SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Download to read offline
PECAHAN
A. Pengertian Pecahan
Sebuah jeruk mula-mula dibagi menjadi dua bagian yang
sama. Satu bagian jeruk dari dua bagian yang sama disebut
“satu per dua” atau “seperdua” ditulis ” ”.Kedua bagian
tersebut masing-masing dibagi dua lagi sehingga menjadi
empat bagian yang sama. Satu bagian yang sama itu
disebut “satu per empat” atau “seperempat”, ditulis “ ”.
Bilangan dan disebut bilangan pecahan.Selanjutnya
disepakati sebutan “bilangan pecahan” disingkat dengan
“pecahan”.
2
1
2
1 c
4
1
4
1
Pada pecahan , 1 disebut pembilang dan 2 disebut
penyebut.
Pada pecahan , 1 disebut pembilang dan 2 disebut
penyebut.
Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk “ ”,
dengan a,b adalah bilangan bulat, b≠0 dan b bukan
faktor dari a disebut bilangan pecahan. Bilangan “a”
disebut pembilang, dan “b” disebut penyebut.
Dengan kata lain pecahan adalah bilangan yang
menggambarkan bagian dari keseluruhan.
2
1
4
1
b
a
B. Pecahan Sederhana
Pecahan , , , dan merupakan pecahan- pecahan
yang senilai. Dari empat pecahan tersebut, merupakan
pecahan dengan bentuk paling sederhana. Suatu
pecahan mempunyai bentuk paling sederhana (pecahan
sederhana) jika faktor persekutuan terbesar (FPB) dari
pembilang dan penyebutnya adalah 1.
Menulis bentuk paling sederhana dari suatu pecahan
itu dengan FPB dari pembilang dan penyebut tersebut.
Contoh :
Tulislah dalam bentuk paling sederhana.
FPB dari 20 dan 28 adalah 4.
4
2
Bagilah pembilang dan penyebut dengan 4.
Jadi, bentuk paling sederhana dari pecahan
adalah
÷4
÷4
28
20
7
5
C. Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Biasa
Bilangan-bilangan dan disebut pecahan
campuran atau bilangan campuran. Pecahan
campuran menunjukkan jumlah dari suatu
bilangan cacah dan suatu pecahan.
Contohnya:
Pecahan campuran juga dapat ditulis sebagai
pecahan biasa.
D. Mengubah Pecahan Dengan Pembilang Lebih
Dari Penyebutnya Menjadi Pecahan Campuran
Jika diketahui terdapat 28 liter minyak. Isilah 8 kaleng dengan
minyak itu dengan volume yang sama . Berapa liter harus
diisikan pada tiap kaleng?
Jawab: tulis dalam bentuk pecahan
3 sisa 4
8
Bagilah 28 dengan 8
Lalu menyatakan sisa pembagian sebagai suatu pecahan
dan menyederhanakannya.
Jadi, setiap kaleng harus diisi dengan liter minyak.
E. Membandingkan Pecahan
1. Membandingkan Pecahan yang Penyebutnya Sama.
Perhatikan kedua model pecahan berikut!
5/6 Dari model- model tersebut,
dapatkah disimpulkan bahwa
Seperenam dapat dipandang
sebagai 4/6 satuan baru.
berarti 5 seperenam, dan
berarti 4 seperenam.
Manakah yang lebih besar antara 5
seperenam dengan 4 seperenam?
Dari uraian di atas jelas bahwa
Jadi, untuk membandingkan beberapa
pecahan yang penyebutnya sama, cukup
dengan membandingkan pembilanganya. Jika
pembilang lebih besar maka pecahannya juga
lebih besar.
2. Membandingkan Pecahan yang Penyebutnya Berbeda.
senilai dengan dan senilai dengan .
=1/2
=1/3
=3/6
=2/6
Pecahan mana yang lebih besar?
Tampak bahwa dan , sebab dan .
Jadi, suatu cara membandingkan pecahan adalah
dengan menyatakan pecahan-pecahan itu sebagai
pecahan-pecahan yang penyebutnya sama
kemudian membandingkan pembilang-
pembilangnya. Dalam proses ini digunakan
kelipatan-kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari
penyebut-penyebut pecahan.
Contoh 1:
Mana yang lebih besar antara dan ?
Tahap I: Menentukan KPK dari penyebutnya
yaitu KPK dari 3 dan 7.
Kelipatan dari 3: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,...
Kelipatan dari 7: 7, 14, 21, 28,..
KPK dari 3 dan 7 adalah 21, sebab 21 adalah
bilangan terkecil yang habis dibagi 3 dan 7.
Tahap II: Menentukan pecahan yang senilai
dengan dan pecahan yang senilai dengan
dengan menggunakan KPK pada tahap I sebagai
berikut.
Sehingga 1/3=7/21
x7
1/3
x7 21
...
x3
x3
2/7
21
...
Tahap III: Membandingkan pecahan yang
penyebutnya sama pada tahap II.
Membandingkan pembilang dari dan .
Karena 7 > 6 maka
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
F. Mengurutkan Pecahan-Pecahan
Mengurutkan pecahan sama halnya dengan membandingkan
tiga pecahan atau lebih.
Jika kita akan mengurutkan pecahan yang penyebutnya
sama, urutkanlah berdasarkan besar dari pembilangnya.
Tetapi, jika akan mengurutkan pecahan yang
penyebutnya berbeda, terlebih dahulu tentukanlah
pecahan senilai dari tiap pecahan semula yang
penyebutnya adalah KPK dari penyebutnya pecahan
semula.
Contoh:
Urutkanlah pecahan , , dan dari yang terkecil ke
yang terbesar
,
3
Tentukan KPK dari 7, 4, dan 20
dengan cara menuliskan semua faktor
prima tiap bilangan, kemudian
tandailah semua faktor berbeda yang
paling sering muncul
Kalikan faktor-faktor yang telah ditulis lebih besar
3
2
6 x

