SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
PONDASI
Prinsip pondasi :
1. Harus sampai ke tanah keras.
2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan
tanah.
Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah
bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian
bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi
memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus
diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap
beratnya sendiri, beban - beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya
luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak
boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.
Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal
dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada
di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga
bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah
yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal ialah pondasi batu kali
setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/pelat setempat
(beton), pondasi lajur beton, pondasi strouspile dan pondasi tiang
pancang kayu.
Contoh gambar :
Pondasi setempat batu kali
KONSTRUKSI BANGUNAN
Sedangkan pondasi dalam ialah pondasi yang dipakai pada bangunan
di atas tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada bangunan dengan
bentangan yang cukup lebar (jarak antarkolom 6m) dan bangunan
bertingkat. Yang termasuk didalamnya antara lain pondasi tiang pancang
(beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi borpile dan lain-
lain.
Contoh gambar :
tiang pancang yang sedang di pasang
Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunan yang sangat
penting, karena fungsinya adalah menopang bangunan diatasnya, maka
proses pembangunannya harus memenuhi persyaratan utama sebagai
berikut:
1. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah.
2. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah
gerak)Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca
3. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia
Struktur bawah bangunan pondasi terdiri dari pondasi dan tanah
pendukung pondasi. Pondasi berfungsi untuk mendukung seluruh beban
bangunan dan meneruskan beban bangunan tersebut kedalam tanah
dibawahnya. Suatu sistem pondasi harus dapat menjamin, harus mampu
mendukung beban bangunan diatasnya, termasuk gaya-gaya luar seperi
KONSTRUKSI BANGUNAN
gaya angin, gempa, dll. Untuk itu pondasi haruslah kuat, stabil, aman, agar
tidak mengalami penurunan, tidak mengalami patah, karena akan sulit
untuk memperbaiki suatu sistem pondasi.
Akibat penurunan atau patahnya pondasi, maka akan terjadi :
1. Kerusakan pada dinding, retak-retak, miring dan lain –lain
2. Lantai pecah, retak, bergelombang
3. Penurunan atap dan bagian-bagian bangunan lain.
Tembok retak akibat penurunan pondasi
Pembuatan pondasi dihitung berdasarkan hal-hal berikut :
1. Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban
hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang
diakibatkan gaya-gaya eksternal.
2. Jenis tanah dan daya dukung tanah.
3. Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat.
4. Alat dan tenaga kerja yang tersedia.
5. Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan.
6. Waktu dan biaya pekerjaan.
Hal yang juga penting berkaitan dengan pondasi adalah apa yang
disebut soil investigation , atau penyelidikan tanah. Pondasi harus
diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras dan padat.
Untuk mengetahui letak/kedalaman tanah keras dan besar tegangan
tanah/ daya dukung tanah, maka perlu diadakan penyelidikan tanah, yaitu
dengan cara :
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
a. Pemboran (drilling) : dari lubang hasil pemboran (bore holes),
diketahui contoh-contoh lapisan tanah yang kemudian dikirim ke
laboraturium mekanika tanah.
b. Percobaan penetrasi (penetration test) : yaitu dengan menggunakan
alat yang
disebut sondir static penetrometer. Ujungnyaberupa conus yang
ditekan masuk kedalam tanah, dan secara otomatis dapat dibaca
hasil sondir tegangan tanah (kg/cm2).
Beberapa syarat untuk pekerjaan pondasi yang harus diperhatikan.
Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban2
diatasnya Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk.
Gambar pemasangan pondasi batu kali
Untuk memenuhi syarat tersebut perlu diperhatikan beberapa hal dalam
pekerjaan pondasi:
1. dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus
diletakkan pada lapisan tanah yang keras.
2. harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras,
sebagian pada tanah lembek.
3. pondasi harus dipasng menerus di bawah seluruh dinding bangunan
dan dibawah kolom2 pendukung yang berdiri bebas.
4. apabila digunakan pondasi setempat, pondasi2 itu harus dirangkai
satu dengan balok pengikat (balok sloof).
5. pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan
kuat menahan gaya2 yang bekerja padanya terutama gaya desak.
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
6. apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh
panjang pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang sama.
Dilihat dari sistim penyaluran ada tiga jenis pondasi:
1. pondasi setempat ; penyaluran beban dengan sistem titik.
