tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Perkembangan peserta didik modul 3 unit3
1. F. LEMBARAN KERJA 3-3
1. Definisi Konsep
Di bawah ini terdapat sejumlah konsep seperti yang telah anda pelajari dalam Modul 3 Unit
3 ini. Buatlah definisikan atau jelaskan dengan kata-kata anda sendiri secara singkat, padat,
dan tepat (concise) pada tempat yang telah disediakan.
Pertanyaan :
1. Yang dimaksud dengan strategi dalam konteks belajar mengajar ialah
2. Ultimate goal ialah
3. Peranan TIK dalam strategi belajar-mengajar ialah
4. Entering behavior ialah
5. Stimulus response learning ialah
6. Concept learning atau belajar konsep ialah
7. Rule learning ialah
8. Problem solving ialah.
9. Enquiry-discovery approach ialah
10. Expository approac ialah
11. Mastery learning atau perinsip belajar tuntas ialah
12. Humanistic education ialah
13. Tutorial sistem ialah
14. individual study ialah
15. Classroom teaching yaitu
16. Lecture method (metode ceramah) yaitu
17. Program instruction (pengajaran berprograma) ialah
18. Summative evaluation (evaluasi sumatife) ialah
19. Criterion referenced evaluation ialah
20. Standard deviation (simpangan baku) ialah
Jawab :
1. suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
2. 2. Tujuan akhir dari suatu proses belajar mengajar.
3. Memberikan gambaran karakteristik perubahan-perubahan yang diharapkan (intended
outcomes) terjadi pada saat berakhirnya kegiatan belajar-mengajar.
4. Hasil perubahan belajar itu dimanifestasikan dalam perubahan perilaku dan peribadi baik
secara material-substansional, struktural fungsional maupun secara behavioral.
5. Termasuk kedalam operan or instrumental condition atau belajar dengan trial and error.
Misal proses belajra bahasa pada kanak-kanak
6. Siswa belajar mengidentifikasikan persamaan-persamaan karakeristik dari sejumblah pola-
pola S-R tersebut.
7. belajar membuat generalisasi, hukum-hukum, maksudnya siswa belajar mengadakan
kombinasi dari berbagai konsep (pengertian) dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika
formal sehingga siswa dapat membuat konklusi (kesimpulan).
8. Siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah (memberikan respon terhadap
rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematika), dengan
menggunakan berbagai rule yang telah dikuasainya.
9. Mencari dan menemukan sendiri maksudnya dalam sistem belajar ini, guru menyajikan
bahan pelajaran tidak dalam bentuknya yang final. Siswalah yang diberikan kesempatan
untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan
pemecahan masalah.
10. Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah di persiapkan secara
rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara
teratur dan tertib.
11. Waktu yang diperlukan oleh siswa untuk mencapai taraf penguasaan bahan secara
memandai seperti yang ditetapkan (norma; criterion), di samping sebagai indikator peramal
taraf penguasaan yang akan di capai siswa setelah menjalani proses belajar pada waktu yang
lamanya telah disediakan.
12. Membantu siswa agar ia sanggup mencapai perujudan dirinya sesuai dengan kemampuan
dasar dan keunikan yang dimilikinya.
13. Suatu sistem pengajaran siswa secara lebih intesif.
14. Metode belajar dengan kelompok siswa tunggal atau siawa bekerja individual saja.
15. Metode belajar yang besar kelompok belajar mungkin berkisar antara 20-40 orang
16. Metode Ceramah merupakan suatu cara belajar-mengajar di mana bahan disajikan oleh
guru secara monologue sehingga pembicaraan lebih bersifat satu arah.
3. 17. Merupakan bentuk metode belajar-mengajar yang fundamental. Yang paling esensi dari
metode ini, ialah siswa belajar diharapkan dengan tugas atau pertanyaan dalam bentuk
pernyataan atau uraian singkat.
18. Metode pelaksanaan evaluasi yang dilakukan setelah berakhirnya kegiatan belajar-
mengajar, atau sering juga kita kenal dengan istilah lain, yaitu post test.
19. Atau PAP = penilaian acuan patokan, merupakan cara mempertimbangkan taraf
keberhasilan siswa dengan memperbandingkan prestasi yang dicapainya dengan kriteria yang
telah ditetapkan lebih dahulu.
20. Evaluasi belajar- mengajar maka guru akan dapat mengevaluasi taraf keberhasilan, baik hasil
(produk) maupun proses belajar- mengajar yang dilakukannya beserta siswa- siswanya, dengan
menetapkan angka batas lulus yang berada di daerah misalnya antara +0,25 dan -0,25 dengan asumsi
bahwa mean (rata- rata) berada pada titik 0 (nihil).
