SlideShare a Scribd company logo
TIM TUTORIAL
Seorang wanita 37 tahun dirawat di rumah sakit
karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Mulanya ia hanya mengeluh batuk,
kemudian sesak napasnya juga kambuh sehingga ia
menggunakan obat semprot pelega napas beberapa
kali dalam sehari. Biasanya sesak mereda dengan
obat semprot tersebut, sesak napas memang sering
timbul sejak lama terutama jika ia lelah ataupun
jika ia sedang mendapat batuk pilek. Tetapi kali
ini sesak tidak berkurang malahan semakin
memberat sehingga ia segera berobat ke rumah
sakit dan dianjurkan untuk dirawat.
1. Jelaskan Pengertian Sesak nafas/dispneu
2. Sebutkan faktor yang dapat menimbulkan
keluhan sesak nafas
3. Jelaskan Pola pernafasan
4. Sebutkan klasifikasi sesak nafas
 Tidak bisa menghirup cukup udara
 Udara tidak masuk sempurna
 Rasa penuh di dada
 Dada terasa berat, sempit
 Rasa tercekik
 Napas pendek
 Napas berat
 Kesulitan bernafas atau pernafasan labored,
nafas pendek
 Gejala umum pada banyak kelaianan
pulmonal atau jantung, terutama jika
terdapat peningkatan kekakuan paru dan
tahan jalan nafas
 Saat terjadi sesak, ada peningkatan kerja
pernafasan akibat bertambahnya resistensi
elastis paru (ex : pneumonia, atelektasis,
dan penyakit pleura)
 Keadaan emosi : menangis
terisak-isak, tertawa terbahak-
bahak, mengeluh dengan nafas
panjang, merintih, mengerang
karena suatu penyakit dapat
mempengaruhi irama
pernafasan.
 Sesak nafas berhubungan
dengan periode emosi, terjadi
melalui mekanisme
hiperventilasi
a. Peningkatan ventilasi : latihan
jamani, hiperkapnia, hipoksia
dan asidosis metabolik
b. Sifat fisis paru berubah :
1. Peningkatan tahanan elastisitas
paru : pneumonia
2. Penumpukan lemak pada
jaringan fibrosa paru dan
berkurangnya kemampuan
regangan jaringan paru :
obesitas
3. Peningkatan tahanan bronkhial :
asma
1. Kelemahan otot :
miastenia gravis
2. Kelumpuhan otot :
Poliomielitis
3. Otot yang distrofi
4. Fungsi mekanis otot
berkurang spt pada pasien
emfisema dan obesitas
karena fase ekspirasi
berkurang
 Eupnea :
1. Pernafasan normal yang spontan
2. Batasan RR normal : 12 – 20 x/mnt
3. Tidal Volume ( volume udara pada saat
inspirasi dan ekspirasi ): 500 ml
 Hiperventilasi :
 Peningkatan ventilasi paru akibat
metabolisme yang berlebihan
 Menyebabkan penurunan PC02 dan PO2
 Apnea :
 Pernafasan berhenti atau gerakan pernafasan
hilang
 Pernafasan Biot :
1. Timbul akibat kerusakan otak
2. Secara klinis terlihat ada satu atau
beberapa kali usaha melakukan
pernafasandengan amplitudo dan irama yg
tidak teratur serta diiringi peride istirahat
 Pernafasan ceyne-stokes :
1. Suatu keadaan pernafasan dengan irama
pernafasan yang semakin lama akan
semakin besar
2. Terjadi pada pernafasan penderita gagal
jantung kongestif
 Pernafasan Kussmaul :
1. Irama pernafasan yang cepat, dalam dan
teratur
2. Dijumpai pada klien dengan asidosis
metabolik.
 Hipoventilasi :
1. Suatu penurunan frekuensi ventilasi
2. Menyebabkan peningkatan PCO2
 Takipnea :
1. Peningkatan frekuensi pernafasan
2. Menurunkan Tidal Volume
 Orthopnea :
Sesak nafas yang terjadi bila penderita
berada dalam posisi berbaring
 Sumber : Donna D Ignativicius dan Marylin V. Bayne, 1991
KLASIFIKASI
SESAK NAFAS
GAMBARAN KLINIS
TINGKAT I Tidak ada hambatan dalam aktivitas
Sesak pada saat latihan jasmani yang lebih berat dari
biasanya
TINGKAT II Sesak nafas timbul jika melakukan aktivitas berat spt naik
tangga atau mendaki pada saat berjalan ditempat datar
menghilang
TINGKAT III Sesak nafas pada saat melakukan aktivitas spt mandi,
berpakaian tetapi msh sanggup mandiri. Tidak timbul pada
saat istirahat, mampu berjalan di lingk sekitar tetapi tidak
seperti orang normal lainnya
TINGKAT IV Ssesak pada saat melakukan aktivitas shg harus dibantu.
Sesak mulai timbul pada saat mengerjakan pekerjaan yang
rin gan
TINGKAT V ADL dibantu, lebih sering berada di tempat tidur,
pemenuhan kebutuhan dibantu orang lain
SESAK
Penurunan
oksigenasi
jaringan
Peningkatan
kebutuhan
oksigen
Rangsangan
SSP
Penyakit
Neuromuskular
Peningkatan
kerja
pernafasan
1. Keadaan yg dapat meyebabkan kec
pengiriman oksigen menurun akan
menyebabkan peningkatan sesak nafas
2. Transportasi oksigen tergantung sirkulasi
darah dan kadar Hb, maka keadaan
perdarahan, anemia, dpt menyebabkan
peningkatan frek pernafasan
 Infeksi sistemik
 Demam
 Peningkatan BMR
 Penyakit hormonal : tirotoksik
 Berkurangnya elastisitas paru, serta
penyempitan saluran pernafasan (asma)
dapat mengakibatkan ventilasi paru
menurun.
 Untuk mengimbangi keaadaan ini dan keb
oksigen dipenuhi, otot pernafasan dipkasa
bekerja lebih keras dengan kata lain laju
pernafasan ditingkatkan
 Penyakit miastenia gravis menyebabkan
terjadinya sesak nafas
SEKIAN....SELAMAT BELAJAR

