SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
“Perpustakaan dari Keterampilan Berpikir yang tinggi”
PENERAPAN UNTUK MATEMATIKA
DASAR
INFORMASI SUKSES
UNTUK RUANG KELAS,
PEKERJAAN DI RUMAH
DAN UJIAN
Oleh: Dr. Ir. Soetyono Charles Iskandar, M.T.,M.Pd
Email: soet_54mks@yahoo.com
Telepon: 08124226167
Desember 2020
Bagian 1 Jumlah dan Aljabar
=============================================
1
______________________________________________________________
Fraksi-fraksi, desimal-desimal dan persentasi-persentasi
______________________________________________________________
1.1 Fraksi-Fraksi
Ketika 2 dibagi dengan 3, itu dapat ditulis sebagai
3
2
atau ⅔ disebut suatu fraksi. Angka
di atas garis, yaitu 2, disebut pembilang dan angka di bawah garis, yaitu 3, disebut
penyebut (denominator).
Ketika nilai pembilang kurang daripada nilai penyebut, fraksi disebut suatu fraksi
yang tepat; dengan demikian
3
2
adalah suatu fraksi yang tepat. Ketika nilai pembilang
lebih besar daripada penyebut, fraksi disebut suatu fraksi tidak tepat. Dengan demikian
3
7
adalah suatu fraksi tidak tepat dan dapat juga diekspresikan sebagai suatu angka
campuran, yaitu suatu fraksi bulat dan tepat. Dengan demikian
3
7
fraksi tidak tepat sama
dengan angka campuran
3
1
2 .
Ketika suatu fraksi disederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut oleh
jumlah yang sama oleh angka yang sama, proses itu disebut pembatalan. Pembatalan oleh
0 tidak dapat diizinkan.
Soal 1. Sederhanakan
7
2
3
1

Perkalian umum paling rendah (yaitu LCM) dari dua penyebut adalah 3 x 7, yaitu 21.
Nyatakan setiap fraksi agar penyebut-penyebut mereka adalah 21, memberi:
21
13
21
67
21
6
21
7
3
3
7
2
7
7
3
1
7
2
3
1


 xx
Secara alternatif :
Langkah (2) langkah (3)
21
)23()17(
7
2
3
1 xx 

Langkah (1)
Langkah (1) : LCM dari dua penyebut
Langkah (2) : untuk fraksi ⅓, 3 jadi 21 kali 7, 7x pembilang adalah 7 x 1
Langkah (3) : untuk fraksi
7
2
, 7 jadi 21 kali 3, 3 x pembilang adalah 3 x 2.
Dengan demikian
21
13
21
67
7
2
3
1


 seperti diperoleh sebelumnya.
Soal 2. Cari nilai
6
1
2
3
2
3 
Satu metode adalah membelah angka-angka campuran ke dalam angka-angka bulat dan
bagian-bagian fraksi mereka. Kemudian
6
1
2
3
2
3
6
1
2
3
2
3
6
1
2
3
2
3 












=
2
1
1
6
3
1
6
1
6
4
1 
Suatu metode lain adalah menyatakan angka-angka campuran sebagai fraksi-fraksi yang
tidak tepat.
Sejak 3=
3
9
, kemudian 3
3
11
3
2
3
9
3
2

Dengan serupa,
6
13
6
1
6
12
6
1
2 
Dengan demikian,
2
1
1
6
9
6
13
6
22
6
13
3
11
6
1
2
3
2
3  seperti diperoleh sebelumnya
Soal 3. Tentukan nilai
5
2
1
4
1
3
8
5
4 







5
2
4
1
8
5
)134(
5
2
1
4
1
3
8
5
4
40
2811055
2
xxx 

40
161025
2


=2+
40
31
2
40
31

Soal 4. Cari nilai
15
14
7
3
x
Bagi pembilang dan penyebut dengan 3 memberi:
57
141
15
14
7
1
15
14
7
3
x
x
xx 
Bagi pembilang dan penyebut dengan 7 memberi:
5
2
51
21
57
141

x
x
x
x
Proses ini membagi pembilang dan penyebut dari suatu fraksi oleh faktor yang sama
disebut pembatalan.
Soal 5. Evaluasi
7
3
3
3
1
2
5
3
1 xx
Angka-angka campuran harus dinyatakan sebagai fraksi-fraksi tidak tepat sebelum
perkalian dapat dilakukan.
Dengan,
7
3
3
3
1
2
5
3
1 xx
= 


















7
3
7
21
3
1
3
6
5
3
5
5
xx
=
115
818
7
24
3
7
5
8
xx
xx
xx 
=
5
4
12
5
64

Soal 6. Sederhanakan
21
12
.
.
7
3
21
12
7
3
21
12
.
.
7
3

Kalikan baik pembilang maupun penyebut oleh resiprokal dari penyebut memberi:
4
3
1
4
3
12
21
21
12
12
21
7
3
21
12
7
3

x
x
Metode ini dapat diingat oleh peraturan: membalikkan fraksi kedua dan ubah operasi dari
pembagian hingga perkalian. Dengan demikian:
4
3
12
21
7
3
21
12
.
.
7
3
 x seperti diperoleh sebelumnya
Soal 7. Cari nilai dari
55
42
22
3
5
28
3
22
.
.
5
28
3
1
7
.
.
5
3
5  x
Soal 8. Sederhanakan 












3
1
8
3
.
.
4
1
5
2
3
1
x
Bentuk pendahuluan operasi-operasi untuk masalah-masalah mengandung fraksi-fraksi
sama seperti untuk bilangan-bilangan bulat, ialah ingat BODMAS (kurung-kurung, dari,
pembagian, perkalian, tambah dan kurang/brackets, of, division, multification, addition
and substraction)
Dengan demikian













3
1
8
3
.
.
4
1
5
2
3
1
x
24
3
.
.
20
1524
3
1 xx 
 (B)
=
1
8
20
13
3
1
x (D)
=
5
26
3
1
 (M)
=
15
)263()15( xx 
(S)
=
15
13
4
15
73

Soal 9. Tentukan nilai dari
2
1
16
3
.
.
8
1
5
4
1
2
2
1
3
6
7






dari
2
1
16
3
.
.
8
1
5
4
1
2
2
1
3
6
7






dari
=
2
1
16
3
.
.
8
41
4
1
1
6
7
dari (B)
=
2
1
16
3
.
.
8
41
4
5
6
7
x (D)
=
2
1
3
82
24
35
 (M)
=
2
1
24
65635


(A)
=
2
1
24
691
 (A)
=
24
12691
(S)
=
24
7
28
24
679

________________________________________________________________
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 1. Soal lebih jauh tentang Fraksi-Fraksi
Evaluasi yang berikut:
1. (a)
5
2
2
1
 (b)
4
1
16
7

[ 
10
9
a (b)
16
3
]
2. (a)
11
3
7
2
 (b)
3
2
7
1
9
2

[(a)
77
43
(b)
63
47
]
3. (a)
3
2
8
7
3
10  (b)
6
5
1
5
4
4
4
1
3 
[(a) 1
21
16
(b)
60
17
]
4. (a)
9
5
4
3
x (b)
119
15
35
17
x
[(a)
12
5
(b)
49
3
]
5. (a)
7
2
1
9
7
5
3
xx (b)
39
4
3
11
7
4
17
13
xx
[(a)
5
3
(b)11]
6. (a)
64
45
.
.
8
3
(b) 1
9
5
2
.
.
3
1
[(a)
15
8
(b)
23
12
7.
3
1
15
8
.
.
5
3
2
1
 ]
24
7
1[
8.
15
7
dari 











16
15
.
.
4
3
7
5
15x 





5
4
5
9.
7
2
5
3
.
.
3
1
3
2
4
1
x 






126
13
10.
5
3
1
4
1
3
2
.
.
4
1
1
3
2












x 





55
28
2
1.2 Rasio dan Proporsi
Rasio satu kuantitas untuk suatu kuantitas lain adalah suatu fraksi, dan jumlah waktu-
waktu satu kuantitas terkandung dalam suatu kuantitas lain dari jenis yang sama. Jika satu
kuantitas secara langsung proporsional pada satu kuantitas lain, kemudian sementara satu
kuantitas berlipat ganda, kuantitas lain juga berlipat ganda. Ketika satu kuantitas secara
terbalik adalah proporsional pada satu kuantitas lain, kemudian sementara satu kuantitas
berlipatganda, kuantitas lain terbagi dua.
Soal 10.Sepotong kayu gelondongan panjang 273 cm dipotong menjadi 3 potong dalam
rasio dari 3 jadi 7 jadi 11.Tentukan panjang-panjang 3 potong.
Jumlah total bagian-bagian dari 3+7+11, yaitu 21. Karena itu 21 bagian berhubungan
dengan 273 cm.
1 bagian berhubungan dengan 
11
273
13 cm
3 bagian berhubungan dengan 3 x 13= 39 cm
7 bagian berhubungan dengan 7 x 13 = 91 cm
11 bagian berhubungan dengan 11 x 13 = 143 cm
Jadi panjang-panjang dari 3 potong adalah 39 cm, 91 cm, 143 cm.
(Periksa : 39 + 91 + 143 =273)
Soal 11. Sebuah roda peralatan memiliki 80 gigi dalam mata jala dengan suatu peralatan
25 gigi. Apakah rasio peralatan?
Rasio peralatan adalah 80: 25 = 2.3
5
16
25
80

Yaitu rasio peralatan = 16:5 atau 3.2 :1
Soal 12. Suatu kadar terbuat dari logam A dan B dalam rasio 2.5 : 1 oleh massa. Berapa
banyak dari A harus ditambah untuk 6 kg dari B untuk membuat kadar?
Rasio A: B: : 2.5 : 1 (yaitu A banding B sebagai 2.5 banding 1) atau 
1
5.2
B
A
2.5
Ketika B= 6 kg, 
6
A
2.5 dari mana,
A=6 x 2.5 =15 kg
Soal 13. Jika 3 orang dapat menyelesaikan suatu tugas dalam 4 jam, berapa lamakah 5
orang menyelesaikan tugas yang sama, berasumsi bahwa standar kerja tetap konstan.
Semakin banyak jumlah orang, semakin cepat tugas itu diselesaikan, karena itu proporsi
sebaliknya ada.
3 orang menyelesaikan tugas itu dalam 4 jam
1 orang mengambil waktu 3 jam, yaitu 4 x 3 =12 jam,
5 orang dapat melakukan itu dalam
5
1
dari waktu yang satu orang ambil,
5
12
jam atau 2
jam 24 menit.
__________________________________________
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 5 Soal-soal lebih jauh tentang rasio dan proporsi
1. Bagi 621 cm dalam rasio 3 jadi 7 jadi 13 [81 cm jadi 189 cm jadi 351 cm]
2. Ketika mencampur sejumlah cat, cat dari empat warna yang berbeda digunakan dalam
rasio 7:3:19:5. Jika massa dari cat pertama digunakan adalah 3
2
1
g, tentukan massa total
cat digunakan. [17 g]
3. Tentukan berapa banyak tembaga dan berapa banyak seng dibutuhkan untuk membuat
suatu batang kuningan jika mereka harus berada dalam proporsi tembaga:seng ::8: 3 oleh
massa. [72 kg :27 kg]
4. Itu membutuhkan 21 jam untuk 12 orang untuk mengganti suatu bentangan jalan.
Carilah berapa banyak orang dibutuhkan untuk mengganti suatu bentangan jalan serupa
dalam 50 jam 24 menit, sambil menganggap bahwa standar kerja tetap konstan. [5]
5. Itu membutuhkan 3 jam 15 menit untuk terbang dari kota A ke kota B pada suatu
kecepatan konstan. Cari berapa lama perjalanan memakan waktu jika
(a) Kecepatan 1
2
1
kali dari kecepatan asli dan
(b) Jika kecepatan adalah ¾ dari kecepatan asli.
[(a) 2 jam 10 menit (b) 4 jam 20 menit]
___________________________________________________________________
1.3 Desimal
Sistem desimal bilangan-bilangan didasarkan atas digit-digit 0 hingga 9. Suatu jumlah
seperti 53.17 disebut suatu fraksi desimal, suatu poin desimal memisahkan bagian bulat,
yaitu 53, dari bagian fraksi, yaitu 0.17.
Suatu bilangan yang mana dapat diekspresikan secara tepat sebagai suatu fraksi
desimal disebut suatu desimal terbagi habis (terminating decimal) dan yang tidak dapat
dinyatakan secara tepat sebagai suatu fraksi desimal disebut desimal-desimal tidak
terbagi habis (non-terminating decimal). Dengan demikian 
2
3
1.5 adalah suatu desimal
terbagi habis tetapi 
3
4
1.33333… adalah suatu desimal tidak terbagi habis.
1.33333…dapat ditulis sebagai 1.3 disebut ‘pengulangan 1 poin-3’.
Jawaban untuk suatu desimal tidak terbagi habis dapat dinyatakan dalam dua cara,
tergantung pada ketepatan dibutuhkan:
(i) benar untuk suatu bilangan dari gambaran-gambaran signifikan, yaitu gambaran-
gambaran yang mana berarti sesuatu, dan
(ii) benar untuk suatu bilangan dari tempat-tempat desimal, yaitu bilangan gambaran-
gambaran setelah poin desimal.
Digit terakhir dalam jawaban itu tidak berubah jika digit berikut di sebelah kanan berada
dalam kelompok bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4, tetapi ditambah 1 jika digit berikut di
sebelah kanan berada dalam kelompok bilangan-bilangan 5, 6, 7, 8, atau 9. Dengan
demikian desimal tidak terbagi habis 7.6183…menjadi 7.62, benar untuk gambaran-
gambaran signifikan 3, sejak digit berikut di sebelah kanan adalah 8, yang mana dalam
kelompok, yang mana berada dalam kelompok bilangan-bilangan 5, 6, 7, 8 atau 9. Juga
7.6183…menjadi 7.618 benar untuk tempat-tempat desimal 3, sejak digit berikut di
sebelah kanan adalah 3, yang mana berada dalam kelompok bilangan 0, 1, 2, 3, atau 4.
Soal 14. Evaluasi 42.7 + 3.04 + 8.7 + 0.006
Bilangan-bilangan ditulis agar poin-poin desimal berada di bawah satu sama lain. Setiap
kolom ditambah, mulai dari sebelah kanan.
42.7
3.04
8.7
0.06
_______
54.50
_______
Dengan demikian 42.7 + 3.04 + 8.7 + 0.006=54.50
Soal 15. Ambil 81.70 dari 87.23
Angka-angka ditulis dengan poin-poin desimal di bawah satu sama lain.
87.23
- 81.70
________
5.53
_________
Dengan demikian 87.23 – 81.70 = 5.53
Soal 16. Cari nilai 23.4 – 17.83 – 57.6 + 32.68
Jumlah fraksi-fraksi desimal positif adalah 23.4 + 32.68 = 56.08
Jumlah fraksi-fraksi desimal negatif adalah 17.83 + 57.6 =75.43
Ambil jumlah fraksi-fraksi desimal negatif dari jumlah fraksi-fraksi desimal positif
memberi:
56.08 – 75.43
Yaitu : - (75.43 – 56.08)= - 19.35
Soal 17. Tentukan nilai 74.3 x 3.8
Ketika mengalikan fraksi-fraksi desimal : (i) bilangan-bilangan dikalikan jika mereka
adalah bilangan-bilangan bulat, dan (ii) posisi poin desimal dalam jawaban adalah bahwa
ada sebanyak digit ke sebelah kanan dari itu seperti jumlah digit-digit ke sebelah kanan
dari poin-poin desimal dari dua bilangan dikalikan bersama-sama. Dengan demikian
(i) 743
38
_____
5944
22290
_______
28234
(ii) Seperti ada (1+1) = 2 digit ke sebelah kanan dari poin-poin desimal dari dua bilangan
sedang dikalikan bersama-sama (74.3 x 3.8), kemudian
74.3x3.8= 282.34
Soal 18. Evaluasi 37.81
.
.
1.7, benar untuk (i) 4 gambaran signifikan dan (ii) 4 tempat
desimal.
37.81
.
.
1.7=
7.1
81.37
Penyebut diubah menjadi suatu bilangan bulat dengan mengalikan dengan 10 untuk
menyamakan fraksi. Dengan demikian
17
1.378
107.1
1081.37
7.1
.
.
81.37 
x
x
Pembagian yang panjang itu adalah pembagian panjang dari bilangan-bilangan bulat dan
empat langkah pertama ditunjukkan :
24117.22
100000.37817
34
______________
38
34
_____
41
34
____
70
68
____
20
(i) 37.81
.
.
1.7 =22.24, benar untuk 4 gambaran signifikan, dan
(ii) 37.81
.
.
1.7 = 22.2412, benar untuk 4 tempat desimal
Soal 19. Ubah (a) 0.4375 pada suatu fraksi yang tepat dan (b) 4.285 pada suatu bilangan
campuran.
(a) 0.4375 dapat ditulis sebagai
10000
100004375.0 x
tanpa mengubah nilainya,
Yaitu : 0.4375=
10000
4375.0
Dengan membatalkan
16
7
80
35
400
175
2000
875
10000
4375

Yaitu 0.4375=
16
7
(b) dengan serupa, 4, 285 =
200
57
4
1000
285
4 
Soal 20. Nyatakan sebagai fraksi-fraksi desimal :
(a)
16
9
dan (b) 5
8
7
(a) Untuk mengubah suatu fraksi yang tepat, pembilang dibagi dengan penyebut.
Pembagian dengan 16 dapat dilakukan oleh metode pembagian yang panjang, atau lebih
sederhana, dengan membagi dengan 2 dan kemudian dengan 8:
50.4
00.92
5625.0
5000.48
Dengan demikian 
16
9
0.5652
(b) Untuk bilangan-bilangan campuran, hanya penting untuk mengubah bagian fraksi
yang tepat dari bilangan campuran untuk suatu bilangan desimal. Dengan demikian
berhubungan ⅞ memberi
875.0
78 yaitu : 875.0
8
7

Dengan demikian 5
8
7
=5.875
__________________________________________________________________
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 3 Soal-soal lebih jauh tentang desimal
Dalam soal-soal 1 hingga 6, tentukan nilai-nilai pernyataan-pernyataan diberikan:
1. 23.6 + 14.71 – 18. 9 – 7.421 [11.989]
2. 73.84 – 113.247 + 8.21 – 0.0068 [-31.265]
3. 3.8 x 4.1 x 0.7 [10.906]
4. 374.1 x 0.006 [2.2446]
5. 421.8
.
.
17, (a) benar untuk 4 gambaran signifikan dan (b) benar untuk 3 tempat
desimal. [(a) 24.81 (b) 24.812]
6.
3.2
0147.0
, (a) benar untuk 5 tempat desimal dan (b) benar untuk 2 gambar signifikan.
[(a) 0.00639 (b)0.0064]
7.Ubah jadi fraksi-fraksi yang tepat :
(a) 0.65 (b) 0.84 (c) 0.0125 (d) 0.282 dan (e) 0.024
[(a)
20
13
(b)
25
21
(c)
80
1
(d)
500
141
(e)
125
3
]
8. Ubah menjadi bilangan campuran:
(a) 1.82 (b) 4. 275 (c) 14.125 (d) 15.35 dan (e) 16.2125
[(a)
50
41
1 (b)
40
11
4 (c)
8
1
14 (d) 15
20
7
(e) 16
80
17
]
Dalam soal-soal 9 hingga 12, nyatakan sebagai fraksi-fraksi desimal untuk ketepatan
yang dinyatakan:
9.
9
4
, benar untuk 5 gambaran signifikan
[0.44444]
10.
27
17
, benar untuk 5 tempat desimal
[0.62963]
11.
16
9
1 , benar untuk 4 gambaran signifikan
[1.563]
12.
37
31
13 , benar untuk 2 tempat desimal
[13.84]
_____________________________________________________________
1.4 Persentase-Persentase
Persentase-persentase digunakan digunakan untuk memberi suatu standar umum dan
merupakan fraksi-fraksi memiliki angka 100 sebagai penyebut-penyebut mereka. Contoh:
25 persen berarti
100
25
yaitu
4
1
dan ditulis 25%.
Soal 21. Nyatakan sebagai persentase-persentase:
(a) 1.875 (b) 0.0125
Suatu fraksi desimal diubah menjadi suatu persentase dengan mengalikan dengan 100.
Dengan demikian
(a) 1.875 berhubungan dengan 1.875 x 100% adalah187.5%
(b) 0.0125 berhubungan dengan 0.0125 x 100% adalah 1.25%
Soal 22. Nyatakan sebagai persentase-persentase:
(a)
16
5
dan (b) 1
5
2
Untuk mengubah fraksi-fraksi menjadi persentase-persentase, mereka (i) diubah menjad
fraksi-fraksi desimal dan (ii) dikalikan dengan 100.
(a) Dengan pembagian,
16
5
= 0.3125, karena itu
16
5
berhubungan dengan 0.3125 x 100%
adalah 31.25%.
(b) Serupa, 1
5
2
=1.4 ketika dinyatakan sebagai suatu fraksi desimal
Karena itu 1
5
2
=1.4 x 100%= 140%.
Soal 23. Itu mengambil waktu menjalankan suatu bagian mesin tertentu. Gunakan suatu
tipe peralatan baru, waktu dapat dikurangi 15%. Hitung waktu baru yang dibutuhkan
15% dari 15 menit =
100
750
50
100
15
x = 7.5 menit
Karena itu waktu baru yang dibutuhkan adalah
50 – 7.5 = 42.5 menit
Secara alternatif, waktu dikurangi 15%, kemudian itu sekarang mengambil 85% dari
waktu yang asli, adalah 85% dari 50 = 5.42
100
4250
50
100
85
x menit, seperti di atas.
Soal 24. Cari 12.5% dari £378
12.5% dari £378 berarti 378
100
5.12
x , sejak persen berarti ‘per seratus’.
Karena itu, 12.5 dari £378=
100
5.12
x378= 378
8
1
x =
8
378
=£47.25
Soal 25. Nyatakan 25 menit sebagai suatu persentase 2 jam, benar untuk hampir 1%.
Bekerja dalam unit-unit menit, 2 jam = 120 menit. Karena itu 25 menit adalah ke
120
25
dari 2 jam. Dengan membatalkan, 
120
25
24
5
Nyatakan
24
5
sebagai suatu fraksi desimal memberi 0.2083. Kalikan dengan 100 untuk
mengubah fraksi desimal untuk suatu persentase memberi:
0.2083 x 100= 20.83%
Dengan demikian 25 menit adalah 21% dari 2 jam, benar untuk hampir 1%.
Soal 26. Suatu kadar perak Jerman terdiri dari 60% tembaga, 25% seng dan 15% nikel.
Tentukan massa-massa tembaga, seng dan nikel dalam suatu blok kadar 3.74 kg.
Oleh proporsi langsung:
100% berhubungan dengan 3.74 kg
1% berhubungan dengan 0374.0
100
74.3
 kg
60% berhubungan dengan 60 x 0.0374 = 2.244 kg
25% berhubungan dengan 25 x 0.0374 = 0.935 kg
15% berhubungan dengan 15 x 0.0374 = 0.561 kg
Dengan demikian, massa-massa tembaga, seng dan nikel adalah 2.244 kg, 0.935 kg, dan
0.561 kg.
(Periksa 2.244 + 0.935 + 0.561 =3, 74)
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 4. Soal-soal Persentase-persentase lebih jauh
1. Ubah menjadi persentase-persentase:
(a) 0.057 (b) 0.374 (c) 1.285
[(a) 5.7% (b) 3.74 (c)128.5%]
2. Nyatakan sebagai persentase-persentase, benar untuk 3 gambaran signifikan:
(a)
33
7
(b)
24
19
(c) 1
16
11
[(a) 21.2% (b) 79.2% (c) 169%]
3. Kalkulasi benar untuk 4 gambaran signifikan :
(a) 18% dari 2758 ton (b) 47% dari 18.42 gram (c) 147% dari 14.1 detik
[(a) 496.4 t (b) 8.657 gram (c) 20.73 s]
4. Ketika 1600 kancing palang (bolt) dibuat, 36 tidak memuaskan. Tentukan persentase
tidak memuaskan. [2.25%]
5. Nyatakan : (a) 140 kg sebagai suatu persentase dari 1 t (b) 47 s sebagai suatu
persentase dari 5 menit (c) 13.4 cm sebagai suatu persentase dari 2.5 menit.
[(a) 14% (b) 15.67% (c) 5.36%]
6.Suatu blok kadar monel terdiri dari 70%nikel dan 30% tembaga. Jika itu mengandung
88.2 gram nikel, tentukan massa tembaga dalam blok. [37.8%]
7. Sebuah mesin penggerek seharusnya dipasang untuk 250 rev/menit. Kecepatan
terdekat yang tersedia atas mesin itu adalah 268 rev/menit. Hitung persentase atas
kecepatan. [7.2%]
8. 2 kg suatu campuran mengandung 30% elemen A, 45% elemen B dan 25% elemen C.
Tentukan massa-massa dari 3 elemen itu sekarang.
[A.0.6 kg B. 0.9 kg C. 0.5 kg]
9. Suatu campuran konkrit mengandung 7 bagian dengan volume barang pemberat, 4
bagian dengan volume pasir dan dua bagian dengan volume semen. Tentukan persentase
dari masing-masing 3 pemilih (constituent) ini benar untuk hampir 1% dan massa semen
dalam suatu campuran kering dua ton, benar untuk 1 gambaran signifikan.
[54%, 31%, 15%, 0.3 t]
2
___________________________________________________________________
Bentuk Pangkat-pangkat dan Standar
_____________________
2.1 Pangkat-Pangkat
Faktor-faktor terendah dari 2000 adalah 2x2x2x2x5x5x5. Faktor-faktor ini ditulis sebagai
24 x 53, di mana 2 dan 5 disebut dasar-dasar dan bilangan-bilangan 4 dan 3 disebut
pangkat-pangkat.
Ketika suatu pangkat adalah suatu bilangan bulat, itu disebut sebuah daya. Dengan
demikian, 24 disebut ‘dua pada daya empat’ dan memiliki suatu dasar 2 dan suatu
pangkat 4.
Nama-nama khusus dapat digunakan ketika pangkat-pangkat adalah 2 dan 3, ini
disebut ‘persegi’ dan ‘kubik’. Dengan demikian 72 disebut ‘7 persegi’ dan 93 disebut 9
kubik. Ketika tidak ada pangkat ditunjukkan, daya adalah 1, adalah 2 berarti 21.
Resiprokal
Resiprokal dari suatu bilangan adalah ketika pangkat adalah -1 dan nilainya diberikan 1,
dibagi dengan bilangan dasar. Dengan demikian resiprokal 2 adalah 2-1 dan nilainya
adalah 
2
1
0.5. Secara serupa, resiprokal 5 adalah 5-1 yang mana berarti 
5
1
0.2
Akar persegi
Akar persegi dari suatu bilangan adalah ketika pangkat adalah
2
1
, akar persegi dari 2
ditulis sebagai 2 ½ atau 2 . Nilai suatu akar persegi adalah nilai dari dasar mana ketika
dikalikan dengan itu sendiri memberi bilangan itu. Sejak 3x3=9, kemudian 9 =3. Akan
tetapi, (-3) x (-3) =9, jadi 9 =-3. Selalu ada dua jawaban ketika mencari akar persegi
dari suatu bilangan dan ini ditunjukkan dengan menaruh baik tanda a+ dan a– di depan
jawaban untuk suatu masalah akar persegi. Demikian 9 =±3 dan 4 ½ = 4 =±2, dan
seterusnya.
Hukum pangkat-pangkat
Ketika menyederhanakan perhitungan-perhitungan melibatkan pangkat-pangkat,
peraturan-peraturan atau hukum-hukum dasar tertentu dapat diterapkan, disebut hukum-
hukum pangkat-pangkat. Hal-hal ini diberikan berikut:
(i) Ketika mengalikan dua atau lebih bilangan memiliki dasar yang sama, pangkat-
pangkat ditambah. Dengan demikian
32 x 34 = 32+4 = 36
(ii) Ketika suatu bilangan dibagi dengan suatu bilangan memiliki dasar yang sama,
pangkat-pangkat dikurangi. Dengan demikian
2
5
3
3
35-2=33
(iii) Ketika suatu bilangan yang dinaikkan pada suatu daya dinaikkan pada suatu daya
yang lebih jauh, pangkat-pangkat dikalikan. Dengan demikian
(35)2 = 35x2= 310
(iv) Ketika suatu bilangan memiliki suatu pangkat=0, nilainya adalah 1. Dengan
demikian 30= 1
(v) Suatu bilangan dinaikkan pada suatu daya adalah resiprokal dari bilangan dinaikkan
pada suatu daya positif. Dengan demikian 3-4 = 4
3
1
, secara serupa, 3
2
1
23.
(vi) Ketika suatu bilangan dinaikkan pada suatu daya fraksi penyebut fraksi itu adalah
akar bilangan dan pembilang adalah daya.
Dengan demikian 8⅔=  23 2
28  =4
dan 25 ½ =  12 1
2525 ±5
Catatan ≡ 2
2.2.Soal-soal tentang Pangkat-Pangkat dikerjakan
Soal 1. Evaluasi (a) 52 x 53., (b) 32 x 34 x 3 dan (c) 2 x 22 x 25
Dari hukum (i)
(a) 52 x 53 = 5(2+3) = 5x5x5x5x5=3125
(b) 32 x 34 x 3 = 3 (2+4+1)= 37
= 3 x 3 x …sampai 7
= 2187
(c) 2 x 22 x 25 = 2(1+2+5) = 28 = 256
Soal 2. Cari nilai
(a) )35(
3
5
7
7
7 
 =72=49
(b)   )47(
4
7
5
5
5
53= 125
Soal 3. Evaluasi (a) 52 x 53
.
.
54 dan (b) (3 x 35)
.
.
(32 x 33)
Dari hukum (i) dan (ii) :
(a) 52 x 53 4
5
.
.
= 4
5
4
)32(
4
32
5
5
5
5
5
55


