SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
TUGAS
URGENSI DARI PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling
semester empat)
Di Susun Oleh :
Yunita Sari
NIM 1202783
Program Studi Perpustakaan dan Informasi
Jurusan Kurikulum Teknologi dan Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan rangkuman ini. rangkuman dengan judul “URGENSI
DARI PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING”, diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas pada Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling 2014.
Penulis menyadari bahwa rangkuman ini belum dapat dikatakan sempurna, karena
didalamnya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun. Dan penulis berharap semoga
rangkuman ini dapat bermanfaat bagi yang membaca atau yang mempelajarinya.
Bandung, 13 Februari 2014
i
URGENSI DARI PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Pertama-tama penulis akan menyampaikan sebab dan musabab terlebih dahulu
mengapa lahir yang disebut sebagai Bimbingan dan Konseling di sekolah. Sekolah
merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki kewajiban sekaligus tujuan yakni
memberi pendidikan sehingga para siswa disekolah mampu memunculkan prestasi sesuai
dengan minat bakat, dan tallent yang mereka miliki. Namun pada kenyataan yang terjadi,
tidak semua siswa disekolah mampu meraih prestasi dalam dunia pendidikan mereka, seperti
lazim terjadi disekolah, selalu ada siswa yang cerdas dalam arti mampu dalam segi
intelektualnya dan ada siswa yang tergolong kurang mampu dalam segi intelektualnya. Untuk
para siswa yang tergolong kurang mampu dalam segi intelektualnya ini, bukan berarti
sekolah harus meninggalkan atau mendiamkannya begitu saja, meski tak jarang terjadi kasus
tinggal kelas, namun bukan itu makna dari meninggalkan disini, melainkan tidak
memperdulikannya, apapun yang terjadi biarlah terjadi. Sekolah tidak boleh bersikap
demikian, karena ketidak mampuan atau kelemahan siswa dalam memunculkan prestasinya
kesalahan sepenuhnya tidak selalu pada siswa yang notabennya bersifat malas, melainkan
bisa saja terdapat hal-hal tertentu yang harus mereka hadapai dalam masalah yang dapat
mengganggu tumbuh kembang daya pikirnya sehingga menyebabkan terjadinya kelemahan
atau kurangnya semangat dalam menjalankan proses pendidikan. Dengan adanya hal tersebut,
maka melalui Bimbingan dan Konseling lah sekolah mengetahui informasi-informasi
berkaitan hal tersebut sekaligus memberi penanganan bentuk dari respon terhadap hal
tersebut.
A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan seseorang, baik wanita maupun wanita,
yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang
memadai kepada seseorang individu dari semua usia untuk membantunya mengatur
kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, dan menanggung bebannya sendiri (Crow &
Crow, 1960: 14).
Unsur-unsur pokok sekaligus sebagai kata kunci untuk mempermudah pengertian dari
bimbingan menurut Prayitno (1987: 36) sebagai beriku :
B = Bantuan
I = Individu
M = Mandiri
B = Bahan
I = Interaksi
N = Nasihat
G = Gagasan
A = Alat
N = Norma
Dari serangkaian unsur yang juga berperan sebagai kata kunci dalam merumuskan
pengertian dari bimbingan, maka didapatlah pengertian bimbingan sebagai berikut:
Bimbingan adalah proses pemberia bantuan kepada individu agar ia dapat
mandiri, dengan menggunakan bahan, berupa interaksi, nasehat, gagasan, dan asuhan
yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku.
Konseling
Bahasa latin mengemukakan konseling sebagai “counsilium” yang memiliki
arti “dengan” atau “bersama”. Seperti halnya pada bimbingan, beberapa ahli juga
telah mengemukakan pengertian dari konseling, yakni sebagai berikut :
Konseling adalah proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan seseorang dengan
seseorang antara individu yang berkesulitan karena masalah-masalah yang tidak dapat
diatasinya sendiri dengan seorang pekerja yang karena latihan dan pengalaman yang
dimilikinya mampu membantu orang lain memperoleh pemecahan-pemecahan
berbagai jenis masalah pribadi (Milton E. Hann and Malcolm S.O Maclean, dalam
Shertzer and Stone, 1974: 18)
Konseling adalah interaksi yang (a) terjadi antara dua individu yang masing-masing
disebut konselor dan klien; (b) diadakan dalam suasana profesional; (c) diciptakan
dan dikembangkan sebagai alat untuk memudahkan perubahan-perubahan dalam
tingkah laku klien (Pepinsky and Pepinsky, dalam Brice and shertzer).
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa kesamaan dan beberapa perbedaan,
kendati demikian bimbingan dan konseling tetaplah satu kesatuan yang saling
bersingkronisasi, mengapa demikian, karena konseling merupakan pengkerucutan dari
bimbingan yang dapat dikatakan pula sebgai suatu keintensifan dari bimbingan,
