Bimbingan dan konseling sangat penting di sekolah untuk membantu peserta didik mengenal bakat dan minatnya serta memilih pendidikan lanjutan. Guru bimbingan dan konseling membantu menyelesaikan masalah peserta didik secara sistematis dan terarah melalui berbagai layanan seperti konseling perorangan, kelompok, orientasi, dan informasi. Di sekolah dasar, guru kelas dapat merangkap sebagai guru bimbingan dan konseling dengan
4. Hakikat bimbingan & konseling
Bimbingan merupakan proses yang berkelanjutan yang
dilakukan secara sistematis, disengaja, berencana, terus
menerus, dan terarah kepada tujuan.
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan (helping,
aiding, assisting, availing), maka yang aktif dalam
mengembangkan diri, mengatasi masalah,
Bantuan diberikan kepada individu yang sedang
berkembang dengan segala keunikannya dengan
mempertimbangkan keragaman dan keunikan individu.
Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal, yaitu
perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai
tentang kehidupan yang baik dan benar.
BIMBINGAN
5. Hakikat bimbingan & konseling
Menurut Jones (1951), Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta
dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah
tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan.
Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974), Konseling
merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien)
membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan
pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Menurut Schertzer dan Stone (1980), Konseling adalah upaya membantu
individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan
konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya..
KONSELING
Tujuan dari konseling atau hasil yang diperoleh dari konseling, yaitu
menekankan bahwa orang yang dibantu berhasil mengembangkan sikap
seta tingkah laku yang memuaskan bagi diri dan lingkunganny, serta
berhasil mengatur kehidupannya secara bertanggung jawab.
6. Tujuan Bimbingan & Konseling
Tujuan Umum BK adalah membantu
peserta didik mengenal bakat, minat, dan
kemampuannya, serta memilih dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan
pendidikan dan merencanakan karir yang
sesuai dengan tuntutan kerja.
Tujuan Khusus BK adalah
membantu siswa untuk mencapai
tujuan-tujuan perkembangannya yang
meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
(akademik), dan karir.
7. • Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan
saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masing-masing.
• Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship),
yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan,
persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
• Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang
efektif, seperti keterampilan membaca buku,
mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan
diri menghadapi ujian.
• Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi karir.
• Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu
merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran
yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi.
Penerapannya?
8. Fungsi Bimbingan & Konseling
Pemahaman Preventif Pengembangan
Penyembuhan Penyaluran Penyesuaian
Perbaikan Fasilitas Pemeliharaan
12. Prinsip Bimbingan & Konseling
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu (peserta didik)
agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dalam memecahkan
masalah yang dihadapi
Berfokus pada ndividu yang dibimbing
Diperlukan pemahaman mengenai keragaman karakteristik dan
kemampuan peserta didik
Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleg tim pembimbing
lembaga pendidikan, hendaknya diserahkan kepada ahli atau
lembaga yang berwenang menyelesaikannya
Dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu (peserta
didik)yang akan dibimbing atau konseling
Bersifat luwes dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan ndividu dan masyarakat
Harus sesuai dengan program pendidikan dalam lembaga yang besangkutan
Dikelola oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan Dievaluasi
untuk mengetahui hasil dan pelaksanaan program.
13. Asas Bimbingan & Konseling
Kerahasiaan Kesukarelaan Keterbukaan
Kegiatan Kemandirian Kekinian
Kedinamisan Keterpaduan Keharmonisan
Keahlian
Alih tangan
kasus
Tut wuri
handayani
14. Jenis Layanan
Bimbingan & Konseling
Layanan orientasi, yang
memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru
Layanan informasi, yang
memungkinan peserta didik
menerima dan memahami
berbagai informasi (informasi diri,
sosial,belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan).