2. Aplikasi Konsep
Sejumblah konsep di bawah ini pun telah kita pelajari dalam Unit 3 Modul 3 ini. Carilah
pasangan dari setiap konsep itu yang anda pandang tepat dari pernyataan-pernyataan yang
tersedia dengan jalan menuliskan kode (huruf A, B, C dan seterusnya) dari konsep tersebut di
depan nomor pernyataan yang sesuai pada tempat yang disediakan.
Konsep
A. feedback (umpan balik) L. verification
B. learning experience M. Metode diskusi
C. objective in mind N. Metode ceramah
D. entering behavior O. Pengjaran berprogram
E. learning readiness P. Evaluasi formatif
F. verbal association Q norm reference evaluation
G. discriminating learning R. Passing grade
H. generalization S. Multy method
I. resitasi T. Belajar mandiri
4. J. sistem pengajaran modul U. Evaluasi reflektif
K. self actualization (realization)
Pernyataan
.....K..... 1. Sebelum mengajar, Pak Ain selalu memikirkan jenis-jenis kegiatan apa kiranya
yang senyogianya dilakukan siswanya nanti. Sumber-sumber apa yang dipergunakan
serta bagaimana kiranya kegiatan itu dilakukan dan bahan serta sumber itu
diorganisasikan sehingga menunjang terhadap pencapaian tujuan belajar-mengajar.
.....B..... 2. Guru yang sudah berpengalaman seperti Pak Iyeng itu, tidak selamanya membuat
rumusan-rumusan tujuan instruksional secara terperinci setiap kali hendak mengajar,
namun hal itu tidaklah berarti bahwa proses kegiatan belajar-mengajar yang
diselenggarakan itu tanpa tujuan tertentu.
.....S..... 3. Pak Rahmat mengetahui bahwa ada sebagian siswa yang suka menjawab secara
terka-terkaan saja terhadap soal-soal yang disusun dalam bentuk Salah-Benar. Untuk
mendapatkan nilai bersih (net score) dari terkaan itu, maka ia menetapkan bahwa
jumblah butir soal yang dijawab benar harus dikurangi dengan jumblah butir soal
yang dijawab salah.
.....F..... 4. Dengan berulang kali berlatih, Dia terampil sekali menghubungkan kata-kata yang
dibaca atau didengarnya sehingga merupakan kalimat-kalimat yang mengandung arti
tertentu.
.....V..... 5. Setelah terkumpul angka-angka nilai pekerjaan siswa dalam pelajaran Matematika
yang baru saja diajarkannya, kemudian pak Abin menghitung angka nilai rata-rata
kelasnya yang ternyata hanya mencapai angka 5,25. Padahal, ia mengharapkan nilai
minimal 6.00. atas dasar hasil evaluasi tersebut, ia akan telaah kembali kemungkinan
faktor yang menyebabkan kelemahan, baik pada tujuan, bahan, maupun metode.
.....E..... 6. Semalaman Tintin berulang kali berpidato kepada benda-benda yang ada di
kamarnya sendiri. Waktu ditanya ibunya, ia menyatakan bahwa besok ditugaskan
untuk menceritakan kembali di depan kelas kepada teman-temanya tentang pahlawan
Walter Monginsidi, yang harus dibaca lebih dahulu dari salah stu buku sejarah
indonesia.
.....I..... 7. Dari berbagai kepustakaan, Taufiq mendapatkan informasi yang oleh orang-orang
telah dipandangnya sebagai salah satu Hukum atau dalil dalam Fisika, yaitu barang
logam kalau dipanaskan akan memuai. Untuk mendapatkan kepastian, maka
5. diambilnya beberapa logam kemudian dipanaskanya. Berdasarkan percobaan itu
barulah ia menyakini kebenaran informasi tadi.
.....R..... 8. Kalu pak Rohman sudah menetapkan bahwa hanya siswa yang dapat mencapai
nilai 6 yang dapat dinyatakan lulusdalam mata pelajaran Matematika yang
diajarkannya, dapat di pahami apabila banyak siswa yang tidak lulus karena pada
umumnya mereka hanya mendapat prestasi sekitar angka 5.
.....M..... 9. Untuk memberikan kesempatan pada siswa belajar memecahkan masalah Pak
Surnya tidak seperti biasanya menceramahkan tentang bagaimana caranya
memecahkan suatu masalah, tetapi menampilkan secara singkat contoh sebuah
masalah, kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan ditugaskan
merumuskan dan mencari alternatif pemecahannya. Pak Surnya hanya bertindak
sebagai orang sumber atau pengarah, kalau diperlukan.
.....G..... 10. Dengan diberikan sejumblah bola mainan yang warna warni, Dadan yang sudah
masuk TK sangat asik memilih, memisahkan, kemudian mengumpulkan bola-bola
tersebut menurut jenis-jenis warnanya yang serupa atau mirip atu sama lainnya.
