SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
ISHAK, S.Ft.,Physio
TIM PROLANIS PUSKESMAS BANGGAE I
24-12-2012
PETUNJUK LATIHAN/OLAH
RAGA PADA PASIEN DM TYPE II
MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT
DM
• Letak kerusakan pada
penyakit DM adalah
pada organ pankreas
lihat gambar disamping
(keterangan gambar
dilingkari) terutama
pada sel beta pankreas.
PROSES TERJADINYA DM MELIBATKAN SUATU
SISTEM YG TERDIRI ATAS:
• “Glukosa” yg dpt dianalogikan sebagai
bahan bakar untuk beraktifitas layaknya
bensin pada kendaraan bermotor,
• “Pankreas” dpt dianalogikan sebagai
pabrik pembuat insulin,
• “Insulin” dpt dianalogikan sebagai
pengangkut glukosa ke sel,
Lanjutan..........
• “Sel” sendiri dpt dianalogikan sebagai pabrik
pembuat energi atau tempat menyimpan
energi sebagai sumber tenaga yang akan
digunakan dalam beraktivitas,
• “Reseptor” dpt dianalogikan sebagai penjaga
pintu sel ataupun sebagai gembok yang hanya
akan terbuka dengan anak kunci yang tepat
(insulin)”.
LANJUTAN.........
• Pada saat kita misalnya meminum air teh atau
kopi yang mengandung banyak gula maka
setelah diserap kedalam darah, sistem yang
hebat tersebut diatas akan mulai bekerja
dengan menghitung jumlah glukosa/gula yang
ada dalam darah dan apabila diputuskan
bahwa jumlah “glukosa” yang ada dalam
darah berlebih maka
Lanjutan............
• “Pankreas” (sel beta) akan mengeluarkan
hormon “insulin” untuk mengangkut glukosa
menuju “sel” (otot ataupun hati) untuk
disimpan sebagai cadangan energi. Diluar sel
terdapat “reseptor” yang menjaga pintu sel
yang hanya akan meloloskan glukosa masuk
apabila diangkut oleh insulin, apabila reseptor
tidak mengenali insulin atau reseptor tidak
peka terhadap insulin maka akan terjadi
penumpukan glukosa dalam darah akibat tidak
dapat disimpan dalam sel (otot, hati).
JENIS-JENIS DM:
• Gambar A adalah gambar
pada sel yang normal
dimana terdapat insulin,
glukosa serta reseptor
pada permukaan luar sel,
glukosa bisa masuk
kedalam sel untuk
disimpan ataupun
digunakan sebagai energi
dengan perantaraan
reseptor insulin.
Type DM: (Type 1)
• Gambar B adalah
gambar yang terjadi
pada DM type 1 dimana
tidak terdapat Insulin
sehingga glukosa tidak
bisa masuk kedalam sel
menyebabkan glukosa
tetap berada diluar sel.SEL OTOT
ALIRAN DARAH
DM Type 2:
• Gambar C adalah gambar
yang terjadi pada DM
type 2 terdapat insulin
tetapi tidak ada reseptor
insulin, sehingga glukosa
tidak bisa masuk kedalam
sel menyebabkan glukosa
tetap berada diluar
(dalam peredaran darah)SEL OTOT
ALIRAN DARAH
GEJALA DM:
• Gejala Utama (gejala klasik):
1. Poliuria : banyak berkemih. Terjadi karena
banyaknya zat gula dalam darah yang
mengganggu proses filtrasi ginjal, frekuensi
buang air kecil yg berlebihan pada malam
hari bisa 4-6 kali.
2. Polidipsi: banyak minum
3. Polifagi : banyak makan
4. Penurunan berat badan yang tidak jelas
penyebabnya.
Lanjutan.....
• Gejala-gejala tidak khas:
1. Penglihatan kabur.
2. Gatal dikemaluan.
3. Cepat lelah, kurang bertenaga, mengantuk.
4. Luka sulit sembuh.
5. Kaki sering kesemutan/baal.
6. Penurunan fungsi seksual
7. Berat Badan bayi lahir besar
8. Keputihan yang berkepanjangan.
PENEGAKAN DIAGNOSA DM TIPE 2:
• Berdasarkan konsensus pengelolaan DM tipe 2,
diagnosa DM ditegakkan melalui 3 cara, yaitu
bila ditemukan:
1. Gejala klasik + GDS >200 mg/dl
2. Gejala klasik + GDP >126 mg/dl
3. Tanpa gejala klasik namun GDPP >200 mg/dl
*GDS=Gula Darah Sesaat
*GDP=Gula Darah Puasa
*GDPP=Gula Darah Post Prandial (Gula Darah 2 jam setelah puasa)
PRINSIP UTAMA PENGELOLAAN DM
DM
OLAHRAGA
OBAT
EDUKASI
DIET
OLAH RAGA PADA DM :
• Prinsip Utama dalam
melakukan olah raga
secara umum pada orang
yang mempunyai IMT dan
Berat Badan ideal adalah
membakar kalori sesuai
banyaknya kalori yang
masuk kedalam tubuh.
• Kalori yang masuk harus
sama dengan yang
dibakar/dipakai.
SISTEM ENERGI PADA OLAH RAGA:
• Sistem energi pada Olah Raga terdiri atas:
1. Sistem ATP-CP
2. Sistem Anaerobik
3. Sistem Aerobik
• Sistem ATP-CP Olah raga dengan gerakan
