Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sengketa ekonomi, universitas mercu buana, 2018
1. ALTERNATIF RESOLUSI SENGKETA
Definisi Sengketa Menurut Para Ahli
• Winardi: Tantangan atau konflik yang terjadi antara individu-individu atau kelompok-
kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas suatu objek
kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum antara satu dengan yang lain.
• Ali Achmad: Sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang berawal dari
persepsi yang berbeda tentang suatu kepentingan atau hak milik yang dapat menimbulkan
akibat hukum bagi keduanya.
Secara rinci sengketa dalam ranah ekonomi dapat berupa sengketa sebagai berikut :
1. Sengketa perniagaan
2. Sengketa perbankan
3. Sengketa Keuangan
4. Sengketa Penanaman Modal
5. Sengketa Perindustrian
6. Sengketa HKI
7. Sengketa Konsumen
8. Sengketa pekerjaan
9. Sengketa perburuhan
10. Sengketa perusahaan
11. Sengketa hak
12. Sengketa property
13. Sengketa Kontrak
14. Dll.
Perlu dipahami bahwa Penyelesaian sengketa ekonomi bertujuan untuk menghentikan
pertikaian dan menghindari kekerasan dan akibat-akibat yang mungkin akan terjadi akibat
dari persengketaan tersebut.
Menurut pasal 33 ayat 1 (Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan) Piagam PBB penyelesaian sengketa dapat ditempuh melalui cara-cara sebagai
berikut: Negosiasi (perundingan), Enquiry atau penyelidikan, Mediasi, Konsiliasi, Arbitrase,
Judicial Settlement atau Pengadilan, serta Organisasi-organisasi atau Badan-badan Regional.
Adapun penjelasannya, antara lain :
1) Negosiasi/Perundingan Negosiasi adalah komunikasi dua arah dirancang untuk mencapai
kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki berbagai kepentingan yang sama atau
berbeda.
2. 2) Enquiry (penyelidikan) Enquiry (penyelidikan) adalah merupakan kegiatan untuk mencari
fakta yang dilakukan oleh pihak ketiga.
3) Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui proses perundingan atau mufakat
para pihak dengan dibantu oleh mediator yang tidak memiliki kewenangan memutus atau
memaksakan sebuah penyelesaian.
4) Konsiliasi adalah Usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk
mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan tersebut. Dalam pengertian lain
Konsolidasi (conciliation), dapat pula diartikan sebagai pendamai atau lembaga pendamai.
5) Arbitrase adalah salah satu jenis alternatif penyelesaian sengketa dimana para pihak
menyerahkan kewenangan kepada kepada pihak yang netral, yang disebut arbiter, untuk
memberikan putusan. Istilah arbitrase berasal dari kata “Arbitrare” (bahasa Latin) yang
berarti “kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu perkara menurut kebijaksanaan”.
1. Mediasi sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa, oleh karena itu Sengketa
adalah satu diantara hal yang dapat keluar setiap saat dalam kehidupan manusia. Sengketa
bisa berlangsung dari mulai lingkup keluarga sampai lingkup hukum. Alternatif penyelesaian
sengketa ini mempunyai sebagian keuntungan diantaranya cepat serta murah, ada kontrol
dari beberapa pihak pada sistem yang jalan serta akhirnya karna pihak yang memiliki
kebutuhan aktif dalam mengemukakan gagasannya, bisa merampungkan sengketa dengan
selesai/holistik, serta tingkatkan kwalitas ketentuan yang dibuat serta kekuatan beberapa
pihak untuk menerimanya. Dalam ketentuan Indonesia, pengertian mediasi bisa
diketemukan di pasal 1 butir tujuh Ketentuan Mahkamah Agung Nomor 1 Th. 2008 yakni
langkah penyelesaian sengketa lewat sistem perundingan untuk peroleh perjanjian
beberapa pihak dengan dibantu oleh mediator. Terkecuali dalam ketentuan terdapat banyak
sarjana yang berusaha untuk mendeskripsikan mediasi. Gary Goodpaster menyebutkan
kalau “Mediasi” yaitu sistem negosiasi penyelesaian problem (sengketa) di mana satu pihak
luar, tidak memihak, netral, tidak bekerja dengan beberapa pihak yang bersengketa,
menolong mereka (yang bersengketa) menjangkau satu perjanjian hasil negosiasi yang
memuaskan.
Berikut ini adalah prosedur mediasi:
a. Setelah perkara dinomori, dan telah ditunjuk majelis hakim oleh ketua, kemudian majelis
hakim membuat penetapan untuk mediator supaya dilaksanakan mediasi.
b. Setelah pihak-pihak hadir, majelis menyerahkan penetapan mediasi kepada mediator
berikut pihak-pihak yang berperkara tersebut.
c. Selanjutnya mediator menyarankan kepada pihak-pihak yang berperkara supaya perkara
ini diakhiri dengan jalan damai dengan berusaha mengurangi kerugian masing-masing pihak
yang berperkara.
