SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
MODUL AJAR
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan Pembelajaran 10.1. Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen pengukuran, besaran-
besaran fisika, satuan dan dimensi suatu besaran fisika, serta mampu
mengkoversi satuan-satuan pada besaran alat ukur yang sama.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan
siswa siap
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
“Apakah kalian pernah melakukan pengukuran?”
“Sebutkan contoh konkrit pengukuran yang pernah kalian
lakukan!”
“Apa itu pengukuran?”
“Apakah penting kita melakukan pengukuran?”
 Guru memberikan pretest terkait pengukuran, besaran-
besaran fisika, dan konversi satuan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
45
menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila,
dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
 Guru menjelaskan pengertian pengukuran, komponen dalam
pengukuran, besaran-besaran fisika, satuan dan dimensi
suatu besaran, serta konversi satuan pada besaran fisika.
Membimbing pelatihan
 Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis
dimensi suatu besaran dan konversi satuan pada besaran
fisika.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan
kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal
dan memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang pengukuran,
besaran, satuan, dan konversi satuan.
135
menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
 Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator.
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Berdoa dan Memberi salam
90
menit
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Pretest Tes Tertulis
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran
Materi
1. Besaran, Dimensi, dan Sistem Satuan
a. Besaran Pokok
Misalkan seseorang berkata,”Rumahku berjarak 3
kilometer dari sini”. Dari kalimat tersebut dalam fisika ada 3
hal yang penting. Kata “jarak” menunjukkan besaran yang
diukur, “3” menunjukkan besarnya (nilai) pengukuran dan
“kilometer” menunjukkan satuan pengukuran. Besaran
adalah sifat-sifat atau keadaan pada benda yang dapat
diukur dan dinyatakan dalam angka-angka. Secara umum
besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang dimensi dan
satuannya didefinisikan atau ditetapkan melalui perjanjian
internasional. Perjanjian ini disepakati dalam forum
Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi
Umum Timbangan dan Ukuran) yang biasa dilaksanakan
tiap 6 tahun sekali. Tujuh besaran pokok beserta satuannya
dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Besaran Pokok
No. Besaran Satuan Lambang
satuan
Lambang
Dimensi
1. Pajang meter m [L]
2. Massa kilogram kg [M]
3. Waktu sekon s [T]
4. Suhu kelvin K [θ]
5. Kuat Arus
Listrik
ampere A [I]
6. Intensitas
Cahaya
candela cd [J]
7. Jumlah
zat
mol Mol [N]
Satuan haruslah tetap, artinya tidak berubah-ubah terhadap
perubahan waktu, tempat. atau keadaan lainnya. Berikut ini
adalah penetapan satuan besaran pokok yang berlaku saat
ini :
1. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam
ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon (ditetapkan
tahun 1983).
2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder logam
yang terbuat dari Platina Iridium yang disimpan pada
Lembaga Internasional tentang berat dan ukuran di
Sevres, Perancis (ditetapkan tahun 1887).
3. Satu sekon adalah waktu yang diperlukan sebuah atom
Cesium 133 untuk bergetar sebanyak 9.192.632.770
kali (ditetapkan tahun 1967).
4. Satu ampere adalah kuat arus pada dua
penghantar sejajar yang berjarak 1 meter di
hampa udara sehingga menimbulkan gaya
sebesar 2x10-7 newton setiap meter (ditetapkan
tahun 1948).
5. Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu titik tripel air
(ditetapkan tahun 1954).
6. Satu candela adalah intensitas cahaya suatu
sumber yang memancarkan radiasi monokromatik
pada frekuensi 540x1012 Hertz dengan intensitas
radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam
arah tersebut (ditetapkan tahun 1979).
7. Satu mol adalah jumlah atom karbon dalam 0,012
kg karbon-12 (C-12). Satu mol terdiri atas
6,025x1023 buah partikel. Nilai ini disebut bilangan
Avogadro (ditetapkan tahun 1971).
b. Besaran Turunan dan Dimensi
Besaran turunan adalah besaran yang satuan dan
dimensinya diturunkan dari satuan dan dimensi
besaran pokok. Dimensi besaran turunan menyatakan
bagaimana besaran turunan itu diturunkan atau
disusun dari besaran pokok.
Contoh:
1. Luas = panjang x panjang, maka satuan luas = m
x m = m2
Dimensi luas = [L] x [L] = [L]2
2. Laju = Jarak/Waktu, maka satuan laju = m/s = ms-
1
Dimensi laju =[L] /[T] = [L][T]-1
3. Massa jenis = massa/volume atau ρ =m/V, maka
satuan ρ = kg/m3= kg m-3.
Dimesi ρ=[M][L]-3
c. Kegunaan dimensi di antaranya adalah sebagai
berikut.
a) Untuk mengetahui apakah sebuah rumus benar
atau salah.
Contoh soal:
Rumus perpindahan s= vo t + ½ at2, dengan s adalah
perpindahan, vo adalah kecepatan, a adalah
percepatan dan t adalah waktu. Apakah rumus tersebut
benar?
Penyelesaian:
Rumus tersebut mungkin benar jika dimensi ruas
kanan sama dengan dimensi ruas kiri.
 Ruas kiri : S dimensinya = [L]
 Ruas kanan suku I : vo.t dimensinya = [L][T]-1x [T] =
[L]
 Ruas kanan suku II : ½ at2 dimensinya = [L][T]-2 [T]2
= [L] (keterangan: 1⁄2 tidak berdimensi)
Karena dimensi ruas kiri sama dengan dimensi ruas
kanan, kesimpulannya rumus s= vot + ½ at2 benar secara
dimensi.
Catatan:
Sebuah rumus yang dimensi ruas kanan sama dengan
ruas kirinya, tidak menjamin bahwa persamaan tersebut
benar. Akan tetapi, persamaan yang benar bisa
dipastikan dimensi ruas kanannya sama dengan ruas
kirinya. Contoh: rumus s= vo.t + at2, ruas kiri dan
kanannya memiliki dimensi yang sama, tetapi persamaan
tersebut salah karena dalam kinematika (cabang fisika
yang mempelajari tentang gerak), rumus hubungan s, vo,
a, dan t yang benar adalah s= vo + ½ at2.
b) Untuk menurunkan persamaan atau rumus.
Contoh soal:
Jika sebuah batu diikat dengan tali lalu diputar
horisontal, maka tangan kita harus terus menarik
tali, tidak boleh kendor atau lepas. Artinya tangan
kita mengerjakan gaya (F) pada batu melalui tali.
Seberapa besar gaya atau tarikan tangan kita,
dapat diduga tergantung pada massa batu (m),
panjang tali (l) dan seberapa cepat berputar (v).
Jadi bagaimana bentuk persamaan atau rumus
yang menghubungkan 𝐹, 𝑚, 𝑙 dan 𝑣?
Penyelesaian:
Dimensi gaya F = [M][L][T]-2
massa m = [M]
panjang l = [L]
dan kecepatan v = [L][T]-1.
Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri.
F = malbvc
[M][L][T]-2 =[M]a[L]b{[L][T]-1}c
[M][L][T]-2 =[M]a[L]b[L]c[T]-c
[M][L][T]-2 =[M]a[L]b+c[T]-c
Perhatikan pangkat (eksponen) [M], [L], [T] ruas
kanan harus sama dengan ruas kiri. Kita peroleh a
= 1, b+c =1 dan c = 2. Jadi a = 1, b = -1 dan c = 2.
Dengan demikian gaya tarik tangan kita dapat
dirumuskan : F = ml-1v2 = mv2/l
2. Satuan Sistem Internasional (SI) dan Notasi Ilmiah
a. Satuan SI
Sistem satuan yang digunakan dalam fisika adalah
sistem MKS atau Sistem Internasional (SI). Satuan-
satuan seperti : inchi, kaki, yard, pound, libus, mil,
depa, hasta dan lain-lain tidak digunakan, walaupun
dalam teknik atau kehidupan sehari-hari masih
dijumpai. Berikut ini adalah tabel konversi satuan-
satuan bukan SI.
Tabel 1.2 Konversi Satuan bukan SI
Satuan Konversi satuan
1 mil
1 yard
1 feet
1 inci
1 ton
1 kuintal
1 ons (oz)
1 pon (lb)
1 slug
1 tahun
1 hari
1 jam
1 menit
1760 yard
3 feet
12 inci
2,54 cm
907,2 kg
100 kg
0,02835 kg
0,4536 kg
14,59 kg
3,156 x 107 detik
8,640 x 104 detik
3600 detik
60 detik.
Dalam sistem satuan selain MKS dikenal pula sistem
cgs (centimeter gram sekon).Misalnya: satuan gaya
untuk MKS adalah kg ms-2 (atau biasa disingkat
newton) dan dalam cgs adalah g.cm.s-2 (atau
disingkat dyne). Berikut ini adalah konversi satuan-
satuan yang sering dipakai dalam fisika.
➢ 1 dyne = 10-5 newton
➢ 1 erg = 10-7 joule
➢ 1 kalori = 0,24 joule
➢ 1 kWh = 3,6 x 106 joule
➢ 1 liter = 10-3 m3 = 1 dm3
➢ 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
➢ 1 atm = 1,013 x 105 pascal
➢ 1 gauss = 10-4 tesla
Keunggulan sistem SI di antaranya adalah tersedianya
awalan-awalan tertentu (seperti : senti, kilo, mili, mikro,
mega dan lain-lain) untuk menyatakan hasil
pengukuran yang sangat besar atau sangat kecil.
Contoh : 10.000 meter atau 104 m cukup ditulis 10 km,
51.000.000 farad atau 5 x 10–6 farad cukup ditulis 5 μf.
Tabel 1.3 menyatakan awalan-awalan dalam SI.
Tabel 1.3 Awalan-awalan dalam SI
Contoh soal:
1. Sebuah benda beratnya 200 g.cm.s-2,
konversikan berat benda tersebut ke dalam
satuan kg.m.s-2
Penyelesaian:
1 gram = 10-3 kg
1 cm = 10-2 m
Dengan demikian 200 g.cm.s-2 = (200)(10-3) kg
(10-2)m.s-2 = 2.10-3 kg.m.s-2
2. Massa jenis air 1 g/cm3, nyatakan dalam kg/m3!
Penyelesaian:
1 gram = 10-3 kg
1 cm = 10-2 m ➔ 1 cm3 = (10-2)3 m3 = 10-6 m3
Dengan demikian 1 g/cm3 = 1.10-3kg/10-6 m3 =
1.10-3 – (-6) = 103 kg/m3
3. Kapasitas kapasitor bernilai 2 μF, nyatakan
dalam kF!
Penyelesaian:
1 μF = 10-6 F
1 kF = 103 F
Jadi 2 μF = 2.10-9 kF
4. Sebuah gelombang memiliki frekuensi 5 MHz,
nyatakan dalam kHz
Penyelesaian:
1 MHz = 106Hz
1 kF = 103 Hz
Jadi 5 MHz = 5.103 kHz
b. Notasi Ilmiah
Penulisan sepuluh berpangkat pada contoh di atas
disebut notasi ilmiah atau penulisan baku atau notasi
pangkat 10. Format penulisannya adalah a x 10n,
dengan ketentuan 0< a <10 dan n bilangan bulat, a
disebut mantisa sedangkan 10n disebut orde.
Contohnya jarak bumi ke bulan 384.000.000 m ditulis
3,84 x 108 m, tidak boleh ditulis 38,4 x 107 m atau 0,384
x 109 m walaupun ketiga penulisan tersebut bernilai
sama.
Contoh Soal:
1. Massa seekor nyamuk 0,00002 kg, tuliskan
dalam notasi ilmiah!
Penyelesaian: 0,000021 kg ditulis 2,1 x 10-5 kg.
2. Massa elektron adalah 910 x 10-33 kg, nyatakan
dalam notasi ilmiah yang benar!
Penyelesaian: 910 x 10-33 kg ditulis 9,1 x 10-31 kg.
(catatan: Ketika mantisanya diubah menjadi lebih
kecil maka ordenya diperbesar)
Contoh Asesmen
Pretest
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan apa yang disebut dengan pengukuran!
Jawab: …..…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan contoh besaran-besaran pokok beserta satuan dan alat ukurnya!
Jawab: …..…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan (minimal 5) contoh besaran-besaran turunan beserta satuannya!
Jawab: …..…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
-------------- Selamat Mengerjakan ------------
PENILAIAN HARIAN
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Lengkapi tabel besaran, satuan, dmensi berikut ini!
No. Besaran Jenis Besaran (Pokok
atau Turunan)
Satuan (SI) Dimensi
1. Kecepatan Turunan m/s [L][T]-1
2. Kuat Arus
3. Gaya
4. Jarak
5. Energi
6. Massa Jenis
(Skor 20)
2. Buktikan persamaan 𝑣𝑡
2
= 𝑣0
2
+ 2𝑎𝑠 benar dengan analisis dimensi, jika 𝑣𝑡 adalah
kecepatan pada waktu tertentu benda, 𝑣0 adalah kecepatan awal benda, 𝑎 adalah percepatan
benda, dan 𝑠 adalah jarak tempuh benda!
(skor 20)
3. Sebuah persamaan periode pada ayunan bandul memenuhi persamaan 𝑇 = 𝑘. 𝑔𝑎
. 𝑙𝑏
. 𝑚𝑐
, di
mana 𝑇 adalah periode ayunan, 𝑘 adalah konstanta tidak berdimensi, 𝑔 percepatan
gravitasi, 𝑙 adalah panjang tali, dan 𝑚 adalah massa bandul. Tentukan nilai orde a, b, dan
c menggunakan analisis dimensi!
(skor 20)
4. Tentukan konversi satuan berikut ini dengan aturan notasi ilmiah!
a. 20 dyne = N
b. 4,5 gram/cm3
= kg/m3
c. 30 joule = erg
d. 2.000 kkal = joule
e. 54 km/jam = m/s
(skor 20)
5. Ubahlah nilai-nilai di bawah ini dalam bentuk notasi ilmiah!
a. 20𝜇F = F
b. 400𝜇g = kg
c. 3 mA = A
d. 2.000 Mwatt = watt
e. 600 nm = m
(skor 20)
Soal Remedial Dan Pengayaan
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.2. Peserta didik mampu mengklasifikasikan macam-macam alat ukur
berdasarkan besaran yang diukur, serta mampu melakukan pengukuran
besaran menggunakan alat ukur yang sesuai.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
Menanyakan nama-nama alat ukur:
“Apakah ada yang tau nama alat ukur ini?”
“Apa fungsi alat ukur ini?”
 Guru mengkoordinir peserta didik untuk membuat kelompok
diskusi.
45
menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
 Guru menunjukan beberapa macam alat ukur dan
menjelaskan nama dan fungsinya.
 Guru mendemonstrasikan cara menggunakan mistar, jangka
sorong, neraca ohauss, stopwatch, amperemeter dan
voltmeter analog.
Membimbing pelatihan
 Guru memberikan pelatihan ke salah satu anggota kelompok
cara menggunakan alat ukur tersebut.
 Guru meminta peserta didik yang maju untuk memberikan
pelatihan kepada semua anggotanya.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik dengan meminta
peserta didik maju satu persatu, dan memberikan umpan
balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang alat ukur.
210
menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam
15
menit
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
- Tes Lisan dan Lembar Kerja
Kelompok
Tes Tertulis
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
Tes Lisan Tugas
Lampiran
Materi
A. Jangka Sorong Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen pada jangka sorong
Gambar 1.7. Jangka Sorong Sumber:
Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021)
Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya
2. Nilai skala terkecil pada alat ukur
Perhatikan kembali Gambar 1.6, pada alat ukur jangka sorong terdapat dua skala. Skala yang
letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang
bernilai cm pada alat ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen
nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm. Kalian sudah mengetahui
perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian
tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius.
3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran
Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan
kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk
sekali pengukuran dapat ditentukan dengan cara:
Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah skala terkecil noniusnya.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong.
4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong
Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran
jangka sorong.
5. Membaca pengukuran
Perhatikan Gambar 1.7 di samping. Diameter sebuah benda diukur dengan menggunakan
jangka sorong.
6. Menuliskan hasil pengukuran
Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran adalah
sebagai berikut.
Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara penulisan hasil
pengukuran di atas.
B. Mikrometer Sekrup
Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen yang ada pada mikrometer sekrup (lihat Gambar 1.8).
Tuliskanlah nama komponen-komponen mikrometer sekrup beserta fungsinya!
2. Nilai skala terkecil pada alat ukur.
Perhatikan kembali Gambar 1.7, pada alat ukur mikrometer sekrup terdapat dua skala.
Skala yang letaknya di kiri dan arah pembacaan skalanya horizontal (komponen nomor 5)
disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai 1 mm pada alat ukur
tersebut. Sementara di kanan dan arah pembacaan skalanya vertikal (komponen nomor
6) disebut skala nonius.
Skala nonius merupakan skala yang bernilai 0,01 mm. Kalian sudah mengetahui
perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6,
kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius.
3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran
Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang
menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai
ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan sama seperti jangka sorong.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan mikrometer
sekrup.
4. Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup.
Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran
mikrometer sekrup.
5. Membaca pengukuran.
Diameter benda diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup.
Gambar 1.10. Membaca alat ukur. Sumber:
Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021)
6. Menuliskan hasil pengukuran.
Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran
ditunjukkan pada persamaan 1.2.
Tuliskanlah hasil pengukuran mikrometer sekrup sesuai dengan aturan cara penulisan
hasil pengukuran di atas.
Kalian dapat mencoba untuk membandingkan penggunaan alat ukur panjang untuk mengukur
panjang dari beberapa benda yang ada di sekitar Kalian, misalnya botol dan buku tulis.
Contoh Asesmen
Tes Lisan
Guru menyiapkan alat ukur panjang (Mistar, Jangka sorong, dan Mikrometer Skrup). Peserta didik
dihadapkan dengan beberapa jenis alat ukur panjang (Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Skrup).
Peserta didik diminta menyebtukan nama dan fungsi alat, serta melakukan pengukuran menggunakan
alat-alat tersebut.
Indikator Penilaian:
1. Peserta didik mampu menyebutkan semua nama alat-alat yang dihadapannya dengan benar.
2. Peserta didik mampu menyebutkan semua fungsi alat-alat yang dihadapannya dengan benar.
3. Peserta didik mampu melakukan pengukuran panjang pensil menggunakan mistar yang patah.
4. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter dalam pipa menggunakan jangka sorong.
5. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter luar pipa menggunakan jangka sorong.
6. Peserta didik mampu melakukan pengukuran kedalaman tutup botol menggunakan jangka sorong.
7. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter kelereng menggunakan mikrometer skrup.
8. Peserta didik mampu melakukan pengukuran ketebalan kertas karton menggunakan mikrometer
skrup.
No. Nama Indikator Penilaian Skor Nilai
1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2.
3.
…
Soal Remedial
Remedial dilakukan seperti penilaian Tes lisan
Pengayaan:
Tuliskan hasil pengukuran berikut!
1.
Hasil :
6.
Hasil :
2.
Hasil:
7.
Hasil :
3.
Hasil :
8.
Hasil :
4.
Hasil :
9.
Hasil :
5.
Hasil :
10.
Hasil :
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.3. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan operasi angka penting
serta ketidakpastian dalam menuliskan hasil pengukuran.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
Menanyakan nama-nama alat ukur:
“Apakah saat kita mengukur selalu sudah tepat”

