2. Hakikat IPA
Hakikat IPA sebagai Proses, Produk dan Sikap Ilmiah
Teori dan Konsep IPA SD
Model Pembelajaran IPA SD
Metode Pembelajaran IPA SD
Media Pembelajaran IPA SD
Materi Pembahasan
6. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Fondasi Teori dan penelitian menjadi dasar lahirnya model
pembelajaran baik tentang pembelajaran maupun
motivasi belajar.
Tujuan Pemahaman mendalam tentaang suatu materi merupakan
tujuan terciptanya model pembelajaran serta
mengembangkan kemampuan siswa baik kognitif, afektif
dan psikomotor.
Fase Langkah-langkah atau sintaks dalam model pembelajaran
dikenal sebagai tahapan praktis dalam menjalankan
model pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai serta memiliki kecirikhasan yang
berbeda dengan model lainnya.
7. Model Pembelajaran Langsung
Model ini berbasis
teacher centered,
pendekatan
pembelajarannya
dirancang secara
khusus untuk
membantu proses
belajar siswa yang
berkaitan dengan
pengetahuan
procedural, deklaratif
dan terstruktur
Fase Langkah-langkah Pembelajaran
Meyiapkan tujuan dan
mempersiapkan siswa
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar
belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersipakan
siswa untuk belajar
Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau
menyajikan informasi tahap demi tahap
Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas
dengan baik, memberi umpan balik
Memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan
penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan
lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada
situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari
8. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model
pembelajaran
berbasis
masalah ini
memberikan
kepercayaan
pada siswa
bahwa mereka
memiliki
potensi dan
pengalaman
belajar
sebelumnya
terhadap suatu
konsep dan
teori.
Fase Langkah-langkah Pembelajaran
Orientasi pada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan
masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya sesuai
seperti laporan, video dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
9. Model Pembelajaran Inquiry
Model ini merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan siswa
secara langsung untuk mencari, menyelidiki secara sistematis,
logis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat menemukan
sendiri mulai dari masalah hingga pemecahan masalahnya
dengan percaya diri.
10. Model Pembelajaran Inquiry
1. Inkuiri terbimbing: guru memounyai peran dalam
menentukan masalah sekaligus sebagai guide dalam
menmukan solusi.
2. Inkuiri bebas: mulai dari menemukan masalah hingga
tahap penemuan solusi semua dilakukan secara
mandiri oleh siswa.
3. Inkuiri bebas yang dimodifikasi: gabungan antara
inkuiri terbimbing dan bebas. Guru memiliki peran
penentu masalah dan tetap membimbing siswa
namun memberikan siswa leluasa dalam
menemukan solusi.
11. Model Pembelajaran Inquiry
Fase Langkah-langkah Pembelajaran
Menyajikan pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dengan siswa membuat
suatu pertanyaa ataupun dengan siswa mendapatkan masalah dari guru. Guru
membagi siswa dalam kelompok
Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan pendapat
dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam membentuk
hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis
mana yang menjadi prioritas
Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah-
langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing
siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan
Melakukan percobaan untuk
memperoleh informasi
Guru membimbing mendapatkan informasi melalui percobaan
Mengumpulkan dan
menganalisis data/menguji
hipotesis
Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil
pengolahan data yang terkumpul
Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
12. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran koopertaif merupakan model pembelajaran
yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok dengan
berbagai latar belakang siswa yang berbeda untuk mencapai
tujuan belajar bersama.
13. Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Langkah-langkah Pembelajaran
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok
kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok belajar agar melakukan transisi
secara efisien
Membimbing kelompok
belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-maisng kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
14. Jenis Model Pembelajaran Kooperatif
STAD (Student Team Achievment Division),
langkah-langkah pembelajarannya:
1. Beberapa kelompok kecil yang dipilih secara
heterogen (jenis kelamin, tingkat kemampuan dan
latar belakang)
2. Guru menyampaikan pelajaran
3. Siswa melakukan diskusi dalam tim untuk memastikan
semua anggota kelompok telah mengerti dengan
materi yang telah disampaikan
4. Selanjutnya siswa mendapatkan kuis atau evaluasi
secara mandiri
5. Hasil dari evaluasi selanjutnya dilakukan rata-rata
6. Hasil kelompok yang terbaik selanjutnya diberikan
pnghargaan (reward)
15. Jenis Model Pembelajaran Kooperatif
TGT (Teams Games Tournament)
langkah-langkah pembelajarannya:
1. Penyampaian materi
2. Kelompok team
3. Turnamen: penempatan meja tournament, bahan
yang disiapkan, turnamen
4. Bertanding antar meja turnamen
5. Nilai yang diperoleh akan digabungkan
6. Penghargaan
7. Penempatan kembali siswa ke meja turnamen
8. Evaluasi
16. Jenis Model Pembelajaran Kooperatif
Jigsaw
langkah-langkah pembelajarannya:
1. Pilihlah materi belajar yang dapat dipisah menjadi
bagian-bagian
2. Sebuah bagian dapat disingkat seperti sebuah kalimat
atau beberapa halaman
3. Hitung jumlah bagian belajar dan jumlah peserta didik
4. Bagikan tugas yang berbeda kepada kelompok
peserta yang berbeda
5. Setiap kelompok ada seorang wakil dari masing-
maisng kelompok dalam kelas
6. Bentuk kelompok peserta didik jigsaw learning
17. Model Pembelajaran IPA
Model
Pembelajaran
Fase Langkah Pembelajaran
Model
Pembelajaran
CLIS (Children
Learning in
Science)
Orientasi Kegiatan memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari dengan
dikaitkan pada kehidupan sehari-hari
Pemunculan gagasan Upaya untuk memunculkan konsepsi siswa misalnya dengan cara menuliskan apa
yang diketahui oleh siswa. Tahapan ini dapat dikatakan sebagai eksplorasi materi
Penyusunan ulang gagasan Pada tahap ini merupakan tahap mengkonstruksi pemahaman siswa dan
memperjelas penguasaan materi siswa. Misalnya setelah siswa melakukan diskusi,
siswa membuktikan konsepsi hasil diskusi mereka dengan teori di buku. Kemudian
siswa melakukan observasi dan percobaan (eksperimen)
Penerapan gagasan Tahap ini siswa diminta untuk mengembangkan gagasan yang telah didapatkannya
dengan cara pemberian masalah pada konteks yang baru. Sehingga siswa
mengaitkan konsep yang dimilikinya dengan konteks yang baru.
Pemantapan gagasan Tahap ini merupakan tahap pemberian umpan balik bagi siswa untuk
memantapkan materi yang didapatkan
18. Model Pembelajaran IPA
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran
CTL (Contextual
Teaching and
Learning)
Konstruktivisme Pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka. Keterlibatan siswa dalam KBM menjadi
penentu keberhaislan model ini. Filosofi pendekatan kontekstual bahwa pengetahun dibangun oleh
manusia secara bertahap. Siswa dibiasakan untuk problem solving dan menemukan sesuatu yang
berguna bagi dirinya
Inkuiry Observasi
Bertanya
Mengajukan dugaan
Pengumpulan data
Penyimpulan
Bertanya Interaksi guru dan siswa saling tanya jawab, pertanyaan siswa untuk menstimulus rasa ingin tahu mereka.
pertanyaan guru untuk melatih cara berpikir siswa dan mengevaluasi cara berpikir mereka
Masyarakat
belajar
Berinteraksi dengan ornag lain dan percaya bahwa setiap individu memiliki pengatahuan, pengalaman,
keterampilan yang berbeda untuk dipelajari.
Pemodelan Kegiatan mendemonstrasikoan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh belajar atau melakukan
sesuatu sesuai dengan model yang diberikan
Refleksi Mengidentifikasi hal yang sudah diketahui dan belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan
penyempurnaan.
Penilaian Proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan gambaran perkembangan belajar siswa.
20. Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT
Fase Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap pendahuluan Guru menyiapkan kondisi, situasi dan kesiapan siswa
Tahap presentasi materi Baik guru maupun siswa menyampaikan materi melalui
teori di buku ataupun pengalaman belajar
Tahap pembimbing pelatihan Guru berperan sebagai pembimbing dalam melatih
kepercayaan diri siswa
Kesesuaian materi Menyesuaikan materi dalam setiap pembelajaran
supaya bisa dimengerti oleh peserta didik
Mengarahkan pembelajaran Mampu mengarahkan suatu pembelajaran yang kreatif
dan berinteraksi
menganalisis Mampu menganalisis dalam mengevaluasi dari hasil
penilaian tersebut
21. SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL):
Dave Meier
Fase Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap persiapan Tahap dimana pendidik menumbuhkan rasa keingintahuan
peserta didik
Tahap
penyampaian
Tahap dimana pendidik memudahkan peserta didik untuk
menemukan materi yang menyenangkan dalam pembelajaran
Tahap pelatihan Tahap dimana pendidik memudahkan peserta didik dalam
menerima dan menyatukan antara pemahaman dan
keterampilan menggunakan banyak metode saat proses
pembelajaran
Tahap penampilan Tahap dimana pendidik memudahkan peserta didik dalam
mengimplementasi, memperbanyak pemahaman serta
ketarmpilan dalam proses pembelajaran.
