SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LINGKARAN
WINA
CONTEXT OF JUSTIFICATION,
RASIONAL KONSTITUTIF (DE LURE)
by
Alvy Mayrina Pribadi
S200160071
BAB II
LINGKARAN WINA
CONTEXT OF
JUSTIFICATION,
RASIONAL KONSTITUTIF (DE
LURE)
LINGKARAN WINA
TOKOH-TOKOH UTAMA
LINGKARAN WINA
KEKACAUAN SUDUT
PANDANG TEOLOGIS,
METAFISIS, DAN SAINS
MANIFESTO
LINGKARAN WINA
KARAKTERISTIK ILMU
PENGETAHUAN
SEBAGAI UNIFIED
SCIENCE
Otto Neurath
Rudolf Carnap
Moritz Schlick
Philip Frank
LINGKARAN WINA
• Lingkaran Wina atau The Vienna Circle (Jerman: der
Wiener Kreis) adalah sebuah komunitas yang terdiri dari
para filsuf yang berada di Universitas Wina (1922-1929).
Pengertian
• Kelompok filsuf ini dipimpin Moritz Schlick yang ketika itu
(1922) menjadi ketua Jurusan Filsafat Ilmu Pengetahuan
Induktif di Universitas Wina.
Pemimpin
• Para filsuf tersebut bercita – cita mebangun sesuatu
yang hampir tidak mungkin, yakni filsafat sebagai
ilmu pengetahuan yang mampu meletakkan dasar
yang kokoh tentang bagaimana metodologi ilmu
pengetahuan sebagai satu kesatuan metode yang
solid.
Cita-cita
TOKOH-TOKOH UTAMA
LINGKARAN WINA
Otto Neurath
Rudolf Carnap
Moritz Schlick
Philip Frank
Otto Neurath
• Otto Neurath adalah ahli filsafat ilmu pengetahuan,
sosiologi, dan politik ekonomi. Ia adalah pengajar
ekonomi di WIna, Direktur Deutsches Kriegwirtschafts
museum di Leipzig, penggiat Partai Sosial Demokratik
Jerman, dan pemimpin Perusahaan perencanaan
ekonomi di Munchen.
• Jasa-jasanya dalam pelbagai jenis kegiatan social,
politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan adalah
sebagai berikut:
• Penciptaan Isotype
• Pengembangan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam
Bahasa Formal
Rudolf Carnap
• Rudolf Carnap adalah salah satu anggota Lingkaran
Wina yang mempelajari logika matematika dari
Frege dan fisika dari Albert Einstein.
• Karya monumental Carnap meliputi banyak bidang, yakni:
• Empirisme dalam versi yang ketat ditulisnya dalam buku
The Logical Structure of the World.
• Prinsip toleransi yang ditulis dalam buku Logical Syntax of
Language (1934).
• Sintaksis logis (tata bahasa logis
• Penggunaan konsep verifiabilitas dalam sintaksis logis
Moritz Schlick
• Moritz Schlick (1882-1936) adalah filsuf Jerman yang
memiliki latar belakang yang sangat kuat dalam fisika. Ia
sering disebut sebagai perintis positivism logis dalam
Lingkaran Wina.
• Bagi Schlick, sebuah pernyataan adalah benar jika dan hanya
jika dibuktikan secara empiris. Pernyataan yang tidak bisa
dibuktikan secara empiris sama dengan “tidak berarti” atau
meaningless atau omong kosong.
• Kecenderungan anti metafisika kemudian berlaku sebagai
prinsip utama penolakan metafisika yang disepakati oleh
semua anggota Lingkaran Wina.
Philip Frank
• Philip Frank (1884-1966) adalah seorang ahli dalam banyak
bidang empiris, seperti fisika, matematika, dan filsafat ilmu
pengetahuan. Ia memperjuangkan positivisme logis. Ia belajar
fisika dibawah bimbingan Ludwg Boltzmann. Minatnya pada
fisika dipengaruhi secara kuat oleh Albert Einstein.
• Pandangan Frank tentang fisika lebih condong pada Einstein
daripada Mach. Hal itu ditunjukkan dalam pemikirannya yang
sama dengan Einstein yang melawan Mach, bahwa setiap aksi
yang menempuh jarak tertentu mengalami perlambatan
(missal gerak cahaya dama ruang hampa tidak konstan).
KEKACAUAN SUDUT
PANDANG TEOLOGIS, METAFISIS, DAN SAINS
• Sebab utama kekacauan sudut pandang teologis, metafisis, dan sains
adalah runtuhnya cara pandang ilmiah yang didasarkan pada fisika
Aristoteles, yakni:
1.
- Geosentrisme yang didasarkan pada
