SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
TES URAIAN DAN TES OBJEKTIF 
A. Tes Uraian 
Tes uraian yang dalam literatur disebut juga (essay examination) merupakan alat penilaian hasil 
belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pernyataan yang menuntut siswa 
menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, 
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan penyataan dengan 
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. 
1. Jenis-jenis tes uraian 
Jenis tes uraian dibedakan menjadi: 
a. Uraian Bebas (Free Essay) 
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. 
Hal ini disebabkan oleh isi pernyataan uraian bebas sifatnya umum. 
Contoh: 
1. Bagaimana perkembangan komputer di Indonesia, Jelaskan dengan singkat ! 
2. Bagaimana peran komputer dalam pendidikan ?
b. Uraian Terbatas 
Dalam uraian terbatas, dalam bentuk ini pernyaaan telah diarahkan kepada kepada hal -hal 
tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembantasan bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut padang 
menjawabnya,serta indikator-indikatonya. 
Contoh: 
1. Jelaskan bagaimana prosedur operasional sebuah pesawat komputer ! 
2. Sebutkan 5 komponen dalam komputer ? 
Jenis tes uraian yang disebut juga soal-soal berstuktur. Soal berstuktur merupakan serangkaian soal 
jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal yang berstruktur berisi 
unsur – unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian sub soal. 
Sehubungan dengan kedua bentuk uraian diatas, Depdikbut sering menyebutkan dengan istilah lain, 
yaitu Bentuk Uraian Objektif (BUO) dan Bentuk Uraian Non Objektif (BNUO). 
1. Bentuk Uraian Objektif (BUO) 
Bentuk uraian seperti ini memiliki sehimpunan jawaban dengan rumusan yang relati lebih pasti 
sehingga dapat dilakukan penskoran secara objektif. 
Dalam penskoran bentuk soal uraian objektif, skor hanya dimungkinkan menggunakan dua kategori, 
yaitu benar atau salah. Untuk setiap kata kunci yang benar diberi skor 1 (satu) dan untuk kata kunci 
yang dijawab salah atau tidak dijawab diberi skor 0 (nol). 
Adapun langkah-langkah pemberian skor soal bentuk uraian objektif adalah : 
a. Tuliskan semua kata kunci atau kemungkinan jawaban benar secara jelas untuk setiap soal.
b. Setiap kata kunci yang dijawab benar diberi skor 1. Tidak ada skor setengah untuk jawaban yang 
kurang sempurna. Jawaban yang diberi skor 1 adalah jawaban sempurna, jawaban lainya adalah 0. 
c. Jika satu pertanyaan memiliki beberapa subpetanyaan, perincilah kata kun ci dari jawaban soal 
tersebut menjadi beberapa kata kuunci subjawaban dan buatkan skornya. 
d. Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal tersebut. Jumlah skor ini 
disebut skor maksimum. 
Contoh : 
Indikator : menghitung isi bangun ruang (balok) dan mengubah satuan 
ukuranya. 
Soal : sebuah bak penampung air berbentuk balok berukuran panjang 100 
cm, lebar 70 cm dan tinggi 60 cm. Berapa liter isi bak penampung 
mampu menyimpan air ? 
Pedoman Penskoran Bentuk Uraian Objektif 
Langkah 
Kriteria Jawab 
Skor 
1 
Rumus isi balok = panjang x lebar x tinggi 
1 
2 
= 100 cm x 70 cm x 60 cm 
1
3 
= 420.000 cm3 
1 
4 
Isi balok dalam liter : 
1 
5 
= 420 liter 
1 
Skor maksimum 
5 
2. Bentuk Uraian Non-Objektif (BUNO) 
Bentuk soal seperti ini memiliki rumusan jawaban yang sama dengan rumusan jawaban uraian 
bebas, yaitu menuntut peserta didik untuk mengigat dan mengorganisasikan (menguraikan dan 
memadukan) gagasan – gagasan pribadi atau hal –hal yang telah dipelajarinya dengan cara 
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga 
dalam penskorannya sangat memungkinkan adanya unsur subjektivitas. 
Dalam penskoran soal bentuk uraian nonobjektif,skor di jabarkan dalam rentang. Besarnya 
rentang. Besarnya rentang skor ditetapkan oleh kompleksitas jawaban, seperti 0-1, 0-4, 0-6, 0-8,0-10 
dan lain-lain. Skor minimal harus 0, karena peserta didik yang tidak menjawab pun akan 
memperoleh skor minimal tersebut, sedangkan skor maksimum ditentukan oleh penyusunan soal 
dankeadaan jawaban yang ditentukan dalam soal tersebut. 
Adapun langkah-langkah pemberian skor untuk soal bentuk uraian nonobjektif adalah sebagai 
berikut:
a. Tulisan garis – garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pegangan dalam 
pemberian skor. 
b. Tetapkan rentang skor untuk setiap kriteria jawaban. 
c. Pemberian skor pada setiap jawaban bergantung pada kualitas jawaban yang diberikan oleh 
peserta didik 
d. Jumlahkan skor-skor yang diperoleh dari setiap kriteria jawaban sebagai skor peserta didik. 
Jumlah skor tertinggi dari setiap kriteria jawaban disebut skor maksimum dari suatu soal 
e. Periksalah soal dari setiap nomor dari semua peserta didiksebelum pindah ke nomor soal yang 
lain. Tujuannya untuk menghidari pemberian skor berbeda terhadap soal yang sama. 
f. Jika setiap butiran soaltelah selesai diskor,hitung jumlah skor perolehan peserta didik untuk 
setiap soal. Kemudian hitunglah nilai tiap soal dengan rumus 
g. Jumlahkan semua nilai yang diperoleh dari semua soal. Jumlah nilai ini disebut nilai akhir dari 
suatu perangkat tes yang di berikan. 
Contoh: 
Indikator : menjelaskan alasan yang membuat kita harus bangga sebagai bangsa 
Indonesia. 
Soal : Jelaskan alasan yang membuat kita perlu bangga sebagai bangsa
Indonesia. 
Pedoman Penskoran Bentuk Uraian Non-Objektif 
Kriteria Jawaban 
Rentang Skor 
Kebanggaan yang berkaitan dengan kekayaan alam Indonesia 
0-2 
Kebanggaan yang berkaitan dengan keindahan tanah air Indonesia (Pemandangan alam, Geografis, 
dsb) 
0-2 
