Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan manfaatnya bagi perusahaan. Sistem informasi dapat mempermudah proses bisnis perusahaan dan meningkatkan aksesibilitas data bagi pengambil keputusan. Jenis-jenis sistem informasi mencakup sistem pendukung operasi, sistem pendukung manajemen, dan sistem informasi eksekutif.
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
SISTEM INFORMASI
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FORUM DAN QUIZ 1
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 43116110336
DOSEN : Prof. Dr. Hafzi Ali, MCA
PROGARAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2. Salah satu cara mengimplementasikannya di kantor adalah dengan memanfaatkan suatu
kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini dan menerapkan nya dalam seluruh kegiatan kantor
membantu dalam mempercepatnya semua pekerjaan kantor yang ada di perusahaan.
Sistem informasi ini mempermudah kegiatan kantor dalam melaksanakan setiap tugas dan
tanggung jawab jobdesk masing-masing.
Sistem yang di gunakan oleh perusahaan tempat saya bekerja adalah accurate, apa itu sistem accurate?
Pemostingan, Penjurnalan, Penghitungan dan Laporan keuangan semuanya dilakukan oleh
ACCURATE Accounting Software secara otomatis. Yang Anda lakukan cukup Input Transaksi sehari-hari
di perusahaan, Maka secara otomatis laporan keuangan sudah terupdate detik itu juga.
APA MANFAAT YANG BISA DI DAPATKAN DARI SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE?
Banyak manfaat yang bisa di dapatkan dari ACCURATE, mengenai aktivitas yang terjadi di
perusahaan Antara lain sebagai berikut :
1. Membuat sekaligus mencetak PO atas barang atau Jasa.
2. Membuat Surat Penerimaan Barang (Jika PO atas Barang). (Ketika membuat pencatatan Penerimaan
barang ACCURATE otomatis menjurnal). Contoh jurnal : persediaan pada penerimaan barang belum
tertagih.
3. Membuat Faktur Pembelian untuk mencatat Hutang Usaha sekaligus mencatat PPN Masukan jika
pembelian Barang atau Jasa ada PPN nya. (Ketika membuat faktur pembelian atau mencatat faktur dari
vendor, otomatis ACCURATE menjurnal) Contoh jurnal : Persedian pada hutang Usaha, dan jurnal PPN
masukan jika mencatat PPN masukan).
4. Mencatat pembayaran Hutang ke Suplier atau Vendor. Bisa cash, Bank transfer, Atau mencatat
pembayaran dengan Cek/Giro. (Ketika mecatat pembayaran hutang ke vendor, ACCURATE otomatis
menjurnal juga) Contoh jurnal : Hutang usaha pada kas/bank.
5. Retur Pembelian dan Mencetak Nota Retur jika ada Retur pembelian ke supplier. (Ketika retur
pembelian juga ACCURATE otomatis menjurnal) Contoh jurnal : Hutang usaha pada COGS/persediaan.
Mencetak bukti Potong PPH 23 jika pembelian atas jasa yang diharuskan memotong PPH 23.
Aktivitas Penjualan Barang atau Jasa:
• Membuat Surat Penawaran.
• Membuat Surat Pesanan (SO).
3. • Membuat Surat Jalan (Delivery Order). (Ketika membuat surat jalan, ACCURATE otomatis menjurnal)
Contoh jurnal : Barang terkirim pada persediaan.
• Membuat Sales Invoice (Mencatat Piutang Pelanggan dan PPN Keluaran Jika Penjualan disertai dengan
PPN). (Ketika membuat invoice atau faktur penjualan ACCURATE akan menjurnal otomatis) Contoh
jurnal : Piutang usaha, PPN keluaran (jika mencatat pajak keluaran), Penjualan pada HPP dan persediaan.
• Mencatat penerimaan pembayaran dari Pelanggan baik Cash, Bank Transfer, maupun dengan
Cek/Giro. (Ketika mencatat penerimaan pembayaran dari pelanggan, ACCURATE menjurnal otomatis)
Contoh jurnal : Kas/Bank pada piutang usaha.
• Membuat Retur Penjualan Jika ada Retur dari Pelanggan. (Ketika membuat retur penjualan, ACCURATE
menjurnal otomatis) Contoh jurnal : Retur penjualan pada piutang usaha.
Dengan pentingnya pelaksanaan, SDM memainkan peranan yang semakin penting dalam
perencanaan stratejik yang luas saat ini. SDM membantu manajemen memformulasikan strategi dengan
berbagai cara. Misal dengan identifikasi, analisis, dan keseimbangan antara kesempatan dan ancaman
dari luar perusahaan, dan disisi lain, dan kelemahan dan kekuatan internal.
Di tengah era globalisasi dengan perubahan-perubahan yang cepat dan kompleksitas pendidikan
yang makin meningkat. MSDM seperti juga manajemen umum perusahaan, tentunya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Manajem Sumberdaya Manusia
(MSDM) dapat didefinisi sebagai serangkaian tindakan dalam penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan Sumberdaya Manusia (SDM) untuk mewujudkan tujuan, baik tujuan
individu maupun tujuan organisasi. Sedangkan manajem personalia diperlukan untuk mencapai sasaran
atau meningkatkan efektivitas SDM dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan atau
membangun satuan kerja yang efektif. Perencanaan SDM adalah suatu kegiatan yang harus terus
menerus dilaksanakan. Mereka yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SDM bertanggungjawab
pula atas sampainya informasi yaitu segala sesuatu yang mempengaruhi perusahaan yang akhirnya
mempengaruhi system MSDM. Antara MSDM dan Personalia terdapat jelas perbedaan dalam ruang
lingkup dan tingkatannya. MSDM mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan,
penggunaan dan perlindungan SDM, sedangkan manajemen personalia lebih banyak berkaitan dengan
SDM yang sudah berada di dalam organisasi (perusahaan).