2
2
2
2
4 
 x
5
2
2
5
2
2
20 x
x
x 

50 > 15 > 9 Bandingkan
pembilangnya dan urutkan.
> > maka > >
Jadi, jika yang diurutkan dari yang terkecil ke
yang terbesar diperoleh , ,
G. Pecahan yang Nilainya di Antara Dua Pecahan
Misalkan kita mempunyai 5/8 Dan 3/4
Adakah pecahan yang berada di antara bilangan-bilangan
tersebut ?
Untuk mengujinya, dapat dilakukan tahap-tahap berikut:
1. Penyebut dua pecahan disamakan terlebih
dahulu, kemudian kita tentukan pecahan
yang nilainya terletak di antara kedua
pecahan yang diketahui.
Terlihat bahwa dan tidak
memungkinkan adanya nilai di antara
keduanya, maka kita harus
melakukan tahap berikutnya.
2. Jika belum diperoleh pecahan yang dimaksud, ubah
lagi penyebutnya menjadi dua kali lebih besar
daripada penyebut semula, demikian seterusnya.
Jadi, di antara dua pecahan yang berbeda, selalu
dapat ditemukan pecahan yang nilainya di antara dua
bilangan itu.
H. Pecahan Desimal
Pecahan biasa atau pecahan campuran dapat pula
dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal. Demikian
pula sebaliknya, pecahan desimal dapat dinyatakan
dalam bentuk pecahan biasa atau pecahan campuran.
Di antara 10/16
dan 12/16
terdapat pecahan 11/16
Contoh:
Tulislah 0,253 sebagai suatu pecahan dalam bentuk pecahan
sederhana.
0,25 = Tulislah dalam bentuk pecahan
Sederhankanlah dengan cara membagi
pembilang dan penyebutnya dengan FPBnya. FPB dari 125
dan 200 adalah 25.
Jadi, 0,25 =
Jika suatu bilangan desimal lebih dari 1 maka
bilangan desimal tersebut dapat ditulis sebagai
pecahan campuran.
Contoh:
Bilangan cacah tetap ditulis terpisah dari
pecahan.
Sederhanakanlah pecahan tersebut. FPB dari
100 dan 45 adalah 5.
Jadi,
Selanjutnya, untuk menulis suatu pecahan dalam bentuk desimal, dapat menulisnya dengan cara
membagi pembilang oleh penyebut. Ingat bahwa simbol pecahan tersebut juga berarti pembagian.
4
,
0
0
20
2
5
Pada pecahan, jika kamu membagi pembilang oleh
penyebut dan sisanya nol, maka hasil baginya
merupakan bilangan desimal tak berulang. Tetapi,
jka hasil baginya mengulang sebuah angka atau
sekelompok angka tertentu tanpa berakhir, maka
bilangan desimal itu disebut bilangan desimal
berulang.
0,22222 . . . . . = Garis datar yang
ada di atas angak 2 menandakan bahwa angka
2 berulang
Contoh lain:
=
Angka 63 berulang.
H. Persen
Jika membandingkan sebuah bilangan dengan 100 maka akan menemukan
prosen. Prosen artinya “perseratus”. ,
I. Permil
Permil artinya per seribu. Jadi, pecahan permil adalah suatu pecahan yang
penyebutnya seribu atau per seribu. Permil dilambangkan oleh .
=
,
Sebagai ilustrasi
OPERASI PADA PECAHAN
Operasi dalam pecahan meliputi:
1)Penjumlahan pecahan
2)Pengurangan pecahan
3)Perkalian pecahan
4) Pembagian pecahan
A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Contoh :
Tentukan jumlah dari 3/5 dan 4/5
Penyelesaian :
Menjumlahkan
Pecahan yang
Penyebutnya Sama
Untuk Menjumlahkan
Pecahan – Pecahan
dengan penyebut yang
sama, jumlahkanlah
pembilang –
pembilangnya, sedangkan
penyebutnya tetap.
Untuk Menjumlahkan
Pecahan – Pecahan
dengan penyebut yang
sama, jumlahkanlah
pembilang –
pembilangnya, sedangkan
penyebutnya tetap.
3/5 4/5
7/5
5
4
3
5
4
5
3 


