SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
1. PengertianPecahan
a. Menemukan konsep pecahan
Berikut ini merupakan gambar Puding.
Puding tersebut yang dipotong menjadi 8 bagian sama besar. Kemudian
puding dibagikan kepada kepada 8 anak. Setiap anak akan memperoleh satu
bagian. Seperti gambar berikut ini.
BILANGAN PECAHAN
Pertemuan ke- 1
Alokasi waktu : 2 x 40menit
1. Mengidentifikasi pecahan
2. Menyatakan suatu pecahan kedalam berbagai bentuk
gambar dan sebaliknya
3. Menggambar garis bilangan dan menempatkan
sekelompok pecahan pada garis bilangan yang tepat
4. Menyatakan suatu pecahan kebentuk pecahan lain yang
senilai
5. Menyelesaikan permasalahan nyata mengenai konsep
bilangan pecahan
Indikator Pembelajaran :
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
1
8
bagian dari puding
Dari ilustrasi di atas, bilangan berapakah yang menyatakan bagian yang
diperoleh setiap anak? Setiap bagian puding tersebut dikatakan satu perdelapan
bagian dari puding. Sehingga dapat ditulis dengan
1
8
. Jika 4 orang anak
mengambil masing-masing
1
8
puding, maka jumlah martabak yang diambil adalah
empat perdelapan bagian, ditulis
4
8
. Bilangan pecahan digunakan untuk
menggambar bagian dari keseluruhan. Pada pecahan
1
8
, bilangan 1 disebut
pembilang dan bilangan 8 disebut penyebut. Jadi untuk bilangan
4
8
, manakah
pembilang dan penyebutnya?
b. Definisi pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai,
π‘Ž
𝑏
dengan
a, b bilangan bulat dan b β‰  0. Bilangan a disebut pembilang dan bilangan b
disebut penyebut.
2. Meletakan Pecahan Pada Garis Bilangan
Untuk menyelesaikan soal meletakan pecahan pada garis bilangan.
Perhatikan ruas garis yang ada pada garis bilangan. biasanya terdapat ruas garis
dari 0 ke 1. Namun ada pula ruas garis yang dimulai dari bilangan pecahan negatif
ke bilangan pecahan positif. Perhatikan penyebut pecahan yang diketahui. Lalu
lihat pembilangnya, pembilang yang lebih besar letaknya berada dikanan 0 dan
pembilang yang lebih kecil berada di kiri 0 .Untuk lebih jelasnya kerjakan soal
kelompok pada LKS.
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
3. Mengenal Jenis-Jenis Pecahan
a. Pecahan Biasa
(b)
Gambar 1
ο‚· Pada gambar 1 (a), 1 unit daerah persegi dibagi menjadi 5 bagian sama
besar, daerah yang diarsir besarnya 1 bagian dari 5 bagian, dapat ditulis
1
5
.
Artinya daerah yang diarsir =
1
5
dari persegi.
ο‚· Pada gambar 1 (b), 1 unit daerah persegi dibagi menjadi 6 bagian sama
besar, daerah yang diarsir besarnya 3 bagian dari 6 bagian, dapat ditulis
3
6
.
Jadi, pecahan biasa dapat ditulis dalam bentuk :
bilangan pecahan dapat dinyatakan sebagai,
π‘Ž
𝑏
dengan a, b bilangan bulat dan b β‰  0.
Bilangan a disebut pembilang dan bilangan b disebut penyebut.
b. Pecahan Senilai
𝟏
πŸ‘
𝟐
πŸ”
Pada gambar di atas, tampak bahwa luas daerah yang berarsir dari masing-
masing persegi panjang tersebut adalah sama, artinya pecahan
𝟏
πŸ‘
dan
𝟐
πŸ”
merupakan
pecahan yang senilai.
(a)
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
Pecahan senilai dari suatu pecahan dapat diperoleh dengan cara mengalikan atau
membagi pembilang dan penyebut pecahan itu dengan bagian yang sama, tetapi
tidak boleh membagi atau mengalikan dengan bilangan nol.
𝟏
πŸ‘
=
𝟏 Γ— 𝟐
πŸ‘ Γ— 𝟐
=
𝟐
πŸ”
Berdasarkan sifat diatas, maka suatu pecahan dapat disederhanakan
dengan aturan berikut ini.
c. Pecahan Campuran
Pecahan yang pembilangnya lebih lebih besar dari penyebutnya dapat
diubah dalam bentuk pecahan campuran.
Daerah yang diarsir pada gambar diatas menyatakan 3
1
2
. Jumlah luas
daerah yang diarsir adalah
7
2
atau 3
1
2
.Jadi, 3
1
2
adalah pecahan campuran.
Untuk menentukan pecahan-pecahan senilai dengan
π‘Ž
𝑏
dengan b≠0
Digunakan sifat berikut ini :
π‘Ž
𝑏
=
π‘ŽΓ—π‘š
𝑏× π‘š
atau
π‘Ž
𝑏
=
π‘ŽΓ·π‘š
π‘Γ·π‘š
Dengan m sembarang bilangan cacah bukan nol.
Pecahan
π‘Ž
𝑏
dengan b≠0 dapat disederhanakan dengan cara pembilang dan
penyebut dibagi dengan FPB dari a dan b.
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
1. Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan
Puding dipotong menjadi 8 bagian. Irna memakan 1 bagian puding. Nissa
memamkan 4 bagian puding. Siapakah yang lebih banyak memakan puding?
Kita gambarkan puding dibagi menjadi 8 bagian.