45
menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
 Guru menjelaskan tentang aturan angka penting, operasi
angka penting dan ketidakpastian pengukuran.
Membimbing pelatihan
 Guru memberikan latihan soal dan pembahasan tentang
aturan dan operasi angka penting, serta ketidakpastian
pengukuran.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik dengan meminta
peserta didik maju satu persatu, dan memberikan umpan
balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang angka
penting, dan ketidakpastian.
135
menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam.
90
menit
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
- Tes Tertulis Tes Tertulis
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran
Materi
A. Angka Penting (Angka Berarti)
Angka dapat diperoleh dari mengukur dan membilang. Untuk mengetahui luas tanah perkebunan misalnya,
maka harus dilakukan pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui jumlah pohon yang tertanam di kebun maka
diperoleh dengan cara membilang. Angka yang diperoleh dari hasil megukur disebut angka penting (berarti).
Sedangkan angka hasil membilang disebut angka eksak (pasti).
Angka dapat diperoleh dari mengukur dan membilang. Untuk mengetahui luas tanah perkebunan misalnya,
maka harus dilakukan pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui jumlah pohon yang tertanam di kebun maka
diperoleh dengan cara membilang. Angka yang diperoleh dari hasil megukur disebut angka penting (berarti).
Sedangkan angka hasil membilang disebut angka eksak (pasti). Angka penting terdiri dari angka pasti dan
angka yang diragukan (angka taksiran). Angka taksiran pada angka penting (angka hasil pengukuran) terletak
digit terakhir. Misalkan hasil pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong adalah 1,25 cm. Angka 1
dan 2 adalah angka pasti, sedangkan angka 5 adalah taksiran.
a. Aturan penentuan jumlah digit pada angka hasil pengukuran (angka penting)
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
 245, 5 memiliki 4 (empat) angka penting.
2. Angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal (angka nol di sebelah kiri angka bukan
nol) bukanlah angka penting
Contoh:
 0, 0000012 hanya memiliki 2 (dua) angka penting.
Enam angka 0 yang berada di kiri angka 12 tidaklah penting karena angka taksiran tidak
mungkin berada di digit awal, melainkan selalu berada di digit bagian akhir.
(Catatan: Angka 0,0000012 dapat dituliskan dalam notasi ilmiah sebagai 1,2 × 10-6. Jumlah angka
dalam mantisanya ada 2, ini menunjukkan untuk menentukan jumlah angka penting dari angka yang
dituliskan dalam notasi ilmiah cukup dilihat mantisanya).
3. Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal merupakan angka penting.
Contoh:
 2,0 memiliki dua angka penting
 2,0300 memiliki lima angka penting
4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa tanda desimal bukanlah angka penting,
kecuali ada tanda khusus, misal garis bawah
Contoh:
 34000 hanya memiliki dua angka penting
 34000 memiliki tiga angka penting
 34000 memiliki empat angka penting
5. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
 560, 2 memiliki empat angka penting.
b. Aturan perhitungan angka penting
1. Penjumlahan dan pengurangan
Penulisan hasil penjumlahan atau pengurangan angkanya hanya boleh memiliki 1 angka taksiran.
Contoh soal:
Seseorang mengukur panjang 3 buah batang kayu. Masing-masing memiliki panjang 3,219 cm,
15,5 cm, dan 8,43 cm. Jika ketiga batang tersebut disambung, berapakah panjangnya?
Pembahasan:
Untuk menghitung panjang sambungan batang dapat dilakukan dengan menjumlahkan panjang
ketiga batang tersebut.
3,219 ➔ 9 adalah angka taksiran berada pada seperratusan
15,5 ➔ 5 adalah angka taksiran berada pada sepersatuan
8,43 ➔3 adalah angka taksiran berada pada seperpuluhan
------------- +
27,149 (memiliki 3 angka taksiran yaitu angka 1, 4, dan 9).
Karena hasil akhir harus memiliki 1 angka taksisan kita harus bulatkan dan angka taksir pada
sepersatuan, maka dituliskan menjadi 27,1 cm
2. Perkalian dan Pembagian
Penulisan hasil perkalian atau pembagian jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka
penting yang paling sedikit dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.
Contoh soal:
Seseorang melakukan pengukuran luas benda kecil berbentuk persegi panjang. Didapatkan data
panjangnya 2,2 cm dan lebarnya 0,6283 cm. Berapakah luas benda tersebut?
Pembahasan:
Untuk menentukan luas benda tersebut, dapat menggunakan rumus panjang dikalikan lebar.
0,6283 ➔ memiliki 4 angka penting
2,2 ➔ memiliki 2 angka penting
---------- x
1,8226
Karena hasil akhirnya harus memiliki 2 angka penting, maka ditulis menjadi 1,8 cm2
Catatan:
Untuk perkalian angka hasil pengukuran dengan angka hasil membilang, hasil akhirnya harus
memiliki jumlah angka penting tersedikit dari angka hasil pengukuran.
Contoh soal:
Keramik lantai memiliki panjang 50,25 cm dan lebar 20,1 cm. Jika terdapat 25 buah keramik
tersebut ditata untuk menutup lantai, berapakah luas lantai yang tertutup keramik?
Pembahasan:
Angka 50,25 (terdiri dari 4 angka penting) dan 20,1 (terdiri dari 3 angka penting) adalah angka hasil
pengukuran dan angka 25 adalah angka hasil membilang. Untuk menentukan luas lantai yang
tertutup keramik, maka ketiga angka terebut harus dikalikan sebagai berikut: 50,25 x 20,1 x 25 =
25.250,625. Karena hasil akhirnya harus memilki 3 angka penting maka harus ditulis menjadi 25200
cm2 atau 2,52 x 104 cm2 (Keterangan: Untuk penulisan notasi ilmiah jumlah angka penting yang
diperhitungkan hanya di mantisanya dan perhatikan pula aturan pembulatan angka 5)
 Aturan Pembulatan angka 5
Jika sebelum angka 5 bilangan ganjil maka dibulatkan ke atas. Tetapi jika sebelum angka 5
bilangan genap angka 5 dihilangkan.
Contoh:
 2,25 dibulatkan 2,2
 2,35 dibulatkan 2,4
 2,75 dibulatkan 2,8
 2,85 dibulatkan 2,8
 2,95 dibulatkan 3,0
3. Pangkat dan Akar
Penulisan hasilnya harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting
yang dioperasikan.
Contoh:
√2,25 = 1,5 hasilnya ditulis menjadi 1,50
(2,5)2 = 6,25 hasilnya ditulis menjadi 6,2 (Perhatikan aturan pembulatan angka 5)
Catatan:
1. Penulisan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan patokan
jumlah angka penting paling sedikit dibelakang desimal.
2. Penulisan hasil akhir operasi angka penting selalu diikuti dengan pembulatan (semisal
2,145 akan dituliskan menjadi 3 angka penting maka dibulatkan menjadi 2,14)
3. Penulisan hasil akhir operasi angka penting tidak boleh merubah nilai bilangan
(semisal 8790,56 akan dituliskan menjadi 2 angka penting maka penulisannya adalah
8800 atau 8,8 x 102)
B. Ketidakpastian Pengukuran
Pengamatan Besaran Fisika biasanya diperoleh dari pengukuran Alat ukur yang dianalisis menjadi teori atau
postulat. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besarann yang akan diukur dengan besaran sejenis
yang telah ditetapkan sebagai satuan. Besaran pembanding yang ditetapkan sebagai satauan dimaksud
adalah sistem satuan yang ditetapkan secara internasional sebagaimana diuraikan diatas. Dalam setiap
pengukuran biasanya kita di baying-bayangi oleh pertanyaan-pertanyaan bagaimanakah hasil pengukuran
kita, bagaimaana cara melaporkannya, apakah jaminannya bahwa hasil pengukuran kita tidak salah,
seberapa kurang tepatnya pengukuran kita dan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya ingin mendapatkan
kepastian. Artinya dalam setiap pengukuran selalu diikuti dengan ketidakpastian dan apakah ketidakpastian
hasil pengukuran itu?
Secara umum faktor munculnya ketidakpastian hasil pengukuran disebabkan karena adanya kesalahan
(error). Ada 3 kategori kesalahan yaitu kesalahan umum, acak, dan sistemik.
 Kesalahan Umum
Kesalahan-kesalahan umum (gross errors) disebabkan kesalahan manusia, antara lain kesalahan
pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian instrumen yang tidak sesuai, kesalahan
penaksiran dan paralaks (kesalahan yang timbul apabila pada waktu membaca skala posisi mata
pengamat tidak tegak lurus terhadap skala tersebut).
 Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja/kesalahan acak (random errors)
Kesalahan acak disebabkan oleh gejala yang tidak dapat secara langsung diketahui sehingga tidak
mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas, seperti: fluktuasi tegangan
listrik, gerak Brown molekul udara, getaran landasan
 Kesalahan kesalahan sistematis (systematic errors)
Bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Yang termasuk
ketidakpastian sistematik antara lain:
 Kesalahan kalibrasi alat
Kesalahan yang terjadi karena cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat,
sehingga berakibat setiap kali alat digunakan suatu kesalahan melekat pada hasil pengukuran.
Kesalahan ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat terhadap alat standar.
 Kesalahan nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol. Pada sebagian besar alat umumnya sudah
dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol
 Waktu respon yang tidak tepat
Akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data
yang seharusnya diukur. Misalnya, saat mengukur periode getar menggunakan stopwatch, terlalu
cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
 Kondisi yang tidak sesuai
Kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misal, mengukur nilai transistor saat
dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar
logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi
sesuatu yang diukur maupun alat pengukurnya
 Kesalahan pandangan/paralak
Kesalahan ini timbul apabila pada waktu membaca skala, mata pengamat tidak tegak lurus di atas
jarum penunjuk/skala.
Ada dua jenis ketidakpastian dalam pengukuran yaitu:
a. Ketidakpastian mutlak.
b. Ketidakpastian relatif.
Ketidakpastian Mutlak
a. Ketidakpastian Mutlak Pengukuran Tunggal
Bagaimana cara menyatakan hasil satu kali pengukuran?
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja, misalnya objek pengukuran tak
mungkin di ulang. Untuk pengukuran tunggal diambil kebijaksanaan bahwa nilai ketidakpastiannya (±∆𝑥)
dirumuskan,
∆𝑥 =
1
2
𝑛𝑠𝑡
dimana
∆𝑥 = ketidakpastian pengukuran.
nst = nilai skala terkecil
dan hasilnya dinyatakan dengan pola (𝑥 ± ∆𝑥), dengan 𝑥 adalah hasil pengukuran terbaik dan ±∆𝑥
adalah ketidakpastian mutlak.
b. Ketidakpastian Mutlak Pengukuran Berulang
Hasil pengukuran berulang hasilnya dapat dinyatakan dengan pola
(𝑥̅ ± ∆𝑥)
Dimana :
𝑥̅ = hasil pengukuran nilai rata-rata (pengukuran berulang)
∆𝑥 = ketidakpastian mutlak pengukuran.
Ketidakpastian mutlaknya ditentukan dengan rumus simpangan baku (stantar deviasi),
dengan :
𝑛 = jumlah pengulangan pengukuran
𝑥𝑖 = hasil pengukuran ke-i
Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian relatif merupakan persentase perbandingan ketidakpastian mutlak dengan hasil pengukuran
terbaik.
 Ketidakpastian relatif untuk pengukuran tunggal ditentukan dengan =
∆𝑥
𝑥
× 100%
 Ketidakpastian relatif untuk pengukuran berulang ditentukan =
∆𝑥
𝑥̅
× 100%
Semakin kecil ketidakpastian relatif, maka makin tepat pengukuran tersebut. Nilai ketidakpastian dalam
pengukuran akan mempengaruhi jumlah angka berarti yang boleh diikutsertakan dalam penulisan. Semakin
besar jumlah angka berarti yang boleh diikutsertakan maka semakin tepat pengukuran tersebut. Adapun
ketentuan jumlah angka berarti (angka penting) yang boleh dilaporkan adalah:
 ketidakpastian relatif 10% berhak atas dua angka berarti
 ketidakpastian relatif 1% berhak atas tiga angka berati
 ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas empat angka berarti
Contoh soal:
1. Mistar memiliki skala terkecil adalah 1 mm. Misal kalian mengukur panjang meja dan didapatkan hasil
kita 34,2 cm. Nyatakan hasil pengukuran tersedut dengan dilengkapi ketidakpastian mutlak dan relatif!
Pembahasan:
Mistar memiliki nst= 1 mm, karena pengukuran dilakukan satu kali maka ketidakpastiannya
(𝛥𝑙) = 1 ⁄ 2 𝑛𝑠𝑡 = 0,5 mm = 0,05 cm.
Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan ketidakpastian mutlak adalah 𝑙 = (34,20 ±
0,05)m.
Ketidakpastian relatifnya dapat dihitung dengan =
𝛥𝑙
𝑙
𝑥100% =
0,05
34,2
𝑥 100 % = 0,146 %.
Karena ketidakpastian relatifnya 0,146% dekat dengan 0,1% maka penulisan akhir hasilpengukurannya
dituliskan dengan 4 angka berarti. Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan
ketidakpastian mutlak adalah (34,20 ± 0,146 %) cm.
2. Pengukuran arus listrik yang melewati resistor diulang sebanyak 6 kali dengan hasil: 12,8 mA, 12,2 mA,
12,5 mA, 13,1 mA, 12,9 mA, dan 12,4 mA. Laporkan hasil pengukuran tersebut!
Pembahasan:
Hasil perhitungan ketidakpastian relatif didapatkan nilai 1,1%. Nilai ini dekat dengan 1% sehingga
penulisan akhirnya harus terdiri dari 3 angka berarti sebagai berikut: I = (12,6 ± 0,1)mA
Catatan: Aturan penulisan hasil pengukuran, angka dibelakang tanda desimal (koma) pada hasil akhir
pengukuran dan ketidakpastian mutlaknya jumlahnya harus sama. Seperti pada dua contoh di atas.
Contoh soal no 1 dihasilkan L= (34,20 ± 0,05) cm dan soal no 2 dihasilkan I= (12,6 ± 0,1) m
Contoh Asesmen
Penilaian Harian
1. Tentukan jumlah angka penting hasil pengukuran berikut ini!
a. 1,34 cm
b. 12.000 km
c. 3.000 m
d. 2,30 A
e. 1,08 gram
f. 0,70 gram/m3
g. 1,25 × 10−6
F
h. 0,035 H
i. 20,03 cm
j. 4,020 C
(skor 25)
2. Hitung hasil operasi berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting!
a. 1,25 cm + 20,7 cm = ….
b. 8,5 mm - 1,96 mm = ….
c. 1,24 A × 4,5 V = ….
d. 4,25 gram ÷ 8,5 cm3 = ….
e. (6,4 cm)3
= ….
(skor 25)
3. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 1,24 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm
Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya! (skor 20)
4. Sekelompok peserta didik melakukan pengukuran tinggi pantulan bola yang dijatuhkan ke lantai. Pengukuran
dilakukan pengulangan dan didapatkan data ketinggian 68,70 cm, 68,90 cm, 68,80 cm, 68,90 cm, 68,70 cm,
68,90 cm, 68,80 cm, 68,90 cm, 68,80 cm, 68,70 cm. Tuliskan hasil pengukuran tersebut lengkapi dengan
ketidakpastian mutlak dan relatifnya. (skor 30)
Soal Remedial Dan Pengayaan
1. Tentukan jumlah angka penting hasil pengukuran berikut ini!
a. 3,254 cm
b. 3.000 km
c. 1.000 m
d. 2,05 gram
e. 0,80 gram/m3
f. 2,4 × 10−7
F
(skor 30)
2. Hitung hasil operasi berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting!
a. 1,20 cm + 3,7 cm = ….
b. 1,28 A × 2,5 V = ….
c. 8,40 gram ÷ 16,8 cm3 = ….
d. (1,2 cm)3
= ….
(skor 20)
3. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 2,34 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm
Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya! (skor 20)
4. Sekelompok peserta didik melakukan pengukuran waktu jatuh bola yang dijatuhkan ke lantai. Pengukuran
dilakukan pengulangan dan didapatkan data waktu jatuh sebagai berikut 0,84 s; 0,90 s; 0,84 s; 0,86 s, 0,88
s; 0,85 s; 0,84 s, 0,88 cm, 0,86 s, 0,87 s, 0,86 s. Tuliskan hasil pengukuran tersebut lengkapi dengan
ketidakpastian mutlak dan relatifnya. (skor 30)
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.4. Peserta didik mampu merancang dan melakukan percobaan untuk
menyelidiki suatu kasus terkait pengukuran.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Orientasi peserta didik pada masalah
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
15
menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mengorganisasi peserta didik
 Guru mengorganisir peserta didik membuat kelompok
praktikum.
 Guru membantu peserta didik memilih dan menyusun
rancangan praktikum sederhana (Gerak jatuh bebas, Ayunan
Bandul, dan Getaran Pegas)
Membimbing penyelidikan
 Guru membantu peserta didik dalam menyiapkan alat praktikum
 Guru membantu peserta didik dalam melakukan praktikum
Mengembangkan menyajikan hasil
 Guru membimbing peserta didik membuat laporan hasil
praktikum.
Menganalisisi dan evaluasi masalah
 Guru membantu peseta didik dalam mengevaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang peserta didik gunakan
150
menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam
15
menit
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
- Penilaian Kinerja -
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
- -
Lampiran
Contoh Asesmen
Peserta didik diminta menerapkan kemampuan menggunakan alat ukur dan prosedur ilmiah
dengan cara membuat rancangan dan melakukan percobaan terkait gerak jatuh bebas, ayunan
bandul, atau getaran pegas.
Rubrik Penilaian Keterampilan Praktikum
Indikator Penilaian Kelompok:
A. Merancang percobaan dengan membuat laporan pendahuluan (Judul, Tujuan, Landasan
Teori, Alat dan Bahan, Langkah Kerja, Tabel Pengamatan)
B. Menyiapkan alat dan bahan yang tepat
C. Melakukan percobaan yang benar sesuai langkah kerja
D. Merangkai alat percobaan dan melakukan pengukuran dengan tepat dan benar
E. Menyajikan data yang didapatkan dengan benar
F. Menganalisis data dengan benar
G. Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan dengan benar
H. Mengevaluasi proses dan hasil yang sudah dilakukan
Indikator Penilaian Individual:
A. Aktif dalam kelompok
B. Kerjasama dengan anggota kelompok
C. Disiplin dalam melakukan percobaan
D. Membuat laporan individu
No. Nama Penilaian Kelompok Skor Penilaian
Individu
Skor Nilai
1 A B C D E F G H A B C D
2
3
…
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.5. Peserta didik mampu mengidentifikasi fakta-fakta pemanasan global dan
perubahan iklim dunia.
10.6. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan
penipisan Ozon, serta menganalisis dampak pemanasan global dan perubahan
iklim dunia
10.7. Peserta didik mampu memberikan solusi dalam mengatasi pemanasan global
dan perubahan iklim dunia.
Pertemuan Materi
Pertemuan 1 Fakta-fakta pemanasan gobal dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 2 Fakta-fakta pemanasan gobal dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 3 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global
dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 4 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global
dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 5 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global
dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 6 Solusi mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 7 Solusi mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik.
Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil
pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita
inspirasi)
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru menampilkan gambar/video mengenai bencana alam seperti
kebakaran hutan, banjir, mencairnya es di kutub. Siswa mengamati
gambar/video yang ditampilkan dan setiap siswa membuat pertanyaan
terkait gambar/video yang ditampilkan
20 menit
Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta
didik mengenai penyebab pemanasan global dan perubahan iklim :
- Coba sebutkan perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar?
- Apakah dampak yang disebabkan oleh perubahan lingkungan
tersebut?
20 menit
Guru memberi penjelasan mengenai fakta-fakta terkait perubahan
lingkungan sekitar
20 menit
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu kelompok
terdiri dari 5-6 siswa)
5 menit