mendadak
• Sistem anaerobik digunakan pd olah raga atau
aktifitas fisik yang hanya berlangsung selama
beberapa menit (90 detik s/d 3 menit).
• Sistem aerobik digunakan pd olah raga atau
aktifitas fisik yang berlangsung diatas 3 menit.
SUMBER BAHAN BAKAR OR
• 1. Karbohidrat terdiri atas:
– Karbohidrat
simpel/sederhana
Mis: Permen, gula, syrup,
madu dll.
– Karbohidrat kompleks
Makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks adalah
semua makanan yang apabila
diolah dapat menghasilkan
tepung seperti: beras, jagung,
sagu, kentang dll.
 Perbedaannya adalah
karbohidrat simpel
mengandung kalori yang
tinggi tapi kandungan
gizi yg lain kurang.
Lanjutan.........
• 2. LEMAK:
Lemak yang terdiri atas
lemak hewan ataupun
tumbuhan.
Lemak berhubungan
dengan Kolesterol,
Trigliserida, HDL & LDL.
• 3. PROTEIN
Contoh protein adalah
daging sapi,ikan, telur,
tempe, tahu dll.
KEBUTUHAN GIZI dlm OLAH RAGA:
• Kebutuhan gizi dihitung
berdasarkan energi yang
masuk dan energi yang keluar.
• Energi yang masuk adalah
energi yang didapatkan dari
bahan makanan sumber energi
(karbohidrat, lemak, protein
serta Vit & mineral).
• Energi yang keluar adalah
energi yang digunakan organ
tubuh untuk bekerja dan
energi yang digunakan dalam
beraktifitas/berolah raga
ENERGI MASUK:
Karbohidrat kalori= 175 kkal
Nasi
Roti
Kentang
Mie
Tepung terigu
=3/4 gelaspotong sedang
=3
=2 biji sedang
=1 gelas
=5 sendok makan
=100 gram
=70 gram
=210 gram
=50 gram
=50 gram
Protein hewani=95 kkal
Ikan segar
Bakso
Daging kambing
Daging sapi
Telur
=1 potong segar
=20 biji kecil
=1 potong sedang
=1 potong sedang
=1 butir
=50 gram
=100 gram
=40 gram 75 kkal
=50 gram
=75 gram
Protein nabati=80 kkal
Kacang hijau
Kacang kedele
Kacang tanah
Tahu
Tempe
=2 ½ sendok makan
=2 ½ sendok
=2 sendok makan
=1 biji besar
=2 potong sedang
=25 gram
=25 gram
=20 gram
=100 gram
=50 gram
PENGELUARAN ENERGI:
1. METABOLISME BASAL:
• Metabolisme basal (Basal Metabolic
Rate=BMR) adalah energi yang
dibutuhkan tubuh tanpa melakukan
aktifitas.
• Energi digunakan untuk berfungsinya organ
tubuh: jantung, paru-paru, ginjal, lambung
dll.
Lanjutan...........
• Cara menghitung BMR:
1. Untuk Wanita:
Berat Badan x 0,9 kkal x 24
Misal:
55 x 0,9 kkal x 24 = 1188 kkal.
2. Untuk Pria
Berat Badan x 1 kkal x 24
Contoh:
65 x 1.0 kkal x 24 = 1560 kkal.
2. Spesifik Dinamic Action(SDA)
• Spesifik Dinamic Action(SDA)
SDA adalah jumlah energi yang dibutuhkan
tubuh untuk mengolah makanan, antara lain
untuk proses pencernaan makanan dan
penyerapan zat-zat gizi oleh usus.
Besarnya SDA sekitar 10% BMR
3. ENERGI UNTUK AKTIFITAS:
• Aktifitas sangat kurang : 40%-50% kkal BMR
• Aktifitas ringan : 50%-65% kkal BMR
• Aktifitas sedang/agak berat : 65%-75% kkal BMR
• Aktifitas sibuk/berat : 75%-100% kkal BMR
Contoh:
BMR = 1560 + 75%(1170)= 2730
4. ENERGI UNTUK OLAH RAGA:
Jenis kegiatan dan Jumlah Kalori
1. Cuci baju = 3,56 Kcal/menit
2. Mengemudi mobil = 2,8 Kcal/menit
3. Mengecat rumah = 3,5 Kcal/ menit
4. Potong kayu = 3,8 Kcal/menit
5. Menyapu rumah = 3,9 Kcal/menit
6. Jalan kaki 3,5 mil/jam = 5, 6-7 Kcal/menit
7. Membersihkan jendela = 3,7 Kcal/menit
8. Berkebun = 5,6 kcal/menit
9. Menyetrika = 4,2 Kcal
MENGHITUNG TOTAL ENERGI YANG KELUAR:
• BMR +SDA + Aktifitas sehari-hari + Aktifitas OR
• Contoh:
Seseorang yang berumur 50 tahun dengan berat
65 melakukan olah raga jalan kaki 8 menit/km
selama 30 menit, aktifitas keseharian sedang:
BMR (1560)+SDA (156)+ 75% (1170)= 2886
Ditambahkan aktifitas OR =210 (7x30)kkal
Total energi= 2886+210=3096 kkal
DOSIS LATIHAN: FITT
• Frekuensi: Berapa sering latihan dilakukan
Frekuensi untuk individu dengan kebugaran kurang
(tanpa komplikasi) latihan 3 kali seminggu cukup untuk
meningkatkan kebugaran. Apabila ingin ditingkatkan
Intensitas, Durasi dan Frekuensi harus ditambah.
Rendah :3-4 kali seminggu
Sedang :5-6 kali seminggu
Tinggi : > 6 kali seminggu
Lanjutan...........
• Intensitas : Berapa keras
latihan dilakukan:
Denyut Nadi Maksimal (DNM)
= 220 – Umur
Denyut Nadi Latihan yang
harus dicapai :
