Dokumen tersebut membahas perkembangan penyebaran agama Islam di Nusantara melalui berbagai strategi, mulai dari pedagang, perkawinan, pendidikan, politik, seni budaya, tasawuf, hingga peran para wali. Islam masuk ke berbagai wilayah di Nusantara dan berkembang dengan cepat karena diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.
2. KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK :
1. AFIF MEGA PUSPITA SARI (02)
2. ARDHAN ARRASYID (04)
3. ARETA AYU FERLIANA (05)3. ARETA AYU FERLIANA (05)
4. DEWI INNE KUMALASARI (12)
5. ROCHIMA HANIF IZZA (28)
6. WIDYASTUTI NUR AL AMIN (31)
4. PETA KONSEP
Rahmat Islam Bagi
Nusantara
A. Masuknya Islam ke
Nusantara (Indonesia)
B. Strategi Dakwah Islam
di Nusantara
Nusantara
C. Perkembangan Dakwah
Islam di Nusantara
D. Kerajaan Islam
E. Gerakan Pembaruan
Islam di Indonesia
5. A. Masuknya Islam ke Nusantara
(Indonesia)
Latar Belakang Masuknya Islam ke Indonesia dilihat
dari dua sebab,yaitu :
1. Kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran
agama dan kebudayaan Islam.agama dan kebudayaan Islam.
2. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar-
bandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran
tersebut.
3. Terjadi pembauran antar pedagang dari berbagai bangsa serta antara
pedagang dan penduduk setempat.
4. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya
bahkan agama.
5. Bukan hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi
melalui perkawinan.
6. Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Islam diterima di Indonesia
1. Syarat masuk Islam sangat mudah dengan mengucap kalimat syahadat
saja
2. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana
3. Agama Islam yang menyebar ke Indonesia disesuaikan tradisi3. Agama Islam yang menyebar ke Indonesia disesuaikan tradisi
Indonesia
6. Agama Islam tidak mengenal kasta dan setiap manusia adalah
samaPenyebaran agama Islam dilakukan secara damai
7. Memakai strategi melalui perdagangan dan perkawinan
8. Melalui kesenian
9. Pendidikan yang terkait dengan ajaran Islam
10. Tasawuf
7. Kumpulan Teori Masuknya Islam ke
Indonesia
Teori Gujarat
Tokoh yang mendukung teori ini adalah ilmuan
ilmuan belanda seperti Pijnappl dan Mosquette .
Mereka berpendapat bahwa yang membawa agamaMereka berpendapat bahwa yang membawa agama
islam di Indonesia adalah orang arab yang telah lama
tinggal di wilayah tersebut. Mosquette mempertegas
teori ini dengan hasil penelitiannya terhadap temuan
batu nisan di kedua wilayah Indonesia dan Gujarat.
8. Teori Benggali (Bangladesh)
TeoriTeori iniini dikemukakandikemukakan oleholeh S. Q.S. Q. FatimiFatimi .. TeoriTeori iniini
mengemukakanmengemukakan bahwabahwa islamislam berasalberasal daridari BenggaliBenggali .. SelainSelain ituitu
iaia jugajuga mengemukakanmengemukakan bahwabahwa batubatu nisannisan MalikMalik AlAl--SalehSaleh
memilikimemiliki banyakbanyak persamaanpersamaan dengandengan batubatu nisannisan didi BenggaliBenggali
Teori PersiaTeori Persia
Dasar teori ini adalah adanya perkumpulan orang orang
Persia di Aceh sejak abad ke-15. Pada saat itu, pemakaian
gelar Syah yang biasa digunakan di Persia, juga pernah
digunakan raja-raja dan persamaan budaya persia-indonesia
9. Teori Pantai Coromandel (India)
Dikemukakan oleh Thomas W. Arnold dan Morisong .