x
= 5(5-4) =51=5
(b) (3 x 35)
.
.
(32 x 33)=  

5
6
)32(
)51(
32
5
3
3
3
3
33
33
x
x
36-5=31=3
Soal 4. Sederhanakan : (a) (23)4 (b) (32)5 menyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk
pangkat.
(a) (23)4=23x4= 212 (b) (32)5= 32x5 =310
Soal 5. Evaluasi :
 
24
32
1010
10
x
Dari hukum-hukum pangkat-pangkat:
 
6
6
)24(
)32(
24
32
10
10
10
10
1010
10
 

x
= 106-6 =100 =1
Soal 6. Cari nilai dari
(a) 57
43
22
22
x
x
dan (b)
 
9
32
33
3
x
(a)
 
  12
7
57
43
57
43
2
2
2
2
22
22
 

x
x
=27-12= 2-5
=
32
1
2
1
5

(b)
 
81
1
3
1
33
3
3
3
3
33
3
4
4106
10
6
91
32
9
32
 

x
x
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 5. Soal-soal Lebih Jauh Tentang Pangkat-Pangkat
Pada soal-soal 1 hingga 10, sederhanakan pernyataan-pernyataan yang diberikan,
nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk pangkat dan dengan pangkat-pangkat positif:
1. (a)33 x 34 = (b)42 x 43 x 44
[(a) 37 (b) 49]
2. (a)23 x 2 x 22= (b)72 x 74 x 7 x 73
[(a) 22 (b) 710]
3. (a) 3
4
2
2
(b) 2
7
3
3
[(a) 2 (b) 35]
4. (a) 56
.
.
53 (b) 713/710
[(a) 53 (b) 73]
5. (a) (72)3 (b) (32)3 [(a) 76 (b) 36]
6. (a) 4
32
2
22 x
(b) 5
47
3
33 x
[(a)2 (b) 36]
7. (a) 32
7
55
5
x
(b) 2
5
1313
13
x
[(a) 52 (b) 132]
8.(a)
 
 2
32
273
39
x
x
(b)
 
 3
2
82
416
x
x
[(a)34 (b)1]
9.(a) 4
2
5
5


(b) 3
42
3
33 
x
[(a) 52 (b) 5
3
1
]
10. (a) 4
32
77
77


x
x
(b) 62
543
222
222
xx
xx


[(a) 72 (b)
2
1
]
__________________________________________________________
2.3 Soal-Soal dikerjakan yang lebih jauh tentang Pangkat-Pangkat
Soal 7. Evaluasi 43
73
55
53
x
x
Hukum-hukum pangkat-pangkat juga menerapkan pada istilah-istilah memiliki dasar
yang sama. Kelompokkan istilah-istilah memiliki dasar yang sama, dan kemudian
menerapkan hukum-hukum pangkat-pangkat pada setiap kelompok-kelompok secara
bebas memberikan:
)37()43(
3
7
4
3
43
73
53
5
5
3
3
35
53 
 xx
x
x
=3-1 x 54 =
3
1
208
3
625
3
5
1
4

Soal 8. Cari nilai dari
 
344
2253
327
732
xx
xx
  4223543
344
2253
732
327
732 
 x
xx
xx
xx
= 2-1 x 32 x 70
=
2
1
4
2
9
13
2
1 2
xx
Soal 9. Evaluasi (a)4½ (b) 16¾ (c)27⅔ (d) 9-½
(a) 4½ = 4 =±2
(b) 16 ¾ = 4 3
16 =(±2)3 = ±8
(Catat bahwa tidak apa-apa apakah akar ke-4 dari 16 ditemukan pertama atau apakah 16
kubik ditemukan pertama-jawaban yang sama akan berhasil)
(c) 27⅔ = 3 2
27 = (3)2 =9
(d) 9-½=
3
1
3
1
9
1
9
1
2/1



Soal 10. Evaluasi 5/22
3/15.1
322
84

x
x
41.5=4 3/2 = 3
4 =23 =8,
81/3 = 3
8 =2, 22=4
dan 32-2/5 =
4
1
2
1
32
1
32
1
25 25/2

Karena itu 16
1
16
4
1
4
28
322
84
5/22
3/15.1

x
x
x
x
Alternatif
    
 
)2(213
22
13
5/252
3/132/32
5/22
3/15.1
2
22
22
22
22
322
84 


x
x
x
x
x
x
=24 = 16
Soal 11. Evaluasi 44
3352
53
5353
x
xxx
Bagilah setiap istilah dengan HCF (yaitu faktor umum tertinggi) dari 3 istilah, ialah 32 x
53, memberi:
32
44
32
33
32
52
44
3352
53
53
53
53
53
53
53
5353
x
x
x
x
x
x
x
xx



=
 
 34)24(
0)23(35)22(
53
5353



x
xx
= 12
0120
53
5353
x
xx 
=
45
28
59
13251


x
xx
Soal 12. Cari nilai 3344
52
5353
53
xx
x

Untuk menyederhanakan aritmatika, setiap istilah dibagi dengan HCF dari semua istilah
yaitu 32 x 55. Dengan demikian
3344
52
5353
53
xx
x

=
32
33
32
44
32
52
53
53
53
53
53
53
x
x
x
x
x
x

=
   
       33233424
3522
5353
53


 xx
x
= 0112
20
5353
53
xx
x

=
345
25

=
48
25
Soal 13. Sederhanakan 3
23
5
2
5
3
3
4




















x
Berikan jawaban dengan pangkat-pangkat positif
Suatu fraksi dinaikkan pada suatu daya berarti bahwa baik penyebut dan pembilang fraksi
dinaikkan pada daya, yaitu 3
33
3
4
3
4






Suatu fraksi dinaikkan pada suatu daya negatif yang memiliki nilai yang sama
sebagai kebalikan dari fraksi dinaikkan pada suatu daya positif.
Dengan demikian 2
2
2
22
2
3
5
1
5
3
1
5
3
1
5
3
x













= 2
2
3
5
Dengan serupa, 3
333
2
5
2
5
5
2













Dengan demikian 3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
23
5
2
3
5
3
4
2
5
3
5
3
4
5
2
5
3
3
4
xx
xx





















=
 
   
53
2
53
22
5
9
2323
332
xx
x

Sekarang coba latihan berikut
Latihan 6. Soal-soal lebih jauh tentang pangkat-pangkat
Pada soal-soal 1 dan 2, sederhanakan pernyataan-pernyataan diberikan, nyatakan
jawaban-jawaban dalam bentuk pangkat dan dengan pangkat-pangkat positif:
1. (a) 44
23
35
53
x
x
(b) 345
22
773
37


xx
x
[(a) 2
53
1
x
(b) 73
37
1
x
]
2. (a) 43
32
38
94
x
x
(b) 242
422
9225
358


xx
xx
[(a) 5
2
2
3
(b) 210
52
1
x
]
3. Evaluasi (a)
1
2
3
1







(b) 25.0
81 (c) 16 (-¼) (d)
2/1
9
4






[(a) 9 (b)±3 (c)±
2
1
(d) ±
3
2
]
Pada soal-soal 4 hingga 8, evaluasi pernyataan-pernyataan yang diberikan.
4. 2344
42
7373
79
xx
x
 





148
147
5.
 
23
4224
162
432
x
x







9
1
6. 2
5
3
3
2
2
1
23


























72
65
5
7. 2
4
9
2
3
4












[64]
8.
   
      2/12/132
23/12/32
943
83

xx
x






2
1
4
2.4 Bentuk Standar
Suatu bilangan ditulis dengan satu digit ke kiri dari poin desimal dan dikalikan dengan 10
dinaikkan ke suatu daya yang dikatakan tertulis dalam bentuk standar. Dengan demikian
5837 disebut 5.837 x 103 dalam bentuk standar, dan 0.0415 ditulis sebagai 4.15 x 10-2
dalam bentuk standar.
Ketika suatu bilangan ditulis dalam bentuk standar, faktor pertama disebut mantissa,
dan faktor kedua disebut eksponen. Dengan demikian bilangan 5.8 x 103 memiliki suatu
mantissa 5.8 dan suatu eksponen 103.
(i) Bilangan-bilangan memiliki eksponen yang sama dapat ditambah atau dikurangi
dalam bentuk standar dengan menambah atau mengurangi mantissa dan menjaga
eksponen tetap sama. Dengan demikian
2.3 x 104 + 3.7 x 104
= (2.3 + 3.7) x 104 =6.0 x 104
dan 5.9 x 10-2 – 4.6 x 10-2
= (5.9 – 4.6) x 10-2 = 1.3 x 10-2
Ketika bilangan-bilangan memiliki eksponen-eksponen berbeda, satu cara dari
menambah atau mengurangi bilangan-bilangan adalah menyatakan satu dari bilangan-
bilangan dalam bentuk nonstandard, agar kedua bilangan memiliki eksponen yang sama.
Dengan demikian:
2.3 x 104 + 3.7 x 103
= 2.3 x 104 + 0.37 x 104
= (2.3 + 0.37) x 104 = 2.67 x 104
Alternatif,
2.3 x 104 + 3.7 x 103
= 23000 + 3700 =26700
= 2.67 x 104
(ii) Hukum-hukum pangkat-pangkat digunakan ketika mengalikan atau membagi
bilangan-bilangan diberikan dalam bentuk standar. Contoh
(2.5 x 103) x (5 x 102)
=(2.5 x 5) x (103+2)
=12.5 x 105 atau 1.25 x 106
Serupa
  24
2
4
10
5.1
6
105.1
106
x
x
x
4 x 102
2.5 Soal-soal dikerjakan tentang bentuk standar
Soal 14. Nyatakan dalam bentuk standar: (a) 38.71 (b)3746 (c)0.0124
Untuk suatu bilangan untuk menjadi bentuk standar, itu dinyatakan dengan hanya satu
digit ke kiri dari poin desimal.
Dengan demikian:
(a)38.71 harus dibagi dengan 10 untuk mencapai satu digit ke kiri dari poin desimal dan
itu harus juga dikalikan dengan 10 untuk mengutamakan persamaan, yaitu:
38.71 = 10
10
71.38
x 3.871 x 10 dalam bentuk standar
(b) 3746= 1000
1000
3746
x = 3.746 x 103 dalam bentuk standar
(c) 0.0124 =0.0124 x
100
24.1
100
100
 =1.24 x 10-2 dalam bentuk standar
Soal 15. Nyatakan bilangan-bilangan berikut, yang mana dalam bentuk standar, sebagai
bilangan-bilangan desimal : (a)1.725 x 10-2 (b) 5.491 x 104 (c) 9.84 x 100
(a) 1.725 x 10-2 = 
100
725.1
0.01725
(b) 5.491 x 104 =5.491 x 10000 =54910
(c) 9.84 x 100 = 9.84 x 1 =9.84 (sejak 100=1)
Soal 16. Nyatakan dalam bentuk standar, benar untuk 3 gambaran signifikan:
(a)
8
3
(b) 19⅔ (c) 741
16
9
(a)
8
3
=0.375, dan menyatakan itu dalam bentuk standar memberi:0.375= 3.75 x 10-1
(b) 19⅔= 19.6 = 1.97 x 10 dalam bentuk standar, benar untuk 3 gambaran signifikan
(c) 741 
16
9
741.5625= 7.42 x 102 dalam bentuk standar, benar untuk 3 gambaran
signifikan
Soal 17. Nyatakan bilangan-bilangan berikut, diberikan dalam bentuk standar, sebagai
bilangan-bilangan fraksi-fraksi atau bilangan-bilangan campuran : (a) 2.5 x 10-1 (b) 6.25
x 10-2 (c) 1.354 x 102
(a) 2.5 x 10-1 =
4
1
100
25
10
5.2

(b) 6.25 x 10-2 =
16
1
10000
625
100
25.6

(c) 1.354 x 102 =135.4 =135
5
2
135
10
4

Sekarang coba latihan berikut
Latihan 7. Soal-soal lebih jauh tentang bentuk standar
Pada soal-soal 1-4, nyatakan dalam bentuk standar:
1. (a) 73.9 (b) 28.4 (c)197.72
[(a) 7.39 x 10 (b) 2.84 x 10 (c) 1.9762x102]
2. (a)2748 (b) 33170 (c) 274218
[(a) 2.748 x 103 (b) 3.317 x 104 (c) 2.74218 x 105]
3. (a)0.2401 (b)0.0174 (c) 0.00923
[(a)2.401 x 10-1 (b) 1.74 x 10-2 (c) 9.23 x 10-3]
4 (a)
2
1
(b)11
8
7
(c) 130
5
3
(d)
32
1
[(a)5 x 10-1 (b)1.1875 x 10 (c)1.306 x 102 (d) 3.125 x 10-2]
Pada soal-soal 5 dan 6, nyatakan bilangan-bilangan diberikan sebagai faktor-faktor
bilangan-bilangan bulat atau desimal
5. (a) 1.01 x 103 (b) 9.327 x 102 (c)5.41 x 104 (d) 7 x 100
[(a) 1010 (b) 932.7 (c) 54100 (d) 7]
6. (a)3.89 x10-2 (b) 6.741 x 10-1 (c) 8 x 10-3
[(a) 0.0389 (b) 0.6741 (c)0.008]
2.6 Soal-soal dikerjakan tentang bentuk standar yang lebih jauh
Soal 18. Cari nilai dari
(a) 7.9 x 10-2 – 5.4 x 10-2
(b) 8.3 x 103 +5.415 x 103 dan
(c) 9.293 x 102 + 1.3 x 103 menyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar
Bilangan-bilangan memiliki eksponen yang sama dapat ditambah atau dikurangi dengan
menambah atau mengurangi mantissa dan menjaga eksponen tetap sama. Dengan
demikian
(a) 7.9 x 10-2 – 5.4 x 10-2
=(7.9 – 5.4) x 10-2 = 2.5 x 10-2
(b) 8.3 x 103 + 5.415 x 103
= (8.3 + 5.415) 103
= 1.3715 x 104 dalam bentuk standar
(c) Sejak hanya bilangan-bilangan yang memiliki eksponen-eksponen yang sama dapat
ditambah dengan tambahan lurus mantissa, bilangan-bilangan diubah pada bentuk ini
sebelum menambah. Dengan demikian:
9.293 x 102 + 1.3 x 103
= 9.293 x 102 + 13 x 102
= (9.293 + 13) x 102
= 22.293 x 102 = 2.2293 x 103 dalam bentuk standar
Alternatif, bilangan-bilangan dapat dinyatakan sebagai fraksi-fraksi desimal, memberi:
9.293 x 102 + 1.3 x 103
=929.3 + 1300= 2229.3
= 2. 2293 x 103
dalam bentuk standar seperti diperoleh sebelumnya. Metode ini sering merupakan
cara yang teraman dari melakukan jenis masalah ini.
Soal 19. Evaluasi (a) (3.75 x 103) (6 x 104) dan (b) 2
5
107
105.3
x
x
nyatakan jawaban-jawaban
dalam bentuk standar
(a) (3.75 x 103) (6 x 104) = (3.75 x 6) (103+4)
= 22.50 x 107
= 2.25 x 108
(b) 25
2
5
10
7
5.3
107
105.3 
 x
x
x
= 0.5 x 103 = 5 x 102
__________________________________________
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 8. Soal-soal tentang Bentuk Standar Lebih Jauh
Pada soal-soal 1 hingga 4, cari nilai-nilai pernyataan-pernyataan diberikan, nyatakan
jawaban-jawaban dalam bentuk standar:
1. (a)3.7 x 102 + 9.81 x 102
(b) 1.431 x 10-1 +7.3 x 10-1
[(a) 1.351 x 103 (b) 8.731 x 10-1]
2. (a) 4.831 x 102 + 1.24 x 103
(b) 3.24 x 10-3 + 1.11 x 10-4
[(a) 1.7231 x 103 (b) 3.129 x 10-3]
3. (a) (4.5 x 10-2) (3 x 103)
(b) 2 x (5.5 x 104)
[(a) 1.35 x 102 (b) 1.1 x 105]
4. (a) 5
3
103
106


x
x
(b)
  
 4
23
108.4
103102
x
xx 
[(a)2 x 102 (b) 1.5 x 10-3]
5. Tulis pernyataan-pernyataan berikut dalam bentuk standar:
(a) Kepadatan aluminium adalah 2710 m-3 [2.71 x 103 kg m-3]
(b)Rasio Poisson untuk emas adalah 0.44 [4.4 x 10-1]
(c) Rintangan untuk ruang gratis adalah 376.73 Ω [3.7673 x 102 Ω]
(d) Energi sisa elektron adalah 0.511 MeV [5.11 x 10-1 MeV]
(e) Rasio charge-massa proton adalah 95789700 C kg-1 [ 9.57897 x 107 C kg-1]
(f) Volume normal dari suatu gas yang sempurna adalah 0.02241 m3 mol-1
[2.241 x 10-2 m3 mol-1]
3
_______________________________________________________
Sistem-Sistem Bilangan Komputer
_____________________________________________________
3.1 Bilangan-bilangan yang terdiri dari dua bagian (binary)
Sistem bilangan-bilangan 234.5 adalah ekuivalen dengan
2 x 102 + 3 x 101 + 4 x 100 + 5 x 10-1
Adalah jumlah dari istilah-istilah berisi : (satu digit) dikalikan dengan (dasar yang
dinaikkan pada suatu daya).
Dalam sistem bilangan-bilangan binary, dasar adalah 2, jadi 1101.1 adalah ekuivalen
dengan
1 x 23 + 3 x 101 + 4 x100 + 5 x 10 -1
Dengan demikian bilangan desimal ekuivalen dengan bilangan binary 1101.1 adalah 8 +
4 + 0 + 1 + ½, yaitu 13.5
Yaitu 1101.12 = 13.510, akhiran-akhiran 2 dan 10 menunjukkan sistem bilangan-bilangan
binary dan desimal.
Soal 1. Ubah 110112 ke suatu bilangan desimal
Dari atas: 1 x 24 + 1 x 23 + 0 x 22 + 1x 21 + 1 x 20
= 16 + 8 + 0 + 2 + 1
= 2710
Soal 2. Ubah 0.10112 menjadi suatu fraksi desimal
0.10112 = 1 x 2-1 + 0 x 2-2 + 1 x 2-3 + 1 x 2-4
=1 x 
2
1
0 x 2
2
1
+ 1 x 3
2
1
+ 1 x 4
2
1
=
16
1
8
1
2
1