Irna memakan 1 bagian berarti
1
8
dan Nisa memakan 4 bagian berarti
4
8
.
(a)Puding yang dimakan Irna (b)Puding yang dimakan Nisa
BILANGAN PECAHAN
Pertemuan ke-2
Alokasi waktu : 2 x 40menit
1. Membandingkan dan mengurutkan sekelompok
pecahan dari terkecil melalui representasi model
gambar.
2. Menghitung hasil penjumlahan pecahan melalui
representasi model gambar dengan alat peraga
kertas lipat.
3. Menjumlah dan mengurang pecahan berpenyebut
sama
4. Menyelesaikan permasalahan nyata mengenai
konsep bilangan pecahan
Indikator Pembelajaran :
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
Jika kita amati kedua gambar tersebut, lalu kita bandingkan bagian yang
diarsirnya. Terlihat bahwa gambar (b) lebih luas dari gambar (a). Ini menunjukan
4
8
lebih besar dari
1
8
. Dan dapat ditulis
4
8
>
1
8
.
2. Menghitung Dua Pecahan dengan Kertas Lipat
Contoh : Hitunglah
1
8
+
4
8
dengan menggunakan kertas lipat.
Penyelesaian :
- Sediakan 2 kertas lipat
- Lipat kertas lipat pertama menjadi 8 lipatan, lalu arsir 1 lipatan.
- Lipat kertas lipat pertama menjadi 8 lipatan, lalu arsir 4 lipatan.
- Gabungkan kedua kertas lipat itu, hitung ada berapa jumlah lipatan yang
arsir dari kedua kertas lipat itu. Nyatakan jumlah lipatan yang arsir dari
kedua kertas lipat itu sebagai pecahan terhadap 8 lipatan tersebut.
3. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan senama
a. Contoh penjumlahan senama :
Andi membeli telur ayam
1
2
kg, kemudian ia membeli beras
3
2
kg. Lalu ia
memasukan hasil belanjanya kedalam plastik. Berapakah berat isi plastik tersebut?
Diantara dua pecahan
π‘Ž
𝑏
π‘‘π‘Žπ‘›
𝑝
π‘ž
, akan terdapat salah satu hubungan berikut ini :
1.
π‘Ž
𝑏
lebih dari
𝑝
π‘ž
, ditulis sebagai
π‘Ž
𝑏
𝑝
π‘ž
2.
π‘Ž
𝑏
kurang dari
𝑝
π‘ž
, ditulis sebagai
π‘Ž
𝑏
𝑝
π‘ž
3.
π‘Ž
𝑏
sama dengan
𝑝
π‘ž
, ditulis sebagai
π‘Ž
𝑏
𝑝
π‘ž
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
Penyelesaian : menggambarkan kedua pecahan di atas
1
2
3
2
= 1
1
2
= (gabungkan kedua gambar di atas)
= 2
Untuk pecahan senama yang dijumlahkan adalah pembilangnya saja, penyebut
tidak perlu dijumlahkan.
Sehingga untuk π‘Ž, 𝑏, dan 𝑐 bilangan bulat dengan 𝑐 β‰  0π‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘’ ∢
π‘Ž
𝑐
+
𝑏
𝑐
=
π‘Ž+𝑏
𝑐
b. Contoh pengurangan senama :
Ibu membeli jamu botol isinya
7
8
liter. Lalu keesokan harinya ibu meminum
2
8
liter
jamu tersebut. Berapa sisa isi jamu botol tersebut?
+
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
Penyelesaian :
menggambarkan kedua pecahan di atas
7
8
βˆ’
2
8
Hapuskan 2 daerah dari 7 daerah yang diarsir
sehingga sisanya 5 daerah. Ini menunjukan
7
8
βˆ’
2
8
=
5
8
Untuk pecahan senama yang dikurangkan adalah pembilangnya saja, penyebut
tidak perlu dikurangkan.
Sehingga
untuk π‘Ž, 𝑏, dan 𝑐 bilangan bulat dengan 𝑐 β‰  0π‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘’ ∢
π‘Ž
𝑐
βˆ’
𝑏
𝑐
=
π‘Žβˆ’π‘
𝑐
-
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
1. Penjumlahan dan PenguranganPecahanTidak Senama
a. Contoh penjumlahan tidak senama
Ibu membuat puding rasa jeruk dan cokelat. Nova memakan puding rasa jeruk
1
4
bagian. Nova juga memakan puding rasa cokelat
2
3
bagian. Berapakah banyak
puding yang dimakan Nova?
Apakah bisa menggunakan cara pada pertemuan sebelumnya ( penjumlahan
pecahan senama) melalui representasi gambar?
Untuk mencari hasil penjumlahan
1
4
π‘‘π‘Žπ‘›
2
3
, kita harus menyamakan penyebutnya
terlebih dahulu. Cari KPK dari 4 dan 3, yaitu 12. Kita ubah kedua pecahan
tersebut menjadi
3
12
dan
8
12
, sehingga
3
12
+
8
12
=
11
12
1. Menjumlah dan mengurang pecahan
berpenyebut tidak sama dengan mengubah
pecahan-pecahan ke bentuk pecahan lain
dengan penyebut sama.
