berkas presentasi PowerPoint ini dibuat oleh Henky Yoga Ari Pratama, kelas 11 MIA 8 dari SMA Negeri 1 Metro. berkas ini dibuat untuk disajikan di kelas Biologi.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
1. Hal yang membedakan manusia dengan batu :v
Sistem Gerak
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
3. ...pola koordinasi fisiologis yang
sangat kompleks antara sistem
rangka, sistem otot dan sistem saraf.
Gerakan adalah...
4. Sistem gerak
Sistem
Gerak
Rangka
tubuh
Tulang
Sendi
Otot
rangka
Sistem gerak sendiri
didukung oleh adanya
rangka penyusun tubuh,
tulang, sendi, dan otot
rangka. Dengan koordinasi
yang baik, semua
pendukung sistem gerak
tersebut akan dapat
bekerja semaksimal
mungkin sehingga gerakan
dapat terjadi dengan
lancar.
Klik pada salah satu
pendukung sistem gerak
pada bagan di samping
untuk penjelasan lebih lanjut.
5. Gangguan
Gangguan
Tulang
Fraktur
Gangguan tulang belakang
Gangguan fisiologis tulang
Sendi
Terkilir/keseleo
Dislokasi
Osteoartritis
Ankilosis
Urai sendi
Artritis
Otot
Hipertrofi
Atrofi
Distrofi
Tetanus
Kram
Miastenia gravis
Otot robek
Otot terkilir
Namun, tak jarang
sistem gerak
mengalami berbagai
gangguan, baik
gangguan pada tulang,
sendi ataupun otot.
Gangguan-gangguan
tersebut
mengakibatkan
ketidaknyamanan
pada tubuh.
Klik pada salah satu
gangguan sistem gerak
pada bagan di samping
untuk penjelasan lebih lanjut.
11. Rangka
• Rangka hewan dan manusia ditutupi oleh otot dan
kulit sehingga disebut endoskeleton (rangka dalam).
• Rangka adalah alat gerak pasif yang akan digerakkan
oleh otot.
12. Rangka memiliki kegunaan sebagai berikut.
Penyimpanan
mineral, energi,
dan penghasil
imunologis
Memberi
bentuk tubuh
Melindungi
organ lunak
Penyangga
beban badan
Tempat
melekatnya
otot rangka
Mendukung
adanya
gerakan
Hematopoiesis
13. Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu...
Rangka
aksial
Rangka
apendikuler
15. Rangka aksial adalah...
Rangkaaksial
Tulang tengkorak
Tulang telinga dalam
dan tulang hioid
Tulang belakang
Tulang dada dan
tulang rusuk
...rangka pada sumbu tubuh, memiliki 80
buah tulang yang meliputi tulang
tengkorak, tulang telinga dalam dan hioid,
tulang belakang, tulang dada, serta tulang
rusuk (iga)
18. Tulang tengkorak dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
tulang kranial dan tulang fasial.
• Tulang kranial membentuk
tempurung kepala.
• Tulang fasial memberi
bentuk mata, hidung, pipi
dan rahang.
19. Tulang-tulang tengkorak yang bersambungan dan tidak
dapat digerakkan disebut sutura.
Bagian tepi dari masing-masing tulang
bergerigi seperti gergaji yang
berimpitan.
Sutura
serrata
Bagian tepi dari masing-masing tulang
menipis dan saling menutupi.
Sutura
skuamosa
Bagian tepi dari masing-masing tulang
berbentuk lurus.
Sutura
harmoniana
23. Tulang belakang
• Tersusun dari 26 ruas yang masing-masing dihubungkan
oleh cakram tulang rawan fibrosa yang memungkinkan
tulang untuk tegak dan membungkuk dan menahan
guncangan ketika menggerakkan badan, misalnya saat
berlari dan melompat.
• Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk
lengkung vertikal, yaitu bagian leher melengkung ke
depan, bagian toraks (punggung) melengkung ke
belakang, bagian lumbar (pinggang) melengkung ke
depan, dan bagian pelvis (panggul) melengkung ke
belakang.
24. Tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut.
• kepala dan bagian tubuh
lainnya.Menopang
• organ dalam tubuh.Melindungi
• melekatnya tulang rusuk.
Menjadi
tempat
• sikap tubuh.Menentukan
25. Tabel keterangan jumlah ruas tulang belakang.
Nama ruas Nama lain Nama sebutan Jumlah ruas
Serviks Tulang leher C1-C7 7
Toraks
Tulang
punggung
T1-T12 12
Lumbar
Tulang
pinggang
L1-L5 5
Sakral
Tulang
kelangkang
S1-S5
1
(pada bayi ada
5, tetapi saat
dewasa berfusi
menjadi satu)
Koksigis Tulang ekor - 1
Jumlah 26
28. Struktur tulang
Periosteum
Tulang kompak
Tulang spons
Endosteum
Sumsum tulang
Tulang terdiri atas
lapisan-lapisan yang
jika disebutkan dari
arah luar ke dalam,
yaitu periosteum,
tulang kompak,
tulang spons,
endosteum, dan
sumsum tulang.
29. Periosteum
• Mengandung pembuluh darah dan serat Sharpey.
• Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot
rangka, memberikan nutrisi untuk pertumbuhan
tulang dan memperbaiki jaringan tulang yang telah
rusak.
30. Tulang kompak
• Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit
berongga dan sangat kuat.
• Mengandung banyak zat kapur kalsium fosfat dan
kalsium karbonat. Pada bayi dan anak-anak banyak
mengandung serat sehingga bersifat lebih lentur.
• Banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang
tangan.
31. Tulang spons
• Lapisan yang teksturnya berongga dan berisi
sumsum merah.
• Tersusun oleh trabekula-trabekula berupa kisi-kisi
tipis tulang.
33. Sumsum tulang
• Lapisan paling dalam yang berbentuk jéli.
• Berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah merah,
darah putih, dan keping darah.
34. ●
• Pada tulang panjang terdapat
bagian yang disebut diafisis
(batang) dan epifisis (ujung tulang
yang membesar).
– Diafisis tersusun dari tulang
kompak berbentuk silinder tebal
yang berisi sumsum.
– Epifisis tersusun dari tulang
spons yang diselubungi oleh
tulang kompak dan dilapisi
tulang rawan persendian
(hialin).
• Ujung permukaan tulang
persendian dilumasi oleh
cairan sinovial dari rongga
persendian.
• Di antara epifisis terdapat
cakram epifisis.
• Cakram epifisis merupakan
bagian tulang yang
memiliki kemampuan
untuk tumbuh.
36. Tulang pipa
• Berbentuk silindris
panjang, memiliki bagian
epifisis, diafisis, metafisis
dan cakra epifisis.
• Berfungsi untuk menahan
berat tubuh dan
membantu pergerakan.
• Tulang pangkal lengan
(humerus)
• Tulang hasta (ulna)
• Tulang pengumpil (radius)
• Tulang paha (femur)
• Tulang kering (tibia)
• Tulang betis (fibula)
37. Tulang pendek
• Berukuran pendek dan
berbentuk kubus, serta
tersusun dari tulang spons
dan lapisan tipis tulang
kompak.
• Ditemukan berkelompok
untuk memberikan
kekuatan dan kekompakan
pada area yang
pergerakannya terbatas.
• Tulang pergelangan tangan
(karpal)
• Tulang pergelangan kaki
(tarsal)
38. Tulang pipih
• Berbentuk lempengan dari
tulang kompak dan tulang
spons yang berisi sumsum.
• Berfungsi memperluas
permukaan untuk
perlekatan otot dan
memberikan perlindungan
• Tulang tengkorak
• Tulang rusuk
• Tulang dada
39. Tulang tidak beraturan
• Bentuknya tidak beraturan.
• Tersusun dari tulang spons
dan lapisan tipis tulang
kompak.
• Tulang belakang
40. Tulang sesamoid
• Berukuran kecil bulat yang
terdapat pada formasi
persendian.
