SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
Hal yang membedakan manusia dengan batu :v
Sistem Gerak
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Disusun oleh:
KelasXIMIA8
Kelompok 4
Henky Yoga Ari
Pratama
Muhammad Robby
Apriandinata
Putri Amara
Septiani Elvita
Rahma
...pola koordinasi fisiologis yang
sangat kompleks antara sistem
rangka, sistem otot dan sistem saraf.
Gerakan adalah...
Sistem gerak
Sistem
Gerak
Rangka
tubuh
Tulang
Sendi
Otot
rangka
Sistem gerak sendiri
didukung oleh adanya
rangka penyusun tubuh,
tulang, sendi, dan otot
rangka. Dengan koordinasi
yang baik, semua
pendukung sistem gerak
tersebut akan dapat
bekerja semaksimal
mungkin sehingga gerakan
dapat terjadi dengan
lancar.
Klik pada salah satu
pendukung sistem gerak
pada bagan di samping
untuk penjelasan lebih lanjut.
Gangguan
Gangguan
Tulang
Fraktur
Gangguan tulang belakang
Gangguan fisiologis tulang
Sendi
Terkilir/keseleo
Dislokasi
Osteoartritis
Ankilosis
Urai sendi
Artritis
Otot
Hipertrofi
Atrofi
Distrofi
Tetanus
Kram
Miastenia gravis
Otot robek
Otot terkilir
Namun, tak jarang
sistem gerak
mengalami berbagai
gangguan, baik
gangguan pada tulang,
sendi ataupun otot.
Gangguan-gangguan
tersebut
mengakibatkan
ketidaknyamanan
pada tubuh.
Klik pada salah satu
gangguan sistem gerak
pada bagan di samping
untuk penjelasan lebih lanjut.
Teknologi
Penyembuhan
patah tulang
Penyembuhan
tumor/kanker
Penggantian sendi
Transplantasi
sumsum
Penanggulangan
skoliosis
kongenitalis
Implan
Tangan bionik Kaki bionik Kursi roda
Penanggulangan
kaki ‘O’
Viskosuplementasi
Pencangkokan
tulang rawan
Seiring dengan
kemajuan zaman,
teknologi di bidang
sistem gerak pun
berkembang.
Perkembangan teknologi
di bidang kesehatan atau
kedokteran untuk
mengatasi kerusakan,
gangguan dan kelainan
sistem gerak antara lain
sebagai berikut.
Klik pada salah satu
teknologi sistem gerak
pada bagan di samping
untuk penjelasan lebih lanjut.
Rangka tubuh
Sistem Gerak
Rangka
• Rangka hewan dan manusia ditutupi oleh otot dan
kulit sehingga disebut endoskeleton (rangka dalam).
• Rangka adalah alat gerak pasif yang akan digerakkan
oleh otot.
Rangka memiliki kegunaan sebagai berikut.
Penyimpanan
mineral, energi,
dan penghasil
imunologis
Memberi
bentuk tubuh
Melindungi
organ lunak
Penyangga
beban badan
Tempat
melekatnya
otot rangka
Mendukung
adanya
gerakan
Hematopoiesis
Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu...
Rangka
aksial
Rangka
apendikuler
Rangka aksial
(rangka sumbu tubuh)
Rangka aksial adalah...
Rangkaaksial
Tulang tengkorak
Tulang telinga dalam
dan tulang hioid
Tulang belakang
Tulang dada dan
tulang rusuk
...rangka pada sumbu tubuh, memiliki 80
buah tulang yang meliputi tulang
tengkorak, tulang telinga dalam dan hioid,
tulang belakang, tulang dada, serta tulang
rusuk (iga)
TULANG TENGKORAK
Rangka aksial
Tulang tengkorak dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
tulang kranial dan tulang fasial.
• Tulang kranial membentuk
tempurung kepala.
• Tulang fasial memberi
bentuk mata, hidung, pipi
dan rahang.
Tulang-tulang tengkorak yang bersambungan dan tidak
dapat digerakkan disebut sutura.
Bagian tepi dari masing-masing tulang
bergerigi seperti gergaji yang
berimpitan.
Sutura
serrata
Bagian tepi dari masing-masing tulang
menipis dan saling menutupi.
Sutura
skuamosa
Bagian tepi dari masing-masing tulang
berbentuk lurus.
Sutura
harmoniana
TULANG TELINGA DALAM DAN TULANG
HIOID
Sistem Gerak
Bagian tulang
tengkorak
Nama tulang Nama lain Jumlah
Tulang kranial
Frontal Tulang dahi 1
Parietal Tulang ubun-ubun 2
Oksipital Tulang kepala belakang 1
Temopral Tulang samping 2
Sfenoid Tulang baji 1
Emoid Tulang tapis 1
Tulang fasial
Maksila Tulang rahang atas 2
Palatum Tulang langit-langit 2
Zigomatik Tulang pipi 2
Lakrimal Tulang mata 2
Nasal Tulang hidung 2
Septum nasal Tulang sekat rongga hidung 1
Konka nasal Tulang karang hidung 2
Mandibula Tulang rahang bawah 1
Jumlah 22
TULANG BELAKANG
(KOLUMNA VERTEBRA)
Sistem Gerak
Tulang belakang