2. Menghitung hasil perkalian pecahan melalui
representasi gambar, secara aljabar atau
cara lainnya
3. Menghitung hasil pembagian pecahan
melalui representasi gambar
4. menyelesaikan permasalahan nyata
mengenai konsep bilangan pecahan
Indikator Pembelajaran :
BILANGAN PECAHAN
Pertemuan ke- 3
Alokasi waktu : 2 x 40menit
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
b. Contoh pengurangan tidak senama
Yosi ingin membuat kue. Di dapur ada
1
2
kg gula halus. Ia memakai
1
4
kg gula halus
untuk membuat kue. Berapa sisa gula halus didapur ?
Apakah bisa menggunakan cara pada pertemuan sebelumnya (pengurangan
pecahan senama) melalui representasi gambar?
Untuk mencari hasil pengurangan
1
2
π‘‘π‘Žπ‘›
1
4
, kita harus menyamakan penyebutnya
terlebih dahulu. Cari KPK dari 2 dan 4, yaitu 4. Kita ubah kedua pecahan tersebut
menjadi
2
4
dan
1
4
, sehingga
2
4
-
1
4
=
1
4
.
Untuk pecahan
π‘Ž
𝑏
π‘‘π‘Žπ‘›
𝑐
𝑑
berlaku,
π‘Ž
𝑏
βˆ’
𝑐
𝑑
=
π‘Žπ‘‘
𝑏𝑑
βˆ’
𝑏𝑐
𝑏𝑑
=
π‘Žπ‘‘ βˆ’ 𝑏𝑐
𝑏𝑑
2. PerkalianPecahanMenggunakanRepresentasiGambarDan
Kertas Lipat
a. Contoh perkalian pecahan menggunakan representasi gambar
Sinta memiliki 4buah jeruk . Setiap jeruk beratnya
2
5
kg. Berapakah berat seluruh jeruk
Sinta?
Untuk mengetahui berat seluruh jeruk Sinta, kita perlu menghitung 4 Γ—
2
5
=
2
5
+
2
5
+
2
5
+
2
5
.
Perhatikan gambar berikut
Menjadi
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
4 Γ—
2
5
=
8
5
= 1
3
5
b. Contoh perkalian pecahan menggunakan representasi kertas lipat
Untuk mengalikan pecahan dengan pecahan, kita dapat menggunakan kertas lipat
untuk mempermudah menghitung perkalian dua pecahan.
Contoh : tentukan hasil
1
2
Γ—
3
5
dengan menggunakan kertas lipat.
Caranya :
- Ambil 1 kertas lipat.
- lipat kertas menjadi 5 bagian sama besar.
- arsirlah
3
5
bagiannya.
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
- kemudian lipat kertas kembali tadi dengan arah vertikal menjadi 2 bagian
sama besar.
Warnailah
1
2
bagian kertas tersebut.
- hitung banyak lipatan persegi kecil yang diarsir dan diwarnai, yaitu ada 3
lipatan.
- Berapa banyak lipatan persegi yang terbentuk, yaitu ada 10 lipatan.
- Pecahan yang menunjukan banyaknya lipatan kecil yang diarsir dan
diwarnai terhadap banyaknya lipatan persegi yang terbentuk, yaitu
3
10
.
3. PembagianPecahanMelaluiRepresentasiGambar
Contoh :
Untuk
1
4
∢
1
8
, "berapa kali kita dapat mengurangkan
1
8
π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–
1
4
?”
Perhatikan gambar berikut
Gambar tersebut menunjukan daerah
1
8
dapat dikurangkan (diambil) dari daerah
1
4
sebanyak 2 kali. Dengan demikian
1
4
∢
1
8
= 2.
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
1. Pecahan Desimal dan persen
a. bentuk pecahan desimal
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui bentuk bilangan bulat
seperti yang dilingkari pada gambar diatas. 0,152 merupakan bilangan desimal
yang memiliki 3 tempat desimal. Dapatkah kalian memberi contoh bilangan
desimal yang memiliki tempat 4?
Pertemuan ke- 4
Alokasi waktu : 2 x 40menit
1. Mengubah pecahan ke bentuk desimal
dan persen.
2. Melakukan penjumlahan, pengurangan,
dan perkalian pecahan desimal
3. Melakukan perhitungan dengan persen
4. Menyelesaikan permasalahan nyata
mengenai konsep bilangan pecahan.
Indikator Pembelajaran :
BILANGAN PECAHAN
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
b. bentuk persen
Bukan hanya bilangan bulat bentuk desimal yang sering kita temui sehari-
hari. Namun juga bentuk bilangan yang menggunakan tanda %. Seperti pada
gambar di atas tertulis 20%. Bilangan dengan tanda % biasanya digunakan untuk
promosi suatu produk. Simbol % untuk menunjukan persen. Persen adalah cara
menuliskan pecahan dengan penyebut 100.
Model untuk menggambarkan 20%, adalah sebagai berikut dapat dilihat
pada karton pecahan di depan papan tulis.
2. Mengubah Pecahan Ke Bentuk Desimal Dan Persen
a. Mengubah pecahan ke bentuk desimal
- untuk pecahan yang berpenyebut 10,100,1000 dan seterusnya, dapat diubah
secara langsung. Banyaknya angka dibelakang koma sama dengan banyaknya nol
pada penyebut.
Contoh :
7
10
=0,7
- untuk pecahan yang penyebutnya bukan 10,100,1000 dan seterusnya. Maka
penyebutnya diubah terlebih dahulu menjadi bilangan 10,100,1000 dan
seterusnya.
Contoh :
7
8
=
7Γ—125
8Γ—125
=
875
1000
= 0,875
b. Mengubah pecahan ke bentuk persen
untuk mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk persen dapat dilakukan melalui
dua cara.
