2. • Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan
• Menurut Plato,
“Pengetahuan adalah sebuah kesadaran mutlak, universal ideas or
forms, keberadaan bebas suatu subyek yang perlu dipahami.”
• Menurut Aristoteles,
“pengetahuan merupakan sebuah apprehension of necessary and
universal principles (penangkapan prinsip-prinsip yang diperlukan
universal).”
4. Pedoman pengetahuan terbaru
• Reflection-correspondence theory
“ pengetahuan dihasilkan dari sejenis pemetaan atau
refleksi obyek eksternal melalui organ indrawi, yang
dimungkinkan terbantu melalui alat-alat pengamatan
berbeda, menuju ke otak atau pikiran.”
5. Pengertian Epistemologi
• Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Episteme artinya pengetahuan
Logos menenjukkan pengetahuan sistematik
• Epistemologi adalah pengetahuan sistematik tentang pengetahuan.
• Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan
mengenai masalah hakikat pengetahuan. Disiplin filsafat yang secara
khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang pengetahuan.
6. Jenis Pengetahuan
Pengetahuan ilmiah
Akumulasi pengetahuan yang telah
disistematisasi dan diorganisasi sedemikian
rupa sehingga memenuhi asas pengaturan
secara prosedural, metologis, teknis, dan
normatif akademis.
Pengetahuan tidak
ilmiah
Masih tergolong pra ilmiah yang diperoleh dari
hasi; serapan indrawi yang secara sadar
diperoleh, baik yang telah lama maupun baru
didapat sehingga tidakdimasukkan dalam ilmu.
7. Masalah yang berkaitan dengan Epistemologi
1. Filsafat, yaitu sebagai cabang filsafat yang brusaha mencari
hakikat dan kebenaran pengetahuan.
2. Metode, sebagai metode bertujuan mengatur manusia untuk
memperoleh pengetahuan.
3. Sistem, sebagai suatu sistem bertujuan memperoleh realitas
kebenaran pengetahuan itu sendiri.
8. Metode untuk Memperoleh Pengetahuan
Empirisme
• Pengetahuan
dengan melalui
pengalaman
Rasionalisme
• sumber
pengetahuan terletak
pada akal
9. Metode untuk Memperoleh Pengetahuan
Fenomenalisme
• Pengetahuan
tentang gejala
(Phenomenon)
Intusionisme
• Pengetahuan
yang diperoleh melalui
intuisi (naluri/
perasaan).
10. Problem Kebenaran dalam Epistemologi
Menyangkut watak pengetahuan
Menyangkut sumber pengetahuan
Menyangkut kebenaran pengetahuan
11. Pembahasan Masalah Epistemologi
Pendekatan historis
•Mengamati permasalahan maupun teori-teori pengetahuan itu
dalam perkembangan sejarahnya.
Pendekatan tematis
•Usaha mengkaji masalah-masalah dan isu-isu tertentu terkait
masalah kefilsafatan, tetapi mungkin merupakan masalah ilmiah.
12. Justifikasi Epistemologi
Evidensi
•Cara bagaimana
kenyataan itu dapat
hadir atau
“perwujudan dari
yang ada bagi akal”
Kepastian
•Memuat kebenaran
dasar (kebenaran
primer). Prinsip
kebenaran dasar
mengungkapkan
eksistensi subyek.
Keraguan
• Aliran yang
mempertanyakan
kepastian mengenai
kebenaran. Terdapat
dua aliran keraguan
yaitu Skeptisisme-
doktriner dan
Skeptisisme-
Metodik.
13. Epistemologi Rasional Kritis - Popper
(Teori Konjektur dan Falsifikasi)
Konjektur
• sesuatu yang harus ada sebelum
seseorang melakukan analisa terhadap
suatu objek permasalahan.
14. Asas dalam teori Konjektur
1. Penelitian tidak boleh dimulai dengan usaha observasi yang tidak memihak, tp
harus fokus terhadap satu permasalahan.
2. Usaha untuk menemukan sebuah solusi, tidak boleh merupakan usaha yang
menghindari fakta yang ada, tetapi harus berpegang pada prinsip
penggabungan antara dugaan yang berani dan kritisisme yang tajam.