• Tersusun dari 26 ruas yang masing-masing dihubungkan
oleh cakram tulang rawan fibrosa yang memungkinkan
tulang untuk tegak dan membungkuk dan menahan
guncangan ketika menggerakkan badan, misalnya saat
berlari dan melompat.
• Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk
lengkung vertikal, yaitu bagian leher melengkung ke
depan, bagian toraks (punggung) melengkung ke
belakang, bagian lumbar (pinggang) melengkung ke
depan, dan bagian pelvis (panggul) melengkung ke
belakang.
Tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut.
• kepala dan bagian tubuh
lainnya.Menopang
• organ dalam tubuh.Melindungi
• melekatnya tulang rusuk.
Menjadi
tempat
• sikap tubuh.Menentukan
Tabel keterangan jumlah ruas tulang belakang.
Nama ruas Nama lain Nama sebutan Jumlah ruas
Serviks Tulang leher C1-C7 7
Toraks
Tulang
punggung
T1-T12 12
Lumbar
Tulang
pinggang
L1-L5 5
Sakral
Tulang
kelangkang
S1-S5
1
(pada bayi ada
5, tetapi saat
dewasa berfusi
menjadi satu)
Koksigis Tulang ekor - 1
Jumlah 26
Tulang
Sistem Gerak
STRUKTUR TULANG
Sistem Gerak
Struktur tulang
Periosteum
Tulang kompak
Tulang spons
Endosteum
Sumsum tulang
Tulang terdiri atas
lapisan-lapisan yang
jika disebutkan dari
arah luar ke dalam,
yaitu periosteum,
tulang kompak,
tulang spons,
endosteum, dan
sumsum tulang.
Periosteum
• Mengandung pembuluh darah dan serat Sharpey.
• Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot
rangka, memberikan nutrisi untuk pertumbuhan
tulang dan memperbaiki jaringan tulang yang telah
rusak.
Tulang kompak
• Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit
berongga dan sangat kuat.
• Mengandung banyak zat kapur kalsium fosfat dan
kalsium karbonat. Pada bayi dan anak-anak banyak
mengandung serat sehingga bersifat lebih lentur.
• Banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang
tangan.
Tulang spons
• Lapisan yang teksturnya berongga dan berisi
sumsum merah.
• Tersusun oleh trabekula-trabekula berupa kisi-kisi
tipis tulang.
Endosteum
• Jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga
sumsum.
Sumsum tulang
• Lapisan paling dalam yang berbentuk jéli.
• Berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah merah,
darah putih, dan keping darah.
●
• Pada tulang panjang terdapat
bagian yang disebut diafisis
(batang) dan epifisis (ujung tulang
yang membesar).
– Diafisis tersusun dari tulang
kompak berbentuk silinder tebal
yang berisi sumsum.
– Epifisis tersusun dari tulang
spons yang diselubungi oleh
tulang kompak dan dilapisi
tulang rawan persendian
(hialin).
• Ujung permukaan tulang
persendian dilumasi oleh
cairan sinovial dari rongga
persendian.
• Di antara epifisis terdapat
cakram epifisis.
• Cakram epifisis merupakan
bagian tulang yang
memiliki kemampuan
untuk tumbuh.
BENTUK TULANG
Sistem Gerak
Tulang pipa
• Berbentuk silindris
panjang, memiliki bagian
epifisis, diafisis, metafisis
dan cakra epifisis.
• Berfungsi untuk menahan
berat tubuh dan
membantu pergerakan.
• Tulang pangkal lengan
(humerus)
• Tulang hasta (ulna)
• Tulang pengumpil (radius)
• Tulang paha (femur)
• Tulang kering (tibia)
• Tulang betis (fibula)
Tulang pendek
• Berukuran pendek dan
berbentuk kubus, serta
tersusun dari tulang spons
dan lapisan tipis tulang
kompak.
• Ditemukan berkelompok
untuk memberikan
kekuatan dan kekompakan
pada area yang
pergerakannya terbatas.
• Tulang pergelangan tangan
(karpal)
• Tulang pergelangan kaki
(tarsal)
Tulang pipih
• Berbentuk lempengan dari
tulang kompak dan tulang
spons yang berisi sumsum.
• Berfungsi memperluas
permukaan untuk
perlekatan otot dan
memberikan perlindungan
• Tulang tengkorak
• Tulang rusuk
• Tulang dada
Tulang tidak beraturan
• Bentuknya tidak beraturan.
• Tersusun dari tulang spons
dan lapisan tipis tulang
kompak.
• Tulang belakang
Tulang sesamoid
• Berukuran kecil bulat yang
terdapat pada formasi
persendian.
• Bersambungan dengan
tulang rawan, ligamen atau
tulang lainnya.
• Tulang tempurung lutut
(patela)
PROSES PEMBENTUKAN DAN
PERKEMBANGAN TULANG
Sistem Gerak
• Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
• Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi
intramembran dan osifikasi endokondrium
(intrakartilago).
Osifikasi intramembran
• Proses pembentukan
tulang secara langsung
(osifikasi primer), dengan
cara mengganti jaringan
penyambung padat
dengan simpanan garam-
garam kalsium untuk
membentuk tulang.
• Pembentukan tulang
dengan cara tersebut tidak
akan terulang lagi.
• Osifikasi primer banyak
terjadi pada tulang pipih
penyusun tengkorak.
• Berlangsung pada minggu
ke-8 masa kehidupan
janin.
Osifikasi endokondium (intrakartilago)
• Proses ketika tulang rawan
digantikan oleh tulang
keras.
• Terjadi pada tulang pipa,
menyebabkan tulang
tumbuh menjadi semakin
panjang.
• Proses osifikasi dimulai
sejak perkembangan
embrio tetapi beberapa
tulang pendek memulai
proses osifikasinya setelah
kelahiran.
• Seluruh tulang rawan pada
anak-anak akan digantikan
oleh tulang keras hingga
berusia 18-25 tahun.
FAKTOR PERTUMBUHAN TULANG
Sistem Gerak
Faktor herediter
• Tinggi badan anak secara umum akan mengikuti
tinggi badan orang tua.
Faktor nutrisi
• Suplai bahan makanan yang mengandung kalsium,
fosfat, protein, vitamin A, dan vitamin D.
Faktor endoktrin
• Hormon paratiroid (PTH) yang bekerja dalam
mememlihara kadar kalsium dalam darah.
• Hormon tirokalsitonin yang bekerja dalam
menghambat resorpsi tulang.
• Hormon pertumbuhan somatotropin (STH) yang
bekerja mengendalikan pertumbuhan tulang
terutama pemanjangan tulang pipa.
• Hormon tiroksin yang mengendalikan
pertumbuhan, peremajaan dan pematangan
tulang.
• Hormon kelamin.
Faktor sistem
saraf
• Gangguan sistem saraf dapat menghalangi
pertumbuhan tulang.
Persendian
Sistem Gerak
...hubungan antar dua tulang atau lebih,
baik yang dapat digerakkan maupun yang
tidak dapat digerakkan.
Persendian adalah...
STRUKTUR PERSENDIAN
Sistem Gerak
Merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah
pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu
mengembalikan tulang pada posisi asalnya setelah melakukan
pergerakan.
Ligamen
Struktur tipis tapi kuat di dalam sendi yang berperan untuk menahan ligamen. Kapsul sendi
terdiri atas dua lapisan, yaitu kapsul sinovial dan kapsul fibrosa.
•Kapsul sinovial merupakan jaringan fibrokolagen agak lunak yang tidak memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah.
Kapsul sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial sendi dan membantu penyerapan makanan ke tulang rawan sendi.
•Kapsul fibrosa, berupa jaringan fibrosa yang keras serta memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul fibrosa
berfungsi memelihara posisi dan stabilitas sendi, serta memelihara regenerasi kapsul sendi.
Kapsul
sendi
Cairan pelumas sehingga gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak
menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Minyak sinovial mengandung
berbagai jenis nutrisi serta campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon
dioksida.
Cairan
sinovial
Terdapat di bagian ujung tulang; berwarna agak
bening, kebiruan, dan mengilap; berfungsi sebagai
bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak.
Tulang
rawan hialin
Kantong tertutup yang dilapisi membran
sinovial, terletak di luar rongga sendi.
Bursa
JENIS PERSENDIAN
Sistem Gerak
Jenis persendian berdasarkan struktur dan gerakannya.
Berdasarkanstrukturnya
Persendian fibrosa
• Persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan
diperkokoh oleh jaringan ikat
fibrosa.
Persendian kartilago
• Persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan
diperkokoh oleh jaringan
kartilago (tulang rawan).
Persendian sinovial
• Persendian yang memiliki
rongga sendi dan diperkokoh
oleh jaringan ikat ligamen dan
kapsul sendi.
Berdasarkan
gerakannya
Sendi mati
(sinartrosis)
Sinartrosis sinfibrosis
Sinartrosis sinkonrosis
Sendi
amfiartrosis
Simfisis
Sindemosis
Gomposis
Sendi
sinovial
(diartrosis)
Sendi engsel
Sendi peluru
Sendi pelana
Sendi putar
Sendi luncur/geser
Sendi kondiloid
Otot rangka
Sistem Gerak
...otot yang melekat pada tulang dan
