2. G a y a H i d u p s angat be r pe ngar uh
de ngan p eny a k i t ti d a k men u l a r
Berapa kali
berolahraga
dalam seminggu?
Bagaimana pola
makanmu setiap hari?
Pernah
melakukan
pengecekan
kesehatan?
Apakah kamu
selalu memakai
helm saat
berkendara?
Pernah merokok atau
mengkonsumsi alkohol?
Bagaimana pola
tidurmu setiap hari?
P e n g a n t a r
D a s a r K e s e h a t a n M a s y a r a k a t – P e n y a k i t T i d a k M e n u l a r
3. PENGERTIAN
• Jenis penyakit yang tidak dikarenakan adanya proses infeksi
• Tidak ditularkan kepada orang lain
• Bersifat kronis sehingga butuh waktu cukup panjang untuk
penyembuhannya
• Hampir bisa dipastikan tidak akan sembuh seperti sebelumnya
bahkan cenderung memburuk
4. • Awalnya penderita tidak merasakan adanya gejala
• Baru menyadari ketika PTM tersebut sudah dalam keadaan parah
• Sering dianggap karena faktor keturunan, penyakit karena sudah
tua atau bahkan penyakitnya orang kaya
• Padahal disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat dalam
jangka waktu yang cukup lama
5. Diabetes Kanker Arthritis
Gangguan
mental
Cedera Hipertensi Depresi Alzheimer
Penyakit Jantung
Koroner
C O N T O H P E N YA K I T T I D A K M E N U L A R
( N o n - C o m m u n i c a b l e D i s e a s e s )
D a s a r K e s e h a t a n M a s y a r a k a t – P e n y a k i t T i d a k M e n u l a r
6. Penyebab Klasifikasi Penyakit Contoh
Kelainan Genetik
Genetik dan
Penyakit Dapatan
Albino, miopia
Kelainan Metabolit dan
degeratif
Metabolik dan degeneratif DM, osteoporosis
Kecelakaan Cedera Luka, patah tulang
Kelainan Jantung dan
Pembuluh Darah
Penyakit Kardiovaskuler PJK, Stroke
Gizi Penyakit Gizi
Malnutrisi dan
avitaminosis
K l a s i f i k a s i
D a s a r K e s e h a t a n M a s y a r a k a t – P e n y a k i t T i d a k M e n u l a r
8. DEFINISI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Pencegahan dan Pengendalian PTM adalah upaya
kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan
rehabilitatif serta paliatif yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan
kematian yang dilaksanakan secara komprehensif,
efektif, efisien, dan berkelanjutan.
9. TUJUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
pencegahan, dengan indikator menemukan
faktor risiko PTM
pengendalian, dengan indikator tidak ada
penambahan kasus baru
10. Penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM
diprioritaskan pada jenis PTM yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat. dengan kriteria :
1) Tingginya angka kematian atau kecacatan;
2) Tingginya angka kesakitan atau tingginya beban biaya
pengobatan; dan
3) Memiliki faktor risiko yang dapat diubah.
11. prioritas program pencegahan dan pengendalian
PTM adalah
1) Hipertensi;
2) Stroke;
3) Penyakit Jantung Koroner (PJK);
4) Diabetes melitus;
5) Obesitas;
6) Kanker leher rahim;
7) Kanker payudara;
8) Kanker pada anak;
9) Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK);
12. prioritas program pencegahan dan
pengendalian PTM adalah
10) Asma;
11) Gangguan penglihatan dan kebutaan;
12) Gangguan pendengaran dan ketulian; dan
13) Gangguan fungsional.
13. SASARAN
Sasaran Pelayanan PTM meliputi individu
dan/atau kelompok masyarakat baik yang
berisiko PTM maupun yang tidak berisiko.
14. A. PENCEGAHAN
Pencegahan PTM dititikberatkan pada pengendalian
faktor risiko PTM yang dapat diubah. Faktor risiko
perilaku yang dapat diubah tersebut, antara lain merokok,
kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat, konsumsi
minuman beralkohol, dan lingkungan yang tidak sehat
15. PENCEGAHAN
Pencegahan (upaya promotif dan preventif) PTM
dilaksanakan melalui :
1. kegiatan promosi kesehatan,
2. deteksi dini faktor risiko PTM dan
3. perlindungan khusus,
16. 1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan yang dimaksud adalah
bertujuan untuk mewujudkan PHBS dengan
menciptakan dan mentradisikan perilaku
CERDIK di masyarakat
17. CERDIK
C cek kesehatan secara berkala
E enyahkan asap rokok
R rajin aktifitas fisik
D Diet sehat dan gizi seimbang
I Istirahat yang cukup
K Kelola stres
18. 2. DETEKSI DINI
DETEKSI DINI dilakukan untuk menemukan
faktor risiko PTM sedini mungkin.
dilakukan terhadap individu dan/atau
kelompok yang berisiko atau tidak berisiko
secara rutin, melalui :
19. a. wawancara;
b. pengukuran; dan
c. pemeriksaan.
Jika hasil deteksi dini positif berisiko PTM, maka harus
ditindaklajuti dengan pengendalian faktor risiko.