5
7

5
2
1

B. Pengurangan Pecahan yang Penyebutnya Sama
Mengurangkan
Pecahan yang
Penyebutnya
Sama
Untuk Mengurangkan
Pecahan – Pecahan dengan
penyebut yang sama,
kurangkanlah pembilang –
pembilangnya, sedangkan
penyebutnya tetap.
Untuk Mengurangkan
Pecahan – Pecahan dengan
penyebut yang sama,
kurangkanlah pembilang –
pembilangnya, sedangkan
penyebutnya tetap.
Contoh 1 :
Tini menemukan kue tar di meja makan. Dia makan
kue tar. Berapa kue tar yang belum dimakan?
Penyelesaian :
Contoh 2 :
Pak Slamet mempunyai minyak tanah sebanyak kaleng
minyak. Tetangga Pak Slamet membeli minyak tanah itu
sehinggga minyak tanah Pak Slamet sekarang sebanyak
kaleng minyak. Berapa banyak minyak tanah dalam
satuan kaleng yang telah dibeli oleh tetangga Pak
Slamet itu ?
atau
Jadi, kue tar yang belum dimakan adalah
Penyelesaian :
Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan cara
berikut :
pikirkan : berapa ditambah untuk
memperoleh ?
, sehingga diperoleh bahwa tetangga Pak
Slamet telah membeli minyak tanahnya sebesar
kaleng minyak.
C. Penjumlahan dan pengurangan Pecahan yang
Penyebutnya Berbeda
Ani membaca sebuah buku cerita. Dua hari yang
lalu, Ani membaca dari isi buku itu. Hari ini Ani
melanjutkan membaca buku cerita itu. Dia membaca
dari isi buku itu. Berapa bagian dari isi buku cerita
yang telah dibaca oleh Ani ?
•Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu
menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda. Kita dapat
menggunakan model pecahan untuk penjumlahan berikut.
Pertanyaan 1 :
Berapa bagian dari isi buku yang telah dibaca oleh Ani?
Penyelesaian :
Jumlahkan dan
menyatakan jumlah
Gunakan model pecahn untuk 1/4
Gunakan model pecahn untuk 2/3
tentukan model pecahan untuk
jadi ani telah membaca 11/12 bagian
isi dari buku tersebut
contoh 1:
Modelkan pengurangan
Dari pertanyaan 1 dan contoh 1 di atas, tampak bahwa
untuk menjumlahkan dan mengurangkan pecahan yang
penyebutnya berbeda, pertama- tama menyamakan
penyebutnya dahulu, yaitu dengan menggunakan KPK.
Gunakan model pecahan 3/6 atau 1/2
Gunakan model pecahan 2/6 atau 1/3
Kurangkan 3/6 - 2/6
Contoh 2 :
Tentukan hasil dari
Tentukan KPK dari 4 dan 7
KPK dari 4 dan 7 adalah 28.
Tentukan KPK dari 4 dan 7
KPK adalah 28. Tulis pecahan
dengan penyebut sama.
+
D. Penjumlahan Pecahan Campuran
Satu cara untuk menjumlahkan pecahan campuran
adalah menghitung bagian bilangan cacah dan
pecahannya secara terpisah.kadang- kadang jumlah dari
bagian pecahan adalah suatu pecahan yang
pembilangnya lebih dari penyebutnya. Jika demikian,
ubahlah dahulu pecahan tersebut sebagai pecahan
campuran.
Contoh 1 :
Tentukan hasil
dari
KPK adalah 4. Tulislah pecahan –
pecahan itu dengan penyevut yang
sama
Jumlahkan bagian bilangan cacah
dan pecahannya
Ubahlah bentuk pecahannya
Jumlahkan bilangan cacahnya
+
Penyeles
aian:
E. Pengurangan Pecahan Campuran
Untuk menyelesaikan masalah pengurangan pecahan
campuran, rubahlah dahulu menjadi pecahan biasa.
Contoh:
selesaikanlah
tulislah dalam pecahan senama
ubahlah bentuk pecahannya
kurangilah bilangan cacah dan kemudian
pecahanya.
2
1
4
3
1
6 
6
3
4
6
2
6
2
1
4
3
1
6 


6
3
4
6
8
5 

6
5
1

F. Perkalian dan Pembagian Pecahan
Sebelum melangkah dalam pembahasan perkalian dan pembagian
pecahan, berikut adalah sifat-sifat operasi perkalian dan pembagian dalam
bilangan bulat:
Jadi
Untuk a, b, dan c anggota bilangan bulat, berlaku:
a. a x b = b x a (komutatif)
b. (a x b) x c = a x (b x c) (asosiatif)
c. a x 1 = 1 x a = a (1 adalah unsur identitas perkalian)
d. a x (-b) = -(a x b); (-a) x b = -(a x b); (-a) x (-b) = a x b
e. a : b : c sama artinya dengan a = b x c
6
5
1
2
1
4
3
1
6 

Sifat-sifat tersebut juga berlaku dalam bilangan
pecahan.
1. Mengalikan Pecahan dengan Pecahan
Kita dapat menggunakan model luas untuk mengalihkan
pecahan dengan pecahan. Kata dari bila digunakan
dalam matematika, dapat berarti perkalian.
Contoh:
Pak arif mempunyai sebidang tanah untuk lahan
perkebunan. Dia merencanakan menanami separuh
lahanya dengan tanaman apotik hidup. Dia ingin
sepertiga dari lahan yang akan ditanami tanaman apotik
hidup itu ditanami temulawak. Berapakah dari lahan itu
yang akan ditanami temulawak ?
Lahan yang ditanami tanaman
apotik hidup = ½ dari lahan
perkebunan
Bagilah lahan perkebunan
untuk tanaman apoti hidup ke
dalam tiga bagian yang sama.
Arsirlah 1/3 dari bagian yang
telah diwarnai itu.
Bagian yang diwarnai sekaligus diarsir adalah
1/6 dari lahan semula. Bagian ini menunjukkan
bagian dari lahan yang ditanami temulawak. Luas
dari bagian tersebut adalah
panjang x lebar, yaitu ½ x 1/3. jadi, bagian yang
ditanami temulawak menyatakan ½ x 1/3 = 1/6.
Dari contoh tersebut tampak berlaku pernyataan
sebagai berikut:
Perkalian Pecahan
Untuk mengalihkan pecahan dengan pecahan,
kalikanlah pembilang-pembilangnya.
Kemudian kalikanlah penyebut-penyebutnya.
Contoh :
Tentukanlah 2/3 dari ½
2/3 dari ½ = kalikan pecahan-pecahan
tersebut
kalikan pecahan-pecahan
tersebut
sederhanakanlah
Jika pembilang dari pecahan yang pertama dan penyebut dari
pecahan yang lain
mempunyai factor persekutuan, maka kamu dapat
menyederhanakan sebelum
mengalikanya.
2
1
3
2
x
2
3
1
2
x
x