pemikiran Aristoteles yang mempengaruhi
pandangan teologi dan metafisika Abad
Petengahan mengalami keguncangan akibat
reformasi Protestan, lahirnya Negara-negara
nasional yang ingin melepaskan diri dari
kekuasaan sentralistik Gereja Katolik
Roma,serta runtuhnya teori menara
Ptolomeus yang geosentris oleh penemuan
Kopernikus di bidang astronomi yang
memperkuat teori heliosentrisme.
2.
Lahirnya aliran-aliran besar
sebagai cara pandang baru
tentang ilmu pengetahuan
melanjutkan gelora revolusi ilmu
pengetahuan abad XVII dalam
abad XVIII seperti rasionalisme
Cartesian. Empirisme Humean,
dan kritisme, Kantian.
3.
Timbulnya positivism oleh A. Comte yang menerapkan
konsep epistemology Kantian mengenai pengetahuan
sintesis a priori pada sosiologi abad XIX mempengaruhi
pemahaman atas gejala - gejala social sebagai gejala –
gejala yang sama dengan gejala alam sehingga
memudahkan penggunaan ilmu alam dalam analisis
sosial pada abad XX.
Menurutnya, penerapaan ilmu alam pada ilmu-ilmu
sosial budaya didasarkan pada teori perkembangan
kesadaran manusia yang berlangsung secara linier dalam
tiga tahap: teologis, metafisik, dan sains dalam arti
positivistik.
• Penyatuan ilmu pengetahuan modern yang dalam abad XX
dimodelkan oleh pendekatan ilmu alam mengahsilkan dua
kelompok ilmu pengetahuan modern, yakni:
2. Kelompok Ilmu
Pengetahuan
Eksakta
(Ilmu-ilmu eksakta
atau non-empiris
meliputi
matematika, ilmu
ukur, dan filsafat.)
1. Kelompok
Ilmu
Pengetahuan
Non-eksakta
(imu alam, ilmu
sejarah, dan ilmu
kemanusiaan)
• Penggambaran mengenai dua kelompok ilmu
pengetahuan empiris/non-eksakta dan ilmu
pengatahuan non-empiris/eksakta memperlihatkan
kedigdayaan positivisme yang mempengaruhi
perkembanagn ilmu pengetahuan dari abad XIX-XX.
• Tampilnya lingkaran Wina, dapat dilihat sebagai reaksi
terhadap positivisme.
• Bagi Lingkaran Wina, positivisme harus membebaskan
diri dari kehendak subjek untuk secara objektif
mengklaim kebenaran hanya atas dasar pembuktian
empiris, bukan kehendak subjek.
MANIFESTO LINGKARAN WINA
• Cita-cita Lingkaran Wina adalah memantapkan positivisme logis
sebagai cara pandang ilmu pengetahuan yang secara ketat
memperjuangkan klaim yang dapat dibuktikan dengan argument
empiris.
• Artinya, suatu pernyataan benar jika dan hanya jika pernyataan
tersebut dapat dibuktikan secara empiris menurut prosedur yang
logis.
• Cita-cita mazhab intelektual ini untuk menyatukan metodologi ilmu
pengetahuan melalui positivisme logis dirumuskan dalam sebuah
Manifesto (Wissenschaftliche Weltauffassung) yang diumumkan
pada tahun 1929. Manifesto tersebut ditandatangani oleh Hahn,
Neurath dan Carnap.
KARAKTERISTIK ILMU PENGETAHUAN
SEBAGAI UNIFIED SCIENCE
Manisfesto lingkaran Wina meliputi:
2.
metode untuk menilai kebenaran ilmiah adalah analisis logis
atas pengalaman.
Dengan kata lain, klaim tentang kebenaran ilmiah harus menyatakan
kesatuan pengalaman dengan pengetahuan yang diperoleh melalui
analisis logis. Inilah karakteristik ilmu pengetahuan sebagai unified
science.
1.
objek ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan
•Tujuan akhir yang ingin dicapai Lingkaran WIna adalah
kesatupaduan ilmu pengetahuan (unified science) sebagai
sebuah konstruksi sistemik yang di dalamnya tiap
pernyataan yang sah dapat dikembalikan dalam bentuk
dasar, yaitu pengalaman itu sendiri sebagai kenyataan atau
fakta.
•Perjuangan akhir ingkaran Wina adalah menyatukan visi
ilmu pengetahuan sebagai unified science, yakni metodologi
yang hanya mengakui pengalaman (fakta) sebagai objek
penegetahuan yang bisa dibuktikan melalui analisis logis
dalam bahasa matematis.
THANK YOU……