Guru memberi penugasan kepada siswa untuk mengamati lingkungan
sekitar dan fakta-fakta perubahan di lingkungan sekitar untuk
dipresentasikan di pertemuan selanjutnya
10 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja
pelajaran yang didapatkan hari ini.
5 menit
Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru mengingatkan kembali tugas investigasi kelompok pada
pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi
5 menit
Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit
x 10 kelompok)
60 menit
Guru memberi arahan dan penejlasan lanjut terkait fakta-fakta
perubahan lingkungan yang telah disajikan
10 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja
pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan
berdoa
10 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik.
Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil
pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi)
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru menampilkan gambar/video mengenai terjadinya efek rumah kaca
dan penipisan lapisan ozon
15 menit
Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta
didik mengenai terjadinya efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon:
- Apakah yang kalian ketahui mengenai efek rumah kaca dan penipisan
lapisan ozon?
15 menit
Guru memberi penjelasan mengenai penyebab efek rumah kaca dan
penipisan lapisan ozon
20 menit
Diskusi dan tanya jawab terkait materi yang disampaikan 20 menit
Guru memberi tugas mengenai permasalahan pemanasan global (efek
rumah kaca dan penipisan lapisan ozon) dan dampaknya
5 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja
pelajaran yang didapatkan hari ini dan menutup pelajaran dengan
berdoa
10 menit
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru mengingatkan kembali mengenai tugas makalah di pertemuan
sebelumnya dan siswa mengumpulkan makalah tersebut
5 menit
Guru memilih beberapa makalah untuk didiskusikan bersama 20 menit
Guru menanyakan terkait hal-hal penting dalam makalah serta
membahas bagian isi makalah yang sekiranya belum sesuai materi
20 menit
Guru membahas lebih lanjut mengenai aktivitas manusia yang dapat
menyebabkan pemanasan global serta dampak pemanasan global
dalam kehidupan
30 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja
pelajaran yang didapatkan hari ini, memberitahukan adanya tes tertulis
untuk pertemuan selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan
berdoa
10 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru mengingatkan kembali mengenai tes tertulis yang akan diadakan
hari ini dengan materi pokok penyebab dan dampak dari pemanasan
global
5 menit
Guru mengatur tempat duduk siswa secara acak serta membagikan soal
tes tertulis
5 menit
Siswa mengerjakan soal tes tertulis 60 menit
Setelah waktu pengerjaan selesai, lembar jawaban dirolling dan
dikoreksi oleh teman sejawat dengan dipandu oleh guru
10 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberitahukan materi untuk pertemuan selanjutnya selanjutnya
kemudian menutup pelajaran dengan berdoa
5 menit
Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik.
Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil
pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi)
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru menampilkan artikel serta poster mengenai dampak dari
pemanasan global dan perubahan iklim di dunia
20 menit
Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta
didik mengenai solusi permasalahan pemanasan global dan perubahan
iklim :
- Apakah ada hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengurangi
dampak pemanasan global?
- Apa saja yang sekiranya dapat dilakukan oleh manusia untuk
mengurangi dampak pemanasan global?
20 menit
Guru mengulas pendapat siswa terkait solusi dalam mengatasi
pemanasan global dan perubahan iklim dunia
20 menit
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu kelompok terdiri
dari 5-6 siswa)
5 menit
Guru memberi penugasan kepada tiap kelompok untuk membuat
powerpoint terkait solusi pemanasan global dan perubahan lingkungan
di wilayah Semarang untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya
10 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja
pelajaran yang didapatkan hari ini.
5 menit
Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
Pertemuan 7
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk
belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru mengingatkan kembali tugas powerpoint kelompok pada
pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi
5 menit
Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit
x 10 kelompok)
60 menit
Guru memberi arahan dan penjelasan lanjut terkait solusi pemanasan
global dan perubahan lingkungan di Semarang yang telah disajikan
10 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja
pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan
berdoa
10 menit
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
- Tes Tertulis, Tugas Investigasi kelompok,
Presentasi
Tes Tertulis
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran
Materi
Perubahan akhir akibat terjadinya pemanasan global sudah menjadi kosakata umum dalam percakapan
masyarakat sehari-hari terutama di kalangan ilmuwan. Namun, fenomena ini masih belum dipahami secara tepat
oleh masyarakat sehingga tidak jarang terjadi kesalahpahaman atau kesulitan dalam membedakan antara
perubahan iklim dengan variasi iklim yang kadang-kadang terjadi dengan gejala yang agak ekstrem. Seperti yang
sudah sering kita alami adanya musim kemarau atau musim penghujan yang sangat panjang. Menghangatnya isu
pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang sangat besar terhadap kehidupan di dunia yang diduga
menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim dunia dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Pemanasan
global suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan
bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak
jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang menjadi biang keladi dari terjadinya
pemanasan global melalui proses yang disebut efek rumah kaca.
1. Efek Rumah Kaca
Tahukan Anda apakah sumber energi yang terdapat di Bumi? Sumber energi di bumi berasal dari
matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan
Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer
Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana
yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan
ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut
berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya,
planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu ratarata sebesar 15°C (59°F), bumi sebenarnya telah lebih
panas 33°C (59°F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es
akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di
atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
Efek rumah kaca merupakan gambaran awal mengenai bagaimana dampak pemanasan global akan
menimpa bumi dan segenap isinya.
2. Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan iklim global
(climate change) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya bumi telah diobservasi
peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu. Selain bertambah panas dari tahun ke
tahun, di beberapa wilayah di bumi mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itulah
fenomena ini disebut juga sebagai perubahan iklim global (climate change). Penyebab pemanasan global
secara langsung berkaitan dengan efek rumah kaca. Jika gas-gas rumah kaca makin meningkat
jumlahnya di atmosfer, maka efek pemanasan global akan semakin signifikan. Sejak revolusi industri,
gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin
bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.
Berikut ini dijabarkan secara lebih detail mengenai penyebab-penyebab langsung maupun tidak
langsung yang mengakibatkan pemanasan global:
a. Bertambahnya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca
secara global; setiap penyebab bertambahnya efek rumah kaca juga berkontribusi langsung
terhadap pemanasan global seperti:
1) Energi; karena hampir sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan minyak bumi
dan batu bara, maka tentu saja aspek ini berpengaruh sangat besar terhadap pemanasan
global karena permintaan listrik sangatlah tinggi dan makin meninggi setiap tahun yang pada
saat ini, konstribusi terhadap pemanasan global sekitar seperempatnya.
2) Transportasi; karena hampir seluruh sistem transportasi menggunakan bahan bakar fosil, maka
semakin banyak orang yang memakai kendaraan pribadi akan berdampak pada peningkatan
gas karbon dioksida di atmosfer yang saat ini berkonstribusi sebesar 20% terhadap pemanasan
global.
3) Industri peternakan sapi; industri peternakan sapi menghasilkan gas methana yang sangat
besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi yang diproduksi
oleh bakteri pengurai selulosa di perut sapi. Hampir setengah dari penyebab pemanasan global
disebabkan oleh hal ini karena masifnya industri ini di seluruh dunia karena konsumsi susu dan
daging sapi oleh manusia yang begitu besar.
4) Industri pertanian; pupuk yang digunakan dalam pertanian melepaskan gas nitrous oxide ke
atmosfer yang merupakan gas rumah kaca.
5) Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan
batu baru serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
6) Limbah rumah tangga; limbah rumah tangga menghasilkan gas methana dan karbon dioksida
yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
b. Pencemaran laut; lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi
akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak
ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon
dioksida lagi.
c. Penebangan dan pembakaran hutan; penebangan dan pembakaran hutan sangat berdampak buruk
karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di atmosfer.
d. Mencairnya es di kutub; permukaan es berwarna putih dapat memantulkan lebih dari 60% sinar
matahari, akan tetapi jika semakin banyak es yang mencair, maka sinar matahari tidak dipantulkan
seperti sebelumnya karena lautan hanya dapat memantulkan sinar matahari sepersepuluhnya saja
3. Dampak Pemanasan Global
Dampak pemanasan global secara umum adalah terjadinya peningkatan suhu rata-rata di bumi.
Namun, ada banyak sekali dampak yang terjadi akibat pemanasan global tersebut, baik itu iklim dan
cuaca, peningkatan air laut, ekosistem, dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa dampak pemanasan global:
1) Perubahan Iklim dan Cuaca
Pemanasan Global mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca di berbagai
penjuru dunia. Hal ini dikarenakan kondisi atmosfir yang berubah di berbagai lokasi akibat
pemanasan global tersebut. Perubahan iklim membuat terjadinya perubahan musim juga
siklus musim di berbagai wilayah bumi akan mengalami perubahan atau menjadi tak tentu.
Hal ini menyebabkan banyak masalah bagi manusia, misalnya perubahan musim hujan dan
musim kemarau. Dampak pergantian musim ini juga terjadi pada industri pertanian dan
peternakan. Musim tanam dan musim panen yang tidak jelas akan mengakibatkan hasil
pertanian dan peternakan menjadi menurun.
2) Hujan Asam
Asap hasil pembakaran batubara dan minyak akan menghasilkan emisi sulfur oksida dan
nitrogen oksida. Ketika kedua gas tersebut bereaksi di udara maka akan menghasilkan
asam nitrat, asam sulfat. Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya hujan asam.
Hujan asam ini dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda logam, merusak
tanaman, mengakibatkan kesulitan bernafas, dan lain sebagainya.
3) Es Kutub Utara dan Selatan Mencair
Sebagian besar area kutub utara dan selatan tertutup oleh es yang dapat memantulkan
cahaya matahari. Pemanasan global akan membuat es di kutub utara dan selatan mencair.
Jika es di kutub utara dan selatan terus mencair maka panas matahari akan semakin
banyak terserap dan menimbulkan panas. Selain itu, percepatan mencairnya es akan
membuat berbagai binatang di kutub utara dan selatan kehilangan habitatnya.
4) Permukaan Laut Naik
Es yang mencari dari kutub utara dan selatan akan mengalir menuju laut. Pada akhirnya
permukaan air laut akan semakin tinggi secara perlahan-lahan. Menurut beberapa ilmuwan,
sepanjang abad 20 permukaan air laut telah naik hingga 25 cm. Dan diperkirakan
permukaan air laut akan terus naik hingga mencapai 88 cm. Hal ini tentu saja akan membuat
area daratan di permukaan bumi semakin berkurang.
5) Ekologis Terganggu
Pemanasan global berdampak besar bagi semua mahluk hidup, termasuk hewan dan
tumbuhan. Aktivitas manusia yang mengakibatkan pemanasan global akan membuat
banyak hewan melakukan migrasi ke tempat lain. Tumbuhan-tumbuhan di suatu daerah
bisa hilang atau mati karena iklimnya sudah tidak sesuai dengan habitat aslinya.
6) Lapisan Ozon Menipis
Lapisan ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi sehingga tidak terkena radiasi
langsung dari sinar matahari. Pemanasan global mengakibatkan lapisan ozon ini semakin
menipis bahkan rusak. Dampak dari kerusakan lapisan ozon ini adalah sinar matahari yang
langsung mengenai kulit manusia. Sinar ultraviolet yang langsung mengenai kulit dapat
mengakibatkan penyakit kulit hingga kanker kulit.
4. Cara Mengatasi Pemanasan Global
Pemanasan global dapat diatasi dengan tindakan nyata oleh semua umat manusia di berbagai
penjuru dunia. Eksploitasi alam yang selama ini dilakukan harus dikendalikan dengan baik. Mengacu
pada pengertian pemanasan global di atas, berikut ini adalah beberapa upaya sederhana untuk
mengatasinya:
a. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini sebagai alat transportasi. Namun,
kita sering lupa bahwa asap kendaraan bermotor menyumbang CO2 yang mengakibatkan
pemanasan global. Untuk mencegah pemanasan global, kita bisa mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan massal. Dengan begitu, polusi udara akan
berkurang dan dapat membantu mengatasi pemanasan global.
b. Menjaga Kelestarian Alam
Eksploitasi hasil alam yang berlebihan lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan untuk
jangka panjang. Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan sudah seharusnya
dikendalikan atau dihentikan. Menanam kembali pohon di lahan yang dibakar/ditebang merupakan
langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk mengatasi pemanasan global.
c. Mengontrol Pemakaian Listrik
Penggunaan listrik yang berlebihan juga dapat menimbulkan pemanasan global. Hal ini terkesan
sangat sepele namun dampaknya sangat besar. Lampu- lampu dan peralatan listrik dapat
mengeluarkan panas. Bayangkan berapa besar panas yang dikeluarkan bila seluruh manusia di
bumi menggunakan listrik secara berlebihan. Selain membantu mengatasi pemanasan global,
dengan mengontrol pemakaian listrik maka kita akan lebih hemat energi dan hemat biaya.
d. Mengendalikan Limbah
Limbah dapat mengeluarkan gas berbahaya ke udara. Gas berbahaya ini selain menimbulkan bau
busuk, juga dapat menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan panas matahari terperangkap
di permukaan bumi. Dengan mengendalikan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah
industri, maka hal ini dapat membantu mengatasi pemanasan global.
Contoh Asesmen
1. Tugas Investigasi Kelompok (Pertemuan 1 dan 2)
Amati perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian (Semarang) dan sebutkan fakta-
fakta di lapangan (terkait perubahan garis/batas pantai, terjadinya rob dan banjir, kebakaran hutan, dll).
Hasil investigasi dipresentasikan di pertemuan ke-2!
2. Tes Tertulis (Pertemuan 5)
1. Apa yang anda ketahui mengenai pemanasan global? Jelaskan! (skor: 20)
2. Apa kaitannya efek rumah kaca dengan pemanasan global? Jelaskan! (skor: 20)
3. Sebutkan dan jelaskan 5 aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global!
(skor: 20)
4. Apa yang pernah anda lakukan sehingga menambah kontribusi perubahan lingkungan (ke arah
negatif) di wilayah Semarang? Kemudian untuk mengurangi dampak perubahan lingkungan
tersebut apa yang dapat anda lakukan saat ini? (skor: 20)
5. Sebutkan dan jelaskan 5 dampak pemanasan global secara umum di dunia! (skor: 20)
3. Tugas Presentasi (Pertemuan 6 dan 7)
Bersama kelompok siswa mendiskusikan perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggal dan kaitannya dengan
pemanasan global serta mencari solusi untuk pemanasan global tersebut. Hasil diskusi disajikan dalam bentuk
powerpoint kemudian dipresentasikan di pertemuan k
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
10.8. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran
lingkungan, serta mengalisis dampak pencemaran lingkungan.
Pertemuan 2
Pertemuan 3
10.9. Peserta didik mampu membuktikan fakta-fakta pencemaran lingkungan
di lingkungan sekitar tempat tinggal
Pertemuan 4
Pertemuan 5
10.10.Peserta didik mampu memberikan solusi dari dampak pencemaran
lingkungan di lingkungan sekitar tempat tinggal
Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan
siswa siap
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik
untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan
karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita
ringan atau cerita inspirasi)
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila, dan
Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru menampilkan gambar/video mengenai pencemaran
lingkungan. Siswa mengamati gambar/video yang ditampilkan
dan setiap siswa membuat pertanyaan terkait gambar/video
yang ditampilkan
20 menit
Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan
peserta didik mengenai jenis-jenis pencemaran lingkungan:
- Apa yang kalian ketahui mengenai pencemaran lingkungan?
- Apa perbedaan pencemaran air, udara, dan tanah?
20 menit
Guru memberi penjelasan mengenai jenis-jenis dan dampak
pencemaran lingkungan
20 menit
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu
kelompok terdiri dari 5-6 siswa)
5 menit
Guru memberi penugasan kepada siswa untuk membuat
makalah mengenai jenis-jenis dan dampak pencemaran
lingkungan
10 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa
saja pelajaran yang didapatkan hari ini.
5 menit
Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan
siswa siap
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik
untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
didik
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila, dan
Guru mengingatkan kembali tugas makalah kelompok pada
pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi
5 menit
Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok
6 menit x 10 kelompok)
60 menit
Guru memberi arahan dan penjelasan lanjut terkait makalah
yang dipresentasikan terutama bagian dampak dari
pencemaran lingkungan
10 menit
Budaya Lingkungan
Hidup)
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa
saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup
pelajaran dengan berdoa
10 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan
siswa siap
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik
untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan
karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita
ringan atau cerita inspirasi)
