Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas beberapa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia seperti Sriwijaya, Mataram Kuno, Kediri, Singasari, dan Majapahit.
2) Kerajaan-kerajaan tersebut berkembang pada abad ke-7 hingga abad ke-15 Masehi di berbagai wilayah Indonesia.
3) Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Gajah Mada menjadi kera
2. KERAJAAN SRIWIJAYA
(TAHUN 600 AN – 1100 AN M)
Lokasi : Sumatera Selatan (Palembang).
Raja pertama bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Sri = bercahaya gemilang, wijaya = kejayaan kemenangan.
Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai Kerajaan Melayu dan menguasai Sumatera.
Sriwijaya adalah kerajaan Maritim yang bergantung pada perikanan, pertanian,
dan perdagangan.
Pada masa Sriwijaya ini muncul dinasti Syailendra yang beragama Buddha dan
menjadi penguasa kerajaan Sriwijaya di tahun 776M.
Dinasti Syailendra memerintah Sriwijaya dari Jawa (Kerajaan Mataram Kuno).
Pada masa Sriwijaya agama Buddha, Hindu, dan Islam mulai banyak dianut oleh
penduduk Sriwijaya.
Raja terkenal Sriwijaya adalah Balaputradewa (abad 9M).
Pada masa itu Sriwijaya menjadi pusat Agama Buddha di Asia Tenggara.
Bahkan ada Universitas Buddha di Sriwijaya dengan pengajarnya yakni Pendeta
Buddha Dharmapala dan Syakyakirti.
3. Kisah Balaputradewa
Balaputradewa sebenarnya adalah keluarga Raja dari Dinasti Syailendra yang
memerintah di Kerajaan Mataram Kuno Jawa Tengah.
Balaputradewa adalah adik dari Samaratungga Raja Mataram Kuno, sayangnya
Samaratungga tidak punya anak lelaki. Maka Balaputradewa berambisi menjadi
raja.
Balaputradewa berebut kekuasaan dengan keponakannya yakni
Pramodharwardani.
Pramodharwardani dan suaminya yakni Rakai Pikatan berhasil mengalahkan
Balaputradewa.
Kekalahan Balaputradewa mengakhiri kekuasaan Dinasti Syailendra di Bumi
Mataram, Karena Rakai Pikatan berasal dari Dinasti Sanjaya.
Karena kalah, Balaputradewa kembali ke Sriwijaya dan menjadi raja yang terkenal
di sana.
5. KERAJAAN MATARAM KUNO
(TAHUN 732 M – 900 M)
Didirikan oleh Raja Sanjaya pada masa itu raja Sanjaya mendirikan Dinasti
Sanjaya.
Sanjaya masih keluarga Ratu Shima dari Kalingga, ia menerima kedaulatan
menjadi raja karena merupakan keturunan Ratu Shima.
Lokasi nya di Jawa Tengah (sekitar Surakarta).
Setelah Sanjaya meninggal, penggantinya adalah Rakai Panangkaran.
Setelah kerajaan Mataram diperintah oleh Rakai Panangkaran, Kerajaan
Mataram jatuh ke dalam kekuasaan dinasti Syailendra (Buddha). Pada masa itu
Rakai Panangkaran harus membangun candi Buddha (Candi Kalasan).
Akhirnya kerajaan Mataram kuno terpecah menjadi 2 kekuasaan yakni dinasti
Sanjaya (Hindu) dan dinasti Syailendra (Buddha) dengan Dinasti Syailendra
sebagai pemimpin Mataram Kuno.
Perebutan kekuasaan ini diakhiri oleh Rakai Pikatan (dinasti Sanjaya) yang
menikah dengan Pramodhawardani (dinasti Syailendra). Tentu saja pernikahan
ini ditentang oleh keluarga Syailendra terutama Balaputradewa.
6. Balaputradewa kalah, dan iapun kembali ke Sriwijaya dan menjadi raja di sana.
Setelah itu Rakai Pikatan menjadi raja dan membuat dinasti Sanjaya kembali
berkuasa di Mataram Kuno.
Raja Mataram kuno dinasti Sanjaya yang terkenal adalah Raja Diah Balitung,
beliau berhasil memperluas kekuasaan hingga ke Jawa Timur. Bahkan Mataram
pernah menyerang kerajaan Sriwijaya.
Pada saat pemerintahan Raja Rakai Wawa, terjadi letusan gunung Merapi yang
amat dahsyat dan menghancurkan kota Mataram Kuno. Pada saat itu Rakai
Wawa ikut meninggal.
Kerajaan dilanjutkan oleh menantu Rakai Wawa yakni mpu sindok.
Karena ibu kota Mataram sudah hancur dan akan diserang oleh Kerajaan
Sriwijaya, maka mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur.
Mpu Sindok mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Medang Kamulan juga
mendirikan dinasti baru yaitu dynasti Isyana.
Walaupun kerajaan telah berganti dan dinasti juga berganti namun permusuhan
antara Sriwijaya dengan kerajaan Medang Kamulan (lanjutan Mataram Kuno)
terus berlangsung.
