Psikologi sosial dapat diterapkan dalam organisasi, konsumen, dan komunikasi. Dalam organisasi, psikologi sosial digunakan untuk menganalisis masalah dan mendorong inovasi melalui kohesi kelompok, lokomosi, dan identitas sosial. Psikologi pemasaran memanfaatkan psikologi sosial untuk mempengaruhi perilaku konsumen dengan menggunakan bukti sosial dan FOMO. Dalam komunikasi, teori-teori se
4. Organisasi
Menjadi salah satu tempat penerapan psikologi sosial yang
digunakan untuk menganalisis dan mengurai
permasalahan di organisasi. Dapat berkolaborasi dengan
cabang ilmu lainnya juga.
6. Pengondisian iklim perusahaan untuk
memecahkan dinamika dan menemukan
inovasi.
Strength Of Active Explorations
Adanya perubahan dinamika, struktur, iklim
perusahaan dapat menstimulus kemampuan
eksplorasi pemecahan masalah.
Keberagaman menstimulus kognitif untuk
menemukan ide-ie
Change + Diversity
Menurut (Louis & Souton, 1991), ketika
seorang karyawan dipertemukan dengan
berbagai situasi baru dan perspektif baru,
maka akan memicu kemampuan
pemrosesan informasi yang lebih aktif dan
juga positif.
GROUP CREATIVITY + INNOVATION
7. SOCIAL IDENTITY
Individu cenderung memperoleh identitas dan harga diri mereka dari kelompok
dimana mereka berasal.
Meningkatkan harga diri dengan cara INGROUP ASSIMILATION + OUTGROUP CONTRAST
Menghadirkan dan memperkuat kesamaan yang
dimiliki oleh kelompok dan dibandingkan dan
dibesar-besarkan perbedaan dengan yang
berbeda kelompok.
8. Social Identity yang terlalu kuat akan berdampak buruk karena
akan menimbulkan rasa defensif, penolakan untuk berubah,
adanya diskriminasi dalam tim.
PERBANYAK KOMUNIKASI, BELAJAR DARI ORGANISASI LAIN, BONDING.
9. KOHESI +
LOKOMOTION
Pada organisasi, semua aktivitas dalam kelompok bergerak terbagi menjadi dua yaitu kohesi (keterikatan) dan
lokomosi(penggerak). Menurut Lewin, organisasi harus memenuhi kedua hal ini untuk dapat menjalankan
fungsinya. Mencapai tujuan kohesi agar dapat berfungsi secara kelompok, lalu memenuhi fungsi lokomosi yang
merupakan tujuan penggerak organisasi.
Pemenuhan Kohesi Pemenuhan Locomotion
Kedua tahapan ini harus di-maintain dan dipenuhi secara tepat agar fungsi berhalan maksimal. Apabila grup
langsung menuju ke proses lokomosi, maka hasil dari kinerja akan sub-optimal dan berpotensi
menghadirkan konflik emosional. Sebaliknya, apabila hanya fungsi kohesi yang dijalankan, maka akan
membunuh kreativitas dalam grup dan hambatan berpikir kritis.
10. Positive Reinforcement
Yaitu penguatan untuk
mengarah kepada kinerja yang positif.
Negative Reinforcement
Suatu penguatan yang dilakukan pada
kinerja negatif, misalnya berusaha segera
menghentikan kegiatan yang tidak disuka
Extinction Tipe penguatan yang
tidak mengukuhkan suatu perilaku
sehingga perilaku tersebut dapat punah
dengan sendirinya.
Punishment Merupakan pemberian
konsekuensi yang tidak menyenangkan
sebagai tanggapan dari perilaku tertentu
karyawan, dan pemberian reward untuk
memberikan penghargaan atas hasil kerja
karyawan.
Teori penguatan dimana motivasi seseorang
didasari oleh reinforcement yang didapatkan
dan akibat yang akan diperoleh
Teori mengenai keuntungan yang diperoleh dari
masing2 individu sesuai dengan andil/usaha yang
dikeluarkan. Proses yang melibatkan tukar
menukar dalam hubungan sosial.