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila, dan
Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru menampilkan video berita mengenai pencemaran
lingkungan di wilayah Semarang
15 menit
Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan
peserta didik mengenai terjadinya pencemaran lingkungan di
sekitar:
-Apakah kalian pernah membuang sampah sembarangan?
-Dampak apa yang sekiranya terjadi akibat sampah yang kalian
buang secara sembarangan?
15 menit
Guru memberi penjelasan mengenai dampak buruk aktivitas
manusia yang menyebabkan pencemaran lingkungan
15 menit
Diskusi dan tanya jawab terkait materi yang disampaikan 20 menit
Guru memberi tugas investigasi kelompok (tiap kelompok 6
siswa) terkait dampak pencemaran lingkungan di sekitar tempat
tinggal dari berbagai segi kehidupan (kesehatan, social,
ekonomi, dsb) dalam bentuk powerpoint dan di presentasikan
di pertemuan selanjutnya
10 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa
saja pelajaran yang didapatkan hari ini dan menutup pelajaran
dengan berdoa
10 menit
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan
siswa siap
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik
untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
didik
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila, dan
Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru mengingatkan kembali mengenai tugas investigasi dan
siswa menyiapkan bahan presentasi
5 menit
Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok
6 menit x 10 kelompok)
60 menit
Guru menanyakan hal-hal yang sekiranya belum sesuai
berdasarkan materi presentasi yang dipaparkan kemudian
menyimpulkan materi terkait dampak dari pencemaran
lingkungan di sekitar
10 menit
Guru memberikan gambaran materi untuk pertemuan
selanjutnya
5 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa
saja pelajaran yang didapatkan hari ini, memberitahukan
adanya tes tertulis untuk pertemuan selanjutnya kemudian
menutup pelajaran dengan berdoa
5 menit
Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan
siswa siap
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik
untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
didik
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila, dan
Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru mengulas kembali materi sebelumnya terkait pencemaran
dan dampak pencemaran lingkungan sekitar
15 menit
Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan
peserta didik mengenai solusi pencemaran lingkungan di sekitar:
- Apakah pencemaran di lingkungan sekitar sangat merugikan?
-Apakah sekiranya ada tindakan yang dapat dilakukan siswa
untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan sekitar?
20 menit
Guru membagi siswa menajdi 6 kelompok 5 menit
Guru memberikan waktu diskusi siswa terkait solusi pencemaran
lingkungan di sekitar
30 menit
Guru memantau diskusi siswa dan menanyakan kendala tiap
kelompok
5 menit
Guru memberikan tugas powerpoint terkait hasil diskusi
kelompok untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya
5 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberitahukan materi untuk pertemuan selanjutnya
selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa
5 menit
Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan
siswa siap
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik
untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan
karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita
ringan atau cerita inspirasi)
5 menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila, dan
Budaya Lingkungan
Hidup)
Guru mengingatkan tugas di pertemuan sebelumnya untuk
dipresentasikan hari ini
5 menit
Setiap kelompok melakukan presentasi dan tanya jawab (6 x 10
menit)
60 menit
Guru memberikan pertanyaan terkait solusi yang disampaikan
siswa serta memberikan kesimpulan
10 menit
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya
terkait materi pencemaran lingkungan
5 menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa
saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup
pelajaran dengan berdoa
5 menit
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
Lampiran
Materi
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan (bahan
pencemar). Zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal,
yang berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat.
Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan bahan
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang
kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat,
limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).
Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan:
1. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di suatu tempat
perairan seperti laut, sungai, danau, dan air tanah.
Penyebab terjadinya pencemaran air:
 Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan
 Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya erosi.
 Penggunaan bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan.
 Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas
pantai.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam
atmosfer, sehingga memunculkan polusi udara.
Penyebab terjadinya pencemaran udara:
 Bebasnya karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) ke udara, yang dapat
berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap
cerobong pabrik.
 Adanya asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat
menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
 Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap dari
pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik.
 Adanya Chloro Fluoro Carbon (CFC), dari hasil kebocoran mesin pendingin seperti
kulkas dan AC mobil.
3. Pencemaran Tanah (Darat)
Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya ke
dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan
mikroorganisme.
Penyebab terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
 Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Umumnya,
limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang mudah diurai
 Limbah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, dan lain-lain.
 Limbah pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman.
Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran lingkungan.
Contoh Asesmen
4. Tugas Presentasi
Bersama kelompok siswa mendiskusikan pencemaran lingkungan dan dampak
pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal. Hasil diskusi disajikan dalam
bentuk powerpoint kemudian dipresentasikan di pertemuan selanjutnya!
5. Tugas Investigasi Kelompok
Amati pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian (Semarang) dan
tuliskan solusi yang sekiranya dapat mengurangi dampak pencemaran di lingkungan
sekitar. Hasil investigasi dipresentasikan di pertemuan selanjutnya!
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.11. Peserta didik mampu mengklasifikasi bentuk-bentuk energi serta
menganalisis bentuk energi yang terlibat pada penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
“Saat kalian datang ke sekolah, kalian menggunakan apa?”
“Apakah energi penting dalam kehidupan kita?”
 Guru memberikan pretest terkait konsep dasar energi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
 Guru menjelaskan pengertian energi dan bentuk-bentuk
energi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Membimbing pelatihan
 Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis
bentuk-bentuk energi.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan
kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal
dan memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang bentuk-
bentuk energi dan penerapannya.
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
 Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator.
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Berdoa dan Memberi salam
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Pretest Tes Tertulis Tes Tertulis
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran
Materi
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.12.Peserta didik mampu menganalisis penerapan Hukum Kekekalan
Energi Mekanik pada peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
“Apakah energi dapat diciptakan dan dimusnahkan?”
“Apakah energi dapat dibentuk dalan bentuk lainnya?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
 Guru menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Membimbing pelatihan
 Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis
peristiwa perubahan energi dengan hukum kekekalan energi
mekanik.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan
kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal dan
memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang hukum
kekekalan energi mekanik penerapannya.
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
 Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator.
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Berdoa dan Memberi salam
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
- Tes tertulis -
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
Tes tertulis Tes tertulis
Lampiran
Materi
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.13. Peserta didik mampu mengidentifikasi sumber-sumber energi
terbarukan dan tak terbarukan, mampu menemukan potensi dan
masalah ketersediaan energi, serta memberikan solusi dari dampak
eksplorasi dan penggunaan energi yang ada di lingkungan sekitar
tempat tinggal.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Orientasi peserta didik pada masalah
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk
memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mengorganisasi peserta didik
 Guru mengorganisir peserta didik membuat kelompok diskusi.
 Guru memberikan lembar diskusi kelompok
 Guru membantu peserta didik menemukan potensi
Membimbing penyelidikan
 Guru membantu peserta didik dalam menyiapkan alat praktikum
 Guru membantu peserta didik dalam mengidentifikasi sumber-sumber
energi terbarukan dan tak terbarukan, mampu menemukan potensi dan
masalah ketersediaan energi, serta memberikan solusi dari dampak
eksplorasi dan penggunaan energi yang ada di lingkungan sekitar
tempat tinggal
Mengembangkan menyajikan hasil
 Guru membimbing peserta didik membuat laporan hasil diskusi dan
investigasi di lapangan.
Menganalisisi dan evaluasi masalah
 Guru membantu peseta didik dalam mengevaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang peserta didik gunakan
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Penilaian Kinerja Tes Tertulis
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
- -
Lampiran
Materi
A. Sumber Energi
Terdapat berbagai jenis sumber energi yang dapat dimanfaatkan saat ini.
1. Energi dari Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil terbentuk dari proses ilmiah yang dialami oleh sisa-sisa hewan dan
tanaman purba dalam kurun waktu yang sangat lama dengan orde jutaan tahun.
Bahan bakar fosil tersusun atas senyawa Hidrokarbon. Contoh bahan bakar fosil
adalah batubara, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain.
2. Energi Biogas
Energi biogas berasal dari limbah organik yang diolah melalui proses anaerobic
digestion dengan bantuan bakteri tanpa oksigen, contohnya kotoran sapi, sampah
dedaunan, dan sampah-sampah lain yang berasal dari organisme yang belum lama
mati atau organisme hidup.
3. Energi Air
Energi air merupakan salah satu energi paling banyak digunakan untuk keperluan
pembangkit energi listrik, khususnya di Indonesia. Air ada dimana-mana, jumlahnya
tidak pernah habis, dan tetap. Prinsip kerjanya adalah aliran air di permukaan Bumi
dibendung kemudian dialirkan menuju ke tempat yang lebih rendah untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan energi listrik.
4. Energi Angin
Energi angin merupakan sumber energi yang memanfaatkan angin untuk memutar
kincir angin sehingga dihasilkan energi listrik.
5. Energi Matahari
Energi matahari merupakan sumber energi yang memanfaatkan matahari untuk
menyinari atau memberi energi pada perangkat lempengan logam sel surya, sehingga
menghasilkan energi listrik.
6. Energi Gelombang Laut
Energi gelombang laut atau ombak merupakan energi yang bersumber dari gerak naik
turunnya gelombang air laut. Gerakan naik turun gelombang air tersebut memberikan
tekanan pada turbin, hingga turbin dapat berputar dan mengahasilkan energi listrik.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi tinggi yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi dari gelombang laut. Namun, sumber ini masih dalam taraf
pengembangan di Indonesia.
7. Energi Pasang Surut
Energi pasang surut merupakan energi yang bersumber dari proses pasang surut air
laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, yaitu perbedaan tinggi
rendah air laut saat pasang dan surut, dan arus pasang surut terutama pada selat-
selat yang kecil. Tekanan yang dihasilkan oleh air laut memutar turbin sehingga
menghasilkan energi listrik. Seperti energi gelombang laut, Indonesia sebagai negara
maritim memiliki potensi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut, namun
masih dalam taraf pengembangan. 8. Energi Panas Bumi Salah satu sumber energi
yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah geothermal atau panas bumi.
Indonesia merupakan negara dengan sistem hidrotermal untuk sumber geotermal
terbesar di dunia dengan potensi lebih dari 17.000 MW yang dapat menghemat 40
persen sumber daya panas bumi dunia. Kondisi geologis Indonesia yang terletak pada
pertemuan tiga lempeng tektonik utama (Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik)
memberikan dampak banyaknya energi panas bumi di Indonesia. Indonesia
menempati urutan keempat di dunia, bahkan dari variabel suhu tinggi, Indonesia
menempati urutan kedua. Jumlah potensi energi panas bumi di Indonesia sangat
besar yaitu lebih dari 252 lokasi yang tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,
Bali, Sulawesi hingga Maluku.
B. Sumber Energi Terbarukan dan Sumber Energi Tak Terbarukan
Kalian telah memahami bahwa energi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi
manusia di seluruh penjuru dunia saat ini. Bagaimana cara agar kebutuhan energi dapat
terpenuhi? Bagaimana cara menekan penggunaan energi listrik yang berlebih? Untuk
menyelesaikan masalah kebutuhan energi tersebut, seluruh potensi sumber energi yang
ada perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Sumber energi dapat dikategorikan menjadi
dua jenis, yaitu sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan.
Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat digantikan oleh proses
alami dalam kurun waktu yang sebanding dengan penggunaannya, sehingga tidak akan
pernah dapat habis.
Sumber Energi Tak Terbarukan
Sumber energi tak terbarukan merupakan sumber energi yang terbatas dan proses
pergantiannya dalam kurun waktu yang sangat lama secara alami, sehingga pada
akhirnya dapat habis.
C. Dampak Eksplorasi dan Penggunaan Energi
Selain membahas tentang bagaimana cara memenuhi kebutuhan energi bagi seluruh
masyarakat, dampak eksplorasi dan penggunaannya terhadap lingkungan pun menjadi
hal penting yang perlu dipikirkan. Sumber energi yang tidak ramah lingkungan dan
pengolahannya menghasilkan sisa buangan berupa karbon yang merupakan salah satu
gas rumah kaca. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah terkait penggunaan energi.
Penggunaan energi yang kurang bijak juga dapat menyebabkan kerusakan pada
lingkungan
D. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, namun
seluruh kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi seluruhnya, sehingga dampaknya
dapat meluas pada bidang lainnya, seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Untuk mengatasi berbagai masalah pemenuhan kebutuhan energi, para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia, berkumpul dan bersepakat hingga dihasilkan sebuah program yang
disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Program tersebut berisi rumusan 17
target untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta masalah lingkungan.
Harapannya, target-target tersebut dapat dicapai pada 2030. Salah satu program SDGs
kaitannya dengan energi dan dampaknya pada lingkungan adalah SDG7, affordable and
clean energy, yaitu memastikan ketersediaan energi yang ramah lingkungan bagi seluruh
masyarakat.
Jika Kalian ingin menelusuri lebih lanjut mengenai SDGs:
https://sdgs.un.org/goals/
https://www.sdg2030indonesia.org/
Contoh Asesmen
Pengayaan
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X / E
Tujuan
Pembelajaran
10.14. Peserta didik mampu merancang dan membuat alat sederhana
(prototipe) penghasil energi sebagai solusi ketersediaan energi yang
ada di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Kegiatan pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
(Mengkondisikan siswa
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Pertanyaan Mendasar
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk
memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.
 Menjelaskan topik dan tujuan pembelajaran
“Pada pertemuan sebelumya kalian sudah mempelajari bentuk-bentuk
energi, jenis-jenis energi terbarukan dan tidak terbarukan, menganalisis
dampak serta menggali potensi sumber energi di sekitar tempat tinggal
kalian”
“Apa yang harus kalian lakukan dari potensi sumber energi yang sudah
kalian gali?”
45
menit
Kegiatan Inti
(Pembelajaran
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Mendesain Perencanaan Produk
 Guru mengkoordinir peserta didik untuk membuat kelompok
proyek.
 Peserta didik berdiskusi meyusun rencana pembuatan alat
sederhana penghasil energi sebagai ketersediaan energi ada
dilingkungan sekitar tempat tinggal.
Menyusun Jadwal Pembuatan
 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan
memperhatikan aktu yang telah ditentukan bersama.
Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Proyek
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan
proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing
jika mengalami kesulitan.
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal,
mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul
selama penyelesaian proyek dengan guru.
Menguji Hasil
 Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau
keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar
 Membahas kelayakan yang telah dibuat dan membuat laporan
produk/karya untuk dipaparkan kepada orang lain
180
menit
Penutup
(Refleksi Siswa dan
Guru)
Evaluasi Pengalaman Belajar
 Setiap kelompok memaparkan laporan, peserta didik yang lain
memberikan tanggapan
 Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil,
selanjutnya guru dan peserta didik merefleks/kesimpulan.
 Berdoa dan Memberi salam
45
menit
Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Penilaian Kinerja
Kegiatan Remedial
Dan Pengayaan
Remedial Pengayaan
- -
Lampiran
Contoh Asesmen
Peserta didik diminta membuat kelompok kerja kemudian membuat prototipe penghasil energi seperti generator,
windturbine, atau sel surya.
Rubrik Penilaian Proyek
Rubrik Penilaian Proyek