dengan kata lain konseling merupakan jantung dari bimbingan dimana jika menjadi
hal yang terpisah maka tujuan-tujuan baik utama, umum, maupun khusus tidak akan
mengalami kemaksimalan dalam pencapaiannya.
Berikut merupakan tabel dari persamaan dan perbedaan bimbingan dan konseling :
BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan lebih banyak
bersangkut paut dengan
usaha pemberian informasi
dan kegiatan pengumpulan
data tentang siswa
Konseling merupakan
bantuan yang dilakukan
dalam pertemuan tatap
muka antara dua orang
manusia yaitu antara
konselor dan klien.
Bimbingan dapat dilakukan
oleh orang tua, guru, wali
kelas,kepala sekolah, dan
orang dewasa lainnya
kepada individu
Konseling hanya dapat oleh
tenaga-tenaga yang telah
terdidik dan terlatih.
Sama-sama berusaha untuk memandirikan individu,
sama- sama diterapkan dalam program persekolahan, dan
sama-sama mekikuti norma-norma yang berlaku
dilingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu
diselenggarakan.
C. TUJUAN BIMBINGAN DAN KOSELING
Tujuan utama bimbingan adalah untuk mengembangkan setiap individu sesuai dengan
kemampuannya (Jones, dalam Djumhur dan M. Surya 1975: 10).
Tujuan Umum
Secara umum atau garis besarnya tujuan bimbingan dan konseling adalah setelah para
siswa mendapat layanan bimbingan dan konseling diharapkan mereka para siswa
mampu memaksimalkan potensi dan prestasinya di bidang tertentu sesuai dengan
bakat, kemampuan, dan kecakapan serta nilai-nilai yang mereka miliki, hal ini
dirumuskan berdasarkan dengan fakta-fakta yang ada berkaitan dengan diri para siswa
disekolah.
Tujuan Khusus
a. Memahami dirinya dengan baik
Dalam hal ini maksudnya adalah seorang siswa setelah mendapat pelayanan
bimbingan dan konseling mampu mengenali dirinya secara keseluruhan, baik
segala kelemahan maupun segala kelebihannya berkaitan dengan minat, bakat,
kemampuan, sikap, dan perasaan yang dimilikinya.
b. Memahami lingkungannya dengan baik
Maksud dari tujuan ini adalah, siswa mampu memahami kondisi lingkungan
dalam segala aspek lingkungan di kehidupannya, baik lingkungan pendidikan,
lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial.
c. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana
Hal ini terbentuk dari kemampuan individu dalam memahami dirinya sendiri serta
dikaitkan dengan kondisi lingkungan yang ada sehingga ia mampu mengambil
keputusan bagi kelangsungan dirinya sendiri.
d. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan bimbingaan konseling adalah agar siswa mampu mengatasi masalah-
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, berbekal dari mampu memahami
diri sendiri, mampu memahami lingkungan, serta mampu mengambil keputusan
yang bijaksana, maka tujuan ini akan tercapai, sehingga muncul ciri mandiri pada
seorang siswa sebagai ciri sosok mandiri.
D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
Secara umum bimbingan dan konseling memiliki empat fungsi, yakni sebagai berikut
:
1. Fungsi pemahaman
Fungsi ini merujuk kepada siapa yang akan diberi pelayanan bimbingan dan
konseling, bagaimana karakter siswa tersebut, dan hal-hal yang harus kita ketahui
mengenai siswa tersebut, dimana kesemua hal tersebut dapat kita peroleh melalui
data-data siswa yang ada disekolah, maupun melali komunikasi.
2. Fungsi pencegahan
Fungsi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menghambat
proses belajar siswa, sehingga akan menimbulkan efek-efek buruk bagi
perkembangan kemampuan siswa itu sendiri. penerapan sistem yang telah
direncanakan dapat membantu dalam fungsi ini, adapun melakukan kerja sama,
seperti dengan orang tua, serta pemberian informasi dan kondisi pendidikan yang
sehat dan menunjang.
3. Fungsi pemecahan
Fungsi berperan manakala segala upaya telah dilakukan namun masalah terhadap
siswa tetap saja terjadi, pelaksana atas fungsi ini yakni guru atau staf yang
menangani bagian bimbingan dan konseling, hal ini disesuaikan dengan
kebutuhan kodisi siswa.
4. Fungsi pengembangan
Fungsi ini menggambarkan bahwasannya bimbingan dan konseling tidak hanya
berperan dalam hal penanganan masalah pada siswa melainkan juga sebagai
jembatan penghubung antara siswa dengan bidang yang sesuai dengan bakat,
kemampuan, serta minat setiap siswa, agar siswa dapat memunculkan prestasinya.
Dari berbagai pemaparan diatas, jelaslah bahwasannya mempelajari bimbingan dan
konseling amatlah penting, terutama bagi sekolah-sekolah baik swasta maupun negeri, karena
ini bersangkutan dengan kondisi para siswa secara emosional dan karakter yang akan
menjalankan proses pendidikan yang mana bersifat penting dan wajib sebagai pencerdasan
dan penanaman bibit masa depan yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . (1991). Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