Akhirnya kerajaan Medang Kamulan berhasil dihancurkan oleh Sriwijaya pada
saat pemerintahan raja Darmawangsa.
Peninggalan dinasti Sanjaya yang terkenal adalah Candi Prambanan dan
peninggalan dinasti Syailendra yang terkenal adalah candi Borobudur.
8. KERAJAAN KEDIRI
(TAHUN1045 -1222 M)
Berdirinya Kerajaan Kediri dapat ditelusuri dari peristiwa pembagian wilayah
Kerajaan Mataram Kuno oleh raja terakhirnya, Airlangga yang membagikerajaan
menjadi dua, yaitu menjadi Panjalu dan Janggala.
Semula Janggala adalah pihak yang menang. Ketika di bawah pemerintahan
Jayeswara, Panjalu dan Janggala berhasil disatukan dan menjadi Kerajaan
Kediri.
Raja Kediri yang paling terkenal adalah Raja Jayabaya. Di bawah pemerintahan
Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya. Jayabaya dikenal
sebagai raja yang besar dan bijaksana. Ia juga dikenal sebagai pujangga. Karya
Jayabaya yang hingga kini sangat dikenal adalah jangka (ramalan) Jayabaya.
Jayabaya memiliki keahlian untuk melihat masa depan, pada masa ini muncul
kitab ramalan Jayabaya yang menggambarkan keadaan republic Indonesia di
masa depan kitab ini bernama Jongko Jayabaya.
Jayabaya berhasil mengalahkan kerajaan Jenggala dan mempersatukannya di
bawah pemerintahan Kediri.
Kediri runtuh pada masa pemerintahan Raja Kertajaya (1222 M), pada masa itu
Kertajaya merasa dirinya sebagai dewa dan harus disembah oleh kaum
Brahmana. Akhirnya kaum Brahmana meminta perlindungan dari Ken Arok (Raja
Tumapel).
Ken Arok bertempur melawan Kertajaya dan berhasil membunuhnya. Akhirnya
Kediri menjadi daerah jajahan bagi Kerajaan Singasari (Tumapel).
11. KERAJAAN SINGASARI (TUMAPEL)
(TAHUN 1222 – 1292 M)
Didirikan oleh Ken Arok setelah membunuh Tunggul Ametung dan memperistri istri
Tunggul Ametung yakni Ken Dedes.
Pada awalnya Ken Arok adalah raja Tumapel, namun setelah menjajah Kediri
kerajaannya menjadi besar dan diberi nama Singasari.
Lokasi Singasari adalah Jawa Timur (di Malang).
Singasari menjadi besar dan terkenal saat diperintah oleh Kertanegara. Pada masa
itu Singasari berambisi untuk menguasai seluruh nusantara.
Sayang hal itu tidak berhasil, Singasari malah diserang oleh Kerajaan Kediri saat
tentara Singasari banyak yang pergi menaklukan kerajaan – kerajaan di Sumatera.
Kertanegara akhirnya dibunuh oleh Jayakatuang (sepupunya sendiri) yang
merupakan raja Kediri. Wilayah Singasari dijadikan wilayah Kediri.
Menantu Kertanegara (Raden Wijaya) berhasil selamat dan mencoba untuk
membalas dendam terhadap Jayakatuang.
12. Kisah Ken Arok
Ken Arok adalah seorang perampok, penjudi, dan penjahat yang menjadi
buronan Kerajaan Kediri.
Ken Arok bertemu dengan Brahamana India bernama Lohgawe dan hidupnya
berubah, ia bertobat dan tidak mau menjadi perampok lagi.
Setelah dibimbing oleh Lohgawe, Ken Arok pun dipromosikan untuk bekerja
sebagai pegawai Istana Tumapel.
Pada saat itu Raja Tumapel yakni Akuwu Tunggul Ametung memiliki istri yang
amat cantik bernama Ken Dedes.
Ken Arok ingin mempersunting Ken Dedes dengan cara membunuh Tunggul
Ametung.
Ken Arok lalu menemui seorang ahli keris bernama Mpu Gandring untuk
meminta sebuah keris sakti guna membunuh Tunggul Ametung yang memiliki
ilmu kebal.
Karena tidak sabar, Ken Arok membunuh mpu Gandring yang tak bisa membuat
keris tepat waktu. Akhirnya keris sakti setengah jadi yang dibuat mpu gandring
ini dibawa oleh Ken Arok ke kerajaan Tumapel.
Ken Arok pun membunuh Tunggul Ametung dan melimpahkan kesalahannya
kepada sahabatnya sendiri yakni Kebo Ijo.
Akhirnya setelah Tunggul Ametung wafat, Ken Arok memperistri Ken Dedes.
Namun saat pernikahan ternyata Ken Dedes sedang dalam keadaan hamil dari
Tunggul Ametung.
14. KERAJAAN MAJAPAHIT
(TAHUN 1292 – 1527 M)
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya (menantu Kertanegara dari Singasari).
Beliau bekerja sama dengan Aryawiraraja (raja Madura) dan pasukan Tar–Tar (Mongolia) untuk
membunuh Jaya Katuang (Raja Kediri).