= 0.5 + 0.125 + 0.0625
= 0.687510
Soal 3. Ubah 101.01012 pada suatu bilangan desimal
101.0102 = 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 + 0 x 2-1 + 1 x 2-2 + 0 x 2-3 + 1 x 2-4
= 4 + 0 + 1 + 0 + 0.25 + 0 + 0.25
= 5.132510
________________________________________________
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 9. Soal-soal lebih jauh tentang konversi binary ke bilangan-bilangan desimal
Pada soal-soal 1 hingga 4, ubah bilangan-bilangan binary yang diberikan menjadi
bilangan-bilangan desimal
1. (a) 110 (b) 1011 (c) 1110 (d) 1001
[(a) 610 (b) 1110 (c) 1410 (d) 910]
2. (a) 10101 (b) 11001 (c) 101101 (d) 110011
[(a) 2110 (b) 2510 (c) 4510 (d)5110]
3. (a) 0.1101 (b) 0.11001 (c) 0.00111 (d) 0.01011
[(a)0.812510 (b)0.7812510 (c)0.2187510 (d)0.3437510]
4. (a) 11010.11 (b)10111.011 (c)110101.0111 (d)11010101.10111
[(a)26.7510 (b) 23.37510 (c)53.437510 (d)213.7187510]
3.3 Konversi desimal ke binary
Suatu bilangan desimal bulat dapat diubah menjadi suatu bilangan binary yang
berhubungan dengan membagi secara berulang dengan dua dan mencatat bilangan
tertinggal pada setiap tahap, sebagaimana ditunjukkan di bawah untuk 3910
2 39 Sisa
2 19 1_________
2 9 1
2 4 1
2 2 1
2 1 0
0 1
(paling 1 0 0 1 1 1 (paling kurang signifikan)
signifikan)
Hasil diperoleh dengan menulis digit puncak dari sisa sebagai yang paling kurang
signifikan (suatu potongan adalah suatu digit binary dan potongan paling kurang
signifikan adalah satu yang di sebelah kanan). Potongan dasar dari sisa adalah potongan
paling signifikan, yaitu potongan di sebelah kiri.
Dengan demikian, 3910 = 1001112
Bagian fraksional dari suatu bilangan desimal dapat diubah menjadi suatu bilangan
binary dengan mengalikan secara berulang dengan 2, seperti ditunjukkan di bawah untuk
fraksi 0.625.
0.625 x 2 = 1. 250
0.250 x 2 = 0. 500
0.500 x 2 = 1. 000
(Potongan paling signifikan). 1 0 1(Potongan paling kurang signifikan)
Untuk fraksi-fraksi, potongan paling signifikan dari hasil adalah potongan puncak
diperoleh dari bagian bulat dari hasil adalah potongan dasar diperoleh dari bagian bulat
perkalian dengan dua.
Dengan demikian 0.62510 = 0.1012
Soal 4. Ubah 4710 menjadi suatu bilangan binary
Dari atas, membagi berulang dengan dua dan mencatat sisa memberi:
2 47 Sisa
2 23 1
2 11 1
2 5 1
2 2 1
2 1 0
0 1
1 0 1 1 1 1
Dengan demikian 4710 = 1011112
Soal 5. Ubah 0.4062510 menjadi suatu bilangan desimal
Dari atas, mengalikan secara berulang dengan 2 memberi:
0.40625 x 2 = 0. 8125
0.8125 x 2 = 1. 625
0.625 x 2 = 1. 25
0.25 x 2 = 0. 5
0.5 x 2 = 1. 0
0 1 1 0 1
Yaitu 0.4062510 = 0.011012
Soal 6. Ubah 58.312510 menjadi suatu bilangan binary
Bagian bulat dibagi secara berulang dengan 2, memberi
2 58 Sisa
2 29 0
2 14 1
2 7 0
2 3 1
2 1 1
0 1 1 1 0 1 0
Bgaian fraksi dikalikan secara berulang dengan dua memberi:
0.3125 x 2 0.625
0.625 x 2 1.25
0.25 x 2 0.5
0.5 x 2 1.0
Dengan demikian 58.312510 = 111010.01012
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 10. Soal-soal lebih jauh tentang konversi desimal menjadi bilangan-bilangan
desimal
Pada soal-soal 1 hingga 4, ubah bilangan-bilangan desimal yang diberikan menjadi
bilangan-bilangan binary.
1. (a)5 (b)15 (c)19 (d) 29
[(a)1012 (b) 11112 (c) 100112 (d) 111012]
2. (a) 31 (b)42 (c)57 (d) 63
[(a)111112 (b)1010102 (c) 1110012 (d) 1111112]
3. (a) 0.25 (b) 0.21875 (c) 0.28125 (d)0.59275
[(a) 0.012 (b) 0.001112 (c) 0.010012 (d) 0.100112]
4. (a) 47.40625 (b) 30.8125 (c)53.90625 (d) 61.65625
[(a)1011111.011012 (b) 11110.11012 (c)110101.111012
(d) 111101.101012]
3.4 Konversi bilangan desimal menjadi bilangan binary via oktal
Untuk bilangan-bilangan bulat desimal mengandung beberapa digit, membagi secara
berulang dengan 2, dapat menjadi suatu proses panjang. Pada kasus ini, itu biasanya
dengan mudah mengubah sebuah bilangan desimal ke sebuah bilangan binary via sistem
bilangan oktal. Sistem ini memiliki suatu akar 8, menggunakan digit-digit 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, dan 7. Bilangan bersepuluh (denary) sama dengan bilangan oktal 43178 adalah
4 x 83 + 3 x 82 + 1 x 81 + 1 x 80
Yaitu 4 x 512 + 3 x 64 + 1 x 8 + 7 x 1 atau 225510
Suatu bilangan bulat dapat diubah pada suatu bilangan oktal berhubungan dengan
membagi secara berulang dengan 8 dan mencatat sisa pada setiap tahap, sebagaimana
ditunjukkan pada 49310.
8 493 Sisa
8 61 5
8 71 5
0 7
7 5 5
Dengan demikian 49310 =7558
Bagian fraksi dari suatu bilangan desimal dapat diubah menjadi suatu bilangan oktal
dengan mengalikan secara berulang dengan 8, seperti ditunjukkan untuk fraksi 0.437510.
0.4375 x 8= 3 5
0.5 x 8= 4 10
. 3 4
Untuk fraksi-fraksi, potongan paling signifikan adalah bilangan bulat puncak diperoleh
dengan perkalian fraksi desimal dengan 8, dengan demikian
0.437510 = 0.348
Kode binary alami untuk digit-digit 0 hingga 7 ditunjukkan pada tabel 3.1, dan suatu
bilangan oktal dapat diubah menjadi suatu bilangan binary dengan menulis 3 potongan
yang berhubungan dengan digit oktal.
Dengan demikian 4378 =100 011 1112
dan 26.358 = 010 110.011 1012
Tabel 3.1
_____________________________
Digit oktal Bilangan binary
Alami
____________________________
0 000
1 001
2 010
3 011
4 100
5 101
6 110
7 111
____________________________
‘0’ pada sebelah kiri ekstrim tidak berarti sesuatu, dengan demikian 26358 = 10 110.011
1012
Konversi desimal menjadi binary via oktal ditunjukkan pada soal-soal dikerjakan berikut.
Soal 7. Ubah 371410 menjadi suatu bilangan binary, via oktal
Bagilah secara berulang dengan 8 dan mencatat sisa memberi :
8 3714 Sisa
8 464 2
8 58 0
8 7 2
0 7
7 2 0 2
Dari tabel 3.1, 7208 =111 010 000 0102, yaitu 3714 = 111 010 000 0102
Soal 8. Ubah 0.5937510 menjadi suatu bilangan binary, via oktal
Mengalikan secara berulang dengan 8,dan mencatat bilangan bulat, memberi
0.59375 x 8 = 4.75
0.45 x 8 = 6.00
. 4 6
Dengan demikian 0.5937510 = 0.468
Dari tabel 3.1, 0.468 = 0.100 0102
Yaitu 0.5937510 = 0.100 112
Soal 9. Ubah 5613.9062510 menjadi suatu bilangan binary, via oktal
Bagian bilangan bulat dibagi secara berulang dengan 8, mencatat sisa, memberi:
8 5613 Sisa
8 701 5
8 87 5
8 10 7
8 1 2
0 1
1 2 7 5 5
Bilangan oktal ini diubah menjadi suatu bilangan binary (lihat tabel 3.1)
127558 = 001 010 111 101 1012
Yaitu 561310= 1 010 111 101 1012
Bagian fraksional dikalikan secara berulang dengan 8 dan mencatat bagian bilangan
bulat, memberi:
0.90625 x 8 = 7.25
0.25 x 8 = 2.00
. 7 2
Fraksi oktal ini diubah menjadi suatu bilangan binary (lihat tabel 3.1)
0.728 = 0. 111 0102 yaitu 0.9062510 = 0. 111 012
Dengan demikian 5613.9062510 =1010 111 101 101.111012
Soal 10. Ubah 11 110 011.100 012 menjadi suatu bilangan desimal via oktal
Kelompokkan bilangan binary dalam bentuk 3 dari poin binary memberi : 011 110
011.100 0102
Gunakan tabel 3.1 untuk mengubah bilangan binary menjadi suatu bilangan oktal
memberi : 363. 428 dan
363.428 = 3 x 82 +6 x 81 + 3 x 80 + 4 x 8-1 + 2 x 8-2
= 192 + 48 +3 + 0.5 + 0.03125
=243. 5312510
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 11. Soal-soal lebih jauh tentang konversi antara bilangan-bilangan desimal dan
binary, via oktal
Pada soal-soal 1 hingga 3, ubah bilangan-bilangan desimal yang diberikan menjadi
bilangan-bilangan binary, via oktal:
1. (a)343 (b)572 (c) 1265
[(a) 1010101112 (b)10001111002 (c) 1001111000012]
2.(a) 0.46875 (b) 0.6875 (c) 0.71875
[(a)0.011112 (b) 0.10112 (c) 0.101112]
3. (a) 247.09375 (b) 514.4375 (c) 1716.78125]
[(a)11110111.000112 (b) 1000000010.01112 (c) 11010110100.110012]
4 Ubah bilangan-bilangan binary berikut menjadi bilangan-bilangan desimal via oktal
(a) 111.011 1 (b)101 001.01 (c) 1 110 011 011 010.001 1
[(a) 7.437510 (b) 41.2510 (c)7386.187510]
_____________________________________
3.5 Bilangan-bilangan Hexadesimal
Kerumitan komputer-komputer membutuhkan sistem penomoran bentuk yang lebih
tinggi seperti oktal (dasar 8) dan hexadecimal (dasar 16), yang mana merupakan
bentanga-bentangan semata-mata dari sistem binary. Suatu sistem penomoran
hexadecimal memiliki suatu akar 16 dan menggunakan digit-digit 16 bertentangan:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
‘A’ berhubungan dengan 10 dalam sistem denary, B ke 11, C ke 12, dan seterusnya.
Untuk mengubah dari hexadesimal ke desimal
Contoh:
1A16= 1 x 161 + A x 160
=1 x 161 + 10 x 1 = 16 + 10 = 26
Dengan serupa,
2E16 = 2 x 161 + E x 160
= 2 x 161 + 14 x 160 = 32 + 14 =4610
Dan IBF16 = 1 x 162 + B x 161 + F x 160
= 1 x 162 + 11 x 161 + 15 x 160
= 256 + 176 + 15 =44710
Tabel 3.2 membandingkan bilangan-bilangan desimal, binary, oktal dan hexadesimal dan
menunjukkan, contoh, bahwa
2310 = 101112 =278 =1716
Soal 11. Ubah bilangan-bilangan hexadesimal menjadi ekuivalen-ekuivalen desimal
mereka: (a)7A16 (b) 3F16
(a) 7A16 =7 x161 + A x 160 = 7 x 16 + 10 x 1
= 112 + 10 = 122
Dengan demikian 7A16= 122
(b) 3F16 =3 x161 + F x 160 = 3 x 16 + 15 x 1
= 48 + 15 =63
Dengan demikian 3F16 =63
Soal 12. Ubah bilangan-bilangan hexadecimal menjadi ekuivalen-ekuivalen desimal
mereka: (a) C916 (b) BD16
(a) C916=C x 161+ 9 x 160 = 12 x 16 + 9 x 1
=192 + 9 = 201
Dengan demikian C916=201
(b) BD16= B x 161 + D x 160 = 11 x 16 + 13 x 1
= 176 + 13 =189
Dengan demikian BD16 = 189
Soal 13. Ubah 1A4E16 menjadi suatu bilangan denary
Tabel 3.2
______________________________________________________
Desimal Binary Oktal Hexadesimal
______________________________________________________
0 0000 0 0
1 0001 1 1
2 0010 2 2
3 0011 3 3
4 0100 4 4
5 0101 5 5
6 0110 6 6
7 0111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
16 10000 20 10
17 10001 21 11
18 10010 22 12
19 10011 23 13
20 10100 24 14
21 10101 25 15
22 10110 26 16
23 10111 27 17
24 11000 30 18
25 11001 31 19
26 11010 32 1A
27 11011 33 1B
28 11100 34 1C
29 11101 35 1D
30 11110 36 1E
31 11111 37 1F
32 100000 40 20
________________________________________________
1A4E16
=1 x 163 + A x 162 + 4 x 161 + E x 160
=1 x 163 + 10 x 162 + 4 x 161 + 14 x 160
=1 x 4096 + 10 x 256 + 4 x 16 + 14 x 1
=4096 + 2560 + 64 + 14 = 6734
Dengan demikian 1A4E16=6734
____________________________________________________
Untuk Mengubah Dari Desimal Ke Hexadesimal
Ini dicapai dengan membagi secara berulang dengan 16 dan mencatat sisa pada setiap
sisi, seperti ditunjukkan di bawah untuk 2610.
16 26 Sisa
16 1 10≡A16——
0 1 ≡ 1 16—↓ ↓
Potongan paling signifikan→1 A← Potongan paling kurang signifikan
Karena itu 2610 = 1A16
Dengan serupa, untuk 44710
16 447 Sisa
16 27 15≡ F16
16 1 11≡ B16
0 1 ≡ 1 16 ↓ ↓ ↓
1 B F
Dengan demikian 44710 = 1BF16
Soal 14. Ubah bilangan-bilangan desimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen
hexadesimal mereka: (a) 3710 (b) 10810
(a) 16 37 Sisa
16 2 5 = 5 16
0 2 = 2 16 ↓ ↓
Potongan paling signifikan →2 5 ←potongan paling kurang signifikan
Karena itu 3710 = 2516
(b) 16 108 Sisa
16 6 12 =C16
0 6 =6 16 ↓ ↓
6 C
Karena itu 10810 = 6C16
Soal 15. Ubah bilangan-bilangan desimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen
hexadesimal mereka : (a) 162 10 (b) 23910
(a) 16 162 Sisa
16 10 2 =216
0 10=A16 ↓ ↓
A 2
Karena itu 16210 = A216
(b) 16 239 Sisa
16 14 15 = F16
0 14 = E16 ↓ ↓
E F
Karena itu 23910 = EF 16
________________________________________________________________
Untuk mengubah dari binary ke hexadesimal
Potongan-potongan binary diatur dalam kelompok-kelompok 4, mulai dari kanan ke kiri,
dan suatu simbol hexadesimal ditunjuk untuk setiap kelompok. Contoh : jumlah binary
1110011110101001 dikelompokkan pada awalnya dalam
4 sebagai: 1110 0111 1010 1001
dan suatu simbol hexadesimal
ditunjuk untuk setiap kelompok sebagai E 7 A 9
dari tabel 3.2
karena itu 11100111101010012 = E7A916
Untuk mengubah dari hexadesimal ke binary
Dengan demikian, prosedur di atas dibalik, contoh:
6CF316=0110 1100 1111 0011
Dari tabel 3.2
Yaitu 6CF316 = 110 1100 1111 00112
Soal 16. Ubah bilangan-bilangan binary ke dalam ekuivalen-ekuivalen hexadesimal
mereka: (a) 110101102 (b) 11001112
(a) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari sebelah kanan memberi :
1101 0110
dan menunjukkan simbol-simbol hexadesimal
pada setiap kelompok memberi : D 6
Dari tabel 3.2
Dengan demikian, 1101 01102 = D616
(b) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari sebelah kanan memberi:
0110 0111
dan menunjukkan simbol-simbol hexadesimal
pada setiap kelompok memberi : 6 7
dari tabel 3. 2
Dengan demikian, 11001112 = 6716
Soal 17. Ubah bilangan-bilangan binary ke dalam ekuivalen-ekuivalen hexadesimal :
(a) 11011112 (b)1100111102
(a) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari
sebelah kanan memberi 1100 1111
dan menunjuk simbol-simbol hexadesimal
pada setiap kelompok memberi: C F
Dari tabel 3.2
Dengan demikian, 1100 11112 = CF16
(b) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari
sebelah kanan memberi 0001 1001 1110
dan menunjuk simbol-simbol hexadesimal
pada setiap kelompok memberi : 1 9 E
dari tabel 3.2
Dengan demikian, 1100111102 = 19E16
Soal 18. Ubah bilangan-bilangan hexadesimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen
binary: (a) 3F16 (b) A616
(a) Membuat jarak digit-digit hexadesimal memberi : 3 F
dan mengubah setiap digit menjadi
binary memberi: 0011 1111
dari tabel 3.2
Dengan demikian, 3F16 =1111112
(b) Membuat jarak digit-digit hexadesimal
memberi : A 6
dan mengubah setiap digit menjadi binary
memberi : 1010 0110
dari tabel 3.2
Dengan demikian, A616 = 101001102
Soal 19. Ubah bilangan-bilangan hexadesimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen
binary mereka : (a)7B16 (b)17D16
(a) Membuat jarak digit-digit hexadesimal
memberi: 7 B
dan mengubah setiap digit menjadi binary
memberi: 0111 1011
dari tabel 3.2
Dengan demikian, 7B16 = 11110112
(b) Membuat jarak digit-digit hexadesimal
memberi: 1 7 D
dan mengubah setiap digit menjadi
binary memberi : 0001 0111 1101
dari tabel 3.2
Dengan demikian, 17D16 = 1011111012
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 12. Soal-soal lebih jauh tentang bilangan-bilangan hexadesimal
Pada soal-soal 1 hingga 4, ubah bilangan-bilangan hexadesimal menjadi ekuivalen-
ekuivalen desimal
1. E716 [23110] 2. 2C16 [4410]
3. 9816 [15210] 4. 2F16 [75310]
Pada soal-soal 5 hingga 8, mengubah bilangan-bilangan desimal diberikan menjadi
ekuivalen-ekuivalen desimal mereka.
5. 5410 [3616] 6.20010 [C816]
7. 9110 [5B16] 8.23810 [EE16]
Pada soal 9 hingga 12, mengubah bilangan-bilangan binary yang diberikan ke dalam
ekuivalen-ekuivalen hexadesimal mereka.
9. 110101112 [D716]
10. 111010102 [EA16]
11.100010112 [8B16]
12.101001012 [A516]
Pada soal-soal 13 hingga 16, ubah bilangan-bilangan hexadesimal menjadi ekuivalen-
ekuivalen binary mereka:
13. 3716 [1101112]
14.ED16 [111011012]
15.9F16 [100111112]
16.A2116 [1010001000012]
4
____________________________________________________________
Kalkulasi-Kalkulasi dan Evaluasi Formula
____________________________________________________________
4.1 Kekeliruan-Kekeliruan dan Pendekatan-Pendekatan
(i) Dalam semua soal di dalam mana ukuran jarak, waktu, massa atau kuantitas-kuantitas
terjadi, suatu jawaban yang tepat dapat diberikan; hanya suatu jawaban yang mana yang
tepat pada suatu derajat ditetapkan atau ketepatan dapat diberikan. Untuk menghitung
suatu kekeliruan karena ukuran dikatakan ada.
(ii) Untuk menghitung kekeliruan-kekeliruan ukuran itu biasa membatasi jawaban-
jawaban agar hasil diberikan tidak lebih dari gambaran signifikan lebih besar dari pada
bilangan paling kurang akurat diberikan dalam data.
(iii) Kekeliruan-kekeliruan sekitar dapat muncul dengan fraksi-fraksi desimal. Contoh
untuk menetapkan π=3.142 tidak benar secara kaku, tetapi ‘π=3.142 benar pada 4
gambaran signifikan’ adalah suatu pernyataan yang benar. (Sebenarnya, π=
3.14159265…)
(iv) adalah mungkin, melalui suatu prosedur tidak tepat, untuk memperoleh jawaban yang
salah pada suatu perhitungan. Jenis kekeliruan ini dikenal sebagai suatu perbuatan yang
keliru.
(v) Suatu bentuk dari kekeliruan besar dikatakan muncul jika posisi ketidaktepatan poin
desimal terjadi setelah suatu perhitungan telah diselesaikan.
(vi)Perbuatan-perbuatan keliru dan bentuk dari kekeliruan-kekeliruan dapat dikurangi
dengan menentukan nilai-nilai perhitungan-perhitungan. Jawaban-jawaban mana tidak
tampak dapat dikerjakan harus diperiksa dan perhitungan harus diulang seperlunya.
Seorang insinyur akan sering butuh membuat suatu perkiraan mental cepat untuk suatu
perhitungan. Contoh :
1.382.61
1.1224.181.49
x
xx
dapat diperkirakan
4060
1202050
x
xx
dan kemudian,
dengan membatalkan,
4060
1202050
x
xx
=50. Suatu jawaban akurat di mana pun antara 45 dan
karena itu 55 dapat diharapkan. Tentu suatu jawaban sekitar 500 atau 5 tidak dapat
diharapkan. Sebenarnya, dengan kalkulator
1.382.61
1.1224.181.49
x
xx
=47.31, benar untuk 4 gambaran signifikan.
Soal 1. Daerah A dari suatu segitiga diberikan oleh A =
2
1
bh. Dasar b ketika diukur
ditemukan menjadi 3.26 cm, dan tinggi garis tegak h adalah 7.5 cm. Tentukan daerah
segitiga.
Daerah segitiga =
2
1
bh = 5.726.3
2
1
xx = 12.225 cm2
Nilai perkiraan
2
1
x 3 x 8=12 cm2, jadi tidak ada perbuatan keliru yang jelas atau
kekeliruan-kekeliruan besar. Akan tetapi, tidak biasa dalam suatu soal jenis ukuran untuk
menyatakan jawaban untuk suatu ketepatan lebih besar daripada satu gambaran signifikan
lebih daripada bilangan yang paling kurang akurat pada data : ini adalah 7.5 cm, jadi hasil
seharusnya tidak memiliki lebih daripada 3 gambaran signifikan.
Dengan demikian, daerah segitiga = 12.2 cm2.
Soal 2.Nyatakan jenis kekeliruan mana telah dibuat dalam pernyataan-pernyataan berikut:
(a) 72 x 31.429 =2262.9
(b) 16 x 0.08 x 7 = 89.6
(c) 11.714 x 0.088 = 0.3247 benar untuk 4 tempat desimal
(d)
89.11
0512.074.29 x
=0.12 benar untuk 2 gambaran signifikan
(a) 72 x 31.429 =2262.888 (dengan kalkulator), karena itu suatu kekeliruan sekitar telah
terjadi. Jawaban seharusnya menyatakan:
72 x 31.429 =2262.9, benar untuk 5 gambaran signifikan atau 2262.9 benar untuk 1
tempat desimal.
(b) 16 x 0.08 x 7 =16 x
100
8
x 7=
25
732x
=
25
24
8
25
224
 =8.96
Karena itu suatu bentuk kekeliruan besar telah terjadi.
(c) 11.714 x 0.0088 sama dengan mendekati pada 12 x 9 x 10-3, kira-kira 108 x 10-3 atau
0.108. Dengan demikian, suatu perbuatan keliru telah dibuat.
(d)
89.11
0512.074.29 x
≈
8
1
120
15
1012
150
12
10530
2
2


x
xx
atau 0.125
Karena itu tidak bentuk dari kekeliruan besar telah terjadi. Akan tetapi,
89.11
0512.074.29 x
=0.128, benar untuk 3 gambaran signifikan, yang sama 0.13 benar untuk 2 gambaran
signifikan.
Karena itu suatu kekeliruan sekitar telah terjadi.
Soal 3. Tanpa menggunakan suatu kalkulator, tentukan suatu nilai perkiraan dari :
(a)
7.53.9
1.197.11
x
x
(b)
76.81.12
91.176.20319.2
x
xx
(a)
7.53.9
1.197.11
x
x
kira-kira sama dengan
510
2010
x
x
, yaitu kira-kira 4
(dengan kalkulator,
7.53.9
1.197.11
x
x
=4.22, benar untuk 3 gambaran signifikan)
(b)
76.81.12
91.176.20319.2
x
xx
≈
1010
202002
x
xx
=2 x 20 x 2, setelah pembatalan, yaitu:
76.81.12
91.176.20319.2
x
xx
≈80
(Dengan kalkulator,
76.81.12
91.176.20319.2
x
xx
=75.3, benar untuk 3 gambaran signifikan)
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 13. Soal-soal lebih jauh tentang kekeliruan-kekeliruan
Pada soal-soal 1 hingga 5 menyatakan tipe kekeliruan atau kekeliruan-kekeliruan mana,
telah dibuat:
1. 25 x 0.006 x 1.4 =0.21
[bentuk kekeliruan besar]
2. 137 x 6.842 =937.4
[Kekeliruan sekitar-seharusnya menambah ‘benar untuk 4 gambaran signifikan’ atau
‘benar untuk satu tempat desimal]
3.
6.12
008.024x
=10.42 [perbuatan keliru]
4. Untuk suatu gas pV= c. Ketika tekanan p = 1 03400 Pa dan V=0.54 m3 kemudian c
=55836 Pa m3.
[nilai-nilai diukur, karena itu c =55800 Pa m3]
5.
274.03.52
07.06.4
x
x
=0.225
[Bentuk kekeliruan besar dan kekeliruan sekitar –seharus
nya 0.0225, benar untuk 3 gambaran signifikan atau 0.0225
benar untuk 4 tempat desimal]
Pada soal-soal 6 hingga 8, evaluasi pernyataan-pernyataan dengan mendekati, tanpa
menggunakan sebuah kalkulator.
6. 4.7 x 6.3 [≈30 (29.61, dengan kalkulator)
7.
96.012.6
07.487.2
x
x
[≈2 (1.988, benar untuk 4 gambaran signifikan, dengan kalkulator)]
8.
2.53.139
6.4896.11.72
x
xx
[≈10 (9.481, benar untuk 4 gambaran signifikan, dengan kalkulator)]
4.2 Penggunaan Kalkulator
Bantuan paling modern untuk kalkulasi-kalkulasi adalah kalkulator elektronik ukuran
kantong. Dengan satu dari kalkulator-kalkulator ini, kalkulasi-kalkulasi dapat dilakukan
secara cepat dan akurat, benar untuk kira-kira 9 gambaran signifikan. Jenis kalkulator
ilmiah telah membuat penggunaan tabel-tabel dan logaritma secara besar limpah.
Untuk membantu anda menjadi kompeten menggunakan kalkulator memeriksa
bahwa anda setuju dengan jawaban-jawaban untuk soal-soal berikut.
Soal 4. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 gambaran signifikan
(a) 4.7826 + 0.02713 (b) 17.6941 – 11.8762 (c) 21.93 x 0.012981
(a) 4.7826 + 0.02713=4.80973=4.810, benar untuk 4 gambaran signifikan
(b) 17.6941 – 11.8762 =5.8179 =5.818, benar untuk 4 gambaran signifikan
(c) 21.93 x 0.012981=0.2846733…=0,2847, benar untuk 4 gambaran signifikan
Soal 5. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 tempat desimal:
(a) 46.32 x 97.17 x 0.01258 (b)
76.23
621.4
(c)  0172.049.62
2
1
x
(a) 46.32 x 97.17 x 0.01258=56.6215031…=56.6215, benar untuk 4 tempat desimal
(b)
76.23
621.4
=0.19448653…=0.1945, benar untuk 4 tempat desimal
(c)  0172.049.62
2
1
x =0.537414=0.5374, benar untuk 4 tempat desimal
Soal 6. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 tempat desimal
(a)
73.52
1
(b)
0275.0
1
(c)
97.1
1
92.4
1