Denyut Nadi Latihan= 60% -
80% x DNM
Jika Usia 50 tahun, maka ; 220
– 50 = 180 DNM
180 x 60 % = 108
180 x 80 % = 144
 Jadi Diabetisi sebaiknya
berlatih dengan denyut nadi
Latihan 108 – 144 DPM
Mengukur Intensitas dgn Skala Borg:
SKALA BORG: dengan skala 6-20
6 Tdk olah raga
7
8
9 Sangat ringan
10
11 Ringan
12
13 Agak berat
14
15 Berat
16
17 Sangat Berat
18
19 Sangat-sangat berat/keras
20 Kerja maksimal
• Intensitas rendah: 10-11 RPE
• Intensitas sedang: 12-13 RPE
• Intensitas tinggi 14-16 RPE
Tes lain “Talk Test” (Tes bicara)
-apabila masih bicara dengan lancar
dan santai berarti intensitas kurang,
-apabila bicara ngos-ngosan dan tidak
jelas berarti intensitas tinggi.
sangat-sangat ringan
Lanjutan....
• TIME (waktu): Berapa lamanya latihan dilakukan;
Waktu latihan sangat berhubungan dengan
Intensitas: apabila intinsitasnya tinggi waktu
harus rendah, dan apabila waktunya lama
intensitasnya ditingkatkan.
• Secara umum waktu latihan selama 20-30
menit dapat memberikan efek yg optimal.
• Pada individu dgn kebugaran kurang 3 x 5
menit sehari dpt bermanfaat.
• Latihan diatas 45 menit dapat beresiko cedera
pada otot.
• TEKNIK: Jenis latihan apa yang pakai.
TES SEBELUM OLAH RAGA:
Sebelum melakukan Olah raga lakukan:
• Tes Berjalan:
Berjalan cepat selama 10 menit atau lebih:
Kategori I:
Apabila tidak bisa berjalan selama 5 menit:
• Mulai latihan dengan jalan cepat 5 menit, jalan lambat/istirahat 3
menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 5 menit Total 13
menit, selama 2 mg.
Kategori II
Apabila bisa berjalan 5 menit tapi kurang dari 10 menit:
• Mulai latihan dengan jalan cepat 8 menit, jalan
lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali
selama 8 menit Total 19 menit.
Lanjutan.....
• Kategori III
Apabila bisa berjalan 10 menit tapi merasa capek
& kelelahan.
• Mulai latihan dengan jalan cepat 10 menit, jalan
lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan
cepat kembali selama 10 menit Total 23 menit.
 Kategori IV
Apabila bisa berjalan diatas 10 menit dan merasa
segar dan bernapas seperti biasa.
• Mulai latihan dengan waktu diatas waktu kategori III,
selingi jalan cepat dengan jogging selama 30 menit
atau lebih.
Manfaat Umum Olah Raga
• 1). Manfaat Fisik:
a. Menjaga tekanan darah tetap dalma batas normal.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh.
c. Menjaga berat badan ideal
d. Menguatkan tulang dan otot
e. Meningkatkan kelenturan tubuh.
 2). Manfaat psikis:
a. Mengurangi stress
b. Meningkatkan rasa percaya diri
c. Membangun rasa sportifitas
d. Memupuk tanggung jawab
e. Membangun kesekawanan sosial.
MANFAAT LATIHAN/OR PADA DM:
1. Menjaga kadar glukosa darah dalam batas
normal:
• Meningkatkan sensitifitas reseptor insulin
• Meningkatkan penggunaan glukosa dalam darah.
• Meningkatkan massa otot & pembuluh darah
kapiler.
2. Meminimalkan/mengurangi komplikasi DM;
• Hipertensi, Hiperlipidemia (kolesterol, trigliserida,
LDL)
Penggunaan Glukosa dlm OR
“Pada saat berolah raga otot tidak
membutuhkan insulin untuk mengangkut
glukosa, glukosa bisa masuk kedalam sel
otot karena proses pemompaan
kontraksi otot (masuk dengan
sendirinya)”
PERHATIAN!!!
Diabetisi dengan Hipertensi 160/100 mmHg,
Periksa/hubungi dokter atau petugas
kesehatan.
Latihan harus dihentikan apabila terjadi
palpitasi, denyut nadi tidak teratur, nyeri
dada, pusing, keringat dingin dan bingung.
Gunakan sepatu terutama pasien DM dgn
gangguan saraf perifer.
Minum air utk mencegah dehidrasi.
Bacaan Rujukan:
• Sharkey,Brian.J.1997.Fitness and Health.Human
Kinetinetics.
• Kisner, Carolyn.Colby,Lynn Allen,2002. Theraupetic
Exercise.F.A Davis Company.
• Mackinnon et al.2003.Exercise Management Concept
and Professional Practice. Human Kinetics.
• Scanlon, Valerie.C.2007.Essentials of Anatomy and
Physiology.F.A Davis Company.
• Patellongi, Ilhamjaya.2000. Fisiologi Olahraga.
FK.UNHAS.
• -------------,2008.Penghitungan Energi pada Olah raga.
Prodi Fisioterapi FK. UNHAS.
• Poedjiadi, Anna.2007.Dasar-dasar Biokimia. UI Press.
LATIHAN DM