Layanan pembelajaran, yang
memungkinan pesertadidik
mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar
Layanan penguasaan konten, yang
membantu dalam menguasai
konten tertentu, terutama
kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Layanan penempatan dan penyaluran, yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan
dan penyaluran di dalamkelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, sesuai
dengan potensi, bakat, minat erta kondisipribadinya
15. Jenis Layanan
Bimbingan & Konseling
Layanan bimbingan kelompok, yang
memungkinan sejumlah peserta didik
secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh
bahan dan membahas pokok bahasan
(topik) tertentu
Layanan konseling kelompok,
yang memungkinanpeserta didik
memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui
dinamika kelompok
Layanan Konsultasi, yang membantu
peserta didik danatau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman,
dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani
kondisi dan atau masalah peserta
didik.
Layanan mediasi, yang membantu
peserta didik menyelesaikan
permasalahan ataupun perselisihan
dan memperbaiki hubungan antar
peserta didik dengan konselor
sebagai mediator.
Layanan konseling perorangan, yang
memungkinanpeserta didik mendapatkan
layanan langsung tatap muka (secara
perorangan)dengan guru pembimbing untuk
membahas dan mengentaskan permasalahan
yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.
16. Kesimpulan
Bimbingan ialah suatu proses membantu individu melalui sendiri
untuk mengembangkan dan menemukan kemampuannya agar
memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individual
yang bertujuan untuk membantu dia langsung dalam bersikap dan
tingkah laku.
Bimbingan amatlah penting peranannya, sebab semakin tinggi dan
penting peranannya, berbagai ilmu pengetahuan manusia di dunia,
makin bertambahlah masalah-masalah kehidupan manusia dan tata
susunan masyarakat. Oleh karena itu, melalui bimbingan siswa kelak
dapat menyesuaikan diri setiap keadaan.
Dalam bimbingan dan konseling terdapat dasar,prinsip dan latar
belakang diperlukannya bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip
yang dimaksud disisni ialah hal-hal yang dapat menjadi pegangan
didalam proses bimbingan dan konseling.
18. Pertanyaan
1. Adilya : Tutwuri handayani. Jelaskan asas tersebut dalam
asas-asas bimbingan konseling!
2. Pamela : masalah anak pasti berbeda-beda, ada yang daya
tangkap tinggi dan ada yang rendah. Apa saja strategi yang
disiapkan guru BK/konselor dalam menyelesaikan masalah
ini agar mengalami kesulitan mampu mengimbangi yang
sudah mampu?
3. Shinta : bagaimana sebaiknya sistem pelayanan BK
disekolah dasar?
4. Rexa : jika diantara kalian ada yang menjadi kepala sekolah,
kebijakan apa yang akan anda berika untuk mengekfektifkan
kinerja BK?
5. Faiqotul : sebagai mitra orang tua, bagaimana guru Bk
seharusnya menempatkan orang tua siswa sebagai
mitranya?
6. Rizki : jelaskan mengapa layanan BK sanat perlu
dilaksanakan di SD? Apabia sangat perlu, pada
kenyataannya mengapa di SD belum ada layanan BK?
19. 1. Kartika : Pada jenjang SD apakah diperlukan khusus guru
BK ataukah cukup guru kelas yang merangkap guru BK?
Jika guru merangkap bagaimana cara mengoptimalkan agar
mampu menjadi konseling yang baik bagi siswa
2. Dyah : Pada SMP dan SMA sudah terlihat jelas guru BK
berbeda dengan di SD yang belum ada. Bagaimana bentuk
konkret pelayanan BK di SD?
3. Maria : apakah para guru SD harus bisa berperan menjadi
guru BK? Karena di SD tidak ada layanan bimbingan
konseling
4. Nanda dini : Bagaimana siswa yang sudah dibimbing
tetapitetap belum ssuai dengan yang diharapkan?
Contohnya siswa yang sering bolos
5. Ristuhi : Bagaimana pengaplikasian BK di SD?
6. Suci : bagaimana pelaksanaan dan evaluasi BK di SD,
karena yang saya tahu di SD tidak ada guru untuk BK, lalu
bagaimana mengatasi siswa bermasalah di SD serta
bagaimana sisi positif dan negatifnya ?