(a)
73.52
1
=0.01896453…=0.019, benar untuk 3 tempat desimal
(b)
0275.0
1
=36.3636363…=36.364, benar untuk 3 tempat desimal
(c)
97.1
1
92.4
1
 =0.71086624… =0.711, benar untuk 3 tempat desimal
Soal 7. Evaluasi yang berikut, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar, benar
untuk 4 gambaran signifikan.
(a) (0.00451)2 (b) 631.7 – (6.21 +2.95)2 (c) 46.272 – 31.792
(a) (0.00451)2 =2.03401 x 10-5 = 2.034 x 10-5, benar untuk 4 gambaran signifikan
(b) 631.7 – (6.21 +2.95)2=547.7944=5.477944 x 102 = 5.478 x 102, benar untuk 4
gambaran signifikan
(c) 46.272 – 31.792=1130.3088 =1.130 x 103, benar untuk 4 gambaran signifikan
Soal 8. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 tempat desimal
(a)
 
0526.0
37.2
2
(b)
22
45.2
40.5
92.1
60.3












(c) 22
8.46.7
15

(a)
 
0526.0
37.2
2
=106.785171 …=106.785, benar untuk 3 tempat desimal
(b)
22
45.2
40.5
92.1
60.3












=8.37360084…=8.374, benar untuk 3 tempat desimal
(c) 22
8.46.7
15

=0.43202764…=0.432, benar untuk 3 tempat desimal
Soal 9. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 gambaran signifikan:
(a) 462.5 (b) 62.54 (c) 2.546
(a) 462.5 =2.3370922…=2.337, benar untuk 4 gambaran signifikan
(b) 62.54 =7.39053448…=7.391, benar untuk 4 gambaran signifikan
(c) 2.546 =23.370922…= 23.37, benar untuk 4 gambaran signifikan
Soal 10. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 tempat desimal :
(a) 007328.0 (b) 91.52 - 76.31 (c) 4
106291.1 x
(a) 007328.0 =0.08560373=0.086, benar untuk 3 tempat desimal
(b) 91.52 - 76.31 =1.63832491…=1.638, benar untuk 3 tempat desimal
(c) 4
106291.1 x = 6291.1 =127.636201…=127.636, benar untuk 3 tempat desimal
Soal 11. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 gambaran signifikan:
(a). 4.723 (b) (0.8316)4 (c) 22
10.9121.76 
(a). 4.723=105.15404…=105.2, benar untuk 4 gambaran signifikan
(b) (0.8316)4=0.47825324…=0.4783, benar untuk 4 gambaran signifikan
(c) 22
10.9121.76  =70.4354605 =70.44, benar untuk 4 gambaran signifikan
Soal 12. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 gambaran signifikan:
(a)
72.25
09.6 2
x
(b)3
291.47 (c) 432
291.3418.6213.7 
(a)
72.25
09.6 2
x
=0.74583457…=0.746, benar untuk 3 gambaran signifikan
(b)3
291.47 =3.61625876…=3.62, benar untuk 3 gambaran signifikan
(c) 432
291.3418.6213.7  =20.8252991…=20.8, benar untuk 3 gambaran signifikan
Soal 13.Evaluasi yang berikut, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar, benar
untuk 4 tempat desimal:
(a) (5.176 x10-3)2
(b)
421
462.3
1061.810974.1





 
xxx
(c) 4
10792.1 
x
(a) (5.176 x10-3)2=2.679097 …x 10-5= 2.6791 x 10-5, benar untuk 4 tempat desimal
(b)
421
462.3
1061.810974.1





 
xxx
=0.05808887…=0.058089x 10-2, benar untuk 4 tempat
desimal
(c) 4
10792.1 
x =0.0133865…=1.3387 x 10-2, benar untuk 4 tempat desimal
____________________________________________________________
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 14. Soal-soal tentang penggunaan kalkulator lebih jauh
Dalam soal 1 hingga 9, gunakan kalkulator untuk mengevaluasi kuantitas-kuantitas yang
ditunjukkan benar untuk 4 gambaran signifikan!
1. (a) 3.2492 (b)73.782 (c)311.42 (d) 0.06392
[(a) 10.56 (b) 5443 (c) 96970 (d)0.004083]
2. (a) 375.4 (b) 46.35 (c) 73280 (d) 0256.0
[(a) 2.176 (b) 5.955 (c) 270.7 (d)0.1600
3. (a)
768.7
1
(b)
46.48
1
(c)
0816.0
1
(d)
118.1
1
[(a) 0.1287 (b) 0.02064 (c) 12.25 (d) 0.8945]
4. (a)127.8 x 0.0431 x 19.8
(b)15.76
.
.
4.329
[(a) 109.1 (b) 3.641]
5. (a)
9.552
6.137
(b)
041.0
736.182.11 x
[(a)0.2489 (b) 500.5]
6.(a)13.63 (b)3.4764 (c) 0.1245
[(a) 2515 (b) 146.0 (c) 0.00002932]
7.(a)
3
412.7
0532.068.24





 x
(b)
4
89.116.32
2.412681.0






x
x
[(a) 0.005559 (b)1.900]
8.(a) 2
3
68.21
32.14
(b)
6.1186.1533.17
821.4
2
3
x
[(a)6.248 (b)0.9630]
9.(a)
 
52.1021.29
62.15
2
x
(b) 432
161.2816.4921.6 
[(a) 1.605 (b) 11.74]
10.Evaluasi yang berikut, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar, benar untuk
3 tempat desimal : (a) (8.291 x 10-2)2 (b) 3
10623.7 
x
[(a)6.874 x 10-3 (b) 8.731 x 10-2]
4.3. Tabel-Tabel dan Grafik-Grafik Konversi
Sering penting membuat perhitungan-perhitungan dari berbagai tabel-tabel dan grafik-
grafik konversi. Contoh-contoh mencakup standar-standar pertukaran mata uang,
imperial untuk konversi-konversi satuan metrik, jadwal-jadwal kereta api atau bis,
jadwal-jadwal produksi dan seterusnya.
Soal 14.Standar pertukaran mata uang untuk 5 negara ditunjukkan pada tabel 4.1
Tabel 4.1
_______________________
Perancis £1=1.46 euro
Jepang £1=190 yen
Norwegia £1=10.90 kronor
Switzerland £1=2.15 francs
U.S.A £1=1.52 dollar($)
Hitung:
(a) Berapa banyak Euro Perancis £27.80 akan beli?
(b) Jumlah yen Jepang yang dapat dibeli untuk £23?
(c) Poundsterling yang dapat ditukar untuk 6409.20 Kronor Norwegia?
(d)Jumlah dollar Amerika yang mana dapat dibeli untuk £90?
(e) Poundsterling yang dapat ditukar untuk 2795 Francs Swiss?
(a) £1=1.46 eur, karena itu
£27.80= 27.80 x 1.46=40.59 euro
(b) £1= 190 yen, karena itu
£23 =23 x 190 yen = 4370 yen
(c) £1=10.90 Kronor, karena itu
6409.20 Kronor = £
90.10
20.6409
=£588
(d) £1= 1.52 dollar, karena itu
£90= 90 x 1.52 dollar = $136.80
(e) £1= 2.15 Francs Swiss, karena itu
2795 Francs = £
15.2
2795
=£1300
Soal 15. Suatu imperial pendekatan untuk konversi-konversi metrik ditunjukkan di tabel
4.2
Tabel 4.2
_________________________________________
Panjang 1 inci = 2.54 cm
1 mil = 1.61 km
Berat 2.2 lb = 1 kg
(1 lb= 16 oz)
Kapasitas 1.76 pint = 1 liter
(8 pint = 1 gallon)
________________________________________
Gunakan tabel itu untuk menentukan:
(a) jumlah millimeter dalam 9.5 inci
(b) suatu kecepatan 50 mil per jam dalam kilometer per jam,
(c) jumlah mil-mil dalam 300 km,
(d) jumlah pon-pon dan ons-ons dalam 42 kilogram(benar untuk ons terdekat)
(e) Jumlah liter-liter dalam 15 gallon, dan
(f) Jumlah gallon dalam 40 liter
(a) 9.5 inci = 9.5 x 2.54 = 24.13 cm
24.13 cm = 24.13 x 10 mm= 241.3 mm
(b) 50 m.p.h = 50 x 1.61 km/jam = 80.5 km/jam
(c) 300 km=
61.1
300
mil= 186.3 mil
(d) 30 lb=
2.2
30
kg=13.64 kg
(e) 42 kg = 42 x 2.2 lb=92.4 lb
0.4 lb= 0.4 x 16 oz =6.4 oz= 6 oz, benar untuk ons terdekat
Dengan demikian 42 kg =92 lb 6 oz, benar untuk ons terdekat
(f)15 galon= 15 x 8 pint = 120 pint
120 pint =
76.1
120
liter =68.18 liter
(g)40 liter = 40 x 1.76 pint =70.4 pint
70.4 pint =
8
4.70
gallon =8.8 galon
Sekarang coba latihan berikut
Latihan 15. Soal-soal tabel-tabel dan grafik-grafik konversi lebih jauh
1. Standar-standar pertukaran mata uang terdaftar di sebuah Koran tercakup sebagai
berikut:
Italia £1=1.48 euro
Jepang £1= 185 yen
Australia £1= 2.70 dollar
Kanada £1=$2.40
Swedia £1=13.25 Kronor
Hitung (a) Berapa banyak euro italia akan dibeli untuk £32.50, (b) jumlah dollar Kanada
yang dapat dibeli untuk £74.80 (c) Poundsterling yang dapat ditukar untuk 14040 yen (d)
Poundsterling yang dapat ditukar untuk 1754.30 Kronor Swedia, dan (e) dollar Australia
yang dapat dibeli untuk £55
[(a) 48.10 euro (b)$179.52 (c)£75.89 (d) £132.40 (e) 148.50 dollar]
2. Berikut adalah suatu daftar dari beberapa metrik untuk konversi-konversi imperial
Panjang 2.54 cm= 1 inci
1.61 km = 1 mil
Berat 1 kg = 2.2 lb (1 lb = 16 ons)
Kapasitas 1 liter = 1.76 pint
(8 pint = 1 gallon)
Gunakan daftar itu untuk menentukan (a) jumlah millimeter dalam 15 inci (b) suatu
kecepatan 35 m.p.h dalam km/jam (c) jumlah kilometer dalam 235 mil, (d) jumlah pon
dan ons dalam 24 kg (benar untuk ons terdekat), (e) jumlah kilogram dalam 15 lb, (f)
jumlah liter dalam 12 galon, (g) jumlah gallon dalam 25 liter
[(a) 381 mm (b) 56.35 km/jam (c) 378.35 km (d) 52 lb 3 oz (e) 6.82 kg (f)54.55 l (g)
5.5 gallon]
3. Ambil kesimpulan informasi berikut dari jadwal kereta api BR ditunjukkan dalam tabel
4.3
(a) Pada waktu apa seharusnya seorang pria mengambil sebuah kereta api pada Mossley
Hill untuk menyanggupkan dia berada di Manchester Piccadily jam 8.16 a.m?
(b) Seorang gadis meninggalkan Hunt Cross pada 8.17 a.m dan pergi ke jln. Manchester
Oxford. Berapa lama perjalanan itu memakan waktu?Berapa kecepatan rata-rata
perjalanan itu?
(c) Seorang pria tinggal di Edge Hill harus berada pada pekerjaan di Trafford Park jam
8.45 a.m. Dia membutuhkan waktu 10 menit untuk jalan ke pekerjaannya dari stasiun
Trafford Park. Jam berapa kereta api ia seharusnya ambil dari Edge Hill?
[(a) 7.09 a.m (b) 51 menit, 32 m.p.h (c) 7.04 a.m]
Tabel 4.3 liverpool, Hunt’s Cross and Warrington→Manchester
1. Numbers
Note: a/one (as in eg ‘a/one hundred’); is a less formal usage than “one hundred”.
Cardinal = bilangan pokok Ordinal = bilangan urutan
1. One 1 st first
2. Two 2 nd second
3. Three 3 rd third
4. Four 4 th fourth
5. Five 5 th fifth
6. Six 6 th sixth
7. Seven 7 th seventh
8. Eight 8 th eigth
9. Nine 9 th nineth
10. Ten 10 th tenth
11. Eleven 11 th eleventh
12. Twelve 12 th twelfth
13. Thirteen 13 th thirteenth
14. Fourteen 14 th fourteenth
15. Fifteen 15 th fifteenth
16. Sixteen 16 th sixteenth
17. Seventeen 17 th seventeenth
18. Eighteen 18 th eighteenth
19. Nineteen 19 th nineteenth
20. Twenty 20 th twentieth
21. Twenty-one 21 st twenty-first
22. Twenty-two 22 nd twenty-second
23. Twenty-three 23 rd twenty-third
30. Thirty 30 th thirtieth
38. Thirty-eight 38 th thirty-eighth
40. Forty 40 th fortieth
50. Fifty 50 th fiftieth
60. Sixty 60 th sixtieth
70. Seventy 70 th seventieth
80. Eighty 80 th eightieth
90. Ninety 90 th ninetieth
100 a/one Hundred 100 th a/one hundredth
1000 a/one Thousand 1000 th a/one thousandth
10.000 Ten-thousand 10.000 th a/one ten-thousand
100.000 a/one Hundred-thousand 100.000 th a/one hundred-thousand
1.000.000 a/one million 1.000.000 th a/one millionth
Some more complex number
101 a/one hundred and one
152 a/one thousand and fifty-two
1.001 a/one thousand and one
2.325 two thousand, three hundred and twenty-five
15.972 fifteen thousand, nine hundred and seventy-two
234.753 two hundred and thirty-four thousand, seven hundred and fifty-three
US, France GB and other European
countrie
1.000.000.000 109 a/one billion a/one thousand million(s)
1.000.000.000.000 1012 a/one trillion a/one billin
1.000.000.000.000.000 1015 a/one quadrillion a/one thousand billion(s)
1.000.000.000.000.000.000 1018 a/one quintillion a/one trillion
Vulgar fraction Decimal fraction
⅛ an/one-eigthth 0.125 point one two five
¼ a/one quarter 0.25 point two five
⅓ a/one third 0.33 point three three
½ a/one half 0.5 point five
¾ three-quarter 0.75 point seven five
Jika ditulis on December 21st 1970, dibaca :
ON DECEMBER TWENTY FIRST NINETEEN SEVENTY
2. Time of day
3.00 Three o”clock
8.15 a quarter past eight
9.45 a quarter to ten
4.30 half past four
5. 10 ten minutes past five
Am and pm.
WAKTU
Jam 02.00 diungkapkan dengan :
Jika ditulis at 02.00, dibaca :
AT TWO O’CLOCK, atau AT TWO (tanpa o’clock)
Jika ditulis at 02.00AM, dibaca :
AT TWO AM (tanpa o’clock)
Jika ditulis at 02.00PM, dibaca :
AT TWO PM (tanpa o’clock)
Catatan :
AM digunakan dari jam 00.01 dinihari sampai 11.59 menjelang tengah hari
PM digunakan dari jam 12.01 siang sampai 23.59 menjelang tengaj malam
Jam 12.00 siang biasanya dikatakan 12.00 noon (TWELVE NOON)
Jam 24.00 malam biasanya dikatakan 12.00 midnight (TWELVE MIDNIGHT)
Lebih/kurang :
Jam 02.15, diungkapkan dengan : AT TWO FIFTEEN, atau AT A QUARTER
PAST TWO
Jam 02.45, diungkapkan dengan : AT TWO FOURTY FIVE, atau AT A
QARTER TO TWO
Jam 02.30, diungkapkan dengan : AT TWO THIRTY, atau AT A HALF PAST
TWO
Perhatikan :
Jam 13.00 TIDAK DIBACA : AT THIRTEEN O’CLOCK, tapi dibaca : AT ONE
O’CLOCK atau AT ONE PM
Jam 19.00 TIDAK DIBACA : AT NINETEEN O’CLOCK, tapi dibaca : AT
SEVEN O’CLOCK atau AT SEVEN PM
Untuk menyatakan lama waktu, pengungkapannya sebagai berikut :
3 jam 5 menit 30 detik, diungkapkan : THREE HOURS FIVE MINUTES
THIRTY SECONDS.
24 jam, diungkapkan : TWENTY FOUR HOURS
setengah jam : HALF AN HOUR
NOMOR TELEPHONE dan NOMOR KAMAR (hotel misalnya)
Nomor telephone dibaca sesuai angkanya, tidak berdasarkan ribuan, ratusan, puluhan,
dsb.nya :
021-5279-2898 dibaca : ZERO TWO ONE FIVE TWO SEVEN NINE TWO
EIGHT NINE EIGHT
2244 dibaca TWO TWO FOUR FOUR atau DOUBLE TWO DOUBLE FOUR
975966 dibaca NINE SEVEN FIVE NINE SIX SIX, atau NINE SEVEN FIVE
NINE DOUBLE SIX
Room 2428 dibaca ROOM TWO FOUR TWO EIGHT
Room 423 dibaca ROOM FOUR TWO THREE
OPERASI MATEMATIKA
1 + 1 = 2
Ini adalah operasi penjumlahan. Cara membacanya adalah :
ONE PLUS ONE IS TWO
ONE PLUS ONE EQUALS TO TWO
ONE ADDED BY ONE EQUALS TO TWO
3 – 1 = 2
Ini adalah operasi pengurangan. Cara membacanya adalah :
THREE MINUS ONE IS TWO
THREE MINUS ONE EQUALS TO TWO
THREE LESS ONE IS TWO
THREE SUBSTRACTED BY ONE IS TWO
3 x 2 = 6
Ini adalah operasi perkalian. Cara membacanya adalah :
THREE TIMES TWO IS SIX
THREE TIMES TWO EQUALS TO SIX
THREE MULTIPLIED BY TWO IS SIX
8 : 2 = 4
Ini adalah operasi pembagian. Cara membacanya adalah :
EIGHT DIVIDED BY TWO IS FOUR
EIGHT DIVIDED BY TWO EQUALS TO FOUR
32 = 9
Ini adalah operasi pangkat. Cara membacanya adalah :
THREE SQUARED IS NINE
V9 = 3
Ini adalah operasi akar. Cara membacanya adalah :
SQUARE ROOT OF NINE IS THREE.
V27 = 3
Ini adalah operasi akar pangkat tiga. Cara membacanya adalah :
CUBIC ROOT OF TWENTY SEVEN IS THREE
BILANGAN PECAHAN DAN PERSEN
½ dibaca HALF
1/3 dibaca A THIRD atau ONE THIRD
¼ dibaca A FOURTH atau ONE FOURTH atau A QUARTER
2¾ dibaca TWO AND THREE FOURTH atau TWO AND THREE QUARTER
2½ dibaca TWO AND A HALF
2% dibaca TWO PER CENTS
25% dibaca TWENTY FIVE PER CENTS
Satuan Ukuran
2 M2 dibaca TWO SQUARE METERS
100 M2 dibaca A HUNDRED SQUARE METERS
20 KM dibaca TWENTY KILOMETERS
27 M3 dibaca TWENTY SEVEN CUBIC METERS
90o dibaca NINETY DEGREES
3. Mathematical Expressions
Δ = Triangle
◌ = a circle
□ = a square
= a rectangle
< = is less than
> = is more than
= is equal to/equals
: = (is) divided by
+ = Plus/and
- = minus
x = times/take away
ǁ = is parallel to
= cubic-root
√ = (square) root
4. Measurements (Ina nimate)
In = inch(es) sq in = square inch(es) cu in = cubic inch(es)
Ft = foot/feet sq ft = square foot/feet cu ft = cubic foot/feet
Yd = yard(s)
RIWAYAT HIDUP
SOETYONO ISKANDAR, dilahirkan di Makassar Sulawesi Selatan pada
tanggal 15 Maret 1954. Isteri Rita Iskandar, anak Margaret Iskandar,
S.Pd., M.Pd., Panji Sutrisno, S.E., Maya Caroline, S.T dan cucu Nick
Owen Thio dan Kei Bastian. Sejak 01 Maret 1981 diangkat menjadi PNS
sebagai dosen FPTK, jurusan Teknik mesin
Univesitas Negeri Makassar. Hingga sekarang dengan golongan/pangkat: IV/b NIP.
19540315 198103 1 004. (NIDN. 0015035403).
Riwayat pendidikan yang pernah ditempuh berturut-turut: (1) SR. Advent
Makassar, lulus berijazah pada tahun 1965; (2) SMP. Advent Makassar, lulus berijazah
pada tahun 1968; (3) SMA. Neg. I. Makassar, lulus berijazah pada tahun 1971; (4)
Program S1, jutusan teknik mesin Universitas Hasanuddin Makassar, lulus berijazah pada
tahun 1980; (5) Program S2, jurusan teknik mesin, konsentrasi konversi energi
Universitas Hasanuddin Makassar, lulus berijazah pada tahun 2003; (6) Program S2,
jurusan PKLH Universitas Negeri Makassar, lulsu berijazah pada tahun 2007; (7)
Program Sandwich University of Illinois pada tahun 2010-2011; (8) Program S3
(DOKTOR) program studi manajemen pendidikan Program Pascasarjana (PPs)
Universitas Negeri Malang (UM) di Malang pada tahun 2009 – 2011.(9) Pensiun tahun
2019. (10) Ketua STIK Immanuel Indonesia.
Selama menjadi tenaga edukatif peneliti aktif melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang keahlian, disamping mengajar di FPTK dan
STIK Immanuel Indonesia. Begitu juga peneliti aktif mengikuti berbagai kegiatan di luar
kampus seperti seminar, lokakarya, diskusi, dan sebagai nara sumber, pemakalah,
moderator, maupun peserta aktif untuk tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

More Related Content

What's hot

Menyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuran
Menyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuranMenyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuran
Menyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuranAlorka 114114
 
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIILKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIIYoshiie Srinita
 
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)Agung Anggoro
 
Daftar Materi Matematika SMA
Daftar Materi Matematika SMADaftar Materi Matematika SMA
Daftar Materi Matematika SMAAgung Anggoro
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01lissura chatami
 
Aritmatika kelompok 4 (1)
Aritmatika kelompok 4 (1)Aritmatika kelompok 4 (1)
Aritmatika kelompok 4 (1)fanynisa
 
Matematika ips
Matematika ipsMatematika ips
Matematika ipseti78
 
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi AljabarMakalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi AljabarAisyah Turidho
 
Kelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan TerkecilKelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan TerkecilDesy Aryanti
 
Makalah matrik dan sistem persamaan linear
Makalah matrik dan sistem persamaan linearMakalah matrik dan sistem persamaan linear
Makalah matrik dan sistem persamaan linearPertiwi0812
 
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksTugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksAsep Jaenudin
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1nurwa ningsih
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasarmildamarmil
 

What's hot (19)

Makalah aritmatika
Makalah aritmatikaMakalah aritmatika
Makalah aritmatika
 
Menyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuran
Menyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuranMenyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuran
Menyelesaikan perkalian dan pembagian pada pecahan campuran
 
Materi Aljabar pecahan
Materi Aljabar pecahanMateri Aljabar pecahan
Materi Aljabar pecahan
 
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIILKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
 
Soalan galus-set-1
Soalan galus-set-1Soalan galus-set-1
Soalan galus-set-1
 
Materi mtk
Materi mtkMateri mtk
Materi mtk
 
Lkpd soal
Lkpd soalLkpd soal
Lkpd soal
 
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
 
Daftar Materi Matematika SMA
Daftar Materi Matematika SMADaftar Materi Matematika SMA
Daftar Materi Matematika SMA
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
 
Aritmatika kelompok 4 (1)
Aritmatika kelompok 4 (1)Aritmatika kelompok 4 (1)
Aritmatika kelompok 4 (1)
 
Matematika ips
Matematika ipsMatematika ips
Matematika ips
 
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi AljabarMakalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
 
Kelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan TerkecilKelipatan Persekutuan Terkecil
Kelipatan Persekutuan Terkecil
 
Makalah matrik dan sistem persamaan linear
Makalah matrik dan sistem persamaan linearMakalah matrik dan sistem persamaan linear
Makalah matrik dan sistem persamaan linear
 
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksTugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasar
 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 

Similar to Engineering mathematics a

operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)Dnr Creatives
 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaUmi Jauhar
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaarif widyatma
 
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni SitumorangBab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni SitumorangEtitawarniSitumorang1
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Paul Aurel
 
Pembelajaran matematika dasar
Pembelajaran matematika dasar Pembelajaran matematika dasar
Pembelajaran matematika dasar AnatasyaAYP
 
Matematika Rangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Matematika RangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnMatematika Rangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Matematika Rangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnadunnn1
 
Alternatif konversi basis ke basis teori bilangan
Alternatif konversi basis ke basis teori bilanganAlternatif konversi basis ke basis teori bilangan
Alternatif konversi basis ke basis teori bilangan960814
 
Noer Materi Bilangan
Noer  Materi BilanganNoer  Materi Bilangan
Noer Materi Bilangannurmalia17
 
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
 trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkatErik Kuswanto
 
Vii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabel
Vii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabelVii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabel
Vii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabelumar fauzi
 
matematik tingkatan 1 (nota 1)
matematik tingkatan 1 (nota 1)matematik tingkatan 1 (nota 1)
matematik tingkatan 1 (nota 1)Munira Abdullah
 
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docxMODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docxAswarliansyah
 
Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013jatisari3
 
Modul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah MatematikaModul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah MatematikaAgung Anggoro
 
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VIMatematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VISetiadji Sadewo
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
 
Buku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI Bahasa
Buku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI BahasaBuku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI Bahasa
Buku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI BahasaKristalina Dewi
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiMirabela Islami
 

Similar to Engineering mathematics a (20)

operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)
 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat cerita
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
 
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni SitumorangBab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
 
Pembelajaran matematika dasar
Pembelajaran matematika dasar Pembelajaran matematika dasar
Pembelajaran matematika dasar
 
Matematika Rangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Matematika RangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnMatematika Rangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Matematika Rangkumannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Alternatif konversi basis ke basis teori bilangan
Alternatif konversi basis ke basis teori bilanganAlternatif konversi basis ke basis teori bilangan
Alternatif konversi basis ke basis teori bilangan
 
Noer Materi Bilangan
Noer  Materi BilanganNoer  Materi Bilangan
Noer Materi Bilangan
 
Skala pengukuran
Skala pengukuranSkala pengukuran
Skala pengukuran
 
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
 trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
 
Vii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabel
Vii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabelVii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabel
Vii 1 bab-v_menggunakan_persamaan_dan_pertidaksamaan_linear_satu_variabel
 
matematik tingkatan 1 (nota 1)
matematik tingkatan 1 (nota 1)matematik tingkatan 1 (nota 1)
matematik tingkatan 1 (nota 1)
 
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docxMODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
 
Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013
 
Modul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah MatematikaModul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah Matematika
 
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VIMatematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 
Buku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI Bahasa
Buku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI BahasaBuku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI Bahasa
Buku Ajar Peluang untuk SMA Kelas XI Bahasa
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Engineering mathematics a