Islam datang ke Indonesia melalui Coromandel dan Malabar (
Indonesia ). Dasar teori ini adalah ketidak mungkinan Gujarat
menjadi sumber penyebaran Islam ketika itu,karena gujarat
pada saat itu belum menjadi pusat perdagangan timur tengah
dengan nusantara
Teori ArabTeori Arab
Bahwa islam di Indonesia datang dari sumbernya
langsung, yaitu bangsa Arab. Teori ini didukung oleh Naquid
Al-Attas , buya Hamka, Keyzer, M. Yunus Jamil dan
Crawfurd. Dasar teori ini adalah keterangan yang
menyatakan bahwa pada abad ke-7, orang-orang islam Arab
telah ada di Pantai barat Sumatera.
10. B. Strategi Dakwah Islam di
Nusantara
1. Jalur perdagangan
Pada abadke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari
Gujarat/India , Persia,dan bangsa Arab. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan
perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan
dagang antara masyarakat indonesia dan para pedagang islam. Di samping berdagang ,
sebagai seorang muslim juga mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang islam
juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan islam kepada orang lain.
Dengan cara tersebut banyak pedagang indonesia memeluk agama islam dan mereka pun
menyebarkan agama islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian,
secara bertahap agama dan budayaislam tersebar dari pedagang Gujarat/India, Prsia,
dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran islam melalui perdagangan
sangat menguntungkan lebih efektif dibanding cara lainnya.
11. 2. Perkawinan
Di antara para pedagang Islam ada yang menetap di
Indonesia. Hingga sekarang di beberapa kota di Indonesia
terdapat kampung Pekojan. Kampung tersebut dahulu
merupakan tempat tinggal para pedagag Gujarat. Koja artinya
pedagang Gujarat. Sebagian dari para pedagang ini menikah
dengan wanita Indonesia terutama putri raja atau Bangsawan.
Karea pernikahan itulah keluarga para bangsawan banyak
yang masuk Islam. Yang kemudian diikuti oleh rakyatnya.yang masuk Islam. Yang kemudian diikuti oleh rakyatnya.
Dengan demikian Islam cepat berkembang.
12. 3. Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh
ulama atau mubalig yang menyebarkan islam melalui pendidikan
dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Dan didalam
pesantren itulah tempat pemuda-pemudi menuntut ilmu yang
berhubungan dengan agama islam. Yang jika para pelajar tersebut
selesai dalam menuntut ilmu mengenai agama islam, mereka
mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yangmempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yang
diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya
masyarakat sekitar menjadi memeluk agama islam. Pesantren yang
telah berdiri pada masa pertumbuhan islam di Jawa, antara lain
pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden
Rahmat( sunan ampel) dan pesantren sunan giri yang sntrinya
banyak dari maluku (daerah hitu), dan lain sebagainya.
13. 4. Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang
besar dan memegang peranan penting dalam proses islamisasi.
Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama islam, otomatis
rakyatnya berbondong-bondong masuk islam . Karena
masyarakat indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja
selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat
memeluk agama islam , pastinya demi kepentingan politik
maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan , yangmaka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan , yang
diikuti dengan penyebaran agama islam.
14. 5. Melalui dakwah di kalangan masyarakat
Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri terdapat
juru-juru dakwah yang menyebarkan islam di lingkungannya,
antara lain: Dato’ri Bandang menyebarkan agama islam di
daerah Gowa (Sulawesi Selatan), Tua Tanggang Parang
menyebarkan islam di daerah Kutai (Kalimantan Timur),
seorang penghulu dari Demak menyebarkan agama islam di
kalangan para bangsawan Banjar (Kalimantan Selatan), para
wali menyebarkan agama islam di Jawa.wali menyebarkan agama islam di Jawa.