More Related Content

What's hot

14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
eli priyatna laidan
 
Gelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan LongitudinalGelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan Longitudinal
vietry NIC
 

What's hot (20)

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA K13 SMP
 
02. RPP FISIKA KD. 3.3 MATERI VEKTOR KELAS X SEMESTER 1
02. RPP FISIKA KD. 3.3 MATERI VEKTOR KELAS X SEMESTER 102. RPP FISIKA KD. 3.3 MATERI VEKTOR KELAS X SEMESTER 1
02. RPP FISIKA KD. 3.3 MATERI VEKTOR KELAS X SEMESTER 1
 
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
 
Kunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum ArchimedesKunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum Archimedes
 
Lkpd pencemaran lingkungan
Lkpd pencemaran lingkunganLkpd pencemaran lingkungan
Lkpd pencemaran lingkungan
 
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMPTEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
 
RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)
 
Lkpd 3
Lkpd 3Lkpd 3
Lkpd 3
 
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xiPerancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
 
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan Satuan
 
Instrumen penilaian kalor
Instrumen penilaian kalorInstrumen penilaian kalor
Instrumen penilaian kalor
 
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikKisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
 
LKS SUHU & KALOR
LKS SUHU & KALORLKS SUHU & KALOR
LKS SUHU & KALOR
 
Gelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan LongitudinalGelombang Transversal dan Longitudinal
Gelombang Transversal dan Longitudinal
 
LKS BESARAN DAN SATUAN
LKS BESARAN DAN SATUANLKS BESARAN DAN SATUAN
LKS BESARAN DAN SATUAN
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
RPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannya
RPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannyaRPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannya
RPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannya
 

Similar to Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf

Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)
rana anyndya
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
Agus Setiawan
 
Besaran dan satuan 2
Besaran dan satuan 2Besaran dan satuan 2
Besaran dan satuan 2
Eko Supriyadi
 
Besaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanBesaran-dan-Satuan
Besaran-dan-Satuan
Yan Wale
 

Similar to Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf (20)

BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdfweek 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
Pegukuran baru
Pegukuran baruPegukuran baru
Pegukuran baru
 
Besaran Satuan & Pengukuran
Besaran Satuan & PengukuranBesaran Satuan & Pengukuran
Besaran Satuan & Pengukuran
 
1. Besaran dan angka penting.pdf
1. Besaran dan angka penting.pdf1. Besaran dan angka penting.pdf
1. Besaran dan angka penting.pdf
 
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
 
Media Pertemuan I.ppt
Media Pertemuan I.pptMedia Pertemuan I.ppt
Media Pertemuan I.ppt
 
Modul media-pemb
Modul media-pembModul media-pemb
Modul media-pemb
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
 
P2_Besaran dan Satuan.ppt
P2_Besaran dan Satuan.pptP2_Besaran dan Satuan.ppt
P2_Besaran dan Satuan.ppt
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
 
Besaran dan satuan 2
Besaran dan satuan 2Besaran dan satuan 2
Besaran dan satuan 2
 
Besaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanBesaran-dan-Satuan
Besaran-dan-Satuan
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
 

More from FaqihUddin4 (15)

lkpd kinetik gas.pdf
lkpd kinetik gas.pdflkpd kinetik gas.pdf
lkpd kinetik gas.pdf
 
KONSEP PENGUKURAN.pdf
KONSEP PENGUKURAN.pdfKONSEP PENGUKURAN.pdf
KONSEP PENGUKURAN.pdf
 
5 RPP_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
5 RPP_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf5 RPP_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
5 RPP_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
 
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
 
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
 
ATP_DANY_FISIKA_X.pdf
ATP_DANY_FISIKA_X.pdfATP_DANY_FISIKA_X.pdf
ATP_DANY_FISIKA_X.pdf
 
lkpd-1-teori-kinetik-gas-kel-8-mipa-3.pdf
lkpd-1-teori-kinetik-gas-kel-8-mipa-3.pdflkpd-1-teori-kinetik-gas-kel-8-mipa-3.pdf
lkpd-1-teori-kinetik-gas-kel-8-mipa-3.pdf
 
RPP Fisika Kelas X GANJIL GENAP 2023.docx
RPP Fisika Kelas X GANJIL GENAP 2023.docxRPP Fisika Kelas X GANJIL GENAP 2023.docx
RPP Fisika Kelas X GANJIL GENAP 2023.docx
 
SILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docx
SILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docxSILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docx
SILABUS X FISIKA GANJIL GENAP 2023.docx
 
Permohonan domain
Permohonan domainPermohonan domain
Permohonan domain
 
Soal kelas x fisika 2021
Soal kelas x fisika 2021Soal kelas x fisika 2021
Soal kelas x fisika 2021
 
Universitas pgri-semarang-27-desember-2016
Universitas pgri-semarang-27-desember-2016Universitas pgri-semarang-27-desember-2016
Universitas pgri-semarang-27-desember-2016
 