  • 1. “Perpustakaan dari Keterampilan Berpikir yang tinggi” PENERAPAN UNTUK MATEMATIKA DASAR INFORMASI SUKSES UNTUK RUANG KELAS, PEKERJAAN DI RUMAH DAN UJIAN Oleh: Dr. Ir. Soetyono Charles Iskandar, M.T.,M.Pd Email: soet_54mks@yahoo.com Telepon: 08124226167 Desember 2020
  • 2. Bagian 1 Jumlah dan Aljabar ============================================= 1 ______________________________________________________________ Fraksi-fraksi, desimal-desimal dan persentasi-persentasi ______________________________________________________________ 1.1 Fraksi-Fraksi Ketika 2 dibagi dengan 3, itu dapat ditulis sebagai 3 2 atau ⅔ disebut suatu fraksi. Angka di atas garis, yaitu 2, disebut pembilang dan angka di bawah garis, yaitu 3, disebut penyebut (denominator). Ketika nilai pembilang kurang daripada nilai penyebut, fraksi disebut suatu fraksi yang tepat; dengan demikian 3 2 adalah suatu fraksi yang tepat. Ketika nilai pembilang lebih besar daripada penyebut, fraksi disebut suatu fraksi tidak tepat. Dengan demikian 3 7 adalah suatu fraksi tidak tepat dan dapat juga diekspresikan sebagai suatu angka campuran, yaitu suatu fraksi bulat dan tepat. Dengan demikian 3 7 fraksi tidak tepat sama dengan angka campuran 3 1 2 . Ketika suatu fraksi disederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut oleh jumlah yang sama oleh angka yang sama, proses itu disebut pembatalan. Pembatalan oleh 0 tidak dapat diizinkan. Soal 1. Sederhanakan 7 2 3 1  Perkalian umum paling rendah (yaitu LCM) dari dua penyebut adalah 3 x 7, yaitu 21. Nyatakan setiap fraksi agar penyebut-penyebut mereka adalah 21, memberi: 21 13 21 67 21 6 21 7 3 3 7 2 7 7 3 1 7 2 3 1    xx Secara alternatif : Langkah (2) langkah (3)
  • 3. 21 )23()17( 7 2 3 1 xx   Langkah (1) Langkah (1) : LCM dari dua penyebut Langkah (2) : untuk fraksi ⅓, 3 jadi 21 kali 7, 7x pembilang adalah 7 x 1 Langkah (3) : untuk fraksi 7 2 , 7 jadi 21 kali 3, 3 x pembilang adalah 3 x 2. Dengan demikian 21 13 21 67 7 2 3 1    seperti diperoleh sebelumnya. Soal 2. Cari nilai 6 1 2 3 2 3  Satu metode adalah membelah angka-angka campuran ke dalam angka-angka bulat dan bagian-bagian fraksi mereka. Kemudian 6 1 2 3 2 3 6 1 2 3 2 3 6 1 2 3 2 3              = 2 1 1 6 3 1 6 1 6 4 1  Suatu metode lain adalah menyatakan angka-angka campuran sebagai fraksi-fraksi yang tidak tepat. Sejak 3= 3 9 , kemudian 3 3 11 3 2 3 9 3 2  Dengan serupa, 6 13 6 1 6 12 6 1 2  Dengan demikian, 2 1 1 6 9 6 13 6 22 6 13 3 11 6 1 2 3 2 3  seperti diperoleh sebelumnya Soal 3. Tentukan nilai 5 2 1 4 1 3 8 5 4         5 2 4 1 8 5 )134( 5 2 1 4 1 3 8 5 4 40 2811055 2 xxx  
  • 4. 40 161025 2   =2+ 40 31 2 40 31  Soal 4. Cari nilai 15 14 7 3 x Bagi pembilang dan penyebut dengan 3 memberi: 57 141 15 14 7 1 15 14 7 3 x x xx  Bagi pembilang dan penyebut dengan 7 memberi: 5 2 51 21 57 141  x x x x Proses ini membagi pembilang dan penyebut dari suatu fraksi oleh faktor yang sama disebut pembatalan. Soal 5. Evaluasi 7 3 3 3 1 2 5 3 1 xx Angka-angka campuran harus dinyatakan sebagai fraksi-fraksi tidak tepat sebelum perkalian dapat dilakukan. Dengan, 7 3 3 3 1 2 5 3 1 xx =                    7 3 7 21 3 1 3 6 5 3 5 5 xx = 115 818 7 24 3 7 5 8 xx xx xx  = 5 4 12 5 64  Soal 6. Sederhanakan 21 12 . . 7 3 21 12 7 3 21 12 . . 7 3  Kalikan baik pembilang maupun penyebut oleh resiprokal dari penyebut memberi:
  • 5. 4 3 1 4 3 12 21 21 12 12 21 7 3 21 12 7 3  x x Metode ini dapat diingat oleh peraturan: membalikkan fraksi kedua dan ubah operasi dari pembagian hingga perkalian. Dengan demikian: 4 3 12 21 7 3 21 12 . . 7 3  x seperti diperoleh sebelumnya Soal 7. Cari nilai dari 55 42 22 3 5 28 3 22 . . 5 28 3 1 7 . . 5 3 5  x Soal 8. Sederhanakan              3 1 8 3 . . 4 1 5 2 3 1 x Bentuk pendahuluan operasi-operasi untuk masalah-masalah mengandung fraksi-fraksi sama seperti untuk bilangan-bilangan bulat, ialah ingat BODMAS (kurung-kurung, dari, pembagian, perkalian, tambah dan kurang/brackets, of, division, multification, addition and substraction) Dengan demikian              3 1 8 3 . . 4 1 5 2 3 1 x 24 3 . . 20 1524 3 1 xx   (B) = 1 8 20 13 3 1 x (D) = 5 26 3 1  (M) = 15 )263()15( xx  (S) = 15 13 4 15 73  Soal 9. Tentukan nilai dari 2 1 16 3 . . 8 1 5 4 1 2 2 1 3 6 7       dari 2 1 16 3 . . 8 1 5 4 1 2 2 1 3 6 7       dari
  • 6. = 2 1 16 3 . . 8 41 4 1 1 6 7 dari (B) = 2 1 16 3 . . 8 41 4 5 6 7 x (D) = 2 1 3 82 24 35  (M) = 2 1 24 65635   (A) = 2 1 24 691  (A) = 24 12691 (S) = 24 7 28 24 679  ________________________________________________________________ Sekarang coba latihan berikut Latihan 1. Soal lebih jauh tentang Fraksi-Fraksi Evaluasi yang berikut: 1. (a) 5 2 2 1  (b) 4 1 16 7  [  10 9 a (b) 16 3 ] 2. (a) 11 3 7 2  (b) 3 2 7 1 9 2  [(a) 77 43 (b) 63 47 ] 3. (a) 3 2 8 7 3 10  (b) 6 5 1 5 4 4 4 1 3  [(a) 1 21 16 (b) 60 17 ] 4. (a) 9 5 4 3 x (b) 119 15 35 17 x [(a) 12 5 (b) 49 3 ]
  • 7. 5. (a) 7 2 1 9 7 5 3 xx (b) 39 4 3 11 7 4 17 13 xx [(a) 5 3 (b)11] 6. (a) 64 45 . . 8 3 (b) 1 9 5 2 . . 3 1 [(a) 15 8 (b) 23 12 7. 3 1 15 8 . . 5 3 2 1  ] 24 7 1[ 8. 15 7 dari             16 15 . . 4 3 7 5 15x       5 4 5 9. 7 2 5 3 . . 3 1 3 2 4 1 x        126 13 10. 5 3 1 4 1 3 2 . . 4 1 1 3 2             x       55 28 2 1.2 Rasio dan Proporsi Rasio satu kuantitas untuk suatu kuantitas lain adalah suatu fraksi, dan jumlah waktu- waktu satu kuantitas terkandung dalam suatu kuantitas lain dari jenis yang sama. Jika satu kuantitas secara langsung proporsional pada satu kuantitas lain, kemudian sementara satu kuantitas berlipat ganda, kuantitas lain juga berlipat ganda. Ketika satu kuantitas secara terbalik adalah proporsional pada satu kuantitas lain, kemudian sementara satu kuantitas berlipatganda, kuantitas lain terbagi dua. Soal 10.Sepotong kayu gelondongan panjang 273 cm dipotong menjadi 3 potong dalam rasio dari 3 jadi 7 jadi 11.Tentukan panjang-panjang 3 potong. Jumlah total bagian-bagian dari 3+7+11, yaitu 21. Karena itu 21 bagian berhubungan dengan 273 cm. 1 bagian berhubungan dengan  11 273 13 cm 3 bagian berhubungan dengan 3 x 13= 39 cm 7 bagian berhubungan dengan 7 x 13 = 91 cm 11 bagian berhubungan dengan 11 x 13 = 143 cm
  • 8. Jadi panjang-panjang dari 3 potong adalah 39 cm, 91 cm, 143 cm. (Periksa : 39 + 91 + 143 =273) Soal 11. Sebuah roda peralatan memiliki 80 gigi dalam mata jala dengan suatu peralatan 25 gigi. Apakah rasio peralatan? Rasio peralatan adalah 80: 25 = 2.3 5 16 25 80  Yaitu rasio peralatan = 16:5 atau 3.2 :1 Soal 12. Suatu kadar terbuat dari logam A dan B dalam rasio 2.5 : 1 oleh massa. Berapa banyak dari A harus ditambah untuk 6 kg dari B untuk membuat kadar? Rasio A: B: : 2.5 : 1 (yaitu A banding B sebagai 2.5 banding 1) atau  1 5.2 B A 2.5 Ketika B= 6 kg,  6 A 2.5 dari mana, A=6 x 2.5 =15 kg Soal 13. Jika 3 orang dapat menyelesaikan suatu tugas dalam 4 jam, berapa lamakah 5 orang menyelesaikan tugas yang sama, berasumsi bahwa standar kerja tetap konstan. Semakin banyak jumlah orang, semakin cepat tugas itu diselesaikan, karena itu proporsi sebaliknya ada. 3 orang menyelesaikan tugas itu dalam 4 jam 1 orang mengambil waktu 3 jam, yaitu 4 x 3 =12 jam, 5 orang dapat melakukan itu dalam 5 1 dari waktu yang satu orang ambil, 5 12 jam atau 2 jam 24 menit. __________________________________________ Sekarang coba latihan berikut Latihan 5 Soal-soal lebih jauh tentang rasio dan proporsi 1. Bagi 621 cm dalam rasio 3 jadi 7 jadi 13 [81 cm jadi 189 cm jadi 351 cm] 2. Ketika mencampur sejumlah cat, cat dari empat warna yang berbeda digunakan dalam rasio 7:3:19:5. Jika massa dari cat pertama digunakan adalah 3 2 1 g, tentukan massa total cat digunakan. [17 g]
  • 9. 3. Tentukan berapa banyak tembaga dan berapa banyak seng dibutuhkan untuk membuat suatu batang kuningan jika mereka harus berada dalam proporsi tembaga:seng ::8: 3 oleh massa. [72 kg :27 kg] 4. Itu membutuhkan 21 jam untuk 12 orang untuk mengganti suatu bentangan jalan. Carilah berapa banyak orang dibutuhkan untuk mengganti suatu bentangan jalan serupa dalam 50 jam 24 menit, sambil menganggap bahwa standar kerja tetap konstan. [5] 5. Itu membutuhkan 3 jam 15 menit untuk terbang dari kota A ke kota B pada suatu kecepatan konstan. Cari berapa lama perjalanan memakan waktu jika (a) Kecepatan 1 2 1 kali dari kecepatan asli dan (b) Jika kecepatan adalah ¾ dari kecepatan asli. [(a) 2 jam 10 menit (b) 4 jam 20 menit] ___________________________________________________________________ 1.3 Desimal Sistem desimal bilangan-bilangan didasarkan atas digit-digit 0 hingga 9. Suatu jumlah seperti 53.17 disebut suatu fraksi desimal, suatu poin desimal memisahkan bagian bulat, yaitu 53, dari bagian fraksi, yaitu 0.17. Suatu bilangan yang mana dapat diekspresikan secara tepat sebagai suatu fraksi desimal disebut suatu desimal terbagi habis (terminating decimal) dan yang tidak dapat dinyatakan secara tepat sebagai suatu fraksi desimal disebut desimal-desimal tidak terbagi habis (non-terminating decimal). Dengan demikian  2 3 1.5 adalah suatu desimal terbagi habis tetapi  3 4 1.33333… adalah suatu desimal tidak terbagi habis. 1.33333…dapat ditulis sebagai 1.3 disebut ‘pengulangan 1 poin-3’. Jawaban untuk suatu desimal tidak terbagi habis dapat dinyatakan dalam dua cara, tergantung pada ketepatan dibutuhkan: (i) benar untuk suatu bilangan dari gambaran-gambaran signifikan, yaitu gambaran- gambaran yang mana berarti sesuatu, dan (ii) benar untuk suatu bilangan dari tempat-tempat desimal, yaitu bilangan gambaran- gambaran setelah poin desimal.
  • 10. Digit terakhir dalam jawaban itu tidak berubah jika digit berikut di sebelah kanan berada dalam kelompok bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4, tetapi ditambah 1 jika digit berikut di sebelah kanan berada dalam kelompok bilangan-bilangan 5, 6, 7, 8, atau 9. Dengan demikian desimal tidak terbagi habis 7.6183…menjadi 7.62, benar untuk gambaran- gambaran signifikan 3, sejak digit berikut di sebelah kanan adalah 8, yang mana dalam kelompok, yang mana berada dalam kelompok bilangan-bilangan 5, 6, 7, 8 atau 9. Juga 7.6183…menjadi 7.618 benar untuk tempat-tempat desimal 3, sejak digit berikut di sebelah kanan adalah 3, yang mana berada dalam kelompok bilangan 0, 1, 2, 3, atau 4. Soal 14. Evaluasi 42.7 + 3.04 + 8.7 + 0.006 Bilangan-bilangan ditulis agar poin-poin desimal berada di bawah satu sama lain. Setiap kolom ditambah, mulai dari sebelah kanan. 42.7 3.04 8.7 0.06 _______ 54.50 _______ Dengan demikian 42.7 + 3.04 + 8.7 + 0.006=54.50 Soal 15. Ambil 81.70 dari 87.23 Angka-angka ditulis dengan poin-poin desimal di bawah satu sama lain. 87.23 - 81.70 ________ 5.53 _________ Dengan demikian 87.23 – 81.70 = 5.53 Soal 16. Cari nilai 23.4 – 17.83 – 57.6 + 32.68 Jumlah fraksi-fraksi desimal positif adalah 23.4 + 32.68 = 56.08 Jumlah fraksi-fraksi desimal negatif adalah 17.83 + 57.6 =75.43
  • 11. Ambil jumlah fraksi-fraksi desimal negatif dari jumlah fraksi-fraksi desimal positif memberi: 56.08 – 75.43 Yaitu : - (75.43 – 56.08)= - 19.35 Soal 17. Tentukan nilai 74.3 x 3.8 Ketika mengalikan fraksi-fraksi desimal : (i) bilangan-bilangan dikalikan jika mereka adalah bilangan-bilangan bulat, dan (ii) posisi poin desimal dalam jawaban adalah bahwa ada sebanyak digit ke sebelah kanan dari itu seperti jumlah digit-digit ke sebelah kanan dari poin-poin desimal dari dua bilangan dikalikan bersama-sama. Dengan demikian (i) 743 38 _____ 5944 22290 _______ 28234 (ii) Seperti ada (1+1) = 2 digit ke sebelah kanan dari poin-poin desimal dari dua bilangan sedang dikalikan bersama-sama (74.3 x 3.8), kemudian 74.3x3.8= 282.34 Soal 18. Evaluasi 37.81 . . 1.7, benar untuk (i) 4 gambaran signifikan dan (ii) 4 tempat desimal. 37.81 . . 1.7= 7.1 81.37 Penyebut diubah menjadi suatu bilangan bulat dengan mengalikan dengan 10 untuk menyamakan fraksi. Dengan demikian 17 1.378 107.1 1081.37 7.1 . . 81.37  x x Pembagian yang panjang itu adalah pembagian panjang dari bilangan-bilangan bulat dan empat langkah pertama ditunjukkan : 24117.22 100000.37817
  • 12. 34 ______________ 38 34 _____ 41 34 ____ 70 68 ____ 20 (i) 37.81 . . 1.7 =22.24, benar untuk 4 gambaran signifikan, dan (ii) 37.81 . . 1.7 = 22.2412, benar untuk 4 tempat desimal Soal 19. Ubah (a) 0.4375 pada suatu fraksi yang tepat dan (b) 4.285 pada suatu bilangan campuran. (a) 0.4375 dapat ditulis sebagai 10000 100004375.0 x tanpa mengubah nilainya, Yaitu : 0.4375= 10000 4375.0 Dengan membatalkan 16 7 80 35 400 175 2000 875 10000 4375  Yaitu 0.4375= 16 7 (b) dengan serupa, 4, 285 = 200 57 4 1000 285 4  Soal 20. Nyatakan sebagai fraksi-fraksi desimal : (a) 16 9 dan (b) 5 8 7
  • 13. (a) Untuk mengubah suatu fraksi yang tepat, pembilang dibagi dengan penyebut. Pembagian dengan 16 dapat dilakukan oleh metode pembagian yang panjang, atau lebih sederhana, dengan membagi dengan 2 dan kemudian dengan 8: 50.4 00.92 5625.0 5000.48 Dengan demikian  16 9 0.5652 (b) Untuk bilangan-bilangan campuran, hanya penting untuk mengubah bagian fraksi yang tepat dari bilangan campuran untuk suatu bilangan desimal. Dengan demikian berhubungan ⅞ memberi 875.0 78 yaitu : 875.0 8 7  Dengan demikian 5 8 7 =5.875 __________________________________________________________________ Sekarang coba latihan berikut Latihan 3 Soal-soal lebih jauh tentang desimal Dalam soal-soal 1 hingga 6, tentukan nilai-nilai pernyataan-pernyataan diberikan: 1. 23.6 + 14.71 – 18. 9 – 7.421 [11.989] 2. 73.84 – 113.247 + 8.21 – 0.0068 [-31.265] 3. 3.8 x 4.1 x 0.7 [10.906] 4. 374.1 x 0.006 [2.2446] 5. 421.8 . . 17, (a) benar untuk 4 gambaran signifikan dan (b) benar untuk 3 tempat desimal. [(a) 24.81 (b) 24.812] 6. 3.2 0147.0 , (a) benar untuk 5 tempat desimal dan (b) benar untuk 2 gambar signifikan. [(a) 0.00639 (b)0.0064] 7.Ubah jadi fraksi-fraksi yang tepat : (a) 0.65 (b) 0.84 (c) 0.0125 (d) 0.282 dan (e) 0.024 [(a) 20 13 (b) 25 21 (c) 80 1 (d) 500 141 (e) 125 3 ]
  • 14. 8. Ubah menjadi bilangan campuran: (a) 1.82 (b) 4. 275 (c) 14.125 (d) 15.35 dan (e) 16.2125 [(a) 50 41 1 (b) 40 11 4 (c) 8 1 14 (d) 15 20 7 (e) 16 80 17 ] Dalam soal-soal 9 hingga 12, nyatakan sebagai fraksi-fraksi desimal untuk ketepatan yang dinyatakan: 9. 9 4 , benar untuk 5 gambaran signifikan [0.44444] 10. 27 17 , benar untuk 5 tempat desimal [0.62963] 11. 16 9 1 , benar untuk 4 gambaran signifikan [1.563] 12. 37 31 13 , benar untuk 2 tempat desimal [13.84] _____________________________________________________________ 1.4 Persentase-Persentase Persentase-persentase digunakan digunakan untuk memberi suatu standar umum dan merupakan fraksi-fraksi memiliki angka 100 sebagai penyebut-penyebut mereka. Contoh: 25 persen berarti 100 25 yaitu 4 1 dan ditulis 25%. Soal 21. Nyatakan sebagai persentase-persentase: (a) 1.875 (b) 0.0125 Suatu fraksi desimal diubah menjadi suatu persentase dengan mengalikan dengan 100. Dengan demikian (a) 1.875 berhubungan dengan 1.875 x 100% adalah187.5% (b) 0.0125 berhubungan dengan 0.0125 x 100% adalah 1.25% Soal 22. Nyatakan sebagai persentase-persentase:
  • 15. (a) 16 5 dan (b) 1 5 2 Untuk mengubah fraksi-fraksi menjadi persentase-persentase, mereka (i) diubah menjad fraksi-fraksi desimal dan (ii) dikalikan dengan 100. (a) Dengan pembagian, 16 5 = 0.3125, karena itu 16 5 berhubungan dengan 0.3125 x 100% adalah 31.25%. (b) Serupa, 1 5 2 =1.4 ketika dinyatakan sebagai suatu fraksi desimal Karena itu 1 5 2 =1.4 x 100%= 140%. Soal 23. Itu mengambil waktu menjalankan suatu bagian mesin tertentu. Gunakan suatu tipe peralatan baru, waktu dapat dikurangi 15%. Hitung waktu baru yang dibutuhkan 15% dari 15 menit = 100 750 50 100 15 x = 7.5 menit Karena itu waktu baru yang dibutuhkan adalah 50 – 7.5 = 42.5 menit Secara alternatif, waktu dikurangi 15%, kemudian itu sekarang mengambil 85% dari waktu yang asli, adalah 85% dari 50 = 5.42 100 4250 50 100 85 x menit, seperti di atas. Soal 24. Cari 12.5% dari £378 12.5% dari £378 berarti 378 100 5.12 x , sejak persen berarti ‘per seratus’. Karena itu, 12.5 dari £378= 100 5.12 x378= 378 8 1 x = 8 378 =£47.25 Soal 25. Nyatakan 25 menit sebagai suatu persentase 2 jam, benar untuk hampir 1%. Bekerja dalam unit-unit menit, 2 jam = 120 menit. Karena itu 25 menit adalah ke 120 25 dari 2 jam. Dengan membatalkan,  120 25 24 5 Nyatakan 24 5 sebagai suatu fraksi desimal memberi 0.2083. Kalikan dengan 100 untuk mengubah fraksi desimal untuk suatu persentase memberi:
  • 16. 0.2083 x 100= 20.83% Dengan demikian 25 menit adalah 21% dari 2 jam, benar untuk hampir 1%. Soal 26. Suatu kadar perak Jerman terdiri dari 60% tembaga, 25% seng dan 15% nikel. Tentukan massa-massa tembaga, seng dan nikel dalam suatu blok kadar 3.74 kg. Oleh proporsi langsung: 100% berhubungan dengan 3.74 kg 1% berhubungan dengan 0374.0 100 74.3  kg 60% berhubungan dengan 60 x 0.0374 = 2.244 kg 25% berhubungan dengan 25 x 0.0374 = 0.935 kg 15% berhubungan dengan 15 x 0.0374 = 0.561 kg Dengan demikian, massa-massa tembaga, seng dan nikel adalah 2.244 kg, 0.935 kg, dan 0.561 kg. (Periksa 2.244 + 0.935 + 0.561 =3, 74) Sekarang coba latihan berikut Latihan 4. Soal-soal Persentase-persentase lebih jauh 1. Ubah menjadi persentase-persentase: (a) 0.057 (b) 0.374 (c) 1.285 [(a) 5.7% (b) 3.74 (c)128.5%] 2. Nyatakan sebagai persentase-persentase, benar untuk 3 gambaran signifikan: (a) 33 7 (b) 24 19 (c) 1 16 11 [(a) 21.2% (b) 79.2% (c) 169%] 3. Kalkulasi benar untuk 4 gambaran signifikan : (a) 18% dari 2758 ton (b) 47% dari 18.42 gram (c) 147% dari 14.1 detik [(a) 496.4 t (b) 8.657 gram (c) 20.73 s] 4. Ketika 1600 kancing palang (bolt) dibuat, 36 tidak memuaskan. Tentukan persentase tidak memuaskan. [2.25%] 5. Nyatakan : (a) 140 kg sebagai suatu persentase dari 1 t (b) 47 s sebagai suatu persentase dari 5 menit (c) 13.4 cm sebagai suatu persentase dari 2.5 menit. [(a) 14% (b) 15.67% (c) 5.36%]
  • 17. 6.Suatu blok kadar monel terdiri dari 70%nikel dan 30% tembaga. Jika itu mengandung 88.2 gram nikel, tentukan massa tembaga dalam blok. [37.8%] 7. Sebuah mesin penggerek seharusnya dipasang untuk 250 rev/menit. Kecepatan terdekat yang tersedia atas mesin itu adalah 268 rev/menit. Hitung persentase atas kecepatan. [7.2%] 8. 2 kg suatu campuran mengandung 30% elemen A, 45% elemen B dan 25% elemen C. Tentukan massa-massa dari 3 elemen itu sekarang. [A.0.6 kg B. 0.9 kg C. 0.5 kg] 9. Suatu campuran konkrit mengandung 7 bagian dengan volume barang pemberat, 4 bagian dengan volume pasir dan dua bagian dengan volume semen. Tentukan persentase dari masing-masing 3 pemilih (constituent) ini benar untuk hampir 1% dan massa semen dalam suatu campuran kering dua ton, benar untuk 1 gambaran signifikan. [54%, 31%, 15%, 0.3 t] 2 ___________________________________________________________________ Bentuk Pangkat-pangkat dan Standar _____________________ 2.1 Pangkat-Pangkat Faktor-faktor terendah dari 2000 adalah 2x2x2x2x5x5x5. Faktor-faktor ini ditulis sebagai 24 x 53, di mana 2 dan 5 disebut dasar-dasar dan bilangan-bilangan 4 dan 3 disebut pangkat-pangkat. Ketika suatu pangkat adalah suatu bilangan bulat, itu disebut sebuah daya. Dengan demikian, 24 disebut ‘dua pada daya empat’ dan memiliki suatu dasar 2 dan suatu pangkat 4. Nama-nama khusus dapat digunakan ketika pangkat-pangkat adalah 2 dan 3, ini disebut ‘persegi’ dan ‘kubik’. Dengan demikian 72 disebut ‘7 persegi’ dan 93 disebut 9 kubik. Ketika tidak ada pangkat ditunjukkan, daya adalah 1, adalah 2 berarti 21. Resiprokal
  • 18. Resiprokal dari suatu bilangan adalah ketika pangkat adalah -1 dan nilainya diberikan 1, dibagi dengan bilangan dasar. Dengan demikian resiprokal 2 adalah 2-1 dan nilainya adalah  2 1 0.5. Secara serupa, resiprokal 5 adalah 5-1 yang mana berarti  5 1 0.2 Akar persegi Akar persegi dari suatu bilangan adalah ketika pangkat adalah 2 1 , akar persegi dari 2 ditulis sebagai 2 ½ atau 2 . Nilai suatu akar persegi adalah nilai dari dasar mana ketika dikalikan dengan itu sendiri memberi bilangan itu. Sejak 3x3=9, kemudian 9 =3. Akan tetapi, (-3) x (-3) =9, jadi 9 =-3. Selalu ada dua jawaban ketika mencari akar persegi dari suatu bilangan dan ini ditunjukkan dengan menaruh baik tanda a+ dan a– di depan jawaban untuk suatu masalah akar persegi. Demikian 9 =±3 dan 4 ½ = 4 =±2, dan seterusnya. Hukum pangkat-pangkat Ketika menyederhanakan perhitungan-perhitungan melibatkan pangkat-pangkat, peraturan-peraturan atau hukum-hukum dasar tertentu dapat diterapkan, disebut hukum- hukum pangkat-pangkat. Hal-hal ini diberikan berikut: (i) Ketika mengalikan dua atau lebih bilangan memiliki dasar yang sama, pangkat- pangkat ditambah. Dengan demikian 32 x 34 = 32+4 = 36 (ii) Ketika suatu bilangan dibagi dengan suatu bilangan memiliki dasar yang sama, pangkat-pangkat dikurangi. Dengan demikian 2 5 3 3 35-2=33 (iii) Ketika suatu bilangan yang dinaikkan pada suatu daya dinaikkan pada suatu daya yang lebih jauh, pangkat-pangkat dikalikan. Dengan demikian (35)2 = 35x2= 310 (iv) Ketika suatu bilangan memiliki suatu pangkat=0, nilainya adalah 1. Dengan demikian 30= 1
  • 19. (v) Suatu bilangan dinaikkan pada suatu daya adalah resiprokal dari bilangan dinaikkan pada suatu daya positif. Dengan demikian 3-4 = 4 3 1 , secara serupa, 3 2 1 23. (vi) Ketika suatu bilangan dinaikkan pada suatu daya fraksi penyebut fraksi itu adalah akar bilangan dan pembilang adalah daya. Dengan demikian 8⅔=  23 2 28  =4 dan 25 ½ =  12 1 2525 ±5 Catatan ≡ 2 2.2.Soal-soal tentang Pangkat-Pangkat dikerjakan Soal 1. Evaluasi (a) 52 x 53., (b) 32 x 34 x 3 dan (c) 2 x 22 x 25 Dari hukum (i) (a) 52 x 53 = 5(2+3) = 5x5x5x5x5=3125 (b) 32 x 34 x 3 = 3 (2+4+1)= 37 = 3 x 3 x …sampai 7 = 2187 (c) 2 x 22 x 25 = 2(1+2+5) = 28 = 256 Soal 2. Cari nilai (a) )35( 3 5 7 7 7   =72=49 (b)   )47( 4 7 5 5 5 53= 125 Soal 3. Evaluasi (a) 52 x 53 . . 54 dan (b) (3 x 35) . . (32 x 33) Dari hukum (i) dan (ii) : (a) 52 x 53 4 5 . . = 4 5 4 )32( 4 32 5 5 5 5 5 55   x = 5(5-4) =51=5 (b) (3 x 35) . . (32 x 33)=    5 6 )32( )51( 32 5 3 3 3 3 33 33 x x 36-5=31=3 Soal 4. Sederhanakan : (a) (23)4 (b) (32)5 menyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk pangkat. (a) (23)4=23x4= 212 (b) (32)5= 32x5 =310
  • 20. Soal 5. Evaluasi :   24 32 1010 10 x Dari hukum-hukum pangkat-pangkat:   6 6 )24( )32( 24 32 10 10 10 10 1010 10    x = 106-6 =100 =1 Soal 6. Cari nilai dari (a) 57 43 22 22 x x dan (b)   9 32 33 3 x (a)     12 7 57 43 57 43 2 2 2 2 22 22    x x =27-12= 2-5 = 32 1 2 1 5  (b)   81 1 3 1 33 3 3 3 3 33 3 4 4106 10 6 91 32 9 32    x x Sekarang coba latihan berikut Latihan 5. Soal-soal Lebih Jauh Tentang Pangkat-Pangkat Pada soal-soal 1 hingga 10, sederhanakan pernyataan-pernyataan yang diberikan, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk pangkat dan dengan pangkat-pangkat positif: 1. (a)33 x 34 = (b)42 x 43 x 44 [(a) 37 (b) 49] 2. (a)23 x 2 x 22= (b)72 x 74 x 7 x 73 [(a) 22 (b) 710] 3. (a) 3 4 2 2 (b) 2 7 3 3 [(a) 2 (b) 35] 4. (a) 56 . . 53 (b) 713/710 [(a) 53 (b) 73] 5. (a) (72)3 (b) (32)3 [(a) 76 (b) 36] 6. (a) 4 32 2 22 x (b) 5 47 3 33 x [(a)2 (b) 36]
  • 21. 7. (a) 32 7 55 5 x (b) 2 5 1313 13 x [(a) 52 (b) 132] 8.(a)    2 32 273 39 x x (b)    3 2 82 416 x x [(a)34 (b)1] 9.(a) 4 2 5 5   (b) 3 42 3 33  x [(a) 52 (b) 5 3 1 ] 10. (a) 4 32 77 77   x x (b) 62 543 222 222 xx xx   [(a) 72 (b) 2 1 ] __________________________________________________________ 2.3 Soal-Soal dikerjakan yang lebih jauh tentang Pangkat-Pangkat Soal 7. Evaluasi 43 73 55 53 x x Hukum-hukum pangkat-pangkat juga menerapkan pada istilah-istilah memiliki dasar yang sama. Kelompokkan istilah-istilah memiliki dasar yang sama, dan kemudian menerapkan hukum-hukum pangkat-pangkat pada setiap kelompok-kelompok secara bebas memberikan: )37()43( 3 7 4 3 43 73 53 5 5 3 3 35 53   xx x x =3-1 x 54 = 3 1 208 3 625 3 5 1 4  Soal 8. Cari nilai dari   344 2253 327 732 xx xx   4223543 344 2253 732 327 732   x xx xx xx = 2-1 x 32 x 70 = 2 1 4 2 9 13 2 1 2 xx
