Sistem informasi memainkan peran penting dalam organisasi untuk mendukung strategi bersaing. Pengembangan sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan mendukung pengambilan keputusan cepat berdasarkan data akurat. Komponen penting sistem informasi perusahaan meliputi database terintegrasi, akses aman, dokumentasi proses bisnis, dan pengendalian aplikasi serta internal.
1. Sistem dan Komponen Sistem Informasi di perusahaan atau Sistem Informasi yang terlibat di dalam
sistemnya atau sebagai user-end user pada sistem tersebut adalah :
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan
biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi
keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk
atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan
atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /nichemarket. Hal ini juga dapat melibatkan
perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan
layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke
pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa
terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan "perusahaan
virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra
dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut adalah
gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik
dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur
bisnis secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
2. suatu sistem untuk proses informasi secara luas, yang digunakan suatu komputer dan
pengaaplikasiannya terhadap teknologi lainnya yang saling terkait. Ada beberapa jenis dan juga tipe dari
sistem informasi. Berikut ini adalah beberapa jenis dan juga tipe dari sebuah sistem informasi:
Sistem informasi manajemen
Sistem Informasi akuntansi
Sistem Informasi geofrafis
Sistem Informasi Bisnis
Sistem informasi eksekutif
Sistem Informasi keuangan
Kesemua jenis dari sistem informasi tersebut, memiliki tujuan dan juga fungsi sistem informasi yang
berbeda-beda, sesuai dengan bagaimana sistem tersebut dibuat, diimplementasikan dan juga siapa saja
user yang menggunakan sistem informasi tesebut. Kemudian fungsi teknologi informasi dan
komunikasi yang cukup berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari sangatlah berguna seperti
berkomuniksasi dengan seseorang yang berjarak jauh dengan gedget yang dimiliki, misalnya melalui
komputer dengan chatting ataupun pada smartphone.
Dengan adanya sistem informasi, maka alur dan juga arus data menjadi lebih mudah untuk dilakukan,
yang mana hal ini akan membantu mempercepat dan juga mempermudah sistem distribusi data dari host
ataupun server menuju usernya, sehingga setiap user dapat memanfaatkan informasi yang tersedia
secara efektif.
Karakteristik Sistem Informasi
Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memnuhi karakteristik utama dari
sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-
benar sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari host menuj usernya. Berikut ini adalah
beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi:
1. Memiliki Komponen
Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki komponen. Komponen ini merupakan
bagian dari sebuah sistem interaksi, dimana keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi satu
sama lain. Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam sebuah sistem
informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi,
apabila subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka keseluruhan
sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
2. Memiliki Batasan atau Boundary
Karakteristik dari sebuah sistem informasi berikutnya adalah sebuah sistem informasi haruslah memiliki
sebuah batasan sistem atau yang dikenal dengan istilah boundary. Batasan ini merupakan pembatas dari
sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut
menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki
oleh sistem informasi tersebut.
Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem informasi tidak akan bekerja saling tumpang tindih s atu
sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya amsing-masing.
3. Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment
Karakteristik dari sistem informasi berikutnya adalah memilki lingkungan luar dari sebuah siste, atau yang
disebut dengan environment. Environment merupakan keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang
berad di luar batasan atau boundary dari sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai
3. sistem informasi, apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan
luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.
4. Memiliki Interface
Interface atau antar muka merupakan karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sebuah sistem
informasi. Ya, suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem informasi yang dapat dioperasikan
dengan baik dan juga optimal apabila sistem informasi tersebut memilki interface atau antar muka.
Interface atau antarmuka ini merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah
komponen atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi.
Hal ini mengacu pada karakteristik pertama pada sebuah sistem informasi, dimana sistem informasi
memilki beberapa komponen dan juga subsistem yang menjadi dasar terbentuknya suatu keseluruhan
sistem. Keseluruhan komponen dan juga subsitem tersebut di hubungkan dengan apa yang disebut
denan interface.
Berarti, sudah jelas terlihat, apabila suatu sistem informasi tidak memiliki interface, maka sistem tersebut
tidaka akan dapat berjalan dengan optimal.