Kebanggaan yang berkaitan dengan keanekaragaman budaya, suku, adat-istiadat tetapi dapat 
bersatu 
0-3 
Kebanggaan yang berkaitan dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia 
0-2 
Skor Maksimum 
9
Untuk meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan jawaban, ada beberapa hal yang harus 
diperhatikan, antara lain : 
1. Untuk memperoleh soal bentuk uraian yang baik harus disusun rencana yang baik pula. Untuk 
itu , harus diingat kembali prinsip-prinsip penyusunan tes dan langkah-langkah pengembangan tes 
secara umum 
2. Dalam menulis soal bentuk uraian, guru harus mempunyai gambaran tentang ruang lingkup 
materi yang ditanyakan dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalam dan panjang jawaban atau 
perincian jawaban yang mungkin diberikan oleh peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar dapat 
menghindari kemungkinan terjadinya keracunan soal dan dapat mempermudah pembuatan 
kriteriaatau pedoman penskoran 
3. Setelah menulis soal, guru harus menyusun kunci jawaban atau pokok-pokok jawabandan 
pedoman penskoran. Pedoman penskoran ini berisi tentang: 
a. Batasan atau kata-kata kunci untuk melaksanakan penskoran terhadap soal bentuk uraian 
objektif. 
b. Kriteria jawaban digunakan untuk melakukan penskoran terhadap soal bentuk uraian 
nonobjektif 
4. Semua identitas peserta didik harus disembunyikan agar tidak terlihat sebelum dan selama 
memeriksa, Jika memungkinkan, identitas peserta didik cukup diganti dengan kode tertentu 
5. Jauhkanlah hal-hal yang dapat mempengaruhi subjektivitas pemberian skor, seperti bentuk 
tulisan/ huruf, ukuran kertas, ejaan, struktur kalimat, kerapian, dll 
2. Metode Pengoreksian Soal Bentuk Uraian 
a. Metode per nomor
b. Metode per lembar 
c. Metode bersilang 
3. Menyusun soal bentuk uraian 
Agar diperoleh soal–soal bentuk yang dikatakan memadai sebagai alat penilaian hasil belajar, 
hendaknya diperhatikan hal-hal berikut: 
vDari segi isi yang diukur 
Segi yang hendak diukur hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya misalnya pemahaman 
konsep, aplikasi suatu konsep, analisi suatau permasalahan, dan aspek kongnitif lainnya.Setelah 
abilitas yang hendak diukur cukup jelas, tetapkan materi yang ditanyakan. 
vDari segi bahasa 
Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui makna yang terkadung dalam 
rumusan pertanyaan.bahasanya sederhana, singkat tetapi jelas apa yang ditanyakan. Hindari bahas 
yang berbelit-belit, membingungkan, atau mengecoh siswa. 
vDari segi teknis penyajian soal 
Hendaknya jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap materi yang sama sekalipun untuk abilitas 
yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan yang diajukan lebih komprehensif dari pada segi ingkup 
materinya. 
vDari segi jawaban 
Jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan yang jawabnnya belum pasti atau guru sendiri tidak tahu 
jawabannya, atau mengharapkan kebenaran jawabannya tersebut diperoleh dari siswa.
3. Kelebihan dan keunggulan tes uraian ini antara lain adalah : 
a. Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi 
b. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa,baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan 
benar sesuai dengan kaidah –kaidah bahasa ; 
c. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis, dan 
sistematis. 
d. Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah (problem solving); 
e. Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu 
yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpiki siswa. 
4. Kelemahan atau kekurangan tes uraian ini antara lain : 
a. Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan 
yang telah diberikan,tidak seperti pada tes objektif yang dapat menyenangkan banyak hal melalui 
sejumlah pertanyaan; 
b. Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan,dalam membuat pertanyaan, maupun dalam 
cara memeriksanya. Guru bisa saja bertanya tentang hal – hal yang menarik baginya, dan 
jawabannya juga berdasarkan apa yang dikehendakinya; 
c. Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaanya memerlukan 
waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif besar. 
5. Penggunaan Tes Uraian 
Tes bentuk uraian digunakan apabila: 
1. Kelompok yang akan dites kecil, dan tes itu tidak akan dilakukan berulang-ulang.
2. Tester(guru) ingin menggunakan berbagai cara untuk mengetahui kemampuan siswadalam 
bentuk tertulis. 
3. Guru ingin menglebih mengetahui lebih banyak tentang sikap-sikap siswa dari pada hasil yang 
telah dicapai. 
4. Memiliki waktu yang cukup untuk menyusun tes. 
B. Tes Objektif 
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. hal ini 
memang dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai (uraian). Dalam 
penggunaan tes objektif ini jumlah soal yag diajukan jauh lebih banyak dari tes uraian. Kadang-kadang 
untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal. 
1. Jenis- jenis tes objektif : 
a. Tes Benar Salah (B-S) 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes benar salah adalah: 
1) Buatlah pernyataan secara jelas, benar atau salah. Butir tes benar salah ini harus dinyatakan 
secara jelas dan bebas dari pengertian ganda. Ungkapan yang samar-samar hanya akan mengecoh 
para siswa dan menimbulkan kebingungan. 
2) Hindarilah penentu-penentu yang bersifat spesifik, misalnya semua, selalu, tidak, tidak pernah, 
biasanya, kadang-kadang. 
3) Hindari pernyataan-pernyataan negatif ganda. 
4) Hindari petunjuk luar yang mengarah pada jawaban. 
5) Bila mengukur hubungan sebab akibat gunakan satu proposisi yang benar. 
6) Gunakan kalimat yang sederhana. 