More Related Content

What's hot

Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangMuamar Ys
 
Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420yuli anggraeni
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanNovita Novita
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiElia Noviyanti
 
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasGusti Hartanti
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.pptBriliant Nissa
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaVerar Oka
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamiltris nia
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 

What's hot (20)

Konseling hiv
Konseling hivKonseling hiv
Konseling hiv
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
 
Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitas
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Dislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAMDislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAM
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATANSISTEM INFORMASI KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Asam urat tinggi
Asam urat tinggiAsam urat tinggi
Asam urat tinggi
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 

Viewers also liked

Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1
Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1
Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1zulkarnainiskandar
 
Fisiologi olahraga
Fisiologi olahragaFisiologi olahraga
Fisiologi olahragamikikihg
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakLisa Wiramas
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuranLili Lulu
 
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahragaProposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahragaarief prabuatmadja
 
Contoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan danaContoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan danaDiana Ary
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1DiLy BhudaNanda
 

Viewers also liked (10)

Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1
Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1
Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1
 
Kegemaranku
KegemarankuKegemaranku
Kegemaranku
 
Fisiologi olahraga
Fisiologi olahragaFisiologi olahraga
Fisiologi olahraga
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahragaProposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
 
06 prolanis
06 prolanis06 prolanis
06 prolanis
 
Contoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan danaContoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan dana
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1
 
Diabetes Mellitus
Diabetes MellitusDiabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
 

Similar to LATIHAN DM

PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptPENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptAzreen Aj
 
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTaufiqurrokhman Rofii
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxRahmatPristiwahyono
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhEdi Fitriyanto
 
Easy Rapid Fatloss
Easy Rapid FatlossEasy Rapid Fatloss
Easy Rapid FatlossBINARAGA.NET
 
Laporan pbl modul Kegemukan
Laporan pbl modul KegemukanLaporan pbl modul Kegemukan
Laporan pbl modul KegemukanAulia Amani
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1School
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahZakiah dr
 
interpretasi hasil lab
interpretasi hasil lab interpretasi hasil lab
interpretasi hasil lab Febri Andriani
 
Dislipidemia.ppt
Dislipidemia.pptDislipidemia.ppt
Dislipidemia.pptLillaKuu
 
Dislipidemia PPT.ppt
Dislipidemia PPT.pptDislipidemia PPT.ppt
Dislipidemia PPT.pptLillaKuu
 