2. pondasi memanjang : penyaluran beban dengan sistem garis/beban
merata.
3. pondasi bidang : penyaluran beban dengan sistem bidang.
MACAM PONDASI DALAM
1. Pondasi Trucuk
Pondasi ini digunakan jika ingin mendirikan bangunan diatas
tanah berawa, atau tanah bekas timbunan tempat sampah. Trucuk
mempunyai fungsi untuk memadatkan tanah. Trucuk ada berbagai
jenis, ada yang dari bambu, kayu, beton, baja, dan lain – lain. Trucuk
dari bambu bisa lebih kuat daripada beton jika sebelum pemasangannya
diberi lapisan – lapisan tertentu.
Contoh gambar :
KONSTRUKSI BANGUNAN
2. Pondasi Tiang Bor
Contoh gambar pembesian :
BENTUK TIANG
a. Bulat
Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah
keras karena efektif memikul beban. Selain itu tiang ini mampu memikul gaya
lateral yang besar disebabkan momen inersia yang besar.
b. Bentuk Δ
Tiang bentuk ini mempunyai luas selumut yang besar, oleh karena itu
cocok untuk tiang yang mengandalkan friksi (geser).
KONSTRUKSI BANGUNAN
c. Bujur Sangkar
Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah
keras karena efektif memikul beban
d. Bentuk H
Tiang bentuk ini mempunyai luas selumut yang besar, oleh karena itu
cocok untuk tiang yang mengandalkan friksi (geser).
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
Proses Pembuatan Pondasi Tiang Bor
Pengeboran
Ini merupakan proses awal dimulainya
pengerjaan pondasi tiang bor, kedalaman
dan diameter tiang bor, juga terdapatnya
batuan atau material dibawah permukaan
tanah menjadi parameter utama
dipilihnya alat-alat bor. Ini perlu
diantisipasi sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok.
Kalau asal ngebor, bisa-bisa mata bor-nya stack di bawah. Ini contoh mesin
bor dan auger dengan berbagai ukuran siap ngebor.
Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’
untuk menghindari tanah di tepi lubang berguguran
maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang
mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama
dengan diameter lubang bor.
Perhatikan mesin bor-nya beda, tetapi pada prinsipnya
cara pemasangan casing sama: diangkat dan dimasukkan
pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang belum
sampai bawah, secukupnya. Kalau nunggu sampai
kebawah, maka bisa-bisa tanah berguguran semua dan
lubang bisa tertutup lagi. Jadi pemasangan casing
penting.
Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat
dilanjutkan. Gambar di samping, mata auger sudah
diganti dengan Cleaning Bucket yaitu untuk membuang
tanah atau lumpur di dasar lubang.
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
Cleaning Bucket dan Belling Tools
Setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah
mencapai kedalaman rencana maka perlu dipastikan
terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah
mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual.
Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran
perlu juga dichek dengan data hasil penyelidikan
terdahulu. Apakah jenis tanah sama seperti yang
diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang
bor tersebut. Ini perlu karena sampel tanah
sebelumnya umumnya diambil dari satu dua tempat
yang dianggap mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara
otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah
secara tepat, satu persatu pada titik yang dibor.
Apabila kedalaman dan juga lubang bor telah ‘siap’,
maka selanjutnya adalah penempatan tulangan rebar.
Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka
penulangan harus disambung di lapangan.
Ngangkatnya bertahap.
Ini kondisi lubang tiang bor yang siap di cor.
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
Pengecoran beton :
Setelah proses pemasangan tulangan baja maka
proses selanjutnya adalah pengecoran beton. Ini
merupakan bagian yang paling kritis yang
menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi.
Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah
benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal pula
pondasi tersebut secara keseluruhan.
Pengecoran disebut gagal jika lubang pondasi
tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya
ada yang bercampur dengan galian tanah atau
segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton
mengisi bagian yang tidak tepat.
Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran memerlukan alat
bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang yang
sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor.
Foto di samping disebut pipa tremi. Ujung di bagian bawah agak khusus,
nggak berlubang biasa tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak
masuk kedalam tetapi beton di dalam pipa bisa mendorong keluar.
Yang teronggok di bawah adalah corong beton
yang akan dipasang di ujung atas pipa tremi,
tempat memasukkan beton segar.
Foto di samping ini pekerjaan pengecoran
pondasi tiang bor di bagian lain, terlihat
mesin bor (warna kuning) yang difungsikan
crane-nya (mata bor nya nggak dipasang,
mesin bor non-aktif).
Posisi sama seperti yang diatas, yaitu pipa tremi siap
dimasukkan dalam lobang bor.
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke lubang
bor. Perhatikan ujung atas yang ditahan
sedemikian sehingga posisinya terkontrol (dipegang)
dan tidak jatuh. Corong beton dipasang. Pada
kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton
siap. Truk readymix siap mendekat.
Pada tahap pengecoran pertama kali, truk
readymixed dapat menuangkan langsung ke
corong pipa tremi seperti kasus di atas.
Pipa tremi yang dipasang tadi perlu dicabut lagi.
Kalau beton yang dituang terlalu banyak maka
pencabutan pipa yang tertanam menjadi susah.
Sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tremi,
beton pada bagian bawah belum terkonsolidasi
dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi,
tercampur dengan tanah. Jadi perlu feeling yang tepat untuk melakukan
proses ini. Pengalaman kerja sangat menentukan disini. Jika salah, pondasi
gagal, cost-nya akan bertambah besar.
Jangan sepelekan aba-aba seperti di samping. Belum
tentu seorang sarjana teknik sipil yang baru lulus
dengan IP 4.0 bisa mengangkat tangan ke atas secara
tepat. Karena untuk itu perlu pengalaman. Jadi
menjadi seorang engineer tidak cukup hanya ijazah
sekolah formil, perlu yang lain yaitu pengalaman yang
membentuk mental engineer.
Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas
(volumenya semakin banyak) maka pipa tremi
harus mulai ditarik ke atas. Perhatikan bagian pipa
tremi yang basah dan kering. Untuk kasus ini
karena pengecoran beton masih diteruskan maka
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
diperlukan bucket karena beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa
tremi tersebut.
Adanya pipa tremi tersebut
menyebabkan beton dapat disalurkan ke
dasar lubang langsung dan tanpa mengalami
pencampuran dengan air atau lumpur.
Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur
maka beton makin lama-makin kuat untuk
mendesak lumpur naik ke atas. Jadi pada
tahapan ini tidak perlu takut dengan air atau lumpur. Gambar foto di atas
menunjukkan air / lumpur mulai terdorong ke atas, lubang mulai
digantikan dengan beton.
Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang continuous,
bayangkan saja bila ada keterlambatan beberapa jam. Jika sampai terjadi
setting maka pipa treminya bisa tertanam dibawah dan tidak bisa dicabut.
Sedangkan kalau keburu dicabut maka tiang beton bisa tidak continue.
Jadi bagian logistik / pengadaan beton harus memperhatikan.
Jika pengerjaan pengecoran dapat
berlangsung dengan baik, maka pada akhirnya
beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Jadi
pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama
pengecoran dan penarikan maka pipa tremi
tersebut harus selalu tertanam pada beton segar.
Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai
penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran
dengan lumpur.
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
MACAM PONDASI DANGKAL
1. Pondasi Rollag Bata
Pondasi rollag merupakan pondasi yang memiliki daya tahan
terhadap beban ringan. Oleh karena itu, pondasi rollag hanya
digunakan untuk pondasi pada teras.
2. Pondasi Batu Kali
Bentuk trapesium, dengan tinggi rata-rata 60-80 cm, lebar
bagian atas 25-30 cm, dan lebar bawah 60-80 cm.
Pondasi batu kali berfungsi sebagai pondasi lajur, yang
menopang sloof diatasnya. Pada bangunan yang telah memakai
pondasi setempat, sebenarnya tidak perlu lagi menggunakan pondasi
batu kali. Namun proses pembangunan yang tidak sesuai kriteria
seperti pemasangan dinding pada sloof dengan beton yang belum
matang dapat mengakibatkan patahnya sloof. Untuk meminimalisasi
kemungkinan tersebut, maka digunakanlah pondasi batu kali sebagai
penopang sloof.
3. Pondasi Sumuran (Cyclop Beton)
Pondasi untuk kedalaman tanah keras 2 - 6 meter dibawah
permukaan tanah. Pondasi sumuran mempunyai bis beton
berdiameter 60, 100, 120 atau 150 cm. Bis beton berdiameter 60 cm
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
biasanya dibor atau dikerjakan dengan bor jatuh, sebab di dalamnya
tidak dapat digali. Jarak antar pondasi sumuran adalah 4-7 meter.
Ujung atas pondasi sumuran selanjutnya dihubungkan dengan sloof
yang menghubungkan antar pondasi sumuran dan sekaligus
menerima beban dinding dan gedung. Diaplikasikan pada tanah
bekas timbunan sampah atau tanah berumpur.
4. Pondasi Foot Plat
Digunakan untuk tanah dengan daya dukung 1,5 – 2 kg/m2,
bangunan 2 – 4 lantai, kondisi tanah stabil dan berbahan beton
bertulang. Perbandingan campuran beton 1PC : 3PS : 5KR atau
1PC : 2PS : 3KR, sedangkan untuk beton kedap air 1PC : 1½PS :
2½KR. Besar diameter tulangan ǿ13 - ǿ16 mm dengan jarak 10 –
15cm, sedangkan arah memanjang dipasang tulangan yang membagi
berdiameter ǿ6 - ǿ8mm dengan arak 20 - 25cm. Lantai kerja
perletakan dipasang beton campuran 1PC : 3PS : 5KR setebal 6 cm.
Talud
Prinsip talud :
 Mampu menahan gaya geser.
 Perbanyak lubang airnya.
Lubang pada talud berfungsi
untuk mengalirkan air dalam
tanah. Untuk lubang pada talud
digunakan paralond.
KONSTRUKSI BANGUNAN
PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP
Pada pembesian talud, diberi lapisan kedap air. Lapisan kedap ini ada 2
jenis, cair dan plembaran. Fungsinya supaya beton tidak terkena air, karena
kekuatan dan daya tahan beton akan berkurang jika terkena air.
Talut bronjong
bronjong banyak digunakan pada
tebing-tebing tanah untuk
menahan tanah agar tidak
longsor, juga tebing untuk
mengatasi gerusan air sungai
yang deras.