4. Karakteristik Sistem Informasi
Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memnuhi karakteristik
utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem
memang benar-benar sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari host menuj usernya.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi:
1. Memiliki Komponen
Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki komponen. Komponen ini
merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi, dimana keseluruhan komponen tersebut saling
berinteraksi satu sama lain. Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam
sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem
informasi. Jadi, apabila subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal,
maka keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
2. Memiliki Batasan atau Boundary
Karakteristik dari sebuah sistem informasi berikutnya adalah sebuah sistem informasi haruslah
memiliki sebuah batasan sistem atau yang dikenal dengan istilah boundary. Batasan ini merupakan
pembatas dari sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem
informasi tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang
lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut.
Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem informasi tidak akan bekerja saling tumpang
tindih satu sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya amsing-masing.
3. Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment
Karakteristik dari sistem informasi berikutnya adalah memilki lingkungan luar dari sebuah siste,
atau yang disebut dengan environment. Environment merupakan keseluruhan sistem dan juga
lingkungan yang berad di luar batasan atau boundary dari sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan
disebut sebagai sistem informasi, apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga
memiliki lingkungan luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.
4. Memiliki Interface
Interface atau antar muka merupakan karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sebuah
sistem informasi. Ya, suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem informasi yang dapat
dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila sistem informasi tersebut memilki interface atau
antar muka. Interface atau antarmuka ini merupakan media yang digunakan untuk dapat
menghubungkan sebuah komponen atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi.
Hal ini mengacu pada karakteristik pertama pada sebuah sistem informasi, dimana sistem
informasi memilki beberapa komponen dan juga subsistem yang menjadi dasar terbentuknya suatu
5. keseluruhan sistem. Keseluruhan komponen dan juga subsitem tersebut di hubungkan dengan apa yang
disebut denan interface.
Berarti, sudah jelas terlihat, apabila suatu sistem informasi tidak memiliki interface, maka sistem
tersebut tidaka akan dapat berjalan dengan optimal.
5. Memiliki Input atau Masukan Sistem
Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau masukan. Input
system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam
suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
Maintenance Input
Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem,
dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi
tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.
6. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem
Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang berikutnya. Output
merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa
tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi. Dengan adanya
output ini , maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga
memanfaatkan layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi
dapat bekerja dengan optimal dan bermanfaat.
7. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem
Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah sebuah pengolah data
atau pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian
di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem
informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi.
Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang
ada did alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju
output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.
8. Memiliki Sasaran dari Sistem
Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari sebuah sistem
informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya, sasaran dari sistem merupakan analisis
berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan
sistem, maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna.
6. Misalnya adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga
akuntan. Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga dikembangkan adalah
jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data keuangan suatu eprusahaan dan juga
organisasi.
Jenis-jenis Sistem Informasi yaitu:
A. Sistem Pendukung Operasi
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh, dan digunakan
dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi
yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh system informasi
manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk
secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan
kerja sama perusahaan, serta memperbaharui database perusahaan.
1. Sistem pemrosesan transaksi?Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Memperbaharui
database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contohnya: Sistem titik penjualan (point-of-
sale/ POS) dibanyak toko retail menggunakan terminal mesin kas untuk secara elektronik menangkap
serta memindahkan data penjualan sepanjang saluran telekomunikasi ke pusat computer regional agar
dapat diproses segera (Real-time) atau diproses setiap malam (Batch). ?
2. Sistem Pengendalian proses?Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contohnya,
penyulingan minyak menggunakan sensor elektronik yang dihubungkan ke komputer untuk secara terus
menerus mengawasi proses kimia dan membuat penyesuaian instant (real-time) yang mengendalikan
proses penyulingan. ?
3. Sistem kerja sama perusahaan?Mendukung komunikasi dan kerja sama tim, kelompok kerja dan
perusahaan. Contohnya, para pekerja ahli dalam sebuah tim proyek dapat menggunakan email untuk
mengirim dan menerima berbagai pesan elektronik, dan melakukan konferensi video untuk melakukan
pertemuan elektronik agar dapat mengoordinasikan berbagai aktivitasnya. ?
B. Sistem Pendukung Manajemen?
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan disebut sebagai
Sistem Pendukung Manajemen. Berdasarkan konsep, beberapa jenis utama sistem informasi
mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan:?
1. Sistem Informasi Manajemen
Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan sebelumnya untuk
mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contohnya, manajer penjualan dapat menggunakan jaringan
7. komputer dan pencari web untuk mendapatkan tampilan instant mengenai hasil penjualan produk-
produk mereka dan untuk mengakses intranet perusahaan mereka agar bisa mendapatkan laporan
analisis penjualan harian yang mengevaluasi penjualan yang dilakukan oleh setiap tenaga penjualan.
2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System - DSS)
Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer
dan praktisi bisnis lainnya. Contohnya, manajer bagian periklanan dapat menggunakan program
spreadsheet untuk melakukan analisis what-if ketika mereka menguji dampak berbagai anggaran iklan
atas prediksi penjualan produk produk baru.
3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System EIS)?
Memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan
informasi para eksekutif. Contohnya, para eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar sentuh
untuk secara instant melihat teks serta tampilan grafik yang menekankan berbagai area utama kinerja
organisasi dan persaingan.
Fungsi Sistem Informasi Manajamen pada Perusahaan sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai
laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.