SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PERILAKU KONSUMEN
NURVI SUSANTI, SKM, M.Kes
Pt. 7
David L. Loudon &
Albert J. Della Bitta
(1984:6)
James F. Engel, Et.al.
(1968:8 )
Gerald Zaltman
Melanie Wallendorf
(1979:6 )
Pengertian
Perilaku
Konsumen
Pengertian Perilaku Konsumen:
David L. Loudon &
Albert J. Della Bitta
(1984:6)
Pengertian
Perilaku
Konsumen
Sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas
individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat
mempergunakan barang-barang dan jasa.
Pengertian
Perilaku
Konsumen
Pengertian Perilaku Konsumen:
Tindakan-tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan
barang-barang jasa ekonomis termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut.
James F. Engel, Et.al.
(1968:8 )
Pengertian
Perilaku
Konsumen
Tindakan-tindakan, proses, dan hubungan
sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan
organisasi dalam mendapatkan, menggunakan
suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat
dari pengalamannya dengan produk, pelayanan,
dan sumber-sumber lainnya.
Gerald Zaltman
Melanie Wallendorf
(1979:6
Kesimpulan:
Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan.
TERKAIT PERILAKU KONSUMEN MAKA TERKAIT
PULA DENGAN PRINSIP 5W+1H
 Why: mengapa mendapatkan barang tersebut?
 What: berupa apa barang/jasa tersebut?
 Who: siapa yang mendapatkan barang/jasa
tersebut?
 When: kapan bisa mendapatkan barang/jasa
tersebut?
 Where: dimana bisa mendapatkan barang/jasa
tersebut?
 How: bagaimana barang/jasa tesebut didapatkan?
2 TIPE KONSUMEN
 1. Personal Consumer
Konsumen ini membeli atau menggunakan
barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
 2. Organizational Consumer
Konsumen ini membeli atau menggunakan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan
menjalankan organisasi
Kebutuhan Konsumen:
 Kebutuhan & Perilaku:
Kebutuhan
Konsumen
Perilaku
Konsumen
Kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri
Kebutuhan fisiologis
Kebtuhan rasa aman
Kebutuhan untuk
merasa memiliki
Kebutuhan akan harga diri
 Hierarki kebutuhan menurut teori
Abraham Maslow:
Kebutuhan Konsumen:
 Kebutuhan menurut David McClelland:
Tiga macam
kebutuhan
manusia
Need of power
Need for affiliation
Need for achievement
 1.Faktor latar belakang karakteristik konsumen
seperti status sosial ,ekonomi,usia,kelas sosial dan
agama.
 2.Yang melakukan sosialisasi adalah seseorang
yang secara langsung berhubungan dengan
konsumen dan memiliki pengaruh terhadap
konsumen tersebut.
 3.Proses belajar dipengaruhi oleh orang yang
melakukan sosialisasi tersebut dan akan
mempengaruhi proses belajar konsumenmelalui
proses belajar modeling,penguatan dan
kognitif.Hasil akhir dari proses sosialisasi adalah
konsumen yang telah tersosialisasi.
Motivasi Konsumen:
 Pengertian Motif dan Motivasi:
Pengertian
Motif
dan
Motivasi
Fillmore H. Stanford
William J. Stanton
Abraham Sperling
 Pengertian Motif dan Motivasi:
Abraham Sperling:
Motif didefinisikan sebagai
suatu kecenderungan untuk beraktivitas,
dimulai dari dorongan dalam diri (drive)
dan diakhiri dengan penyesuaian diri.
Pengertian
Motif
dan
Motivasi
 Pengertian Motif dan Motivasi:
William J. Stanton:
Suatu motif adalah kebutuhan yang distimulisi
yang dicari oleh individu yang berorientasi
pada rujukan untuk mencapai rasa puas.
Pengertian
Motif
dan
Motivasi
 Pengertian Motif dan Motivasi:
Fillmore H. Stanford:
Motivasi sebagai suatu kondisi
yang menggerakkan manusia
ke arah suatu tujuan tertentu.
Pengertian
Motif
dan
Motivasi
 Teori-Teori Motivasi:
Teori-
Teori