15. 6. Seni budaya
Perkembangan islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan(masjid),
seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai
di Jogjakarta, Solo, Cirebon,dls. Seni budaya islam dibuat dengan cara
mengakrabkan budaya daerah setempat dengan ajaran islam yang di susupkan
ajaran tauhid yang dibuar sederhana, sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan
tradisi lokal, misalnya: membumikan ajaran islam melalui syair-syair.Contohnya:
gendhing dharma, suluk sunan bonang, hikayat sunan kudus, dan lain-
lain.Mengkulturasikan wayang dengan surat doktrin.lain.Mengkulturasikan wayang dengan surat doktrin.
Contohnya: tokoh-tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama
lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran islam. Mencipta tokoh-tokoh baru
dan narasi baru yang sarat pengajaran. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat
lima waktu sekaligus alarm pengingat, sebab insting masyarakat telah akrab
dengan gema bedug sebagai pemanggil untuk acara keramaian. Menggeser tradisi
klenik dengan do’a-do’a pengusir jin sekaligus doa ngirim leluhur/tahlil.
16. 7. Tasawuf
Seorang sufi bisa dikenal dengan hidup dalam
kesederhanaan , mereka selalu menghayati kehidupan
masyarakatnyayang hidup bersama di tengah-tengah
masyarakatnya. Para sufi biasanya memiliki keahlian yang
membantu masyarakat dan menyebarkan agama islam. Para
sufi pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan
sunan Panggung Jawa. Dengan melalui saluran diatas agama
islam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakatislam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakat
dengan baik pada abad ke-13.
17. Wali yang terkenal ada 9 yaitu:
1. Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim)
2. Sunan Ampel ( Raden Rahmat)
3. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)
4. Sunan Giri (Raden Paku)
5. Sunan Derajat (Syarifudin)
6. Sunan Kalijaga (Jaka Syahid )
7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
9. Sunan Gunung Jati (Faletehan)
Para wali tersebut adalah orang asli indonesia, kecualiPara wali tersebut adalah orang asli indonesia, kecuali
sunan gresik. Mereka memegang beberapa peran di kalangan
masyarakat sebagai:
1. Penyebar agama islam
2. Pendukung kerajaan-kerajaan islam
3. Penasihat raja-raja islam
4. pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan
budaya islam. Karena peran mereka itulah, maka para wali sangat
terkenal di kalangan masyarakat.
18. C. Perkembangan Dakwah Islam di
Nusantara
1. PERKEMBANGAN ISLAM DI SUMATERA
Perkembangan agama Islam bermula di Pasai, Aceh
utara.Disebarkan oleh Abdullah Arif, mubaligh dari Arab
dengan misinya berdakwah dan berdagang. Prinsip Abdullah
arif yaitu keramahan dan kesopananarif yaitu keramahan dan kesopanan
Selanjutnya berkembang di Pariaman, Sumatera Barat.
Disebarkan oleh Syekh Burhanuddin,secara pelan dan
perlahan dengan arif dan bijaksana karena adat di sana
sangan kuat.
Tahun 1440 berkembang di Sumatera Selatan.
Disebarkan oleh Raden Rahmat. Arya Damar, buapati
Majapahit di palembang waktu itu diberi saran oleh Raden
Rahmat untuk menyebarkan agama Islam di Sumatera
Selatan
19. 2. PERKEMBANGAN ISLAM DI
KALIMANTAN, MALUKU, DAN PAPUA
Di pulau Kalimantan, bermula di Kalimantan Selatan. Dibawa
oleh para pedagang Arab dan mubaligh Jawa. Perkembangan di
Kalimantan Selatan mencapai puncaknya setelah Majapahit runtuh
tahun 1478. Selanjutnya di Kalimantan Barat bermula di Muara
Sambas dan Sukadana. Disebarkan oleh para pedagang dari Johor,
serta ulama dan mubaligh Palembang. Penyebaran di Kalimantan
Timur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melaluiTimur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melalui
perdagangan.
Abad ke-15 agama Islam telah masuk dan berkembang di
Maluku. Bermula di Ternate, Tidore, Bacau, dan Jailolo melalui
pedagang yang beragama Islam dan para ulama serta mubaligh.