1.mengubah penyebut pecahan menjadi bilangan 100
Contoh:
1
5
= … %
1
5
=
1Γ—20
5Γ—20
=
20
100
= 20%
2. untuk pecahan yang penyebutnya sukar diubah menjadi 100, mka kalikan
pecahan tersebut dengan 100%
Contoh :
3
7
= . . .%
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
3
7
=
3
7
Γ— 100%=
300
7
% = 42
6
7
%
3. Perhitungan dengan desimal
a. penjumlahan pecahan desimal
Panjang tali tambang A adalah 5,35 meter dan tali tambang B adalah 6,5 meter.
Jika kedua tambang tersebut disambungkan, berapakah panjangnya?
Diketahui : panjang tali tambang A = 5,35
Panjang tali tambang B = 6,5
Ditanyakan: panjang kedua tali setelah disambung?
5,35
6,5 +
11,85
Jadi panjang kedua tali setelah disambung adalah 11,85 meter.
b. pengurangan pecahan desimal
Ina ingin membuat puding coklat, Ina baru memiliki gula 1,25ons. Sedangkan
untuk membuat puding cokelat dibutuhkan gula 2,5 ons . Berapa banyak
kekurangan gula untuk membuat puding cokelat tersebut.
Diketahui : gula yang ada 1,25 ons.
gula yang diperlukan 2,5 ons.
Ditanyakan : banyak kekurangan gula?
Jawab : 2,5 βˆ’ 1,25 =
2,5
1,25
1,25
βˆ’
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
Jadi kekurangan gula yang dibutuhkan Ina adalan 1,25 ons.
c. perkalian pecahan desimal
perhatikan gambar berikut
Gambar diatas menunjukan perkalian 2 Γ— 0,3 = 0,6
Perkalian yang diilustrasikan oleh gambar di atas merupakan perkalian bilangan
bulat dan bilangan desimal. Untuk menghitung perkalian dua buah bilangan
desimal, lakukan seperti melakukan perkalian bilangan bulat, baru kemudian
tentukan letak koma desimal pada hasil kalinya. Contoh :
9,62 ( 2 tempat desimal)
5,5 x (1 tempat desimal)
4810
4810
52,910 (3 tempat desimal)
4. Perhitungan Dengan Persen
Contoh :
Di sebuah toko kaset dvd, 25 % kasetnya adalah kaset film superhero. Adapun
sisanya kaset film kartun. Jika kaset film kartun lebih banyak 1450 buah
dibanding kaset film superhero, tentukan banyak kaset film superhero dan film
kartun?
Penyelesaian :
Diketahui :
+
| m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n
Persentase kaset film superhero adalah 25%
Kaset kartun lebih banyak 1450 buah dibanding kaset superhero
Ditanyakan :
Banyaknya kaset film superhero dan film kartun?
Jawab :
Persentase kaset kartun:
100 %– 25% = 75%
Ada ( 75% - 25%) = 50%kaset kartun dibanding kaset superhero
Misalkan p adalah jumlah kaset di toko.
Maka
50% dari p = 1450
50
100
Γ— 𝑝 = 1450
𝑝 =
1450 Γ—100
50
= 2900
Jadi jumlah seluruh kaset di toko ada 2900 kaset
Banyak kaset film superhero = 25% dari 2900
25
100
Γ— 2900 =725 kaset superhero
Banyak kaset film kartun = 2900 – 725 = 2175kaset film kartun.

More Related Content

What's hot

Pecahan
PecahanPecahan
Pecahanzarirah
Β 
PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)MuhammadAgusridho
Β 
Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)NurulHasanah150
Β 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilanganEdy Istiawan
Β 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Paul Aurel
Β 
Cara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tigaCara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tigaWiji Trangkil
Β 
Menebak hasil akar pangkat 3
Menebak hasil akar pangkat 3Menebak hasil akar pangkat 3
Menebak hasil akar pangkat 3Tialustiana10
Β 
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAPRAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAPresmifrawesti
Β 
Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya
Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabayaMatematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya
Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabayaEndiza Fernanda
Β 
Noer Materi Bilangan
Noer  Materi BilanganNoer  Materi Bilangan
Noer Materi Bilangannurmalia17
Β 
Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013
Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013
Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013pjr2344
Β 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013AYU Hardiyanti
Β 
Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawanto
Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawantoMengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawanto
Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawantoPapua Merdeka
Β 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
Β 
Kelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan TerkecilKelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan TerkecilDesy Aryanti
Β 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanJeanet Eva
Β 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)nurwa ningsih
Β 

What's hot (19)

Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
Β 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
Β 
PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)
Β 
Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)
Β 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilangan
Β 
Akar Pangkat Tiga
Akar Pangkat TigaAkar Pangkat Tiga
Akar Pangkat Tiga
Β 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Β 
Cara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tigaCara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tiga
Β 
Menebak hasil akar pangkat 3
Menebak hasil akar pangkat 3Menebak hasil akar pangkat 3
Menebak hasil akar pangkat 3
Β 
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAPRAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
Β 
Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya
Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabayaMatematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya
Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya
Β 
Noer Materi Bilangan
Noer  Materi BilanganNoer  Materi Bilangan
Noer Materi Bilangan
Β 
Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013
Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013
Soalan Matematik Kertas 2 Tahun 5 Mac2013
Β 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Β 
Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawanto
Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawantoMengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawanto
Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat choirul untung_yuliawanto
Β 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
Β 
Kelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan TerkecilKelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan Terkecil
Β 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Β 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Β 

Similar to Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4

BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxBAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxJejeJuhaeni
Β 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaUmi Jauhar
Β 
MODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxMODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxilhamfebri7
Β 
Pecahan 130113004532-phpapp02
Pecahan 130113004532-phpapp02Pecahan 130113004532-phpapp02
Pecahan 130113004532-phpapp02Malaek Christhopher
Β 
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptxAndiFauziah11
Β 
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptxSiskaHidayati1
Β 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxsatiarama
Β 
PPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptx
PPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptxPPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptx
PPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptxRISDAYANTISIMARMATA
Β 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
Β 
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxPPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxssuser13c038
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
Β 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2maudya09
Β 
PPT MTK 7 Rasio.pptx
PPT MTK 7 Rasio.pptxPPT MTK 7 Rasio.pptx
PPT MTK 7 Rasio.pptxwahyu832211
Β 
POWER POINT PECAHAN.pdf
POWER POINT PECAHAN.pdfPOWER POINT PECAHAN.pdf
POWER POINT PECAHAN.pdfucha9
Β 
Materi kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptx
Materi kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptxMateri kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptx
Materi kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptxYogaAhmadi3
Β 
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni SitumorangBab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni SitumorangEtitawarniSitumorang1
Β 

Similar to Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4 (20)

BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxBAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
Β 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat cerita
Β 
MODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxMODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptx
Β 
Pecahan 130113004532-phpapp02
Pecahan 130113004532-phpapp02Pecahan 130113004532-phpapp02
Pecahan 130113004532-phpapp02
Β 
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN.pptx
Β 
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptxSinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Sinau-Thewe.com BAB 1 BILANGAN BULAT.pptx
Β 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
Β 
PPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptx
PPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptxPPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptx
PPT_Matematika_Pecahan_kelas_4_SD.pptx
Β 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
Β 
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxPPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
Β 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2
Β 
Matematika Kelas 4
Matematika Kelas 4Matematika Kelas 4
Matematika Kelas 4
Β 
Senin matematika pecahan
Senin matematika pecahanSenin matematika pecahan
Senin matematika pecahan
Β 
PPT MTK 7 Rasio.pptx
PPT MTK 7 Rasio.pptxPPT MTK 7 Rasio.pptx
PPT MTK 7 Rasio.pptx
Β 
POWER POINT PECAHAN.pdf
POWER POINT PECAHAN.pdfPOWER POINT PECAHAN.pdf
POWER POINT PECAHAN.pdf
Β 
Materi kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptx
Materi kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptxMateri kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptx
Materi kelas 7 kurikulum merdeka BAB 3 RASIO.pptx
Β 
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni SitumorangBab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Β 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 

Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4

  • 1. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 1. PengertianPecahan a. Menemukan konsep pecahan Berikut ini merupakan gambar Puding. Puding tersebut yang dipotong menjadi 8 bagian sama besar. Kemudian puding dibagikan kepada kepada 8 anak. Setiap anak akan memperoleh satu bagian. Seperti gambar berikut ini. BILANGAN PECAHAN Pertemuan ke- 1 Alokasi waktu : 2 x 40menit 1. Mengidentifikasi pecahan 2. Menyatakan suatu pecahan kedalam berbagai bentuk gambar dan sebaliknya 3. Menggambar garis bilangan dan menempatkan sekelompok pecahan pada garis bilangan yang tepat 4. Menyatakan suatu pecahan kebentuk pecahan lain yang senilai 5. Menyelesaikan permasalahan nyata mengenai konsep bilangan pecahan Indikator Pembelajaran :
  • 2. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 1 8 bagian dari puding Dari ilustrasi di atas, bilangan berapakah yang menyatakan bagian yang diperoleh setiap anak? Setiap bagian puding tersebut dikatakan satu perdelapan bagian dari puding. Sehingga dapat ditulis dengan 1 8 . Jika 4 orang anak mengambil masing-masing 1 8 puding, maka jumlah martabak yang diambil adalah empat perdelapan bagian, ditulis 4 8 . Bilangan pecahan digunakan untuk menggambar bagian dari keseluruhan. Pada pecahan 1 8 , bilangan 1 disebut pembilang dan bilangan 8 disebut penyebut. Jadi untuk bilangan 4 8 , manakah pembilang dan penyebutnya? b. Definisi pecahan Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai, π‘Ž 𝑏 dengan a, b bilangan bulat dan b β‰  0. Bilangan a disebut pembilang dan bilangan b disebut penyebut. 2. Meletakan Pecahan Pada Garis Bilangan Untuk menyelesaikan soal meletakan pecahan pada garis bilangan. Perhatikan ruas garis yang ada pada garis bilangan. biasanya terdapat ruas garis dari 0 ke 1. Namun ada pula ruas garis yang dimulai dari bilangan pecahan negatif ke bilangan pecahan positif. Perhatikan penyebut pecahan yang diketahui. Lalu lihat pembilangnya, pembilang yang lebih besar letaknya berada dikanan 0 dan pembilang yang lebih kecil berada di kiri 0 .Untuk lebih jelasnya kerjakan soal kelompok pada LKS.