Motivasi
Teori Prestasi dan
Motif-Motif Sosial
Teori Lapangan
Teori Drive
Teori Insting
 Teori-Teori Motivasi:
Teori-
Teori
Motivasi
Berpendapat bahwa tindakan
merupakan refleks dan instingtif
yang diwariskan.
Tidak semua tingkah laku dapat
direncanakan sebelumnya dan
dapat dikontrol oleh pikiran.
Teori Insting
 Teori-Teori Motivasi:
Teori-
Teori
Motivasi
Motivasi seseorang sangat
ditentukan oleh kebutuhan
dalam dirinya (drive)
dan factor kebiasaan (habit)
pengalaman belajar sebelumnya.
Teori Drive
 Teori-Teori Motivasi:
Teori-
Teori
Motivasi
Perilaku merupakan suatu fungsi
dari lapangan pada momen waktu.
Perilaku itu merupakan fungsi
dari seseorang dengan
lingkungannya.
Teori Lapangan
 Teori-Teori Motivasi:
Teori-
Teori
Motivasi
bahwa perilaku tidaklah hanya
merupakan proses kognitif saja,
tetapi juga merupakan fungsi
dari lingkungan sosial.
Teori Prestasi dan
Motif-Motif Sosial
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen:
 Meliputi:
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Perilaku
Konsumen
Sosial
Kultur &
Sub Kultur
Personal
Kepribadian &
Konsep Diri
Kultur
 Kultur
Kultur berpengaruh dominan dalam proses pembelian.
Misalnya di Amerika menonjol nilai achievement dan success,
aktivitas, efisiensi dan patiality (kemandirian), kemajuan,
kesesuaian material, individualism, kebebasan, kenikmatan
lingkungan, humaniterisme, dan kepemudaan. Nilai demikian
berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain.
 Subkultur
Subkultur merupakan bagian yang lebih kecil, yang mungkin terdiri
dari kebangsaan, agama, kelompok rasial, dan wilayah
geografis.
Subkultur adakalanya membentuk segmen pasar tersendiri.
Sosial
Di samping kultur, faktor sosial juga mempengaruhi perilaku pembelian
 Kelas sosial
Ciri ini relatif homogen,merupakanbagiandari keadaansosial,biasanya berurutandan anggota memiliki
nilai, ketertarikan,dan perilakuyang samaataumirip.Kelassosialtidakhanyamewakilipendapatan,
akan tetapi juga pekerjaan,pendidikandan tempattinggal.
 Kelompok referensi
Kelompokreferensi adalahkelompokyanglangsungmaupuntaklangsungmempengaruhiperilaku
pembelianindividu,yang biasanyadisebutsebagaianggota.Sebagaimanadiketahuikelompok
mempunyai pengaruhlangsungterhadapperilakupembeliananggotanya.Di dalamnyaterdapat
kelompokprimerdan sekunder.
 Keluarga
Keluargabiasanyamelakukanorientasiterhadap agama,politik, ambisipersonel,nilai pribadi,dan kasih
sayang.
 Peran dan status
Personal
Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh
faktor personal yang terdiri dari ;
 Gaya hidup.
 Pekerjaan (Okupasi).
 Usia dan gaya hidup.
Personal
1. KELOMPOK YANG MEMPUNYAI SUMBERDAYA YANG TINGGI :
 Actualizer. Orang yang berhasil, teliti, bertanggung jawab.
 Fulfiled. Dewasa, puas, menyenangkan, reflektif.
 Achievers. Karirnya berhasil, beroritentasi kepada pekerjaan, orientasi
kepada produk prestise, dan ingin mendemonstrasikan kepada
kelompoknya.
 Experiencers. Muda, vital, antusias, impulsif dan pemberontak.
sebagian besar pendapatan untuk pakaian, makanan cepat saji, musik,
film, dan video.
2. KELOMPOK DENGAN SUMBERDAYA YANG RENDAH
 Believers. Konservatif, konvensional, dan tradisional. Keluarga lebih
suka merek yang mapan.
 Strievers. Tidak tentu, tidak aman, mencari persetujuan, berorientasi
kepada sumberdaya.
 Makers. Praktis, mandiri, tradisional, berorientasi kepada keluarga.
 Strugglers. Lebih tua, pensiun, pasif, dan mempertimbangkan
 Kekurangan sumberdaya.
Kepribadian dan konsep diri
 brand personality digambarkan sebagai
bauran ciri manusia yang mengarah kepada
