Latihan olah raga dapat sangat membantu bagi penderita DM type II untuk mengurangi glukosa dalam darah dengan peningkatan penggunaan glukosa dan menambah sensitifitas insulin.........
2. MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT
DM
• Letak kerusakan pada
penyakit DM adalah
pada organ pankreas
lihat gambar disamping
(keterangan gambar
dilingkari) terutama
pada sel beta pankreas.
3. PROSES TERJADINYA DM MELIBATKAN SUATU
SISTEM YG TERDIRI ATAS:
• “Glukosa” yg dpt dianalogikan sebagai
bahan bakar untuk beraktifitas layaknya
bensin pada kendaraan bermotor,
• “Pankreas” dpt dianalogikan sebagai
pabrik pembuat insulin,
• “Insulin” dpt dianalogikan sebagai
pengangkut glukosa ke sel,
4. Lanjutan..........
• “Sel” sendiri dpt dianalogikan sebagai pabrik
pembuat energi atau tempat menyimpan
energi sebagai sumber tenaga yang akan
digunakan dalam beraktivitas,
• “Reseptor” dpt dianalogikan sebagai penjaga
pintu sel ataupun sebagai gembok yang hanya
akan terbuka dengan anak kunci yang tepat
(insulin)”.
5. LANJUTAN.........
• Pada saat kita misalnya meminum air teh atau
kopi yang mengandung banyak gula maka
setelah diserap kedalam darah, sistem yang
hebat tersebut diatas akan mulai bekerja
dengan menghitung jumlah glukosa/gula yang
ada dalam darah dan apabila diputuskan
bahwa jumlah “glukosa” yang ada dalam
darah berlebih maka
6. Lanjutan............
• “Pankreas” (sel beta) akan mengeluarkan
hormon “insulin” untuk mengangkut glukosa
menuju “sel” (otot ataupun hati) untuk
disimpan sebagai cadangan energi. Diluar sel
terdapat “reseptor” yang menjaga pintu sel
yang hanya akan meloloskan glukosa masuk
apabila diangkut oleh insulin, apabila reseptor
tidak mengenali insulin atau reseptor tidak
peka terhadap insulin maka akan terjadi
penumpukan glukosa dalam darah akibat tidak
dapat disimpan dalam sel (otot, hati).
7. JENIS-JENIS DM:
• Gambar A adalah gambar
pada sel yang normal
dimana terdapat insulin,
glukosa serta reseptor
pada permukaan luar sel,
glukosa bisa masuk
kedalam sel untuk
disimpan ataupun
digunakan sebagai energi
dengan perantaraan
reseptor insulin.
8. Type DM: (Type 1)
• Gambar B adalah
gambar yang terjadi
pada DM type 1 dimana
tidak terdapat Insulin
sehingga glukosa tidak
bisa masuk kedalam sel
menyebabkan glukosa
tetap berada diluar sel.SEL OTOT
ALIRAN DARAH
9. DM Type 2:
• Gambar C adalah gambar
yang terjadi pada DM
type 2 terdapat insulin
tetapi tidak ada reseptor
insulin, sehingga glukosa
tidak bisa masuk kedalam
sel menyebabkan glukosa
tetap berada diluar
(dalam peredaran darah)SEL OTOT
ALIRAN DARAH
10. GEJALA DM:
• Gejala Utama (gejala klasik):
1. Poliuria : banyak berkemih. Terjadi karena
banyaknya zat gula dalam darah yang
mengganggu proses filtrasi ginjal, frekuensi
buang air kecil yg berlebihan pada malam
hari bisa 4-6 kali.
2. Polidipsi: banyak minum
3. Polifagi : banyak makan
4. Penurunan berat badan yang tidak jelas
penyebabnya.