  • 22. Soal 9. Evaluasi (a)4½ (b) 16¾ (c)27⅔ (d) 9-½ (a) 4½ = 4 =±2 (b) 16 ¾ = 4 3 16 =(±2)3 = ±8 (Catat bahwa tidak apa-apa apakah akar ke-4 dari 16 ditemukan pertama atau apakah 16 kubik ditemukan pertama-jawaban yang sama akan berhasil) (c) 27⅔ = 3 2 27 = (3)2 =9 (d) 9-½= 3 1 3 1 9 1 9 1 2/1    Soal 10. Evaluasi 5/22 3/15.1 322 84  x x 41.5=4 3/2 = 3 4 =23 =8, 81/3 = 3 8 =2, 22=4 dan 32-2/5 = 4 1 2 1 32 1 32 1 25 25/2  Karena itu 16 1 16 4 1 4 28 322 84 5/22 3/15.1  x x x x Alternatif        )2(213 22 13 5/252 3/132/32 5/22 3/15.1 2 22 22 22 22 322 84    x x x x x x =24 = 16 Soal 11. Evaluasi 44 3352 53 5353 x xxx Bagilah setiap istilah dengan HCF (yaitu faktor umum tertinggi) dari 3 istilah, ialah 32 x 53, memberi: 32 44 32 33 32 52 44 3352 53 53 53 53 53 53 53 5353 x x x x x x x xx    =    34)24( 0)23(35)22( 53 5353    x xx = 12 0120 53 5353 x xx 
  • 23. = 45 28 59 13251   x xx Soal 12. Cari nilai 3344 52 5353 53 xx x  Untuk menyederhanakan aritmatika, setiap istilah dibagi dengan HCF dari semua istilah yaitu 32 x 55. Dengan demikian 3344 52 5353 53 xx x  = 32 33 32 44 32 52 53 53 53 53 53 53 x x x x x x  =            33233424 3522 5353 53    xx x = 0112 20 5353 53 xx x  = 345 25  = 48 25 Soal 13. Sederhanakan 3 23 5 2 5 3 3 4                     x Berikan jawaban dengan pangkat-pangkat positif Suatu fraksi dinaikkan pada suatu daya berarti bahwa baik penyebut dan pembilang fraksi dinaikkan pada daya, yaitu 3 33 3 4 3 4       Suatu fraksi dinaikkan pada suatu daya negatif yang memiliki nilai yang sama sebagai kebalikan dari fraksi dinaikkan pada suatu daya positif. Dengan demikian 2 2 2 22 2 3 5 1 5 3 1 5 3 1 5 3 x              = 2 2 3 5 Dengan serupa, 3 333 2 5 2 5 5 2             
  • 24. Dengan demikian 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 23 5 2 3 5 3 4 2 5 3 5 3 4 5 2 5 3 3 4 xx xx                      =       53 2 53 22 5 9 2323 332 xx x  Sekarang coba latihan berikut Latihan 6. Soal-soal lebih jauh tentang pangkat-pangkat Pada soal-soal 1 dan 2, sederhanakan pernyataan-pernyataan diberikan, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk pangkat dan dengan pangkat-pangkat positif: 1. (a) 44 23 35 53 x x (b) 345 22 773 37   xx x [(a) 2 53 1 x (b) 73 37 1 x ] 2. (a) 43 32 38 94 x x (b) 242 422 9225 358   xx xx [(a) 5 2 2 3 (b) 210 52 1 x ] 3. Evaluasi (a) 1 2 3 1        (b) 25.0 81 (c) 16 (-¼) (d) 2/1 9 4       [(a) 9 (b)±3 (c)± 2 1 (d) ± 3 2 ] Pada soal-soal 4 hingga 8, evaluasi pernyataan-pernyataan yang diberikan. 4. 2344 42 7373 79 xx x        148 147 5.   23 4224 162 432 x x        9 1 6. 2 5 3 3 2 2 1 23                           72 65 5
  • 25. 7. 2 4 9 2 3 4             [64] 8.           2/12/132 23/12/32 943 83  xx x       2 1 4 2.4 Bentuk Standar Suatu bilangan ditulis dengan satu digit ke kiri dari poin desimal dan dikalikan dengan 10 dinaikkan ke suatu daya yang dikatakan tertulis dalam bentuk standar. Dengan demikian 5837 disebut 5.837 x 103 dalam bentuk standar, dan 0.0415 ditulis sebagai 4.15 x 10-2 dalam bentuk standar. Ketika suatu bilangan ditulis dalam bentuk standar, faktor pertama disebut mantissa, dan faktor kedua disebut eksponen. Dengan demikian bilangan 5.8 x 103 memiliki suatu mantissa 5.8 dan suatu eksponen 103. (i) Bilangan-bilangan memiliki eksponen yang sama dapat ditambah atau dikurangi dalam bentuk standar dengan menambah atau mengurangi mantissa dan menjaga eksponen tetap sama. Dengan demikian 2.3 x 104 + 3.7 x 104 = (2.3 + 3.7) x 104 =6.0 x 104 dan 5.9 x 10-2 – 4.6 x 10-2 = (5.9 – 4.6) x 10-2 = 1.3 x 10-2 Ketika bilangan-bilangan memiliki eksponen-eksponen berbeda, satu cara dari menambah atau mengurangi bilangan-bilangan adalah menyatakan satu dari bilangan- bilangan dalam bentuk nonstandard, agar kedua bilangan memiliki eksponen yang sama. Dengan demikian: 2.3 x 104 + 3.7 x 103 = 2.3 x 104 + 0.37 x 104 = (2.3 + 0.37) x 104 = 2.67 x 104 Alternatif, 2.3 x 104 + 3.7 x 103 = 23000 + 3700 =26700
  • 26. = 2.67 x 104 (ii) Hukum-hukum pangkat-pangkat digunakan ketika mengalikan atau membagi bilangan-bilangan diberikan dalam bentuk standar. Contoh (2.5 x 103) x (5 x 102) =(2.5 x 5) x (103+2) =12.5 x 105 atau 1.25 x 106 Serupa   24 2 4 10 5.1 6 105.1 106 x x x 4 x 102 2.5 Soal-soal dikerjakan tentang bentuk standar Soal 14. Nyatakan dalam bentuk standar: (a) 38.71 (b)3746 (c)0.0124 Untuk suatu bilangan untuk menjadi bentuk standar, itu dinyatakan dengan hanya satu digit ke kiri dari poin desimal. Dengan demikian: (a)38.71 harus dibagi dengan 10 untuk mencapai satu digit ke kiri dari poin desimal dan itu harus juga dikalikan dengan 10 untuk mengutamakan persamaan, yaitu: 38.71 = 10 10 71.38 x 3.871 x 10 dalam bentuk standar (b) 3746= 1000 1000 3746 x = 3.746 x 103 dalam bentuk standar (c) 0.0124 =0.0124 x 100 24.1 100 100  =1.24 x 10-2 dalam bentuk standar Soal 15. Nyatakan bilangan-bilangan berikut, yang mana dalam bentuk standar, sebagai bilangan-bilangan desimal : (a)1.725 x 10-2 (b) 5.491 x 104 (c) 9.84 x 100 (a) 1.725 x 10-2 =  100 725.1 0.01725 (b) 5.491 x 104 =5.491 x 10000 =54910 (c) 9.84 x 100 = 9.84 x 1 =9.84 (sejak 100=1) Soal 16. Nyatakan dalam bentuk standar, benar untuk 3 gambaran signifikan: (a) 8 3 (b) 19⅔ (c) 741 16 9
  • 27. (a) 8 3 =0.375, dan menyatakan itu dalam bentuk standar memberi:0.375= 3.75 x 10-1 (b) 19⅔= 19.6 = 1.97 x 10 dalam bentuk standar, benar untuk 3 gambaran signifikan (c) 741  16 9 741.5625= 7.42 x 102 dalam bentuk standar, benar untuk 3 gambaran signifikan Soal 17. Nyatakan bilangan-bilangan berikut, diberikan dalam bentuk standar, sebagai bilangan-bilangan fraksi-fraksi atau bilangan-bilangan campuran : (a) 2.5 x 10-1 (b) 6.25 x 10-2 (c) 1.354 x 102 (a) 2.5 x 10-1 = 4 1 100 25 10 5.2  (b) 6.25 x 10-2 = 16 1 10000 625 100 25.6  (c) 1.354 x 102 =135.4 =135 5 2 135 10 4  Sekarang coba latihan berikut Latihan 7. Soal-soal lebih jauh tentang bentuk standar Pada soal-soal 1-4, nyatakan dalam bentuk standar: 1. (a) 73.9 (b) 28.4 (c)197.72 [(a) 7.39 x 10 (b) 2.84 x 10 (c) 1.9762x102] 2. (a)2748 (b) 33170 (c) 274218 [(a) 2.748 x 103 (b) 3.317 x 104 (c) 2.74218 x 105] 3. (a)0.2401 (b)0.0174 (c) 0.00923 [(a)2.401 x 10-1 (b) 1.74 x 10-2 (c) 9.23 x 10-3] 4 (a) 2 1 (b)11 8 7 (c) 130 5 3 (d) 32 1 [(a)5 x 10-1 (b)1.1875 x 10 (c)1.306 x 102 (d) 3.125 x 10-2] Pada soal-soal 5 dan 6, nyatakan bilangan-bilangan diberikan sebagai faktor-faktor bilangan-bilangan bulat atau desimal 5. (a) 1.01 x 103 (b) 9.327 x 102 (c)5.41 x 104 (d) 7 x 100 [(a) 1010 (b) 932.7 (c) 54100 (d) 7] 6. (a)3.89 x10-2 (b) 6.741 x 10-1 (c) 8 x 10-3
  • 28. [(a) 0.0389 (b) 0.6741 (c)0.008] 2.6 Soal-soal dikerjakan tentang bentuk standar yang lebih jauh Soal 18. Cari nilai dari (a) 7.9 x 10-2 – 5.4 x 10-2 (b) 8.3 x 103 +5.415 x 103 dan (c) 9.293 x 102 + 1.3 x 103 menyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar Bilangan-bilangan memiliki eksponen yang sama dapat ditambah atau dikurangi dengan menambah atau mengurangi mantissa dan menjaga eksponen tetap sama. Dengan demikian (a) 7.9 x 10-2 – 5.4 x 10-2 =(7.9 – 5.4) x 10-2 = 2.5 x 10-2 (b) 8.3 x 103 + 5.415 x 103 = (8.3 + 5.415) 103 = 1.3715 x 104 dalam bentuk standar (c) Sejak hanya bilangan-bilangan yang memiliki eksponen-eksponen yang sama dapat ditambah dengan tambahan lurus mantissa, bilangan-bilangan diubah pada bentuk ini sebelum menambah. Dengan demikian: 9.293 x 102 + 1.3 x 103 = 9.293 x 102 + 13 x 102 = (9.293 + 13) x 102 = 22.293 x 102 = 2.2293 x 103 dalam bentuk standar Alternatif, bilangan-bilangan dapat dinyatakan sebagai fraksi-fraksi desimal, memberi: 9.293 x 102 + 1.3 x 103 =929.3 + 1300= 2229.3 = 2. 2293 x 103 dalam bentuk standar seperti diperoleh sebelumnya. Metode ini sering merupakan cara yang teraman dari melakukan jenis masalah ini. Soal 19. Evaluasi (a) (3.75 x 103) (6 x 104) dan (b) 2 5 107 105.3 x x nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar (a) (3.75 x 103) (6 x 104) = (3.75 x 6) (103+4)
  • 29. = 22.50 x 107 = 2.25 x 108 (b) 25 2 5 10 7 5.3 107 105.3   x x x = 0.5 x 103 = 5 x 102 __________________________________________ Sekarang coba latihan berikut Latihan 8. Soal-soal tentang Bentuk Standar Lebih Jauh Pada soal-soal 1 hingga 4, cari nilai-nilai pernyataan-pernyataan diberikan, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar: 1. (a)3.7 x 102 + 9.81 x 102 (b) 1.431 x 10-1 +7.3 x 10-1 [(a) 1.351 x 103 (b) 8.731 x 10-1] 2. (a) 4.831 x 102 + 1.24 x 103 (b) 3.24 x 10-3 + 1.11 x 10-4 [(a) 1.7231 x 103 (b) 3.129 x 10-3] 3. (a) (4.5 x 10-2) (3 x 103) (b) 2 x (5.5 x 104) [(a) 1.35 x 102 (b) 1.1 x 105] 4. (a) 5 3 103 106   x x (b)     4 23 108.4 103102 x xx  [(a)2 x 102 (b) 1.5 x 10-3] 5. Tulis pernyataan-pernyataan berikut dalam bentuk standar: (a) Kepadatan aluminium adalah 2710 m-3 [2.71 x 103 kg m-3] (b)Rasio Poisson untuk emas adalah 0.44 [4.4 x 10-1] (c) Rintangan untuk ruang gratis adalah 376.73 Ω [3.7673 x 102 Ω] (d) Energi sisa elektron adalah 0.511 MeV [5.11 x 10-1 MeV] (e) Rasio charge-massa proton adalah 95789700 C kg-1 [ 9.57897 x 107 C kg-1] (f) Volume normal dari suatu gas yang sempurna adalah 0.02241 m3 mol-1 [2.241 x 10-2 m3 mol-1] 3
  • 30. _______________________________________________________ Sistem-Sistem Bilangan Komputer _____________________________________________________ 3.1 Bilangan-bilangan yang terdiri dari dua bagian (binary) Sistem bilangan-bilangan 234.5 adalah ekuivalen dengan 2 x 102 + 3 x 101 + 4 x 100 + 5 x 10-1 Adalah jumlah dari istilah-istilah berisi : (satu digit) dikalikan dengan (dasar yang dinaikkan pada suatu daya). Dalam sistem bilangan-bilangan binary, dasar adalah 2, jadi 1101.1 adalah ekuivalen dengan 1 x 23 + 3 x 101 + 4 x100 + 5 x 10 -1 Dengan demikian bilangan desimal ekuivalen dengan bilangan binary 1101.1 adalah 8 + 4 + 0 + 1 + ½, yaitu 13.5 Yaitu 1101.12 = 13.510, akhiran-akhiran 2 dan 10 menunjukkan sistem bilangan-bilangan binary dan desimal. Soal 1. Ubah 110112 ke suatu bilangan desimal Dari atas: 1 x 24 + 1 x 23 + 0 x 22 + 1x 21 + 1 x 20 = 16 + 8 + 0 + 2 + 1 = 2710 Soal 2. Ubah 0.10112 menjadi suatu fraksi desimal 0.10112 = 1 x 2-1 + 0 x 2-2 + 1 x 2-3 + 1 x 2-4 =1 x  2 1 0 x 2 2 1 + 1 x 3 2 1 + 1 x 4 2 1 = 16 1 8 1 2 1  = 0.5 + 0.125 + 0.0625 = 0.687510 Soal 3. Ubah 101.01012 pada suatu bilangan desimal 101.0102 = 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 + 0 x 2-1 + 1 x 2-2 + 0 x 2-3 + 1 x 2-4 = 4 + 0 + 1 + 0 + 0.25 + 0 + 0.25 = 5.132510
  • 31. ________________________________________________ Sekarang coba latihan berikut Latihan 9. Soal-soal lebih jauh tentang konversi binary ke bilangan-bilangan desimal Pada soal-soal 1 hingga 4, ubah bilangan-bilangan binary yang diberikan menjadi bilangan-bilangan desimal 1. (a) 110 (b) 1011 (c) 1110 (d) 1001 [(a) 610 (b) 1110 (c) 1410 (d) 910] 2. (a) 10101 (b) 11001 (c) 101101 (d) 110011 [(a) 2110 (b) 2510 (c) 4510 (d)5110] 3. (a) 0.1101 (b) 0.11001 (c) 0.00111 (d) 0.01011 [(a)0.812510 (b)0.7812510 (c)0.2187510 (d)0.3437510] 4. (a) 11010.11 (b)10111.011 (c)110101.0111 (d)11010101.10111 [(a)26.7510 (b) 23.37510 (c)53.437510 (d)213.7187510] 3.3 Konversi desimal ke binary Suatu bilangan desimal bulat dapat diubah menjadi suatu bilangan binary yang berhubungan dengan membagi secara berulang dengan dua dan mencatat bilangan tertinggal pada setiap tahap, sebagaimana ditunjukkan di bawah untuk 3910 2 39 Sisa 2 19 1_________ 2 9 1 2 4 1 2 2 1 2 1 0 0 1 (paling 1 0 0 1 1 1 (paling kurang signifikan) signifikan) Hasil diperoleh dengan menulis digit puncak dari sisa sebagai yang paling kurang signifikan (suatu potongan adalah suatu digit binary dan potongan paling kurang signifikan adalah satu yang di sebelah kanan). Potongan dasar dari sisa adalah potongan paling signifikan, yaitu potongan di sebelah kiri. Dengan demikian, 3910 = 1001112
  • 32. Bagian fraksional dari suatu bilangan desimal dapat diubah menjadi suatu bilangan binary dengan mengalikan secara berulang dengan 2, seperti ditunjukkan di bawah untuk fraksi 0.625. 0.625 x 2 = 1. 250 0.250 x 2 = 0. 500 0.500 x 2 = 1. 000 (Potongan paling signifikan). 1 0 1(Potongan paling kurang signifikan) Untuk fraksi-fraksi, potongan paling signifikan dari hasil adalah potongan puncak diperoleh dari bagian bulat dari hasil adalah potongan dasar diperoleh dari bagian bulat perkalian dengan dua. Dengan demikian 0.62510 = 0.1012 Soal 4. Ubah 4710 menjadi suatu bilangan binary Dari atas, membagi berulang dengan dua dan mencatat sisa memberi: 2 47 Sisa 2 23 1 2 11 1 2 5 1 2 2 1 2 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 Dengan demikian 4710 = 1011112 Soal 5. Ubah 0.4062510 menjadi suatu bilangan desimal Dari atas, mengalikan secara berulang dengan 2 memberi: 0.40625 x 2 = 0. 8125 0.8125 x 2 = 1. 625 0.625 x 2 = 1. 25 0.25 x 2 = 0. 5 0.5 x 2 = 1. 0
  • 33. 0 1 1 0 1 Yaitu 0.4062510 = 0.011012 Soal 6. Ubah 58.312510 menjadi suatu bilangan binary Bagian bulat dibagi secara berulang dengan 2, memberi 2 58 Sisa 2 29 0 2 14 1 2 7 0 2 3 1 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 Bgaian fraksi dikalikan secara berulang dengan dua memberi: 0.3125 x 2 0.625 0.625 x 2 1.25 0.25 x 2 0.5 0.5 x 2 1.0 Dengan demikian 58.312510 = 111010.01012 Sekarang coba latihan berikut Latihan 10. Soal-soal lebih jauh tentang konversi desimal menjadi bilangan-bilangan desimal Pada soal-soal 1 hingga 4, ubah bilangan-bilangan desimal yang diberikan menjadi bilangan-bilangan binary. 1. (a)5 (b)15 (c)19 (d) 29 [(a)1012 (b) 11112 (c) 100112 (d) 111012] 2. (a) 31 (b)42 (c)57 (d) 63 [(a)111112 (b)1010102 (c) 1110012 (d) 1111112] 3. (a) 0.25 (b) 0.21875 (c) 0.28125 (d)0.59275 [(a) 0.012 (b) 0.001112 (c) 0.010012 (d) 0.100112] 4. (a) 47.40625 (b) 30.8125 (c)53.90625 (d) 61.65625 [(a)1011111.011012 (b) 11110.11012 (c)110101.111012 (d) 111101.101012]
  • 34. 3.4 Konversi bilangan desimal menjadi bilangan binary via oktal Untuk bilangan-bilangan bulat desimal mengandung beberapa digit, membagi secara berulang dengan 2, dapat menjadi suatu proses panjang. Pada kasus ini, itu biasanya dengan mudah mengubah sebuah bilangan desimal ke sebuah bilangan binary via sistem bilangan oktal. Sistem ini memiliki suatu akar 8, menggunakan digit-digit 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Bilangan bersepuluh (denary) sama dengan bilangan oktal 43178 adalah 4 x 83 + 3 x 82 + 1 x 81 + 1 x 80 Yaitu 4 x 512 + 3 x 64 + 1 x 8 + 7 x 1 atau 225510 Suatu bilangan bulat dapat diubah pada suatu bilangan oktal berhubungan dengan membagi secara berulang dengan 8 dan mencatat sisa pada setiap tahap, sebagaimana ditunjukkan pada 49310. 8 493 Sisa 8 61 5 8 71 5 0 7 7 5 5 Dengan demikian 49310 =7558 Bagian fraksi dari suatu bilangan desimal dapat diubah menjadi suatu bilangan oktal dengan mengalikan secara berulang dengan 8, seperti ditunjukkan untuk fraksi 0.437510. 0.4375 x 8= 3 5 0.5 x 8= 4 10 . 3 4 Untuk fraksi-fraksi, potongan paling signifikan adalah bilangan bulat puncak diperoleh dengan perkalian fraksi desimal dengan 8, dengan demikian 0.437510 = 0.348 Kode binary alami untuk digit-digit 0 hingga 7 ditunjukkan pada tabel 3.1, dan suatu bilangan oktal dapat diubah menjadi suatu bilangan binary dengan menulis 3 potongan yang berhubungan dengan digit oktal.
  • 35. Dengan demikian 4378 =100 011 1112 dan 26.358 = 010 110.011 1012 Tabel 3.1 _____________________________ Digit oktal Bilangan binary Alami ____________________________ 0 000 1 001 2 010 3 011 4 100 5 101 6 110 7 111 ____________________________ ‘0’ pada sebelah kiri ekstrim tidak berarti sesuatu, dengan demikian 26358 = 10 110.011 1012 Konversi desimal menjadi binary via oktal ditunjukkan pada soal-soal dikerjakan berikut. Soal 7. Ubah 371410 menjadi suatu bilangan binary, via oktal Bagilah secara berulang dengan 8 dan mencatat sisa memberi : 8 3714 Sisa 8 464 2 8 58 0 8 7 2 0 7 7 2 0 2 Dari tabel 3.1, 7208 =111 010 000 0102, yaitu 3714 = 111 010 000 0102 Soal 8. Ubah 0.5937510 menjadi suatu bilangan binary, via oktal Mengalikan secara berulang dengan 8,dan mencatat bilangan bulat, memberi 0.59375 x 8 = 4.75 0.45 x 8 = 6.00 . 4 6 Dengan demikian 0.5937510 = 0.468 Dari tabel 3.1, 0.468 = 0.100 0102
  • 36. Yaitu 0.5937510 = 0.100 112 Soal 9. Ubah 5613.9062510 menjadi suatu bilangan binary, via oktal Bagian bilangan bulat dibagi secara berulang dengan 8, mencatat sisa, memberi: 8 5613 Sisa 8 701 5 8 87 5 8 10 7 8 1 2 0 1 1 2 7 5 5 Bilangan oktal ini diubah menjadi suatu bilangan binary (lihat tabel 3.1) 127558 = 001 010 111 101 1012 Yaitu 561310= 1 010 111 101 1012 Bagian fraksional dikalikan secara berulang dengan 8 dan mencatat bagian bilangan bulat, memberi: 0.90625 x 8 = 7.25 0.25 x 8 = 2.00 . 7 2 Fraksi oktal ini diubah menjadi suatu bilangan binary (lihat tabel 3.1) 0.728 = 0. 111 0102 yaitu 0.9062510 = 0. 111 012 Dengan demikian 5613.9062510 =1010 111 101 101.111012 Soal 10. Ubah 11 110 011.100 012 menjadi suatu bilangan desimal via oktal Kelompokkan bilangan binary dalam bentuk 3 dari poin binary memberi : 011 110 011.100 0102 Gunakan tabel 3.1 untuk mengubah bilangan binary menjadi suatu bilangan oktal memberi : 363. 428 dan 363.428 = 3 x 82 +6 x 81 + 3 x 80 + 4 x 8-1 + 2 x 8-2 = 192 + 48 +3 + 0.5 + 0.03125 =243. 5312510 Sekarang coba latihan berikut
  • 37. Latihan 11. Soal-soal lebih jauh tentang konversi antara bilangan-bilangan desimal dan binary, via oktal Pada soal-soal 1 hingga 3, ubah bilangan-bilangan desimal yang diberikan menjadi bilangan-bilangan binary, via oktal: 1. (a)343 (b)572 (c) 1265 [(a) 1010101112 (b)10001111002 (c) 1001111000012] 2.(a) 0.46875 (b) 0.6875 (c) 0.71875 [(a)0.011112 (b) 0.10112 (c) 0.101112] 3. (a) 247.09375 (b) 514.4375 (c) 1716.78125] [(a)11110111.000112 (b) 1000000010.01112 (c) 11010110100.110012] 4 Ubah bilangan-bilangan binary berikut menjadi bilangan-bilangan desimal via oktal (a) 111.011 1 (b)101 001.01 (c) 1 110 011 011 010.001 1 [(a) 7.437510 (b) 41.2510 (c)7386.187510] _____________________________________ 3.5 Bilangan-bilangan Hexadesimal Kerumitan komputer-komputer membutuhkan sistem penomoran bentuk yang lebih tinggi seperti oktal (dasar 8) dan hexadecimal (dasar 16), yang mana merupakan bentanga-bentangan semata-mata dari sistem binary. Suatu sistem penomoran hexadecimal memiliki suatu akar 16 dan menggunakan digit-digit 16 bertentangan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. ‘A’ berhubungan dengan 10 dalam sistem denary, B ke 11, C ke 12, dan seterusnya. Untuk mengubah dari hexadesimal ke desimal Contoh: 1A16= 1 x 161 + A x 160 =1 x 161 + 10 x 1 = 16 + 10 = 26 Dengan serupa, 2E16 = 2 x 161 + E x 160 = 2 x 161 + 14 x 160 = 32 + 14 =4610 Dan IBF16 = 1 x 162 + B x 161 + F x 160 = 1 x 162 + 11 x 161 + 15 x 160 = 256 + 176 + 15 =44710
  • 38. Tabel 3.2 membandingkan bilangan-bilangan desimal, binary, oktal dan hexadesimal dan menunjukkan, contoh, bahwa 2310 = 101112 =278 =1716 Soal 11. Ubah bilangan-bilangan hexadesimal menjadi ekuivalen-ekuivalen desimal mereka: (a)7A16 (b) 3F16 (a) 7A16 =7 x161 + A x 160 = 7 x 16 + 10 x 1 = 112 + 10 = 122 Dengan demikian 7A16= 122 (b) 3F16 =3 x161 + F x 160 = 3 x 16 + 15 x 1 = 48 + 15 =63 Dengan demikian 3F16 =63 Soal 12. Ubah bilangan-bilangan hexadecimal menjadi ekuivalen-ekuivalen desimal mereka: (a) C916 (b) BD16 (a) C916=C x 161+ 9 x 160 = 12 x 16 + 9 x 1 =192 + 9 = 201 Dengan demikian C916=201 (b) BD16= B x 161 + D x 160 = 11 x 16 + 13 x 1 = 176 + 13 =189 Dengan demikian BD16 = 189 Soal 13. Ubah 1A4E16 menjadi suatu bilangan denary Tabel 3.2 ______________________________________________________ Desimal Binary Oktal Hexadesimal ______________________________________________________ 0 0000 0 0 1 0001 1 1 2 0010 2 2 3 0011 3 3 4 0100 4 4 5 0101 5 5 6 0110 6 6 7 0111 7 7 8 1000 10 8 9 1001 11 9 10 1010 12 A 11 1011 13 B
  • 39. 12 1100 14 C 13 1101 15 D 14 1110 16 E 15 1111 17 F 16 10000 20 10 17 10001 21 11 18 10010 22 12 19 10011 23 13 20 10100 24 14 21 10101 25 15 22 10110 26 16 23 10111 27 17 24 11000 30 18 25 11001 31 19 26 11010 32 1A 27 11011 33 1B 28 11100 34 1C 29 11101 35 1D 30 11110 36 1E 31 11111 37 1F 32 100000 40 20 ________________________________________________ 1A4E16 =1 x 163 + A x 162 + 4 x 161 + E x 160 =1 x 163 + 10 x 162 + 4 x 161 + 14 x 160 =1 x 4096 + 10 x 256 + 4 x 16 + 14 x 1 =4096 + 2560 + 64 + 14 = 6734 Dengan demikian 1A4E16=6734 ____________________________________________________ Untuk Mengubah Dari Desimal Ke Hexadesimal Ini dicapai dengan membagi secara berulang dengan 16 dan mencatat sisa pada setiap sisi, seperti ditunjukkan di bawah untuk 2610. 16 26 Sisa 16 1 10≡A16—— 0 1 ≡ 1 16—↓ ↓ Potongan paling signifikan→1 A← Potongan paling kurang signifikan Karena itu 2610 = 1A16 Dengan serupa, untuk 44710 16 447 Sisa 16 27 15≡ F16
  • 40. 16 1 11≡ B16 0 1 ≡ 1 16 ↓ ↓ ↓ 1 B F Dengan demikian 44710 = 1BF16 Soal 14. Ubah bilangan-bilangan desimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen hexadesimal mereka: (a) 3710 (b) 10810 (a) 16 37 Sisa 16 2 5 = 5 16 0 2 = 2 16 ↓ ↓ Potongan paling signifikan →2 5 ←potongan paling kurang signifikan Karena itu 3710 = 2516 (b) 16 108 Sisa 16 6 12 =C16 0 6 =6 16 ↓ ↓ 6 C Karena itu 10810 = 6C16 Soal 15. Ubah bilangan-bilangan desimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen hexadesimal mereka : (a) 162 10 (b) 23910 (a) 16 162 Sisa 16 10 2 =216 0 10=A16 ↓ ↓ A 2 Karena itu 16210 = A216 (b) 16 239 Sisa 16 14 15 = F16 0 14 = E16 ↓ ↓ E F Karena itu 23910 = EF 16 ________________________________________________________________ Untuk mengubah dari binary ke hexadesimal
  • 41. Potongan-potongan binary diatur dalam kelompok-kelompok 4, mulai dari kanan ke kiri, dan suatu simbol hexadesimal ditunjuk untuk setiap kelompok. Contoh : jumlah binary 1110011110101001 dikelompokkan pada awalnya dalam 4 sebagai: 1110 0111 1010 1001 dan suatu simbol hexadesimal ditunjuk untuk setiap kelompok sebagai E 7 A 9 dari tabel 3.2 karena itu 11100111101010012 = E7A916 Untuk mengubah dari hexadesimal ke binary Dengan demikian, prosedur di atas dibalik, contoh: 6CF316=0110 1100 1111 0011 Dari tabel 3.2 Yaitu 6CF316 = 110 1100 1111 00112 Soal 16. Ubah bilangan-bilangan binary ke dalam ekuivalen-ekuivalen hexadesimal mereka: (a) 110101102 (b) 11001112 (a) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari sebelah kanan memberi : 1101 0110 dan menunjukkan simbol-simbol hexadesimal pada setiap kelompok memberi : D 6 Dari tabel 3.2 Dengan demikian, 1101 01102 = D616 (b) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari sebelah kanan memberi: 0110 0111 dan menunjukkan simbol-simbol hexadesimal pada setiap kelompok memberi : 6 7 dari tabel 3. 2 Dengan demikian, 11001112 = 6716 Soal 17. Ubah bilangan-bilangan binary ke dalam ekuivalen-ekuivalen hexadesimal : (a) 11011112 (b)1100111102 (a) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari sebelah kanan memberi 1100 1111
  • 42. dan menunjuk simbol-simbol hexadesimal pada setiap kelompok memberi: C F Dari tabel 3.2 Dengan demikian, 1100 11112 = CF16 (b) Kelompokkan potongan-potongan dalam kelompok 4 dari sebelah kanan memberi 0001 1001 1110 dan menunjuk simbol-simbol hexadesimal pada setiap kelompok memberi : 1 9 E dari tabel 3.2 Dengan demikian, 1100111102 = 19E16 Soal 18. Ubah bilangan-bilangan hexadesimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen binary: (a) 3F16 (b) A616 (a) Membuat jarak digit-digit hexadesimal memberi : 3 F dan mengubah setiap digit menjadi binary memberi: 0011 1111 dari tabel 3.2 Dengan demikian, 3F16 =1111112 (b) Membuat jarak digit-digit hexadesimal memberi : A 6 dan mengubah setiap digit menjadi binary memberi : 1010 0110 dari tabel 3.2 Dengan demikian, A616 = 101001102 Soal 19. Ubah bilangan-bilangan hexadesimal berikut menjadi ekuivalen-ekuivalen binary mereka : (a)7B16 (b)17D16 (a) Membuat jarak digit-digit hexadesimal memberi: 7 B dan mengubah setiap digit menjadi binary memberi: 0111 1011 dari tabel 3.2 Dengan demikian, 7B16 = 11110112