merek tertentu.
 lima ciri brand personality berikut.
1. Sincerity (dapat dipercaya, jujur, dan pemberi)
2. Excitement (pemberani, berdaya juang, imaginatif,
dan up-to-date)
3. Competence (Layak, inteligent, dan berhasil)
4. Sophistication (Kelas atas dan cakap)
5. Ruggedness (Keras)
Kepribadian yang mempengaruhi
pembelian:
 Psikologi
 Persepsi
 Pembelajaran (Learning)
 Beliefs And Attitude
Kategori orang dalam proses pembelian:
 Initiator: orang yang pertama menyarankan
untuk melakukan pembelian.
 Influencer: orang yang memberi pandangan
atau advise yang mempengaruhi.
 Decider: orang yang memutuskan.
 Buyer: orang yang melakukan pembelian
 User: orang yang memakai produk yang
dibeli.
Perilaku Pembelian
 Perilaku pembelian kompleks. Pertama orang akan
membangun keyakinannya kepada produk tertentu, kemudian
menentukan sikap, terakhir melakukan pilihan yang berarti.
 Dissonance-reducing buyer behavior. Seseorang dalam
pembelian barang yang mahal, beresiko dan jarang; mungkin
cepat melakukan pembelian. Akan tetapi mempertimbangkan
harga dan kenyamanan; dan mungkin menemukan bahwa
merek lain lebih baik dari yang dibelinya. Dalam hal ini dia
mengalami dissonance.
 Kebiasaan membeli. Banyak barang dibeli tanpa melibatkan
banyak pertimbangan.
 Ragam pencarian perilaku pembelian. Pembeli tidak terlalu
memikirkan barang yang dibeli tetapi sering menukar-nukar
merek.
Tahapan Proses Pembelian
 Pengenalan persoalan.
 Pencarian informasi – evaluasi alternatif.
 Mengevaluasi informasi.
 Keputusan pembelian.
 Perilaku setelah pembelian.
 Tindakan setelah pembelian.
Tahap-tahap dalam proses
pembelian
 Mengenali kebuthan
konsumen akan membeli jenis apa barang atau produk dengan kebutuhan saat
ini,sangat dsedikit konsumen yang membeli suatu produk untuk masa
depan.konsumen lebih cenderung memuaskan dir untuk waktu sekarang di
bandingkan waktu yang akan datang.
 Pencarian informasi
dengan mencari informasi yang lebih dalam suatu produk,konsumen dapat
menyingkat waktu .selain itu sumber daya yang di keluarkan konsumen lebih
sedikit atau tidak memboroskan.
 Evaluasi alternative
dengan melihat suatu nilai guna barang yang akan di beli sehingga konsumen
dapat mengetahui tujuan suatu pembelian produk itu.
 Keputusan beli
suatu perusahaan menyederhanakan suatu produknya,dengan begitu produk
yang akan di konsumsi konsumen lebih mudah dan mudah di pahami
konsumen.dengan begitulah perusahaan dapat mempengaruhi keputusan suatu
konsumen.
 Tingkah laku pasca pembelian
terkadang konsumen merasa bosan meskipun baru membeli suatu produk yang
sebelumnya ia inginkan.untuk menghindari konflik seperti itu,sebaiknya
konsumen menghindari iklan dari produk lain.yang akan dapat menimbulkan
kebosanan sebelum memakainya.dengan begitu keharmonisan dengan produk
baru di beli tetap terjaga dalam jangka waktu cukup lama.
KESIMPULAN
 Perilaku konsumen adalah cara konsumen memilih dan
mengambil keputusan untuk membeli suatu barang.
Perilaku konsumen satu hal yang sangat diperhatikan
oleh perusahaan barang maupun jasa. Di awali dari
menilai perilaku konsumen perusahaan dapat
mengetahui apakah perusahaan itu berhasil
menciptakan kepuasaan konsumen dengan produk
barang ataupun jasa yang mereka miliki. Konsumen
akan berperan penting terhadap penilaian barang atau
jasa yang dimiliki perusahaan. Dengan diketahuinya
nilai dari kepuasan konsumen terhadap barang atau
jasa, perusahaan dapat mengambil keputusan terhadap
barang tersebut dan dapat merancang strategi
pemasaran, penjualan yang baru.
Pt. 7 Perilaku Konsumen.pptx