5. Memiliki Input atau Masukan Sistem
Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau masukan. Input system
atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu
sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
Maintenance Input
Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem, dimana
merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi tersebut
bisa berjalan dengan baik dan optimal.
6. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem
Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang berikutnya. Output merupakan
keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data
dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini ,
maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan
layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat bekerja
dengan optimal dan bermanfaat.
7. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem
Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah sebuah pengolah data atau
pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian di
dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem
informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi.
Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada did
alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output
yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.
4. 8. Memiliki Sasaran dari Sistem
Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari sebuah sistem informasi.
Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya, sasaran dari sistem merupakan analisis berupa
siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem,
maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna.
Misalnya adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga akuntan. Maka
jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga dikembangkan adalah jenis dari sistem
informasi akuntasi, yang berisi data – data keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.
Karena,Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung strategi
bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Memanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi
dapat Mengoptimalkan rencanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi
dalam meningkatkan daya saing adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam
perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam
memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi biaya operasional minimalisasi resiko operasi dari
berbagai fungsi perusahaan, maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergis dalam
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Perkembangan teknologi yang terus berkembang telah banyak dimanfaatkan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Teknologi sistem informasi telah berkembang pesat untuk menyajikan
informasi sebagai dasar pengendelaian perusahaan dan pengambilan keputusan yang cepat karena
didukung data-data terbaru dan akurat.
Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah
1. Database yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini
perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan
aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat
dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance
dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime,
maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
2. Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak
yang tidak berwenang mengubah isi database.
3. Bisnis proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami.
Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman,
keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
4. Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
5. Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan
5. supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
End User Computing (EUC) adalah sebuah konsep dalam rekayasa perangkat lunak yang mengacu
kepada abstraksi dari kelompok orang-orang yang pada akhirnya akan mengoperasikan software (yaitu
pengguna yang diharapkan atau target-user).
Abstraksi ini dimaksudkan untuk dapat berguna dalam informasi yang diyakini relevan dalam proyek
tertentu.
End User Computing dapat digolongkan menjadi empat tingkatan berdasarkan pengetahuannya
antara lain sebagai berikut :
* Pemakai akhir tingkat menu (menu-level end-users).
* Pemakai akhir tingkat perintah (command-level end-users).
* Programer pemakai akhir (end-users programmers).
* Personil pendukung fungsional (functional support personnel).
Tujuan End User Computing adalah untuk memungkinkan staf untuk tidak terampil menggunakan
mahal dan pengetahuan yang sangat ahli dalam pekerjaan mereka, dengan menempatkan
pengetahuan dan keahlian ke dalam komputer dan mengajar pengguna akhir bagaimana untuk
mengaksesnya. Pada saat yang sama, pendekatan ini digunakan ketika tugas-tugas yang sangat
kritis yang didukung oleh sistem komputasi (penerbangan komersial, pabrik nuklir dan
sebagainya).
Manfaat End User Computing :
1. Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai.
2. Mengurangi kesenjangan komunikasi antar user dan spesialisasi informasi.
3. Kreasi, pengendalian, dan implementasi oleh pemakai
4. Sistem yang memenuhi kebutuhan pemakai
5. Ketepatan waktu
6. Membebaskan sumber daya sistem
7. Kefleksibilitasan dan kemudahan penggunaan
Faktor yang mendorong End User Computing :
1. Menjngkatkan pengetahuan tentang computer (knowledge).
2. Antrian jasa informasi (time-process).
3. Perangkat keras yang murah (technology-hardware).
4. Perangkat lunak saiap pakai (technology-software).
Resiko penerapan End User Computing, yaitu :
1. Sistem yang buruk sasarannya.
2. Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.
3. Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien.
4. Hilangnya integritas data.
5. Hilangnya keamanaan.
Daftar Pustaka :
.
1. Anonim, 2017. 8 Karakteristik Sistem Informasi: http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-
informasi/karakteristik-sistem-informasi
Macio, Stepahanus.2013. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam sebuah perusahaan:
http://iphenimnus.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html
2.http : www.proweb.co.id/articles/erp/komponen_sistem_informasi.html ( 13 September ) 17 : 51