• Bersambungan dengan
tulang rawan, ligamen atau
tulang lainnya.
• Tulang tempurung lutut
(patela)
42. • Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
• Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi
intramembran dan osifikasi endokondrium
(intrakartilago).
43. Osifikasi intramembran
• Proses pembentukan
tulang secara langsung
(osifikasi primer), dengan
cara mengganti jaringan
penyambung padat
dengan simpanan garam-
garam kalsium untuk
membentuk tulang.
• Pembentukan tulang
dengan cara tersebut tidak
akan terulang lagi.
• Osifikasi primer banyak
terjadi pada tulang pipih
penyusun tengkorak.
• Berlangsung pada minggu
ke-8 masa kehidupan
janin.
44. Osifikasi endokondium (intrakartilago)
• Proses ketika tulang rawan
digantikan oleh tulang
keras.
• Terjadi pada tulang pipa,
menyebabkan tulang
tumbuh menjadi semakin
panjang.
• Proses osifikasi dimulai
sejak perkembangan
embrio tetapi beberapa
tulang pendek memulai
proses osifikasinya setelah
kelahiran.
• Seluruh tulang rawan pada
anak-anak akan digantikan
oleh tulang keras hingga
berusia 18-25 tahun.
46. Faktor herediter
• Tinggi badan anak secara umum akan mengikuti
tinggi badan orang tua.
Faktor nutrisi
• Suplai bahan makanan yang mengandung kalsium,
fosfat, protein, vitamin A, dan vitamin D.
Faktor endoktrin
• Hormon paratiroid (PTH) yang bekerja dalam
mememlihara kadar kalsium dalam darah.
• Hormon tirokalsitonin yang bekerja dalam
menghambat resorpsi tulang.
• Hormon pertumbuhan somatotropin (STH) yang
bekerja mengendalikan pertumbuhan tulang
terutama pemanjangan tulang pipa.
• Hormon tiroksin yang mengendalikan
pertumbuhan, peremajaan dan pematangan
tulang.
• Hormon kelamin.
Faktor sistem
saraf
• Gangguan sistem saraf dapat menghalangi
pertumbuhan tulang.
50. Merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah
pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu
mengembalikan tulang pada posisi asalnya setelah melakukan
pergerakan.
Ligamen
Struktur tipis tapi kuat di dalam sendi yang berperan untuk menahan ligamen. Kapsul sendi
terdiri atas dua lapisan, yaitu kapsul sinovial dan kapsul fibrosa.
•Kapsul sinovial merupakan jaringan fibrokolagen agak lunak yang tidak memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah.
Kapsul sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial sendi dan membantu penyerapan makanan ke tulang rawan sendi.
•Kapsul fibrosa, berupa jaringan fibrosa yang keras serta memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul fibrosa
berfungsi memelihara posisi dan stabilitas sendi, serta memelihara regenerasi kapsul sendi.
Kapsul
sendi
Cairan pelumas sehingga gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak
menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Minyak sinovial mengandung
berbagai jenis nutrisi serta campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon
dioksida.
Cairan
sinovial
Terdapat di bagian ujung tulang; berwarna agak
bening, kebiruan, dan mengilap; berfungsi sebagai
bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak.
Tulang
rawan hialin
Kantong tertutup yang dilapisi membran
sinovial, terletak di luar rongga sendi.
Bursa
52. Jenis persendian berdasarkan struktur dan gerakannya.
Berdasarkanstrukturnya
Persendian fibrosa
• Persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan
diperkokoh oleh jaringan ikat
fibrosa.
Persendian kartilago
• Persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan
diperkokoh oleh jaringan
kartilago (tulang rawan).
Persendian sinovial
• Persendian yang memiliki
rongga sendi dan diperkokoh
oleh jaringan ikat ligamen dan
kapsul sendi.