  • 3. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 3. Mengenal Jenis-Jenis Pecahan a. Pecahan Biasa (b) Gambar 1 ο‚· Pada gambar 1 (a), 1 unit daerah persegi dibagi menjadi 5 bagian sama besar, daerah yang diarsir besarnya 1 bagian dari 5 bagian, dapat ditulis 1 5 . Artinya daerah yang diarsir = 1 5 dari persegi. ο‚· Pada gambar 1 (b), 1 unit daerah persegi dibagi menjadi 6 bagian sama besar, daerah yang diarsir besarnya 3 bagian dari 6 bagian, dapat ditulis 3 6 . Jadi, pecahan biasa dapat ditulis dalam bentuk : bilangan pecahan dapat dinyatakan sebagai, π‘Ž 𝑏 dengan a, b bilangan bulat dan b β‰  0. Bilangan a disebut pembilang dan bilangan b disebut penyebut. b. Pecahan Senilai 𝟏 πŸ‘ 𝟐 πŸ” Pada gambar di atas, tampak bahwa luas daerah yang berarsir dari masing- masing persegi panjang tersebut adalah sama, artinya pecahan 𝟏 πŸ‘ dan 𝟐 πŸ” merupakan pecahan yang senilai. (a)
  • 4. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n Pecahan senilai dari suatu pecahan dapat diperoleh dengan cara mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut pecahan itu dengan bagian yang sama, tetapi tidak boleh membagi atau mengalikan dengan bilangan nol. 𝟏 πŸ‘ = 𝟏 Γ— 𝟐 πŸ‘ Γ— 𝟐 = 𝟐 πŸ” Berdasarkan sifat diatas, maka suatu pecahan dapat disederhanakan dengan aturan berikut ini. c. Pecahan Campuran Pecahan yang pembilangnya lebih lebih besar dari penyebutnya dapat diubah dalam bentuk pecahan campuran. Daerah yang diarsir pada gambar diatas menyatakan 3 1 2 . Jumlah luas daerah yang diarsir adalah 7 2 atau 3 1 2 .Jadi, 3 1 2 adalah pecahan campuran. Untuk menentukan pecahan-pecahan senilai dengan π‘Ž 𝑏 dengan bβ‰ 0 Digunakan sifat berikut ini : π‘Ž 𝑏 = π‘ŽΓ—π‘š 𝑏× π‘š atau π‘Ž 𝑏 = π‘ŽΓ·π‘š π‘Γ·π‘š Dengan m sembarang bilangan cacah bukan nol. Pecahan π‘Ž 𝑏 dengan bβ‰ 0 dapat disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi dengan FPB dari a dan b.
  • 5. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 1. Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan Puding dipotong menjadi 8 bagian. Irna memakan 1 bagian puding. Nissa memamkan 4 bagian puding. Siapakah yang lebih banyak memakan puding? Kita gambarkan puding dibagi menjadi 8 bagian. Irna memakan 1 bagian berarti 1 8 dan Nisa memakan 4 bagian berarti 4 8 . (a)Puding yang dimakan Irna (b)Puding yang dimakan Nisa BILANGAN PECAHAN Pertemuan ke-2 Alokasi waktu : 2 x 40menit 1. Membandingkan dan mengurutkan sekelompok pecahan dari terkecil melalui representasi model gambar. 2. Menghitung hasil penjumlahan pecahan melalui representasi model gambar dengan alat peraga kertas lipat. 3. Menjumlah dan mengurang pecahan berpenyebut sama 4. Menyelesaikan permasalahan nyata mengenai konsep bilangan pecahan Indikator Pembelajaran :
  • 6. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n Jika kita amati kedua gambar tersebut, lalu kita bandingkan bagian yang diarsirnya. Terlihat bahwa gambar (b) lebih luas dari gambar (a). Ini menunjukan 4 8 lebih besar dari 1 8 . Dan dapat ditulis 4 8 > 1 8 . 2. Menghitung Dua Pecahan dengan Kertas Lipat Contoh : Hitunglah 1 8 + 4 8 dengan menggunakan kertas lipat. Penyelesaian : - Sediakan 2 kertas lipat - Lipat kertas lipat pertama menjadi 8 lipatan, lalu arsir 1 lipatan. - Lipat kertas lipat pertama menjadi 8 lipatan, lalu arsir 4 lipatan. - Gabungkan kedua kertas lipat itu, hitung ada berapa jumlah lipatan yang arsir dari kedua kertas lipat itu. Nyatakan jumlah lipatan yang arsir dari kedua kertas lipat itu sebagai pecahan terhadap 8 lipatan tersebut. 3. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan senama a. Contoh penjumlahan senama : Andi membeli telur ayam 1 2 kg, kemudian ia membeli beras 3 2 kg. Lalu ia memasukan hasil belanjanya kedalam plastik. Berapakah berat isi plastik tersebut? Diantara dua pecahan π‘Ž 𝑏 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑝 π‘ž , akan terdapat salah satu hubungan berikut ini : 1. π‘Ž 𝑏 lebih dari 𝑝 π‘ž , ditulis sebagai π‘Ž 𝑏 𝑝 π‘ž 2. π‘Ž 𝑏 kurang dari 𝑝 π‘ž , ditulis sebagai π‘Ž 𝑏 𝑝 π‘ž 3. π‘Ž 𝑏 sama dengan 𝑝 π‘ž , ditulis sebagai π‘Ž 𝑏 𝑝 π‘ž