More Related Content

Similar to Pt. 7 Perilaku Konsumen.pptx

BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenDede Firmansah
 
Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill V C Iqbal
 
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphonePertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphonefazaoleole
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenJudianto Nugroho
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Softskil pe
Softskil peSoftskil pe
Softskil peikarizki
 
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2Arini Nurmala Sari
 
Consumer Markets and Consumer Buyer Behaviour
Consumer Markets and Consumer Buyer BehaviourConsumer Markets and Consumer Buyer Behaviour
Consumer Markets and Consumer Buyer BehaviourAlex Maulana SE., MM.
 

Similar to Pt. 7 Perilaku Konsumen.pptx (20)

BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
 
Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill
 
Yuniken i
Yuniken iYuniken i
Yuniken i
 
Yuniken
YunikenYuniken
Yuniken
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphonePertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku Konsumen
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
Softskil pe
Softskil peSoftskil pe
Softskil pe
 
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
 
Aspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zaviaAspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zavia
 
Consumer Markets and Consumer Buyer Behaviour
Consumer Markets and Consumer Buyer BehaviourConsumer Markets and Consumer Buyer Behaviour
Consumer Markets and Consumer Buyer Behaviour
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Pt. 7 Perilaku Konsumen.pptx

  • 2. David L. Loudon & Albert J. Della Bitta (1984:6) James F. Engel, Et.al. (1968:8 ) Gerald Zaltman Melanie Wallendorf (1979:6 ) Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian Perilaku Konsumen:
  • 3. David L. Loudon & Albert J. Della Bitta (1984:6) Pengertian Perilaku Konsumen Sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.
  • 4. Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian Perilaku Konsumen: Tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. James F. Engel, Et.al. (1968:8 )
  • 5. Pengertian Perilaku Konsumen Tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya. Gerald Zaltman Melanie Wallendorf (1979:6
  • 6. Kesimpulan: Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
  • 7. TERKAIT PERILAKU KONSUMEN MAKA TERKAIT PULA DENGAN PRINSIP 5W+1H  Why: mengapa mendapatkan barang tersebut?  What: berupa apa barang/jasa tersebut?  Who: siapa yang mendapatkan barang/jasa tersebut?  When: kapan bisa mendapatkan barang/jasa tersebut?  Where: dimana bisa mendapatkan barang/jasa tersebut?  How: bagaimana barang/jasa tesebut didapatkan?
  • 8. 2 TIPE KONSUMEN  1. Personal Consumer Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.  2. Organizational Consumer Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
  • 9. Kebutuhan Konsumen:  Kebutuhan & Perilaku: Kebutuhan Konsumen Perilaku Konsumen
  • 10. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri Kebutuhan fisiologis Kebtuhan rasa aman Kebutuhan untuk merasa memiliki Kebutuhan akan harga diri  Hierarki kebutuhan menurut teori Abraham Maslow:
  • 11. Kebutuhan Konsumen:  Kebutuhan menurut David McClelland: Tiga macam kebutuhan manusia Need of power Need for affiliation Need for achievement
  • 12.  1.Faktor latar belakang karakteristik konsumen seperti status sosial ,ekonomi,usia,kelas sosial dan agama.  2.Yang melakukan sosialisasi adalah seseorang yang secara langsung berhubungan dengan konsumen dan memiliki pengaruh terhadap konsumen tersebut.  3.Proses belajar dipengaruhi oleh orang yang melakukan sosialisasi tersebut dan akan mempengaruhi proses belajar konsumenmelalui proses belajar modeling,penguatan dan kognitif.Hasil akhir dari proses sosialisasi adalah konsumen yang telah tersosialisasi.