7) Hal-hal yang bersifat teknis lainnya perlu juga diperhatikan: jumlah soal hendaknya cukup 
banyak, soal yang harus dijawab dengan benar dan yang harus dijawab dengan salah, jumlahnya 
hendaknya seimbang, dan urutan soal-soal yang harus dijawab dengan benar dan harus dijawab 
dengan salah hendaknya tidak merupakan pola yang tetap. 
Kelebihan dan kelemahan Tes Benar Salah disajikan pada bagan berikut: 
Kelebihan Tes Benar Salah 
Kelemahan Tes Benar Salah 
1. Soal ini baik untuk hasil-hasil dimana hanya ada dua alternatif jawaban
2. Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca 
3. Sejumlah soal relatif dapat dijawab dalam tipe tes secara berkala 
4. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 
1. Sulit menuliskan soal di luar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda 
2. Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik 
3.Tidak ada informasi diagnostik dari jawaban yang salah 
4. Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka. 
b. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice) 
Tes pilihan ganda mengacu pada tes yang diujikan di mana siswa harus memilih salah satu dari 
beberapa pilihan. Tes ini mempunyai dua bagian, yaitu: 
Batang tubuh, yaitu yang mengikutsertakan semua informasi yang diperlukan untuk 
memperkenalkan pertanyaan. 
Pilihan-pilihan, yang terdiri dari jawaban yang benar dan distraktor. 
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis butir tes pilihan ganda, adalah: 
1) Hindari mengulangi kata-kata kunci. 
2) Kalimat dalam tiap-tiap soal diusahakan dengan kalimat positif. 
3) Jika mempergunakan kalimat negatif, hendaknya diberi penjelasan atau digarisbawahi. 
4) Kalimat dari tiap-tiap butir soal harus jelas. 
5) Hindari hubungan soal berikutnya dengan soal sebelumnya. 
6) Selang-selinglah jawaban yang benar secara acak.
7) Kontrol kesulitan dalam soal dengan merubah alternatif jawaban. 
8) Pastikan satu soal bebas dari pengaruh soal yang lain. 
9) Jumlah option (pilihan) jangan terlalu banyak. 
Kelebihan dan kelemahan Tes Pilihan Ganda sebagai berikut: 
Kelebihan Tes Pilihan Ganda 
Kelemahan Tes Pilihan Ganda 
1. Hasil belajar dari yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur 
2. Terstruktur dan petunjuknya jelas 
3. Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik 
4. Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban 
5. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya 
1. Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama 
2. Sulit menemukan pengacau 
3. Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir 
dan mengekspresikan ide 
4. Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca yang baik 
c. Tes Menjodohkan 
Tes menjodohkan merupakan variasi dari tes pilihan ganda. Dengan mengubah ke dalam bentuk 
menjodohkan dapat dihindari pengulangan dari jawaban alternatif dan menyajikan soal -soal sama 
dalam bentuk yang lebih komplek. Tes menjodohkan terdiri dari serangkaian pernyataan yang
disebut premis dan serangkaian jawaban alternatif yang disebut respons. Ini semua disusun dalam 
kolom dengan petunjuk-petunjuk yang mengatur aturan-aturan untuk memasangkan/menjodohkan. 
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis tes menjodohkan: 
a. Diusahakan hanya materi-materi yang homogen dalam serangkaian soal. 
b. Diusahakan urutan-urutan soal singkat dan tempatkan jawaban secara singkat di sebelah kanan. 
c. Jumlah respon lebih banyak dari premis. 
d. Petunjuk harus jelas, apakah satu respon hanya dipakai satu kali atau lebih dari satu kali. 
e. Serangkaian soal menjodohkan ditulis dalam halaman yang sama. 
Kelebihan dan kelemahan tes menjodohkan sebagai berikut: 
Kelebihan Tes Menjodohkan 
Kelemahan Tes Menjodohkan 
1.Suatu bentuk yang efisien diberikan di mana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan 
rangkaian isi soal 
2.Waktu membaca dan merespon relatif singkat 
3.Mudah untuk dibuat 
4. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya 
1. Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai 
untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran 
2. Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respons yang homogen 
3.Mudah terpengaruh dengan 
petunjuk yang tidak relevan 
d. Tes Isian Singkat dan Jawaban Pendek ( Melengkapi) 
Tes bentuk isian singkat dan jawaban pendek keduanya hampir sama, hanya berbeda dalam bentuk 
persoalan yang disajikan. Jika masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan, maka tes itu
menjadi bentuk jawaban pendek, dan apabila disajikan dalam bentuk pernyataan yang belum 
selesai, maka tes itu menjadi bentuk isian singkat. 
Dalam mempersiapkan soal-soal bentuk ini perlu diperhatikan hal-hal berikut: 
a) Hati-hati terhadap soal-soal isian yang terbuka. Jawaban yang diinginkan harus benar-benar 
dibatasi. 
b) Titik-titik lebih baik diletakkan pada ujung pernyataan dari pada di depan. 
c) Di dalam satu pernyataan janganlah terlalu banyak yang dikosongkan. 
d) Jika masalahnya memerlukan jawaban yang berupa angka, nyatakanlah satuan-satuan tertentu 
dari perhitungan itu. 
Kelebihan dan kelemahan tes isian singkat/jawaban pendek sebagai berikut: 
Kelebihan Tes Isian Singkat/Jawaban Pendek 
Kelemahan Tes Isian Singkat/Jawaban Pendek 
1. Mudah dalam pembuatan 
2. Kemungkinan menebak jawaban sangat sulit 
3. Cocok untuk soal-soal hitungan 
4. Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara luas 
1. Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu 
2. Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang komplek 
3. Penilaian menjemukan dan memakan waktu banyak