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Aftina Eka R
 
Penentu diet berhasil dr wulan.pptx
Penentu diet berhasil dr wulan.pptxPenentu diet berhasil dr wulan.pptx
Penentu diet berhasil dr wulan.pptxjenitaabi
 
Lanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdfLanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdfMau Maulana
 

Similar to LATIHAN DM (20)

PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptPENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
 
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauh
 
Easy Rapid Fatloss
Easy Rapid FatlossEasy Rapid Fatloss
Easy Rapid Fatloss
 
Laporan pbl modul Kegemukan
Laporan pbl modul KegemukanLaporan pbl modul Kegemukan
Laporan pbl modul Kegemukan
 
Kuliah DM1.pptx
Kuliah DM1.pptxKuliah DM1.pptx
Kuliah DM1.pptx
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
Metabolisma
Metabolisma Metabolisma
Metabolisma
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
 
interpretasi hasil lab
interpretasi hasil lab interpretasi hasil lab
interpretasi hasil lab
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
Fitness trio
Fitness trioFitness trio
Fitness trio
 
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
 
Dislipidemia.ppt
Dislipidemia.pptDislipidemia.ppt
Dislipidemia.ppt
 
Dislipidemia PPT.ppt
Dislipidemia PPT.pptDislipidemia PPT.ppt
Dislipidemia PPT.ppt
 
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
 
Penentu diet berhasil dr wulan.pptx
Penentu diet berhasil dr wulan.pptxPenentu diet berhasil dr wulan.pptx
Penentu diet berhasil dr wulan.pptx
 
Lanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdfLanjutan TPN.pdf
Lanjutan TPN.pdf
 

More from Ishak Majid

Selayang pandang keperawatan fikes unsulbar
Selayang pandang keperawatan fikes unsulbarSelayang pandang keperawatan fikes unsulbar
Selayang pandang keperawatan fikes unsulbarIshak Majid
 
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...Ishak Majid
 
Pemeriksaan pada penyakit kronis
Pemeriksaan pada penyakit kronisPemeriksaan pada penyakit kronis
Pemeriksaan pada penyakit kronisIshak Majid
 
Massage perineum
Massage perineumMassage perineum
Massage perineumIshak Majid
 
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapi
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapiPemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapi
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapiIshak Majid
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Ishak Majid
 

More from Ishak Majid (6)

Selayang pandang keperawatan fikes unsulbar
Selayang pandang keperawatan fikes unsulbarSelayang pandang keperawatan fikes unsulbar
Selayang pandang keperawatan fikes unsulbar
 
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
 
Pemeriksaan pada penyakit kronis
Pemeriksaan pada penyakit kronisPemeriksaan pada penyakit kronis
Pemeriksaan pada penyakit kronis
 
Massage perineum
Massage perineumMassage perineum
Massage perineum
 
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapi
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapiPemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapi
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapi
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4
 