20. 3. PERLINDUNGAN KHUSUS
Perlindungan khusus dilakukan untuk pencegahan
penyakit dengan pemberian kekebalan/imunisasi
Pemberian kekebalan/imunisasi hanya dapat dilakukan
terhadap jenis PTM yang memungkinkan secara
keilmuan
24. Sehat Jiwa…
Suatu keadaan sejahtera dari seorang individu yang menyadari
potensi dirinya,
dapat beradaptasi dengan stres kehidupan normal,
dapat bekerja dengan produktif
dapat berkontribusi di lingkungannya
- Definisi World Health Organization -
25. Sehat Jiwa ditandai dengan:
Perasaan sehat dan bahagia
Mampu menghadapi tantangan hidup
Dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri
dan orang lain
27. GANGGUAN JIWA
Gangguan pikiran, gangguan perasaan atau
tingkah laku
Menimbulkan penderitaan dan terganggunya
fungsi sehari-hari
28. Interaksi antara gangguan jiwa dan kondisi kesehatan fisik
Gangguan jiwa mempengaruhi
kondisi kesehatan fisik
Beberapa kondisi kesehatan fisik
mempengaruhi risiko gangguan jiwa
Beberapa ggn jiwa yang komorbid
mempengaruhi upaya terapi & hasil
penatalaksanaan kondisi kesehatan
fisik.
Gangguan Fisik
Gangguan Jiwa
30. “mentalhealth disorder adalah keadaan
di mana individu tidak dapat
mengatasi tekanan hidup yang normal,
sulit dalam dapat bekerja secara
produktif dan bermanfaat, dan tidak
bisa memberikan kontribusi kepada
komunitasnya'.”
—WORLD HEALTH ORGANIZATION
31. Tanda-Tanda Gangguan Mental
Anak-anak Remaja Dewasa
1. Anak mulai
menunjukkan adanya
penurunan yang
konsisten dalam kinerja
mereka di sekolah.
Misal: nilai yang
rendah, kurang
partisiipasi dalam
beraktivitas, dan
menarik diri dari teman.
2. Terkadang anak-anak
dapat mengalami
kecemasan dan mereka
menolak untuk pergi ke
sekolah.
1. Banyak remaja menjadi
suka merokok, minum
alkohol dan obat-obatan
untuk mengatasi
keadaan pikiran mereka
yang cenderung labil.
2. Remaja menarik diri
dari lingkungan.
3. Pikiran negatif
berkepanjangan.
4. Kemarahan dan agresi,
misal: pencurian dan
tidak mematuhi hukum.
5. Lebih sering mengeluh
kondisi fisik.
Tanda-tanda pada pria
tidak menonjol dari
pada wanita:
1. Masalah kecil
membuat mereka
menjadi ketakutan,
cemas dan depresi.
2. Nafsu makan,
kebiasaan tidur dan
tingkat kesehatan
berubah drastis.
3. Dapat melakukan
bunuh diri sebagai
media untuk melarikan
diri dari masalah.
35. FAKTOR PENYEBAB ODGJ:
1. Biologis -> keturunan/kerusakan otak
2. Kondisi yang menekan ->
ekonomi/konflik
3. Kondisi individu/karakter ->rendah
diri/pikiran buruk
4. Trauma masa lalu
36. TANDA-TANDA ODGJ
1. Fisik (berat badan merosot, gangguan tidur, susah bernafas, kehilangan energi,
dll)
2. Perasaan (cemas, putus asa, ketakutan yang berlebihan, dll)
3. Pikiran (konsentrasi rendah, pikiran ingin bunuh diri, penilaian diri yang buruk,
dll)
4. Perilaku (menarik diri, agresif, menghindar, bicara cepat, dll)
5. Halusinasi (keyakinan yang salah dan 4 panca indra)
38. Recognise -> Mengenali gangguan jiwa
Respond -> Memberikan respon yang tepat
Refer -> Merujuk kepada tenanga profesional yang tepat (perawat jiwa,
psikolog dan psikiater)
Support -> Memberikan dukungan kepada penderita dan keluarganya
Promote -> Mempromosikan kesehatan jiwa di masy
39. TINDAKAN BAGI PENDERITA GANGGUAN JIWA
1. Mendengar suara-suara atau melihat hal-hal yang tidak nyata
(halusinasi) -> mengalihkan perhatiannya, menutup telinga atau
menghardik, dll.
2. Pemikiran yang salah (delusi) dan kecurigaan berlebihan. Ex:
mempercayai bahwa ia memiliki kekuatan, merasa orang
membicarakan, dll) -> berbicara dengn nada ramah, tidak
mendebatkan yang ia rasa.
40. HAL YANG DILAKUKAN KADER
1. Menilai seberapa besar risiko untuk bunuh diri, menyakiti diri atau
orang lain
2. Mendengar tanpa menghakimi
3. Memberikan penanganan dan informasi
4. Mendukungnya untuk mendapatkan bantuan yang tepat
5. Mendukungnya untuk dapat melakukan perawatan terhadap diri
sendiri