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Gout arthritis mine
Gout arthritis mineGout arthritis mine
Gout arthritis mine
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Referrat efusi pleura
Referrat efusi pleuraReferrat efusi pleura
Referrat efusi pleura
 
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
 
Limfadenopati
LimfadenopatiLimfadenopati
Limfadenopati
 
PPT SEPSIS.pptx
PPT SEPSIS.pptxPPT SEPSIS.pptx
PPT SEPSIS.pptx
 
Pielonefritis
PielonefritisPielonefritis
Pielonefritis
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis ppt
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
 

Similar to Sesak (20)

Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
 
Ppom
PpomPpom
Ppom
 
Ppom AKPER PEMKAB MUNA
Ppom AKPER PEMKAB MUNA Ppom AKPER PEMKAB MUNA
Ppom AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitAsuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Asma bronkhial
Asma bronkhialAsma bronkhial
Asma bronkhial
 
Askep asma
Askep asmaAskep asma
Askep asma
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Tugas kesol (asma) mistia
Tugas kesol (asma)  mistiaTugas kesol (asma)  mistia
Tugas kesol (asma) mistia
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
 
Asma 01
Asma 01Asma 01
Asma 01
 
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppokLaporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
 

More from Cahya

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
BiooptikCahya
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panasCahya
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidurCahya
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSCahya
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardianCahya
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanCahya
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiCahya
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerCahya
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 

More from Cahya (20)