More Related Content

What's hot

Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranAndy Saputra
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docxerica233597
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaMulyadi Bahri
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknNina Ruspina
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchUniversitas Negeri Medan
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakHamdan Husein Batubara
 

What's hot (20)

Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
 
Pembelajaran Membaca
Pembelajaran MembacaPembelajaran Membaca
Pembelajaran Membaca
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Daya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaranDaya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaran
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 

Viewers also liked

Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanAprian Hidayat
 
Perangkat evaluasi
Perangkat evaluasiPerangkat evaluasi
Perangkat evaluasiDevia Devio
 
Evaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesEvaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesIman M H
 
Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitasUji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitasRachmat Hidayat
 
pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur suciariani
 
Teknik pembuatan kisi-kisi_soal
Teknik pembuatan kisi-kisi_soalTeknik pembuatan kisi-kisi_soal
Teknik pembuatan kisi-kisi_soalRisou Kun
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajarandidinalislami
 
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDTm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDAl Azhar Indonesia University
 
Materi singkat workshop penulisan soal ulangan harian
Materi singkat workshop penulisan soal ulangan harianMateri singkat workshop penulisan soal ulangan harian
Materi singkat workshop penulisan soal ulangan harianKahar Muzakkir
 
1.15 penilaian hasil belajar
1.15  penilaian hasil belajar1.15  penilaian hasil belajar
1.15 penilaian hasil belajarCuplis Chephy
 
Evaluasi p embelajaran
Evaluasi p embelajaranEvaluasi p embelajaran
Evaluasi p embelajaranSari Ningsih
 
3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaran3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaranAnang Nazaruddin
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranrizka_pratiwi
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_amirafirda
 
Penilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranPenilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranBeni Herlandy
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDAl Azhar Indonesia University
 