Perkembangan agama Islam di Papua agak lambat. Bermula
dari Misol,Salawati,Pulau Waigeo, dan Pulau Gebi melalui pengaruh
raja-raja Maluku, para pedagang Islam, dan ulama dari Maluku.
20. 3. PERKEMBANGAN ISLAM DI SULAWESI
Abad ke-16 mula-mula masuk di Goa yang disebarkan
oleh Dato Ri Bandang. Sebelum Islam datang, masyarakat
menganut ajaran nenek moyang. Jauh sebelum raja Goa
masuk Islam karena Dato Ri Bandang, banyak para pedagang
yang telah menyebarkan agama Islam, sehingga sudah banyak
masyarakat yang menganutnya. Dan dari Goa, Islam terus
berkembang ke daerah Talo dan Bone.
4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA 4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA
TENGGARA
Tahun 1540 agama Islam Masuk di Nusa Tenggara
dibawa para mubaligh dari Bugis dan dari Jawa. Bermula di
Lombok yang penduduknya disebut suku sasak. Dari Lombok
perlahan menyebar ke Sumbawa dan Flores.
21. 6. Seni budaya
Perkembangan islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan(masjid),
seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai
di Jogjakarta, Solo, Cirebon,dls. Seni budaya islam dibuat dengan cara
mengakrabkan budaya daerah setempat dengan ajaran islam yang di susupkan
ajaran tauhid yang dibuar sederhana, sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan
tradisi lokal, misalnya: membumikan ajaran islam melalui syair-syair.Contohnya:
gendhing dharma, suluk sunan bonang, hikayat sunan kudus, dan lain-
lain.Mengkulturasikan wayang dengan surat doktrin.lain.Mengkulturasikan wayang dengan surat doktrin.
Contohnya: tokoh-tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama
lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran islam. Mencipta tokoh-tokoh baru
dan narasi baru yang sarat pengajaran. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat
lima waktu sekaligus alarm pengingat, sebab insting masyarakat telah akrab
dengan gema bedug sebagai pemanggil untuk acara keramaian. Menggeser tradisi
klenik dengan do’a-do’a pengusir jin sekaligus doa ngirim leluhur/tahlil.
22. C. Perkembangan Dakwah Islam di
Nusantara
1. PERKEMBANGAN ISLAM DI SUMATERA
Perkembangan agama Islam bermula di Pasai, Aceh
utara.Disebarkan oleh Abdullah Arif, mubaligh dari Arab
dengan misinya berdakwah dan berdagang. Prinsip Abdullah
arif yaitu keramahan dan kesopananarif yaitu keramahan dan kesopanan
Selanjutnya berkembang di Pariaman, Sumatera Barat.
Disebarkan oleh Syekh Burhanuddin,secara pelan dan
perlahan dengan arif dan bijaksana karena adat di sana
sangan kuat.
Tahun 1440 berkembang di Sumatera Selatan.
Disebarkan oleh Raden Rahmat. Arya Damar, buapati
Majapahit di palembang waktu itu diberi saran oleh Raden
Rahmat untuk menyebarkan agama Islam di Sumatera
Selatan
23. 2. PERKEMBANGAN ISLAM DI
KALIMANTAN, MALUKU, DAN PAPUA
Di pulau Kalimantan, bermula di Kalimantan Selatan. Dibawa
oleh para pedagang Arab dan mubaligh Jawa. Perkembangan di
Kalimantan Selatan mencapai puncaknya setelah Majapahit runtuh
tahun 1478. Selanjutnya di Kalimantan Barat bermula di Muara
Sambas dan Sukadana. Disebarkan oleh para pedagang dari Johor,
serta ulama dan mubaligh Palembang. Penyebaran di Kalimantan
Timur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melaluiTimur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melalui
perdagangan.
Abad ke-15 agama Islam telah masuk dan berkembang di
Maluku. Bermula di Ternate, Tidore, Bacau, dan Jailolo melalui
pedagang yang beragama Islam dan para ulama serta mubaligh.