  • 7. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n Penyelesaian : menggambarkan kedua pecahan di atas 1 2 3 2 = 1 1 2 = (gabungkan kedua gambar di atas) = 2 Untuk pecahan senama yang dijumlahkan adalah pembilangnya saja, penyebut tidak perlu dijumlahkan. Sehingga untuk π‘Ž, 𝑏, dan 𝑐 bilangan bulat dengan 𝑐 β‰  0π‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘’ ∢ π‘Ž 𝑐 + 𝑏 𝑐 = π‘Ž+𝑏 𝑐 b. Contoh pengurangan senama : Ibu membeli jamu botol isinya 7 8 liter. Lalu keesokan harinya ibu meminum 2 8 liter jamu tersebut. Berapa sisa isi jamu botol tersebut? +
  • 8. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n Penyelesaian : menggambarkan kedua pecahan di atas 7 8 βˆ’ 2 8 Hapuskan 2 daerah dari 7 daerah yang diarsir sehingga sisanya 5 daerah. Ini menunjukan 7 8 βˆ’ 2 8 = 5 8 Untuk pecahan senama yang dikurangkan adalah pembilangnya saja, penyebut tidak perlu dikurangkan. Sehingga untuk π‘Ž, 𝑏, dan 𝑐 bilangan bulat dengan 𝑐 β‰  0π‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘’ ∢ π‘Ž 𝑐 βˆ’ 𝑏 𝑐 = π‘Žβˆ’π‘ 𝑐 -
  • 9. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 1. Penjumlahan dan PenguranganPecahanTidak Senama a. Contoh penjumlahan tidak senama Ibu membuat puding rasa jeruk dan cokelat. Nova memakan puding rasa jeruk 1 4 bagian. Nova juga memakan puding rasa cokelat 2 3 bagian. Berapakah banyak puding yang dimakan Nova? Apakah bisa menggunakan cara pada pertemuan sebelumnya ( penjumlahan pecahan senama) melalui representasi gambar? Untuk mencari hasil penjumlahan 1 4 π‘‘π‘Žπ‘› 2 3 , kita harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Cari KPK dari 4 dan 3, yaitu 12. Kita ubah kedua pecahan tersebut menjadi 3 12 dan 8 12 , sehingga 3 12 + 8 12 = 11 12 1. Menjumlah dan mengurang pecahan berpenyebut tidak sama dengan mengubah pecahan-pecahan ke bentuk pecahan lain dengan penyebut sama. 2. Menghitung hasil perkalian pecahan melalui representasi gambar, secara aljabar atau cara lainnya 3. Menghitung hasil pembagian pecahan melalui representasi gambar 4. menyelesaikan permasalahan nyata mengenai konsep bilangan pecahan Indikator Pembelajaran : BILANGAN PECAHAN Pertemuan ke- 3 Alokasi waktu : 2 x 40menit
  • 10. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n b. Contoh pengurangan tidak senama Yosi ingin membuat kue. Di dapur ada 1 2 kg gula halus. Ia memakai 1 4 kg gula halus untuk membuat kue. Berapa sisa gula halus didapur ? Apakah bisa menggunakan cara pada pertemuan sebelumnya (pengurangan pecahan senama) melalui representasi gambar? Untuk mencari hasil pengurangan 1 2 π‘‘π‘Žπ‘› 1 4 , kita harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Cari KPK dari 2 dan 4, yaitu 4. Kita ubah kedua pecahan tersebut menjadi 2 4 dan 1 4 , sehingga 2 4 - 1 4 = 1 4 . Untuk pecahan π‘Ž 𝑏 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑐 𝑑 berlaku, π‘Ž 𝑏 βˆ’ 𝑐 𝑑 = π‘Žπ‘‘ 𝑏𝑑 βˆ’ 𝑏𝑐 𝑏𝑑 = π‘Žπ‘‘ βˆ’ 𝑏𝑐 𝑏𝑑 2. PerkalianPecahanMenggunakanRepresentasiGambarDan Kertas Lipat a. Contoh perkalian pecahan menggunakan representasi gambar Sinta memiliki 4buah jeruk . Setiap jeruk beratnya 2 5 kg. Berapakah berat seluruh jeruk Sinta? Untuk mengetahui berat seluruh jeruk Sinta, kita perlu menghitung 4 Γ— 2 5 = 2 5 + 2 5 + 2 5 + 2 5 . Perhatikan gambar berikut Menjadi
  • 11. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 4 Γ— 2 5 = 8 5 = 1 3 5 b. Contoh perkalian pecahan menggunakan representasi kertas lipat Untuk mengalikan pecahan dengan pecahan, kita dapat menggunakan kertas lipat untuk mempermudah menghitung perkalian dua pecahan. Contoh : tentukan hasil 1 2 Γ— 3 5 dengan menggunakan kertas lipat. Caranya : - Ambil 1 kertas lipat. - lipat kertas menjadi 5 bagian sama besar. - arsirlah 3 5 bagiannya.
  • 12. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n - kemudian lipat kertas kembali tadi dengan arah vertikal menjadi 2 bagian sama besar. Warnailah 1 2 bagian kertas tersebut. - hitung banyak lipatan persegi kecil yang diarsir dan diwarnai, yaitu ada 3 lipatan. - Berapa banyak lipatan persegi yang terbentuk, yaitu ada 10 lipatan. - Pecahan yang menunjukan banyaknya lipatan kecil yang diarsir dan diwarnai terhadap banyaknya lipatan persegi yang terbentuk, yaitu 3 10 . 3. PembagianPecahanMelaluiRepresentasiGambar Contoh : Untuk 1 4 ∢ 1 8 , "berapa kali kita dapat mengurangkan 1 8 π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– 1 4 ?” Perhatikan gambar berikut Gambar tersebut menunjukan daerah 1 8 dapat dikurangkan (diambil) dari daerah 1 4 sebanyak 2 kali. Dengan demikian 1 4 ∢ 1 8 = 2.
