Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.
3. Definisi Epistemologi
Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari
isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan, bagaimana
mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; cara
manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.
P. Hardono Hadi menyatakan, bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari
dan mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan, pengandai-andaian dan dasarnya, serta
pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
D. W. Hamlyn mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian-pengandaiannya serta secara umum hal ini
dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan.
Dagobert D. Runes. Beliau menyatakan, bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang
membahas sumber, struktur, metode-metode dan validitas pengetahuan.
Sementara itu, Azyumardi Azra menambahkan bahwa epistemologi sebagai “ilmu yang
membahas tentang keaslian, pengertian, struktur, metode dan validitas ilmu pengetahuan”.
4. Epistemologi Barat
Ada empat macam mazhab pemikiran epistemologi barat modern, yakni :
Pertama, mazhab empirisme. Menurut Bacon, pengetahuan tidak akan mengalami
perekembangan berarti selama ia tidak mempunyai kekuatan yang dapat membantu manusia
merubah kepada kehidupan yang lebih baik.
Kedua, mazhab rasionalisme. Salah satu tokoh yang mempopulerkan mzhab ini adalah Rene
Descartes (1596-1650M). Menurutnya, persoalan dasar filsafat pengetahuan bukanlah
bagaimana kita dapat tahu, tetapi mengapa kita dapat membuat kekeliruan.
Ketiga, mazhab kantinian. Perkembangan berikutnya, muncul gagasan yang mensistesiskan
antara rasionalisme dan empirisme oleh Imanuel Kant (1724-1804).
Keempat, mazhab posivisme. Mazhab ini lahir dari komunitas yang didirikan oleh Moritz
Schlick pada tahun 1924. Ia melahirkan pandangan baru yang disebut neo-postivisme logis.
6. Karakteristik
- Akal dan pancaindra sebagai sumber
utama pengetahuan manusia.
- Dikotomisasi.
- Antroposentrisme.
- Penentangan atau dimensi spiritual.
- Ketidakpastian tiada henti.
- Sekulerisasi.
- Desakralisasi.
- Empirisasi.
01
7. 02. Kelemahan-kelemahan Fundamental dalam
Epistemologi Barat
● Kepercayaan mutlak pada akal (rasional) sebagai panduan dalam
kehidupan.
● Pandangan dualistik terhadap realitas dan kebenaran.
● Sekularisme sebagai pandangan hidup.
● Humanisme dan eksistesialisme sebagai nilai tertinggi.
● Drama dan tragedi dalam proses epistemologi.
8. 03 Dampak Negatif Epistemologi
Barat
Sekularisasi dan liberalisasi tinggi
&
Meluasnya atheisme di berbagai disiplin
keilmuan
9. Epistemologi Islam
Sementara itu, dalam konteks keilmuan Islam, kerangka epistemologi Islam perlu
dijadikan sebagai alternatif terutama bagi filsafat, pemikiran dan ilmuwan muslim
untuk menyelamatkan mereka dari keterjebakan ke dalam arus besar di bawah
kendali epistemologi Barat.
10. Dalam penerapannya epistemologi Islam memiliki dua jalur
yang menghubungkan dengan pengetahuan, yakni
pertama, jalur luar (lahiriyyah) dengan tetap
memanfaatkan realitas atau data-data empirik sebagai
pijakan dalam menarik kesimpulan mengenai suatu
pengetahuan. Jalur kedua, jalur ke dalam (batiniyyah)
yakni mencoba “menterjemahkan” realitas atau data-data
non empirik untuk memperkaya dan melengkapi capaian
ilmu pengetahuan