dapat bergerak secara aktif untuk
menggerakkan tulang.
Otot rangka adalah...
Fungsi otot rangka adalah sebagai berikut.
Otot menggerakkan tulang untuk melakukan
gerakan.
Pergerakan
Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh dari gaya gravitasi
bumi saat berada dalam keadaan berdiri atau
duduk.
Menopang
tubuh
Metabolisme kontraksi otot dapat
menghasilkan panas untuk mempertahankan
suhu normal tubuh.
Menghasilkan
panas
Otot rangka memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
Kontraktilitas
• Serabut otot dapat berkontraksi dan
meregang. Dalam keadaan istirahat, keadaan
otot tidak benar-benar kendur, tetapi
mempunyai ketegangan sedikit yang disebut
tonus. Tonus pada masing-masing orang
berbeda, bergantung pada umur, jenis kelamin,
dan keadaan tubuh.
Eksitabilitas
• Serabut otot akan menanggapi dengan kuat
jika dirangsang oleh impuls saraf.
Ekstensibilitas
• Serabut otot memiliki kemampuan meregang
melebihi panjang otot saat relaksasi.
Elastisitas
• Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula
setelah berkontraksi atau meregang.
Gangguan sistem gerak
GANGGUAN PADA TULANG
Sistem Gerak
Fraktur
Fraktur
Simpleks
Kompleks
Avulsi
Patologis
Kompresi
Tergilas
Patah tulang, terjadi ketika
tenaga yang melawan
tulang lebih besar daripada
kekuatan tulang. Jenis dan
parahnya dipengaruhi oleh
usia penderita, kelenturan
tulang, jenis tulang, dan
seberapa besar kekuatan
yang melawan tulang.
Gangguan tulang belakang
Bentuk tulang belakang melengkung ke
belakang.
Kifosis
Tulang belakang bagian lumbar
melengkung ke arah dalam tubuh atau
ke depan.
Lordosis
Tulang belakang melengkung ke
samping kiri atau ke samping kanan.
Skoliosis
Kelainan pada tulang belakang bagian
leher yang menyebabkan kepala
berubah ke arah kiri atau ke kanan.
Sublubrikasi
Akibat dari
distrofi otot,
sindrom Marfan,
sindrom Down,
sikap tubuh yang
buruk atau
penyakit lainnya.
Gangguan fisiologis tulang Osteoporosis
Rakitis
Mikrosefalus
Hidrosefalus
Layu
Antara lain:
Teknologi Sistem Gerak
• Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi di
bidang sistem gerak pun berkembang.
Perkembangan teknologi di bidang kesehatan atau
kedokteran untuk mengatasi kerusakan, gangguan
dan kelainan sistem gerak antara lain sebagai
berikut.
PENYEMBUHAN PATAH TULANG
Sistem Gerak
Teknologi penyembuhan patah tulang
Pemasangan gips
• Bahan kapur yang
diletakkan di sekitar
tulang yang patah.
Pembidaian
• Penempatan benda keras
di sekeliling tulang yang
patah.
Pembedahan internal
• Pembedahan untuk
menempatkan batang logam
atau piringan pada tulang yang
patah.
Penarikan (traksi)
• Penggunaan beban untuk
menahan anggota gerak yang
mengalami pergeseran bentuk
dan mempercepat
penyembuhan.
PENYEMBUHAN KANKER ATAU TUMOR
TULANG
Sistem Gerak
Penyembuhan kanker atau tumor tulang
Penggunaan obat-obatan yang sangat kuat untuk
mencoba membunuh sel kanker, namun
menyebabkan beberapa sel normal ikut mati.
Kemoterapi
Pengobatan kanker dengan menggunakan sinar
radioaktif, seperti sinar X, elektron, sinar gama, atau
partikel lain.
Radioterapi
Bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada
tulang.
• Limb salvage: mengganti tulang yang terkena tumor ganas dengan
cangkok tulang dari pasien lain yang baru saja meninggal dunia.
• Limb ablation: mengamputasi tulang yang terkena tumor ganas.
Operasi
PENGGANTIAN SENDI
Sistem Gerak
Penggantian sendi
Penggantian
sendi
• Penggantian sendi dilakukan dengan
cara pembedahan untuk mengganti
sendi yang rusak dengan logam yang
memungkinkan fisiologi tulang tetap
berjalan normal.
TRANSPLANTASI SUMSUM
Sistem Gerak
Transplantasi sumsum
Transplantasi sumsum, yaitu sumsum
merah dari seseorang ditransplantasikan
kepada orang lain. Dalam hal ini,
diperlukan teknik khusus untuk
memindahkan sumsum dari donor yang
sehat dan menyuntiknya ke pasien tanpa
merusaknya karena kelunakan sumsum.
PENANGGULANGAN SKOLIOSIS
KONGENITALIS
Sistem Gerak
Penanggulangan skoliosis kongenitalis
Pemasangan
penyangga
Pembedahan
Sembuh