Setelah Jaya Katuang terbunuh, Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit.
Majapahit adalah buah maja yang rasanya pahit.
Setelah Raden Wijaya tua, kekuasaan dipegang oleh anaknya yang bernama Jayanegara.
Sayang, Jayanegara bukanlah seorang pemimpin yang baik maka terjadi banyak
pemberontakan. Jayanegara hamper terbunuh pada pemberontakan Ra Kuti namun untungnya
ia diselamatkan oleh Gajah Mada.
Saat Jayanegara meninggal karena dibunuh oleh Ra Tanca, maka kekuasaan jatuh ke tangan
kakak sepupunya yang bernama Tribhuwana Tunggadewi. Pada saat ini Gajah Mada diangkat
menjadi Mahapatih.
Mahapatih Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang terkenal bernama Sumpah Pallapa.
Setelah Tribhuwana Tunggadewi tua, kekuasaan Majapahit diteruskan oleh Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada membawa Majapahit menjadi kerajaan yang sangat
hebat.
15. Sayangnya hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada menjadi renggang setelah
peristiwa perang Bubat.
Pada awalnya Hayam Wuruk ingin mempersunting putri kerajaan pajajaran yang bernama
Dyah Pitaloka, lamaran ini diterima oleh Sri Baduga Maharaja dan akhirnya rombongan
kerajaan Pajajaran datang ke Majapahit dan menginap di lapangan Bubat.
Gajah Mada mulai galau karena Pajajaran belum dikuasainya (Sumpah Pallapa), bila
terjadi perkawinan antara Pajajaran dan Majapahit maka Gajah Mada tidak bisa menjajah
Pajajaran.
Akhirnya Gajah Mada membujuk Sri Baduga Maharaja untuk menyerahkan putrinya
sebagai persembahan Negara jajahan Majapahit. Raja Pajajaran ini menolak, ia tidak sudi
menjadi kerajaan jajahan Majapahit.
Maka terjadilah perang yang tidak imbang ini. Rombongan kerajaan Pajajaran diserang
dan dihabisi oleh pasukan Gajah Mada hingga Sri Baduga pun terbunuh.
Diah Pitaloka amat sedih dan akhirnya bunuh diri. Hal ini membuat Hayam Wuruk murka.
Gajah Mada sempat dipecat oleh Hayam Wuruk, namun ia kembali lagi memerintah untuk
masa yang singkat sebelum akhirnya Gajah Mada meninggal.
Kerajaan Majapahit hancur karena :
1. Tidak ada lagi orang yang kuat selain Gajah Mada.
2. Daerah – daerah jajahan Majapahit melepaskan diri.
3. Perang paregreg (perebutan kekuasaan antara keluarga raja Hayam Wuruk).
4. Banyak keluarga Majapahit masuk Agama Islam dan melepaskan diri dari kekuasaan
Majapahit.
16. Kisah Gajah Mada
Nama aslinya adalah Mada, ia awalnya seorang bekel
(satpam) di pasukan bhayangkara (pasukan polisi
Majapahit).
Ia bertugas menjaga istana Jayanegara, hingga suatu
ketika saat Ra Kuti (anggota Dharmaputra)
memberontak, Mada melarikan Jayanegara ke hutan
Bedander.
Setelah itu Ra Kuti pun ditangkap dan di hukum mati.
Gajah mada diangkat menjadi pemimpin pasukan
Bhayangkara karena jasanya. Jayanegara memberi
nama Gajah.
Pada masa itu ada seorang yang amat licik bernama
Halayuda yang ingin berkuasa. Ia memfitnah seluruh
anggota Dharma putra sehingga mereka dibunuh oleh
pasukan Jayanegara. Saat itu Majapahit penuh dengan
pemberontakan karena Jayanegara adalah raja yang
bodoh.
Jayanegara akhirnya mati ditusuk keris oleh tabib Ra
Tanca (anggota terakhir Dharma Putra).
Setelah terbunuh, kekuasaan Majapahit jatuh ke
tangan saudara (beda ibu) yang bernama Tribhuwana
Tunggadewi. Karena Tribuwana Tunggadewi tidak
terlalu mengerti urusan pemerintahan, maka
diangkatlah Gajah mada menjadi Mahapatih (perdana
menteri) untuk menjalankan kekuasaan harian.
17. Peran Majapahit terhadap
kehidupan Indonesia modern
Warna bendera Majapahit (Merah Putih) dijadikan
bendera nasional.
Cita cita Gajah Mada mempersatukan nusantara
menginspirasi para pejuang untuk membuat Negara
Indonesia.
Istilah Bhinneka Tunggal Ika diambil dari kutipan kitab
Sutasoma yang dibuat oleh Mpu Tantular dibuat di
masa Majapahit.
Cikal bakal kepolisian adalah pasukan Bhayangkara
yang dibuat di jaman Majapahit.
Nama Pallapa dijadikan sebagai nama satelit
Indonesia.
Gajah Mada menjadi nama universitas di Yogyakarta.