More Related Content

What's hot

Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode InduksiRadyastuti
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Nurul Afdal Haris
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesisNisa 'Icha' El
 
Teori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONTeori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONMahesa Bae
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaMuhammad Ramdhani
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnMuhtadi Bilhaq
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)KLOTILDAJENIRITA
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 

What's hot (20)

Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Metodologi dalam Sosiologi
Metodologi dalam SosiologiMetodologi dalam Sosiologi
Metodologi dalam Sosiologi
 
Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
 
Teori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONTeori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSON
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhn
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 

Similar to KARAKTERISTIK ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI UNIFIED SCIENCE

LINGKARAN WINA PPT.pptx
LINGKARAN WINA PPT.pptxLINGKARAN WINA PPT.pptx
LINGKARAN WINA PPT.pptxHairilFani
 
Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosThiya Apriana
 
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat ModernTugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modernfigo96
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
 
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan PolitikAksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politikkartika itsna
 
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_Hudzaifah Al-Ayyubi
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologippi51
 
Sejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat ModernSejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat ModernErni Setyaningsih
 
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxRAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxsmkyapis4
 
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANSEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANAlvenolia Adaong
 
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllllPPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll23108010100
 
Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriResaSevia
 

Similar to KARAKTERISTIK ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI UNIFIED SCIENCE (20)

Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmuTugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu
 
LINGKARAN WINA PPT.pptx
LINGKARAN WINA PPT.pptxLINGKARAN WINA PPT.pptx
LINGKARAN WINA PPT.pptx
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatos
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
 
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat ModernTugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
 
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan PolitikAksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
 
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
Hudzaifah al ayyubi filsafat kelompok 5_
 
Pss tutor (2)
Pss tutor (2)Pss tutor (2)
Pss tutor (2)
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
Iad ppt
Iad pptIad ppt
Iad ppt
 
Sejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat ModernSejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat Modern
 
Aufklarung
AufklarungAufklarung
Aufklarung
 
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxRAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANSEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
 
Sejarah filsafat
Sejarah filsafatSejarah filsafat
Sejarah filsafat
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllllPPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
PPT Islam Sains Kel 8.pptxkkllllllllllllllllllllll
 
Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putri
 

More from Alvy Mayrina

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANAlvy Mayrina
 
Cultural space & Urban Place
Cultural space & Urban PlaceCultural space & Urban Place
Cultural space & Urban PlaceAlvy Mayrina
 
Course Planning and Syllabus Design
Course Planning and Syllabus DesignCourse Planning and Syllabus Design
Course Planning and Syllabus DesignAlvy Mayrina
 
Psychology of literature
Psychology of literaturePsychology of literature
Psychology of literatureAlvy Mayrina
 
Discourse analysis
Discourse analysisDiscourse analysis
Discourse analysisAlvy Mayrina
 
Behaviorism and foreign language learning
Behaviorism and foreign language learningBehaviorism and foreign language learning
Behaviorism and foreign language learningAlvy Mayrina
 

More from Alvy Mayrina (7)

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Cultural space & Urban Place
Cultural space & Urban PlaceCultural space & Urban Place
Cultural space & Urban Place
 
Course Planning and Syllabus Design
Course Planning and Syllabus DesignCourse Planning and Syllabus Design
Course Planning and Syllabus Design
 
Psychology of literature
Psychology of literaturePsychology of literature
Psychology of literature
 
Discourse analysis
Discourse analysisDiscourse analysis
Discourse analysis
 
Sociolinguistics
SociolinguisticsSociolinguistics
Sociolinguistics
 
Behaviorism and foreign language learning
Behaviorism and foreign language learningBehaviorism and foreign language learning
Behaviorism and foreign language learning
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

KARAKTERISTIK ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI UNIFIED SCIENCE