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 

Sesak

  • 2. Seorang wanita 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya ia hanya mengeluh batuk, kemudian sesak napasnya juga kambuh sehingga ia menggunakan obat semprot pelega napas beberapa kali dalam sehari. Biasanya sesak mereda dengan obat semprot tersebut, sesak napas memang sering timbul sejak lama terutama jika ia lelah ataupun jika ia sedang mendapat batuk pilek. Tetapi kali ini sesak tidak berkurang malahan semakin memberat sehingga ia segera berobat ke rumah sakit dan dianjurkan untuk dirawat.
  • 3. 1. Jelaskan Pengertian Sesak nafas/dispneu 2. Sebutkan faktor yang dapat menimbulkan keluhan sesak nafas 3. Jelaskan Pola pernafasan 4. Sebutkan klasifikasi sesak nafas
  • 4.
  • 5.  Tidak bisa menghirup cukup udara  Udara tidak masuk sempurna  Rasa penuh di dada  Dada terasa berat, sempit  Rasa tercekik  Napas pendek  Napas berat
  • 6.  Kesulitan bernafas atau pernafasan labored, nafas pendek  Gejala umum pada banyak kelaianan pulmonal atau jantung, terutama jika terdapat peningkatan kekakuan paru dan tahan jalan nafas  Saat terjadi sesak, ada peningkatan kerja pernafasan akibat bertambahnya resistensi elastis paru (ex : pneumonia, atelektasis, dan penyakit pleura)
  • 7.
  • 8.  Keadaan emosi : menangis terisak-isak, tertawa terbahak- bahak, mengeluh dengan nafas panjang, merintih, mengerang karena suatu penyakit dapat mempengaruhi irama pernafasan.  Sesak nafas berhubungan dengan periode emosi, terjadi melalui mekanisme hiperventilasi
  • 9. a. Peningkatan ventilasi : latihan jamani, hiperkapnia, hipoksia dan asidosis metabolik b. Sifat fisis paru berubah : 1. Peningkatan tahanan elastisitas paru : pneumonia 2. Penumpukan lemak pada jaringan fibrosa paru dan berkurangnya kemampuan regangan jaringan paru : obesitas 3. Peningkatan tahanan bronkhial : asma
  • 10. 1. Kelemahan otot : miastenia gravis 2. Kelumpuhan otot : Poliomielitis 3. Otot yang distrofi 4. Fungsi mekanis otot berkurang spt pada pasien emfisema dan obesitas karena fase ekspirasi berkurang
  • 11.
  • 12.  Eupnea : 1. Pernafasan normal yang spontan 2. Batasan RR normal : 12 – 20 x/mnt 3. Tidal Volume ( volume udara pada saat inspirasi dan ekspirasi ): 500 ml
  • 13.  Hiperventilasi :  Peningkatan ventilasi paru akibat metabolisme yang berlebihan  Menyebabkan penurunan PC02 dan PO2  Apnea :  Pernafasan berhenti atau gerakan pernafasan hilang
  • 14.  Pernafasan Biot : 1. Timbul akibat kerusakan otak 2. Secara klinis terlihat ada satu atau beberapa kali usaha melakukan pernafasandengan amplitudo dan irama yg tidak teratur serta diiringi peride istirahat
  • 15.  Pernafasan ceyne-stokes : 1. Suatu keadaan pernafasan dengan irama pernafasan yang semakin lama akan semakin besar 2. Terjadi pada pernafasan penderita gagal jantung kongestif  Pernafasan Kussmaul : 1. Irama pernafasan yang cepat, dalam dan teratur 2. Dijumpai pada klien dengan asidosis metabolik.
  • 16.  Hipoventilasi : 1. Suatu penurunan frekuensi ventilasi 2. Menyebabkan peningkatan PCO2  Takipnea : 1. Peningkatan frekuensi pernafasan 2. Menurunkan Tidal Volume  Orthopnea : Sesak nafas yang terjadi bila penderita berada dalam posisi berbaring
  • 17.
  • 18.  Sumber : Donna D Ignativicius dan Marylin V. Bayne, 1991 KLASIFIKASI SESAK NAFAS GAMBARAN KLINIS TINGKAT I Tidak ada hambatan dalam aktivitas Sesak pada saat latihan jasmani yang lebih berat dari biasanya TINGKAT II Sesak nafas timbul jika melakukan aktivitas berat spt naik tangga atau mendaki pada saat berjalan ditempat datar menghilang TINGKAT III Sesak nafas pada saat melakukan aktivitas spt mandi, berpakaian tetapi msh sanggup mandiri. Tidak timbul pada saat istirahat, mampu berjalan di lingk sekitar tetapi tidak seperti orang normal lainnya TINGKAT IV Ssesak pada saat melakukan aktivitas shg harus dibantu. Sesak mulai timbul pada saat mengerjakan pekerjaan yang rin gan TINGKAT V ADL dibantu, lebih sering berada di tempat tidur, pemenuhan kebutuhan dibantu orang lain
  • 19.
  • 21. 1. Keadaan yg dapat meyebabkan kec pengiriman oksigen menurun akan menyebabkan peningkatan sesak nafas 2. Transportasi oksigen tergantung sirkulasi darah dan kadar Hb, maka keadaan perdarahan, anemia, dpt menyebabkan peningkatan frek pernafasan
  • 22.  Infeksi sistemik  Demam  Peningkatan BMR  Penyakit hormonal : tirotoksik
  • 23.  Berkurangnya elastisitas paru, serta penyempitan saluran pernafasan (asma) dapat mengakibatkan ventilasi paru menurun.  Untuk mengimbangi keaadaan ini dan keb oksigen dipenuhi, otot pernafasan dipkasa bekerja lebih keras dengan kata lain laju pernafasan ditingkatkan
  • 24.  Penyakit miastenia gravis menyebabkan terjadinya sesak nafas