Viewers also liked (20)

Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
 
Perangkat evaluasi
Perangkat evaluasiPerangkat evaluasi
Perangkat evaluasi
 
Evaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesEvaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tes
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitasUji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas
 
pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur
 
Teknik pembuatan kisi-kisi_soal
Teknik pembuatan kisi-kisi_soalTeknik pembuatan kisi-kisi_soal
Teknik pembuatan kisi-kisi_soal
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
 
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDTm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
 
Materi singkat workshop penulisan soal ulangan harian
Materi singkat workshop penulisan soal ulangan harianMateri singkat workshop penulisan soal ulangan harian
Materi singkat workshop penulisan soal ulangan harian
 
1.15 penilaian hasil belajar
1.15  penilaian hasil belajar1.15  penilaian hasil belajar
1.15 penilaian hasil belajar
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Evaluasi p embelajaran
Evaluasi p embelajaranEvaluasi p embelajaran
Evaluasi p embelajaran
 
Tes
TesTes
Tes
 
3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaran3. bentuk evaluasi pembelajaran
3. bentuk evaluasi pembelajaran
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
Penilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranPenilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuran
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 

Similar to TES URAIAN DAN OBJEKTIF

TUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICT
TUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICTTUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICT
TUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICTKartini938323
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)widyani siregar
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranIbnu Fajar
 
Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01
Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01
Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01Haeruddin Maros
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifAnhr Donk
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisyvinaserevina
 
6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlisvinaserevina
 
Teknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptx
Teknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptxTeknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptx
Teknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptxSyahariSyahari
 
Menulis Tes Hasil Belajar
Menulis Tes Hasil BelajarMenulis Tes Hasil Belajar
Menulis Tes Hasil BelajarFitri Yusmaniah
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3Rey-wid Achilles
 
Teknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalTeknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalImron ali
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxKavitaTarigan
 
Pengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan AsesmenPengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan AsesmenM. Ifaldi Sidik
 
langkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.ppt
langkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.pptlangkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.ppt
langkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.pptyusup66
 
Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)Afrina Astuti
 

Similar to TES URAIAN DAN OBJEKTIF (20)

TUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICT
TUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICTTUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICT
TUGAS UAS PPT MEDIA PEMBELAJARAN&ICT
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01
Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01
Teknikpembuatankisi kisi-120826095628-phpapp01
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektif
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy
 
Penilaian melalaui_tes
Penilaian  melalaui_tesPenilaian  melalaui_tes
Penilaian melalaui_tes
 
evaluasi.pptx
evaluasi.pptxevaluasi.pptx
evaluasi.pptx
 
6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis
 
Teknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptx
Teknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptxTeknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptx
Teknik Penyusunan Soal Umum At 2.pptx
 
Menulis Tes Hasil Belajar
Menulis Tes Hasil BelajarMenulis Tes Hasil Belajar
Menulis Tes Hasil Belajar
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 3
 
Teknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalTeknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soal
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
 
Pengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan AsesmenPengembangan dan Penyusunan Asesmen
Pengembangan dan Penyusunan Asesmen
 
langkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.ppt
langkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.pptlangkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.ppt
langkah-langkah-penyusunan-soal-pedoman-penskoran-dan.ppt
 
Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)
 