  • 13. Motivasi Konsumen:  Pengertian Motif dan Motivasi: Pengertian Motif dan Motivasi Fillmore H. Stanford William J. Stanton Abraham Sperling
  • 14.  Pengertian Motif dan Motivasi: Abraham Sperling: Motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Pengertian Motif dan Motivasi
  • 15.  Pengertian Motif dan Motivasi: William J. Stanton: Suatu motif adalah kebutuhan yang distimulisi yang dicari oleh individu yang berorientasi pada rujukan untuk mencapai rasa puas. Pengertian Motif dan Motivasi
  • 16.  Pengertian Motif dan Motivasi: Fillmore H. Stanford: Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Pengertian Motif dan Motivasi
  • 17.  Teori-Teori Motivasi: Teori- Teori Motivasi Teori Prestasi dan Motif-Motif Sosial Teori Lapangan Teori Drive Teori Insting
  • 18.  Teori-Teori Motivasi: Teori- Teori Motivasi Berpendapat bahwa tindakan merupakan refleks dan instingtif yang diwariskan. Tidak semua tingkah laku dapat direncanakan sebelumnya dan dapat dikontrol oleh pikiran. Teori Insting
  • 19.  Teori-Teori Motivasi: Teori- Teori Motivasi Motivasi seseorang sangat ditentukan oleh kebutuhan dalam dirinya (drive) dan factor kebiasaan (habit) pengalaman belajar sebelumnya. Teori Drive
  • 20.  Teori-Teori Motivasi: Teori- Teori Motivasi Perilaku merupakan suatu fungsi dari lapangan pada momen waktu. Perilaku itu merupakan fungsi dari seseorang dengan lingkungannya. Teori Lapangan
  • 21.  Teori-Teori Motivasi: Teori- Teori Motivasi bahwa perilaku tidaklah hanya merupakan proses kognitif saja, tetapi juga merupakan fungsi dari lingkungan sosial. Teori Prestasi dan Motif-Motif Sosial
  • 22. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen:  Meliputi: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Sosial Kultur & Sub Kultur Personal Kepribadian & Konsep Diri
  • 23. Kultur  Kultur Kultur berpengaruh dominan dalam proses pembelian. Misalnya di Amerika menonjol nilai achievement dan success, aktivitas, efisiensi dan patiality (kemandirian), kemajuan, kesesuaian material, individualism, kebebasan, kenikmatan lingkungan, humaniterisme, dan kepemudaan. Nilai demikian berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain.  Subkultur Subkultur merupakan bagian yang lebih kecil, yang mungkin terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok rasial, dan wilayah geografis. Subkultur adakalanya membentuk segmen pasar tersendiri.
  • 24. Sosial Di samping kultur, faktor sosial juga mempengaruhi perilaku pembelian  Kelas sosial Ciri ini relatif homogen,merupakanbagiandari keadaansosial,biasanya berurutandan anggota memiliki nilai, ketertarikan,dan perilakuyang samaataumirip.Kelassosialtidakhanyamewakilipendapatan, akan tetapi juga pekerjaan,pendidikandan tempattinggal.  Kelompok referensi Kelompokreferensi adalahkelompokyanglangsungmaupuntaklangsungmempengaruhiperilaku pembelianindividu,yang biasanyadisebutsebagaianggota.Sebagaimanadiketahuikelompok mempunyai pengaruhlangsungterhadapperilakupembeliananggotanya.Di dalamnyaterdapat kelompokprimerdan sekunder.  Keluarga Keluargabiasanyamelakukanorientasiterhadap agama,politik, ambisipersonel,nilai pribadi,dan kasih sayang.  Peran dan status
  • 25. Personal Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh faktor personal yang terdiri dari ;  Gaya hidup.  Pekerjaan (Okupasi).  Usia dan gaya hidup.
  • 26. Personal 1. KELOMPOK YANG MEMPUNYAI SUMBERDAYA YANG TINGGI :  Actualizer. Orang yang berhasil, teliti, bertanggung jawab.  Fulfiled. Dewasa, puas, menyenangkan, reflektif.  Achievers. Karirnya berhasil, beroritentasi kepada pekerjaan, orientasi kepada produk prestise, dan ingin mendemonstrasikan kepada kelompoknya.  Experiencers. Muda, vital, antusias, impulsif dan pemberontak. sebagian besar pendapatan untuk pakaian, makanan cepat saji, musik, film, dan video. 2. KELOMPOK DENGAN SUMBERDAYA YANG RENDAH  Believers. Konservatif, konvensional, dan tradisional. Keluarga lebih suka merek yang mapan.  Strievers. Tidak tentu, tidak aman, mencari persetujuan, berorientasi kepada sumberdaya.  Makers. Praktis, mandiri, tradisional, berorientasi kepada keluarga.  Strugglers. Lebih tua, pensiun, pasif, dan mempertimbangkan  Kekurangan sumberdaya.