More Related Content

What's hot

MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELINGMAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELINGAlexandria Madinah
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKFiya Aldilla
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingSanti Susanti
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosialrizkyaden
 
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingPujiati Puu
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Ratna Widiastuti
 
BK kepribadian sosial
BK kepribadian sosialBK kepribadian sosial
BK kepribadian sosialriyakhoiriyah
 
Hubungan guru bk & mapel
Hubungan guru bk & mapelHubungan guru bk & mapel
Hubungan guru bk & mapelJuragan Juragan
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKAna Onana
 
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingPeran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingIndah Lestari
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layananUnnes
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahNurul Khotimah
 
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah devi kumala sari
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALNur Arifaizal Basri
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingiskawia
 

What's hot (20)

MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELINGMAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP  BIMBINGAN KONSELING
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BK
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konseling
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
 
BK kepribadian sosial
BK kepribadian sosialBK kepribadian sosial
BK kepribadian sosial
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Hubungan guru bk & mapel
Hubungan guru bk & mapelHubungan guru bk & mapel
Hubungan guru bk & mapel
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BK
 
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
 
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingPeran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
 
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konseling
 

Similar to Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling

Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakattuti Oktaviani
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]HERI YANTO
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konselingBoyolali
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajayaAdymaz
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konselinghusnulks
 
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docxMAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docxChankDul
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingDede Kurnia
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konselingkelompok4
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranRosida Marasabessy
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluankhosiun
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahSuTedjo Tee
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxZukét Printing
 

Similar to Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling (20)

Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docxMAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
 
Bimbingan Konsling
Bimbingan KonslingBimbingan Konsling
Bimbingan Konsling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
 
Perawisnawati27
Perawisnawati27Perawisnawati27
Perawisnawati27
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolah
 
Fungsi BK.pptx
Fungsi BK.pptxFungsi BK.pptx
Fungsi BK.pptx
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Bk t01 yunita sari_1202783_pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling

  • 1. TUGAS URGENSI DARI PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING (diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling semester empat) Di Susun Oleh : Yunita Sari NIM 1202783 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum Teknologi dan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Bismillahirohmanirrohim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rangkuman ini. rangkuman dengan judul “URGENSI DARI PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING”, diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling 2014. Penulis menyadari bahwa rangkuman ini belum dapat dikatakan sempurna, karena didalamnya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun. Dan penulis berharap semoga rangkuman ini dapat bermanfaat bagi yang membaca atau yang mempelajarinya. Bandung, 13 Februari 2014 i
  • 3. URGENSI DARI PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING Pertama-tama penulis akan menyampaikan sebab dan musabab terlebih dahulu mengapa lahir yang disebut sebagai Bimbingan dan Konseling di sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki kewajiban sekaligus tujuan yakni memberi pendidikan sehingga para siswa disekolah mampu memunculkan prestasi sesuai dengan minat bakat, dan tallent yang mereka miliki. Namun pada kenyataan yang terjadi, tidak semua siswa disekolah mampu meraih prestasi dalam dunia pendidikan mereka, seperti lazim terjadi disekolah, selalu ada siswa yang cerdas dalam arti mampu dalam segi intelektualnya dan ada siswa yang tergolong kurang mampu dalam segi intelektualnya. Untuk para siswa yang tergolong kurang mampu dalam segi intelektualnya ini, bukan berarti sekolah harus meninggalkan atau mendiamkannya begitu saja, meski tak jarang terjadi kasus tinggal kelas, namun bukan itu makna dari meninggalkan disini, melainkan tidak memperdulikannya, apapun yang terjadi biarlah terjadi. Sekolah tidak boleh bersikap demikian, karena ketidak mampuan atau kelemahan siswa dalam memunculkan prestasinya kesalahan sepenuhnya tidak selalu pada siswa yang notabennya bersifat malas, melainkan bisa saja terdapat hal-hal tertentu yang harus mereka hadapai dalam masalah yang dapat mengganggu tumbuh kembang daya pikirnya sehingga menyebabkan terjadinya kelemahan atau kurangnya semangat dalam menjalankan proses pendidikan. Dengan adanya hal tersebut, maka melalui Bimbingan dan Konseling lah sekolah mengetahui informasi-informasi berkaitan hal tersebut sekaligus memberi penanganan bentuk dari respon terhadap hal tersebut. A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Bimbingan Bimbingan adalah bantuan yang diberikan seseorang, baik wanita maupun wanita, yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seseorang individu dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, dan menanggung bebannya sendiri (Crow & Crow, 1960: 14). Unsur-unsur pokok sekaligus sebagai kata kunci untuk mempermudah pengertian dari bimbingan menurut Prayitno (1987: 36) sebagai beriku : B = Bantuan
  • 4. I = Individu M = Mandiri B = Bahan I = Interaksi N = Nasihat G = Gagasan A = Alat N = Norma Dari serangkaian unsur yang juga berperan sebagai kata kunci dalam merumuskan pengertian dari bimbingan, maka didapatlah pengertian bimbingan sebagai berikut: Bimbingan adalah proses pemberia bantuan kepada individu agar ia dapat mandiri, dengan menggunakan bahan, berupa interaksi, nasehat, gagasan, dan asuhan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku. Konseling Bahasa latin mengemukakan konseling sebagai “counsilium” yang memiliki arti “dengan” atau “bersama”. Seperti halnya pada bimbingan, beberapa ahli juga telah mengemukakan pengertian dari konseling, yakni sebagai berikut : Konseling adalah proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan seseorang dengan seseorang antara individu yang berkesulitan karena masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri dengan seorang pekerja yang karena latihan dan pengalaman yang dimilikinya mampu membantu orang lain memperoleh pemecahan-pemecahan berbagai jenis masalah pribadi (Milton E. Hann and Malcolm S.O Maclean, dalam Shertzer and Stone, 1974: 18) Konseling adalah interaksi yang (a) terjadi antara dua individu yang masing-masing disebut konselor dan klien; (b) diadakan dalam suasana profesional; (c) diciptakan dan dikembangkan sebagai alat untuk memudahkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien (Pepinsky and Pepinsky, dalam Brice and shertzer).