EVALUASI HASIL BELAJAR.ppt
EVALUASI  HASIL BELAJAR.pptEVALUASI  HASIL BELAJAR.ppt
EVALUASI HASIL BELAJAR.ppt
 

TES URAIAN DAN OBJEKTIF

  • 1. TES URAIAN DAN TES OBJEKTIF A. Tes Uraian Tes uraian yang dalam literatur disebut juga (essay examination) merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pernyataan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan penyataan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. 1. Jenis-jenis tes uraian Jenis tes uraian dibedakan menjadi: a. Uraian Bebas (Free Essay) Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pernyataan uraian bebas sifatnya umum. Contoh: 1. Bagaimana perkembangan komputer di Indonesia, Jelaskan dengan singkat ! 2. Bagaimana peran komputer dalam pendidikan ?
  • 2. b. Uraian Terbatas Dalam uraian terbatas, dalam bentuk ini pernyaaan telah diarahkan kepada kepada hal -hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembantasan bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut padang menjawabnya,serta indikator-indikatonya. Contoh: 1. Jelaskan bagaimana prosedur operasional sebuah pesawat komputer ! 2. Sebutkan 5 komponen dalam komputer ? Jenis tes uraian yang disebut juga soal-soal berstuktur. Soal berstuktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal yang berstruktur berisi unsur – unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian sub soal. Sehubungan dengan kedua bentuk uraian diatas, Depdikbut sering menyebutkan dengan istilah lain, yaitu Bentuk Uraian Objektif (BUO) dan Bentuk Uraian Non Objektif (BNUO). 1. Bentuk Uraian Objektif (BUO) Bentuk uraian seperti ini memiliki sehimpunan jawaban dengan rumusan yang relati lebih pasti sehingga dapat dilakukan penskoran secara objektif. Dalam penskoran bentuk soal uraian objektif, skor hanya dimungkinkan menggunakan dua kategori, yaitu benar atau salah. Untuk setiap kata kunci yang benar diberi skor 1 (satu) dan untuk kata kunci yang dijawab salah atau tidak dijawab diberi skor 0 (nol). Adapun langkah-langkah pemberian skor soal bentuk uraian objektif adalah : a. Tuliskan semua kata kunci atau kemungkinan jawaban benar secara jelas untuk setiap soal.
  • 3. b. Setiap kata kunci yang dijawab benar diberi skor 1. Tidak ada skor setengah untuk jawaban yang kurang sempurna. Jawaban yang diberi skor 1 adalah jawaban sempurna, jawaban lainya adalah 0. c. Jika satu pertanyaan memiliki beberapa subpetanyaan, perincilah kata kun ci dari jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kuunci subjawaban dan buatkan skornya. d. Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal tersebut. Jumlah skor ini disebut skor maksimum. Contoh : Indikator : menghitung isi bangun ruang (balok) dan mengubah satuan ukuranya. Soal : sebuah bak penampung air berbentuk balok berukuran panjang 100 cm, lebar 70 cm dan tinggi 60 cm. Berapa liter isi bak penampung mampu menyimpan air ? Pedoman Penskoran Bentuk Uraian Objektif Langkah Kriteria Jawab Skor 1 Rumus isi balok = panjang x lebar x tinggi 1 2 = 100 cm x 70 cm x 60 cm 1
  • 4. 3 = 420.000 cm3 1 4 Isi balok dalam liter : 1 5 = 420 liter 1 Skor maksimum 5 2. Bentuk Uraian Non-Objektif (BUNO) Bentuk soal seperti ini memiliki rumusan jawaban yang sama dengan rumusan jawaban uraian bebas, yaitu menuntut peserta didik untuk mengigat dan mengorganisasikan (menguraikan dan memadukan) gagasan – gagasan pribadi atau hal –hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya sangat memungkinkan adanya unsur subjektivitas. Dalam penskoran soal bentuk uraian nonobjektif,skor di jabarkan dalam rentang. Besarnya rentang. Besarnya rentang skor ditetapkan oleh kompleksitas jawaban, seperti 0-1, 0-4, 0-6, 0-8,0-10 dan lain-lain. Skor minimal harus 0, karena peserta didik yang tidak menjawab pun akan memperoleh skor minimal tersebut, sedangkan skor maksimum ditentukan oleh penyusunan soal dankeadaan jawaban yang ditentukan dalam soal tersebut. Adapun langkah-langkah pemberian skor untuk soal bentuk uraian nonobjektif adalah sebagai berikut:
  • 5. a. Tulisan garis – garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pegangan dalam pemberian skor. b. Tetapkan rentang skor untuk setiap kriteria jawaban. c. Pemberian skor pada setiap jawaban bergantung pada kualitas jawaban yang diberikan oleh peserta didik d. Jumlahkan skor-skor yang diperoleh dari setiap kriteria jawaban sebagai skor peserta didik. Jumlah skor tertinggi dari setiap kriteria jawaban disebut skor maksimum dari suatu soal e. Periksalah soal dari setiap nomor dari semua peserta didiksebelum pindah ke nomor soal yang lain. Tujuannya untuk menghidari pemberian skor berbeda terhadap soal yang sama. f. Jika setiap butiran soaltelah selesai diskor,hitung jumlah skor perolehan peserta didik untuk setiap soal. Kemudian hitunglah nilai tiap soal dengan rumus g. Jumlahkan semua nilai yang diperoleh dari semua soal. Jumlah nilai ini disebut nilai akhir dari suatu perangkat tes yang di berikan. Contoh: Indikator : menjelaskan alasan yang membuat kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia. Soal : Jelaskan alasan yang membuat kita perlu bangga sebagai bangsa
  • 6. Indonesia. Pedoman Penskoran Bentuk Uraian Non-Objektif Kriteria Jawaban Rentang Skor Kebanggaan yang berkaitan dengan kekayaan alam Indonesia 0-2 Kebanggaan yang berkaitan dengan keindahan tanah air Indonesia (Pemandangan alam, Geografis, dsb) 0-2 Kebanggaan yang berkaitan dengan keanekaragaman budaya, suku, adat-istiadat tetapi dapat bersatu 0-3 Kebanggaan yang berkaitan dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia 0-2 Skor Maksimum 9