  • 43. (b) Membuat jarak digit-digit hexadesimal memberi: 1 7 D dan mengubah setiap digit menjadi binary memberi : 0001 0111 1101 dari tabel 3.2 Dengan demikian, 17D16 = 1011111012 Sekarang coba latihan berikut Latihan 12. Soal-soal lebih jauh tentang bilangan-bilangan hexadesimal Pada soal-soal 1 hingga 4, ubah bilangan-bilangan hexadesimal menjadi ekuivalen- ekuivalen desimal 1. E716 [23110] 2. 2C16 [4410] 3. 9816 [15210] 4. 2F16 [75310] Pada soal-soal 5 hingga 8, mengubah bilangan-bilangan desimal diberikan menjadi ekuivalen-ekuivalen desimal mereka. 5. 5410 [3616] 6.20010 [C816] 7. 9110 [5B16] 8.23810 [EE16] Pada soal 9 hingga 12, mengubah bilangan-bilangan binary yang diberikan ke dalam ekuivalen-ekuivalen hexadesimal mereka. 9. 110101112 [D716] 10. 111010102 [EA16] 11.100010112 [8B16] 12.101001012 [A516] Pada soal-soal 13 hingga 16, ubah bilangan-bilangan hexadesimal menjadi ekuivalen- ekuivalen binary mereka: 13. 3716 [1101112] 14.ED16 [111011012] 15.9F16 [100111112] 16.A2116 [1010001000012] 4 ____________________________________________________________
  • 44. Kalkulasi-Kalkulasi dan Evaluasi Formula ____________________________________________________________ 4.1 Kekeliruan-Kekeliruan dan Pendekatan-Pendekatan (i) Dalam semua soal di dalam mana ukuran jarak, waktu, massa atau kuantitas-kuantitas terjadi, suatu jawaban yang tepat dapat diberikan; hanya suatu jawaban yang mana yang tepat pada suatu derajat ditetapkan atau ketepatan dapat diberikan. Untuk menghitung suatu kekeliruan karena ukuran dikatakan ada. (ii) Untuk menghitung kekeliruan-kekeliruan ukuran itu biasa membatasi jawaban- jawaban agar hasil diberikan tidak lebih dari gambaran signifikan lebih besar dari pada bilangan paling kurang akurat diberikan dalam data. (iii) Kekeliruan-kekeliruan sekitar dapat muncul dengan fraksi-fraksi desimal. Contoh untuk menetapkan π=3.142 tidak benar secara kaku, tetapi ‘π=3.142 benar pada 4 gambaran signifikan’ adalah suatu pernyataan yang benar. (Sebenarnya, π= 3.14159265…) (iv) adalah mungkin, melalui suatu prosedur tidak tepat, untuk memperoleh jawaban yang salah pada suatu perhitungan. Jenis kekeliruan ini dikenal sebagai suatu perbuatan yang keliru. (v) Suatu bentuk dari kekeliruan besar dikatakan muncul jika posisi ketidaktepatan poin desimal terjadi setelah suatu perhitungan telah diselesaikan. (vi)Perbuatan-perbuatan keliru dan bentuk dari kekeliruan-kekeliruan dapat dikurangi dengan menentukan nilai-nilai perhitungan-perhitungan. Jawaban-jawaban mana tidak tampak dapat dikerjakan harus diperiksa dan perhitungan harus diulang seperlunya. Seorang insinyur akan sering butuh membuat suatu perkiraan mental cepat untuk suatu perhitungan. Contoh : 1.382.61 1.1224.181.49 x xx dapat diperkirakan 4060 1202050 x xx dan kemudian, dengan membatalkan, 4060 1202050 x xx =50. Suatu jawaban akurat di mana pun antara 45 dan karena itu 55 dapat diharapkan. Tentu suatu jawaban sekitar 500 atau 5 tidak dapat diharapkan. Sebenarnya, dengan kalkulator 1.382.61 1.1224.181.49 x xx =47.31, benar untuk 4 gambaran signifikan.
  • 45. Soal 1. Daerah A dari suatu segitiga diberikan oleh A = 2 1 bh. Dasar b ketika diukur ditemukan menjadi 3.26 cm, dan tinggi garis tegak h adalah 7.5 cm. Tentukan daerah segitiga. Daerah segitiga = 2 1 bh = 5.726.3 2 1 xx = 12.225 cm2 Nilai perkiraan 2 1 x 3 x 8=12 cm2, jadi tidak ada perbuatan keliru yang jelas atau kekeliruan-kekeliruan besar. Akan tetapi, tidak biasa dalam suatu soal jenis ukuran untuk menyatakan jawaban untuk suatu ketepatan lebih besar daripada satu gambaran signifikan lebih daripada bilangan yang paling kurang akurat pada data : ini adalah 7.5 cm, jadi hasil seharusnya tidak memiliki lebih daripada 3 gambaran signifikan. Dengan demikian, daerah segitiga = 12.2 cm2. Soal 2.Nyatakan jenis kekeliruan mana telah dibuat dalam pernyataan-pernyataan berikut: (a) 72 x 31.429 =2262.9 (b) 16 x 0.08 x 7 = 89.6 (c) 11.714 x 0.088 = 0.3247 benar untuk 4 tempat desimal (d) 89.11 0512.074.29 x =0.12 benar untuk 2 gambaran signifikan (a) 72 x 31.429 =2262.888 (dengan kalkulator), karena itu suatu kekeliruan sekitar telah terjadi. Jawaban seharusnya menyatakan: 72 x 31.429 =2262.9, benar untuk 5 gambaran signifikan atau 2262.9 benar untuk 1 tempat desimal. (b) 16 x 0.08 x 7 =16 x 100 8 x 7= 25 732x = 25 24 8 25 224  =8.96 Karena itu suatu bentuk kekeliruan besar telah terjadi. (c) 11.714 x 0.0088 sama dengan mendekati pada 12 x 9 x 10-3, kira-kira 108 x 10-3 atau 0.108. Dengan demikian, suatu perbuatan keliru telah dibuat. (d) 89.11 0512.074.29 x ≈ 8 1 120 15 1012 150 12 10530 2 2   x xx atau 0.125
  • 46. Karena itu tidak bentuk dari kekeliruan besar telah terjadi. Akan tetapi, 89.11 0512.074.29 x =0.128, benar untuk 3 gambaran signifikan, yang sama 0.13 benar untuk 2 gambaran signifikan. Karena itu suatu kekeliruan sekitar telah terjadi. Soal 3. Tanpa menggunakan suatu kalkulator, tentukan suatu nilai perkiraan dari : (a) 7.53.9 1.197.11 x x (b) 76.81.12 91.176.20319.2 x xx (a) 7.53.9 1.197.11 x x kira-kira sama dengan 510 2010 x x , yaitu kira-kira 4 (dengan kalkulator, 7.53.9 1.197.11 x x =4.22, benar untuk 3 gambaran signifikan) (b) 76.81.12 91.176.20319.2 x xx ≈ 1010 202002 x xx =2 x 20 x 2, setelah pembatalan, yaitu: 76.81.12 91.176.20319.2 x xx ≈80 (Dengan kalkulator, 76.81.12 91.176.20319.2 x xx =75.3, benar untuk 3 gambaran signifikan) Sekarang coba latihan berikut Latihan 13. Soal-soal lebih jauh tentang kekeliruan-kekeliruan Pada soal-soal 1 hingga 5 menyatakan tipe kekeliruan atau kekeliruan-kekeliruan mana, telah dibuat: 1. 25 x 0.006 x 1.4 =0.21 [bentuk kekeliruan besar] 2. 137 x 6.842 =937.4 [Kekeliruan sekitar-seharusnya menambah ‘benar untuk 4 gambaran signifikan’ atau ‘benar untuk satu tempat desimal] 3. 6.12 008.024x =10.42 [perbuatan keliru] 4. Untuk suatu gas pV= c. Ketika tekanan p = 1 03400 Pa dan V=0.54 m3 kemudian c =55836 Pa m3. [nilai-nilai diukur, karena itu c =55800 Pa m3]
  • 47. 5. 274.03.52 07.06.4 x x =0.225 [Bentuk kekeliruan besar dan kekeliruan sekitar –seharus nya 0.0225, benar untuk 3 gambaran signifikan atau 0.0225 benar untuk 4 tempat desimal] Pada soal-soal 6 hingga 8, evaluasi pernyataan-pernyataan dengan mendekati, tanpa menggunakan sebuah kalkulator. 6. 4.7 x 6.3 [≈30 (29.61, dengan kalkulator) 7. 96.012.6 07.487.2 x x [≈2 (1.988, benar untuk 4 gambaran signifikan, dengan kalkulator)] 8. 2.53.139 6.4896.11.72 x xx [≈10 (9.481, benar untuk 4 gambaran signifikan, dengan kalkulator)] 4.2 Penggunaan Kalkulator Bantuan paling modern untuk kalkulasi-kalkulasi adalah kalkulator elektronik ukuran kantong. Dengan satu dari kalkulator-kalkulator ini, kalkulasi-kalkulasi dapat dilakukan secara cepat dan akurat, benar untuk kira-kira 9 gambaran signifikan. Jenis kalkulator ilmiah telah membuat penggunaan tabel-tabel dan logaritma secara besar limpah. Untuk membantu anda menjadi kompeten menggunakan kalkulator memeriksa bahwa anda setuju dengan jawaban-jawaban untuk soal-soal berikut. Soal 4. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 gambaran signifikan (a) 4.7826 + 0.02713 (b) 17.6941 – 11.8762 (c) 21.93 x 0.012981 (a) 4.7826 + 0.02713=4.80973=4.810, benar untuk 4 gambaran signifikan (b) 17.6941 – 11.8762 =5.8179 =5.818, benar untuk 4 gambaran signifikan (c) 21.93 x 0.012981=0.2846733…=0,2847, benar untuk 4 gambaran signifikan Soal 5. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 tempat desimal: (a) 46.32 x 97.17 x 0.01258 (b) 76.23 621.4 (c)  0172.049.62 2 1 x (a) 46.32 x 97.17 x 0.01258=56.6215031…=56.6215, benar untuk 4 tempat desimal (b) 76.23 621.4 =0.19448653…=0.1945, benar untuk 4 tempat desimal
  • 48. (c)  0172.049.62 2 1 x =0.537414=0.5374, benar untuk 4 tempat desimal Soal 6. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 tempat desimal (a) 73.52 1 (b) 0275.0 1 (c) 97.1 1 92.4 1  (a) 73.52 1 =0.01896453…=0.019, benar untuk 3 tempat desimal (b) 0275.0 1 =36.3636363…=36.364, benar untuk 3 tempat desimal (c) 97.1 1 92.4 1  =0.71086624… =0.711, benar untuk 3 tempat desimal Soal 7. Evaluasi yang berikut, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar, benar untuk 4 gambaran signifikan. (a) (0.00451)2 (b) 631.7 – (6.21 +2.95)2 (c) 46.272 – 31.792 (a) (0.00451)2 =2.03401 x 10-5 = 2.034 x 10-5, benar untuk 4 gambaran signifikan (b) 631.7 – (6.21 +2.95)2=547.7944=5.477944 x 102 = 5.478 x 102, benar untuk 4 gambaran signifikan (c) 46.272 – 31.792=1130.3088 =1.130 x 103, benar untuk 4 gambaran signifikan Soal 8. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 tempat desimal (a)   0526.0 37.2 2 (b) 22 45.2 40.5 92.1 60.3             (c) 22 8.46.7 15  (a)   0526.0 37.2 2 =106.785171 …=106.785, benar untuk 3 tempat desimal (b) 22 45.2 40.5 92.1 60.3             =8.37360084…=8.374, benar untuk 3 tempat desimal (c) 22 8.46.7 15  =0.43202764…=0.432, benar untuk 3 tempat desimal Soal 9. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 gambaran signifikan: (a) 462.5 (b) 62.54 (c) 2.546 (a) 462.5 =2.3370922…=2.337, benar untuk 4 gambaran signifikan
  • 49. (b) 62.54 =7.39053448…=7.391, benar untuk 4 gambaran signifikan (c) 2.546 =23.370922…= 23.37, benar untuk 4 gambaran signifikan Soal 10. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 tempat desimal : (a) 007328.0 (b) 91.52 - 76.31 (c) 4 106291.1 x (a) 007328.0 =0.08560373=0.086, benar untuk 3 tempat desimal (b) 91.52 - 76.31 =1.63832491…=1.638, benar untuk 3 tempat desimal (c) 4 106291.1 x = 6291.1 =127.636201…=127.636, benar untuk 3 tempat desimal Soal 11. Evaluasi yang berikut, benar untuk 4 gambaran signifikan: (a). 4.723 (b) (0.8316)4 (c) 22 10.9121.76  (a). 4.723=105.15404…=105.2, benar untuk 4 gambaran signifikan (b) (0.8316)4=0.47825324…=0.4783, benar untuk 4 gambaran signifikan (c) 22 10.9121.76  =70.4354605 =70.44, benar untuk 4 gambaran signifikan Soal 12. Evaluasi yang berikut, benar untuk 3 gambaran signifikan: (a) 72.25 09.6 2 x (b)3 291.47 (c) 432 291.3418.6213.7  (a) 72.25 09.6 2 x =0.74583457…=0.746, benar untuk 3 gambaran signifikan (b)3 291.47 =3.61625876…=3.62, benar untuk 3 gambaran signifikan (c) 432 291.3418.6213.7  =20.8252991…=20.8, benar untuk 3 gambaran signifikan Soal 13.Evaluasi yang berikut, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar, benar untuk 4 tempat desimal: (a) (5.176 x10-3)2 (b) 421 462.3 1061.810974.1        xxx (c) 4 10792.1  x (a) (5.176 x10-3)2=2.679097 …x 10-5= 2.6791 x 10-5, benar untuk 4 tempat desimal
  • 50. (b) 421 462.3 1061.810974.1        xxx =0.05808887…=0.058089x 10-2, benar untuk 4 tempat desimal (c) 4 10792.1  x =0.0133865…=1.3387 x 10-2, benar untuk 4 tempat desimal ____________________________________________________________ Sekarang coba latihan berikut Latihan 14. Soal-soal tentang penggunaan kalkulator lebih jauh Dalam soal 1 hingga 9, gunakan kalkulator untuk mengevaluasi kuantitas-kuantitas yang ditunjukkan benar untuk 4 gambaran signifikan! 1. (a) 3.2492 (b)73.782 (c)311.42 (d) 0.06392 [(a) 10.56 (b) 5443 (c) 96970 (d)0.004083] 2. (a) 375.4 (b) 46.35 (c) 73280 (d) 0256.0 [(a) 2.176 (b) 5.955 (c) 270.7 (d)0.1600 3. (a) 768.7 1 (b) 46.48 1 (c) 0816.0 1 (d) 118.1 1 [(a) 0.1287 (b) 0.02064 (c) 12.25 (d) 0.8945] 4. (a)127.8 x 0.0431 x 19.8 (b)15.76 . . 4.329 [(a) 109.1 (b) 3.641] 5. (a) 9.552 6.137 (b) 041.0 736.182.11 x [(a)0.2489 (b) 500.5] 6.(a)13.63 (b)3.4764 (c) 0.1245 [(a) 2515 (b) 146.0 (c) 0.00002932] 7.(a) 3 412.7 0532.068.24       x (b) 4 89.116.32 2.412681.0       x x [(a) 0.005559 (b)1.900]
  • 51. 8.(a) 2 3 68.21 32.14 (b) 6.1186.1533.17 821.4 2 3 x [(a)6.248 (b)0.9630] 9.(a)   52.1021.29 62.15 2 x (b) 432 161.2816.4921.6  [(a) 1.605 (b) 11.74] 10.Evaluasi yang berikut, nyatakan jawaban-jawaban dalam bentuk standar, benar untuk 3 tempat desimal : (a) (8.291 x 10-2)2 (b) 3 10623.7  x [(a)6.874 x 10-3 (b) 8.731 x 10-2] 4.3. Tabel-Tabel dan Grafik-Grafik Konversi Sering penting membuat perhitungan-perhitungan dari berbagai tabel-tabel dan grafik- grafik konversi. Contoh-contoh mencakup standar-standar pertukaran mata uang, imperial untuk konversi-konversi satuan metrik, jadwal-jadwal kereta api atau bis, jadwal-jadwal produksi dan seterusnya. Soal 14.Standar pertukaran mata uang untuk 5 negara ditunjukkan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 _______________________ Perancis £1=1.46 euro Jepang £1=190 yen Norwegia £1=10.90 kronor Switzerland £1=2.15 francs U.S.A £1=1.52 dollar($) Hitung: (a) Berapa banyak Euro Perancis £27.80 akan beli? (b) Jumlah yen Jepang yang dapat dibeli untuk £23? (c) Poundsterling yang dapat ditukar untuk 6409.20 Kronor Norwegia? (d)Jumlah dollar Amerika yang mana dapat dibeli untuk £90? (e) Poundsterling yang dapat ditukar untuk 2795 Francs Swiss? (a) £1=1.46 eur, karena itu £27.80= 27.80 x 1.46=40.59 euro (b) £1= 190 yen, karena itu £23 =23 x 190 yen = 4370 yen
  • 52. (c) £1=10.90 Kronor, karena itu 6409.20 Kronor = £ 90.10 20.6409 =£588 (d) £1= 1.52 dollar, karena itu £90= 90 x 1.52 dollar = $136.80 (e) £1= 2.15 Francs Swiss, karena itu 2795 Francs = £ 15.2 2795 =£1300 Soal 15. Suatu imperial pendekatan untuk konversi-konversi metrik ditunjukkan di tabel 4.2 Tabel 4.2 _________________________________________ Panjang 1 inci = 2.54 cm 1 mil = 1.61 km Berat 2.2 lb = 1 kg (1 lb= 16 oz) Kapasitas 1.76 pint = 1 liter (8 pint = 1 gallon) ________________________________________ Gunakan tabel itu untuk menentukan: (a) jumlah millimeter dalam 9.5 inci (b) suatu kecepatan 50 mil per jam dalam kilometer per jam, (c) jumlah mil-mil dalam 300 km, (d) jumlah pon-pon dan ons-ons dalam 42 kilogram(benar untuk ons terdekat) (e) Jumlah liter-liter dalam 15 gallon, dan (f) Jumlah gallon dalam 40 liter (a) 9.5 inci = 9.5 x 2.54 = 24.13 cm 24.13 cm = 24.13 x 10 mm= 241.3 mm (b) 50 m.p.h = 50 x 1.61 km/jam = 80.5 km/jam (c) 300 km= 61.1 300 mil= 186.3 mil (d) 30 lb= 2.2 30 kg=13.64 kg (e) 42 kg = 42 x 2.2 lb=92.4 lb
  • 53. 0.4 lb= 0.4 x 16 oz =6.4 oz= 6 oz, benar untuk ons terdekat Dengan demikian 42 kg =92 lb 6 oz, benar untuk ons terdekat (f)15 galon= 15 x 8 pint = 120 pint 120 pint = 76.1 120 liter =68.18 liter (g)40 liter = 40 x 1.76 pint =70.4 pint 70.4 pint = 8 4.70 gallon =8.8 galon Sekarang coba latihan berikut Latihan 15. Soal-soal tabel-tabel dan grafik-grafik konversi lebih jauh 1. Standar-standar pertukaran mata uang terdaftar di sebuah Koran tercakup sebagai berikut: Italia £1=1.48 euro Jepang £1= 185 yen Australia £1= 2.70 dollar Kanada £1=$2.40 Swedia £1=13.25 Kronor Hitung (a) Berapa banyak euro italia akan dibeli untuk £32.50, (b) jumlah dollar Kanada yang dapat dibeli untuk £74.80 (c) Poundsterling yang dapat ditukar untuk 14040 yen (d) Poundsterling yang dapat ditukar untuk 1754.30 Kronor Swedia, dan (e) dollar Australia yang dapat dibeli untuk £55 [(a) 48.10 euro (b)$179.52 (c)£75.89 (d) £132.40 (e) 148.50 dollar] 2. Berikut adalah suatu daftar dari beberapa metrik untuk konversi-konversi imperial Panjang 2.54 cm= 1 inci 1.61 km = 1 mil Berat 1 kg = 2.2 lb (1 lb = 16 ons) Kapasitas 1 liter = 1.76 pint (8 pint = 1 gallon) Gunakan daftar itu untuk menentukan (a) jumlah millimeter dalam 15 inci (b) suatu kecepatan 35 m.p.h dalam km/jam (c) jumlah kilometer dalam 235 mil, (d) jumlah pon
  • 54. dan ons dalam 24 kg (benar untuk ons terdekat), (e) jumlah kilogram dalam 15 lb, (f) jumlah liter dalam 12 galon, (g) jumlah gallon dalam 25 liter [(a) 381 mm (b) 56.35 km/jam (c) 378.35 km (d) 52 lb 3 oz (e) 6.82 kg (f)54.55 l (g) 5.5 gallon] 3. Ambil kesimpulan informasi berikut dari jadwal kereta api BR ditunjukkan dalam tabel 4.3 (a) Pada waktu apa seharusnya seorang pria mengambil sebuah kereta api pada Mossley Hill untuk menyanggupkan dia berada di Manchester Piccadily jam 8.16 a.m? (b) Seorang gadis meninggalkan Hunt Cross pada 8.17 a.m dan pergi ke jln. Manchester Oxford. Berapa lama perjalanan itu memakan waktu?Berapa kecepatan rata-rata perjalanan itu? (c) Seorang pria tinggal di Edge Hill harus berada pada pekerjaan di Trafford Park jam 8.45 a.m. Dia membutuhkan waktu 10 menit untuk jalan ke pekerjaannya dari stasiun Trafford Park. Jam berapa kereta api ia seharusnya ambil dari Edge Hill? [(a) 7.09 a.m (b) 51 menit, 32 m.p.h (c) 7.04 a.m] Tabel 4.3 liverpool, Hunt’s Cross and Warrington→Manchester
  • 55. 1. Numbers Note: a/one (as in eg ‘a/one hundred’); is a less formal usage than “one hundred”. Cardinal = bilangan pokok Ordinal = bilangan urutan 1. One 1 st first 2. Two 2 nd second 3. Three 3 rd third 4. Four 4 th fourth 5. Five 5 th fifth 6. Six 6 th sixth 7. Seven 7 th seventh 8. Eight 8 th eigth 9. Nine 9 th nineth 10. Ten 10 th tenth 11. Eleven 11 th eleventh 12. Twelve 12 th twelfth 13. Thirteen 13 th thirteenth 14. Fourteen 14 th fourteenth 15. Fifteen 15 th fifteenth 16. Sixteen 16 th sixteenth 17. Seventeen 17 th seventeenth 18. Eighteen 18 th eighteenth 19. Nineteen 19 th nineteenth 20. Twenty 20 th twentieth 21. Twenty-one 21 st twenty-first 22. Twenty-two 22 nd twenty-second 23. Twenty-three 23 rd twenty-third 30. Thirty 30 th thirtieth 38. Thirty-eight 38 th thirty-eighth 40. Forty 40 th fortieth 50. Fifty 50 th fiftieth 60. Sixty 60 th sixtieth 70. Seventy 70 th seventieth 80. Eighty 80 th eightieth 90. Ninety 90 th ninetieth 100 a/one Hundred 100 th a/one hundredth 1000 a/one Thousand 1000 th a/one thousandth 10.000 Ten-thousand 10.000 th a/one ten-thousand 100.000 a/one Hundred-thousand 100.000 th a/one hundred-thousand 1.000.000 a/one million 1.000.000 th a/one millionth Some more complex number 101 a/one hundred and one 152 a/one thousand and fifty-two 1.001 a/one thousand and one 2.325 two thousand, three hundred and twenty-five 15.972 fifteen thousand, nine hundred and seventy-two 234.753 two hundred and thirty-four thousand, seven hundred and fifty-three
  • 56. US, France GB and other European countrie 1.000.000.000 109 a/one billion a/one thousand million(s) 1.000.000.000.000 1012 a/one trillion a/one billin 1.000.000.000.000.000 1015 a/one quadrillion a/one thousand billion(s) 1.000.000.000.000.000.000 1018 a/one quintillion a/one trillion Vulgar fraction Decimal fraction ⅛ an/one-eigthth 0.125 point one two five ¼ a/one quarter 0.25 point two five ⅓ a/one third 0.33 point three three ½ a/one half 0.5 point five ¾ three-quarter 0.75 point seven five Jika ditulis on December 21st 1970, dibaca : ON DECEMBER TWENTY FIRST NINETEEN SEVENTY 2. Time of day 3.00 Three o”clock 8.15 a quarter past eight 9.45 a quarter to ten 4.30 half past four 5. 10 ten minutes past five Am and pm. WAKTU Jam 02.00 diungkapkan dengan : Jika ditulis at 02.00, dibaca : AT TWO O’CLOCK, atau AT TWO (tanpa o’clock) Jika ditulis at 02.00AM, dibaca : AT TWO AM (tanpa o’clock) Jika ditulis at 02.00PM, dibaca : AT TWO PM (tanpa o’clock) Catatan : AM digunakan dari jam 00.01 dinihari sampai 11.59 menjelang tengah hari PM digunakan dari jam 12.01 siang sampai 23.59 menjelang tengaj malam Jam 12.00 siang biasanya dikatakan 12.00 noon (TWELVE NOON) Jam 24.00 malam biasanya dikatakan 12.00 midnight (TWELVE MIDNIGHT) Lebih/kurang :
  • 57. Jam 02.15, diungkapkan dengan : AT TWO FIFTEEN, atau AT A QUARTER PAST TWO Jam 02.45, diungkapkan dengan : AT TWO FOURTY FIVE, atau AT A QARTER TO TWO Jam 02.30, diungkapkan dengan : AT TWO THIRTY, atau AT A HALF PAST TWO Perhatikan : Jam 13.00 TIDAK DIBACA : AT THIRTEEN O’CLOCK, tapi dibaca : AT ONE O’CLOCK atau AT ONE PM Jam 19.00 TIDAK DIBACA : AT NINETEEN O’CLOCK, tapi dibaca : AT SEVEN O’CLOCK atau AT SEVEN PM Untuk menyatakan lama waktu, pengungkapannya sebagai berikut : 3 jam 5 menit 30 detik, diungkapkan : THREE HOURS FIVE MINUTES THIRTY SECONDS. 24 jam, diungkapkan : TWENTY FOUR HOURS setengah jam : HALF AN HOUR NOMOR TELEPHONE dan NOMOR KAMAR (hotel misalnya) Nomor telephone dibaca sesuai angkanya, tidak berdasarkan ribuan, ratusan, puluhan, dsb.nya : 021-5279-2898 dibaca : ZERO TWO ONE FIVE TWO SEVEN NINE TWO EIGHT NINE EIGHT 2244 dibaca TWO TWO FOUR FOUR atau DOUBLE TWO DOUBLE FOUR 975966 dibaca NINE SEVEN FIVE NINE SIX SIX, atau NINE SEVEN FIVE NINE DOUBLE SIX Room 2428 dibaca ROOM TWO FOUR TWO EIGHT Room 423 dibaca ROOM FOUR TWO THREE OPERASI MATEMATIKA 1 + 1 = 2 Ini adalah operasi penjumlahan. Cara membacanya adalah :
  • 58. ONE PLUS ONE IS TWO ONE PLUS ONE EQUALS TO TWO ONE ADDED BY ONE EQUALS TO TWO 3 – 1 = 2 Ini adalah operasi pengurangan. Cara membacanya adalah : THREE MINUS ONE IS TWO THREE MINUS ONE EQUALS TO TWO THREE LESS ONE IS TWO THREE SUBSTRACTED BY ONE IS TWO 3 x 2 = 6 Ini adalah operasi perkalian. Cara membacanya adalah : THREE TIMES TWO IS SIX THREE TIMES TWO EQUALS TO SIX THREE MULTIPLIED BY TWO IS SIX 8 : 2 = 4 Ini adalah operasi pembagian. Cara membacanya adalah : EIGHT DIVIDED BY TWO IS FOUR EIGHT DIVIDED BY TWO EQUALS TO FOUR 32 = 9 Ini adalah operasi pangkat. Cara membacanya adalah : THREE SQUARED IS NINE V9 = 3 Ini adalah operasi akar. Cara membacanya adalah : SQUARE ROOT OF NINE IS THREE. V27 = 3 Ini adalah operasi akar pangkat tiga. Cara membacanya adalah : CUBIC ROOT OF TWENTY SEVEN IS THREE BILANGAN PECAHAN DAN PERSEN
  • 59. ½ dibaca HALF 1/3 dibaca A THIRD atau ONE THIRD ¼ dibaca A FOURTH atau ONE FOURTH atau A QUARTER 2¾ dibaca TWO AND THREE FOURTH atau TWO AND THREE QUARTER 2½ dibaca TWO AND A HALF 2% dibaca TWO PER CENTS 25% dibaca TWENTY FIVE PER CENTS Satuan Ukuran 2 M2 dibaca TWO SQUARE METERS 100 M2 dibaca A HUNDRED SQUARE METERS 20 KM dibaca TWENTY KILOMETERS 27 M3 dibaca TWENTY SEVEN CUBIC METERS 90o dibaca NINETY DEGREES 3. Mathematical Expressions Δ = Triangle ◌ = a circle □ = a square = a rectangle < = is less than > = is more than = is equal to/equals : = (is) divided by + = Plus/and - = minus x = times/take away ǁ = is parallel to = cubic-root √ = (square) root 4. Measurements (Ina nimate) In = inch(es) sq in = square inch(es) cu in = cubic inch(es) Ft = foot/feet sq ft = square foot/feet cu ft = cubic foot/feet Yd = yard(s)
  • 60. RIWAYAT HIDUP SOETYONO ISKANDAR, dilahirkan di Makassar Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Maret 1954. Isteri Rita Iskandar, anak Margaret Iskandar, S.Pd., M.Pd., Panji Sutrisno, S.E., Maya Caroline, S.T dan cucu Nick Owen Thio dan Kei Bastian. Sejak 01 Maret 1981 diangkat menjadi PNS sebagai dosen FPTK, jurusan Teknik mesin Univesitas Negeri Makassar. Hingga sekarang dengan golongan/pangkat: IV/b NIP. 19540315 198103 1 004. (NIDN. 0015035403). Riwayat pendidikan yang pernah ditempuh berturut-turut: (1) SR. Advent Makassar, lulus berijazah pada tahun 1965; (2) SMP. Advent Makassar, lulus berijazah pada tahun 1968; (3) SMA. Neg. I. Makassar, lulus berijazah pada tahun 1971; (4) Program S1, jutusan teknik mesin Universitas Hasanuddin Makassar, lulus berijazah pada tahun 1980; (5) Program S2, jurusan teknik mesin, konsentrasi konversi energi Universitas Hasanuddin Makassar, lulus berijazah pada tahun 2003; (6) Program S2, jurusan PKLH Universitas Negeri Makassar, lulsu berijazah pada tahun 2007; (7) Program Sandwich University of Illinois pada tahun 2010-2011; (8) Program S3 (DOKTOR) program studi manajemen pendidikan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Malang (UM) di Malang pada tahun 2009 – 2011.(9) Pensiun tahun 2019. (10) Ketua STIK Immanuel Indonesia. Selama menjadi tenaga edukatif peneliti aktif melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang keahlian, disamping mengajar di FPTK dan STIK Immanuel Indonesia. Begitu juga peneliti aktif mengikuti berbagai kegiatan di luar kampus seperti seminar, lokakarya, diskusi, dan sebagai nara sumber, pemakalah, moderator, maupun peserta aktif untuk tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.