SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Penguasaan Konsep Layanan
Konseling dan Pengalihan Kasus
(Referral)
Veronica Fifi Rintina
101434027
Model Pelaksanaan Konseling
Fase-fase konseling
Hakekat Referral
Model Pelaksanaan konseling
1. Model Trait Factor Counseling
2. Model Pelaksanaan Konseling Behavioristik
3. Model Pelaksanaan Rational-Emotive Therapy
4.Model Pelaksanaan Konseling untuk
Penyesuaian Diri
5.Model Pelaksaanaan Konseling untuk
Membuat Pilihan
Model Trait Factor Counseling
• Wawancara ini membahas tentang permasalahan
bakat, minat, dan kemampuan diri yang sesuai,
dan nantinya dapat diterapkan dalam pekerjaan.
• Langkah kerja:
a.Membangun hubungan pribadi
b.Mendengarkan dengan perhatian, ungkapan,
pikiran, dan perasaan
c. Mengadakan analisis kasus
d. Membantu mengintegrasikan semua data
e.Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
Model Pelaksanaan Konseling
Behavioristik
• Wawancara ini membahas tentang masalah yang
berhubungan dengan lingkungan atau
pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku.
• Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu menentukan penyelesaian yang
memuaskan
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan
konseling
Model Pelaksanaan
Rational-Emotive Therapy
• Wawancara ini membahas tentang permasalahan
yang irasional sehingga menjadi rasional.
• Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu untuk menemukan jalan keluar dari
masalah
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
Model Pelaksanaan Konseling Untuk
Penyesuaian Diri
• Wawancara ini membahas tentang permasalahan
penyesuaian diri.
• Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu menemukan sikap dan tindakan
yang tepat supaya masalahnya dapat
terselesaikan
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan
konseling
Model Pelaksanan Konseling untuk
Membuat Pilihan
• Wawancara ini membahas tentang permasalahan
dalam membuat pilihan tetapi bukan pilihan program
studi atau pekerjaan.
• Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu untuk menerapkan bagi dirinya sendiri
apa yang diharapkan dan kemudian membantu
menentukan pilihan dengan mempertimbangkan
kelebihan dan kelemahan
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
Fase-fase Konseling
Fase
Pembukaan
Fase
Penjelasan
Masalah
Fase
Penggalian
Masalah
Fase
Penyelesaian
Masalah
Fase Penutup
Fase pembukaan
• Fase ini berfokus pada pengembangan hubungan
antarpribadi (working relationship) yang baik, yang
memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah
dalam wawancara konseling.
• Hal- hal yang dilakukan konselor:
a.Membangun hubungan pribadi antara konselor dan
konseli
b.Menyambut kedatangan konseli dengan sikap ramah.
c.Mengajak berbasa – basi sebentar.
d.Menjelaskan kekhususan dari wawancara konseling.
e.Mempersilahkan konseli untuk mengemukakan hal
yang ingin dibicarakan.
Fase Penjelasan Masalah
• Pada fase ini, konseli mengemukakan hal yang
ingin dibicarakan dengan konselor, sambil
mengutarakan sejumlah pikiran dan perasaan.
• Hal yang perlu dilakukan konselor:
a.Menerima ungkapan konseli apa adanya
serta mendengarkan dengan penuh perhatian.
b.Menentukan jenis masalah dan pendekatan
konseling yang sebaiknya diambil.
Fase Penggalian Masalah
• Fase ini dapat disebut sebagai analisis kasus.
• Karena dalam proses kedua, konseling belum
menyajikan gambaran lengkap mengenai