Berdasarkan
gerakannya
Sendi mati
(sinartrosis)
Sinartrosis sinfibrosis
Sinartrosis sinkonrosis
Sendi
amfiartrosis
Simfisis
Sindemosis
Gomposis
Sendi
sinovial
(diartrosis)
Sendi engsel
Sendi peluru
Sendi pelana
Sendi putar
Sendi luncur/geser
Sendi kondiloid
54. ...otot yang melekat pada tulang dan
dapat bergerak secara aktif untuk
menggerakkan tulang.
Otot rangka adalah...
55. Fungsi otot rangka adalah sebagai berikut.
Otot menggerakkan tulang untuk melakukan
gerakan.
Pergerakan
Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh dari gaya gravitasi
bumi saat berada dalam keadaan berdiri atau
duduk.
Menopang
tubuh
Metabolisme kontraksi otot dapat
menghasilkan panas untuk mempertahankan
suhu normal tubuh.
Menghasilkan
panas
56. Otot rangka memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
Kontraktilitas
• Serabut otot dapat berkontraksi dan
meregang. Dalam keadaan istirahat, keadaan
otot tidak benar-benar kendur, tetapi
mempunyai ketegangan sedikit yang disebut
tonus. Tonus pada masing-masing orang
berbeda, bergantung pada umur, jenis kelamin,
dan keadaan tubuh.
Eksitabilitas
• Serabut otot akan menanggapi dengan kuat
jika dirangsang oleh impuls saraf.
Ekstensibilitas
• Serabut otot memiliki kemampuan meregang
melebihi panjang otot saat relaksasi.
Elastisitas
• Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula
setelah berkontraksi atau meregang.
60. Gangguan tulang belakang
Bentuk tulang belakang melengkung ke
belakang.
Kifosis
Tulang belakang bagian lumbar
melengkung ke arah dalam tubuh atau
ke depan.
Lordosis
Tulang belakang melengkung ke
samping kiri atau ke samping kanan.
Skoliosis
Kelainan pada tulang belakang bagian
leher yang menyebabkan kepala
berubah ke arah kiri atau ke kanan.
Sublubrikasi
Akibat dari
distrofi otot,
sindrom Marfan,
sindrom Down,
sikap tubuh yang
buruk atau
penyakit lainnya.
63. • Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi di
bidang sistem gerak pun berkembang.
Perkembangan teknologi di bidang kesehatan atau
kedokteran untuk mengatasi kerusakan, gangguan
dan kelainan sistem gerak antara lain sebagai
berikut.
65. Teknologi penyembuhan patah tulang
Pemasangan gips
• Bahan kapur yang
diletakkan di sekitar
tulang yang patah.
Pembidaian
• Penempatan benda keras
di sekeliling tulang yang
patah.
Pembedahan internal
• Pembedahan untuk
menempatkan batang logam
atau piringan pada tulang yang
patah.
Penarikan (traksi)
• Penggunaan beban untuk
menahan anggota gerak yang
mengalami pergeseran bentuk
dan mempercepat
penyembuhan.
67. Penyembuhan kanker atau tumor tulang
Penggunaan obat-obatan yang sangat kuat untuk
mencoba membunuh sel kanker, namun
menyebabkan beberapa sel normal ikut mati.
Kemoterapi
Pengobatan kanker dengan menggunakan sinar
radioaktif, seperti sinar X, elektron, sinar gama, atau
partikel lain.
Radioterapi
Bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada
tulang.
• Limb salvage: mengganti tulang yang terkena tumor ganas dengan
cangkok tulang dari pasien lain yang baru saja meninggal dunia.
• Limb ablation: mengamputasi tulang yang terkena tumor ganas.
Operasi
71. Transplantasi sumsum
Transplantasi sumsum, yaitu sumsum
merah dari seseorang ditransplantasikan
kepada orang lain. Dalam hal ini,
diperlukan teknik khusus untuk
memindahkan sumsum dari donor yang
sehat dan menyuntiknya ke pasien tanpa
merusaknya karena kelunakan sumsum.
77. Tangan bionik
Tangan buatan yang
fungsional sehingga dapat
digunakan untuk memegang
benda dan melakukan
gerakan kombinasi tangan,
misalnya mengetik.