SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
KONSEP DASAR BIMBINGAN KONSELING
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
1. RESTY NELI PRISISKA
2. QUANITA DIANTI
3. NYAYU ASTUTI
4. RATIH NURHIDAYATI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang selalu dikaitkan. Beberapa
ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti dari kegiatan bimbingan. Ada juga
yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah satu layanan dalam kegiatan
bimbingan. Dengan demikian, dalam kegiatan bimbingan sudah termasuk didalamnya
kegiatan konseling.
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami
diri sendiri dan lingkunganya. (sherzer dan stone dalam Djam’an satori 2003:5.3 dalam bolam
loman :2009)
Sunaryo kartadinata dalam bolam loman (2009:98) Bimbingan adalah sebagai suatu
proses untuk membantu individu mencapai perkembangan optimal.
Dari dua pengertian diatas dapat diambil pokok-pokok pengertian bimbingan sebagai berikut:
a. Bimbingan merupakan suatu proses,yang berarti bahwa bimbingan merupakan
kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan.bimbingan
merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan terencana yang terarah
pada pencapaian tujuan.
b. Bimbingan adalah bantuan yang aktif dalam mengembangkan diri,mengatasi
masalah,atau mengambil keputusan adalah siswa sendiri.dalam bimbingan
pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri kepada siswa,tetapi berperan
sebagai fasilitator perkembangan siswa.
c. Bantuan dalam bimbingan diberikan dengan mempertimbangkan keragaman dan
keunikan individu,setiap bantuan kepada siswa akan dipahami dan dimaknai secara
individual sesuai dengan pengalaman,kebutuhan,dan masalah yang dihadapi siswa
untuk itu guru perlu memiliki keterampilan memahami perkembangan,kebutuhan,dan
masalah siswa.
d. Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai
dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.
Menurut Rochman Natawidjaja (1978), bimbingan adalah proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai
dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat dengan demikian ia dapat mengecap
kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Bimo Walgito (1982:11) memberikan rumusan pengertian bimbingan dari para ahli yaitu
bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya
agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa bimbingan adalah
bantuan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu secara berkesinambungan
yang dimaksudkan agar individu atau kumpulan individu tersebut dapat mengarahkan dan
mengembangkan dirinya serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk mencapai
kesejahteraan hidup. Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan diperlukan tenaga khusus yang
telah ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
2. Pengertian konseling
Pelayanan konseling ini menuntut keahlian khusus, sehingga tidak semua orang yang
melakukan bimbingan mampu memberikan layanan konseling. (Winkel, 1978)
Menurut James P. Adam dikutip oleh Depdikbud (1976:19a), konseling adalah suatu
pertalian timbal balik antara dua orang individu di mana yang seorang (konselor) membantu
yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan
masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.
Menurut Bimo Walgito (1982:11), konseling adalah bantuan yang diberikan kepada
individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang
sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa konseling adalah bantuan
yang diberikan kepada individu untuk membantunya memecahkan masalah yang dihadapinya
untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari pengertian-pengertian tersebut pun dapat
dikatakan bahwa ciri-ciri kegiatan konseling adalah sebagai berikut:
a. Dilaksanakan secara individual.
b. Dilaksanakan dalam perjumpaan tatap muka.
c. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan orang yang ahli.
d. Tujuan pembicaraan dalam konseling ini diarahkan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi individu yang menerima layanan (klien).
e. Klien akhirnya dapat memecahkan masalahnya dengan kemampuannya
sendiri.
Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling adalah sama dengan tujuan
pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional,yaitu terwujudnya manusia seutuhnya yang cerdas,yang beriman dan
bertakwa kepada tuhan yang maha esa,dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan
keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribdian yang mantap dan mandiri,serta rasa
tanggung jawa kemasyarakatan dan kebangsaan.
B. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan di Sekolah
Koestoer Partowisastro (1982) menegemukakan faktor-faktor yang mendukung perlunya
bimbingan dan konseling di sekolah, adalah sebagai berikut:
1) Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa, di mana mereka dalam waktu 6
jam berada di sekolah.
2) Para siswa yang usianya relatif masih muda sangat membutuhkan bimbingan
baik dalam memahami dirinya, mengarahkan dirinya, maupun dalam
mengatasi kesulitan.
Menurut Lundquist dan Chamely dikutip oleh Belkin tahun 1981, konselor membantu
guru dalam hal sebagai berikut:
1) Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah afektif
yang berkaitan erat dengan profesinya.
2) Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan
mempengaruhi proses belajar-mengajar.
3) Mengemabangkan sifat yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih
efektif.
4) Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksankan tugasnya.
Konselor dan guru merupakan suatu tim yang yang sangat penting dalam
pendidikan. Keduanya saling menunjang untuk terciptanya proses pembelajaran yang
efektif. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
sekolah.
C. Tujuan Bimbingan di Sekolah
Menurut Downing (1968), tujuan layanan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa
agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial psikologis mereka, merealisasikan
keingginannya, serta mengembangkan kemampuan atau potensinya.
Jadi, tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa mengatasi masalah yang
dihadapinya sehingga proses belajar-mengajar menjadi efektif dan efisien.
D. Fungsi Bimbingan
Fungsi bimbingan adalah sebagai berikut:
a. Fungsi pemahaman,yaitu membantu siswa yang memiliki pemahaman terhadap dirinya
baik kelebihan maupun kelemahanya,lingkunganya,baik fisik,sosial buadaya dan agama.
b. Fungsi preventif,yaitu upaya pembimbing untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegah supaya masalah itu tidak
dialami siswa.teknik yang digunakan yaitu layanan pemberian informasi,bimbingan
kelompok.
c. Fungsi pengembangan,yaitu pembimbing senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan kondusif atau memfasilitasi perkembangan siswa.
d. Fungsi perbaikan.yaitu bimbingan yang bersifat kuratif yang berkaitan dengan upaya
pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah.
E. Prinsip-prinsip Bimbingan
a. Bimbingan diberikan kepada individu yang berada dalam proses perkembangan,bantuan
yang diberikan harus bertolak dari perkembangan dan kebutuhan siswa,pembimbing
bertugas membantu siswa memahami sistem nilai sebagai bagian dari proses
penegembangan dirinya.
b. Bimbingan diperutukan bagi semua siswa,tidak hanya ditujukan pada siswa yang
bermasalah saja tetapi ditujuka pada semua siswa.ini berarti pembimbing harus
memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan menjadikan
perkembanagan dan kebutuhan siswa tersebut sebagai salah satu dasar bagi penyusunan
program bimbingan dan konseling.
c. Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa.
d. Bimbingan berdasarkan kemampuan individu untuk menentukan pilihan.
e. Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan,proses pendidikan bukanlah
proses pengembangan aspek intelektual semata,melainkan proses penegembangan
seluruh aspek kepribadian siswa.
f. Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya.
F. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan
dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini
meliputi:
a) Cara belajar, baik belajar individu maupun kelompok.
b) Cara merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
c) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.
d) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.
e) Cara, proses, dan prosedur dalam mengikuti pelajaran.
2. Bimbingan Sosial
Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan
mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial sehingga akan
tercipta suasana belajar yang kondusif. Menurut Downing (1978), bimbingan ini
dimaksudkan agar siswa dapat menyesuaikan diri terhadap teman sebayanya baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Abu Ahmadi (1977), bimbingan ini
dimaksudkan untuk:
a) Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai.
b) Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai.
c) Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah
tertentu.
3. Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi
Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-
masalah pribadi yang dapat menggangu kegiatan belajarnya.
G. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Menurut Prayitno (1982), asas-asas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1. Asas Kerahasiaan
Keberhasilan layanan bimbingan banyak ditentukan oleh asas ini karena klien
mau membukakan keadaan dirinya sampai dengan masalah-masalah yang sangat
pribadi jika ia yakin bahwa konselor dapat menyimpan rahasianya.
2. Asas Keterbukaan
Konselor harus mampu menciptakan suasana keterbukaan ketika membahas
masalah yang dihadapi klien. Klien terbuka menyampaikan perasaan, pikiran, dan
keinginannya yang diperkirakan sebagai sumber timbulnya masalah. Konselor
terbuka dalam memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang disampaikan klien.
3. Asas Kesukarelaan
Konselor harus secara sukarela memberikan layanan bimbingan bagi klien. Klien
pun harus sukarela dalam mengemukakan permasalahannya.
4. Asas Kekinian
Pemecahan masalah dalam kegiatan konseling seharusnya berfokus pada masalah-
masalah yang tengah dihadapi klien pada saat ini.
5. Asas Kegiatan
Usaha layanan bimbingan dan konseling akan dapat berlangsung dengan baik jika
klien mau melkasanakan kegiatan yang telah dibahas dalam layanan tersebut dan
konselor harus memberikan motivasi kepada klien agar melaksankan saran yang
disampaikannya.
6. Asas Kedinamisan
Arah layanan bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya perubahan dalam diri
klien dimana perubahan tersebut ke arah yang lebih baik.
7. Asas Keterpaduan
Kepribadian klien merupakan suatu kesatuan dari berbagai aspek. Dalam
memberikan pelayanan, hendaknya diperhatikan aspek-aspek kepribadian klien yang
diarahkan untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan.
8. Asas Kenormatifan
Layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan hendaknya tidak bertentangan
dengan norma-norma yang berlaku sehingga tidak terjadi penolakan dari klien.
9. Asas Keahlian
Layanan konseling menuntut suatu keahlian khusus. Konselor harus benar-benar
terlatih untuk itu sehingga layanan yang diberikan benar-benar profesional.
10. Asas Alih Tangan
Bila ditemukan masalah-masalah klien di luar bidang konselor, hendaknya
konselor segera mengalihtangankan kepada ahli yang lain.
11. Asas Tut Wuri Handayani
Setelah klien mendapatkan layanan, hendaknya klien merasakan bahwa layanan
tersebut tidak hanya saat klien mengemukakan persoalannya. Di luar layanan pun
makna bimbingan dan konseling tetap dapat dirasakan sehingga tercipta hubungan
yang harmonis antara konselor dengan klien.
H. Bidang-bidang bimbingan
a. Bimbingan pribadi
Bimbingan pribadi merupakan upaya memberikan layanan kepada individu yang
menyangkut karakteristik atau aspek-aspek perkembangan pribadinya yang meliputi kondisi
fisik,kemampuan intelekual,kondisi emosional,moralitas dan kesadaran beragama.bimbingan
mempunyai kepedulian untuk membantu individu agar mereka mampu mengembangkan
karakteristik perkembanganya secara optimal sehingga dapat mencegah terjadinya masalah
b. Bimbingan sosial
Bimbingan sosial merupakan upaya bantuan menyangkut pengembangan kemampuan
membina hubungan kemanusiaan secara positif dan konstruktif diberbagai lingkungan seperti
lingkungan keluarga,sekolah,teman sebaya,dan masyarakat.
c. Bimbingan akademik
Bimbingan yang menyangkut upaya pemberian bantuan kepada peserta didik agar mampu
menemukan cara belajar yang tepat.
d. Bimbingan karir
Bimbingan karir merupakan upaya pemeberian bantuan kepada peserta didik agar memahami
dunia kerja,memilki sikap positif terhadap pekerjaan ,mampu menyiapkan diri untuk
menghadapi dunia pekerjaan,dapat membekali diri untuk siap memangku jabatan yang dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.
I. Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Orientasi Individual
Perbedaan latar belakang kehidupan individu mempengaruhi cara berpikir, cara berperasaan,
dan cara menganalisis masalah sehingga dalam layanan bimbingan dan konseling hal ini harus
diperhatikan.
b. Orientasi Perkembangan
Pencapaian tugas-tugas perkembangan setiap tahap merupakan tolak ukur untuk mendeteksi
masalah klien. Konselor dapat segera mendiagnosis sumber timbulnya permaslahan klien.
Dengan demikian pemberian layanan dapat berlangsung efektif dan efisien.
c. Orientasi Masalah
Layanan bimbingan dan konseling harus berfokus pada masalah yang tengah dihadapi klien saat
ini. Konselor hendaknya tidak terperangkap dalam masalah-masalah yang tidak dikeluhkan oleh
klien.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Imron Abdul dan Bolam, Loman. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah
Profesi Kependidikan. Palembang: Universitas sriwijaya.
Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