kedudukan massalah, diperlukan penjelasan,
ungkapan, pikiran, perasaan yang lebih mendetail
dan mendalam supaya kedudukan masalah
menjadi lebih jelas.
• Hal yang perlu dilakukan konselor adalah
menganalisis kasus dan menentukan pendekatan
konseling seperti apa yang harus diterapkan
terhadap masalah konseli.
Fase Penyelesaian Masalah
• Berdasarkan apa yang telah digali dalam fase
analisa kasus, konselor dan konseli membahas
bagaimana persoalan dapat diatasi.
• Hal yang perlu dilakukan konselor adalah
berusaha agar dalam diri konseli terdapat
perubahan dalam sikap dan pandangan, juga
merencanakan tindakan konkret untuk
dilaksanakan sesudah proses konseling selesai.
Fase Penutup
• Bilamana konseli telah merasa mantap tentang
penyelesaian masalah yang ditemukan bersama
dengan konselor, maka proses konseling berakhir.
• Biasanya konselor mengambil inisiatif dalam
memulai proses penutup ini yaitu:
a. Memberikan ringkasan jalannya pembicaraan
b. Menegaskan kembali ketentuan atau putusan
yang diambil
c.Memberikan semangat
d.Menawarkan bantuan jika kelak timbul
persoalan baru
e.Berpisah dengan konseli.
Hakekat Referral
• Referral: pengiriman konseli kepada ahli lain di
dalam atau di luar lingkungan sekolah, yang
berwenang memberikan pelayanan yang tidak
dapat diberikan oleh konselor sendiri.
• Pengiriman itu tidak hanya dibatasi pada kasus
krisis, tetapi menyangkut semua kasus yang
membutuhkan khusus di luar wewenang dan
bidang keahlian konselor sendiri.
Penanganan Kasus untuk
Keperluan Referral
1. Bila konselor berpendapat bahwa konseli sebaiknya
dihubungkan dengan ahli lain untuk mendapatkan pelayanan
khusus, harus dijelaskan kepada konseli apa sebabnya
berpendapat demikian.
Bila konseli menerima usulan, konselor menawarkan jasanya
untuk mengatur pengiriman.
Bila menolak, konselor harus mempertimbangkan
pemberitahuan persoalan kepada orang lain yang
mempunyai wewenang pedagogis terhadap konseli.
2. Bila akan dilakukan referral, maka harus
menerapkan:
• cara mendapatkan persetujuan dari orang
tua
• cara menghubungkan konseli dengan ahli
yang bersangkutan
• konselor yang bersangkutan membina
kontak lebih lanjut dengan tenaga ahli
tersebut.
KESIMPULAN
• Model pelaksanaan konseling ada 5, yaitu model Trait Factor
Counseling, model pelaksanaan Konseling Behavioristik,
model pelaksanaan Rational-Emotive Therapy, model
pelaksanaan Konseling untuk Penyesuaian Diri, model
pelaksaanaan Konseling untuk Membuat Pilihan.
• Dalam konseling ada beberapa fase yang diterapkan dalam
menangani sebuah kasus. Fase tersebut adalah fase
pembukaan, fase penjelasan masalah, fase penggalian
masalah, fase penyelesaian masalah, dan fase penutup.
• Referral: pengiriman konseli kepada ahli lain di dalam atau di
luar lingkungan sekolah, yang berwenang memberikan
pelayanan yang tidak dapat diberikan oleh konselor sendiri.
Daftar Pustaka
• Winkel, WS dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan
Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi
• Eukaristia. 2011. Wawancara Konseling.
Dalam
file:///I:/kuliah/EUKARISTIA%20VICTORIQUE%
20%20WAWANCARA%20KONSELING.htm.
Diunduh tanggal 06 Mei 2014
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtvarizalamir
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Spesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi KlinisSpesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi Klinishusnafajrina
 