Akreditasi kampus
Akreditasi kampusAkreditasi kampus
Akreditasi kampus
 
January
JanuaryJanuary
January
 
1
11
1
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 

Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf

  • 1.
  • 2. MODUL AJAR Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.1. Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen pengukuran, besaran- besaran fisika, satuan dan dimensi suatu besaran fisika, serta mampu mengkoversi satuan-satuan pada besaran alat ukur yang sama. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan pemantik kepada peserta didik. “Apakah kalian pernah melakukan pengukuran?” “Sebutkan contoh konkrit pengukuran yang pernah kalian lakukan!” “Apa itu pengukuran?” “Apakah penting kita melakukan pengukuran?”  Guru memberikan pretest terkait pengukuran, besaran- besaran fisika, dan konversi satuan.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 45 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan  Guru menjelaskan pengertian pengukuran, komponen dalam pengukuran, besaran-besaran fisika, satuan dan dimensi suatu besaran, serta konversi satuan pada besaran fisika. Membimbing pelatihan  Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis dimensi suatu besaran dan konversi satuan pada besaran fisika. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik  Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal dan memberikan umpan balik. Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri  Guru memberikan latihan soal mandiri tentang pengukuran, besaran, satuan, dan konversi satuan. 135 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)  Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya  Berdoa dan Memberi salam 90 menit Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Pretest Tes Tertulis Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
  • 3. Lampiran Materi 1. Besaran, Dimensi, dan Sistem Satuan a. Besaran Pokok Misalkan seseorang berkata,”Rumahku berjarak 3 kilometer dari sini”. Dari kalimat tersebut dalam fisika ada 3 hal yang penting. Kata “jarak” menunjukkan besaran yang diukur, “3” menunjukkan besarnya (nilai) pengukuran dan “kilometer” menunjukkan satuan pengukuran. Besaran adalah sifat-sifat atau keadaan pada benda yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka-angka. Secara umum besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang dimensi dan satuannya didefinisikan atau ditetapkan melalui perjanjian internasional. Perjanjian ini disepakati dalam forum Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran) yang biasa dilaksanakan tiap 6 tahun sekali. Tujuh besaran pokok beserta satuannya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Besaran Pokok No. Besaran Satuan Lambang satuan Lambang Dimensi 1. Pajang meter m [L] 2. Massa kilogram kg [M] 3. Waktu sekon s [T] 4. Suhu kelvin K [θ] 5. Kuat Arus Listrik ampere A [I] 6. Intensitas Cahaya candela cd [J] 7. Jumlah zat mol Mol [N] Satuan haruslah tetap, artinya tidak berubah-ubah terhadap perubahan waktu, tempat. atau keadaan lainnya. Berikut ini adalah penetapan satuan besaran pokok yang berlaku saat ini : 1. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon (ditetapkan tahun 1983). 2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari Platina Iridium yang disimpan pada Lembaga Internasional tentang berat dan ukuran di Sevres, Perancis (ditetapkan tahun 1887). 3. Satu sekon adalah waktu yang diperlukan sebuah atom Cesium 133 untuk bergetar sebanyak 9.192.632.770 kali (ditetapkan tahun 1967). 4. Satu ampere adalah kuat arus pada dua penghantar sejajar yang berjarak 1 meter di hampa udara sehingga menimbulkan gaya sebesar 2x10-7 newton setiap meter (ditetapkan tahun 1948). 5. Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu titik tripel air (ditetapkan tahun 1954). 6. Satu candela adalah intensitas cahaya suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540x1012 Hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (ditetapkan tahun 1979). 7. Satu mol adalah jumlah atom karbon dalam 0,012 kg karbon-12 (C-12). Satu mol terdiri atas 6,025x1023 buah partikel. Nilai ini disebut bilangan Avogadro (ditetapkan tahun 1971). b. Besaran Turunan dan Dimensi Besaran turunan adalah besaran yang satuan dan dimensinya diturunkan dari satuan dan dimensi besaran pokok. Dimensi besaran turunan menyatakan bagaimana besaran turunan itu diturunkan atau disusun dari besaran pokok. Contoh: 1. Luas = panjang x panjang, maka satuan luas = m x m = m2 Dimensi luas = [L] x [L] = [L]2 2. Laju = Jarak/Waktu, maka satuan laju = m/s = ms- 1 Dimensi laju =[L] /[T] = [L][T]-1 3. Massa jenis = massa/volume atau ρ =m/V, maka satuan ρ = kg/m3= kg m-3. Dimesi ρ=[M][L]-3 c. Kegunaan dimensi di antaranya adalah sebagai berikut. a) Untuk mengetahui apakah sebuah rumus benar atau salah. Contoh soal: Rumus perpindahan s= vo t + ½ at2, dengan s adalah perpindahan, vo adalah kecepatan, a adalah percepatan dan t adalah waktu. Apakah rumus tersebut benar? Penyelesaian: Rumus tersebut mungkin benar jika dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri.  Ruas kiri : S dimensinya = [L]  Ruas kanan suku I : vo.t dimensinya = [L][T]-1x [T] = [L]  Ruas kanan suku II : ½ at2 dimensinya = [L][T]-2 [T]2 = [L] (keterangan: 1⁄2 tidak berdimensi)
  • 4. Karena dimensi ruas kiri sama dengan dimensi ruas kanan, kesimpulannya rumus s= vot + ½ at2 benar secara dimensi. Catatan: Sebuah rumus yang dimensi ruas kanan sama dengan ruas kirinya, tidak menjamin bahwa persamaan tersebut benar. Akan tetapi, persamaan yang benar bisa dipastikan dimensi ruas kanannya sama dengan ruas kirinya. Contoh: rumus s= vo.t + at2, ruas kiri dan kanannya memiliki dimensi yang sama, tetapi persamaan tersebut salah karena dalam kinematika (cabang fisika yang mempelajari tentang gerak), rumus hubungan s, vo, a, dan t yang benar adalah s= vo + ½ at2. b) Untuk menurunkan persamaan atau rumus. Contoh soal: Jika sebuah batu diikat dengan tali lalu diputar horisontal, maka tangan kita harus terus menarik tali, tidak boleh kendor atau lepas. Artinya tangan kita mengerjakan gaya (F) pada batu melalui tali. Seberapa besar gaya atau tarikan tangan kita, dapat diduga tergantung pada massa batu (m), panjang tali (l) dan seberapa cepat berputar (v). Jadi bagaimana bentuk persamaan atau rumus yang menghubungkan 𝐹, 𝑚, 𝑙 dan 𝑣? Penyelesaian: Dimensi gaya F = [M][L][T]-2 massa m = [M] panjang l = [L] dan kecepatan v = [L][T]-1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri. F = malbvc [M][L][T]-2 =[M]a[L]b{[L][T]-1}c [M][L][T]-2 =[M]a[L]b[L]c[T]-c [M][L][T]-2 =[M]a[L]b+c[T]-c Perhatikan pangkat (eksponen) [M], [L], [T] ruas kanan harus sama dengan ruas kiri. Kita peroleh a = 1, b+c =1 dan c = 2. Jadi a = 1, b = -1 dan c = 2. Dengan demikian gaya tarik tangan kita dapat dirumuskan : F = ml-1v2 = mv2/l 2. Satuan Sistem Internasional (SI) dan Notasi Ilmiah a. Satuan SI Sistem satuan yang digunakan dalam fisika adalah sistem MKS atau Sistem Internasional (SI). Satuan- satuan seperti : inchi, kaki, yard, pound, libus, mil, depa, hasta dan lain-lain tidak digunakan, walaupun dalam teknik atau kehidupan sehari-hari masih dijumpai. Berikut ini adalah tabel konversi satuan- satuan bukan SI. Tabel 1.2 Konversi Satuan bukan SI Satuan Konversi satuan 1 mil 1 yard 1 feet 1 inci 1 ton 1 kuintal 1 ons (oz) 1 pon (lb) 1 slug 1 tahun 1 hari 1 jam 1 menit 1760 yard 3 feet 12 inci 2,54 cm 907,2 kg 100 kg 0,02835 kg 0,4536 kg 14,59 kg 3,156 x 107 detik 8,640 x 104 detik 3600 detik 60 detik. Dalam sistem satuan selain MKS dikenal pula sistem cgs (centimeter gram sekon).Misalnya: satuan gaya untuk MKS adalah kg ms-2 (atau biasa disingkat newton) dan dalam cgs adalah g.cm.s-2 (atau disingkat dyne). Berikut ini adalah konversi satuan- satuan yang sering dipakai dalam fisika. ➢ 1 dyne = 10-5 newton ➢ 1 erg = 10-7 joule ➢ 1 kalori = 0,24 joule ➢ 1 kWh = 3,6 x 106 joule ➢ 1 liter = 10-3 m3 = 1 dm3 ➢ 1 ml = 1 cm3 = 1 cc ➢ 1 atm = 1,013 x 105 pascal ➢ 1 gauss = 10-4 tesla Keunggulan sistem SI di antaranya adalah tersedianya awalan-awalan tertentu (seperti : senti, kilo, mili, mikro, mega dan lain-lain) untuk menyatakan hasil pengukuran yang sangat besar atau sangat kecil. Contoh : 10.000 meter atau 104 m cukup ditulis 10 km, 51.000.000 farad atau 5 x 10–6 farad cukup ditulis 5 μf. Tabel 1.3 menyatakan awalan-awalan dalam SI. Tabel 1.3 Awalan-awalan dalam SI
  • 5. Contoh soal: 1. Sebuah benda beratnya 200 g.cm.s-2, konversikan berat benda tersebut ke dalam satuan kg.m.s-2 Penyelesaian: 1 gram = 10-3 kg 1 cm = 10-2 m Dengan demikian 200 g.cm.s-2 = (200)(10-3) kg (10-2)m.s-2 = 2.10-3 kg.m.s-2 2. Massa jenis air 1 g/cm3, nyatakan dalam kg/m3! Penyelesaian: 1 gram = 10-3 kg 1 cm = 10-2 m ➔ 1 cm3 = (10-2)3 m3 = 10-6 m3 Dengan demikian 1 g/cm3 = 1.10-3kg/10-6 m3 = 1.10-3 – (-6) = 103 kg/m3 3. Kapasitas kapasitor bernilai 2 μF, nyatakan dalam kF! Penyelesaian: 1 μF = 10-6 F 1 kF = 103 F Jadi 2 μF = 2.10-9 kF 4. Sebuah gelombang memiliki frekuensi 5 MHz, nyatakan dalam kHz Penyelesaian: 1 MHz = 106Hz 1 kF = 103 Hz Jadi 5 MHz = 5.103 kHz b. Notasi Ilmiah Penulisan sepuluh berpangkat pada contoh di atas disebut notasi ilmiah atau penulisan baku atau notasi pangkat 10. Format penulisannya adalah a x 10n, dengan ketentuan 0< a <10 dan n bilangan bulat, a disebut mantisa sedangkan 10n disebut orde. Contohnya jarak bumi ke bulan 384.000.000 m ditulis 3,84 x 108 m, tidak boleh ditulis 38,4 x 107 m atau 0,384 x 109 m walaupun ketiga penulisan tersebut bernilai sama. Contoh Soal: 1. Massa seekor nyamuk 0,00002 kg, tuliskan dalam notasi ilmiah! Penyelesaian: 0,000021 kg ditulis 2,1 x 10-5 kg. 2. Massa elektron adalah 910 x 10-33 kg, nyatakan dalam notasi ilmiah yang benar! Penyelesaian: 910 x 10-33 kg ditulis 9,1 x 10-31 kg. (catatan: Ketika mantisanya diubah menjadi lebih kecil maka ordenya diperbesar)
  • 6. Contoh Asesmen Pretest Nama : No. Absen : Kelas : Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar! 1. Jelaskan apa yang disebut dengan pengukuran! Jawab: …..………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 2. Sebutkan contoh besaran-besaran pokok beserta satuan dan alat ukurnya! Jawab: …..………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 3. Sebutkan (minimal 5) contoh besaran-besaran turunan beserta satuannya! Jawab: …..………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… -------------- Selamat Mengerjakan ------------
  • 7. PENILAIAN HARIAN Nama : No. Absen : Kelas : Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar! 1. Lengkapi tabel besaran, satuan, dmensi berikut ini! No. Besaran Jenis Besaran (Pokok atau Turunan) Satuan (SI) Dimensi 1. Kecepatan Turunan m/s [L][T]-1 2. Kuat Arus 3. Gaya 4. Jarak 5. Energi 6. Massa Jenis (Skor 20) 2. Buktikan persamaan 𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠 benar dengan analisis dimensi, jika 𝑣𝑡 adalah kecepatan pada waktu tertentu benda, 𝑣0 adalah kecepatan awal benda, 𝑎 adalah percepatan benda, dan 𝑠 adalah jarak tempuh benda! (skor 20) 3. Sebuah persamaan periode pada ayunan bandul memenuhi persamaan 𝑇 = 𝑘. 𝑔𝑎 . 𝑙𝑏 . 𝑚𝑐 , di mana 𝑇 adalah periode ayunan, 𝑘 adalah konstanta tidak berdimensi, 𝑔 percepatan gravitasi, 𝑙 adalah panjang tali, dan 𝑚 adalah massa bandul. Tentukan nilai orde a, b, dan c menggunakan analisis dimensi! (skor 20) 4. Tentukan konversi satuan berikut ini dengan aturan notasi ilmiah! a. 20 dyne = N b. 4,5 gram/cm3 = kg/m3 c. 30 joule = erg d. 2.000 kkal = joule e. 54 km/jam = m/s (skor 20) 5. Ubahlah nilai-nilai di bawah ini dalam bentuk notasi ilmiah! a. 20𝜇F = F b. 400𝜇g = kg c. 3 mA = A d. 2.000 Mwatt = watt e. 600 nm = m (skor 20) Soal Remedial Dan Pengayaan
  • 8. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.2. Peserta didik mampu mengklasifikasikan macam-macam alat ukur berdasarkan besaran yang diukur, serta mampu melakukan pengukuran besaran menggunakan alat ukur yang sesuai. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan pemantik kepada peserta didik. Menanyakan nama-nama alat ukur: “Apakah ada yang tau nama alat ukur ini?” “Apa fungsi alat ukur ini?”  Guru mengkoordinir peserta didik untuk membuat kelompok diskusi. 45 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan  Guru menunjukan beberapa macam alat ukur dan menjelaskan nama dan fungsinya.  Guru mendemonstrasikan cara menggunakan mistar, jangka sorong, neraca ohauss, stopwatch, amperemeter dan voltmeter analog. Membimbing pelatihan  Guru memberikan pelatihan ke salah satu anggota kelompok cara menggunakan alat ukur tersebut.  Guru meminta peserta didik yang maju untuk memberikan pelatihan kepada semua anggotanya. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik  Guru mengecek pemahaman peserta didik dengan meminta peserta didik maju satu persatu, dan memberikan umpan balik. Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri  Guru memberikan latihan soal mandiri tentang alat ukur. 210 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.  Berdoa dan Memberi salam 15 menit Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif - Tes Lisan dan Lembar Kerja Kelompok Tes Tertulis Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan Tes Lisan Tugas
  • 9. Lampiran Materi A. Jangka Sorong Carilah informasi mengenai: 1. Komponen-komponen pada jangka sorong Gambar 1.7. Jangka Sorong Sumber: Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021) Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya 2. Nilai skala terkecil pada alat ukur Perhatikan kembali Gambar 1.6, pada alat ukur jangka sorong terdapat dua skala. Skala yang letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai cm pada alat ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm. Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius. 3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan dengan cara: Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah skala terkecil noniusnya. Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong. 4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran jangka sorong. 5. Membaca pengukuran Perhatikan Gambar 1.7 di samping. Diameter sebuah benda diukur dengan menggunakan jangka sorong.
  • 10. 6. Menuliskan hasil pengukuran Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran adalah sebagai berikut. Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara penulisan hasil pengukuran di atas. B. Mikrometer Sekrup Carilah informasi mengenai: 1. Komponen-komponen yang ada pada mikrometer sekrup (lihat Gambar 1.8). Tuliskanlah nama komponen-komponen mikrometer sekrup beserta fungsinya! 2. Nilai skala terkecil pada alat ukur. Perhatikan kembali Gambar 1.7, pada alat ukur mikrometer sekrup terdapat dua skala. Skala yang letaknya di kiri dan arah pembacaan skalanya horizontal (komponen nomor 5) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai 1 mm pada alat ukur tersebut. Sementara di kanan dan arah pembacaan skalanya vertikal (komponen nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala yang bernilai 0,01 mm. Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius. 3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan sama seperti jangka sorong. Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan mikrometer sekrup. 4. Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup. Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup.
  • 11. 5. Membaca pengukuran. Diameter benda diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup. Gambar 1.10. Membaca alat ukur. Sumber: Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021) 6. Menuliskan hasil pengukuran. Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran ditunjukkan pada persamaan 1.2. Tuliskanlah hasil pengukuran mikrometer sekrup sesuai dengan aturan cara penulisan hasil pengukuran di atas. Kalian dapat mencoba untuk membandingkan penggunaan alat ukur panjang untuk mengukur panjang dari beberapa benda yang ada di sekitar Kalian, misalnya botol dan buku tulis. Contoh Asesmen Tes Lisan Guru menyiapkan alat ukur panjang (Mistar, Jangka sorong, dan Mikrometer Skrup). Peserta didik dihadapkan dengan beberapa jenis alat ukur panjang (Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Skrup). Peserta didik diminta menyebtukan nama dan fungsi alat, serta melakukan pengukuran menggunakan alat-alat tersebut. Indikator Penilaian: 1. Peserta didik mampu menyebutkan semua nama alat-alat yang dihadapannya dengan benar. 2. Peserta didik mampu menyebutkan semua fungsi alat-alat yang dihadapannya dengan benar. 3. Peserta didik mampu melakukan pengukuran panjang pensil menggunakan mistar yang patah. 4. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter dalam pipa menggunakan jangka sorong. 5. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter luar pipa menggunakan jangka sorong. 6. Peserta didik mampu melakukan pengukuran kedalaman tutup botol menggunakan jangka sorong. 7. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter kelereng menggunakan mikrometer skrup. 8. Peserta didik mampu melakukan pengukuran ketebalan kertas karton menggunakan mikrometer skrup. No. Nama Indikator Penilaian Skor Nilai 1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 2. 3. …
  • 12. Soal Remedial Remedial dilakukan seperti penilaian Tes lisan Pengayaan: Tuliskan hasil pengukuran berikut! 1. Hasil : 6. Hasil : 2. Hasil: 7. Hasil : 3. Hasil : 8. Hasil : 4. Hasil : 9. Hasil : 5. Hasil : 10. Hasil :
  • 13. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.3. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan operasi angka penting serta ketidakpastian dalam menuliskan hasil pengukuran. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan pemantik kepada peserta didik. Menanyakan nama-nama alat ukur: “Apakah saat kita mengukur selalu sudah tepat”  45 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan  Guru menjelaskan tentang aturan angka penting, operasi angka penting dan ketidakpastian pengukuran. Membimbing pelatihan  Guru memberikan latihan soal dan pembahasan tentang aturan dan operasi angka penting, serta ketidakpastian pengukuran. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik  Guru mengecek pemahaman peserta didik dengan meminta peserta didik maju satu persatu, dan memberikan umpan balik. Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri  Guru memberikan latihan soal mandiri tentang angka penting, dan ketidakpastian. 135 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.  Berdoa dan Memberi salam. 90 menit Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif - Tes Tertulis Tes Tertulis Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
  • 14. Lampiran Materi A. Angka Penting (Angka Berarti) Angka dapat diperoleh dari mengukur dan membilang. Untuk mengetahui luas tanah perkebunan misalnya, maka harus dilakukan pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui jumlah pohon yang tertanam di kebun maka diperoleh dengan cara membilang. Angka yang diperoleh dari hasil megukur disebut angka penting (berarti). Sedangkan angka hasil membilang disebut angka eksak (pasti). Angka dapat diperoleh dari mengukur dan membilang. Untuk mengetahui luas tanah perkebunan misalnya, maka harus dilakukan pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui jumlah pohon yang tertanam di kebun maka diperoleh dengan cara membilang. Angka yang diperoleh dari hasil megukur disebut angka penting (berarti). Sedangkan angka hasil membilang disebut angka eksak (pasti). Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka yang diragukan (angka taksiran). Angka taksiran pada angka penting (angka hasil pengukuran) terletak digit terakhir. Misalkan hasil pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong adalah 1,25 cm. Angka 1 dan 2 adalah angka pasti, sedangkan angka 5 adalah taksiran. a. Aturan penentuan jumlah digit pada angka hasil pengukuran (angka penting) 1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh:  245, 5 memiliki 4 (empat) angka penting. 2. Angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal (angka nol di sebelah kiri angka bukan nol) bukanlah angka penting Contoh:  0, 0000012 hanya memiliki 2 (dua) angka penting. Enam angka 0 yang berada di kiri angka 12 tidaklah penting karena angka taksiran tidak mungkin berada di digit awal, melainkan selalu berada di digit bagian akhir. (Catatan: Angka 0,0000012 dapat dituliskan dalam notasi ilmiah sebagai 1,2 × 10-6. Jumlah angka dalam mantisanya ada 2, ini menunjukkan untuk menentukan jumlah angka penting dari angka yang dituliskan dalam notasi ilmiah cukup dilihat mantisanya). 3. Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal merupakan angka penting. Contoh:  2,0 memiliki dua angka penting  2,0300 memiliki lima angka penting 4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa tanda desimal bukanlah angka penting, kecuali ada tanda khusus, misal garis bawah Contoh:  34000 hanya memiliki dua angka penting  34000 memiliki tiga angka penting  34000 memiliki empat angka penting 5. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh:  560, 2 memiliki empat angka penting. b. Aturan perhitungan angka penting 1. Penjumlahan dan pengurangan Penulisan hasil penjumlahan atau pengurangan angkanya hanya boleh memiliki 1 angka taksiran. Contoh soal: Seseorang mengukur panjang 3 buah batang kayu. Masing-masing memiliki panjang 3,219 cm, 15,5 cm, dan 8,43 cm. Jika ketiga batang tersebut disambung, berapakah panjangnya? Pembahasan: Untuk menghitung panjang sambungan batang dapat dilakukan dengan menjumlahkan panjang ketiga batang tersebut.
  • 15. 3,219 ➔ 9 adalah angka taksiran berada pada seperratusan 15,5 ➔ 5 adalah angka taksiran berada pada sepersatuan 8,43 ➔3 adalah angka taksiran berada pada seperpuluhan ------------- + 27,149 (memiliki 3 angka taksiran yaitu angka 1, 4, dan 9). Karena hasil akhir harus memiliki 1 angka taksisan kita harus bulatkan dan angka taksir pada sepersatuan, maka dituliskan menjadi 27,1 cm 2. Perkalian dan Pembagian Penulisan hasil perkalian atau pembagian jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari bilangan-bilangan yang dioperasikan. Contoh soal: Seseorang melakukan pengukuran luas benda kecil berbentuk persegi panjang. Didapatkan data panjangnya 2,2 cm dan lebarnya 0,6283 cm. Berapakah luas benda tersebut? Pembahasan: Untuk menentukan luas benda tersebut, dapat menggunakan rumus panjang dikalikan lebar. 0,6283 ➔ memiliki 4 angka penting 2,2 ➔ memiliki 2 angka penting ---------- x 1,8226 Karena hasil akhirnya harus memiliki 2 angka penting, maka ditulis menjadi 1,8 cm2 Catatan: Untuk perkalian angka hasil pengukuran dengan angka hasil membilang, hasil akhirnya harus memiliki jumlah angka penting tersedikit dari angka hasil pengukuran. Contoh soal: Keramik lantai memiliki panjang 50,25 cm dan lebar 20,1 cm. Jika terdapat 25 buah keramik tersebut ditata untuk menutup lantai, berapakah luas lantai yang tertutup keramik? Pembahasan: Angka 50,25 (terdiri dari 4 angka penting) dan 20,1 (terdiri dari 3 angka penting) adalah angka hasil pengukuran dan angka 25 adalah angka hasil membilang. Untuk menentukan luas lantai yang tertutup keramik, maka ketiga angka terebut harus dikalikan sebagai berikut: 50,25 x 20,1 x 25 = 25.250,625. Karena hasil akhirnya harus memilki 3 angka penting maka harus ditulis menjadi 25200 cm2 atau 2,52 x 104 cm2 (Keterangan: Untuk penulisan notasi ilmiah jumlah angka penting yang diperhitungkan hanya di mantisanya dan perhatikan pula aturan pembulatan angka 5)  Aturan Pembulatan angka 5 Jika sebelum angka 5 bilangan ganjil maka dibulatkan ke atas. Tetapi jika sebelum angka 5 bilangan genap angka 5 dihilangkan. Contoh:  2,25 dibulatkan 2,2  2,35 dibulatkan 2,4  2,75 dibulatkan 2,8  2,85 dibulatkan 2,8  2,95 dibulatkan 3,0 3. Pangkat dan Akar Penulisan hasilnya harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting yang dioperasikan. Contoh: √2,25 = 1,5 hasilnya ditulis menjadi 1,50 (2,5)2 = 6,25 hasilnya ditulis menjadi 6,2 (Perhatikan aturan pembulatan angka 5)