6
2

3
1

Contoh:
Tentukan hasil dari
Sederhanakanlah sebelum mengalikan.
bagilah pembilang dan penyebut dengan
4 karena 4 merupakan FPB dari 4 dan 8
kalikanlah pembilang dan penyebutnya
5
4
8
3
x
5
.
8
4
.
3
5
4
8
3

x
5
2
1
3
x
x

10
3

2. Perkalian Bilangan Cacah dengan Pecahan
Masih ingatkah kamu arti dari 4x2 ? arti 4x2 adalah
2+2+2+2. hal ini berlaku pula untuk perkalian
bilangan pecahan oleh bilangan cacah.
1 x 1 x 1 x 1 x
1 1 1 1
2/3 2/3
2/3
2/3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
4 



x
3
8

3
2
2

Pada perkalian bilangan cacah dengan bilangan
pecahan, kita dapat mengubah bilangan cacah ke
dalam bentuk pecahan dengan penyebut 1 kemudian
melakukan perkalian pecahan. Misalnya
3. Perkalian Pecahan Campuran
Dony mempunyai album foto besar. Sebanyak 8 1/3
halam dari album itu masih kosong. Dony bermaksud
mengisi separuh dari halam kosong itu dengan foto-foto
artis secara berurutan. Berapa halaman dari album itu
yang akan diisi dengan foto-foto artis?
3
2
2
3
8
3
1
2
4
3
2
1
4
3
2
4 



x
x
x
x
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kamu perlu
menentukan ½ dari 8 1/3 atau ½ X 8 1/3.Untuk
mengalikan pecahan campuran, nyatakanlah
terlebih dahulu pecahan campuran itu sebagai
pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebutnya.
Kemudian kalikanlah pecahan pecahan tersebut.
½ x 25/3 = 25/6 kalikan pembilang-pembilangnya
dan kalikan penyebut-penyebutnya
= 4 1/6 sederhanakan.
Jadi, sebanyak 4 1/6 halaman dari album foto itu yang
akan di isi dengan foto-foto artis.
Kita juga dapat menunjukan permasalahan di atas
dengan menggunakan model seperi berikut.
3
1
8
dari 8 adalah 4, dan dari adalah . Sehingga,
Kita juga dapat menggunakan model luasan untuk
mengalikan pecahan campuran seperti berikut. Misal,
luas dari suatu segiempat dengan panjang cm dan
lebar cm ditunjukan pada gambar di bawah ini.
1 1
2
1
1
4
1
2
4
1
2
2
1
1
Tentukan hasil perkalian 2
2
=
=
=
tulislah setiap pecahan campuran
sebagai pecahan tak murni.
menyederhanakan dengan cara
membagi angka 8 dan 4 dengan
keduanya oleh FPB-
nya yaitu 4
kalikan
sederhanakan
4. Pembagian Pecahan
Untuk memahami arti dari pembagian pecahan, kita
lakukan kegiatan berikut seolah-olah kita membagi
permen kepada beberapa teman.
i. Kita mempunyai 6 biji permen yang akan dibagi
kepada beberapa teman. Masing-masing teman
memperoleh 2 biji permen. Berapakah orang yang
akan menerima permen?
Jawab : 3
Di tulis 6 : 2 = 3
ii. Jika 6 biji permen itu dibagi sehingga masing-
masing temanmu menerima 1 biji permen,
berapakah orang yang menerima permen?
iii. Jika 6 biji permen itu dibagai sehingga masing-
masing temanmu menerima ½ biji permen,
berapakah orang yang menerima permen?
Jawab: 6
Ditulis 6 : 1 = 6
Jawab : 12
Ditulis 6 :
Perhatikan:
6 :
Bagaimana hubungan dengan bentuk 6 x
Bilangan dan 2 mempunyai hubungan khusus, yaitu hasil
kalinya 1.
5. Pembagian Pecahan Campuran
Untuk membagi pecahan campuran, terlebih dahulu
tulislah setiap pecahan campuran sebagai yang
pembilangnya lebih dari penyebutnya, kemudian kalikan.
Contoh 1:
Tentukan hasil dari
disebut kebalikan 2.
Catat bahwa, sebarang dua bilangan yang hasil kalinya
adalah 1 di sebut berkebalikan.
ubahlah pecahan campuran
=
bagilah pembilang dan penyebut
dengan FPB dari 9 dan
18 yaitu 9
= tentukan hasil kalinya
Contoh 2:
Tentukan
ubahlah pecahan campuran
=
=
=
kalikan dengan kebalikan
dari 3 yaitu 1/3
kalikan pembilang dan kalikan
penyebutnya
tulislah hasil kalinya
Tulislah sebagai pecahan campuran

More Related Content

Similar to PECAHAN DASAR

Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaUmi Jauhar
 
Menyederhanakan pecahan slamet widiantoro
Menyederhanakan pecahan slamet widiantoroMenyederhanakan pecahan slamet widiantoro
Menyederhanakan pecahan slamet widiantoromreco2022
 
Menyederhanakan pecahan dan Mengurutkan pecahan
Menyederhanakan pecahan  dan Mengurutkan pecahan Menyederhanakan pecahan  dan Mengurutkan pecahan
Menyederhanakan pecahan dan Mengurutkan pecahan mreco2022
 
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4IsniMAULIA
 
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4IsniMAULIA
 
Bilangan Pecahan dan Macamnya
Bilangan Pecahan dan MacamnyaBilangan Pecahan dan Macamnya
Bilangan Pecahan dan MacamnyaDesy Aryanti
 