11. Lanjutan.....
• Gejala-gejala tidak khas:
1. Penglihatan kabur.
2. Gatal dikemaluan.
3. Cepat lelah, kurang bertenaga, mengantuk.
4. Luka sulit sembuh.
5. Kaki sering kesemutan/baal.
6. Penurunan fungsi seksual
7. Berat Badan bayi lahir besar
8. Keputihan yang berkepanjangan.
12. PENEGAKAN DIAGNOSA DM TIPE 2:
• Berdasarkan konsensus pengelolaan DM tipe 2,
diagnosa DM ditegakkan melalui 3 cara, yaitu
bila ditemukan:
1. Gejala klasik + GDS >200 mg/dl
2. Gejala klasik + GDP >126 mg/dl
3. Tanpa gejala klasik namun GDPP >200 mg/dl
*GDS=Gula Darah Sesaat
*GDP=Gula Darah Puasa
*GDPP=Gula Darah Post Prandial (Gula Darah 2 jam setelah puasa)
14. OLAH RAGA PADA DM :
• Prinsip Utama dalam
melakukan olah raga
secara umum pada orang
yang mempunyai IMT dan
Berat Badan ideal adalah
membakar kalori sesuai
banyaknya kalori yang
masuk kedalam tubuh.
• Kalori yang masuk harus
sama dengan yang
dibakar/dipakai.
15. SISTEM ENERGI PADA OLAH RAGA:
• Sistem energi pada Olah Raga terdiri atas:
1. Sistem ATP-CP
2. Sistem Anaerobik
3. Sistem Aerobik
• Sistem ATP-CP Olah raga dengan gerakan
mendadak
• Sistem anaerobik digunakan pd olah raga atau
aktifitas fisik yang hanya berlangsung selama
beberapa menit (90 detik s/d 3 menit).
• Sistem aerobik digunakan pd olah raga atau
aktifitas fisik yang berlangsung diatas 3 menit.
16. SUMBER BAHAN BAKAR OR
• 1. Karbohidrat terdiri atas:
– Karbohidrat
simpel/sederhana
Mis: Permen, gula, syrup,
madu dll.
– Karbohidrat kompleks
Makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks adalah
semua makanan yang apabila
diolah dapat menghasilkan
tepung seperti: beras, jagung,
sagu, kentang dll.
Perbedaannya adalah
karbohidrat simpel
mengandung kalori yang
tinggi tapi kandungan
gizi yg lain kurang.
17. Lanjutan.........
• 2. LEMAK:
Lemak yang terdiri atas
lemak hewan ataupun
tumbuhan.
Lemak berhubungan
dengan Kolesterol,
Trigliserida, HDL & LDL.
• 3. PROTEIN
Contoh protein adalah
daging sapi,ikan, telur,
tempe, tahu dll.
18. KEBUTUHAN GIZI dlm OLAH RAGA:
• Kebutuhan gizi dihitung
berdasarkan energi yang
masuk dan energi yang keluar.
• Energi yang masuk adalah
energi yang didapatkan dari
bahan makanan sumber energi
(karbohidrat, lemak, protein
serta Vit & mineral).
• Energi yang keluar adalah
energi yang digunakan organ
tubuh untuk bekerja dan
energi yang digunakan dalam
beraktifitas/berolah raga
19. ENERGI MASUK:
Karbohidrat kalori= 175 kkal
Nasi
Roti
Kentang
Mie
Tepung terigu
=3/4 gelaspotong sedang
=3
=2 biji sedang
=1 gelas
=5 sendok makan
=100 gram
=70 gram
=210 gram
=50 gram
=50 gram
Protein hewani=95 kkal
Ikan segar
Bakso
Daging kambing
Daging sapi
Telur
=1 potong segar
=20 biji kecil
=1 potong sedang
=1 potong sedang
=1 butir
=50 gram
=100 gram
=40 gram 75 kkal
=50 gram
=75 gram
Protein nabati=80 kkal
Kacang hijau
Kacang kedele
Kacang tanah
Tahu
Tempe
=2 ½ sendok makan
=2 ½ sendok
=2 sendok makan
=1 biji besar
=2 potong sedang
=25 gram
=25 gram
=20 gram
=100 gram
=50 gram
20. PENGELUARAN ENERGI:
1. METABOLISME BASAL:
• Metabolisme basal (Basal Metabolic
Rate=BMR) adalah energi yang
dibutuhkan tubuh tanpa melakukan
aktifitas.
• Energi digunakan untuk berfungsinya organ
tubuh: jantung, paru-paru, ginjal, lambung
dll.