  • 13. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 1. Pecahan Desimal dan persen a. bentuk pecahan desimal Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui bentuk bilangan bulat seperti yang dilingkari pada gambar diatas. 0,152 merupakan bilangan desimal yang memiliki 3 tempat desimal. Dapatkah kalian memberi contoh bilangan desimal yang memiliki tempat 4? Pertemuan ke- 4 Alokasi waktu : 2 x 40menit 1. Mengubah pecahan ke bentuk desimal dan persen. 2. Melakukan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pecahan desimal 3. Melakukan perhitungan dengan persen 4. Menyelesaikan permasalahan nyata mengenai konsep bilangan pecahan. Indikator Pembelajaran : BILANGAN PECAHAN
  • 14. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n b. bentuk persen Bukan hanya bilangan bulat bentuk desimal yang sering kita temui sehari- hari. Namun juga bentuk bilangan yang menggunakan tanda %. Seperti pada gambar di atas tertulis 20%. Bilangan dengan tanda % biasanya digunakan untuk promosi suatu produk. Simbol % untuk menunjukan persen. Persen adalah cara menuliskan pecahan dengan penyebut 100. Model untuk menggambarkan 20%, adalah sebagai berikut dapat dilihat pada karton pecahan di depan papan tulis. 2. Mengubah Pecahan Ke Bentuk Desimal Dan Persen a. Mengubah pecahan ke bentuk desimal - untuk pecahan yang berpenyebut 10,100,1000 dan seterusnya, dapat diubah secara langsung. Banyaknya angka dibelakang koma sama dengan banyaknya nol pada penyebut. Contoh : 7 10 =0,7 - untuk pecahan yang penyebutnya bukan 10,100,1000 dan seterusnya. Maka penyebutnya diubah terlebih dahulu menjadi bilangan 10,100,1000 dan seterusnya. Contoh : 7 8 = 7Γ—125 8Γ—125 = 875 1000 = 0,875 b. Mengubah pecahan ke bentuk persen untuk mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk persen dapat dilakukan melalui dua cara. 1.mengubah penyebut pecahan menjadi bilangan 100 Contoh: 1 5 = … % 1 5 = 1Γ—20 5Γ—20 = 20 100 = 20% 2. untuk pecahan yang penyebutnya sukar diubah menjadi 100, mka kalikan pecahan tersebut dengan 100% Contoh : 3 7 = . . .%
  • 15. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n 3 7 = 3 7 Γ— 100%= 300 7 % = 42 6 7 % 3. Perhitungan dengan desimal a. penjumlahan pecahan desimal Panjang tali tambang A adalah 5,35 meter dan tali tambang B adalah 6,5 meter. Jika kedua tambang tersebut disambungkan, berapakah panjangnya? Diketahui : panjang tali tambang A = 5,35 Panjang tali tambang B = 6,5 Ditanyakan: panjang kedua tali setelah disambung? 5,35 6,5 + 11,85 Jadi panjang kedua tali setelah disambung adalah 11,85 meter. b. pengurangan pecahan desimal Ina ingin membuat puding coklat, Ina baru memiliki gula 1,25ons. Sedangkan untuk membuat puding cokelat dibutuhkan gula 2,5 ons . Berapa banyak kekurangan gula untuk membuat puding cokelat tersebut. Diketahui : gula yang ada 1,25 ons. gula yang diperlukan 2,5 ons. Ditanyakan : banyak kekurangan gula? Jawab : 2,5 βˆ’ 1,25 = 2,5 1,25 1,25 βˆ’
  • 16. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n Jadi kekurangan gula yang dibutuhkan Ina adalan 1,25 ons. c. perkalian pecahan desimal perhatikan gambar berikut Gambar diatas menunjukan perkalian 2 Γ— 0,3 = 0,6 Perkalian yang diilustrasikan oleh gambar di atas merupakan perkalian bilangan bulat dan bilangan desimal. Untuk menghitung perkalian dua buah bilangan desimal, lakukan seperti melakukan perkalian bilangan bulat, baru kemudian tentukan letak koma desimal pada hasil kalinya. Contoh : 9,62 ( 2 tempat desimal) 5,5 x (1 tempat desimal) 4810 4810 52,910 (3 tempat desimal) 4. Perhitungan Dengan Persen Contoh : Di sebuah toko kaset dvd, 25 % kasetnya adalah kaset film superhero. Adapun sisanya kaset film kartun. Jika kaset film kartun lebih banyak 1450 buah dibanding kaset film superhero, tentukan banyak kaset film superhero dan film kartun? Penyelesaian : Diketahui : +
  • 17. | m a t e r i a j a r b i l a n g a n p e c a h a n Persentase kaset film superhero adalah 25% Kaset kartun lebih banyak 1450 buah dibanding kaset superhero Ditanyakan : Banyaknya kaset film superhero dan film kartun? Jawab : Persentase kaset kartun: 100 %– 25% = 75% Ada ( 75% - 25%) = 50%kaset kartun dibanding kaset superhero Misalkan p adalah jumlah kaset di toko. Maka 50% dari p = 1450 50 100 Γ— 𝑝 = 1450 𝑝 = 1450 Γ—100 50 = 2900 Jadi jumlah seluruh kaset di toko ada 2900 kaset Banyak kaset film superhero = 25% dari 2900 25 100 Γ— 2900 =725 kaset superhero Banyak kaset film kartun = 2900 – 725 = 2175kaset film kartun.