Perkembangan agama Islam di Papua agak lambat. Bermula
dari Misol,Salawati,Pulau Waigeo, dan Pulau Gebi melalui pengaruh
raja-raja Maluku, para pedagang Islam, dan ulama dari Maluku.
24. 3. PERKEMBANGAN ISLAM DI SULAWESI
Abad ke-16 mula-mula masuk di Goa yang disebarkan
oleh Dato Ri Bandang. Sebelum Islam datang, masyarakat
menganut ajaran nenek moyang. Jauh sebelum raja Goa
masuk Islam karena Dato Ri Bandang, banyak para pedagang
yang telah menyebarkan agama Islam, sehingga sudah banyak
masyarakat yang menganutnya. Dan dari Goa, Islam terus
berkembang ke daerah Talo dan Bone.
4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA 4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA
TENGGARA
Tahun 1540 agama Islam Masuk di Nusa Tenggara
dibawa para mubaligh dari Bugis dan dari Jawa. Bermula di
Lombok yang penduduknya disebut suku sasak. Dari Lombok
perlahan menyebar ke Sumbawa dan Flores.
25. 5. PERKEMBANGAN ISLAM DI PULAU
JAWA
Abad ke-11 Islam masuk Jawa dengan perantara
pedagang Arab dan Mubaligh Pasai. Bermula di daerah pesisir
utara Jawa Timur. Tokoh terkenal di Jawa Timur Maulana
Malik Ibrahim dari Gresik. Di Jawa Tengah, penyiaran
berpusat di Demak. Penyiaran di Pulau Jawa dilakukan oleh
wali songo.
26. D. Kerajaan Islam
1. Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Sumatera
a. Samudera Pasai
Kerajaan Pasai adalah Kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh. Kemunculan
pertama kalinya diperkirakan abad ke-13 M, sebagai proses dari hasil
Islamisasi daerah-daerah pinggir pantai yang pernah disinggahi para
pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8, dan seterusnya. Buktipedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8, dan seterusnya. Bukti
berdirinya kerajaan ini adalah dengan adanya nisan kubur yang terbuat dari
batu granit asal Samudera Pasai. Dan nisan itu, dapat diketahui bahwa
raja pertama kerajaan itu meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 H,
yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M.
Malik Al-Shaleh adalah raja pertama kerajaan tersebut dan
merupakan pendiri kerajaan itu. Hal ini diketahui melalui tradisi
Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Melayu, dan juga hasil penelitian atas
berbagai sumber yang dilakukan sarjana-sarjana Barat, khususnya
Belanda, seperti Snouck Hurgronye, J.P.Molquette, J.L.Moens, J.Hushoff
Poll, G.P.Rouffaer, H.K.J.Cowan, dan lain-lain.
Dari segi politik, munculnya kerajaan Samudera Pasai pada abad
ke-13 M itu sejalan dengan suramnya peranan kerajaan Sriwijaya, yang
sebelumnya memeganag peranan penting di kawasan Sumatera dan
sekelilingnya.
27. b. Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan
nama Aceh Besar. Disini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu
diketahui kapan kerajaan ini muncul atau berdiri. Anas Machmud
berpendapat, kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 M, diatas puing-
puing kerajaan Lamuri, oleh Muzaffar Syah (1465-1497). Dialah yang
membangun kota Aceh Darussalam. Menurutnya pada masa
pemerintahannya, Aceh Darussalam mulai mengalami kemajuan dalam
bidang perdagangan karena saudagar-saudagar Muslim yang sebelumya
berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatan mereka ke Aceh,
setelah Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibatsetelah Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibat
penaklukan Malaka Utara melalaui selat Karimata dari Portugis itu, jalan
dagang yang sebelumaya dari laut Jawa ke Sunda dan menyusur pantai
Barat Sumatera, kemudian ke Aceh. Dengan demikian Aceh ramai
dikunjungi saudagar dari berbagai negeri.