Recently uploaded

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

LATIHAN DM

  • 1. ISHAK, S.Ft.,Physio TIM PROLANIS PUSKESMAS BANGGAE I 24-12-2012 PETUNJUK LATIHAN/OLAH RAGA PADA PASIEN DM TYPE II
  • 2. MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT DM • Letak kerusakan pada penyakit DM adalah pada organ pankreas lihat gambar disamping (keterangan gambar dilingkari) terutama pada sel beta pankreas.
  • 3. PROSES TERJADINYA DM MELIBATKAN SUATU SISTEM YG TERDIRI ATAS: • “Glukosa” yg dpt dianalogikan sebagai bahan bakar untuk beraktifitas layaknya bensin pada kendaraan bermotor, • “Pankreas” dpt dianalogikan sebagai pabrik pembuat insulin, • “Insulin” dpt dianalogikan sebagai pengangkut glukosa ke sel,
  • 4. Lanjutan.......... • “Sel” sendiri dpt dianalogikan sebagai pabrik pembuat energi atau tempat menyimpan energi sebagai sumber tenaga yang akan digunakan dalam beraktivitas, • “Reseptor” dpt dianalogikan sebagai penjaga pintu sel ataupun sebagai gembok yang hanya akan terbuka dengan anak kunci yang tepat (insulin)”.
  • 5. LANJUTAN......... • Pada saat kita misalnya meminum air teh atau kopi yang mengandung banyak gula maka setelah diserap kedalam darah, sistem yang hebat tersebut diatas akan mulai bekerja dengan menghitung jumlah glukosa/gula yang ada dalam darah dan apabila diputuskan bahwa jumlah “glukosa” yang ada dalam darah berlebih maka
  • 6. Lanjutan............ • “Pankreas” (sel beta) akan mengeluarkan hormon “insulin” untuk mengangkut glukosa menuju “sel” (otot ataupun hati) untuk disimpan sebagai cadangan energi. Diluar sel terdapat “reseptor” yang menjaga pintu sel yang hanya akan meloloskan glukosa masuk apabila diangkut oleh insulin, apabila reseptor tidak mengenali insulin atau reseptor tidak peka terhadap insulin maka akan terjadi penumpukan glukosa dalam darah akibat tidak dapat disimpan dalam sel (otot, hati).
  • 7. JENIS-JENIS DM: • Gambar A adalah gambar pada sel yang normal dimana terdapat insulin, glukosa serta reseptor pada permukaan luar sel, glukosa bisa masuk kedalam sel untuk disimpan ataupun digunakan sebagai energi dengan perantaraan reseptor insulin.
  • 8. Type DM: (Type 1) • Gambar B adalah gambar yang terjadi pada DM type 1 dimana tidak terdapat Insulin sehingga glukosa tidak bisa masuk kedalam sel menyebabkan glukosa tetap berada diluar sel.SEL OTOT ALIRAN DARAH
  • 9. DM Type 2: • Gambar C adalah gambar yang terjadi pada DM type 2 terdapat insulin tetapi tidak ada reseptor insulin, sehingga glukosa tidak bisa masuk kedalam sel menyebabkan glukosa tetap berada diluar (dalam peredaran darah)SEL OTOT ALIRAN DARAH
  • 10. GEJALA DM: • Gejala Utama (gejala klasik): 1. Poliuria : banyak berkemih. Terjadi karena banyaknya zat gula dalam darah yang mengganggu proses filtrasi ginjal, frekuensi buang air kecil yg berlebihan pada malam hari bisa 4-6 kali. 2. Polidipsi: banyak minum 3. Polifagi : banyak makan 4. Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
  • 11. Lanjutan..... • Gejala-gejala tidak khas: 1. Penglihatan kabur. 2. Gatal dikemaluan. 3. Cepat lelah, kurang bertenaga, mengantuk. 4. Luka sulit sembuh. 5. Kaki sering kesemutan/baal. 6. Penurunan fungsi seksual 7. Berat Badan bayi lahir besar 8. Keputihan yang berkepanjangan.
  • 12. PENEGAKAN DIAGNOSA DM TIPE 2: • Berdasarkan konsensus pengelolaan DM tipe 2, diagnosa DM ditegakkan melalui 3 cara, yaitu bila ditemukan: 1. Gejala klasik + GDS >200 mg/dl 2. Gejala klasik + GDP >126 mg/dl 3. Tanpa gejala klasik namun GDPP >200 mg/dl *GDS=Gula Darah Sesaat *GDP=Gula Darah Puasa *GDPP=Gula Darah Post Prandial (Gula Darah 2 jam setelah puasa)
  • 13. PRINSIP UTAMA PENGELOLAAN DM DM OLAHRAGA OBAT EDUKASI DIET
  • 14. OLAH RAGA PADA DM : • Prinsip Utama dalam melakukan olah raga secara umum pada orang yang mempunyai IMT dan Berat Badan ideal adalah membakar kalori sesuai banyaknya kalori yang masuk kedalam tubuh. • Kalori yang masuk harus sama dengan yang dibakar/dipakai.
