1. Project Charter
Project Name : Sistem Tracking Pengiriman Barang
Date : 1 Maret 2017
Project Number : 108-00-12033
Revision Number : 2.0
1. Project Description and Goal
Pengiriman barang dewasa ini merupakan salah satu jasa yang sangat diperlukan untuk
membantu masyarakat luas dalam menunjang bisnis atau kegiatan mereka. Hal ini menyebabkan banyak
sekali pelaku bisnis yang menawarkan jasa tersebut. Dengan banyaknya pelaku bisnis memberikan
banyaknya pilihan bagi pasar untuk memilih penyedia jasa yang dirasa aman untuk mereka, maka untuk
memberikan kemudahan pelanggan dalam mengawasi barang yang mereka kirimkan diperlukan sebuah
aplikasi untuk melacak lokasi pengiriman mereka secara real time.
Aplikasi yang akan dibuat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan maupun pemilik jasa
mengenai: Dimana lokasi armada saat ini berada, barang apa saja yang dia bawa, kapan estimasi dia
akan sampai ke tujuan.
2. Risk
Risiko dari sistem tracking lokasi armada pengiriman barang ini telah dapat diidentifikasi. Manajer
proyek akan menentukan dan menerapkan manajemen risiko yang diperlukan dan strategi
penghindaran yang sesuai untuk meminimalisir risiko yang ada:
1. Terjadinya Kebocoran Data
2. Terjadinya Kepalsuan Data akibat salah Entry
3. Terjadinya bug yang menyebabkan aplikasi tidak berjalan dengan semestinya
4. Hilangnya sinyal GPS saat melakukan tracking
3. Deliverables
Penjelasan dokumen ini meliputi SDPLN (Software Development Plan), SRS (Software Requirement
Specification), SAD (Software Architecture Development), TSTPLN (Test Plan) dan User Documentation
serta hasil dari perencanaan.
SDPLN yang menjelaskan secara umum dan global mengenai rancangan Sistem Informasi yang akan
dibuat. Rancangan sistem tersebut meliputi perkenalan dokumen, gambaran umum proyek, struktur
anggpta dalam tim proyek, proses manajemen, rencana proses secara teknik, rencana proses yang
mendukung serta rencana tambahan.
SRS menjelaskan berbagai macam kebutuhan pembuatan produk, yaitu kebutuhan spesifik yang terdiri
dari kebutuhan fungsionalitas, termasuk didalamnya input, proses, dan output dari produk dan non-
fungsionalitas. Kebutuhan antar muka juga digambarkan dengan jelas di dalam dokumen ini, terdiri dari
kebutuhan antar pengguna, antar hardware yang menjelaskan kebutuhan yang harus ada untuk
menjalankan atau mengoperasikan aplikasi sistem, kebutuhan antar software yang menjelaskan
bagaimana cara pengguna berinteraksi dengan sistem, dan kebutuhan antar komunikasi.
2. SAD menjelaskan tentang arsitektur proyek perangkat lunak yang akan dikerjakan. Dokumen ini
diantaranya berisi tentang Overview dari dokumen ini sendiri, Architectural Representation,
Architectural Goalsand Constraints, Use-Case View atau representasi fungsionalitas dari proses, dan
Logical View.
TSTPLN melingkupi tujuan-tujuan identifikasi informasi proyek dan komponen perangkat lunaknya,
daftar persyaratan yang diujikan untuk testing, merekomendasikan dan menjelaskan strategi pengujian
yang akan digunakan, identifikasi kebutuhan yang diperlukan, serta daftar lampiran terkait.
4. Scope Definition
Batasan Proyek Ini Adalah:
1. Tidak membahas tentang penggajian pembuat aplikasi
2. Tidak membahas tentang barang yang dikirim penyedia jasa
3. Tidak membahas penggunaan aplikasi oleh penyedia jasa
Kebutuhan Fungsional yang harus ada dalam sistem yang akan dibuat ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem harus dapat memberikan posisi armada pengantar barang melalui GPS secara
real time
2. Sistem harus dapat memberikan list barang apa saja yang ada di armada pengantar
barang berdasarkan inputan dari pegawai
3. Sistem harus dapat memberikan perkiraan waktu sampai ke lokasi tujuan
Kebutuhan non Fungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki input, proses dan output.
Namun demikian, kebutuhan nonfungsional ini sebaiknya dipenuhi, Karena akan sangat memnentukan
apakah sistem ini akan digunakan pengguna atau tidak.
Kebutuhan non-fungsional berdasarkan information dari PIECES framework adalah terintegrasinya
data. Sistem yang baru juga diharapkan dapat mencegah terjadinya redundancy data dan dapat menjaga
akurasi dan konsistensi data. Akurasi dan konsistensi data sangat dibutuhkan untuk mencegah adanya
kesalahan penginputan data barang dan lokasi armada. Akurasi data dapat dijaga dengan
meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam pencatatan, sedangkan konsistensi dapat dijaga dengan
perancangan dan implementasi database yang baik.
5. Project Milestones a. Dimulainya Proyek : 2 Maret 2017
1. Penyelesaian Analisa : 6 Maret 2017
2. Desain Solusi : 10 Maret 2017
3. Pengerjaan software : 31 Maret 2017
4. Testing : 4 April 2017
5. Instalasi dan tutorial : 7 April 2017
6. Proyek Berakhir : 10 April 2017
3. 6. Budget Summary
Project Component Component Cost
Survey dan Analisa Rp 2.000.000,-
Desain dan Implementasi Sistem Rp 2.000.000,-
Training Aplikasi Rp 2.500.000,-
Biaya Dokumentasi Rp 1.500.000,-
Total Rp 8.000.000,-
7. Assumptions, Constraints & Dependencies
Asusmsi Proyek ini adalah:
1. Survey dilakukan selama 5 hari kerja
2. Biaya sudah masuk 50% sebelum proyek dimulai
Batasan sistem adalah:
1. User hanya dapat melihat lokasi dan barangnya saja
2. Admin dapat melihat lokasi dan semua barang yang ada didalam, serta melakukan
insert, update, delete.
8. Project Organizational Structure
Function Nama Role
Project Leader Anandi
Menjadwalkan pelaksanaan proyek
Memantau kinerja pengerjaan proyek
Front end Programmer Naufan
Membuat tampilan aplikasi
Membuat desain user interfaces
Back end Programmer Hamka
Membuat database sistem
Membuat logic sistem
9. Project Authorization
Approved by: Dimas (project manager) 28 Februari 2017
Approved by: Bayu (Project Sponsor) 28 Februari 2017