28. 2. Tumbuh dan Berkembangnya
Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa
a. Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa, kerajaan ini muncul ketika
melemahnya Raja Majapahit. Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta, Walisongo bersepakat
mengangkat Raden Patah menjadi Raja pertama kerajaan Demak. Gelar Raden Fatah adalah
Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Demak
sebelumnya adalah Bintoro yang merupakan daerah vasal Majapahit yang diberikan oleh
Raja Majapahit kepada Raden Patah.
Pemerintahan Raden Patah berlangsung kira-kira di akhir abad ke-15 hingga awal
abad ke-16 M. Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu muslimabad ke-16 M. Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu muslim
keturunan Campa. Ia digantikan anaknya yang bernama Sambrang Lor, dikenal juga dengan
julukan Pati Unus. Menurut Tome Pires, Pati Unus baru berumur 17 tahun ketika
menggantikan ayahnya sekitar tahun 1507. Menurutnya tidak lama setelah naik tahta, ia
merencanakan suatu rencana serangan terhadap Malaka. Semangat perangnya memuncak
ketika Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511. Akan tetapi, sekitar pergantian tahun
1512-1513, tentaranya mengalami kekalahan besar.
Pati Unus digantikan oleh Trenggono yang dilantik sebagai Sultan oleh Sunan Gunung
Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Ia memulai pemerintahan pada tahun 1524-
1546. Pada masa Sultan Demak yang ketiga inilah Islam dikembangkan keseluruh tanah
Jawa, bahkan sampai ke Kalimantan Selatan. Penaklukan Sunda Kelapa berakhir tahun 1527
yang dilakukan oleh gabungan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fadhilah Khan.
Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan Demak diperkirakan pada tahun 1527 itu
juga.
29. b. Pajang
Kesultanan Pajang adalah pelanjut dan dipandang sebagai pewaris
kerajaan Islam di Demak. Kesultanan yang terletak di Kartasura sekarang
itu merupakan kerajaan Islam yang pertama yang terletak di pedalaman
pulau Jawa. Usia kesultanan ini tidak panjang, kekuasaaan dan
kebesarannya kemudian diambil oleh kerajaan Mataram.
Sultan atau Raja yang pertama adalah Jaka Tingkir yang berasal dari
Pengging, lereng gunung Merapi. Oleh Raja Demak ketiga yaitu Sultan
Trenggono, Jaka Tingkir diangklat sebagai Raja pajang setelah
sebelumnya dikawinkan dengan anak perempuannya.sebelumnya dikawinkan dengan anak perempuannya.
30. c. Mataram
Awal dari kerajaan Mataram adalah ketika Sultan
Adiwijaya dari Pajang meminta bantuan kepada Ki Pamanahan
yang berasal dari daerah pedalaman untuk menghadapi dan
menumpas pemberontakan Aria Penangsang. Sebagai hadiah
atasnya, Sultan kemudian menghadiahkan daerah Mataram
kepada Ki Pamanahan yang menurunkan Raja-raja Mataram
Islam kemudian.
Pada tahun 1577 M, Ki Gede Pamanahan menempati IstanaPada tahun 1577 M, Ki Gede Pamanahan menempati Istana
barunya di Mataram. Dia digantikan putranya, Senopati, pada
tahun 1584 dan dikukuhkan sebagai Raja Mataram oleh
Sultan Pajang.
31. d. Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah kerajaan Islam yang pertama di
Jawa Barat. Kerajaan ini didirikan oleh salah satu anggota
Walisongo, yaitu Sunan Gunung Jati.
Diawal abad ke-16, Cirebon merupkan daerah kecil dibawah
kekuasaan Pakuan Pajajaran. Raja Pajajaran hanya menempatkan
seorang juru labuhan disana yang bernama Pangeran
Walangsungsang, seorang tokoh yang mempunyai hubungan darah
dengan Raja Pajajaran.dengan Raja Pajajaran.
e. Banten
Kerajaan di Banten merupakan perluasan Islam yang dilakukan
oleh kerajaan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung jati.