15. • Popper mengkritik metode induksi dan verifikasi, dengan memisahkan
antara penyataan yang mengandung makna (meaningful) dan
pernyataan yang tidak mengandung makna (meaningless) atau sains
sejati dan sains semu. Pemisahan ini di sebut Demarkasi.
• Sains sejati (True Science) berisikan hukum2 yang kebenarannya bisa
dibuktikan melalui observasi dan experimen.
• Sains Semu (Pseudo Science) hanya berisikan fantasi yang tidak
terbukti dengan fakta.
16. Epistemologi Rasional Kritis - Popper
(Teori Konjektur dan Falsifikasi)
Falsifikasi
• Hal pembuktian salah, lawan dari
verifikasi, bukan merupakan cara untuk
menentukan komprehensibilitas dari suatu
pernyataan ilmiah.
17. Menurut Popper, proses pengembangan ilmu adalah dengan jalan
eliminasi terhadap kemungkinan kekeliruan dan kesalahan (error
elimination). Semakin sebuah teori dapat bertahan dari penyangkalan
dan penolakan, maka semakin kokoh dalam keilmuan. Teori ini
sebagai teori pengokohan (theory of corroborotion), yang
mengantarkan Popper sebagai Epistemolog Rasional –Kritis.
18. Paradigma Gerakan Zaman Baru – Capra
Dipelopori oleh Filsuf Capra, yang menekankan bahwa di dalam
paradigma sains modern, kekosongan dan kepenuhan bukan dua hal
yang bertentangan, tetapi lebih merupakan suatu realita tunggal.
19. Alasan Paradigma Capra dianggap positif
1. Dukungan Hipotesis Reori Relativitas Einstein
2. Manusia sebagai pusat
3. Kehidupan Materi
4. Rusaknya definisi dan metodologi sains
5. Rusaknya batasan sains
21. Thomas Samuel Kuhn
Lahir 18 Juli 1922 Cincinnati, Ohio
Meninggal 17 Juni 1996 (umur 73) Cambridge, Massachusetts
Era Filsafat abad ke-20
Aliran Analitis
Minat utama Filsafat sains
Gagasan
penting
Pergeseran paradigma
Ketidaksepadanan
Sains normal
https://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Kuhn
22. 1.Ide tentang paradigma
2.Kritik atas ambiguitas terma
paradigma
3.Kritik lain atas the Structure
4.Dukungan ide-ide Kuhn
Tentang Kuhn
23. Paradigma dalam bahasa Inggris disebut paradigm dan
bahasa Perancis paradigme, ia berasal dari bahasa Latin
”para” dan “deigma”.
• Para berarti di sisi, di samping dan
• deigma berarti contoh, pola, model.
Sedangkan deigma dalam bentuk kata
kerja deiknynai berarti menunjukkan atau
mempertunjukkan sesuatu.
1. Ide tentang paradigma
24. • Pada tahun 40-an istilah paradigma ini diintroduksi kembali oleh Kuhn
dalam konteks filsafat sains.
• Oleh Kuhn, istilah ini dipergunakan untuk menunjuk dua pengertian utama,
1. Sebagai totalitas konstelasi pemikiran, keyakinan, nilai, persepsi, dan
teknik yang dianut oleh akademisi maupun praktisi disiplin ilmu tertentu
yang mempengaruhi cara pandang realitas mereka.
2. Sebagai upaya manusia untuk memecahkan rahasia ilmu pengetahuan
yang mampu menjugkirbalikan semua asumsi maupun aturan yang ada.
25. Kritik dimunculkan oleh Margaret Masterman,
bahwa definisi dan penggunaan Kuhn terhadap
kata paradigma berbeda hingga 21 makna
2. Kritik atas ambiguitas terma paradigma
26. a. Simposium mengenai The Structure
b. The structure sangat Eropasentris
3. Kritik lain atas the Structure
Dukungan Hipotesis Reori Relativitas Einstein
Hipotesis Enstein telah memaksa hukum mekanika Newton mengalami perbaikan jika ingin diterapkan ke dalam materi2 yang bergerak dengan kecepatan sanat tinggi ( gerak elektron dan gelombang elektromagnetis). Dimensi ruanng dan waktu yang menjadi batasan paradigma Newton, kini direlasikan menjadi suatu relasi relatif melalui hipotesis Enstein.