More Related Content

What's hot

Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahKun Hidayaturrahman
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKAna Onana
 
Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingSholehah Hadi Isyrin
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahNurul Khotimah
 
karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingAna Onana
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Ratna Widiastuti
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajayaAdymaz
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpPENJAGA HATI
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
BK kepribadian sosial
BK kepribadian sosialBK kepribadian sosial
BK kepribadian sosialriyakhoiriyah
 
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingPujiati Puu
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKFiya Aldilla
 
Assignment edu3073
Assignment edu3073Assignment edu3073
Assignment edu3073Amer Al-Rudy
 
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakAssignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakSherly Jewinly
 

What's hot (20)

Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BK
 
Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konseling
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
 
karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konseling
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkp
 
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
BK kepribadian sosial
BK kepribadian sosialBK kepribadian sosial
BK kepribadian sosial
 
M4 kb1
M4 kb1M4 kb1
M4 kb1
 
Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
 
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konseling
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BK
 
Assignment edu3073
Assignment edu3073Assignment edu3073
Assignment edu3073
 
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakAssignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
 

Viewers also liked

Mitchell King Resume
Mitchell King ResumeMitchell King Resume
Mitchell King ResumeMitchell King
 
Nicholas Slager's Professional Resume
Nicholas Slager's Professional ResumeNicholas Slager's Professional Resume
Nicholas Slager's Professional ResumeNicholas Slager
 
John Ford Resume
John Ford ResumeJohn Ford Resume
John Ford ResumeJohn ford
 
How Social is Your Brand? Part 1 of 3
How Social is Your Brand? Part 1 of 3How Social is Your Brand? Part 1 of 3
How Social is Your Brand? Part 1 of 3Lori Fisher
 
無用Mac操作技巧
無用Mac操作技巧無用Mac操作技巧
無用Mac操作技巧Hai Feng Kao
 
Celebrate diversity!
Celebrate diversity!Celebrate diversity!
Celebrate diversity!superrin
 
Website foundations for a good digital marketing plan
Website foundations for a good digital marketing planWebsite foundations for a good digital marketing plan
Website foundations for a good digital marketing planPeter Bui
 
Curriculum Vitae.Ola.2017-Newest
Curriculum Vitae.Ola.2017-NewestCurriculum Vitae.Ola.2017-Newest
Curriculum Vitae.Ola.2017-NewestOla Ataya
 
Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)
Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)
Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)Axel Oppermann
 

Viewers also liked (10)

Mitchell King Resume
Mitchell King ResumeMitchell King Resume
Mitchell King Resume
 
Nicholas Slager's Professional Resume
Nicholas Slager's Professional ResumeNicholas Slager's Professional Resume
Nicholas Slager's Professional Resume
 
John Ford Resume
John Ford ResumeJohn Ford Resume
John Ford Resume
 
How Social is Your Brand? Part 1 of 3
How Social is Your Brand? Part 1 of 3How Social is Your Brand? Part 1 of 3
How Social is Your Brand? Part 1 of 3
 
無用Mac操作技巧
無用Mac操作技巧無用Mac操作技巧
無用Mac操作技巧
 
Celebrate diversity!
Celebrate diversity!Celebrate diversity!
Celebrate diversity!
 
Website foundations for a good digital marketing plan
Website foundations for a good digital marketing planWebsite foundations for a good digital marketing plan
Website foundations for a good digital marketing plan
 
Script draft3
Script draft3Script draft3
Script draft3
 
Curriculum Vitae.Ola.2017-Newest
Curriculum Vitae.Ola.2017-NewestCurriculum Vitae.Ola.2017-Newest
Curriculum Vitae.Ola.2017-Newest
 
Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)
Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)
Pitchologie - Roleplay Training (Kurzüberblick)
 

Similar to BimbinganKonseling

Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASARBIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASARRamdhan Urpalr
 
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptxpola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptxDaniRizki2
 
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konselingBk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konselingYunita Sari
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajayaAdymaz
 
Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLayanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLanggeng Prayogo
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
Bk3 power point
Bk3 power pointBk3 power point
Bk3 power point871939
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Hudenk Hudunx
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakattuti Oktaviani
 
Pp bimbingan konseling
Pp bimbingan konselingPp bimbingan konseling
Pp bimbingan konselingM Agus Kusuma
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingdirta07
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Ricky Ramadhan
 

Similar to BimbinganKonseling (20)

Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASARBIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptxpola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
pola 17 kelompok 2 Bimbingan konseling.pptx
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konselingBk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling
 
Bimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptxBimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptx
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
 
Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLayanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompok
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
Bk3 power point
Bk3 power pointBk3 power point
Bk3 power point
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
 
PPT EDU.pdf
PPT EDU.pdfPPT EDU.pdf
PPT EDU.pdf
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
 