.....Q..... 11. Untuk keperluan diagnostik, ada baiknya kita membandingkan prestasi belajar
individual siswa dengan temannya satu sama lain. sebagai ukuran perbandingan yang
lebih tepat untuk keperluan ini ialah angka nilai rata-rata prestasi kelompok siswa
yang bersangkutan
.....D..... 12. Kalu dengan proses belajar kita harapkan pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan siswa bertambah dari apa yang telah mereka miliki, alangkah tepatnya
guru mendeteksi disposisi perilaku siswa, sebelum mereka menjalani proses belajar
dengan program daan bahan yang baru
.....P..... 13. Sudah menjadi kebiasaan bagi Pak Udi memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswanya pada setiap selesai menjelaskan bagian demi bagian dari
keseluruhan uraiannya, dengan maksud untuk menilai sejauh mana uraian itu
dipahami atau tidaknya oleh para siswa.
.....H..... 14. Banyak siswa yang terjebak masuk ke dalam kelas seenaknya, karena mengira
tidak ada guru di dalamnya: mereka tertarik oleh siswa-siswa lain yang sedang asik
mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan cara mengatasi banjir yang sering
melanda nusantara ini. Padahal Pak Umar, Guru Geografi juga duduk berdampingan
dengan para siswanya. Ia hnya berbicara sewaktu-waktu saja sebagai penasihat atau
orang sumber. Pak Umar mengharapkan para siswanya dapat mengembangkan
kreativitasnya dan merealisasikan dirinya seoptimal mungkin.
.....T..... 15. Pak Nana menyadari bahwa prestasi belajar antara lain dipengaruhi oleh
perbedaan-perbedaan individual di pihak para siswa sendiri . oleh karena itu, ia
menyusun bahan pelajaran kedalam satuan-satuan kecil yang bermakna. Kemudian
6. ditulisnya lembaran tugas serta lembaran kerjanya untuk setiap satuan bagan tadi dan
diberikan kepada siswa secara individual, sehingga setiap siswa dapat belajar sesuai
dengan kemampuan dan kecepatanya masing-masing.
.....L..... 16. Meskipun jumblah siswa SLTA itu 20 orang, hanya untuk minggu pertama dan
terakhir selama satu semester itu kegiatan belajar berjalan. Kegiatan dalam minggu-
minggu lainnya setiap siswa berkonsultan secara perseorangan saja tatkala menerima
tugas dan menyerahkan pekerjaannya kepada gurunya, Pak Sulaiman, yang selalu
siap setiap hari ditemui diruang kerjanya.
.....J..... 17. Pak Cece selalu memberitahukan kepada para siswanya tentang bahan-bahan
yang harus disiapkan dan harus dipelajari menjelang pelajaran minggu yang akan
datang. Dengan cara demikian, siswa datang dikelas sudah mengetahui tujuannya,
bahannya dan kegiatan yang akan dilakukannya disertai motivasi dan kesiapan mental
untuk belajar.
.....N..... 18. Dalam menghadapi siswa sebanyak 300 orang di aula sekolahnya untuk
menguraikan tentang makna Haru Sumpah Pemuda, Pak Udin Guru PMP, sangat
tepat menyiapkan bahannya secara tertulis dan sistematis, di sertai dengan beberapa
ilustrasi singkat dan kongkret dan sewaktu-waktu digunakan juga gambaran-
gambaran sebagai alat bentuknya.
.....O..... 19. Pak Ametembuh mencoba menggunakan teknik penulisan baru untuk membantu
para mahasiswanya mempelajari administrasi pendidikan secara mandiri.
Pembacanya dihadapkan dengan tugas atau pertanyaan yang dengan cara tertentu
akan segera mengetahui jawabannya. Kalau jawanan benar, siswa dapat melanjutkan
pada pertanyaan/tugas berikutnya. Tetapi kalau jawanannya itu kurang, ia harus
mengerjakan tugas lainnya sampai diperoleh jawaban yang tepat.
.....C..... 20. Di dalam peraktiknya jarang sekai suatu bahan pelajaran dapat di ajarkan hanya
dengan menggunakan metode mengajar tunggal. Oleh karena itu, dalam mengajar
PMP, Pak NU’man kedang-kadang berceramah, berdiskusi atau memberikan tugas
resitasi kepada para siswa di kelasnya yang berumblah 30 orang.
3. Gambaran, Ulasan, dan Analisis Keritik terhadap Beberapa Konsep Utama
1. Coba anda gambarkan secara skematik suatu strategi evaluasi PBM yang menggunakan pre-post
test design! Jelaskan untuk tujuan-tujuan evaluasi yang bagaimanakah desain itu tepat di
pergunakan.
