Kerajaan Majapahit memiliki tanah subur dan sistem irigasi yang mendukung pertanian. Ekonominya berkembang pesat dari sektor pertanian, perdagangan, dan pajak. Agama Hindu dan Buddha diakui secara resmi, meskipun toleran terhadap agama lain. Masyarakat Majapahit hidup rukun meskipun beragam keyakinan, seperti yang diungkapkan dalam kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Seni dan budaya seperti sastra
3. Kerajaan majapahit memiliki tanah pertanian
yang subur dan irigasi pertanian yang baik.
Kesuburan tanah Majapahit tidak terlepas dari
keberadaan Sungai Brantas. Sungai Brantas
memiliki peran yang sangat penting dalam
perkembangan Majapahit. Selain menunjang
kegiatan pertanian juga menjadikan Maja
pahit sebagai kerajaan maritim terbesar di
Indonesia. Sungai Brantas juga menjadi sarana
transportasi dan jalur perdagangan yang
penting bagi perekonomian Majapahit
4. b. Kehidupan Politik
Kerajaan Majapahit merupakan penerus
Kerajaan Singasari yang didirikan oleh Ken Arok.
Kerajaa Majapahit pertama kali dipimpin oleh
Raden Wijaya pada tahun 1293-1309 M. Setelah
wafat, Raden Wijaya digantikan putranya yang
bernama Jayanegara. Namun pemerintahan
Jayanegara didorong oleh sejumlah
pemberontakan pejabat istana yang
membahayakan kedudukan raja pada tahun
1318 dan 1319 yang dipimpin oleh Ra Kuti dan
Ra Semi hingga akhirnya Jayanegara beserta
keluarga mengungsi ke Desa Bedander.
5. Ditengah pemberontakan tersebut muncul
nama Gajah Mada komandan pasukan
Bhayangkari yang dengan keberanianya
bersama pasukannya berhasil menumpas
pemberontakan Ra Kuti dan Ra Semi. Atas
jasanya tersebut Gajah Mada diangkat
menjadi patih dikahuripan (1319-1321)dandi
Daha (1322-1330). Kemudian pada masa
pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi (1328-
1350) Gajah Mada diangkat sebagai
Mahapatih Majapahit.
6. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk
(1350-1389) Majapahit memiliki struktur
pemerintahan dan susunan birokrasi yang
teratur. Pada masa ini raja masih dianggap
sebagai penjelmaan dewa didunia dan
memegang otoritas politik tertinggi. Dalam
menjalankan pemerintahan raja dibantu oleh
sejumlah pejabat birikrasi sebagai berikut.
1) Rakryan Mahamantri Katrini (biasanya
dijabat oleh putra-putra raja). Jabatan ini
terdiri atas Mahamantri i Hino,
Mahamantri i Hulu, Mahamantri i Sirikan.
7. 2) Rakryan Mantri ri Prekira-kiran (Dewan
menteri yang melaksanakan
pemerintahan). Jabatan ini terdiri atas
a) Rakryan Mahapatih
(Panglima/Hamangkubhumi)
b) Rakryan Tumenggung
(Panglima Kerajaan)
c) Rakryan Demung
(Pengatur Rumah Tangga Kerajaan)
d) Rakryan Kemuruhan (Penghubung dan
tugas-tugas protokoler)
e) Rakryan Rangga (Pemnbantu Panglima)
8. 3) Dharmadyaksa (Pejabat hukum
keagamaan), yang terdiri atas
Dharmadyaksa ring Kasaiwan (Agama
Hindu) dan Dharmadyaksa eing Kasogatan
(Agama Buddha)
4) Dharma-upapatti (para pejabat
keagamaan)
9. Sementara itu, struktur Kerajaan Majapahit terbagi
dalam beberapa wilayah administrasi sebagai
berikut.
1) Bhumi, yaitu wilayah kerajaan pusat yang
dipimpin oleh raja.
2) Nagara, merupakan wilayah kerajaan bawahan
atau kabupaten yang dipimpin oleh Paduka
Bhattara atau Gubernur
3) Watak, wilayah setingkat kecamatan yang
dipimpin oleh wiyasa
4) Wanua, wilayah setingkat desa yang dipimpin
oleh lurah
5) Kabuyutan, wilayah setingkat dusun kecil
10. c. Kehidupan Ekonomi
Pada masa puncak
kejayaannya, perekonomian Majapahit
berkembang pesat. Sebagian besar
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
petani dan pedagang. Komoditas utama yang
dihasilkan dari sektor pertanian adalah beras.
Pada abad XIV Majapahit adalah pengekspor
beras terbesar di Indonesia. Untuk
memperlancar kegiatan
perdagangan, Majapahit mencetak mata uang
sebagai alat pembayaran yang sah yang
dikenal dengan sebutan kepeng dan gobong.
11. Selain dari sektor pertanian dan
perdagangan, pemerintah Majapahit
memperoleh pendapatan yang besar dari
sektor pajak atau upeti. Majapahit berhasil
menaklukan banyak kerajaan di Indonesia.
Setiap tahun kerajaan-kerajaan tersebut
mengirim berbagai upeti kepada Majapahit.
12. d. Kehidupan Agama
Di Majapahit terdapat beragam agama seperti
Hindu, Buddha, Islam, dan kepercayaan
kejawen. Namun pemerintah hanya mengakui
agama Hindu dan Buddha sebagai agama
resmi kerajaan. Pengakuan ini terlihat dari
adanya lembaga agama Dharmadyaksa ring
Kasaiwan untuk agama Hindu dan
Dharmadyaksa ring Kasogatan untuk agama
Buddha. Meskipun demikian, pemerintah
Majapahit tetap menunjukan sikap toleransi
terhadap perkembangan agama lain.
13. e. Kehidupan Sosial Budaya
Dalam kerajaan Majapahit terdapat berbagai
macam penganut agama namun
masyarakatnya tetap dapat hidut rukun dan
berdampingan. Raja Majapahit selalu
berusaha agar ketentraman masyarakat dapat
berjalan dengan baik. Kondisi ini dilukiskan
oleh Mpu Tantular dalam kitab Sutasoma
dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang
memiliki arti berbeda beda tapi tetap satu.
14. Kerajaan Majapahit sangat memperhatikan
perkembangan seni budaya. Salah satu aspek yang
berkembang pesat adalah kesastraan. Berikut
beberapa karya sastra yang ditulis oleh para
pujangga Majapahit :
• Kitab Nagarakertagama, karya Mpu Prapanca.
• Kitab Sutasoma, karya Mpu Tantular.
• Kitab Arjuna Wijaya, karya Mpu Tantular.
• Kitab Tantu Pagelaran
• Kitab Panjiwijayakrama
• Kitab Usana Jawa
• Kitab Pararaton
• Kitab Ranggalawe
15. • Kitab Sorandakan
• Kitab Sundayana
Selain Kesastraan, seni banguna di Majapahit
berkembang pesat. Masyarakat Majapahit
mampu menciptakan tata ruang kota dan
istana yang indah. Seni bangunan Majapahit
terlihat pada beberapa candi yang dibangun
oleh raja-raja Majapahit seperti candi
Penataran, Tegalwangi, Sumberjati, Tikus, Bra
hu, Kedaton, Wringin Lawang, dan Bajang
Ratu.