IMPLAN
Sistem Gerak
Implan
Pemasangan benda kaku (misalnya
titanium) pada tulang belakang yang
mengalami gangguan.
TANGAN BIONIK
Sistem Gerak
Tangan bionik
Tangan buatan yang
fungsional sehingga dapat
digunakan untuk memegang
benda dan melakukan
gerakan kombinasi tangan,
misalnya mengetik.
KAKI BIONIK
Sistem Gerak
Kaki bionik
Baterai
Chip Bluetooth
Sinyal Motor
Bisa
jalan!
KURSI RODA
Sistem Gerak
PENANGGULANGAN KAKI ‘O’
Sistem Gerak
Penanggulangan kaki ‘O’
Sepatu
khusus
Selalu
dipakai
Normal
deh! 
VISKOSUPLEMENTASI
Sistem Gerak
Viskosuplementasi
Pelumasan
Sendi
Suntikan
Asam
hialuronat
PENCANGKOKAN TULANG RAWAN
Sistem Gerak
Pencangkokan tulang rawan
Tulang
rawan
Sendi
rusak

More Related Content

What's hot (20)

Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Buku Biologi xi bab 3
Buku Biologi xi bab 3Buku Biologi xi bab 3
Buku Biologi xi bab 3
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 
Pengantar anatomi histologi sistem muskuloskeletal
Pengantar anatomi histologi sistem muskuloskeletalPengantar anatomi histologi sistem muskuloskeletal
Pengantar anatomi histologi sistem muskuloskeletal
 
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
 
Sistem Muskuloskeletal
Sistem MuskuloskeletalSistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal
 
Sistem skeletal
Sistem skeletalSistem skeletal
Sistem skeletal
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Kul anatomi fisiologi-muskuloskeletal
Kul anatomi fisiologi-muskuloskeletalKul anatomi fisiologi-muskuloskeletal
Kul anatomi fisiologi-muskuloskeletal
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Anfis muskuloskeletal
Anfis muskuloskeletal Anfis muskuloskeletal
Anfis muskuloskeletal
 

Similar to Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonIRNANDASUSANTI
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSupriadi_usm
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasifayu larissa
 
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptxPPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptxtwlighttravlr
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Dimas Erda Widyamarta
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaAli Mustofa
 
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptxsistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptxOlivia718211
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaNove Noveawan
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaSulistia Rini
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIAlat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIEltari
 

Similar to Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013) (20)

Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeleton
 
sistem gerak manusia
sistem gerak manusiasistem gerak manusia
sistem gerak manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasif
 
SISTEM GERAK-1.ppt
SISTEM GERAK-1.pptSISTEM GERAK-1.ppt
SISTEM GERAK-1.ppt
 
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptxPPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
 
TULANG.pptx
TULANG.pptxTULANG.pptx
TULANG.pptx
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptxsistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
 
Organisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangkaOrganisasi sistem rangka
Organisasi sistem rangka
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIAlat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
TULANG DAN RANGKA
TULANG DAN RANGKATULANG DAN RANGKA
TULANG DAN RANGKA
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