More Related Content

What's hot

Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanNur Hayati Rahman
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIMOSES HADUN
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Ayu Fatimah Zahra
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungantina002
 
Tugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunanTugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunanjopassinaga
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2pakkamba
 
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)inka -chan
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiakramsaputra10
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pileariffikri12
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganivanda rovalia
 
Methode Ground Anchor
Methode Ground AnchorMethode Ground Anchor
Methode Ground Anchorwanter13
 
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang PancangPondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang PancangShopyan Sauri
 

What's hot (20)

Pondasi 1
Pondasi 1Pondasi 1
Pondasi 1
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungan
 
Tugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunanTugas power point pondasi bangunan
Tugas power point pondasi bangunan
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
Tiang pancang
Tiang pancangTiang pancang
Tiang pancang
 
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
 
Methode Ground Anchor
Methode Ground AnchorMethode Ground Anchor
Methode Ground Anchor
 
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang PancangPondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang Pancang
 

Similar to PONDASI BANGUNAN

Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Shaleh Afif Hasibuan
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...FitriHariyanti4
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxAnandaHPNanda
 
TUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdf
TUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdfTUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdf
TUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdfMuhammadHabib330520
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksiindrisetyaningrum2
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatanDedyEko4
 
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxxTUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxxFerdhaMuhammad
 
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...sosmed5
 
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptxPPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptxARJUNUANSA
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingHBieb Almospy
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuFranky Sihombing
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 

Similar to PONDASI BANGUNAN (20)

Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
 
TUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdf
TUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdfTUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdf
TUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdf
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
 
Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
 
Contoh Artikel
Contoh Artikel Contoh Artikel
Contoh Artikel
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
 
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxxTUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
 
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...
 