22. Quantum Learning
Fase Langkah-langkah Pembelajaran
Apa manfaat bagiku Guru memberikan semangat belajar kepada peserta didik sebelum mata pelajaran
dimulai. Peserta diperintahkan untuk memahami apa manfaat dan kegunaan belajar
dari pembelajaran atau mengulas kembali materi yang sudag disampaikan maupun
yang akan dibahas.
Penataan
lingkungan belajar
Suasana kelas dibuat senyaman mungkin agar peserta didik nyaman dan lebih
semangat belajar
Bebaskan gaya
belajar
Materi yang diberikan pendidik tidak hanya menggunakan satu metode melainkan
menggunakan metode-metode yang lain sesuai materi yang akan dipelajari
Penerapan konsep
tandur
Guru memberikan arahan pada peserta didik dalam pembelajaran dan
mempresentasikan dalam metode yang sudah ada, kemudian pendidik meminta
peserta didik untuk mempresentasikan materi yang dipresentasikan.
Sikap positif Guru memberikan kepada peserta didik berupa pujian nailai atau ibadah. Yang bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan pendidik. Pendidik mengajarkan sikap positif
bagi peserta didik yang belum bisa menjawab pertanyaan
24. Jenis-jenis Metode Pembelajaran IPA
Metode ceramah adalah
penyampaian materi pelajaran
yang bersifat pengetahuan
factual ataupun deklaratif secara
lisan
Tahap persiapan: tahapan dimana guru menciptakan kondisi
belajar yang baik sebelum mengajar
Tahap penyajian: tahap penyampaian materi pembelajaran
Tahap asosiasi: tahap dimana guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan
ceramah yang diterimanya. Guru dan siswa melakukan tanya
jawab
Tahap generalisasi: tahap ini kelas menyimpulkan hasil ceramah
yang umumnya siswa mencatat bahan yang diceramahkan
Tahap evaluasi: tahap akhir untuk melakukan penilaian terhadap
pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan oleh
guru sebelumnya.
25. Jenis-jenis Metode Pembelajaran IPA
Metode diskusi-presentasi:
metode yang disajikan dengan
cara penyampaian tujuan
pembelajaran IPA melalui
komunikasi interaktif dalam
penyampaian ide atau bertukar
pendapat melalui pengalaman
belajarnya untuk membahas
masalah kehidupan sehari-hari.
Siswa dilatih untuk bekerjasama,
berpikir kritis, saling menghargai
dan berani mengungkapkan
pendapat.
Persiapan: tahapan perencanaan sebelum melakukan diskusi,
dimana guru harus mampu menentukan tujuan pembelajaran,
peserta diskusi, maslaah yang akan disampaikan kepada siswa
serta waktu dan tempat yang dibutuhkan untuk diskusi
Pelaksanaan: pelaksanaan dimulai dari pembentukkan kelompok
diskusi beserta struktur kelompoknya (ketua dan skretaris)
membagi tugas dalam diskusi, merangsang siswa untuk
berpartisipasi, mencatat ide yang penting, menghargai setiap
pendapat yang diajukan
Tindak lanjut diskusi: kesimpulan yang dilanjutkan presentasi hasil
diskusi. Sebagai seorang guru juga memberikan penilaian sebagai
perbaikan untuk diskusi yang akan datang.
26. Jenis-jenis Metode Pembelajaran IPA
Metode demonstrasi:
memperagakan barang,
kejadian aturan, objek nyata
ke kelas dengan
menggunakan media atau
alat peraga serta
disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran
Tahap perencanaan: menentukan tujuan pembelajaran,
alat dan bahan yang dibutuhkan, menyiapkan langkah-
langkah pembelajaran demonstrasi
Tahap pelaksanaan: siswa mengamati kegiatan
demonstrasi yang diberikan guru, melakukan tanya jawab
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa
selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk mencoba
sehingga mereka memahami dan yakin terhadap materi
tersebut
Tahap tindak lanjut: guru dapat memberikan tugas kepada
siswa untuk membuat kerangka laporan
27. Jenis-jenis Metode Pembelajaran IPA
Metode simulasi:
mengabstraksi kenyataan
yang ada dengan
pemeranan dan hadir
dalam bentuk peran. Siswa
merasa percaya diri,
kreatif, senang dan
termotivasi dalam belajar.
Orientasi: guru dan peserta didik mendiskusikan arti
penting simulasi, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai
dari simulasi
Persiapan peserta: guru dan siswa mempersiapkan
scenario dan persoalan yang akan dilakukan simulasi
Perjalanan simulasi: peserta didik diberikan kebebasan
dalam melaksanakan simulasi dan guru berperan
memfasilitasi agar simulasi berjalan lancer
Diskusi: akhir proses pembelajaran sebaiknya guru dan
peserta didik bersama-sama mendiskusikan tentang
simulasi yang telah dilaksanakan
28. Jenis-jenis Metode Pembelajaran IPA
Metode eksperimen:
metode ini membantu
siswa memahami
konsep dan teori sesuai
dengan fakta
sebenarnya, melalui
praktik langsung siswa
memahami dan
mengetahui proses
suatu materi.