  • 7. Untuk meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan jawaban, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : 1. Untuk memperoleh soal bentuk uraian yang baik harus disusun rencana yang baik pula. Untuk itu , harus diingat kembali prinsip-prinsip penyusunan tes dan langkah-langkah pengembangan tes secara umum 2. Dalam menulis soal bentuk uraian, guru harus mempunyai gambaran tentang ruang lingkup materi yang ditanyakan dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalam dan panjang jawaban atau perincian jawaban yang mungkin diberikan oleh peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar dapat menghindari kemungkinan terjadinya keracunan soal dan dapat mempermudah pembuatan kriteriaatau pedoman penskoran 3. Setelah menulis soal, guru harus menyusun kunci jawaban atau pokok-pokok jawabandan pedoman penskoran. Pedoman penskoran ini berisi tentang: a. Batasan atau kata-kata kunci untuk melaksanakan penskoran terhadap soal bentuk uraian objektif. b. Kriteria jawaban digunakan untuk melakukan penskoran terhadap soal bentuk uraian nonobjektif 4. Semua identitas peserta didik harus disembunyikan agar tidak terlihat sebelum dan selama memeriksa, Jika memungkinkan, identitas peserta didik cukup diganti dengan kode tertentu 5. Jauhkanlah hal-hal yang dapat mempengaruhi subjektivitas pemberian skor, seperti bentuk tulisan/ huruf, ukuran kertas, ejaan, struktur kalimat, kerapian, dll 2. Metode Pengoreksian Soal Bentuk Uraian a. Metode per nomor
  • 8. b. Metode per lembar c. Metode bersilang 3. Menyusun soal bentuk uraian Agar diperoleh soal–soal bentuk yang dikatakan memadai sebagai alat penilaian hasil belajar, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut: vDari segi isi yang diukur Segi yang hendak diukur hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisi suatau permasalahan, dan aspek kongnitif lainnya.Setelah abilitas yang hendak diukur cukup jelas, tetapkan materi yang ditanyakan. vDari segi bahasa Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui makna yang terkadung dalam rumusan pertanyaan.bahasanya sederhana, singkat tetapi jelas apa yang ditanyakan. Hindari bahas yang berbelit-belit, membingungkan, atau mengecoh siswa. vDari segi teknis penyajian soal Hendaknya jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap materi yang sama sekalipun untuk abilitas yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan yang diajukan lebih komprehensif dari pada segi ingkup materinya. vDari segi jawaban Jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan yang jawabnnya belum pasti atau guru sendiri tidak tahu jawabannya, atau mengharapkan kebenaran jawabannya tersebut diperoleh dari siswa.
  • 9. 3. Kelebihan dan keunggulan tes uraian ini antara lain adalah : a. Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi b. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa,baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah –kaidah bahasa ; c. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis, dan sistematis. d. Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah (problem solving); e. Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpiki siswa. 4. Kelemahan atau kekurangan tes uraian ini antara lain : a. Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang telah diberikan,tidak seperti pada tes objektif yang dapat menyenangkan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan; b. Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan,dalam membuat pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya. Guru bisa saja bertanya tentang hal – hal yang menarik baginya, dan jawabannya juga berdasarkan apa yang dikehendakinya; c. Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaanya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif besar. 5. Penggunaan Tes Uraian Tes bentuk uraian digunakan apabila: 1. Kelompok yang akan dites kecil, dan tes itu tidak akan dilakukan berulang-ulang.
  • 10. 2. Tester(guru) ingin menggunakan berbagai cara untuk mengetahui kemampuan siswadalam bentuk tertulis. 3. Guru ingin menglebih mengetahui lebih banyak tentang sikap-sikap siswa dari pada hasil yang telah dicapai. 4. Memiliki waktu yang cukup untuk menyusun tes. B. Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. hal ini memang dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai (uraian). Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yag diajukan jauh lebih banyak dari tes uraian. Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal. 1. Jenis- jenis tes objektif : a. Tes Benar Salah (B-S) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes benar salah adalah: 1) Buatlah pernyataan secara jelas, benar atau salah. Butir tes benar salah ini harus dinyatakan secara jelas dan bebas dari pengertian ganda. Ungkapan yang samar-samar hanya akan mengecoh para siswa dan menimbulkan kebingungan. 2) Hindarilah penentu-penentu yang bersifat spesifik, misalnya semua, selalu, tidak, tidak pernah, biasanya, kadang-kadang. 3) Hindari pernyataan-pernyataan negatif ganda. 4) Hindari petunjuk luar yang mengarah pada jawaban. 5) Bila mengukur hubungan sebab akibat gunakan satu proposisi yang benar. 6) Gunakan kalimat yang sederhana. 7) Hal-hal yang bersifat teknis lainnya perlu juga diperhatikan: jumlah soal hendaknya cukup banyak, soal yang harus dijawab dengan benar dan yang harus dijawab dengan salah, jumlahnya hendaknya seimbang, dan urutan soal-soal yang harus dijawab dengan benar dan harus dijawab dengan salah hendaknya tidak merupakan pola yang tetap. Kelebihan dan kelemahan Tes Benar Salah disajikan pada bagan berikut: Kelebihan Tes Benar Salah Kelemahan Tes Benar Salah 1. Soal ini baik untuk hasil-hasil dimana hanya ada dua alternatif jawaban