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxPPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxssuser13c038
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfDodiSuherlan
 
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SDPengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SDLet's learn Together
 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxsatiarama
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
Materi pecahan
Materi pecahanMateri pecahan
Materi pecahanBang Jon
 

Similar to PECAHAN DASAR (20)

Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat cerita
 
Menyederhanakan pecahan slamet widiantoro
Menyederhanakan pecahan slamet widiantoroMenyederhanakan pecahan slamet widiantoro
Menyederhanakan pecahan slamet widiantoro
 
Menyederhanakan pecahan dan Mengurutkan pecahan
Menyederhanakan pecahan  dan Mengurutkan pecahan Menyederhanakan pecahan  dan Mengurutkan pecahan
Menyederhanakan pecahan dan Mengurutkan pecahan
 
PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)
 
Tik riska 2d
Tik riska 2dTik riska 2d
Tik riska 2d
 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
 
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
 
Bilangan Pecahan dan Macamnya
Bilangan Pecahan dan MacamnyaBilangan Pecahan dan Macamnya
Bilangan Pecahan dan Macamnya
 
Bilangan rasional
Bilangan rasionalBilangan rasional
Bilangan rasional
 
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptxPPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
PPT ESPS MATEMATIKA 6 (BAB V).pptx
 
5. BAB V. PECAHAN.pptx
5. BAB V. PECAHAN.pptx5. BAB V. PECAHAN.pptx
5. BAB V. PECAHAN.pptx
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
 
bab iii.pptx
bab iii.pptxbab iii.pptx
bab iii.pptx
 
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SDPengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
 
Rpp pslv 1
Rpp pslv 1Rpp pslv 1
Rpp pslv 1
 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
 
Materi pecahan
Materi pecahanMateri pecahan
Materi pecahan
 

Recently uploaded

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 

Recently uploaded (7)