  • 27. Kepribadian dan konsep diri  brand personality digambarkan sebagai bauran ciri manusia yang mengarah kepada merek tertentu.  lima ciri brand personality berikut. 1. Sincerity (dapat dipercaya, jujur, dan pemberi) 2. Excitement (pemberani, berdaya juang, imaginatif, dan up-to-date) 3. Competence (Layak, inteligent, dan berhasil) 4. Sophistication (Kelas atas dan cakap) 5. Ruggedness (Keras)
  • 28. Kepribadian yang mempengaruhi pembelian:  Psikologi  Persepsi  Pembelajaran (Learning)  Beliefs And Attitude
  • 29. Kategori orang dalam proses pembelian:  Initiator: orang yang pertama menyarankan untuk melakukan pembelian.  Influencer: orang yang memberi pandangan atau advise yang mempengaruhi.  Decider: orang yang memutuskan.  Buyer: orang yang melakukan pembelian  User: orang yang memakai produk yang dibeli.
  • 30. Perilaku Pembelian  Perilaku pembelian kompleks. Pertama orang akan membangun keyakinannya kepada produk tertentu, kemudian menentukan sikap, terakhir melakukan pilihan yang berarti.  Dissonance-reducing buyer behavior. Seseorang dalam pembelian barang yang mahal, beresiko dan jarang; mungkin cepat melakukan pembelian. Akan tetapi mempertimbangkan harga dan kenyamanan; dan mungkin menemukan bahwa merek lain lebih baik dari yang dibelinya. Dalam hal ini dia mengalami dissonance.  Kebiasaan membeli. Banyak barang dibeli tanpa melibatkan banyak pertimbangan.  Ragam pencarian perilaku pembelian. Pembeli tidak terlalu memikirkan barang yang dibeli tetapi sering menukar-nukar merek.
  • 31. Tahapan Proses Pembelian  Pengenalan persoalan.  Pencarian informasi – evaluasi alternatif.  Mengevaluasi informasi.  Keputusan pembelian.  Perilaku setelah pembelian.  Tindakan setelah pembelian.
  • 32. Tahap-tahap dalam proses pembelian  Mengenali kebuthan konsumen akan membeli jenis apa barang atau produk dengan kebutuhan saat ini,sangat dsedikit konsumen yang membeli suatu produk untuk masa depan.konsumen lebih cenderung memuaskan dir untuk waktu sekarang di bandingkan waktu yang akan datang.  Pencarian informasi dengan mencari informasi yang lebih dalam suatu produk,konsumen dapat menyingkat waktu .selain itu sumber daya yang di keluarkan konsumen lebih sedikit atau tidak memboroskan.  Evaluasi alternative dengan melihat suatu nilai guna barang yang akan di beli sehingga konsumen dapat mengetahui tujuan suatu pembelian produk itu.  Keputusan beli suatu perusahaan menyederhanakan suatu produknya,dengan begitu produk yang akan di konsumsi konsumen lebih mudah dan mudah di pahami konsumen.dengan begitulah perusahaan dapat mempengaruhi keputusan suatu konsumen.  Tingkah laku pasca pembelian terkadang konsumen merasa bosan meskipun baru membeli suatu produk yang sebelumnya ia inginkan.untuk menghindari konflik seperti itu,sebaiknya konsumen menghindari iklan dari produk lain.yang akan dapat menimbulkan kebosanan sebelum memakainya.dengan begitu keharmonisan dengan produk baru di beli tetap terjaga dalam jangka waktu cukup lama.
  • 33. KESIMPULAN  Perilaku konsumen adalah cara konsumen memilih dan mengambil keputusan untuk membeli suatu barang. Perilaku konsumen satu hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan barang maupun jasa. Di awali dari menilai perilaku konsumen perusahaan dapat mengetahui apakah perusahaan itu berhasil menciptakan kepuasaan konsumen dengan produk barang ataupun jasa yang mereka miliki. Konsumen akan berperan penting terhadap penilaian barang atau jasa yang dimiliki perusahaan. Dengan diketahuinya nilai dari kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa, perusahaan dapat mengambil keputusan terhadap barang tersebut dan dapat merancang strategi pemasaran, penjualan yang baru.