21. Lanjutan...........
• Cara menghitung BMR:
1. Untuk Wanita:
Berat Badan x 0,9 kkal x 24
Misal:
55 x 0,9 kkal x 24 = 1188 kkal.
2. Untuk Pria
Berat Badan x 1 kkal x 24
Contoh:
65 x 1.0 kkal x 24 = 1560 kkal.
22. 2. Spesifik Dinamic Action(SDA)
• Spesifik Dinamic Action(SDA)
SDA adalah jumlah energi yang dibutuhkan
tubuh untuk mengolah makanan, antara lain
untuk proses pencernaan makanan dan
penyerapan zat-zat gizi oleh usus.
Besarnya SDA sekitar 10% BMR
23. 3. ENERGI UNTUK AKTIFITAS:
• Aktifitas sangat kurang : 40%-50% kkal BMR
• Aktifitas ringan : 50%-65% kkal BMR
• Aktifitas sedang/agak berat : 65%-75% kkal BMR
• Aktifitas sibuk/berat : 75%-100% kkal BMR
Contoh:
BMR = 1560 + 75%(1170)= 2730
25. Jenis kegiatan dan Jumlah Kalori
1. Cuci baju = 3,56 Kcal/menit
2. Mengemudi mobil = 2,8 Kcal/menit
3. Mengecat rumah = 3,5 Kcal/ menit
4. Potong kayu = 3,8 Kcal/menit
5. Menyapu rumah = 3,9 Kcal/menit
6. Jalan kaki 3,5 mil/jam = 5, 6-7 Kcal/menit
7. Membersihkan jendela = 3,7 Kcal/menit
8. Berkebun = 5,6 kcal/menit
9. Menyetrika = 4,2 Kcal
26. MENGHITUNG TOTAL ENERGI YANG KELUAR:
• BMR +SDA + Aktifitas sehari-hari + Aktifitas OR
• Contoh:
Seseorang yang berumur 50 tahun dengan berat
65 melakukan olah raga jalan kaki 8 menit/km
selama 30 menit, aktifitas keseharian sedang:
BMR (1560)+SDA (156)+ 75% (1170)= 2886
Ditambahkan aktifitas OR =210 (7x30)kkal
Total energi= 2886+210=3096 kkal
27. DOSIS LATIHAN: FITT
• Frekuensi: Berapa sering latihan dilakukan
Frekuensi untuk individu dengan kebugaran kurang
(tanpa komplikasi) latihan 3 kali seminggu cukup untuk
meningkatkan kebugaran. Apabila ingin ditingkatkan
Intensitas, Durasi dan Frekuensi harus ditambah.
Rendah :3-4 kali seminggu
Sedang :5-6 kali seminggu
Tinggi : > 6 kali seminggu
28. Lanjutan...........
• Intensitas : Berapa keras
latihan dilakukan:
Denyut Nadi Maksimal (DNM)
= 220 – Umur
Denyut Nadi Latihan yang
harus dicapai :
Denyut Nadi Latihan= 60% -
80% x DNM
Jika Usia 50 tahun, maka ; 220
– 50 = 180 DNM
180 x 60 % = 108
180 x 80 % = 144
Jadi Diabetisi sebaiknya
berlatih dengan denyut nadi
Latihan 108 – 144 DPM
29. Mengukur Intensitas dgn Skala Borg:
SKALA BORG: dengan skala 6-20
6 Tdk olah raga
7
8
9 Sangat ringan
10
11 Ringan
12
13 Agak berat
14
15 Berat
16
17 Sangat Berat
18
19 Sangat-sangat berat/keras
20 Kerja maksimal
• Intensitas rendah: 10-11 RPE
• Intensitas sedang: 12-13 RPE
• Intensitas tinggi 14-16 RPE
Tes lain “Talk Test” (Tes bicara)
-apabila masih bicara dengan lancar
dan santai berarti intensitas kurang,
-apabila bicara ngos-ngosan dan tidak
jelas berarti intensitas tinggi.
sangat-sangat ringan
30. Lanjutan....
• TIME (waktu): Berapa lamanya latihan dilakukan;
Waktu latihan sangat berhubungan dengan
Intensitas: apabila intinsitasnya tinggi waktu
harus rendah, dan apabila waktunya lama
intensitasnya ditingkatkan.