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 

PECAHAN DASAR

  • 1.
  • 2. PECAHAN A. Pengertian Pecahan Sebuah jeruk mula-mula dibagi menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian jeruk dari dua bagian yang sama disebut “satu per dua” atau “seperdua” ditulis ” ”.Kedua bagian tersebut masing-masing dibagi dua lagi sehingga menjadi empat bagian yang sama. Satu bagian yang sama itu disebut “satu per empat” atau “seperempat”, ditulis “ ”. Bilangan dan disebut bilangan pecahan.Selanjutnya disepakati sebutan “bilangan pecahan” disingkat dengan “pecahan”. 2 1 2 1 c 4 1 4 1
  • 3. Pada pecahan , 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut. Pada pecahan , 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut. Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk “ ”, dengan a,b adalah bilangan bulat, b≠0 dan b bukan faktor dari a disebut bilangan pecahan. Bilangan “a” disebut pembilang, dan “b” disebut penyebut. Dengan kata lain pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan. 2 1 4 1 b a
  • 4. B. Pecahan Sederhana Pecahan , , , dan merupakan pecahan- pecahan yang senilai. Dari empat pecahan tersebut, merupakan pecahan dengan bentuk paling sederhana. Suatu pecahan mempunyai bentuk paling sederhana (pecahan sederhana) jika faktor persekutuan terbesar (FPB) dari pembilang dan penyebutnya adalah 1. Menulis bentuk paling sederhana dari suatu pecahan itu dengan FPB dari pembilang dan penyebut tersebut. Contoh : Tulislah dalam bentuk paling sederhana. FPB dari 20 dan 28 adalah 4. 4 2
  • 5. Bagilah pembilang dan penyebut dengan 4. Jadi, bentuk paling sederhana dari pecahan adalah ÷4 ÷4 28 20 7 5
  • 6. C. Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Biasa Bilangan-bilangan dan disebut pecahan campuran atau bilangan campuran. Pecahan campuran menunjukkan jumlah dari suatu bilangan cacah dan suatu pecahan. Contohnya: Pecahan campuran juga dapat ditulis sebagai pecahan biasa.
  • 7. D. Mengubah Pecahan Dengan Pembilang Lebih Dari Penyebutnya Menjadi Pecahan Campuran Jika diketahui terdapat 28 liter minyak. Isilah 8 kaleng dengan minyak itu dengan volume yang sama . Berapa liter harus diisikan pada tiap kaleng? Jawab: tulis dalam bentuk pecahan 3 sisa 4 8 Bagilah 28 dengan 8 Lalu menyatakan sisa pembagian sebagai suatu pecahan dan menyederhanakannya. Jadi, setiap kaleng harus diisi dengan liter minyak.
  • 8. E. Membandingkan Pecahan 1. Membandingkan Pecahan yang Penyebutnya Sama. Perhatikan kedua model pecahan berikut! 5/6 Dari model- model tersebut, dapatkah disimpulkan bahwa Seperenam dapat dipandang sebagai 4/6 satuan baru. berarti 5 seperenam, dan berarti 4 seperenam.
  • 9. Manakah yang lebih besar antara 5 seperenam dengan 4 seperenam? Dari uraian di atas jelas bahwa Jadi, untuk membandingkan beberapa pecahan yang penyebutnya sama, cukup dengan membandingkan pembilanganya. Jika pembilang lebih besar maka pecahannya juga lebih besar.
  • 10. 2. Membandingkan Pecahan yang Penyebutnya Berbeda. senilai dengan dan senilai dengan . =1/2 =1/3 =3/6 =2/6
  • 11. Pecahan mana yang lebih besar? Tampak bahwa dan , sebab dan . Jadi, suatu cara membandingkan pecahan adalah dengan menyatakan pecahan-pecahan itu sebagai pecahan-pecahan yang penyebutnya sama kemudian membandingkan pembilang- pembilangnya. Dalam proses ini digunakan kelipatan-kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebut pecahan.
  • 12. Contoh 1: Mana yang lebih besar antara dan ? Tahap I: Menentukan KPK dari penyebutnya yaitu KPK dari 3 dan 7. Kelipatan dari 3: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,... Kelipatan dari 7: 7, 14, 21, 28,.. KPK dari 3 dan 7 adalah 21, sebab 21 adalah bilangan terkecil yang habis dibagi 3 dan 7. Tahap II: Menentukan pecahan yang senilai dengan dan pecahan yang senilai dengan dengan menggunakan KPK pada tahap I sebagai berikut.
  • 15. Tahap III: Membandingkan pecahan yang penyebutnya sama pada tahap II. Membandingkan pembilang dari dan . Karena 7 > 6 maka Sehingga dapat disimpulkan bahwa F. Mengurutkan Pecahan-Pecahan Mengurutkan pecahan sama halnya dengan membandingkan tiga pecahan atau lebih. Jika kita akan mengurutkan pecahan yang penyebutnya sama, urutkanlah berdasarkan besar dari pembilangnya.
  • 16. Tetapi, jika akan mengurutkan pecahan yang penyebutnya berbeda, terlebih dahulu tentukanlah pecahan senilai dari tiap pecahan semula yang penyebutnya adalah KPK dari penyebutnya pecahan semula. Contoh: Urutkanlah pecahan , , dan dari yang terkecil ke yang terbesar ,
  • 17. 3 Tentukan KPK dari 7, 4, dan 20 dengan cara menuliskan semua faktor prima tiap bilangan, kemudian tandailah semua faktor berbeda yang paling sering muncul Kalikan faktor-faktor yang telah ditulis lebih besar 3 2 6 x  2 2 2 2 4   x 5 2 2 5 2 2 20 x x x  
  • 18. 50 > 15 > 9 Bandingkan pembilangnya dan urutkan. > > maka > > Jadi, jika yang diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar diperoleh , , G. Pecahan yang Nilainya di Antara Dua Pecahan Misalkan kita mempunyai 5/8 Dan 3/4 Adakah pecahan yang berada di antara bilangan-bilangan tersebut ? Untuk mengujinya, dapat dilakukan tahap-tahap berikut:
  • 19. 1. Penyebut dua pecahan disamakan terlebih dahulu, kemudian kita tentukan pecahan yang nilainya terletak di antara kedua pecahan yang diketahui. Terlihat bahwa dan tidak memungkinkan adanya nilai di antara keduanya, maka kita harus melakukan tahap berikutnya. 2. Jika belum diperoleh pecahan yang dimaksud, ubah lagi penyebutnya menjadi dua kali lebih besar daripada penyebut semula, demikian seterusnya.