Perluasan wilayah itu dimulai dengan pendudukan Sunda oleh Sunan
Gunung Jati pada tahun 1527 M.
32. 3. Tumbuh dan Berkembangnya Kerajaan-
Kerajaan Islam di Kalimantan, Maluku, dan
Sulawesi
a. Kalimantan
1. Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan
Kerajaan ini muncul ketika terjadi peristiwa
pertentangan dalam keluarga istana, antara Pangeran Samudera
sebagai pewaris sah kerajaann Daha,dengan pamannya yang
bernama Pangeran Tumenggung. Ketika Raja Sukarama hampir
sebagai pewaris sah kerajaann Daha,dengan pamannya yang
bernama Pangeran Tumenggung. Ketika Raja Sukarama hampir
tiba ajalnya, Ia berwasiat agar yang menggantikannya adalah
cucunya Raden Samudera. Keempat putranya tentu tidak menerima
wasiat itu.
Pertentangan itu menimbulkan keluarnya Pangeran
Samudera dari kerajaan dan berkelana sampai ke kerajaan
Demak. Ia meminta bantuan disana, dan akhirnya kerajaan
Demak mau membantu pangeran Samudera asalkan dia mau
menganut ajaran Islam dan akhirnya berhasil dan kerajaan itu
berkembang menjadi kerajaan Islam.
33. 2. Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur
Menurut risalah Kutai, dua orang penyebar Islam tiba di
Kutai pada masa pemerintahan Raja Mahkota. Salah seorang
diantaranya adalah Tuan Bandang, yang dikenal dengan Dato’
Ri Bandang dari Makasar, dan yang lainya adalah Tuan
Tunggan Parangan. Setelah pengislaman, Dato’ Ri Bandang
kembali ke Makasar dan Tuan Tunggang kembali ke Kutai dan
melalui yang terakhir inilah Raja Mahkota tunduk kepada
keimanan Islam. Setelah itu, segera dibangun masjid sebagaikeimanan Islam. Setelah itu, segera dibangun masjid sebagai
tempat pengajaran agama Islam. Yang pertama adalah Raja
Mahkota sendiri, kemudian Pangeran, kemudian Para menteri,
panglima dan hulubalang dan akhirnya rakyat biasa. Hal ini
terjadi pada tahun 1575 M.
34. b. Maluku
Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1406, Raja Ternate
memeluk Islam, nama raja itu adalah Vongi Tidore. Ia
mengambil seorang istri keturunan Ningrat Jawa. Namun raja
yang benar-benar memeluk agama Islam adalah raja yang
bernama Zayn Al-Abidin pada tahun 1486-1500 M.
c. Sulawesi
Kerajaan Goa-Tallo merupakan kerajaan kembar yangKerajaan Goa-Tallo merupakan kerajaan kembar yang
saling berbatasan, biasanya disebut dengan kerajaan
Makassar. Kerajaan ini terletak di semenanjung barat daya
pulau Sulawesi. Kerajaan tersebut menerima ajaran agama
Islam dari Gresik atau Giri yang tersebar dalam proses
Islamisasi diseluruh nusantara.
Kemudian kerajaan kembar Goa-Tallo menyampaikan “pesan
Islam” kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, yang
lebih tua, Wajo, Soppeng, dan Bone.
35. E. Gerakan Pembaruan Islam di
Indonesia
1. Gerakan Pendidikan dan Sosial
a. Sekolah Thawalib
Sekolah ini berasal dari surau jembatan besi. Surau =
langgar atau masjid. Lembaga pendidikan Surau berartilanggar atau masjid. Lembaga pendidikan Surau berarti
pengajian di Masjid, mirip dengan pesantren di Jawa. Haji
Abdullah Ahmad dan Haji Rasul pada tahun 1906 telah
merintis perubahan “sistem surau” menjadi sistem
sekolah. Pada tahun 1919 Haji Jalaludin Hayib menerapkan
sistem kelas dengan lebih sempurna. Organisasi Sumatera
Thawalib berkembang menjadi organisasi politik (Permi)
36. b. Jamiat Khair
Organisasi ini didirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab
Indonesia pada tanggal 17 Juli 1905. Pendiri : Sayid
Muhammad Al Fachri bin Syihab, Sayid Idrus bin Ahmad bin
Syihab, dan Sayid Sjehan bin Syihab.