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Donny kurnianto
 
Verbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokVerbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokAini Farihah
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorMACHMUDDI
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)Rizka Lubis
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Kepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanKepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanTyo SBS
 

What's hot (20)

Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Materi 4 Etika profesi bk
Materi 4 Etika profesi bkMateri 4 Etika profesi bk
Materi 4 Etika profesi bk
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
KONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BKKONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BK
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Spesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi KlinisSpesialisasi Psikologi Klinis
Spesialisasi Psikologi Klinis
 
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Verbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokVerbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompok
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behavior
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Kepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanKepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan Perpustakaan
 

Similar to Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)

Interview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
Interview Konseling Jurusan Bimbingan KonsleingInterview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
Interview Konseling Jurusan Bimbingan KonsleingPunikDani
 
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)Nazrul azizi
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingAmin Upsi
 
Modul 7 kaunseling dan stress
Modul 7   kaunseling dan stressModul 7   kaunseling dan stress
Modul 7 kaunseling dan stressMis Faralia
 
Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)Liew Yeong Cherng
 
Proses konseling
Proses konseling Proses konseling
Proses konseling Rizal Fahmi
 
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompokAlif Hassan
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingAdila S. Sabri
 
Presentation (bhs)
Presentation (bhs)Presentation (bhs)
Presentation (bhs)mohdnursani
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling1115500020BBK
 
peta kognitif
peta kognitif peta kognitif
peta kognitif herry17
 
Bab 9 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 9   Kemahiran Asas KaunselingBab 9   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 9 Kemahiran Asas KaunselingFathmalyn Abdullah
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 

Similar to Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral) (20)

Interview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
Interview Konseling Jurusan Bimbingan KonsleingInterview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
Interview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
 
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
 
Modul 7 kaunseling dan stress
Modul 7   kaunseling dan stressModul 7   kaunseling dan stress
Modul 7 kaunseling dan stress
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
 
Bab 5 Model Proses Kaunseling
Bab 5   Model Proses KaunselingBab 5   Model Proses Kaunseling
Bab 5 Model Proses Kaunseling
 
Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)
 
Proses konseling
Proses konseling Proses konseling
Proses konseling
 
4. 4.1
4. 4.14. 4.1
4. 4.1
 
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
Presentation (bhs)
Presentation (bhs)Presentation (bhs)
Presentation (bhs)
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
peta kognitif
peta kognitif peta kognitif
peta kognitif
 
Bab 9 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 9   Kemahiran Asas KaunselingBab 9   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 9 Kemahiran Asas Kaunseling
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Neny3
Neny3Neny3
Neny3
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)

