kecepatan terhadap waktu.  Hubungan percepatan dengan simpangan harmonik Ket: ω : kecepatan sudut (rad/s) A : amplitudo (m) a : percepatan
  • 32. Energi pada Gerak Harmonik SederhanaEnergi kinetik benda yg melakukan gerak harmonik sederhana, misalnya pegas, adalah Karena k = mω2, diperoleh Energi potensial elastis yg tersimpan di dalam pegas untuk setiap perpanjanganya adalah
  • 33. Jika gesekan diabaikan, energi total atau energi mekanik pada getaran pegas adalah Keterangan: Em : Energi Mekanik Ep : Energi Potensial Ek : Energi Kinetik A : Ampitudo m : Massa ω : kecepatan sudut (rad/s)
  • 34. Contoh Soal  Sebuah benda yang massanya 200 gram bergetar harmonik dengan periode 0,2 sekon dan amplitudo 2 cm. Tentukan : a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm c) besar energi total  Pembahasan
  • 35. Data dari soal: m = 200 g = 0,2 kg T = 0,2 s → f = 5 Hz A = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm y = 1 cm = 0,01 m = 10-2 m Ek = .... b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm c) besar energi total
  • 36. Contoh Soal  Tentukan besarnya sudut fase saat : a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya Pembahasan a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya Ek = Ep 1/2 mν2 = 1/2 ky2 1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/2 mω2 (A sin ω t)2 1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/2 mω2 A2 sin2 ω t cos2 ω t = sin2 ω t cos ω t = sin ω t tan ω t = 1 ωt = 45°
  • 37.  Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya saat sudut fasenya 45° b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya Ek = 1/3 Ep 1/2 mν2 =1/3 x 1/2 ky2 1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/3 x 1/2 mω2 (A sin ω t)2 1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/3 x 1/2 mω2 A2 sin2 ω t cos2 ω t = 1/3 sin2 ω t cos ω t = 1/√3 sin ω t sin ω t / cos ω t = √3 tan ω t = √3 ω t = 60° Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya saat sudut fasenya 60°