  • 16. Catatan: 1. Penulisan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan patokan jumlah angka penting paling sedikit dibelakang desimal. 2. Penulisan hasil akhir operasi angka penting selalu diikuti dengan pembulatan (semisal 2,145 akan dituliskan menjadi 3 angka penting maka dibulatkan menjadi 2,14) 3. Penulisan hasil akhir operasi angka penting tidak boleh merubah nilai bilangan (semisal 8790,56 akan dituliskan menjadi 2 angka penting maka penulisannya adalah 8800 atau 8,8 x 102) B. Ketidakpastian Pengukuran Pengamatan Besaran Fisika biasanya diperoleh dari pengukuran Alat ukur yang dianalisis menjadi teori atau postulat. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besarann yang akan diukur dengan besaran sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan. Besaran pembanding yang ditetapkan sebagai satauan dimaksud adalah sistem satuan yang ditetapkan secara internasional sebagaimana diuraikan diatas. Dalam setiap pengukuran biasanya kita di baying-bayangi oleh pertanyaan-pertanyaan bagaimanakah hasil pengukuran kita, bagaimaana cara melaporkannya, apakah jaminannya bahwa hasil pengukuran kita tidak salah, seberapa kurang tepatnya pengukuran kita dan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya ingin mendapatkan kepastian. Artinya dalam setiap pengukuran selalu diikuti dengan ketidakpastian dan apakah ketidakpastian hasil pengukuran itu? Secara umum faktor munculnya ketidakpastian hasil pengukuran disebabkan karena adanya kesalahan (error). Ada 3 kategori kesalahan yaitu kesalahan umum, acak, dan sistemik.  Kesalahan Umum Kesalahan-kesalahan umum (gross errors) disebabkan kesalahan manusia, antara lain kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian instrumen yang tidak sesuai, kesalahan penaksiran dan paralaks (kesalahan yang timbul apabila pada waktu membaca skala posisi mata pengamat tidak tegak lurus terhadap skala tersebut).  Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja/kesalahan acak (random errors) Kesalahan acak disebabkan oleh gejala yang tidak dapat secara langsung diketahui sehingga tidak mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas, seperti: fluktuasi tegangan listrik, gerak Brown molekul udara, getaran landasan  Kesalahan kesalahan sistematis (systematic errors) Bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Yang termasuk ketidakpastian sistematik antara lain:  Kesalahan kalibrasi alat Kesalahan yang terjadi karena cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat, sehingga berakibat setiap kali alat digunakan suatu kesalahan melekat pada hasil pengukuran. Kesalahan ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat terhadap alat standar.  Kesalahan nol Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol. Pada sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol  Waktu respon yang tidak tepat Akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur. Misalnya, saat mengukur periode getar menggunakan stopwatch, terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.  Kondisi yang tidak sesuai Kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misal, mengukur nilai transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi sesuatu yang diukur maupun alat pengukurnya  Kesalahan pandangan/paralak Kesalahan ini timbul apabila pada waktu membaca skala, mata pengamat tidak tegak lurus di atas jarum penunjuk/skala. Ada dua jenis ketidakpastian dalam pengukuran yaitu: a. Ketidakpastian mutlak. b. Ketidakpastian relatif.
  • 17. Ketidakpastian Mutlak a. Ketidakpastian Mutlak Pengukuran Tunggal Bagaimana cara menyatakan hasil satu kali pengukuran? Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja, misalnya objek pengukuran tak mungkin di ulang. Untuk pengukuran tunggal diambil kebijaksanaan bahwa nilai ketidakpastiannya (±∆𝑥) dirumuskan, ∆𝑥 = 1 2 𝑛𝑠𝑡 dimana ∆𝑥 = ketidakpastian pengukuran. nst = nilai skala terkecil dan hasilnya dinyatakan dengan pola (𝑥 ± ∆𝑥), dengan 𝑥 adalah hasil pengukuran terbaik dan ±∆𝑥 adalah ketidakpastian mutlak. b. Ketidakpastian Mutlak Pengukuran Berulang Hasil pengukuran berulang hasilnya dapat dinyatakan dengan pola (𝑥̅ ± ∆𝑥) Dimana : 𝑥̅ = hasil pengukuran nilai rata-rata (pengukuran berulang) ∆𝑥 = ketidakpastian mutlak pengukuran. Ketidakpastian mutlaknya ditentukan dengan rumus simpangan baku (stantar deviasi), dengan : 𝑛 = jumlah pengulangan pengukuran 𝑥𝑖 = hasil pengukuran ke-i Ketidakpastian Relatif Ketidakpastian relatif merupakan persentase perbandingan ketidakpastian mutlak dengan hasil pengukuran terbaik.  Ketidakpastian relatif untuk pengukuran tunggal ditentukan dengan = ∆𝑥 𝑥 × 100%  Ketidakpastian relatif untuk pengukuran berulang ditentukan = ∆𝑥 𝑥̅ × 100% Semakin kecil ketidakpastian relatif, maka makin tepat pengukuran tersebut. Nilai ketidakpastian dalam pengukuran akan mempengaruhi jumlah angka berarti yang boleh diikutsertakan dalam penulisan. Semakin besar jumlah angka berarti yang boleh diikutsertakan maka semakin tepat pengukuran tersebut. Adapun ketentuan jumlah angka berarti (angka penting) yang boleh dilaporkan adalah:  ketidakpastian relatif 10% berhak atas dua angka berarti  ketidakpastian relatif 1% berhak atas tiga angka berati  ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas empat angka berarti Contoh soal: 1. Mistar memiliki skala terkecil adalah 1 mm. Misal kalian mengukur panjang meja dan didapatkan hasil kita 34,2 cm. Nyatakan hasil pengukuran tersedut dengan dilengkapi ketidakpastian mutlak dan relatif! Pembahasan: Mistar memiliki nst= 1 mm, karena pengukuran dilakukan satu kali maka ketidakpastiannya (𝛥𝑙) = 1 ⁄ 2 𝑛𝑠𝑡 = 0,5 mm = 0,05 cm. Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan ketidakpastian mutlak adalah 𝑙 = (34,20 ± 0,05)m. Ketidakpastian relatifnya dapat dihitung dengan = 𝛥𝑙 𝑙 𝑥100% = 0,05 34,2 𝑥 100 % = 0,146 %. Karena ketidakpastian relatifnya 0,146% dekat dengan 0,1% maka penulisan akhir hasilpengukurannya dituliskan dengan 4 angka berarti. Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan ketidakpastian mutlak adalah (34,20 ± 0,146 %) cm.
  • 18. 2. Pengukuran arus listrik yang melewati resistor diulang sebanyak 6 kali dengan hasil: 12,8 mA, 12,2 mA, 12,5 mA, 13,1 mA, 12,9 mA, dan 12,4 mA. Laporkan hasil pengukuran tersebut! Pembahasan: Hasil perhitungan ketidakpastian relatif didapatkan nilai 1,1%. Nilai ini dekat dengan 1% sehingga penulisan akhirnya harus terdiri dari 3 angka berarti sebagai berikut: I = (12,6 ± 0,1)mA Catatan: Aturan penulisan hasil pengukuran, angka dibelakang tanda desimal (koma) pada hasil akhir pengukuran dan ketidakpastian mutlaknya jumlahnya harus sama. Seperti pada dua contoh di atas. Contoh soal no 1 dihasilkan L= (34,20 ± 0,05) cm dan soal no 2 dihasilkan I= (12,6 ± 0,1) m Contoh Asesmen Penilaian Harian 1. Tentukan jumlah angka penting hasil pengukuran berikut ini! a. 1,34 cm b. 12.000 km c. 3.000 m d. 2,30 A e. 1,08 gram f. 0,70 gram/m3 g. 1,25 × 10−6 F h. 0,035 H i. 20,03 cm j. 4,020 C (skor 25) 2. Hitung hasil operasi berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting! a. 1,25 cm + 20,7 cm = …. b. 8,5 mm - 1,96 mm = …. c. 1,24 A × 4,5 V = …. d. 4,25 gram ÷ 8,5 cm3 = …. e. (6,4 cm)3 = …. (skor 25) 3. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 1,24 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya! (skor 20) 4. Sekelompok peserta didik melakukan pengukuran tinggi pantulan bola yang dijatuhkan ke lantai. Pengukuran dilakukan pengulangan dan didapatkan data ketinggian 68,70 cm, 68,90 cm, 68,80 cm, 68,90 cm, 68,70 cm, 68,90 cm, 68,80 cm, 68,90 cm, 68,80 cm, 68,70 cm. Tuliskan hasil pengukuran tersebut lengkapi dengan ketidakpastian mutlak dan relatifnya. (skor 30)
  • 19. Soal Remedial Dan Pengayaan 1. Tentukan jumlah angka penting hasil pengukuran berikut ini! a. 3,254 cm b. 3.000 km c. 1.000 m d. 2,05 gram e. 0,80 gram/m3 f. 2,4 × 10−7 F (skor 30) 2. Hitung hasil operasi berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting! a. 1,20 cm + 3,7 cm = …. b. 1,28 A × 2,5 V = …. c. 8,40 gram ÷ 16,8 cm3 = …. d. (1,2 cm)3 = …. (skor 20) 3. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 2,34 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya! (skor 20) 4. Sekelompok peserta didik melakukan pengukuran waktu jatuh bola yang dijatuhkan ke lantai. Pengukuran dilakukan pengulangan dan didapatkan data waktu jatuh sebagai berikut 0,84 s; 0,90 s; 0,84 s; 0,86 s, 0,88 s; 0,85 s; 0,84 s, 0,88 cm, 0,86 s, 0,87 s, 0,86 s. Tuliskan hasil pengukuran tersebut lengkapi dengan ketidakpastian mutlak dan relatifnya. (skor 30)
  • 20. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.4. Peserta didik mampu merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki suatu kasus terkait pengukuran. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Orientasi peserta didik pada masalah  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Menjelaskan tujuan pembelajaran 15 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mengorganisasi peserta didik  Guru mengorganisir peserta didik membuat kelompok praktikum.  Guru membantu peserta didik memilih dan menyusun rancangan praktikum sederhana (Gerak jatuh bebas, Ayunan Bandul, dan Getaran Pegas) Membimbing penyelidikan  Guru membantu peserta didik dalam menyiapkan alat praktikum  Guru membantu peserta didik dalam melakukan praktikum Mengembangkan menyajikan hasil  Guru membimbing peserta didik membuat laporan hasil praktikum. Menganalisisi dan evaluasi masalah  Guru membantu peseta didik dalam mengevaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang peserta didik gunakan 150 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.  Berdoa dan Memberi salam 15 menit Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif - Penilaian Kinerja - Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan - -
  • 21. Lampiran Contoh Asesmen Peserta didik diminta menerapkan kemampuan menggunakan alat ukur dan prosedur ilmiah dengan cara membuat rancangan dan melakukan percobaan terkait gerak jatuh bebas, ayunan bandul, atau getaran pegas. Rubrik Penilaian Keterampilan Praktikum Indikator Penilaian Kelompok: A. Merancang percobaan dengan membuat laporan pendahuluan (Judul, Tujuan, Landasan Teori, Alat dan Bahan, Langkah Kerja, Tabel Pengamatan) B. Menyiapkan alat dan bahan yang tepat C. Melakukan percobaan yang benar sesuai langkah kerja D. Merangkai alat percobaan dan melakukan pengukuran dengan tepat dan benar E. Menyajikan data yang didapatkan dengan benar F. Menganalisis data dengan benar G. Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan dengan benar H. Mengevaluasi proses dan hasil yang sudah dilakukan Indikator Penilaian Individual: A. Aktif dalam kelompok B. Kerjasama dengan anggota kelompok C. Disiplin dalam melakukan percobaan D. Membuat laporan individu No. Nama Penilaian Kelompok Skor Penilaian Individu Skor Nilai 1 A B C D E F G H A B C D 2 3 …
  • 22. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.5. Peserta didik mampu mengidentifikasi fakta-fakta pemanasan global dan perubahan iklim dunia. 10.6. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon, serta menganalisis dampak pemanasan global dan perubahan iklim dunia 10.7. Peserta didik mampu memberikan solusi dalam mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia. Pertemuan Materi Pertemuan 1 Fakta-fakta pemanasan gobal dan perubahan iklim dunia Pertemuan 2 Fakta-fakta pemanasan gobal dan perubahan iklim dunia Pertemuan 3 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global dan perubahan iklim dunia Pertemuan 4 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global dan perubahan iklim dunia Pertemuan 5 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global dan perubahan iklim dunia Pertemuan 6 Solusi mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia Pertemuan 7 Solusi mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia Pertemuan 1 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi) 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru menampilkan gambar/video mengenai bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir, mencairnya es di kutub. Siswa mengamati gambar/video yang ditampilkan dan setiap siswa membuat pertanyaan terkait gambar/video yang ditampilkan 20 menit Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta didik mengenai penyebab pemanasan global dan perubahan iklim : - Coba sebutkan perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar? - Apakah dampak yang disebabkan oleh perubahan lingkungan tersebut? 20 menit Guru memberi penjelasan mengenai fakta-fakta terkait perubahan lingkungan sekitar 20 menit Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa) 5 menit Guru memberi penugasan kepada siswa untuk mengamati lingkungan sekitar dan fakta-fakta perubahan di lingkungan sekitar untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya 10 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini. 5 menit Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
  • 23. Pertemuan 2 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru mengingatkan kembali tugas investigasi kelompok pada pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi 5 menit Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit x 10 kelompok) 60 menit Guru memberi arahan dan penejlasan lanjut terkait fakta-fakta perubahan lingkungan yang telah disajikan 10 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 10 menit Pertemuan 3 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi) 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru menampilkan gambar/video mengenai terjadinya efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon 15 menit Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta didik mengenai terjadinya efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon: - Apakah yang kalian ketahui mengenai efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon? 15 menit Guru memberi penjelasan mengenai penyebab efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon 20 menit Diskusi dan tanya jawab terkait materi yang disampaikan 20 menit Guru memberi tugas mengenai permasalahan pemanasan global (efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon) dan dampaknya 5 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini dan menutup pelajaran dengan berdoa 10 menit
  • 24. Pertemuan 4 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru mengingatkan kembali mengenai tugas makalah di pertemuan sebelumnya dan siswa mengumpulkan makalah tersebut 5 menit Guru memilih beberapa makalah untuk didiskusikan bersama 20 menit Guru menanyakan terkait hal-hal penting dalam makalah serta membahas bagian isi makalah yang sekiranya belum sesuai materi 20 menit Guru membahas lebih lanjut mengenai aktivitas manusia yang dapat menyebabkan pemanasan global serta dampak pemanasan global dalam kehidupan 30 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini, memberitahukan adanya tes tertulis untuk pertemuan selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 10 menit Pertemuan 5 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru mengingatkan kembali mengenai tes tertulis yang akan diadakan hari ini dengan materi pokok penyebab dan dampak dari pemanasan global 5 menit Guru mengatur tempat duduk siswa secara acak serta membagikan soal tes tertulis 5 menit Siswa mengerjakan soal tes tertulis 60 menit Setelah waktu pengerjaan selesai, lembar jawaban dirolling dan dikoreksi oleh teman sejawat dengan dipandu oleh guru 10 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberitahukan materi untuk pertemuan selanjutnya selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
  • 25. Pertemuan 6 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi) 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru menampilkan artikel serta poster mengenai dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim di dunia 20 menit Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta didik mengenai solusi permasalahan pemanasan global dan perubahan iklim : - Apakah ada hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global? - Apa saja yang sekiranya dapat dilakukan oleh manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global? 20 menit Guru mengulas pendapat siswa terkait solusi dalam mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia 20 menit Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa) 5 menit Guru memberi penugasan kepada tiap kelompok untuk membuat powerpoint terkait solusi pemanasan global dan perubahan lingkungan di wilayah Semarang untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya 10 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini. 5 menit Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit Pertemuan 7 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru mengingatkan kembali tugas powerpoint kelompok pada pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi 5 menit Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit x 10 kelompok) 60 menit Guru memberi arahan dan penjelasan lanjut terkait solusi pemanasan global dan perubahan lingkungan di Semarang yang telah disajikan 10 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 10 menit Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif - Tes Tertulis, Tugas Investigasi kelompok, Presentasi Tes Tertulis Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
  • 26. Lampiran Materi Perubahan akhir akibat terjadinya pemanasan global sudah menjadi kosakata umum dalam percakapan masyarakat sehari-hari terutama di kalangan ilmuwan. Namun, fenomena ini masih belum dipahami secara tepat oleh masyarakat sehingga tidak jarang terjadi kesalahpahaman atau kesulitan dalam membedakan antara perubahan iklim dengan variasi iklim yang kadang-kadang terjadi dengan gejala yang agak ekstrem. Seperti yang sudah sering kita alami adanya musim kemarau atau musim penghujan yang sangat panjang. Menghangatnya isu pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang sangat besar terhadap kehidupan di dunia yang diduga menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim dunia dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Pemanasan global suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang menjadi biang keladi dari terjadinya pemanasan global melalui proses yang disebut efek rumah kaca. 1. Efek Rumah Kaca Tahukan Anda apakah sumber energi yang terdapat di Bumi? Sumber energi di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu ratarata sebesar 15°C (59°F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Efek rumah kaca merupakan gambaran awal mengenai bagaimana dampak pemanasan global akan menimpa bumi dan segenap isinya.
  • 27. 2. Penyebab Pemanasan Global Pemanasan global (global warming) atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan iklim global (climate change) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya bumi telah diobservasi peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu. Selain bertambah panas dari tahun ke tahun, di beberapa wilayah di bumi mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itulah fenomena ini disebut juga sebagai perubahan iklim global (climate change). Penyebab pemanasan global secara langsung berkaitan dengan efek rumah kaca. Jika gas-gas rumah kaca makin meningkat jumlahnya di atmosfer, maka efek pemanasan global akan semakin signifikan. Sejak revolusi industri, gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia. Berikut ini dijabarkan secara lebih detail mengenai penyebab-penyebab langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan pemanasan global: a. Bertambahnya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca secara global; setiap penyebab bertambahnya efek rumah kaca juga berkontribusi langsung terhadap pemanasan global seperti: 1) Energi; karena hampir sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan minyak bumi dan batu bara, maka tentu saja aspek ini berpengaruh sangat besar terhadap pemanasan global karena permintaan listrik sangatlah tinggi dan makin meninggi setiap tahun yang pada saat ini, konstribusi terhadap pemanasan global sekitar seperempatnya. 2) Transportasi; karena hampir seluruh sistem transportasi menggunakan bahan bakar fosil, maka semakin banyak orang yang memakai kendaraan pribadi akan berdampak pada peningkatan gas karbon dioksida di atmosfer yang saat ini berkonstribusi sebesar 20% terhadap pemanasan global. 3) Industri peternakan sapi; industri peternakan sapi menghasilkan gas methana yang sangat besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi yang diproduksi oleh bakteri pengurai selulosa di perut sapi. Hampir setengah dari penyebab pemanasan global disebabkan oleh hal ini karena masifnya industri ini di seluruh dunia karena konsumsi susu dan daging sapi oleh manusia yang begitu besar. 4) Industri pertanian; pupuk yang digunakan dalam pertanian melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer yang merupakan gas rumah kaca. 5) Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan batu baru serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti karbon dioksida. 6) Limbah rumah tangga; limbah rumah tangga menghasilkan gas methana dan karbon dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah. b. Pencemaran laut; lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi. c. Penebangan dan pembakaran hutan; penebangan dan pembakaran hutan sangat berdampak buruk karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di atmosfer. d. Mencairnya es di kutub; permukaan es berwarna putih dapat memantulkan lebih dari 60% sinar matahari, akan tetapi jika semakin banyak es yang mencair, maka sinar matahari tidak dipantulkan seperti sebelumnya karena lautan hanya dapat memantulkan sinar matahari sepersepuluhnya saja 3. Dampak Pemanasan Global Dampak pemanasan global secara umum adalah terjadinya peningkatan suhu rata-rata di bumi. Namun, ada banyak sekali dampak yang terjadi akibat pemanasan global tersebut, baik itu iklim dan cuaca, peningkatan air laut, ekosistem, dan lain-lain.
  • 28. Berikut ini adalah beberapa dampak pemanasan global: 1) Perubahan Iklim dan Cuaca Pemanasan Global mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca di berbagai penjuru dunia. Hal ini dikarenakan kondisi atmosfir yang berubah di berbagai lokasi akibat pemanasan global tersebut. Perubahan iklim membuat terjadinya perubahan musim juga siklus musim di berbagai wilayah bumi akan mengalami perubahan atau menjadi tak tentu. Hal ini menyebabkan banyak masalah bagi manusia, misalnya perubahan musim hujan dan musim kemarau. Dampak pergantian musim ini juga terjadi pada industri pertanian dan peternakan. Musim tanam dan musim panen yang tidak jelas akan mengakibatkan hasil pertanian dan peternakan menjadi menurun. 2) Hujan Asam Asap hasil pembakaran batubara dan minyak akan menghasilkan emisi sulfur oksida dan nitrogen oksida. Ketika kedua gas tersebut bereaksi di udara maka akan menghasilkan asam nitrat, asam sulfat. Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya hujan asam. Hujan asam ini dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda logam, merusak tanaman, mengakibatkan kesulitan bernafas, dan lain sebagainya. 3) Es Kutub Utara dan Selatan Mencair Sebagian besar area kutub utara dan selatan tertutup oleh es yang dapat memantulkan cahaya matahari. Pemanasan global akan membuat es di kutub utara dan selatan mencair. Jika es di kutub utara dan selatan terus mencair maka panas matahari akan semakin banyak terserap dan menimbulkan panas. Selain itu, percepatan mencairnya es akan membuat berbagai binatang di kutub utara dan selatan kehilangan habitatnya. 4) Permukaan Laut Naik Es yang mencari dari kutub utara dan selatan akan mengalir menuju laut. Pada akhirnya permukaan air laut akan semakin tinggi secara perlahan-lahan. Menurut beberapa ilmuwan, sepanjang abad 20 permukaan air laut telah naik hingga 25 cm. Dan diperkirakan permukaan air laut akan terus naik hingga mencapai 88 cm. Hal ini tentu saja akan membuat area daratan di permukaan bumi semakin berkurang. 5) Ekologis Terganggu Pemanasan global berdampak besar bagi semua mahluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan. Aktivitas manusia yang mengakibatkan pemanasan global akan membuat