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptxPPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
Conduit
ConduitConduit
Conduit
 
Heriyanto
HeriyantoHeriyanto
Heriyanto
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 

Recently uploaded

Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 

PONDASI BANGUNAN

  • 1. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP PONDASI Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban - beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal ialah pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/pelat setempat (beton), pondasi lajur beton, pondasi strouspile dan pondasi tiang pancang kayu. Contoh gambar : Pondasi setempat batu kali
  • 2. KONSTRUKSI BANGUNAN Sedangkan pondasi dalam ialah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar (jarak antarkolom 6m) dan bangunan bertingkat. Yang termasuk didalamnya antara lain pondasi tiang pancang (beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi borpile dan lain- lain. Contoh gambar : tiang pancang yang sedang di pasang Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunan yang sangat penting, karena fungsinya adalah menopang bangunan diatasnya, maka proses pembangunannya harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut: 1. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah. 2. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak)Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca 3. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia Struktur bawah bangunan pondasi terdiri dari pondasi dan tanah pendukung pondasi. Pondasi berfungsi untuk mendukung seluruh beban bangunan dan meneruskan beban bangunan tersebut kedalam tanah dibawahnya. Suatu sistem pondasi harus dapat menjamin, harus mampu mendukung beban bangunan diatasnya, termasuk gaya-gaya luar seperi
  • 3. KONSTRUKSI BANGUNAN gaya angin, gempa, dll. Untuk itu pondasi haruslah kuat, stabil, aman, agar tidak mengalami penurunan, tidak mengalami patah, karena akan sulit untuk memperbaiki suatu sistem pondasi. Akibat penurunan atau patahnya pondasi, maka akan terjadi : 1. Kerusakan pada dinding, retak-retak, miring dan lain –lain 2. Lantai pecah, retak, bergelombang 3. Penurunan atap dan bagian-bagian bangunan lain. Tembok retak akibat penurunan pondasi Pembuatan pondasi dihitung berdasarkan hal-hal berikut : 1. Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal. 2. Jenis tanah dan daya dukung tanah. 3. Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat. 4. Alat dan tenaga kerja yang tersedia. 5. Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan. 6. Waktu dan biaya pekerjaan. Hal yang juga penting berkaitan dengan pondasi adalah apa yang disebut soil investigation , atau penyelidikan tanah. Pondasi harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras dan padat. Untuk mengetahui letak/kedalaman tanah keras dan besar tegangan tanah/ daya dukung tanah, maka perlu diadakan penyelidikan tanah, yaitu dengan cara :
  • 4. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP a. Pemboran (drilling) : dari lubang hasil pemboran (bore holes), diketahui contoh-contoh lapisan tanah yang kemudian dikirim ke laboraturium mekanika tanah. b. Percobaan penetrasi (penetration test) : yaitu dengan menggunakan alat yang disebut sondir static penetrometer. Ujungnyaberupa conus yang ditekan masuk kedalam tanah, dan secara otomatis dapat dibaca hasil sondir tegangan tanah (kg/cm2). Beberapa syarat untuk pekerjaan pondasi yang harus diperhatikan. Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban2 diatasnya Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk. Gambar pemasangan pondasi batu kali Untuk memenuhi syarat tersebut perlu diperhatikan beberapa hal dalam pekerjaan pondasi: 1. dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakkan pada lapisan tanah yang keras. 2. harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras, sebagian pada tanah lembek. 3. pondasi harus dipasng menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan dibawah kolom2 pendukung yang berdiri bebas. 4. apabila digunakan pondasi setempat, pondasi2 itu harus dirangkai satu dengan balok pengikat (balok sloof). 5. pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat menahan gaya2 yang bekerja padanya terutama gaya desak.
  • 5. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP 6. apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh panjang pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang sama. Dilihat dari sistim penyaluran ada tiga jenis pondasi: 1. pondasi setempat ; penyaluran beban dengan sistem titik. 2. pondasi memanjang : penyaluran beban dengan sistem garis/beban merata. 3. pondasi bidang : penyaluran beban dengan sistem bidang. MACAM PONDASI DALAM 1. Pondasi Trucuk Pondasi ini digunakan jika ingin mendirikan bangunan diatas tanah berawa, atau tanah bekas timbunan tempat sampah. Trucuk mempunyai fungsi untuk memadatkan tanah. Trucuk ada berbagai jenis, ada yang dari bambu, kayu, beton, baja, dan lain – lain. Trucuk dari bambu bisa lebih kuat daripada beton jika sebelum pemasangannya diberi lapisan – lapisan tertentu. Contoh gambar :