  • 15. SISTEM ENERGI PADA OLAH RAGA: • Sistem energi pada Olah Raga terdiri atas: 1. Sistem ATP-CP 2. Sistem Anaerobik 3. Sistem Aerobik • Sistem ATP-CP Olah raga dengan gerakan mendadak • Sistem anaerobik digunakan pd olah raga atau aktifitas fisik yang hanya berlangsung selama beberapa menit (90 detik s/d 3 menit). • Sistem aerobik digunakan pd olah raga atau aktifitas fisik yang berlangsung diatas 3 menit.
  • 16. SUMBER BAHAN BAKAR OR • 1. Karbohidrat terdiri atas: – Karbohidrat simpel/sederhana Mis: Permen, gula, syrup, madu dll. – Karbohidrat kompleks Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks adalah semua makanan yang apabila diolah dapat menghasilkan tepung seperti: beras, jagung, sagu, kentang dll.  Perbedaannya adalah karbohidrat simpel mengandung kalori yang tinggi tapi kandungan gizi yg lain kurang.
  • 17. Lanjutan......... • 2. LEMAK: Lemak yang terdiri atas lemak hewan ataupun tumbuhan. Lemak berhubungan dengan Kolesterol, Trigliserida, HDL & LDL. • 3. PROTEIN Contoh protein adalah daging sapi,ikan, telur, tempe, tahu dll.
  • 18. KEBUTUHAN GIZI dlm OLAH RAGA: • Kebutuhan gizi dihitung berdasarkan energi yang masuk dan energi yang keluar. • Energi yang masuk adalah energi yang didapatkan dari bahan makanan sumber energi (karbohidrat, lemak, protein serta Vit & mineral). • Energi yang keluar adalah energi yang digunakan organ tubuh untuk bekerja dan energi yang digunakan dalam beraktifitas/berolah raga
  • 19. ENERGI MASUK: Karbohidrat kalori= 175 kkal Nasi Roti Kentang Mie Tepung terigu =3/4 gelaspotong sedang =3 =2 biji sedang =1 gelas =5 sendok makan =100 gram =70 gram =210 gram =50 gram =50 gram Protein hewani=95 kkal Ikan segar Bakso Daging kambing Daging sapi Telur =1 potong segar =20 biji kecil =1 potong sedang =1 potong sedang =1 butir =50 gram =100 gram =40 gram 75 kkal =50 gram =75 gram Protein nabati=80 kkal Kacang hijau Kacang kedele Kacang tanah Tahu Tempe =2 ½ sendok makan =2 ½ sendok =2 sendok makan =1 biji besar =2 potong sedang =25 gram =25 gram =20 gram =100 gram =50 gram
  • 20. PENGELUARAN ENERGI: 1. METABOLISME BASAL: • Metabolisme basal (Basal Metabolic Rate=BMR) adalah energi yang dibutuhkan tubuh tanpa melakukan aktifitas. • Energi digunakan untuk berfungsinya organ tubuh: jantung, paru-paru, ginjal, lambung dll.
  • 21. Lanjutan........... • Cara menghitung BMR: 1. Untuk Wanita: Berat Badan x 0,9 kkal x 24 Misal: 55 x 0,9 kkal x 24 = 1188 kkal. 2. Untuk Pria Berat Badan x 1 kkal x 24 Contoh: 65 x 1.0 kkal x 24 = 1560 kkal.
  • 22. 2. Spesifik Dinamic Action(SDA) • Spesifik Dinamic Action(SDA) SDA adalah jumlah energi yang dibutuhkan tubuh untuk mengolah makanan, antara lain untuk proses pencernaan makanan dan penyerapan zat-zat gizi oleh usus. Besarnya SDA sekitar 10% BMR
  • 23. 3. ENERGI UNTUK AKTIFITAS: • Aktifitas sangat kurang : 40%-50% kkal BMR • Aktifitas ringan : 50%-65% kkal BMR • Aktifitas sedang/agak berat : 65%-75% kkal BMR • Aktifitas sibuk/berat : 75%-100% kkal BMR Contoh: BMR = 1560 + 75%(1170)= 2730
  • 24. 4. ENERGI UNTUK OLAH RAGA:
  • 25. Jenis kegiatan dan Jumlah Kalori 1. Cuci baju = 3,56 Kcal/menit 2. Mengemudi mobil = 2,8 Kcal/menit 3. Mengecat rumah = 3,5 Kcal/ menit 4. Potong kayu = 3,8 Kcal/menit 5. Menyapu rumah = 3,9 Kcal/menit 6. Jalan kaki 3,5 mil/jam = 5, 6-7 Kcal/menit 7. Membersihkan jendela = 3,7 Kcal/menit 8. Berkebun = 5,6 kcal/menit 9. Menyetrika = 4,2 Kcal
  • 26. MENGHITUNG TOTAL ENERGI YANG KELUAR: • BMR +SDA + Aktifitas sehari-hari + Aktifitas OR • Contoh: Seseorang yang berumur 50 tahun dengan berat 65 melakukan olah raga jalan kaki 8 menit/km selama 30 menit, aktifitas keseharian sedang: BMR (1560)+SDA (156)+ 75% (1170)= 2886 Ditambahkan aktifitas OR =210 (7x30)kkal Total energi= 2886+210=3096 kkal
  • 27. DOSIS LATIHAN: FITT • Frekuensi: Berapa sering latihan dilakukan Frekuensi untuk individu dengan kebugaran kurang (tanpa komplikasi) latihan 3 kali seminggu cukup untuk meningkatkan kebugaran. Apabila ingin ditingkatkan Intensitas, Durasi dan Frekuensi harus ditambah. Rendah :3-4 kali seminggu Sedang :5-6 kali seminggu Tinggi : > 6 kali seminggu