3. d. Mediator bertugas selama 21 hari kalender, berhasil perdamaian atau tidak pada hari ke
22 harus menyerahkan kembali kepada majelis yang memberikan penetapan. Jika terdapat
perdamaian, penetapan perdamaian tetap dibuat oleh majelis
Adapaun cara lain yang dapat ditempuh Yaitu melalui proses Litigasi : merupakan
mekanisme penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan dengan menggunakan
pendekatan hukum. Lembaga penyelesaiannya:
1. Pengadilan Umum Pengadilan Negeri berwenang memeriksa sengketa bisnis, mempunyai
karakteristik :
a. Prosesnya sangat formal
b. Keputusan dibuat oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh negara (hakim)
c. Para pihak tidak terlibat dalampembuatan keputusan
d. Sifat keputusan memaksa dan mengikat (Coercive and binding)
e. Orientasi ke pada fakta hukum (mencari pihak yang bersalah)
f. Persidangan bersifat terbuka
2. Pengadilan Niaga Pengadilan Niaga adalah pengadilan khusus yang berada di lingkungan
pengadilan umum yang mempunyai kompetensi untuk memeriksa dan memutuskan
Permohonan Pernyataan Pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan
sengketa HAKI. Pengadilan Niaga mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Prosesnya sangat formal
b. Keputusan dibuat oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh negara (hakim)
c. Para pihak tidak terlibat dalampembuatan keputusan
d. Sifat keputusan memaksa dan mengikat (coercive and binding)
e. Orientasi pada fakta hukum (mencari pihak yang salah)
f. Proses persidangan bersifat terbuka
g. Waktu singkat.
Penyelesaian sengketa diluar pengadilan terdiri atas berbagai cara, yaitu :
1. Advokasi
2. Negosiasi
3. Mediasi
4. Arbitrase
4. Dari beberapa kantor atau organisasi yang saya amati, saya tertarik untuk mengamati
perusahaan yang menggunakan cara arbitrase terkait penyelesaian sengketa diluar
pengadilan.
Secara harfiah, perkataan arbitrase adalah berasal dari kata arbitrare (Latin) yang berarti
kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan. Arbitrase sendiri
adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa
(Pasal 1 angka 1 UU Arbitrase dan APS).
Resolusi Sengketa :
Kasus Sengketa Somasi Sony Corp terhadap Sony AK
Sony Arianto Kurniawan seorang blogger Indonesia yang memiliki blog yang beralamat
di www.sony-ak.com disomasi oleh pihak Sony Corp yang merupakan salah satu perusahaan
elektronik raksasa asal Jepang.
Kasus ini bermula pada awal bulan Maret 2010, somasi yang dilayangkan oleh pihak
Sony Corporation terhadap Sony AK berkaitan dengan nama alamat blog Sony yang berada
di alamat www.sony-ak.com tersebut melanggar merek dagang yang dimiliki perusahan asal
Jepang tersebut. Sony AK diberi dua pilihan sulit, ia harus menyerahkan domain sony-
ak.com kepada Sony Corp Jepang atau tetap mempertahankan domain tapi harus
behadapan dengan Sony Corp di pengadilan.
Landasan Sony Corp dalam hal ini adalah, merek Sony telah terdaftar untuk barang
dan jasa tertentu. Disebutkan hal ini termasuk barang kelas 9 (peralatan pemroses data,
komputer dan lain-lain), jasa kelas 35 (periklanan, manajemen usaha, dan lain-lain) dan jasa
kelas 41 (pendidikan, penyediaan pelatihan, hiburan dan lain-lain).
Sony-AK.com dianggap melanggar penggunaan merek Sony dari salah satu kategori
tersebut.
Penyelesaian Kasus
Menurut pendapat saya setelah gugatan dilayangkan oleh Sony Corp terhadap Sony
AK, langsung menimbulkan reaksi-reaksi dari berpagai pihak. Kebanyakan dari reaksi-reaksi
itu adalah reaksi negative kepada Sony Corp dan mendukung Sony AK. Akhirnya kasus ini
5. diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak. Sony Corp melakukan pertemuan
dengan Sony-AK, Sony AK diminta merahasiakan hasil pertemuan tersebut, Namun ada hal-
hal yang disepakati oleh pihak-pihak yang berperkara yaitu:
1. Sony AK boleh tetap menggunakan nama domain sony-ak.com, namun harus
melakukan rekonstruksi pada disain webnya agar tidak memiliki kemiripan dengan
merek Sony Jepang
2. Sony Corp akan secara resmi mencabut somasi sesuai kesepakatan yang telah
dilakukan.
Meskipun tidak terbukti menggunakan domain situsnya untuk tujuan komersial, Sony AK
tetap harus menjalani proses penyelesaian sengketa dengan Sony Corporation. Sengketa 2
Sony ini diselesaikan melalui prinsip arbitrase yang mengutamakan kesepakatan “amicable”.
Penandatanganan kesepakatan antara Sony Corporation dan Sony AK pun diikuti
permintaan maaf dan pencabutan somasi dari penggugat.
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Achmad Rouzni. 2010. Sony Corp Resmi Cabut Somasi Sony AK: Detikinet.com.
Prihadi, Susetyo Dwi. 2010. Sony AK Terharu Mendapat Ribuan Dukungan:
techno.okezone.com