Pp bimbingan konseling
Pp bimbingan konselingPp bimbingan konseling
Pp bimbingan konseling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
 

More from iskawia

Makalah ict2
Makalah ict2Makalah ict2
Makalah ict2iskawia
 
Makalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajarMakalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajariskawia
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaraniskawia
 
Makalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaranMakalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaraniskawia
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaraniskawia
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaraniskawia
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasiiskawia
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaiskawia
 
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_iskawia
 
Model peembelajaran
Model peembelajaranModel peembelajaran
Model peembelajaraniskawia
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)iskawia
 
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3iskawia
 
6 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah26 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah2iskawia
 
Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)iskawia
 
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2iskawia
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guruiskawia
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolahiskawia
 
Kode Etik Guru
Kode Etik GuruKode Etik Guru
Kode Etik Guruiskawia
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolahiskawia
 

More from iskawia (20)

Makalah ict2
Makalah ict2Makalah ict2
Makalah ict2
 
Makalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajarMakalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajar
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
 
Makalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaranMakalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaran
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
 
Model peembelajaran
Model peembelajaranModel peembelajaran
Model peembelajaran
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
 
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
 
6 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah26 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah2
 
Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)
 
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guru
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
 
Kode Etik Guru
Kode Etik GuruKode Etik Guru
Kode Etik Guru
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