  • 11. 2. Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca 3. Sejumlah soal relatif dapat dijawab dalam tipe tes secara berkala 4. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 1. Sulit menuliskan soal di luar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda 2. Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik 3.Tidak ada informasi diagnostik dari jawaban yang salah 4. Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka. b. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice) Tes pilihan ganda mengacu pada tes yang diujikan di mana siswa harus memilih salah satu dari beberapa pilihan. Tes ini mempunyai dua bagian, yaitu: Batang tubuh, yaitu yang mengikutsertakan semua informasi yang diperlukan untuk memperkenalkan pertanyaan. Pilihan-pilihan, yang terdiri dari jawaban yang benar dan distraktor. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis butir tes pilihan ganda, adalah: 1) Hindari mengulangi kata-kata kunci. 2) Kalimat dalam tiap-tiap soal diusahakan dengan kalimat positif. 3) Jika mempergunakan kalimat negatif, hendaknya diberi penjelasan atau digarisbawahi. 4) Kalimat dari tiap-tiap butir soal harus jelas. 5) Hindari hubungan soal berikutnya dengan soal sebelumnya. 6) Selang-selinglah jawaban yang benar secara acak.
  • 12. 7) Kontrol kesulitan dalam soal dengan merubah alternatif jawaban. 8) Pastikan satu soal bebas dari pengaruh soal yang lain. 9) Jumlah option (pilihan) jangan terlalu banyak. Kelebihan dan kelemahan Tes Pilihan Ganda sebagai berikut: Kelebihan Tes Pilihan Ganda Kelemahan Tes Pilihan Ganda 1. Hasil belajar dari yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur 2. Terstruktur dan petunjuknya jelas 3. Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik 4. Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban 5. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya 1. Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama 2. Sulit menemukan pengacau 3. Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide 4. Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca yang baik c. Tes Menjodohkan Tes menjodohkan merupakan variasi dari tes pilihan ganda. Dengan mengubah ke dalam bentuk menjodohkan dapat dihindari pengulangan dari jawaban alternatif dan menyajikan soal -soal sama dalam bentuk yang lebih komplek. Tes menjodohkan terdiri dari serangkaian pernyataan yang
  • 13. disebut premis dan serangkaian jawaban alternatif yang disebut respons. Ini semua disusun dalam kolom dengan petunjuk-petunjuk yang mengatur aturan-aturan untuk memasangkan/menjodohkan. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis tes menjodohkan: a. Diusahakan hanya materi-materi yang homogen dalam serangkaian soal. b. Diusahakan urutan-urutan soal singkat dan tempatkan jawaban secara singkat di sebelah kanan. c. Jumlah respon lebih banyak dari premis. d. Petunjuk harus jelas, apakah satu respon hanya dipakai satu kali atau lebih dari satu kali. e. Serangkaian soal menjodohkan ditulis dalam halaman yang sama. Kelebihan dan kelemahan tes menjodohkan sebagai berikut: Kelebihan Tes Menjodohkan Kelemahan Tes Menjodohkan 1.Suatu bentuk yang efisien diberikan di mana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal 2.Waktu membaca dan merespon relatif singkat 3.Mudah untuk dibuat 4. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya 1. Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran 2. Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respons yang homogen 3.Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan d. Tes Isian Singkat dan Jawaban Pendek ( Melengkapi) Tes bentuk isian singkat dan jawaban pendek keduanya hampir sama, hanya berbeda dalam bentuk persoalan yang disajikan. Jika masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan, maka tes itu
  • 14. menjadi bentuk jawaban pendek, dan apabila disajikan dalam bentuk pernyataan yang belum selesai, maka tes itu menjadi bentuk isian singkat. Dalam mempersiapkan soal-soal bentuk ini perlu diperhatikan hal-hal berikut: a) Hati-hati terhadap soal-soal isian yang terbuka. Jawaban yang diinginkan harus benar-benar dibatasi. b) Titik-titik lebih baik diletakkan pada ujung pernyataan dari pada di depan. c) Di dalam satu pernyataan janganlah terlalu banyak yang dikosongkan. d) Jika masalahnya memerlukan jawaban yang berupa angka, nyatakanlah satuan-satuan tertentu dari perhitungan itu. Kelebihan dan kelemahan tes isian singkat/jawaban pendek sebagai berikut: Kelebihan Tes Isian Singkat/Jawaban Pendek Kelemahan Tes Isian Singkat/Jawaban Pendek 1. Mudah dalam pembuatan 2. Kemungkinan menebak jawaban sangat sulit 3. Cocok untuk soal-soal hitungan 4. Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara luas 1. Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu 2. Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang komplek 3. Penilaian menjemukan dan memakan waktu banyak