Manusia sebagai pusat
Dasar utama pemikiran paradigma baru adalah penolakan terhadap pandangnan penciptaan dunia oleh Tuhan. Einstein dan Capra menolak pandangan ini. Mereka berargumentasi bahwa dengan melihat alam sebagai ciptaan, maka alam menjadi materi yang mati yang terbatas dan terikat oleh hukum kausalitas. Mereka melihat bahwa manusia dengan intuisinya menjadi pusat dari segala pemikiran sains dan interpretasi alam. Semangat humanisme diangkat ke puncaknya
Kehidupan Materi
Pendekatan Capra yang mengawinkan filsafat barat dengan mistisime timur membawa dunia dan alam fisika ke dalam format mistik dan panteisme, dimana manusia akan dibawa melihat alam sebagai bagian atau diri Tuhan. Alam tidak dilihat sebagai materi syang bersifat mati, tetapi alam bersifat hidup.
Rusaknya definisi dan metodologi sains
Dengan paradigma Capra, ilmu pengetahuan alam haruslah dibatasi di wilayah yang empiris dan natural. Capra tealh mencampurkan dunia fisika dengan dunia metafisika. Dan mencampurkan antara hasil pengujian empiris dengan dugaan-dugaan metafisika.
Rusaknya batasan sains
Dalam Paradigma Sains Mistis Capra, seolah-olah alam semesta menjadi tidak terbatas. Penggunaan teori dan hipotesis sains bisa diterapkan disegala bidang secara tanpa batas.
Thomas Samuel Kuhn (/[unsupported input]ˈkuːn/; 18 Juli 1922 – 17 Juni 1996) adalah seorang filsuf, fisikawan, dan sejarawan Amerika Serikat yang menulis buku The Structure of Scientific Revolutions pada tahun 1962 yang sangat berpengaruh dalam dunia akademik. Buku tersebut memperkenalkan istilah "pergeseran paradigma".
Kuhn membuat beberapa klaim mengenai perkembangan pengetahuan ilmiah:
Sains mengalami pergeseran paradigma dan tidak bergerak dalam jalur yang linear.
Pergeseran paradigma membuka pendekatan baru untuk memahami apa yang tidak akan dianggap benar sebelumnya.
Gagasan kebenaran ilmiah tidak hanya melalui ditetapkan kriteria objektif tetapi juga konsensus komunitas ilmiah. Paradigma-paradigma yang saling bertentangan tersebut juga seringkali tidak sepadan, atau dalam kata lain paradigma-paradigma tersebut merupakan penjelasan mengenai realitas yang saling bertentangan dan tidak dapat diselaraskan.
Dengan begitu, secara epistimologis, paradigma berarti disisi model, disamping pola atau disisi contoh. Paradigma berarti pula sesuatu yang menampakkan pola, model atau contoh.
Paradigma juga sinonim dengan guiding principle, basic point of view atau dasar perspektif ilmu, gugusan pikir, model, pola, kadang ada pula yang menyebutnya konteks.
Simposium mengenai The Structure. Diadakan di Kampus Bedford, London yang dipimpim oleh Karl Popper. Outputnya a.l. esai yang kebanyakan menolak pendapat-pendapat Kuhn
The structure sangat Eropasentris. Sebagai sebuah karya keilmuan, sangat kental dengan nuansa eropasentris. Kritiknya yaitu:
Kuhn melewatkan kontribusi ilmu optic oleh ilmuwan arab Ibn Alhaytam
Kuhn tidak mengindahkan studiseminasi Needham mengenai pengetahuan Cina dan Kontribusinya pada ilmu modern
Massimiamo Buchhi
Ia menyatakan bahwa munculnya paradigm menjadi sinyal bahwa sector penelitian yang bersifat konsolidatif perlu menjadi sebuah disiplin ilmiah
Peter Dear
Ia membela secatra khusus sikap filosofis Kuhn dimana sejarawan ilmu selalu menghindari prasangka
Alexander Bird
Ia menegaskan bahwa pikiran Kuhn merupakan teori asli yang mempunyai dampak pada:
perubahan dalam diri ilmu social-persepsi
Saran peran baru dan materi untuk ilmu-ilmu social.