BimbinganKonseling

  • 1. KONSEP DASAR BIMBINGAN KONSELING DISUSUN OLEH: KELOMPOK 9 1. RESTY NELI PRISISKA 2. QUANITA DIANTI 3. NYAYU ASTUTI 4. RATIH NURHIDAYATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015
  • 2. A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang selalu dikaitkan. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti dari kegiatan bimbingan. Ada juga yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah satu layanan dalam kegiatan bimbingan. Dengan demikian, dalam kegiatan bimbingan sudah termasuk didalamnya kegiatan konseling. 1. Pengertian Bimbingan Bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri sendiri dan lingkunganya. (sherzer dan stone dalam Djam’an satori 2003:5.3 dalam bolam loman :2009) Sunaryo kartadinata dalam bolam loman (2009:98) Bimbingan adalah sebagai suatu proses untuk membantu individu mencapai perkembangan optimal. Dari dua pengertian diatas dapat diambil pokok-pokok pengertian bimbingan sebagai berikut: a. Bimbingan merupakan suatu proses,yang berarti bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan.bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan terencana yang terarah pada pencapaian tujuan. b. Bimbingan adalah bantuan yang aktif dalam mengembangkan diri,mengatasi masalah,atau mengambil keputusan adalah siswa sendiri.dalam bimbingan pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri kepada siswa,tetapi berperan sebagai fasilitator perkembangan siswa. c. Bantuan dalam bimbingan diberikan dengan mempertimbangkan keragaman dan keunikan individu,setiap bantuan kepada siswa akan dipahami dan dimaknai secara individual sesuai dengan pengalaman,kebutuhan,dan masalah yang dihadapi siswa untuk itu guru perlu memiliki keterampilan memahami perkembangan,kebutuhan,dan masalah siswa. d. Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Menurut Rochman Natawidjaja (1978), bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai
  • 3. dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti. Bimo Walgito (1982:11) memberikan rumusan pengertian bimbingan dari para ahli yaitu bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu secara berkesinambungan yang dimaksudkan agar individu atau kumpulan individu tersebut dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk mencapai kesejahteraan hidup. Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan diperlukan tenaga khusus yang telah ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. 2. Pengertian konseling Pelayanan konseling ini menuntut keahlian khusus, sehingga tidak semua orang yang melakukan bimbingan mampu memberikan layanan konseling. (Winkel, 1978) Menurut James P. Adam dikutip oleh Depdikbud (1976:19a), konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu di mana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. Menurut Bimo Walgito (1982:11), konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk membantunya memecahkan masalah yang dihadapinya untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari pengertian-pengertian tersebut pun dapat dikatakan bahwa ciri-ciri kegiatan konseling adalah sebagai berikut: a. Dilaksanakan secara individual. b. Dilaksanakan dalam perjumpaan tatap muka.
  • 4. c. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan orang yang ahli. d. Tujuan pembicaraan dalam konseling ini diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi individu yang menerima layanan (klien). e. Klien akhirnya dapat memecahkan masalahnya dengan kemampuannya sendiri. Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling adalah sama dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,yaitu terwujudnya manusia seutuhnya yang cerdas,yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribdian yang mantap dan mandiri,serta rasa tanggung jawa kemasyarakatan dan kebangsaan. B. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan di Sekolah Koestoer Partowisastro (1982) menegemukakan faktor-faktor yang mendukung perlunya bimbingan dan konseling di sekolah, adalah sebagai berikut: 1) Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa, di mana mereka dalam waktu 6 jam berada di sekolah. 2) Para siswa yang usianya relatif masih muda sangat membutuhkan bimbingan baik dalam memahami dirinya, mengarahkan dirinya, maupun dalam mengatasi kesulitan. Menurut Lundquist dan Chamely dikutip oleh Belkin tahun 1981, konselor membantu guru dalam hal sebagai berikut: 1) Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah afektif yang berkaitan erat dengan profesinya. 2) Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan mempengaruhi proses belajar-mengajar. 3) Mengemabangkan sifat yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih efektif. 4) Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksankan tugasnya.
  • 5. Konselor dan guru merupakan suatu tim yang yang sangat penting dalam pendidikan. Keduanya saling menunjang untuk terciptanya proses pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sekolah. C. Tujuan Bimbingan di Sekolah Menurut Downing (1968), tujuan layanan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial psikologis mereka, merealisasikan keingginannya, serta mengembangkan kemampuan atau potensinya. Jadi, tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa mengatasi masalah yang dihadapinya sehingga proses belajar-mengajar menjadi efektif dan efisien. D. Fungsi Bimbingan Fungsi bimbingan adalah sebagai berikut: a. Fungsi pemahaman,yaitu membantu siswa yang memiliki pemahaman terhadap dirinya baik kelebihan maupun kelemahanya,lingkunganya,baik fisik,sosial buadaya dan agama. b. Fungsi preventif,yaitu upaya pembimbing untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegah supaya masalah itu tidak dialami siswa.teknik yang digunakan yaitu layanan pemberian informasi,bimbingan kelompok. c. Fungsi pengembangan,yaitu pembimbing senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan kondusif atau memfasilitasi perkembangan siswa. d. Fungsi perbaikan.yaitu bimbingan yang bersifat kuratif yang berkaitan dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah. E. Prinsip-prinsip Bimbingan a. Bimbingan diberikan kepada individu yang berada dalam proses perkembangan,bantuan yang diberikan harus bertolak dari perkembangan dan kebutuhan siswa,pembimbing bertugas membantu siswa memahami sistem nilai sebagai bagian dari proses penegembangan dirinya.