• Secara umum waktu latihan selama 20-30
menit dapat memberikan efek yg optimal.
• Pada individu dgn kebugaran kurang 3 x 5
menit sehari dpt bermanfaat.
• Latihan diatas 45 menit dapat beresiko cedera
pada otot.
• TEKNIK: Jenis latihan apa yang pakai.
31. TES SEBELUM OLAH RAGA:
Sebelum melakukan Olah raga lakukan:
• Tes Berjalan:
Berjalan cepat selama 10 menit atau lebih:
Kategori I:
Apabila tidak bisa berjalan selama 5 menit:
• Mulai latihan dengan jalan cepat 5 menit, jalan lambat/istirahat 3
menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali selama 5 menit Total 13
menit, selama 2 mg.
Kategori II
Apabila bisa berjalan 5 menit tapi kurang dari 10 menit:
• Mulai latihan dengan jalan cepat 8 menit, jalan
lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan cepat kembali
selama 8 menit Total 19 menit.
32. Lanjutan.....
• Kategori III
Apabila bisa berjalan 10 menit tapi merasa capek
& kelelahan.
• Mulai latihan dengan jalan cepat 10 menit, jalan
lambat/istirahat 3 menit lanjutkan dengan jalan
cepat kembali selama 10 menit Total 23 menit.
Kategori IV
Apabila bisa berjalan diatas 10 menit dan merasa
segar dan bernapas seperti biasa.
• Mulai latihan dengan waktu diatas waktu kategori III,
selingi jalan cepat dengan jogging selama 30 menit
atau lebih.
33. Manfaat Umum Olah Raga
• 1). Manfaat Fisik:
a. Menjaga tekanan darah tetap dalma batas normal.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh.
c. Menjaga berat badan ideal
d. Menguatkan tulang dan otot
e. Meningkatkan kelenturan tubuh.
2). Manfaat psikis:
a. Mengurangi stress
b. Meningkatkan rasa percaya diri
c. Membangun rasa sportifitas
d. Memupuk tanggung jawab
e. Membangun kesekawanan sosial.
34. MANFAAT LATIHAN/OR PADA DM:
1. Menjaga kadar glukosa darah dalam batas
normal:
• Meningkatkan sensitifitas reseptor insulin
• Meningkatkan penggunaan glukosa dalam darah.
• Meningkatkan massa otot & pembuluh darah
kapiler.
2. Meminimalkan/mengurangi komplikasi DM;
• Hipertensi, Hiperlipidemia (kolesterol, trigliserida,
LDL)
35. Penggunaan Glukosa dlm OR
“Pada saat berolah raga otot tidak
membutuhkan insulin untuk mengangkut
glukosa, glukosa bisa masuk kedalam sel
otot karena proses pemompaan
kontraksi otot (masuk dengan
sendirinya)”
36. PERHATIAN!!!
Diabetisi dengan Hipertensi 160/100 mmHg,
Periksa/hubungi dokter atau petugas
kesehatan.
Latihan harus dihentikan apabila terjadi
palpitasi, denyut nadi tidak teratur, nyeri
dada, pusing, keringat dingin dan bingung.
Gunakan sepatu terutama pasien DM dgn
gangguan saraf perifer.
Minum air utk mencegah dehidrasi.
37. Bacaan Rujukan:
• Sharkey,Brian.J.1997.Fitness and Health.Human
Kinetinetics.
• Kisner, Carolyn.Colby,Lynn Allen,2002. Theraupetic
Exercise.F.A Davis Company.
• Mackinnon et al.2003.Exercise Management Concept
and Professional Practice. Human Kinetics.
• Scanlon, Valerie.C.2007.Essentials of Anatomy and
Physiology.F.A Davis Company.
• Patellongi, Ilhamjaya.2000. Fisiologi Olahraga.
FK.UNHAS.
• -------------,2008.Penghitungan Energi pada Olah raga.
Prodi Fisioterapi FK. UNHAS.
• Poedjiadi, Anna.2007.Dasar-dasar Biokimia. UI Press.