  • 1. LINGKARAN WINA CONTEXT OF JUSTIFICATION, RASIONAL KONSTITUTIF (DE LURE) by Alvy Mayrina Pribadi S200160071
  • 2. BAB II LINGKARAN WINA CONTEXT OF JUSTIFICATION, RASIONAL KONSTITUTIF (DE LURE) LINGKARAN WINA TOKOH-TOKOH UTAMA LINGKARAN WINA KEKACAUAN SUDUT PANDANG TEOLOGIS, METAFISIS, DAN SAINS MANIFESTO LINGKARAN WINA KARAKTERISTIK ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI UNIFIED SCIENCE Otto Neurath Rudolf Carnap Moritz Schlick Philip Frank
  • 3. LINGKARAN WINA • Lingkaran Wina atau The Vienna Circle (Jerman: der Wiener Kreis) adalah sebuah komunitas yang terdiri dari para filsuf yang berada di Universitas Wina (1922-1929). Pengertian • Kelompok filsuf ini dipimpin Moritz Schlick yang ketika itu (1922) menjadi ketua Jurusan Filsafat Ilmu Pengetahuan Induktif di Universitas Wina. Pemimpin • Para filsuf tersebut bercita – cita mebangun sesuatu yang hampir tidak mungkin, yakni filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang mampu meletakkan dasar yang kokoh tentang bagaimana metodologi ilmu pengetahuan sebagai satu kesatuan metode yang solid. Cita-cita
  • 4. TOKOH-TOKOH UTAMA LINGKARAN WINA Otto Neurath Rudolf Carnap Moritz Schlick Philip Frank
  • 5. Otto Neurath • Otto Neurath adalah ahli filsafat ilmu pengetahuan, sosiologi, dan politik ekonomi. Ia adalah pengajar ekonomi di WIna, Direktur Deutsches Kriegwirtschafts museum di Leipzig, penggiat Partai Sosial Demokratik Jerman, dan pemimpin Perusahaan perencanaan ekonomi di Munchen. • Jasa-jasanya dalam pelbagai jenis kegiatan social, politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut: • Penciptaan Isotype • Pengembangan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam Bahasa Formal
  • 6. Rudolf Carnap • Rudolf Carnap adalah salah satu anggota Lingkaran Wina yang mempelajari logika matematika dari Frege dan fisika dari Albert Einstein. • Karya monumental Carnap meliputi banyak bidang, yakni: • Empirisme dalam versi yang ketat ditulisnya dalam buku The Logical Structure of the World. • Prinsip toleransi yang ditulis dalam buku Logical Syntax of Language (1934). • Sintaksis logis (tata bahasa logis • Penggunaan konsep verifiabilitas dalam sintaksis logis
  • 7. Moritz Schlick • Moritz Schlick (1882-1936) adalah filsuf Jerman yang memiliki latar belakang yang sangat kuat dalam fisika. Ia sering disebut sebagai perintis positivism logis dalam Lingkaran Wina. • Bagi Schlick, sebuah pernyataan adalah benar jika dan hanya jika dibuktikan secara empiris. Pernyataan yang tidak bisa dibuktikan secara empiris sama dengan “tidak berarti” atau meaningless atau omong kosong. • Kecenderungan anti metafisika kemudian berlaku sebagai prinsip utama penolakan metafisika yang disepakati oleh semua anggota Lingkaran Wina.
  • 8. Philip Frank • Philip Frank (1884-1966) adalah seorang ahli dalam banyak bidang empiris, seperti fisika, matematika, dan filsafat ilmu pengetahuan. Ia memperjuangkan positivisme logis. Ia belajar fisika dibawah bimbingan Ludwg Boltzmann. Minatnya pada fisika dipengaruhi secara kuat oleh Albert Einstein. • Pandangan Frank tentang fisika lebih condong pada Einstein daripada Mach. Hal itu ditunjukkan dalam pemikirannya yang sama dengan Einstein yang melawan Mach, bahwa setiap aksi yang menempuh jarak tertentu mengalami perlambatan (missal gerak cahaya dama ruang hampa tidak konstan).