  • 1. Hal yang membedakan manusia dengan batu :v Sistem Gerak PEMERINTAH KOTA METRO DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
  • 2. Disusun oleh: KelasXIMIA8 Kelompok 4 Henky Yoga Ari Pratama Muhammad Robby Apriandinata Putri Amara Septiani Elvita Rahma
  • 3. ...pola koordinasi fisiologis yang sangat kompleks antara sistem rangka, sistem otot dan sistem saraf. Gerakan adalah...
  • 4. Sistem gerak Sistem Gerak Rangka tubuh Tulang Sendi Otot rangka Sistem gerak sendiri didukung oleh adanya rangka penyusun tubuh, tulang, sendi, dan otot rangka. Dengan koordinasi yang baik, semua pendukung sistem gerak tersebut akan dapat bekerja semaksimal mungkin sehingga gerakan dapat terjadi dengan lancar. Klik pada salah satu pendukung sistem gerak pada bagan di samping untuk penjelasan lebih lanjut.
  • 5. Gangguan Gangguan Tulang Fraktur Gangguan tulang belakang Gangguan fisiologis tulang Sendi Terkilir/keseleo Dislokasi Osteoartritis Ankilosis Urai sendi Artritis Otot Hipertrofi Atrofi Distrofi Tetanus Kram Miastenia gravis Otot robek Otot terkilir Namun, tak jarang sistem gerak mengalami berbagai gangguan, baik gangguan pada tulang, sendi ataupun otot. Gangguan-gangguan tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan pada tubuh. Klik pada salah satu gangguan sistem gerak pada bagan di samping untuk penjelasan lebih lanjut.
  • 6. Teknologi Penyembuhan patah tulang Penyembuhan tumor/kanker Penggantian sendi Transplantasi sumsum Penanggulangan skoliosis kongenitalis Implan Tangan bionik Kaki bionik Kursi roda Penanggulangan kaki ‘O’ Viskosuplementasi Pencangkokan tulang rawan Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi di bidang sistem gerak pun berkembang. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan atau kedokteran untuk mengatasi kerusakan, gangguan dan kelainan sistem gerak antara lain sebagai berikut. Klik pada salah satu teknologi sistem gerak pada bagan di samping untuk penjelasan lebih lanjut.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 11. Rangka • Rangka hewan dan manusia ditutupi oleh otot dan kulit sehingga disebut endoskeleton (rangka dalam). • Rangka adalah alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot.
  • 12. Rangka memiliki kegunaan sebagai berikut. Penyimpanan mineral, energi, dan penghasil imunologis Memberi bentuk tubuh Melindungi organ lunak Penyangga beban badan Tempat melekatnya otot rangka Mendukung adanya gerakan Hematopoiesis
  • 13. Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu... Rangka aksial Rangka apendikuler
  • 15. Rangka aksial adalah... Rangkaaksial Tulang tengkorak Tulang telinga dalam dan tulang hioid Tulang belakang Tulang dada dan tulang rusuk ...rangka pada sumbu tubuh, memiliki 80 buah tulang yang meliputi tulang tengkorak, tulang telinga dalam dan hioid, tulang belakang, tulang dada, serta tulang rusuk (iga)
  • 17.
  • 18. Tulang tengkorak dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang kranial dan tulang fasial. • Tulang kranial membentuk tempurung kepala. • Tulang fasial memberi bentuk mata, hidung, pipi dan rahang.
  • 19. Tulang-tulang tengkorak yang bersambungan dan tidak dapat digerakkan disebut sutura. Bagian tepi dari masing-masing tulang bergerigi seperti gergaji yang berimpitan. Sutura serrata Bagian tepi dari masing-masing tulang menipis dan saling menutupi. Sutura skuamosa Bagian tepi dari masing-masing tulang berbentuk lurus. Sutura harmoniana
  • 20. TULANG TELINGA DALAM DAN TULANG HIOID Sistem Gerak
  • 21. Bagian tulang tengkorak Nama tulang Nama lain Jumlah Tulang kranial Frontal Tulang dahi 1 Parietal Tulang ubun-ubun 2 Oksipital Tulang kepala belakang 1 Temopral Tulang samping 2 Sfenoid Tulang baji 1 Emoid Tulang tapis 1 Tulang fasial Maksila Tulang rahang atas 2 Palatum Tulang langit-langit 2 Zigomatik Tulang pipi 2 Lakrimal Tulang mata 2 Nasal Tulang hidung 2 Septum nasal Tulang sekat rongga hidung 1 Konka nasal Tulang karang hidung 2 Mandibula Tulang rahang bawah 1 Jumlah 22
  • 23. Tulang belakang • Tersusun dari 26 ruas yang masing-masing dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa yang memungkinkan tulang untuk tegak dan membungkuk dan menahan guncangan ketika menggerakkan badan, misalnya saat berlari dan melompat. • Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk lengkung vertikal, yaitu bagian leher melengkung ke depan, bagian toraks (punggung) melengkung ke belakang, bagian lumbar (pinggang) melengkung ke depan, dan bagian pelvis (panggul) melengkung ke belakang.
  • 24. Tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut. • kepala dan bagian tubuh lainnya.Menopang • organ dalam tubuh.Melindungi • melekatnya tulang rusuk. Menjadi tempat • sikap tubuh.Menentukan
  • 25. Tabel keterangan jumlah ruas tulang belakang. Nama ruas Nama lain Nama sebutan Jumlah ruas Serviks Tulang leher C1-C7 7 Toraks Tulang punggung T1-T12 12 Lumbar Tulang pinggang L1-L5 5 Sakral Tulang kelangkang S1-S5 1 (pada bayi ada 5, tetapi saat dewasa berfusi menjadi satu) Koksigis Tulang ekor - 1 Jumlah 26
  • 28. Struktur tulang Periosteum Tulang kompak Tulang spons Endosteum Sumsum tulang Tulang terdiri atas lapisan-lapisan yang jika disebutkan dari arah luar ke dalam, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang.
