Persepsi merupakan proses yang melibatkan penginderaan stimulus luar oleh individu, organisasi informasi, dan interpretasi untuk memahami stimulus tersebut. Faktor seperti sifat stimulus, karakteristik individu, sikap, motivasi, pengalaman, dan harapan mempengaruhi persepsi seseorang. Persepsi konsumen penting bagi strategi pemasaran karena mempengaruhi citra merek dan keputusan pembelian.
1. Tugas PKP (perilaku konsumen)
PERSEPSI
Dibuat oleh:
Didik Juwiyanto (RRC1B013013)
Diyan Maya Sari (ERC1B012090)
Mhd. Martiono (RRC1B013030)
Roy syahrizal (RRC1B013014)
2. PERSEPSI ( DEFENITION )
Persepsi : merupakan suatu proses yang didahului
oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang
diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu
indera. Alat indera merupakan penghubung antara
individu dengan dunia luarnya. Persepsi
merupakan stimulus yang diindera oleh individu,
diorganisasikan kemudian diinterpretasikan
sehingga individu menyadari dan mengerti tentang
apa yang diindera.
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul
akibat adanya sensansi yakni aktivitas merasakan
atau penyebab keadaan emosi yang
menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga
sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima
kita, terhadap stimuli seperti cahaya, warna dan
suara
3. Persepsi yang timbul dari dalam
diri seseorang timbul akibat
adanya perasaan yang
dipengaruhi oleh bentuk fisik,
visual atau komunikasi verbal
yang disebut stimuli atau stimulus.
Menurut Setiadi (2013:91) persepsi
merupakan suatu proses yang
timbul akibat adanya sensasi.
Sensasi dapat didefinisikan
sebagai tanggapan yang cepat
dari indra terhadap stimuli dasar
seperti cahaya, warna, dan suara.
Maka, pengertian persepsi adalah
proses bagaimana stimuli-stimuli
itu diseleksi, dioragnisasikan, dan
diinterpretasikan.
4. PROSES PRESEPSI
Persepsi timbul karena adanya stimulus
(rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi
seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu
penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan
sentuhan. Stimulus tersebut akan diseleksi,
diorganisir dan diinterprestasikan oleh setiap orang
dengan caranya masing-masing.
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen
utama:
1. seleksi adalah proses penyaringan oleh indera
terhadap rangsangan dari luar.
2. Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan
informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang,
interpretasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti pengalaman masa lalu, motivasim
kepribadian dan kecemasan.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan
dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
5. Persepsi konsumen
• Persepsi Konsumen adalah suatu proses yang
membuat seseorang memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi
suatu gambaran yang berarti dan lengkap
tentang dunianya
• seseorang termotivasi
untuk membeli dipengaruhi oleh persepsinya
terhadap situasi yang dihadapinya, sedangkan
apa yang dipersepsikan seseorang dapat
cukup berbeda dari
kenyataan yang objektif. Individu-
individu mungkin memandang pada satu ben
da yang sama tetapi mempersepsikan atau
mendeskripsikannya secara berbeda.
6. • Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen
adalah dengan menganalisis persepsinya terhadap produk.
Dengan persepsi konsumen, perusahaan dapat mengetahui
hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan atau kelemahan,
kesempatan ataupun ancaman bagi produk yang
dipasarkan. Hal ini karena persepsi konsumen merupakan
salah satu faktor internal konsumen yang
mempengaruhinya mengambil keputusan (Foedjiawati,
Hatane Semuel. 2007: 6). Persepsi timbul karena adanya
stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi
seseorang melalui kelima alat inderanya. Stimulus tersebut
akan diseleksi, diorganisir, dan diinterprestasikan oleh
setiap orang dengan caranya masing-masing. Ada dua
faktor utama dalam persepsi, yaitu:
• Faktor Stimulus, merupakan sifat fisik suatu obyek seperti
ukuran, warna, berat, rasa, dsb.
• Faktor Individual, merupakan sifat-sifat individu yang tidak
hanya meliputi proses sensorik, tetapi juga pengalaman di
waktu lampau pada hal yang sama.
7. KARAKTERISTIK SESEORANG
MEMPENGARUHI PRESEPSI
• Menurut Robbins (1998) persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter
seseorang. Karakter tersebut dipengaruhi oleh :
• 1. Attitudes
• Dua individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu
berbeda satu dengan yang lain.
• 2.Motives
• Kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin
memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi mereka.
• 3.Interests
• Fokus dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena
minat seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan
oleh seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan yang lain.
Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda dari
apa yang dirasakan oleh orang lain.
• 4.Experiences
• Fokus dari karakter individu yang berhubungan dengan pengalaman
masa lalu seperti minat atau interest individu. Seseorang individu
merasakan pengalaman masa lalu pada sesuatu yang individu tersebut
hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.
• 5.Expectations
• Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa
melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.
9. APLIKASI PERSEPSI DALAM STRATEGI
PEMASARAN
Konsumen cenderung untuk membentuk
citra terhadap merek, toko, dan perusahaan
didasarkan pada inferensi mereka yang
diperoleh dari stimuli pemasaran dan
lingkungan.
Citra adalah total persepsi terhadap suatu
objek, yang dibentuk dengan memproses
informasi dari berbagai sumber setiap
waktu.
• Sasaran penting dari strategi pemasaran
adalah untuk mempengaruhi persepsi
terhadap merek, toko, atau perusahaan. Jadi
pemasar harus secara konstan mencoba
mempengaruhi citra konsumen.