Dua program : mendirikan dan membina sekolah dasar,
serta menyeleksi dan mengirim para pelajar untuk mengikuti
pendidikan di Turki.
c. Al-Irsyadc. Al-Irsyad
Organisasi sosial ini didirikan oleh kaum pedagang Arab
di Jakarta. Al Irsyad memusatkan perhatiannya pada bidang
pendidikan dengan mendirikan sekolah dan perpustakaan.
Aktivitas organisasi ini lebih dinamis. Jika jamiat Khair
dikuasa oleh golongan sayyid atau ningrat. Al Irsyad
sebaliknya, menolak adanya perbedaan atau diskriminasi
antara kaum elite dengan golongan alit (kecil)
37. d. Persyarikatan Ulama
Organsasi sosial kemasyarakatan ini semula bernama
Hayatul Qulub, didirikan di Majalengka, Jawa Barat, oleh
K.H. Abdul Halim pada tahun 1911.
Hayatul Qulub memusatkan perhatiannya pada bidang
pendidikan, sosial dan ekonomi. Sejak 1917 namanya diubah
menjadi Persyarikatan Ulama. Tujuan yaitu menyatukan para
ulama dan mengajak mereka untuk menerapkan cara-cara
modern dalam mengelola pendidikan.modern dalam mengelola pendidikan.
Dua sistem pendidikan : “sistem madrasah” dengan
“sistem asrama” = ”Santri Asromo”.
Tiga bagian : Tingkat permulaan, dasar, dan lanjutan.
Ulama memiliki ciri khas, mempertahankan tradisi
bermazhab dalam fiqih; tetapi menerapkan cara-cara modern
dalam pendidikan. Pada tahun 1952 diubah menjadi Persatuan
Umat Islam (PUI).
38. e. Nahdatul Ulama (NU)
NU didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926).
Dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Prinsip
dasar organisasi ini adalah kitab Qanun Asasi (prinsip dasar)
dan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Tujuan : untuk menegakkan ajaran Islam menurut paham
kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah di tengah-tengah
kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Republik Indonesia.
39. Usaha NU mencapai tujuan :
1. Bidang keagamaan : melaksanakan dakwah islamiyah,
meningkatkan rasa persaudaraan.
2. Bidang pendidikan : menyelenggarakan pendidikan sesuai
dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang
bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.
3. Bidang sosial budaya : mengusahakan kesejahteraan rakyat
dan kebudayaan dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
4. Bidang ekonomi : mengusahakan pemerataan untuk menikmati4. Bidang ekonomi : mengusahakan pemerataan untuk menikmati
hasil pembangunan.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi
masyarakat luas.
40. f. Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912 oleh K.H Ahmad Dahlan. Kegiatan
Muhammadiyah dipusatkan dalam bidang pendidikan, dakwah,
dan amal sosial.
Organisasi ini menekankan antara pendidikan agama dan
pendidikan umum, serta pendidikan keterampilan.
Gerakan dakwah Muhammadiyah menekankan kemurnian
aqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukanaqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukan
Allah Swt. Dalam segala bentuknya; menentang takhayul;
khufarat; dan perbuatan bid’ah.
41. 2. Gerakan Politik
Diantara partai politik Islam yang tumbuh sebelum
kemerdekaan adalah Permi, SI, dan PII. SI didirikan di Solo
pada tanggal 11 November 1911 sebagai kelanjutan dari
Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi
pada tanggal 16 Oktober 1905.