  • 6. b. Bimbingan diperutukan bagi semua siswa,tidak hanya ditujukan pada siswa yang bermasalah saja tetapi ditujuka pada semua siswa.ini berarti pembimbing harus memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan menjadikan perkembanagan dan kebutuhan siswa tersebut sebagai salah satu dasar bagi penyusunan program bimbingan dan konseling. c. Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa. d. Bimbingan berdasarkan kemampuan individu untuk menentukan pilihan. e. Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan,proses pendidikan bukanlah proses pengembangan aspek intelektual semata,melainkan proses penegembangan seluruh aspek kepribadian siswa. f. Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya. F. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa 1. Bimbingan Belajar Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini meliputi: a) Cara belajar, baik belajar individu maupun kelompok. b) Cara merencanakan waktu dan kegiatan belajar. c) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran. d) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu. e) Cara, proses, dan prosedur dalam mengikuti pelajaran. 2. Bimbingan Sosial Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial sehingga akan tercipta suasana belajar yang kondusif. Menurut Downing (1978), bimbingan ini dimaksudkan agar siswa dapat menyesuaikan diri terhadap teman sebayanya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Abu Ahmadi (1977), bimbingan ini dimaksudkan untuk: a) Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai. b) Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai.
  • 7. c) Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu. 3. Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah- masalah pribadi yang dapat menggangu kegiatan belajarnya. G. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling Menurut Prayitno (1982), asas-asas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: 1. Asas Kerahasiaan Keberhasilan layanan bimbingan banyak ditentukan oleh asas ini karena klien mau membukakan keadaan dirinya sampai dengan masalah-masalah yang sangat pribadi jika ia yakin bahwa konselor dapat menyimpan rahasianya. 2. Asas Keterbukaan Konselor harus mampu menciptakan suasana keterbukaan ketika membahas masalah yang dihadapi klien. Klien terbuka menyampaikan perasaan, pikiran, dan keinginannya yang diperkirakan sebagai sumber timbulnya masalah. Konselor terbuka dalam memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang disampaikan klien. 3. Asas Kesukarelaan Konselor harus secara sukarela memberikan layanan bimbingan bagi klien. Klien pun harus sukarela dalam mengemukakan permasalahannya. 4. Asas Kekinian Pemecahan masalah dalam kegiatan konseling seharusnya berfokus pada masalah- masalah yang tengah dihadapi klien pada saat ini. 5. Asas Kegiatan Usaha layanan bimbingan dan konseling akan dapat berlangsung dengan baik jika klien mau melkasanakan kegiatan yang telah dibahas dalam layanan tersebut dan konselor harus memberikan motivasi kepada klien agar melaksankan saran yang disampaikannya. 6. Asas Kedinamisan Arah layanan bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya perubahan dalam diri klien dimana perubahan tersebut ke arah yang lebih baik.
  • 8. 7. Asas Keterpaduan Kepribadian klien merupakan suatu kesatuan dari berbagai aspek. Dalam memberikan pelayanan, hendaknya diperhatikan aspek-aspek kepribadian klien yang diarahkan untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan. 8. Asas Kenormatifan Layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan hendaknya tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku sehingga tidak terjadi penolakan dari klien. 9. Asas Keahlian Layanan konseling menuntut suatu keahlian khusus. Konselor harus benar-benar terlatih untuk itu sehingga layanan yang diberikan benar-benar profesional. 10. Asas Alih Tangan Bila ditemukan masalah-masalah klien di luar bidang konselor, hendaknya konselor segera mengalihtangankan kepada ahli yang lain. 11. Asas Tut Wuri Handayani Setelah klien mendapatkan layanan, hendaknya klien merasakan bahwa layanan tersebut tidak hanya saat klien mengemukakan persoalannya. Di luar layanan pun makna bimbingan dan konseling tetap dapat dirasakan sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara konselor dengan klien. H. Bidang-bidang bimbingan a. Bimbingan pribadi Bimbingan pribadi merupakan upaya memberikan layanan kepada individu yang menyangkut karakteristik atau aspek-aspek perkembangan pribadinya yang meliputi kondisi fisik,kemampuan intelekual,kondisi emosional,moralitas dan kesadaran beragama.bimbingan mempunyai kepedulian untuk membantu individu agar mereka mampu mengembangkan karakteristik perkembanganya secara optimal sehingga dapat mencegah terjadinya masalah b. Bimbingan sosial Bimbingan sosial merupakan upaya bantuan menyangkut pengembangan kemampuan membina hubungan kemanusiaan secara positif dan konstruktif diberbagai lingkungan seperti lingkungan keluarga,sekolah,teman sebaya,dan masyarakat.
  • 9. c. Bimbingan akademik Bimbingan yang menyangkut upaya pemberian bantuan kepada peserta didik agar mampu menemukan cara belajar yang tepat. d. Bimbingan karir Bimbingan karir merupakan upaya pemeberian bantuan kepada peserta didik agar memahami dunia kerja,memilki sikap positif terhadap pekerjaan ,mampu menyiapkan diri untuk menghadapi dunia pekerjaan,dapat membekali diri untuk siap memangku jabatan yang dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. I. Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling a. Orientasi Individual Perbedaan latar belakang kehidupan individu mempengaruhi cara berpikir, cara berperasaan, dan cara menganalisis masalah sehingga dalam layanan bimbingan dan konseling hal ini harus diperhatikan. b. Orientasi Perkembangan Pencapaian tugas-tugas perkembangan setiap tahap merupakan tolak ukur untuk mendeteksi masalah klien. Konselor dapat segera mendiagnosis sumber timbulnya permaslahan klien. Dengan demikian pemberian layanan dapat berlangsung efektif dan efisien. c. Orientasi Masalah Layanan bimbingan dan konseling harus berfokus pada masalah yang tengah dihadapi klien saat ini. Konselor hendaknya tidak terperangkap dalam masalah-masalah yang tidak dikeluhkan oleh klien.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Hakim, Imron Abdul dan Bolam, Loman. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Profesi Kependidikan. Palembang: Universitas sriwijaya. Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.