10. Citra tersebut terdiri dari :
• Citra Merek
Citra merek merepresentasikan keseluruhan
persepsi terhadap merek dan dibentuk dari
informasi dan pengalaman masa lalu terhadap
merek itu.
• Citra Toko
Konsumen sering mengembangkan citra toko
didasarkan pada iklan, kelengkapan di dalam toko,
pendapat teman dan kerabat, dan juga pengalaman
belanja. Citra toko yang ada di benak konsumen
akan mempengaruhi citra merek. Oleh karena itu,
penempatan produk pada rantai toko-toko pengecer
merupakan sarana untuk membentuk citra.
• Citra Perusahaan
Ketika konsumen mempunyai pengalaman yang
baik atas penggunaan berbagai merek produk yang
dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka
konsumen akan mempunyai citra yang positif atas
perusahaan tersebut. Pada saat itu lah terbentuk
apa yang disebut citra perusahaan.
11. • Persepsi merupakan salah satu dari
berbagai faktor yang mempengaruhi
pilihan konsumen terhadap produk.
Biasanya konsumen yang termotivasi
tentang suatu produk telah siap untuk
melakukan pembelian. Namun,
bagaimana seseorang bertindak
dipengaruhi oleh persepsinya mengenai
situasi tertentu. Persepsi kinerja produk
dan kemampuan konsumen untuk
melakukan penilaian sangat tergantung
pada atribut-atribut intrinsik yang
menjadi perhatian konsumen.
12. Salah satu ukuran keberhasilan suatu usaha adalah
bagaimana persepsi konsumen dapat meningkatan
kepercayaan terhadap suatu produk sehingga mereka
mempunyai keinginan membeli yang sangat besar terhadap
produk tersebut. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan
penilaian persepsi konsumen. Hasil penilaian dapat diukur
dengan membandingakan data yang ada dilapangan. Bagi
perusahaan hasil penilaian persepsi konsumen sangat
penting peranannya dalam pengambilan keputusan
berbagai hal terutama dalam hal ini yaitu tentang
keputusan pembelian suatu produk atau barang.
13. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku
konsumen adalah dengan menganalisis
persepsinya terhadap produk. Dengan persepsi
konsumen, perusahaan dapat mengetahui hal-hal
apa saja yang menjadi kekuatan atau
kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi
produk yang dipasarkan. Hal ini karena persepsi
konsumen merupakan salah satu faktor internal
konsumen yang mempengaruhinya mengambil
keputusan (Foedjiawati, Hatane Semuel. 2007: 6).
14. persepsi kualitas mengacu pada pendapat David. A.
Garvin, dimensi persepsi kualitas terbagi tujuh yaitu ;
1. Kinerja : Melibatkan bebagai karakteristik operasional
utama
2. Pelayanan : Mencerminkan kemampuan memberikan
pelayanan pada produk tersebut
3. Ketahanan : Mencerminkan umur ekonomis dari
produk
4. Keandalan : Konsistenisi dan kinerja yang dihasilkan
suatu produk dari suatu pembelian ke pembeli
berikutnya
5. Karateristik Produk : Bagian-bagian tambahan dari
produk / feature
6. Kesesuain dengan Spesifikasi : Merupakan padangan
mengenai kulitas proses manufaktur (tidak ada cacat
motor) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
dan teruji.
7. Hasil : Mengarah pada kualitas yang dirasakan yang
melibatkan enam dimensi sebelumnya
Strategi Pemuas Kebutuhan Konsumen
15. Tiga tahap dalam pembentukan persepsi customer, yaitu :
Tahap 1 : Sensasi
Sensasi adalah suatu proses penyerapan informasi mengenai suatu produk
yang melibatkan panca indra kastemer (pendengaran, penglihatan, penciuman
dan peraba). Pada tahap ini, customer akan menyerap dan menyimpan segala
informasi yang diberikan ketika suatu produk ditawarkan atau dicoba.
Misalnya ketika customer menonton iklan sebuah produk telepon selular
terbaru di televisi. Customer akan memperhatikan segala informasi mengenai
spesifikasi dan fungsi produk, termasuk fitur-fitur yang ditawarkan produk
tersebut. Pada kasus ini, customer menggunakan indra penglihatan dan
pendengaran dalam proses penerimaan informasi.
Tahap 2 : Organisasi
Organsasi adalah tahap dimana customer mengolah informasi yang telah ia
dapatkan pada tahap sensasi. Customer akan membandingan antara informasi
baru tersebut dengan informasi atau pengetahuan yang telah ia miliki
sebelumnya mengenai produk telepon selular (informasi dan pengetahuan
tersebut bisa didapat dari pengalaman atau media iklan lainnya seperti
majalah, Koran). Kemudian customer akan mendapatkan kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki produk tersebut serta nilai tambah yang bisa
didapat.
Tahap 3 : Interpretasi
Interpretasi adalah pengambilan citra atau pemberian makna oleh customer
terhadap suatu produk. Seperti pada contoh kasus sebelumnya mengenai
suatu produk telepon genggam baru. Setelah pada tahap organisasi kastemer
mendapatkan kelebihan dan kekurangan serta nilai tambah produk, maka
akan tercipta citra atau makna khas yang melekat pada produk. Misalnya
handphone Sony Ericsoson seri W identik dengan handphone Walkman.