TEORI
KEADILAN
REINFORCEMENT
THEORY
TEORI
EKSPEKTASI
Secara praktis, teori harapan menyatakan bahwa
apabila seorang karyawan dapat dimotivasi agar
mendapatkan penilaian kinerja yang baik.
Hubungan Upaya-Kinerja
kemungkinan yang dipersepsikan oleh
individu apabila ia mengeluarkan sejumlah
upaya akan mendorong kinerjanya.
Hubungan Kinerja-Ganjaran
Keyakinan individu apabila ia mengeluarkan
sejumlah upaya akan mendorong kinerjanya.
Hubungan Ganjaran-Tujuan Pribadi
Sejauh mana ganjaran dari organisasi dapat
memenuhi tujuan pribadi seseorang dan
daya tarik dari ganjaran-ganjaran tersebut
secara potensial untuk kinerja.
12. Dengan seiring perkembangan perekonomian yang semakin maju,
apalagi di tengah industry 4.0 ini, maka para perusahaan dituntut untuk
memenangkan persaingan dengan cara mendapatkan konsumen sebanyak-
banyaknya. Dalam aplikasinya, psikologi sosial dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perilaku konsumen
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah
setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”
13. motivasi dan teori kebutuhan
akan menjadi faktor- faktor
yang mempengaruhi
pengambilan keputusan
pembelian konsumen yang
tercermin dalam customer
behaviornya. Kebutuhan
manusia tersusun dalam
sebuah hierarki, dari yang
paling mendesak sampai yang
kurang mendesak
4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PEMBELIAN KONSUMEN
(RAHARJA ET AL, 2010):
MOTIVASI PERSEPSI
Perceived quality akan
membentuk persepsi kualitas
dari suatu produk di mata
pelanggan. Perceived quality
dapat didefinisikan sebagai
persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau
jasa layanan berkaitan dengan
apa yang diharapkan oleh
pelanggan.
14. Definisi sikap konsumen
terhadap merek adalah
mempelajari kecenderungan
konsumen untuk mengevaluasi
merek baik disenangi atau tidak
disenangi secara konsisten.
Dengan demikian, konsumen
mengevaluasi merek tertentu
secara keseluruhan dari yang
paling jelek sampai yang paling
baik
Pembelajaran merupakan tahap
dimana konsumen memperoleh
pengetahuan tentang produk, apakah
produk tersebut memberikan
kepuasan atau tidak akan
mempengaruhi perilakunya dalam
membeli dimasa yang akan datang.
Perubahan perilaku konsumen yang
timbul dari pengalamannya, sehingga
saat konsumen bertindak
pengetahuannya pun akan
bertambah
SIKAP
PEMBELAJARAN
15. Dalam penerapan Psikologi Sosial ke dalam Konsumen, dapat
kita lihat dalam Psikologi Marketing. Psikologi Marketing
adalah upaya pelaku bisnis dengan pendekatan dan motif
mempengaruhi psikis (emosi dan perasaan) sehingga
konsumen dapat tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan
PENERAPANNYA UNTUK MEMPENGARUHI PERILAKU
KONSUMEN
16. Upaya marketing yang bersifat psikologis dan dapat mempengaruhi minat beli
konsumen dapat terlihat dalam situasi-situasi berikut:
01
Ketika ada restoran yang baru buka, kemudian kita melihat
antrian pengunjung restoran yang sangat panjang, lalu
terbesit pemikiran bahwa, “Wah restoran itu rame banget,
pasti enak!” Hal tersebut adalah contoh dari penerapan
aspek psikologis yang dikenal dengan istilah social proof.
Social Proof atau bukti sosial terjadi ketika publik melihat
bahwa suatu produk/bisnis di sukai oleh orang lain, maka
calon pelanggan akan ikut tertarik dalam membeli produk
tersebut. Lebih jauh lagi, kekuatan bukti sosial ditunjukkan
oleh fakta bahwa konsumen akan cenderung untuk
membaca review suatu produk sebelum mereka
membelinya.