  • 28. Lanjutan........... • Intensitas : Berapa keras latihan dilakukan: Denyut Nadi Maksimal (DNM) = 220 – Umur Denyut Nadi Latihan yang harus dicapai : Denyut Nadi Latihan= 60% - 80% x DNM Jika Usia 50 tahun, maka ; 220 – 50 = 180 DNM 180 x 60 % = 108 180 x 80 % = 144  Jadi Diabetisi sebaiknya berlatih dengan denyut nadi Latihan 108 – 144 DPM
  • 29. Mengukur Intensitas dgn Skala Borg: SKALA BORG: dengan skala 6-20 6 Tdk olah raga 7 8 9 Sangat ringan 10 11 Ringan 12 13 Agak berat 14 15 Berat 16 17 Sangat Berat 18 19 Sangat-sangat berat/keras 20 Kerja maksimal • Intensitas rendah: 10-11 RPE • Intensitas sedang: 12-13 RPE • Intensitas tinggi 14-16 RPE Tes lain “Talk Test” (Tes bicara) -apabila masih bicara dengan lancar dan santai berarti intensitas kurang, -apabila bicara ngos-ngosan dan tidak jelas berarti intensitas tinggi. sangat-sangat ringan
  • 30. Lanjutan.... • TIME (waktu): Berapa lamanya latihan dilakukan; Waktu latihan sangat berhubungan dengan Intensitas: apabila intinsitasnya tinggi waktu harus rendah, dan apabila waktunya lama intensitasnya ditingkatkan. • Secara umum waktu latihan selama 20-30 menit dapat memberikan efek yg optimal. • Pada individu dgn kebugaran kurang 3 x 5 menit sehari dpt bermanfaat. • Latihan diatas 45 menit dapat beresiko cedera pada otot. • TEKNIK: Jenis latihan apa yang pakai.
  • 31. TES SEBELUM OLAH RAGA: Sebelum melakukan Olah raga lakukan: • Tes Berjalan: Berjalan cepat selama 10 menit atau lebih: Kategori I: Apabila tidak bisa berjalan selama 5 menit: • Mulai latihan dengan jalan cepat 5 menit, jalan lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 5 menit Total 13 menit, selama 2 mg. Kategori II Apabila bisa berjalan 5 menit tapi kurang dari 10 menit: • Mulai latihan dengan jalan cepat 8 menit, jalan lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 8 menit Total 19 menit.
  • 32. Lanjutan..... • Kategori III Apabila bisa berjalan 10 menit tapi merasa capek & kelelahan. • Mulai latihan dengan jalan cepat 10 menit, jalan lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 10 menit Total 23 menit.  Kategori IV Apabila bisa berjalan diatas 10 menit dan merasa segar dan bernapas seperti biasa. • Mulai latihan dengan waktu diatas waktu kategori III, selingi jalan cepat dengan jogging selama 30 menit atau lebih.
  • 33. Manfaat Umum Olah Raga • 1). Manfaat Fisik: a. Menjaga tekanan darah tetap dalma batas normal. b. Meningkatkan daya tahan tubuh. c. Menjaga berat badan ideal d. Menguatkan tulang dan otot e. Meningkatkan kelenturan tubuh.  2). Manfaat psikis: a. Mengurangi stress b. Meningkatkan rasa percaya diri c. Membangun rasa sportifitas d. Memupuk tanggung jawab e. Membangun kesekawanan sosial.
  • 34. MANFAAT LATIHAN/OR PADA DM: 1. Menjaga kadar glukosa darah dalam batas normal: • Meningkatkan sensitifitas reseptor insulin • Meningkatkan penggunaan glukosa dalam darah. • Meningkatkan massa otot & pembuluh darah kapiler. 2. Meminimalkan/mengurangi komplikasi DM; • Hipertensi, Hiperlipidemia (kolesterol, trigliserida, LDL)
  • 35. Penggunaan Glukosa dlm OR “Pada saat berolah raga otot tidak membutuhkan insulin untuk mengangkut glukosa, glukosa bisa masuk kedalam sel otot karena proses pemompaan kontraksi otot (masuk dengan sendirinya)”
  • 36. PERHATIAN!!! Diabetisi dengan Hipertensi 160/100 mmHg, Periksa/hubungi dokter atau petugas kesehatan. Latihan harus dihentikan apabila terjadi palpitasi, denyut nadi tidak teratur, nyeri dada, pusing, keringat dingin dan bingung. Gunakan sepatu terutama pasien DM dgn gangguan saraf perifer. Minum air utk mencegah dehidrasi.
  • 37. Bacaan Rujukan: • Sharkey,Brian.J.1997.Fitness and Health.Human Kinetinetics. • Kisner, Carolyn.Colby,Lynn Allen,2002. Theraupetic Exercise.F.A Davis Company. • Mackinnon et al.2003.Exercise Management Concept and Professional Practice. Human Kinetics. • Scanlon, Valerie.C.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.F.A Davis Company. • Patellongi, Ilhamjaya.2000. Fisiologi Olahraga. FK.UNHAS. • -------------,2008.Penghitungan Energi pada Olah raga. Prodi Fisioterapi FK. UNHAS. • Poedjiadi, Anna.2007.Dasar-dasar Biokimia. UI Press.