Tahap persiapan: guru dan siswa menentukan
tujuan pembelajaran, menyiapkan bahan dan alat
eksperimen bersama-sama, guru menyiapkan
sejumlah pertanyaan yang akan diajukan ketika
proses eksperimen
Tahap pelaksanaan: siswa melakukan tahapan-
tahapan eksperimen suatu materi mellai
kemampuan berpikir siswa dan keterampilan
proses IPA
Tahap akhir: membuat kesimpulan dalam seluruh
proses rangkaian eksperimen
29. Jenis-jenis Metode Pembelajaran IPA
Metode karyawisata:
kegiatan pembelajaran
yang berlangsung di
luar kelas, tidak harus
ke tempat yang jauh
atau tempat wisata
melainkan kunjungan di
kantor kecamatan
setempat, dinas
maupun lingkungan
sekitar lainnya
Perencanaan karyawisata: merumuskan tujuan
pembelajaran, menetapkan obyek karyawisata
sesuai dengna tujuan pembelajaran,
menetapkan waktu, rencana belajar hingga
perlengkapan belajar
Pelaksanaan karyawisata: saat di tempat tujuan
dan dibimbing oleh guru
Tindak lanjut: siswa diminta untuk membuat
laporan hasil kegiatan karyawisata yang telah
dilakukan sebelumnya.
37. Analisis Jurnal
No. Judul/Tahun Masalah Tujuan Metode Hasil Gap
1. Some lesson
from elementary
school teacher’s
experiences of
3D science in the
time of covid/
2021
Tantangan
pemebelajaran
ketika pandemic
covid dalam
membelajarkan
IPA,
Menciptakan
lingkungan
belajar yang
efektif dengan
sains 3D:
aktivitas
langsung, kerja
kelompok dan
diskusi
(presentasi &
diskusi)
Mixed
method
Mempertahankan
prinsip dan praktik
pembelajaran sains
3D dalam lingkungan
online adalah mungkin
namun sangat
menantang
Pandemic covid
memaksa stakeholder
pendidikan untuk siap
dalam segala situasi
dan kondisi,
merancang
pembelajaran dengan
efektif baik bagi guru
dan siswa adalah hal
yang menantang
38. 2. Science,
technology,
engineering and
mathematics
curriculum
desaign for
teaching
mathematical
concept of
perspective at
indigenous
elementary
school using
robots/ 2023
Teori dan
konsep mata
pelajaran
sains,
matematika
bersifat
abstrak
sehingga
siswa
kesulitan
dalam
memahami
pelajaran.
Menggabungkan
STEM dengan
keunikan budaya
asli, kemajuan
teknologi dalam
robotika dan
strategi CPS
dalam
menciptakan
pembelajaran
ramah anak
ADDIE
Method,
Analisis isi
dan
metodologi
wawancara
Pembelajaran sains
dan matematika
menjadi lebih
menarik, relevan dan
dapat terintegrasi
dengan budaya adat
mereka. siswa dapat
memahami konsep
sains dan matematika
melalui
pengoperasian
gerakan robot. Siswa
mampu memcahkan
masalah, memperkuat
budaya dan
kemampuan teknologi
informasi.
Guru ditantang untuk
dapat merancang
lebih banyak lagi
pembelajaran untuk
menggabungkan
situasi budaya asli
dengan robot.
Fasilitas robot yang
memakan biaya
menjadi kendala
tersendiri.
39. 3. Measuring cyber
secure behavior
of elementary
and high school
students in the
Netherlands/
2022
Pendidikan
ilmu computer
masih
tertinggal
dengan
berfokus pada
pendidikan
keamanan
cyber penting
dilakukan
pada anak
usia SD ketika
sudah
menggunakan
perlatan
online
Mengetahui
sejauhmana
siswa Belanda
menunjukkan
perilaku aman
cyber di SD dan
SMA
Penelitian
kuantitatif
berdasarka
n kuesioner
dan
wawanacar
a yang
mengukur
perilaku
siswa SD
dan SMA
Siswa tidak secara
efektif
mengembangkan
perilaku aman cyber
di SD dan SMA
Belanda. Sekolah
hamper tidak
berperan apapun
dalam
pengembangan dunia
maya, keamanan
cyber dapat
dimasukkan dalam
kurikulum untuk
menjamin keamanan
siswa
Sekolah belum intens
dalam menangani
kemanan cyber siswa
hanya berdasarkan
pengalaman siswa,
instruksi internet,
orang tua maupun
saudara kandung
yang mempengaruhi
kemananan cyber
mereka.