17. 02
Pernah tidak bertanya-tanya, “Kenapa sih orang mau membeli,
handphone limited edition misalnya, walaupun harganya
sangatlah mahal?” Nah, hal ini dapat dijelaskan oleh psikologi
sosial yang disebut dengan fenomena FOMO atau Fear of
Missing Out. Singkatnya, FOMO dalam hal ini merujuk pada
perilaku kita yang tidak ingin ketinggalan jaman dan takut akan
ketinggalan suatu informasi. Fenomena FOMO digunakan dalam
menarik minat konsumen biasanya menggunakan embel-embel
“Edisi terbatas!” atau kegiatan Flash sale yang kini sedang
gencar dilakukan di media Online Shopping. Dengan
memberitahukan konsumen bahwa para penjual hanya memiliki
jumlah produk yang terbatas atau membuat urgensi penjualan
suatu produk hanya dalam jangka waktu satu hari, konsumen
akan yakin bahwa waktu yang tepat untuk membeli produk
mereka adalah saat itu juga.
19. Menurut George A. Miller, psikologi komunikasi adalah ilmu
yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan
mengendalikan peristiwa mental dan perilaku komunikasi
individu. Peristiwa mental adalah proses yang mengantarai
stimuli dan respons (internal mediation of stimuli) yang
berlangsung sebagai akibat berlangsungnya komunikasi.
21. Sensasi adalah tahap awal penerimaan
informasi dari lingkungan luar. Dalam proses
penerimaan dan pengolahan informasi disebut
dengan komunikasi intrapersonal dimana alat
indera adalah faktor yang menentukan.
Contoh: Mendengar panggilan, mengenali
wajah, Sentuhan, Menyimak pembicaraan,
dsb.
Sensasi
Persepsi dalam ilmu komunikasi adalah proses
mengidentifikasi dari penerimaan yang diterima
oleh indera manusia.
Cth: Ketakutan, Rasa sayang, Panik, Khawatir
Persepsi
Aplikasi Psikologi Dalam Komunikasi
22. Media Massa
Penggunaan media massa dalam proses komunikasi merupakan salah satu implementasi dari teori
psikologi yaitu teori kultivasi.
Teori kultivasi menjelaskan bahwa ada peran dari media massa yang mampu mempengaruhi nilai
dan menanamkan ideologi kepada publik. Contohnya adalah pada siaran televisi yang
menayangkan kekerasan dan ditonton oleh anak-anak. Proses kultivasi yang disampaikan oleh
mengakibatkan perubahan sikap dalam diri anak-anak. Ini mengakibatkan anak-anak seakan
telah bersikap dewasa atau dengan kata lain merasa dirinya bukan lagi di usia yang sebenarnya.
Siaran televisi ini akan berakibat baik bila pesan yang disampaikan adalah pesan-pesan yang baik
dan bermoral. Sebaliknya, akan menjadi bahaya besar ketika televisi menyiarkan program-
program yang bobrok dan amoral, seperti kekerasan dan kriminalitas.
23. Propaganda
Propaganda adalah bentuk implementasi dari teori agenda setting dimana merupakan salah satu
jenis teori komunikasi psikologi yang memang menjelaskan bahwa adanya peranan penting dari efek
media massa kepada publik.
Teori ini mengambarkan mengenai bagaimana media massa mengatur dan mempengaruhi
masyarakat dalam menentukan informasi. Media massa dapat membuat suatu agenda informasi
dianggap penting oleh masyarakat, begitu juga sebaliknya pemberitaan yang dianggap tidak penting
oleh media akan menjadi tidak penting juga dalam masyarakat. Contohnya, saat media massa
memberitakan suatu keburukan dari suatu perusahaan yang dianggap telah merugikan masyarakat,
maka saat itu pula tanggapan masyarakat terhadap perusahaan tersebut akan menjadi buruk. Teori
ini banyak digunakan dalam mengakampanyekan calon dalam suatu pemilihan, baik itu pemilihan
gubernur maupun presiden. Pemberitaan mengenai baik dan buruknya seorang calon akan
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap calon yang akan diplihnya.
24. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah contoh implementasi teori psikologi dalam proses komunikasi yang
mengedepankan teori peluru atau biasa dikenal sebagai teori jarum hipodermik. Teori ini didasari
oleh teori Behavioristik. Dalam teori ini, model jarum suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap
(one step flow), yaitu media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audiance. Model ini
mengasumsikan media massa secara langsung, cepat, dan mempunyai efek yang amat kuat atas
mass audiance. Media massa ini sepadan dengan teori Stimulus-Response (S-R) yang setiap stimulus
akan menghasilkan respons secara spontan dan otomatis seperti gerak refleks.
Teori ini mengansumsikan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi
yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya.
Contohnya, pada iklan air mineral yang bermerek Aqia. Dimana pada saat produk air mineral ini
dipublikasikan, secara langsung bisa mempengaruhi asumsi khalayak bahwasanya air mineral itu
adalah aqia. Sehingga sampai saat ini aqua sudah terdoktrin di ingatan khalayak. Walaupun sudah
banyak merek-merek air mineral yang bermunculan akan tetapi masyarakat akan hanya mengenal
aqia sebagai air mineral.
25. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah contoh implementasi teori psikologi dalam proses komunikasi yang
mengedepankan teori peluru atau biasa dikenal sebagai teori jarum hipodermik. Teori ini didasari
oleh teori Behavioristik. Dalam teori ini, model jarum suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap
(one step flow), yaitu media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audiance. Model ini
mengasumsikan media massa secara langsung, cepat, dan mempunyai efek yang amat kuat atas
mass audiance. Media massa ini sepadan dengan teori Stimulus-Response (S-R) yang setiap stimulus
akan menghasilkan respons secara spontan dan otomatis seperti gerak refleks.
Teori ini mengansumsikan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi
yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya.
Contohnya, pada iklan air mineral yang bermerek Aqia. Dimana pada saat produk air mineral ini
dipublikasikan, secara langsung bisa mempengaruhi asumsi khalayak bahwasanya air mineral itu
adalah aqia. Sehingga sampai saat ini aqua sudah terdoktrin di ingatan khalayak. Walaupun sudah
banyak merek-merek air mineral yang bermunculan akan tetapi masyarakat akan hanya mengenal
aqia sebagai air mineral.
26. Sosialisasi dan Penyuluhan
Sosialisasi dan Penyuluhan merupakan salah satu bentuk dari penerapan teori uses and
gratifications. Teori psikologi ini menjelaskan bahwa seorang individu akan memilih sendiri
informasi yang mereka butuhkan. Peserta sosialisasi akan memutuskan sendiri mana informasi yang
menurut mereka perlu dan tidak perlu.
Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam
pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini
tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu
cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan
mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain.
Contohnya, masyarakat memiliki kebebasan memilih sosialisasi maupun penyuluhan yang hendak
diikuti sesuai dengan kebutuhannya
27. Opini Publik
Opini yang terbentuk ditengah lingkungan masyarakat adalah contoh implementasi dari
Teori Spiral Of Silence atau yang biasa dikenal dengan teori Spiral keheninga. Teori ini
merupakan sebuah teori yang berkaitan dengan opini masyarakat antara masyarakat
mayoritas dan masyarakat minoritas , teori ini membahas awal mula terbentuknya opini
publik di masyarakat .Dalam teori ini opini masyarakat mayoritas akan menekan opini
masyarakat minoritas ,sehingga muncul sebuah keraguan dari sisi minoritas untuk
mengeluarkan opininya dikarenakan adanya ketakutan akan kaum mayoritas dan
sehingga opini kaum minoritas seakan -akan seperti terisolasi dan tidak bebas.
Contohnya, dalam sebuah kelompok terdapat dua pandangan politik berbeda.Dalam
kelompok tersebut, pandangan politik A secara mayoritas lebih didukung dibandingkan
pandangan politik B. Hal tersebut menyebabkan pendukung politik B ragu atas
dukungannya.