  • 5. B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA BIMBINGAN DAN KONSELING Bimbingan dan konseling memiliki beberapa kesamaan dan beberapa perbedaan, kendati demikian bimbingan dan konseling tetaplah satu kesatuan yang saling bersingkronisasi, mengapa demikian, karena konseling merupakan pengkerucutan dari bimbingan yang dapat dikatakan pula sebgai suatu keintensifan dari bimbingan, dengan kata lain konseling merupakan jantung dari bimbingan dimana jika menjadi hal yang terpisah maka tujuan-tujuan baik utama, umum, maupun khusus tidak akan mengalami kemaksimalan dalam pencapaiannya. Berikut merupakan tabel dari persamaan dan perbedaan bimbingan dan konseling : BIMBINGAN KONSELING Bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa Konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien. Bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas,kepala sekolah, dan orang dewasa lainnya kepada individu Konseling hanya dapat oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, sama- sama diterapkan dalam program persekolahan, dan sama-sama mekikuti norma-norma yang berlaku dilingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan. C. TUJUAN BIMBINGAN DAN KOSELING Tujuan utama bimbingan adalah untuk mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya (Jones, dalam Djumhur dan M. Surya 1975: 10). Tujuan Umum
  • 6. Secara umum atau garis besarnya tujuan bimbingan dan konseling adalah setelah para siswa mendapat layanan bimbingan dan konseling diharapkan mereka para siswa mampu memaksimalkan potensi dan prestasinya di bidang tertentu sesuai dengan bakat, kemampuan, dan kecakapan serta nilai-nilai yang mereka miliki, hal ini dirumuskan berdasarkan dengan fakta-fakta yang ada berkaitan dengan diri para siswa disekolah. Tujuan Khusus a. Memahami dirinya dengan baik Dalam hal ini maksudnya adalah seorang siswa setelah mendapat pelayanan bimbingan dan konseling mampu mengenali dirinya secara keseluruhan, baik segala kelemahan maupun segala kelebihannya berkaitan dengan minat, bakat, kemampuan, sikap, dan perasaan yang dimilikinya. b. Memahami lingkungannya dengan baik Maksud dari tujuan ini adalah, siswa mampu memahami kondisi lingkungan dalam segala aspek lingkungan di kehidupannya, baik lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial. c. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana Hal ini terbentuk dari kemampuan individu dalam memahami dirinya sendiri serta dikaitkan dengan kondisi lingkungan yang ada sehingga ia mampu mengambil keputusan bagi kelangsungan dirinya sendiri. d. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari Tujuan bimbingaan konseling adalah agar siswa mampu mengatasi masalah- masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, berbekal dari mampu memahami diri sendiri, mampu memahami lingkungan, serta mampu mengambil keputusan yang bijaksana, maka tujuan ini akan tercapai, sehingga muncul ciri mandiri pada seorang siswa sebagai ciri sosok mandiri. D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
  • 7. Secara umum bimbingan dan konseling memiliki empat fungsi, yakni sebagai berikut : 1. Fungsi pemahaman Fungsi ini merujuk kepada siapa yang akan diberi pelayanan bimbingan dan konseling, bagaimana karakter siswa tersebut, dan hal-hal yang harus kita ketahui mengenai siswa tersebut, dimana kesemua hal tersebut dapat kita peroleh melalui data-data siswa yang ada disekolah, maupun melali komunikasi. 2. Fungsi pencegahan Fungsi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menghambat proses belajar siswa, sehingga akan menimbulkan efek-efek buruk bagi perkembangan kemampuan siswa itu sendiri. penerapan sistem yang telah direncanakan dapat membantu dalam fungsi ini, adapun melakukan kerja sama, seperti dengan orang tua, serta pemberian informasi dan kondisi pendidikan yang sehat dan menunjang. 3. Fungsi pemecahan Fungsi berperan manakala segala upaya telah dilakukan namun masalah terhadap siswa tetap saja terjadi, pelaksana atas fungsi ini yakni guru atau staf yang menangani bagian bimbingan dan konseling, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan kodisi siswa. 4. Fungsi pengembangan Fungsi ini menggambarkan bahwasannya bimbingan dan konseling tidak hanya berperan dalam hal penanganan masalah pada siswa melainkan juga sebagai jembatan penghubung antara siswa dengan bidang yang sesuai dengan bakat, kemampuan, serta minat setiap siswa, agar siswa dapat memunculkan prestasinya. Dari berbagai pemaparan diatas, jelaslah bahwasannya mempelajari bimbingan dan konseling amatlah penting, terutama bagi sekolah-sekolah baik swasta maupun negeri, karena ini bersangkutan dengan kondisi para siswa secara emosional dan karakter yang akan menjalankan proses pendidikan yang mana bersifat penting dan wajib sebagai pencerdasan dan penanaman bibit masa depan yang lebih baik.
  • 8. Daftar Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . (1991). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.