  • 20. Jadi, di antara dua pecahan yang berbeda, selalu dapat ditemukan pecahan yang nilainya di antara dua bilangan itu. H. Pecahan Desimal Pecahan biasa atau pecahan campuran dapat pula dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal. Demikian pula sebaliknya, pecahan desimal dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan biasa atau pecahan campuran. Di antara 10/16 dan 12/16 terdapat pecahan 11/16
  • 21. Contoh: Tulislah 0,253 sebagai suatu pecahan dalam bentuk pecahan sederhana. 0,25 = Tulislah dalam bentuk pecahan Sederhankanlah dengan cara membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPBnya. FPB dari 125 dan 200 adalah 25. Jadi, 0,25 =
  • 22. Jika suatu bilangan desimal lebih dari 1 maka bilangan desimal tersebut dapat ditulis sebagai pecahan campuran. Contoh: Bilangan cacah tetap ditulis terpisah dari pecahan. Sederhanakanlah pecahan tersebut. FPB dari 100 dan 45 adalah 5. Jadi,
  • 23. Selanjutnya, untuk menulis suatu pecahan dalam bentuk desimal, dapat menulisnya dengan cara membagi pembilang oleh penyebut. Ingat bahwa simbol pecahan tersebut juga berarti pembagian. 4 , 0 0 20 2 5
  • 24. Pada pecahan, jika kamu membagi pembilang oleh penyebut dan sisanya nol, maka hasil baginya merupakan bilangan desimal tak berulang. Tetapi, jka hasil baginya mengulang sebuah angka atau sekelompok angka tertentu tanpa berakhir, maka bilangan desimal itu disebut bilangan desimal berulang. 0,22222 . . . . . = Garis datar yang ada di atas angak 2 menandakan bahwa angka 2 berulang
  • 25. Contoh lain: = Angka 63 berulang. H. Persen Jika membandingkan sebuah bilangan dengan 100 maka akan menemukan prosen. Prosen artinya “perseratus”. , I. Permil Permil artinya per seribu. Jadi, pecahan permil adalah suatu pecahan yang penyebutnya seribu atau per seribu. Permil dilambangkan oleh . = ,
  • 26. Sebagai ilustrasi OPERASI PADA PECAHAN Operasi dalam pecahan meliputi: 1)Penjumlahan pecahan 2)Pengurangan pecahan 3)Perkalian pecahan 4) Pembagian pecahan A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
  • 27. Contoh : Tentukan jumlah dari 3/5 dan 4/5 Penyelesaian : Menjumlahkan Pecahan yang Penyebutnya Sama Untuk Menjumlahkan Pecahan – Pecahan dengan penyebut yang sama, jumlahkanlah pembilang – pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Untuk Menjumlahkan Pecahan – Pecahan dengan penyebut yang sama, jumlahkanlah pembilang – pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.
  • 29. B. Pengurangan Pecahan yang Penyebutnya Sama Mengurangkan Pecahan yang Penyebutnya Sama Untuk Mengurangkan Pecahan – Pecahan dengan penyebut yang sama, kurangkanlah pembilang – pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Untuk Mengurangkan Pecahan – Pecahan dengan penyebut yang sama, kurangkanlah pembilang – pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.
  • 30. Contoh 1 : Tini menemukan kue tar di meja makan. Dia makan kue tar. Berapa kue tar yang belum dimakan? Penyelesaian :
  • 31. Contoh 2 : Pak Slamet mempunyai minyak tanah sebanyak kaleng minyak. Tetangga Pak Slamet membeli minyak tanah itu sehinggga minyak tanah Pak Slamet sekarang sebanyak kaleng minyak. Berapa banyak minyak tanah dalam satuan kaleng yang telah dibeli oleh tetangga Pak Slamet itu ? atau Jadi, kue tar yang belum dimakan adalah
  • 32. Penyelesaian : Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan cara berikut : pikirkan : berapa ditambah untuk memperoleh ? , sehingga diperoleh bahwa tetangga Pak Slamet telah membeli minyak tanahnya sebesar kaleng minyak.
  • 33. C. Penjumlahan dan pengurangan Pecahan yang Penyebutnya Berbeda Ani membaca sebuah buku cerita. Dua hari yang lalu, Ani membaca dari isi buku itu. Hari ini Ani melanjutkan membaca buku cerita itu. Dia membaca dari isi buku itu. Berapa bagian dari isi buku cerita yang telah dibaca oleh Ani ? •Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda. Kita dapat menggunakan model pecahan untuk penjumlahan berikut. Pertanyaan 1 : Berapa bagian dari isi buku yang telah dibaca oleh Ani? Penyelesaian : Jumlahkan dan
  • 34. menyatakan jumlah Gunakan model pecahn untuk 1/4 Gunakan model pecahn untuk 2/3 tentukan model pecahan untuk jadi ani telah membaca 11/12 bagian isi dari buku tersebut
  • 35. contoh 1: Modelkan pengurangan Dari pertanyaan 1 dan contoh 1 di atas, tampak bahwa untuk menjumlahkan dan mengurangkan pecahan yang penyebutnya berbeda, pertama- tama menyamakan penyebutnya dahulu, yaitu dengan menggunakan KPK. Gunakan model pecahan 3/6 atau 1/2 Gunakan model pecahan 2/6 atau 1/3 Kurangkan 3/6 - 2/6
  • 36. Contoh 2 : Tentukan hasil dari Tentukan KPK dari 4 dan 7 KPK dari 4 dan 7 adalah 28. Tentukan KPK dari 4 dan 7 KPK adalah 28. Tulis pecahan dengan penyebut sama. +
  • 37. D. Penjumlahan Pecahan Campuran Satu cara untuk menjumlahkan pecahan campuran adalah menghitung bagian bilangan cacah dan pecahannya secara terpisah.kadang- kadang jumlah dari bagian pecahan adalah suatu pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebutnya. Jika demikian, ubahlah dahulu pecahan tersebut sebagai pecahan campuran. Contoh 1 : Tentukan hasil dari
  • 38. KPK adalah 4. Tulislah pecahan – pecahan itu dengan penyevut yang sama Jumlahkan bagian bilangan cacah dan pecahannya Ubahlah bentuk pecahannya Jumlahkan bilangan cacahnya + Penyeles aian:
  • 39. E. Pengurangan Pecahan Campuran Untuk menyelesaikan masalah pengurangan pecahan campuran, rubahlah dahulu menjadi pecahan biasa. Contoh: selesaikanlah tulislah dalam pecahan senama ubahlah bentuk pecahannya kurangilah bilangan cacah dan kemudian pecahanya. 2 1 4 3 1 6  6 3 4 6 2 6 2 1 4 3 1 6    6 3 4 6 8 5   6 5 1 