  • 29. banyak hewan melakukan migrasi ke tempat lain. Tumbuhan-tumbuhan di suatu daerah bisa hilang atau mati karena iklimnya sudah tidak sesuai dengan habitat aslinya. 6) Lapisan Ozon Menipis Lapisan ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi sehingga tidak terkena radiasi langsung dari sinar matahari. Pemanasan global mengakibatkan lapisan ozon ini semakin menipis bahkan rusak. Dampak dari kerusakan lapisan ozon ini adalah sinar matahari yang langsung mengenai kulit manusia. Sinar ultraviolet yang langsung mengenai kulit dapat mengakibatkan penyakit kulit hingga kanker kulit. 4. Cara Mengatasi Pemanasan Global Pemanasan global dapat diatasi dengan tindakan nyata oleh semua umat manusia di berbagai penjuru dunia. Eksploitasi alam yang selama ini dilakukan harus dikendalikan dengan baik. Mengacu pada pengertian pemanasan global di atas, berikut ini adalah beberapa upaya sederhana untuk mengatasinya: a. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini sebagai alat transportasi. Namun, kita sering lupa bahwa asap kendaraan bermotor menyumbang CO2 yang mengakibatkan pemanasan global. Untuk mencegah pemanasan global, kita bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan massal. Dengan begitu, polusi udara akan berkurang dan dapat membantu mengatasi pemanasan global. b. Menjaga Kelestarian Alam Eksploitasi hasil alam yang berlebihan lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan untuk jangka panjang. Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan sudah seharusnya dikendalikan atau dihentikan. Menanam kembali pohon di lahan yang dibakar/ditebang merupakan langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk mengatasi pemanasan global. c. Mengontrol Pemakaian Listrik Penggunaan listrik yang berlebihan juga dapat menimbulkan pemanasan global. Hal ini terkesan sangat sepele namun dampaknya sangat besar. Lampu- lampu dan peralatan listrik dapat mengeluarkan panas. Bayangkan berapa besar panas yang dikeluarkan bila seluruh manusia di bumi menggunakan listrik secara berlebihan. Selain membantu mengatasi pemanasan global, dengan mengontrol pemakaian listrik maka kita akan lebih hemat energi dan hemat biaya. d. Mengendalikan Limbah Limbah dapat mengeluarkan gas berbahaya ke udara. Gas berbahaya ini selain menimbulkan bau busuk, juga dapat menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan panas matahari terperangkap di permukaan bumi. Dengan mengendalikan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri, maka hal ini dapat membantu mengatasi pemanasan global.
  • 30. Contoh Asesmen 1. Tugas Investigasi Kelompok (Pertemuan 1 dan 2) Amati perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian (Semarang) dan sebutkan fakta- fakta di lapangan (terkait perubahan garis/batas pantai, terjadinya rob dan banjir, kebakaran hutan, dll). Hasil investigasi dipresentasikan di pertemuan ke-2! 2. Tes Tertulis (Pertemuan 5) 1. Apa yang anda ketahui mengenai pemanasan global? Jelaskan! (skor: 20) 2. Apa kaitannya efek rumah kaca dengan pemanasan global? Jelaskan! (skor: 20) 3. Sebutkan dan jelaskan 5 aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global! (skor: 20) 4. Apa yang pernah anda lakukan sehingga menambah kontribusi perubahan lingkungan (ke arah negatif) di wilayah Semarang? Kemudian untuk mengurangi dampak perubahan lingkungan tersebut apa yang dapat anda lakukan saat ini? (skor: 20) 5. Sebutkan dan jelaskan 5 dampak pemanasan global secara umum di dunia! (skor: 20) 3. Tugas Presentasi (Pertemuan 6 dan 7) Bersama kelompok siswa mendiskusikan perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggal dan kaitannya dengan pemanasan global serta mencari solusi untuk pemanasan global tersebut. Hasil diskusi disajikan dalam bentuk powerpoint kemudian dipresentasikan di pertemuan k
  • 31. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 Pertemuan 2 10.8. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran lingkungan, serta mengalisis dampak pencemaran lingkungan. Pertemuan 2 Pertemuan 3 10.9. Peserta didik mampu membuktikan fakta-fakta pencemaran lingkungan di lingkungan sekitar tempat tinggal Pertemuan 4 Pertemuan 5 10.10.Peserta didik mampu memberikan solusi dari dampak pencemaran lingkungan di lingkungan sekitar tempat tinggal Pertemuan 1 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi) 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru menampilkan gambar/video mengenai pencemaran lingkungan. Siswa mengamati gambar/video yang ditampilkan dan setiap siswa membuat pertanyaan terkait gambar/video yang ditampilkan 20 menit Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta didik mengenai jenis-jenis pencemaran lingkungan: - Apa yang kalian ketahui mengenai pencemaran lingkungan? - Apa perbedaan pencemaran air, udara, dan tanah? 20 menit Guru memberi penjelasan mengenai jenis-jenis dan dampak pencemaran lingkungan 20 menit Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa) 5 menit Guru memberi penugasan kepada siswa untuk membuat makalah mengenai jenis-jenis dan dampak pencemaran lingkungan 10 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini. 5 menit Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit Pertemuan 2 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Guru mengingatkan kembali tugas makalah kelompok pada pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi 5 menit Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit x 10 kelompok) 60 menit Guru memberi arahan dan penjelasan lanjut terkait makalah yang dipresentasikan terutama bagian dampak dari pencemaran lingkungan 10 menit
  • 32. Budaya Lingkungan Hidup) Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 10 menit Pertemuan 3 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi) 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru menampilkan video berita mengenai pencemaran lingkungan di wilayah Semarang 15 menit Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta didik mengenai terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar: -Apakah kalian pernah membuang sampah sembarangan? -Dampak apa yang sekiranya terjadi akibat sampah yang kalian buang secara sembarangan? 15 menit Guru memberi penjelasan mengenai dampak buruk aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran lingkungan 15 menit Diskusi dan tanya jawab terkait materi yang disampaikan 20 menit Guru memberi tugas investigasi kelompok (tiap kelompok 6 siswa) terkait dampak pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal dari berbagai segi kehidupan (kesehatan, social, ekonomi, dsb) dalam bentuk powerpoint dan di presentasikan di pertemuan selanjutnya 10 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini dan menutup pelajaran dengan berdoa 10 menit Pertemuan 4 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru mengingatkan kembali mengenai tugas investigasi dan siswa menyiapkan bahan presentasi 5 menit Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit x 10 kelompok) 60 menit Guru menanyakan hal-hal yang sekiranya belum sesuai berdasarkan materi presentasi yang dipaparkan kemudian menyimpulkan materi terkait dampak dari pencemaran lingkungan di sekitar 10 menit Guru memberikan gambaran materi untuk pertemuan selanjutnya 5 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini, memberitahukan adanya tes tertulis untuk pertemuan selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
  • 33. Pertemuan 5 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru mengulas kembali materi sebelumnya terkait pencemaran dan dampak pencemaran lingkungan sekitar 15 menit Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta didik mengenai solusi pencemaran lingkungan di sekitar: - Apakah pencemaran di lingkungan sekitar sangat merugikan? -Apakah sekiranya ada tindakan yang dapat dilakukan siswa untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan sekitar? 20 menit Guru membagi siswa menajdi 6 kelompok 5 menit Guru memberikan waktu diskusi siswa terkait solusi pencemaran lingkungan di sekitar 30 menit Guru memantau diskusi siswa dan menanyakan kendala tiap kelompok 5 menit Guru memberikan tugas powerpoint terkait hasil diskusi kelompok untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya 5 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberitahukan materi untuk pertemuan selanjutnya selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit Pertemuan 6 Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi) 5 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Guru mengingatkan tugas di pertemuan sebelumnya untuk dipresentasikan hari ini 5 menit Setiap kelompok melakukan presentasi dan tanya jawab (6 x 10 menit) 60 menit Guru memberikan pertanyaan terkait solusi yang disampaikan siswa serta memberikan kesimpulan 10 menit Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya terkait materi pencemaran lingkungan 5 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan
  • 34. Lampiran Materi Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan (bahan pencemar). Zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal, yang berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat, limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3). Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan: 1. Pencemaran Air Pencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di suatu tempat perairan seperti laut, sungai, danau, dan air tanah. Penyebab terjadinya pencemaran air:  Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan  Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya erosi.  Penggunaan bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan.  Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai. 2. Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer, sehingga memunculkan polusi udara. Penyebab terjadinya pencemaran udara:  Bebasnya karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) ke udara, yang dapat berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap cerobong pabrik.  Adanya asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat menebarkan partikel-partikel debu ke udara.  Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik.  Adanya Chloro Fluoro Carbon (CFC), dari hasil kebocoran mesin pendingin seperti kulkas dan AC mobil. 3. Pencemaran Tanah (Darat) Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya ke dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme. Penyebab terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaitu:  Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Umumnya, limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang mudah diurai  Limbah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, dan lain-lain.
  • 35.  Limbah pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman. Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran lingkungan. Contoh Asesmen 4. Tugas Presentasi Bersama kelompok siswa mendiskusikan pencemaran lingkungan dan dampak pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal. Hasil diskusi disajikan dalam bentuk powerpoint kemudian dipresentasikan di pertemuan selanjutnya! 5. Tugas Investigasi Kelompok Amati pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian (Semarang) dan tuliskan solusi yang sekiranya dapat mengurangi dampak pencemaran di lingkungan sekitar. Hasil investigasi dipresentasikan di pertemuan selanjutnya!
  • 36. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.11. Peserta didik mampu mengklasifikasi bentuk-bentuk energi serta menganalisis bentuk energi yang terlibat pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan pemantik kepada peserta didik. “Saat kalian datang ke sekolah, kalian menggunakan apa?” “Apakah energi penting dalam kehidupan kita?”  Guru memberikan pretest terkait konsep dasar energi.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan  Guru menjelaskan pengertian energi dan bentuk-bentuk energi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Membimbing pelatihan  Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis bentuk-bentuk energi. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik  Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal dan memberikan umpan balik. Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri  Guru memberikan latihan soal mandiri tentang bentuk- bentuk energi dan penerapannya. Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)  Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya  Berdoa dan Memberi salam Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Pretest Tes Tertulis Tes Tertulis Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.12.Peserta didik mampu menganalisis penerapan Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan pemantik kepada peserta didik. “Apakah energi dapat diciptakan dan dimusnahkan?” “Apakah energi dapat dibentuk dalan bentuk lainnya?”  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan  Guru menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Membimbing pelatihan  Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis peristiwa perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik  Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal dan memberikan umpan balik. Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri  Guru memberikan latihan soal mandiri tentang hukum kekekalan energi mekanik penerapannya. Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)  Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya  Berdoa dan Memberi salam Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif - Tes tertulis - Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan Tes tertulis Tes tertulis
  • 45.
  • 46.
  • 47. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.13. Peserta didik mampu mengidentifikasi sumber-sumber energi terbarukan dan tak terbarukan, mampu menemukan potensi dan masalah ketersediaan energi, serta memberikan solusi dari dampak eksplorasi dan penggunaan energi yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Orientasi peserta didik pada masalah  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mengorganisasi peserta didik  Guru mengorganisir peserta didik membuat kelompok diskusi.  Guru memberikan lembar diskusi kelompok  Guru membantu peserta didik menemukan potensi Membimbing penyelidikan  Guru membantu peserta didik dalam menyiapkan alat praktikum  Guru membantu peserta didik dalam mengidentifikasi sumber-sumber energi terbarukan dan tak terbarukan, mampu menemukan potensi dan masalah ketersediaan energi, serta memberikan solusi dari dampak eksplorasi dan penggunaan energi yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal Mengembangkan menyajikan hasil  Guru membimbing peserta didik membuat laporan hasil diskusi dan investigasi di lapangan. Menganalisisi dan evaluasi masalah  Guru membantu peseta didik dalam mengevaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang peserta didik gunakan Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.  Berdoa dan Memberi salam Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Penilaian Kinerja Tes Tertulis Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan - -
  • 48. Lampiran Materi A. Sumber Energi Terdapat berbagai jenis sumber energi yang dapat dimanfaatkan saat ini. 1. Energi dari Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil terbentuk dari proses ilmiah yang dialami oleh sisa-sisa hewan dan tanaman purba dalam kurun waktu yang sangat lama dengan orde jutaan tahun. Bahan bakar fosil tersusun atas senyawa Hidrokarbon. Contoh bahan bakar fosil adalah batubara, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain. 2. Energi Biogas Energi biogas berasal dari limbah organik yang diolah melalui proses anaerobic digestion dengan bantuan bakteri tanpa oksigen, contohnya kotoran sapi, sampah dedaunan, dan sampah-sampah lain yang berasal dari organisme yang belum lama mati atau organisme hidup. 3. Energi Air Energi air merupakan salah satu energi paling banyak digunakan untuk keperluan pembangkit energi listrik, khususnya di Indonesia. Air ada dimana-mana, jumlahnya tidak pernah habis, dan tetap. Prinsip kerjanya adalah aliran air di permukaan Bumi dibendung kemudian dialirkan menuju ke tempat yang lebih rendah untuk memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik. 4. Energi Angin Energi angin merupakan sumber energi yang memanfaatkan angin untuk memutar kincir angin sehingga dihasilkan energi listrik. 5. Energi Matahari Energi matahari merupakan sumber energi yang memanfaatkan matahari untuk menyinari atau memberi energi pada perangkat lempengan logam sel surya, sehingga menghasilkan energi listrik. 6. Energi Gelombang Laut Energi gelombang laut atau ombak merupakan energi yang bersumber dari gerak naik turunnya gelombang air laut. Gerakan naik turun gelombang air tersebut memberikan tekanan pada turbin, hingga turbin dapat berputar dan mengahasilkan energi listrik. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dari gelombang laut. Namun, sumber ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia. 7. Energi Pasang Surut Energi pasang surut merupakan energi yang bersumber dari proses pasang surut air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, yaitu perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut, dan arus pasang surut terutama pada selat- selat yang kecil. Tekanan yang dihasilkan oleh air laut memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Seperti energi gelombang laut, Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut, namun masih dalam taraf pengembangan. 8. Energi Panas Bumi Salah satu sumber energi yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah geothermal atau panas bumi. Indonesia merupakan negara dengan sistem hidrotermal untuk sumber geotermal terbesar di dunia dengan potensi lebih dari 17.000 MW yang dapat menghemat 40 persen sumber daya panas bumi dunia. Kondisi geologis Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama (Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik) memberikan dampak banyaknya energi panas bumi di Indonesia. Indonesia menempati urutan keempat di dunia, bahkan dari variabel suhu tinggi, Indonesia menempati urutan kedua. Jumlah potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar yaitu lebih dari 252 lokasi yang tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi hingga Maluku.
  • 49. B. Sumber Energi Terbarukan dan Sumber Energi Tak Terbarukan Kalian telah memahami bahwa energi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi manusia di seluruh penjuru dunia saat ini. Bagaimana cara agar kebutuhan energi dapat terpenuhi? Bagaimana cara menekan penggunaan energi listrik yang berlebih? Untuk menyelesaikan masalah kebutuhan energi tersebut, seluruh potensi sumber energi yang ada perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Sumber energi dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan. Sumber Energi Terbarukan Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat digantikan oleh proses alami dalam kurun waktu yang sebanding dengan penggunaannya, sehingga tidak akan pernah dapat habis. Sumber Energi Tak Terbarukan Sumber energi tak terbarukan merupakan sumber energi yang terbatas dan proses pergantiannya dalam kurun waktu yang sangat lama secara alami, sehingga pada akhirnya dapat habis. C. Dampak Eksplorasi dan Penggunaan Energi Selain membahas tentang bagaimana cara memenuhi kebutuhan energi bagi seluruh masyarakat, dampak eksplorasi dan penggunaannya terhadap lingkungan pun menjadi hal penting yang perlu dipikirkan. Sumber energi yang tidak ramah lingkungan dan pengolahannya menghasilkan sisa buangan berupa karbon yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah terkait penggunaan energi. Penggunaan energi yang kurang bijak juga dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan D. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi Berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, namun seluruh kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi seluruhnya, sehingga dampaknya dapat meluas pada bidang lainnya, seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan. Untuk mengatasi berbagai masalah pemenuhan kebutuhan energi, para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, berkumpul dan bersepakat hingga dihasilkan sebuah program yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Program tersebut berisi rumusan 17 target untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta masalah lingkungan. Harapannya, target-target tersebut dapat dicapai pada 2030. Salah satu program SDGs kaitannya dengan energi dan dampaknya pada lingkungan adalah SDG7, affordable and clean energy, yaitu memastikan ketersediaan energi yang ramah lingkungan bagi seluruh masyarakat. Jika Kalian ingin menelusuri lebih lanjut mengenai SDGs: https://sdgs.un.org/goals/ https://www.sdg2030indonesia.org/
  • 52. Identitas Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang Mata pelajaran Fisika Kelas/Fase X / E Tujuan Pembelajaran 10.14. Peserta didik mampu merancang dan membuat alat sederhana (prototipe) penghasil energi sebagai solusi ketersediaan energi yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Pertanyaan Mendasar  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.  Menjelaskan topik dan tujuan pembelajaran “Pada pertemuan sebelumya kalian sudah mempelajari bentuk-bentuk energi, jenis-jenis energi terbarukan dan tidak terbarukan, menganalisis dampak serta menggali potensi sumber energi di sekitar tempat tinggal kalian” “Apa yang harus kalian lakukan dari potensi sumber energi yang sudah kalian gali?” 45 menit Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup) Mendesain Perencanaan Produk  Guru mengkoordinir peserta didik untuk membuat kelompok proyek.  Peserta didik berdiskusi meyusun rencana pembuatan alat sederhana penghasil energi sebagai ketersediaan energi ada dilingkungan sekitar tempat tinggal. Menyusun Jadwal Pembuatan  Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).  Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan aktu yang telah ditentukan bersama. Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Proyek  Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.  Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Menguji Hasil  Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar  Membahas kelayakan yang telah dibuat dan membuat laporan produk/karya untuk dipaparkan kepada orang lain 180 menit Penutup (Refleksi Siswa dan Guru) Evaluasi Pengalaman Belajar  Setiap kelompok memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan  Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleks/kesimpulan.  Berdoa dan Memberi salam 45 menit Asesmen Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Penilaian Kinerja Kegiatan Remedial Dan Pengayaan Remedial Pengayaan - -
  • 53. Lampiran Contoh Asesmen Peserta didik diminta membuat kelompok kerja kemudian membuat prototipe penghasil energi seperti generator, windturbine, atau sel surya. Rubrik Penilaian Proyek Rubrik Penilaian Proyek