  • 29. Periosteum • Mengandung pembuluh darah dan serat Sharpey. • Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka, memberikan nutrisi untuk pertumbuhan tulang dan memperbaiki jaringan tulang yang telah rusak.
  • 30. Tulang kompak • Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga dan sangat kuat. • Mengandung banyak zat kapur kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Pada bayi dan anak-anak banyak mengandung serat sehingga bersifat lebih lentur. • Banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
  • 31. Tulang spons • Lapisan yang teksturnya berongga dan berisi sumsum merah. • Tersusun oleh trabekula-trabekula berupa kisi-kisi tipis tulang.
  • 32. Endosteum • Jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum.
  • 33. Sumsum tulang • Lapisan paling dalam yang berbentuk jéli. • Berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah merah, darah putih, dan keping darah.
  • 34. ● • Pada tulang panjang terdapat bagian yang disebut diafisis (batang) dan epifisis (ujung tulang yang membesar). – Diafisis tersusun dari tulang kompak berbentuk silinder tebal yang berisi sumsum. – Epifisis tersusun dari tulang spons yang diselubungi oleh tulang kompak dan dilapisi tulang rawan persendian (hialin). • Ujung permukaan tulang persendian dilumasi oleh cairan sinovial dari rongga persendian. • Di antara epifisis terdapat cakram epifisis. • Cakram epifisis merupakan bagian tulang yang memiliki kemampuan untuk tumbuh.
  • 36. Tulang pipa • Berbentuk silindris panjang, memiliki bagian epifisis, diafisis, metafisis dan cakra epifisis. • Berfungsi untuk menahan berat tubuh dan membantu pergerakan. • Tulang pangkal lengan (humerus) • Tulang hasta (ulna) • Tulang pengumpil (radius) • Tulang paha (femur) • Tulang kering (tibia) • Tulang betis (fibula)
  • 37. Tulang pendek • Berukuran pendek dan berbentuk kubus, serta tersusun dari tulang spons dan lapisan tipis tulang kompak. • Ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. • Tulang pergelangan tangan (karpal) • Tulang pergelangan kaki (tarsal)
  • 38. Tulang pipih • Berbentuk lempengan dari tulang kompak dan tulang spons yang berisi sumsum. • Berfungsi memperluas permukaan untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan • Tulang tengkorak • Tulang rusuk • Tulang dada
  • 39. Tulang tidak beraturan • Bentuknya tidak beraturan. • Tersusun dari tulang spons dan lapisan tipis tulang kompak. • Tulang belakang
  • 40. Tulang sesamoid • Berukuran kecil bulat yang terdapat pada formasi persendian. • Bersambungan dengan tulang rawan, ligamen atau tulang lainnya. • Tulang tempurung lutut (patela)
  • 41. PROSES PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN TULANG Sistem Gerak
  • 42. • Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. • Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondrium (intrakartilago).
  • 43. Osifikasi intramembran • Proses pembentukan tulang secara langsung (osifikasi primer), dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam- garam kalsium untuk membentuk tulang. • Pembentukan tulang dengan cara tersebut tidak akan terulang lagi. • Osifikasi primer banyak terjadi pada tulang pipih penyusun tengkorak. • Berlangsung pada minggu ke-8 masa kehidupan janin.
  • 44. Osifikasi endokondium (intrakartilago) • Proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras. • Terjadi pada tulang pipa, menyebabkan tulang tumbuh menjadi semakin panjang. • Proses osifikasi dimulai sejak perkembangan embrio tetapi beberapa tulang pendek memulai proses osifikasinya setelah kelahiran. • Seluruh tulang rawan pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga berusia 18-25 tahun.
  • 46. Faktor herediter • Tinggi badan anak secara umum akan mengikuti tinggi badan orang tua. Faktor nutrisi • Suplai bahan makanan yang mengandung kalsium, fosfat, protein, vitamin A, dan vitamin D. Faktor endoktrin • Hormon paratiroid (PTH) yang bekerja dalam mememlihara kadar kalsium dalam darah. • Hormon tirokalsitonin yang bekerja dalam menghambat resorpsi tulang. • Hormon pertumbuhan somatotropin (STH) yang bekerja mengendalikan pertumbuhan tulang terutama pemanjangan tulang pipa. • Hormon tiroksin yang mengendalikan pertumbuhan, peremajaan dan pematangan tulang. • Hormon kelamin. Faktor sistem saraf • Gangguan sistem saraf dapat menghalangi pertumbuhan tulang.
  • 48. ...hubungan antar dua tulang atau lebih, baik yang dapat digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan. Persendian adalah...