  • 1. Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral) Veronica Fifi Rintina 101434027
  • 2. Model Pelaksanaan Konseling Fase-fase konseling Hakekat Referral
  • 3. Model Pelaksanaan konseling 1. Model Trait Factor Counseling 2. Model Pelaksanaan Konseling Behavioristik 3. Model Pelaksanaan Rational-Emotive Therapy 4.Model Pelaksanaan Konseling untuk Penyesuaian Diri 5.Model Pelaksaanaan Konseling untuk Membuat Pilihan
  • 4. Model Trait Factor Counseling • Wawancara ini membahas tentang permasalahan bakat, minat, dan kemampuan diri yang sesuai, dan nantinya dapat diterapkan dalam pekerjaan. • Langkah kerja: a.Membangun hubungan pribadi b.Mendengarkan dengan perhatian, ungkapan, pikiran, dan perasaan c. Mengadakan analisis kasus d. Membantu mengintegrasikan semua data e.Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
  • 5. Model Pelaksanaan Konseling Behavioristik • Wawancara ini membahas tentang masalah yang berhubungan dengan lingkungan atau pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku. • Langkah kerja: a. Membangun hubungan pribadi b. Mendengarkan dengan perhatian c. Menganalisis kasus d. Membantu menentukan penyelesaian yang memuaskan e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
  • 6. Model Pelaksanaan Rational-Emotive Therapy • Wawancara ini membahas tentang permasalahan yang irasional sehingga menjadi rasional. • Langkah kerja: a. Membangun hubungan pribadi b. Mendengarkan dengan perhatian c. Menganalisis kasus d. Membantu untuk menemukan jalan keluar dari masalah e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
  • 7. Model Pelaksanaan Konseling Untuk Penyesuaian Diri • Wawancara ini membahas tentang permasalahan penyesuaian diri. • Langkah kerja: a. Membangun hubungan pribadi b. Mendengarkan dengan perhatian c. Menganalisis kasus d. Membantu menemukan sikap dan tindakan yang tepat supaya masalahnya dapat terselesaikan e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
  • 8. Model Pelaksanan Konseling untuk Membuat Pilihan • Wawancara ini membahas tentang permasalahan dalam membuat pilihan tetapi bukan pilihan program studi atau pekerjaan. • Langkah kerja: a. Membangun hubungan pribadi b. Mendengarkan dengan perhatian c. Menganalisis kasus d. Membantu untuk menerapkan bagi dirinya sendiri apa yang diharapkan dan kemudian membantu menentukan pilihan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
  • 10. Fase pembukaan • Fase ini berfokus pada pengembangan hubungan antarpribadi (working relationship) yang baik, yang memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah dalam wawancara konseling. • Hal- hal yang dilakukan konselor: a.Membangun hubungan pribadi antara konselor dan konseli b.Menyambut kedatangan konseli dengan sikap ramah. c.Mengajak berbasa – basi sebentar. d.Menjelaskan kekhususan dari wawancara konseling. e.Mempersilahkan konseli untuk mengemukakan hal yang ingin dibicarakan.
  • 11. Fase Penjelasan Masalah • Pada fase ini, konseli mengemukakan hal yang ingin dibicarakan dengan konselor, sambil mengutarakan sejumlah pikiran dan perasaan. • Hal yang perlu dilakukan konselor: a.Menerima ungkapan konseli apa adanya serta mendengarkan dengan penuh perhatian. b.Menentukan jenis masalah dan pendekatan konseling yang sebaiknya diambil.
  • 12. Fase Penggalian Masalah • Fase ini dapat disebut sebagai analisis kasus. • Karena dalam proses kedua, konseling belum menyajikan gambaran lengkap mengenai kedudukan massalah, diperlukan penjelasan, ungkapan, pikiran, perasaan yang lebih mendetail dan mendalam supaya kedudukan masalah menjadi lebih jelas. • Hal yang perlu dilakukan konselor adalah menganalisis kasus dan menentukan pendekatan konseling seperti apa yang harus diterapkan terhadap masalah konseli.
  • 13. Fase Penyelesaian Masalah • Berdasarkan apa yang telah digali dalam fase analisa kasus, konselor dan konseli membahas bagaimana persoalan dapat diatasi. • Hal yang perlu dilakukan konselor adalah berusaha agar dalam diri konseli terdapat perubahan dalam sikap dan pandangan, juga merencanakan tindakan konkret untuk dilaksanakan sesudah proses konseling selesai.
  • 14. Fase Penutup • Bilamana konseli telah merasa mantap tentang penyelesaian masalah yang ditemukan bersama dengan konselor, maka proses konseling berakhir. • Biasanya konselor mengambil inisiatif dalam memulai proses penutup ini yaitu: a. Memberikan ringkasan jalannya pembicaraan b. Menegaskan kembali ketentuan atau putusan yang diambil c.Memberikan semangat d.Menawarkan bantuan jika kelak timbul persoalan baru e.Berpisah dengan konseli.
  • 15. Hakekat Referral • Referral: pengiriman konseli kepada ahli lain di dalam atau di luar lingkungan sekolah, yang berwenang memberikan pelayanan yang tidak dapat diberikan oleh konselor sendiri. • Pengiriman itu tidak hanya dibatasi pada kasus krisis, tetapi menyangkut semua kasus yang membutuhkan khusus di luar wewenang dan bidang keahlian konselor sendiri.
  • 16. Penanganan Kasus untuk Keperluan Referral 1. Bila konselor berpendapat bahwa konseli sebaiknya dihubungkan dengan ahli lain untuk mendapatkan pelayanan khusus, harus dijelaskan kepada konseli apa sebabnya berpendapat demikian. Bila konseli menerima usulan, konselor menawarkan jasanya untuk mengatur pengiriman. Bila menolak, konselor harus mempertimbangkan pemberitahuan persoalan kepada orang lain yang mempunyai wewenang pedagogis terhadap konseli.
  • 17. 2. Bila akan dilakukan referral, maka harus menerapkan: • cara mendapatkan persetujuan dari orang tua • cara menghubungkan konseli dengan ahli yang bersangkutan • konselor yang bersangkutan membina kontak lebih lanjut dengan tenaga ahli tersebut.
  • 18. KESIMPULAN • Model pelaksanaan konseling ada 5, yaitu model Trait Factor Counseling, model pelaksanaan Konseling Behavioristik, model pelaksanaan Rational-Emotive Therapy, model pelaksanaan Konseling untuk Penyesuaian Diri, model pelaksaanaan Konseling untuk Membuat Pilihan. • Dalam konseling ada beberapa fase yang diterapkan dalam menangani sebuah kasus. Fase tersebut adalah fase pembukaan, fase penjelasan masalah, fase penggalian masalah, fase penyelesaian masalah, dan fase penutup. • Referral: pengiriman konseli kepada ahli lain di dalam atau di luar lingkungan sekolah, yang berwenang memberikan pelayanan yang tidak dapat diberikan oleh konselor sendiri.
  • 19. Daftar Pustaka • Winkel, WS dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi • Eukaristia. 2011. Wawancara Konseling. Dalam file:///I:/kuliah/EUKARISTIA%20VICTORIQUE% 20%20WAWANCARA%20KONSELING.htm. Diunduh tanggal 06 Mei 2014