  • 40. F. Perkalian dan Pembagian Pecahan Sebelum melangkah dalam pembahasan perkalian dan pembagian pecahan, berikut adalah sifat-sifat operasi perkalian dan pembagian dalam bilangan bulat: Jadi Untuk a, b, dan c anggota bilangan bulat, berlaku: a. a x b = b x a (komutatif) b. (a x b) x c = a x (b x c) (asosiatif) c. a x 1 = 1 x a = a (1 adalah unsur identitas perkalian) d. a x (-b) = -(a x b); (-a) x b = -(a x b); (-a) x (-b) = a x b e. a : b : c sama artinya dengan a = b x c 6 5 1 2 1 4 3 1 6  
  • 41. Sifat-sifat tersebut juga berlaku dalam bilangan pecahan. 1. Mengalikan Pecahan dengan Pecahan Kita dapat menggunakan model luas untuk mengalihkan pecahan dengan pecahan. Kata dari bila digunakan dalam matematika, dapat berarti perkalian. Contoh: Pak arif mempunyai sebidang tanah untuk lahan perkebunan. Dia merencanakan menanami separuh lahanya dengan tanaman apotik hidup. Dia ingin sepertiga dari lahan yang akan ditanami tanaman apotik hidup itu ditanami temulawak. Berapakah dari lahan itu yang akan ditanami temulawak ?
  • 42. Lahan yang ditanami tanaman apotik hidup = ½ dari lahan perkebunan Bagilah lahan perkebunan untuk tanaman apoti hidup ke dalam tiga bagian yang sama. Arsirlah 1/3 dari bagian yang telah diwarnai itu. Bagian yang diwarnai sekaligus diarsir adalah 1/6 dari lahan semula. Bagian ini menunjukkan bagian dari lahan yang ditanami temulawak. Luas dari bagian tersebut adalah
  • 43. panjang x lebar, yaitu ½ x 1/3. jadi, bagian yang ditanami temulawak menyatakan ½ x 1/3 = 1/6. Dari contoh tersebut tampak berlaku pernyataan sebagai berikut: Perkalian Pecahan Untuk mengalihkan pecahan dengan pecahan, kalikanlah pembilang-pembilangnya. Kemudian kalikanlah penyebut-penyebutnya.
  • 44. Contoh : Tentukanlah 2/3 dari ½ 2/3 dari ½ = kalikan pecahan-pecahan tersebut kalikan pecahan-pecahan tersebut sederhanakanlah Jika pembilang dari pecahan yang pertama dan penyebut dari pecahan yang lain mempunyai factor persekutuan, maka kamu dapat menyederhanakan sebelum mengalikanya. 2 1 3 2 x 2 3 1 2 x x  6 2  3 1 
  • 45. Contoh: Tentukan hasil dari Sederhanakanlah sebelum mengalikan. bagilah pembilang dan penyebut dengan 4 karena 4 merupakan FPB dari 4 dan 8 kalikanlah pembilang dan penyebutnya 5 4 8 3 x 5 . 8 4 . 3 5 4 8 3  x 5 2 1 3 x x  10 3 
  • 46. 2. Perkalian Bilangan Cacah dengan Pecahan Masih ingatkah kamu arti dari 4x2 ? arti 4x2 adalah 2+2+2+2. hal ini berlaku pula untuk perkalian bilangan pecahan oleh bilangan cacah. 1 x 1 x 1 x 1 x 1 1 1 1 2/3 2/3 2/3 2/3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4     x 3 8  3 2 2 
  • 47. Pada perkalian bilangan cacah dengan bilangan pecahan, kita dapat mengubah bilangan cacah ke dalam bentuk pecahan dengan penyebut 1 kemudian melakukan perkalian pecahan. Misalnya 3. Perkalian Pecahan Campuran Dony mempunyai album foto besar. Sebanyak 8 1/3 halam dari album itu masih kosong. Dony bermaksud mengisi separuh dari halam kosong itu dengan foto-foto artis secara berurutan. Berapa halaman dari album itu yang akan diisi dengan foto-foto artis? 3 2 2 3 8 3 1 2 4 3 2 1 4 3 2 4     x x x x
  • 48. Untuk menjawab pertanyaan di atas, kamu perlu menentukan ½ dari 8 1/3 atau ½ X 8 1/3.Untuk mengalikan pecahan campuran, nyatakanlah terlebih dahulu pecahan campuran itu sebagai pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebutnya. Kemudian kalikanlah pecahan pecahan tersebut. ½ x 25/3 = 25/6 kalikan pembilang-pembilangnya dan kalikan penyebut-penyebutnya = 4 1/6 sederhanakan. Jadi, sebanyak 4 1/6 halaman dari album foto itu yang akan di isi dengan foto-foto artis.
  • 49. Kita juga dapat menunjukan permasalahan di atas dengan menggunakan model seperi berikut. 3 1 8
  • 50. dari 8 adalah 4, dan dari adalah . Sehingga, Kita juga dapat menggunakan model luasan untuk mengalikan pecahan campuran seperti berikut. Misal, luas dari suatu segiempat dengan panjang cm dan lebar cm ditunjukan pada gambar di bawah ini. 1 1 2 1 1 4 1 2 4 1 2 2 1 1
  • 51. Tentukan hasil perkalian 2 2 = = = tulislah setiap pecahan campuran sebagai pecahan tak murni. menyederhanakan dengan cara membagi angka 8 dan 4 dengan keduanya oleh FPB- nya yaitu 4 kalikan sederhanakan
  • 52. 4. Pembagian Pecahan Untuk memahami arti dari pembagian pecahan, kita lakukan kegiatan berikut seolah-olah kita membagi permen kepada beberapa teman. i. Kita mempunyai 6 biji permen yang akan dibagi kepada beberapa teman. Masing-masing teman memperoleh 2 biji permen. Berapakah orang yang akan menerima permen? Jawab : 3 Di tulis 6 : 2 = 3
  • 53. ii. Jika 6 biji permen itu dibagi sehingga masing- masing temanmu menerima 1 biji permen, berapakah orang yang menerima permen? iii. Jika 6 biji permen itu dibagai sehingga masing- masing temanmu menerima ½ biji permen, berapakah orang yang menerima permen? Jawab: 6 Ditulis 6 : 1 = 6
  • 54. Jawab : 12 Ditulis 6 : Perhatikan: 6 : Bagaimana hubungan dengan bentuk 6 x Bilangan dan 2 mempunyai hubungan khusus, yaitu hasil kalinya 1.
  • 55. 5. Pembagian Pecahan Campuran Untuk membagi pecahan campuran, terlebih dahulu tulislah setiap pecahan campuran sebagai yang pembilangnya lebih dari penyebutnya, kemudian kalikan. Contoh 1: Tentukan hasil dari disebut kebalikan 2. Catat bahwa, sebarang dua bilangan yang hasil kalinya adalah 1 di sebut berkebalikan.
  • 56. ubahlah pecahan campuran = bagilah pembilang dan penyebut dengan FPB dari 9 dan 18 yaitu 9 = tentukan hasil kalinya Contoh 2: Tentukan ubahlah pecahan campuran
  • 57. = = = kalikan dengan kebalikan dari 3 yaitu 1/3 kalikan pembilang dan kalikan penyebutnya tulislah hasil kalinya Tulislah sebagai pecahan campuran