(1) Pondasi tiang pancang adalah struktur pondasi berbentuk tiang yang dipancangkan pada lapisan tanah pendukung, dengan kapasitas dukung berdasarkan ujung dan gesekan tiang;
(2) Pondasi tiang cocok untuk kondisi tanah lunak, dasar pondasi yang tererosi, atau beban horisontal besar;
(3) Teknologi hydraulic jack piling lebih ramah lingkungan dibanding drop hammer karena tidak menimbulkan getaran atau kebising
2. Pondasi tiang pancang adalah suatu struktur pondasi berbentuk tiang yang
penempatannya pada lapisan tanah pendukung. Sistem kerja pondasi jenis ini
dikaitkan dengan kapasitas dukung tanah, didasarkan pada kapasitas dukung
ujung tiang maupun lekatan tanah pada keliling permukaan tiang pancang
3. 1. bila dijumpai kondisi tanah dasar pondasi merupakan tanah baik atau tanah
dengan kuat dukung tinggi terletak pada kedalaman cukup dalam dari muka
tanah ( D/B > 10 ) ada kemungkinan kurang mampu mendukung beban yang
bekerja atau merupakan tanah lunak.
2. dasar pondasi sering mengalami erosi akibat gerusan air, misal pada pondasi
pilar jembatan sehingga dasar pondasi perlu ditempatkan lebih dalam dan
pengaruh gerusan paling dalam, tetapi kemungkinan akan mengakibatkan
biaya membengkak. Kondisi yang seperti ini dapat diatasi dengan dua
kemungkinan yaitu pondasi tiang atau pondasi sumuran.
3. bilamana suatu konstruksi menerima beban horisontal atau pun tarik yang
cukup besar. Untuk mengimbangi pengaruh beban tersebut dapat diatasi
dengan konstruksi pondasi tiang.
4.
5. "End / Point Bearing Pile",
yaitu bila ujung tiang mencapai tanah keras atau tanah baik dengan kuat dukung tinggi,
maka beban yang diterima tiang akan diteruskan ke tanah dasar pondasi melalui ujung
tiang.
"Friction Pile",
yaitu jika tiang dipancang pada tanah dengan nilai kuat gesek tinggi (jenis tanah pasir ),
maka beban yang diterima oleh tiang akan ditahan berdasarkan gesekan antara tiang
dengan tanah sekeliling tiang.
Contoh Gambar
6.
7. Kelebihannya adalah sebagai berikut:
Tidak menimbulkan getaran dan kegaduhan yang dapat mengganggu lingkungan
sekitarnya.
Cocok untuk pondasi yang berdiameter besar.
Pondasi dapat dicetak sesuai kebutuhan.
Kekurangannya adalah sebagai berikut:
Pekerjaan agak rumit karena pondasi dicetak di lapangan.
Lebih banyak memerlukan alat bantu seperti mesin bor, casing, cleaning bucket dan
alat bantu pengecoran sehingga mengeluarkan biaya yang lebih besar.
Rentan terhadap pengaruh tanah dan lumpur di dalam lubang.
Waktu pengerjaan lebih lama.
8. Kelebihannya adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan kualitas pondasi sangat ketat sesuai standar pabrik.
Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
Pelaksanaan tidak dipengaruh oleh air tanah.
Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
Kekurangannya adalah sebagai berikut:
Pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan.
Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
Kesalahan metode pemancangan dapat menimbulkan kerusakan pada pondasi.
Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan penyambungannya sulit dan
memerlukan waktu yang lama.
9.
10. Pertama adalah drop hammer system
Dengan spesifikasi teknik sbb: tipe tiang yang digunakan adalah
segitiga (28 cm; 32 cm) atau segiempat (20 cm; 25 cm), tinggi jatuh
hammer adalah 1 meter, berat hammer adalah 1500 kg.
Keuntungannya adalah harga Mob / Demob murah serta mobilisasi
dan setting alat pancang cepat.
11. kedua adalah hydraulic jack piling system
Dengan spesifikasi teknik: tipe tiang yang digunakan adalah
segiempat (20 cm; 25 cm), kapasitas tekan segiempat 20 cm adalah
70 ton, kapasitas tekan segiempat 25 cm adalah 100 ton, dan sistem
tekan jaw system. Keuntungan cara ini adalahh detaran saat
pemancangan sangat sedikit, bahkan tidak ada sama sekali, serta
tidak ada suara bising akibat pukulan hammer karena menggunakan
sistem hydrolik.
12.
13. kondisi tanah yang tidak
begitu baik, misalnya tanah di
lapangan kondisinya lembek,
akan mengganggu
pemancangan pondasi. Kondisi
tanah yang lembek di lokasi
menyebabkan dorongan tanah
ke samping cukup besar. Tiang
pancang yang telah
dipersiapkan bisa saja menjadi
miring, sehingga perlu
pemancangan baru atau
pemancangan ulang. Untuk
menstabilkan kondisi tanah
yang lembek maka diperlukan
dewatering yang cukup.
14. kondisi tanah bekas rawa dan urukan. Kondisi tanah seperti ini menimbulkan
pergerakan horisontal ketika dilakukan pemancangan tiang pancang. Pada saat
kondisi curah hujan dan muka air tanah cukup tinggi, tanah bekas rawa dan
urukan juga dapat menimbulkan longsor pada saat pekerjaan galian tanah untuk
basement. Hal ini dapat diatasi dengan dewatering yang cukup.
Dewatering (pekerjaan
pengeringan) adalah
pekerjaan sipil yang
bertujuan untuk dapat
mengendalikan air (air
tanah/permukaan) agar tidak
mengganggu/menghambat
proses pelaksanaan suatu
pekerjaan konstruksi
15.
16. (1) tidak menimbulkan getaran terhadap lingkungan;
(2) tidak menimbulkan kebisingan di lingkungan;
(3) lebih bersih dan tidak menimbulkan polusi asap pada lingkungan sehingga
cenderung lebih ramah lingkungan;
(4) memiliki kinerja lebih cepat 1:2,5 kali dibandingkan teknologi sistem hammer;
(5) tiang pancang lebih presisi dan mampu diaplikasikan pada tempat yang sempit
dengan jarak 65 cm dari dinding bangunan eksisting;
(6) pondasi tiang pancang yang terpasang lebih efektif, efisien dan bisa diandalkan
kekuatan daya dukung pondasinya.
17. (1) menjepit di bagian tengah pile lalu ditekan secara hidrolis;
(2) cukup praktis untuk memancang tiang hingga panjang 17 meter;
(3) mampu membenamkan pile hingga 9 meter dibawah permukaan tanah, dengan
bantuan doly yang bisa dicabut kembali secara mudah.