Jawab :
7. Evaluasi sumatif (post test) digunakan dilakuakn apabial kita hanya bermaksud
mengetahui tahap perkembangan terakhir dari tingkat pengetahuan atau penguasaan
belajar (mastery learning) yang telah tercapai oleh siswa.
Evaluasi Formatif digunakan apabila kita menghendaki umpan-balik secara
(immediate feedback), kelemahan- kelemahan dari proses belajar itu dapat segera
diperbaiki sebelum terlanjur dengan kegiatan lebih lanjut yang mungkin akan lebih
merugikan baik bagi siswa maupun bagi guru sendiri.
Evaluasi Reflektif (pre-test) digunakan untuk mendapatkan indicator atau informasi
awal tentang kesiapan (readiness) siswa dan disposisi (keadaan taraf penguasaan)
bahan atau pola-pola perilaku siswa sebagai dasar penyusunan persiapan rencana
kegiatan belajar- mengajar dan peramalan tingkat keberhasialan.
Evaluasi teknik kombinasi bertujuan penggunaan model dilaksanakan evaluasi ini
apabila kita ingin mengetahui taraf keefektivan proses belajar- mengajar yang
bersangkutan.
2. Coba anda gambarkan pula secara skematik katagori belajar menurut Gagne itu secara hierarki?
Berikan ulasan anda dari segi dan penggunaannya di dalam praktik!
Jawab :
Ulasan dari skematik tersebut adalah:
Tipe I: Signal Learning (belajar
signal atau tanda, isyarat)
Tipe II: Stimulus- Respons learning
(belajar stimulus- respons, sambut
rangsangan)
Tipe III: Chaining (mempertautkan )
dan tipe IV: verbal Association
(asosiasi verbal)
Tipe V: Discrimination learning
(belajar mengadakan perbedaan)
Tipe VI: Concept Learning (belajar
konsep dan pengertian )
Tipe VII: Rule Learning ( belajar
membuat generalisasi, hukum-
hukum)
Tipe VIII: Problem solving ( belajar
memecahkan masalah )
Kategori
belajar
8. Tipe I signal learning (belajar signal atau tanda, isyarat) yaitu signal learning dapat di definisikan
sebagai proses penguasaan pola dasar perilaku yang bersifat involunter (involuntary) (tidak disengaja
dan didasari tujuannya).
Tipe II Stimulus- Respouns Learning (belajar stimulus- respouns, sambut rangsang) yaitu proses
belajar bahasa pada kanak-kanak.
Tipe III Chaining (mempertahankan) dan tipe IV: Verbal Association (asosiasi verbal) yaitu dalam
proses III berkenaan dengan aspek-aspek perilaku psikomotorik. Sedangkan tipe IV berkenaan degan
aspek- aspek belajar verbal,secara internal pada diri siswa harus sudah terkuasai sejumlah satuan-
satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal.
Tipe V Discrimination learning (belajar mengadakan perbedaan) yaitu prosesnya siswa telah
mempunyai kemahiran melakukan chaining dan association serta memilikim kekayaan pengalaman
(pola- pola satuan S-R)
Tipe VI Concept Learning (belajar konsep, pengertian) yaitu proses belajar mengindentifikasikan
persamaan- persamaan karakteristik dari sejumlah pola- pola S-R itu.
Tipe VII Rule Learning (belajar membuat generalisasi , hukum-hukum) yaitu proses belajar yang
mengadakan kombinasi dari berbagai konsep (pengertian) dengan mengoperasikan kaidah- kaidah
logika formal (induktif, deduktif, analisis, sintesis, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas).
Tipe VIII problem Solving (belajar memecahkan masalah) yaitu pada tingkat ini siswa belajar
mermuskan dan memecahkan masalah (memberikan respouns terhadap rangsangan yang
menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik)
3. Bandingkan pendekatan PBM berdasarkan teori inquiry-discovery approach dengan teori
expository? Bagai mana komentar anda meninjaunya dari segi keperluan praktik penggunaannya?
Jawab :
kalaw teori inquiry-discovery approach guru hanya menyajikan bahan pelajaran tidak
Dalam bentuknya yang final. Siswalah yang diberikan kesempatan untuk mencari dan
menemukannya sendiri.
Sedangkan teori expository guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara
rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya.
Menurut saya lebih bagus teori inquiry-discovery approach karena siswa bisa lebih kreatif
menemukan berbagai sumber dan pastinya lebih banyak pengetahuan yang di dapatnya.
4.Menurut pendapat anda adakah hubungan antara teori Mastery Learning dengan sistem
Pengajaran Modul (SPM) atau sistem mengajar berprogram?
9. Coba jelaskan lebih lanjut, seandainya dalam pandangan anda memang ada kaitannya?
Jawab :
ia ada kaitanya sama-sama terprogram dan pasti materi yang di sampikan akan
tersampaikan semua cuman belum tentu siswa menguasainya atau mencernanya semua.