  • 50. Merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya setelah melakukan pergerakan. Ligamen Struktur tipis tapi kuat di dalam sendi yang berperan untuk menahan ligamen. Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan, yaitu kapsul sinovial dan kapsul fibrosa. •Kapsul sinovial merupakan jaringan fibrokolagen agak lunak yang tidak memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial sendi dan membantu penyerapan makanan ke tulang rawan sendi. •Kapsul fibrosa, berupa jaringan fibrosa yang keras serta memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul fibrosa berfungsi memelihara posisi dan stabilitas sendi, serta memelihara regenerasi kapsul sendi. Kapsul sendi Cairan pelumas sehingga gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Minyak sinovial mengandung berbagai jenis nutrisi serta campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Cairan sinovial Terdapat di bagian ujung tulang; berwarna agak bening, kebiruan, dan mengilap; berfungsi sebagai bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak. Tulang rawan hialin Kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, terletak di luar rongga sendi. Bursa
  • 52. Jenis persendian berdasarkan struktur dan gerakannya. Berdasarkanstrukturnya Persendian fibrosa • Persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat fibrosa. Persendian kartilago • Persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan kartilago (tulang rawan). Persendian sinovial • Persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat ligamen dan kapsul sendi. Berdasarkan gerakannya Sendi mati (sinartrosis) Sinartrosis sinfibrosis Sinartrosis sinkonrosis Sendi amfiartrosis Simfisis Sindemosis Gomposis Sendi sinovial (diartrosis) Sendi engsel Sendi peluru Sendi pelana Sendi putar Sendi luncur/geser Sendi kondiloid
  • 54. ...otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang. Otot rangka adalah...
  • 55. Fungsi otot rangka adalah sebagai berikut. Otot menggerakkan tulang untuk melakukan gerakan. Pergerakan Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh dari gaya gravitasi bumi saat berada dalam keadaan berdiri atau duduk. Menopang tubuh Metabolisme kontraksi otot dapat menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal tubuh. Menghasilkan panas
  • 56. Otot rangka memiliki sifat-sifat sebagai berikut. Kontraktilitas • Serabut otot dapat berkontraksi dan meregang. Dalam keadaan istirahat, keadaan otot tidak benar-benar kendur, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus. Tonus pada masing-masing orang berbeda, bergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan tubuh. Eksitabilitas • Serabut otot akan menanggapi dengan kuat jika dirangsang oleh impuls saraf. Ekstensibilitas • Serabut otot memiliki kemampuan meregang melebihi panjang otot saat relaksasi. Elastisitas • Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.
  • 59. Fraktur Fraktur Simpleks Kompleks Avulsi Patologis Kompresi Tergilas Patah tulang, terjadi ketika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang. Jenis dan parahnya dipengaruhi oleh usia penderita, kelenturan tulang, jenis tulang, dan seberapa besar kekuatan yang melawan tulang.
  • 60. Gangguan tulang belakang Bentuk tulang belakang melengkung ke belakang. Kifosis Tulang belakang bagian lumbar melengkung ke arah dalam tubuh atau ke depan. Lordosis Tulang belakang melengkung ke samping kiri atau ke samping kanan. Skoliosis Kelainan pada tulang belakang bagian leher yang menyebabkan kepala berubah ke arah kiri atau ke kanan. Sublubrikasi Akibat dari distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, sikap tubuh yang buruk atau penyakit lainnya.
  • 61. Gangguan fisiologis tulang Osteoporosis Rakitis Mikrosefalus Hidrosefalus Layu Antara lain:
  • 63. • Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi di bidang sistem gerak pun berkembang. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan atau kedokteran untuk mengatasi kerusakan, gangguan dan kelainan sistem gerak antara lain sebagai berikut.
  • 65. Teknologi penyembuhan patah tulang Pemasangan gips • Bahan kapur yang diletakkan di sekitar tulang yang patah. Pembidaian • Penempatan benda keras di sekeliling tulang yang patah. Pembedahan internal • Pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah. Penarikan (traksi) • Penggunaan beban untuk menahan anggota gerak yang mengalami pergeseran bentuk dan mempercepat penyembuhan.
  • 66. PENYEMBUHAN KANKER ATAU TUMOR TULANG Sistem Gerak
  • 67. Penyembuhan kanker atau tumor tulang Penggunaan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker, namun menyebabkan beberapa sel normal ikut mati. Kemoterapi Pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif, seperti sinar X, elektron, sinar gama, atau partikel lain. Radioterapi Bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang. • Limb salvage: mengganti tulang yang terkena tumor ganas dengan cangkok tulang dari pasien lain yang baru saja meninggal dunia. • Limb ablation: mengamputasi tulang yang terkena tumor ganas. Operasi
  • 69. Penggantian sendi Penggantian sendi • Penggantian sendi dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam yang memungkinkan fisiologi tulang tetap berjalan normal.
  • 71. Transplantasi sumsum Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan kepada orang lain. Dalam hal ini, diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntiknya ke pasien tanpa merusaknya karena kelunakan sumsum.
  • 75. Implan Pemasangan benda kaku (misalnya titanium) pada tulang belakang yang mengalami gangguan.
  • 77. Tangan bionik Tangan buatan yang fungsional sehingga dapat digunakan untuk memegang benda dan melakukan gerakan kombinasi tangan, misalnya mengetik.