  • 9. KEKACAUAN SUDUT PANDANG TEOLOGIS, METAFISIS, DAN SAINS • Sebab utama kekacauan sudut pandang teologis, metafisis, dan sains adalah runtuhnya cara pandang ilmiah yang didasarkan pada fisika Aristoteles, yakni: 1. - Geosentrisme yang didasarkan pada pemikiran Aristoteles yang mempengaruhi pandangan teologi dan metafisika Abad Petengahan mengalami keguncangan akibat reformasi Protestan, lahirnya Negara-negara nasional yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan sentralistik Gereja Katolik Roma,serta runtuhnya teori menara Ptolomeus yang geosentris oleh penemuan Kopernikus di bidang astronomi yang memperkuat teori heliosentrisme. 2. Lahirnya aliran-aliran besar sebagai cara pandang baru tentang ilmu pengetahuan melanjutkan gelora revolusi ilmu pengetahuan abad XVII dalam abad XVIII seperti rasionalisme Cartesian. Empirisme Humean, dan kritisme, Kantian.
  • 10. 3. Timbulnya positivism oleh A. Comte yang menerapkan konsep epistemology Kantian mengenai pengetahuan sintesis a priori pada sosiologi abad XIX mempengaruhi pemahaman atas gejala - gejala social sebagai gejala – gejala yang sama dengan gejala alam sehingga memudahkan penggunaan ilmu alam dalam analisis sosial pada abad XX. Menurutnya, penerapaan ilmu alam pada ilmu-ilmu sosial budaya didasarkan pada teori perkembangan kesadaran manusia yang berlangsung secara linier dalam tiga tahap: teologis, metafisik, dan sains dalam arti positivistik.
  • 11. • Penyatuan ilmu pengetahuan modern yang dalam abad XX dimodelkan oleh pendekatan ilmu alam mengahsilkan dua kelompok ilmu pengetahuan modern, yakni: 2. Kelompok Ilmu Pengetahuan Eksakta (Ilmu-ilmu eksakta atau non-empiris meliputi matematika, ilmu ukur, dan filsafat.) 1. Kelompok Ilmu Pengetahuan Non-eksakta (imu alam, ilmu sejarah, dan ilmu kemanusiaan)
  • 12. • Penggambaran mengenai dua kelompok ilmu pengetahuan empiris/non-eksakta dan ilmu pengatahuan non-empiris/eksakta memperlihatkan kedigdayaan positivisme yang mempengaruhi perkembanagn ilmu pengetahuan dari abad XIX-XX. • Tampilnya lingkaran Wina, dapat dilihat sebagai reaksi terhadap positivisme. • Bagi Lingkaran Wina, positivisme harus membebaskan diri dari kehendak subjek untuk secara objektif mengklaim kebenaran hanya atas dasar pembuktian empiris, bukan kehendak subjek.
  • 13. MANIFESTO LINGKARAN WINA • Cita-cita Lingkaran Wina adalah memantapkan positivisme logis sebagai cara pandang ilmu pengetahuan yang secara ketat memperjuangkan klaim yang dapat dibuktikan dengan argument empiris. • Artinya, suatu pernyataan benar jika dan hanya jika pernyataan tersebut dapat dibuktikan secara empiris menurut prosedur yang logis. • Cita-cita mazhab intelektual ini untuk menyatukan metodologi ilmu pengetahuan melalui positivisme logis dirumuskan dalam sebuah Manifesto (Wissenschaftliche Weltauffassung) yang diumumkan pada tahun 1929. Manifesto tersebut ditandatangani oleh Hahn, Neurath dan Carnap.
  • 14. KARAKTERISTIK ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI UNIFIED SCIENCE Manisfesto lingkaran Wina meliputi: 2. metode untuk menilai kebenaran ilmiah adalah analisis logis atas pengalaman. Dengan kata lain, klaim tentang kebenaran ilmiah harus menyatakan kesatuan pengalaman dengan pengetahuan yang diperoleh melalui analisis logis. Inilah karakteristik ilmu pengetahuan sebagai unified science. 1. objek ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan
  • 15. •Tujuan akhir yang ingin dicapai Lingkaran WIna adalah kesatupaduan ilmu pengetahuan (unified science) sebagai sebuah konstruksi sistemik yang di dalamnya tiap pernyataan yang sah dapat dikembalikan dalam bentuk dasar, yaitu pengalaman itu sendiri sebagai kenyataan atau fakta. •Perjuangan akhir ingkaran Wina adalah menyatukan visi ilmu pengetahuan sebagai unified science, yakni metodologi yang hanya mengakui pengalaman (fakta) sebagai objek penegetahuan yang bisa dibuktikan melalui analisis logis dalam bahasa matematis.