  • 6. KONSTRUKSI BANGUNAN 2. Pondasi Tiang Bor Contoh gambar pembesian : BENTUK TIANG a. Bulat Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah keras karena efektif memikul beban. Selain itu tiang ini mampu memikul gaya lateral yang besar disebabkan momen inersia yang besar. b. Bentuk Δ Tiang bentuk ini mempunyai luas selumut yang besar, oleh karena itu cocok untuk tiang yang mengandalkan friksi (geser).
  • 7. KONSTRUKSI BANGUNAN c. Bujur Sangkar Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah keras karena efektif memikul beban d. Bentuk H Tiang bentuk ini mempunyai luas selumut yang besar, oleh karena itu cocok untuk tiang yang mengandalkan friksi (geser).
  • 8. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP Proses Pembuatan Pondasi Tiang Bor Pengeboran Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor, juga terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan tanah menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Ini perlu diantisipasi sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok. Kalau asal ngebor, bisa-bisa mata bor-nya stack di bawah. Ini contoh mesin bor dan auger dengan berbagai ukuran siap ngebor. Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’ untuk menghindari tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor. Perhatikan mesin bor-nya beda, tetapi pada prinsipnya cara pemasangan casing sama: diangkat dan dimasukkan pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang belum sampai bawah, secukupnya. Kalau nunggu sampai kebawah, maka bisa-bisa tanah berguguran semua dan lubang bisa tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting. Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan. Gambar di samping, mata auger sudah diganti dengan Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah atau lumpur di dasar lubang.
  • 9. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP Cleaning Bucket dan Belling Tools Setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai kedalaman rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual. Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga dichek dengan data hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah sama seperti yang diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor tersebut. Ini perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya diambil dari satu dua tempat yang dianggap mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik yang dibor. Apabila kedalaman dan juga lubang bor telah ‘siap’, maka selanjutnya adalah penempatan tulangan rebar. Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka penulangan harus disambung di lapangan. Ngangkatnya bertahap. Ini kondisi lubang tiang bor yang siap di cor.
  • 10. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP Pengecoran beton : Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan. Pengecoran disebut gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat. Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor. Foto di samping disebut pipa tremi. Ujung di bagian bawah agak khusus, nggak berlubang biasa tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak masuk kedalam tetapi beton di dalam pipa bisa mendorong keluar. Yang teronggok di bawah adalah corong beton yang akan dipasang di ujung atas pipa tremi, tempat memasukkan beton segar. Foto di samping ini pekerjaan pengecoran pondasi tiang bor di bagian lain, terlihat mesin bor (warna kuning) yang difungsikan crane-nya (mata bor nya nggak dipasang, mesin bor non-aktif). Posisi sama seperti yang diatas, yaitu pipa tremi siap dimasukkan dalam lobang bor.
  • 11. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor. Perhatikan ujung atas yang ditahan sedemikian sehingga posisinya terkontrol (dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton dipasang. Pada kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap. Truk readymix siap mendekat. Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan langsung ke corong pipa tremi seperti kasus di atas. Pipa tremi yang dipasang tadi perlu dicabut lagi. Kalau beton yang dituang terlalu banyak maka pencabutan pipa yang tertanam menjadi susah. Sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tremi, beton pada bagian bawah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi, tercampur dengan tanah. Jadi perlu feeling yang tepat untuk melakukan proses ini. Pengalaman kerja sangat menentukan disini. Jika salah, pondasi gagal, cost-nya akan bertambah besar. Jangan sepelekan aba-aba seperti di samping. Belum tentu seorang sarjana teknik sipil yang baru lulus dengan IP 4.0 bisa mengangkat tangan ke atas secara tepat. Karena untuk itu perlu pengalaman. Jadi menjadi seorang engineer tidak cukup hanya ijazah sekolah formil, perlu yang lain yaitu pengalaman yang membentuk mental engineer. Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas. Perhatikan bagian pipa tremi yang basah dan kering. Untuk kasus ini karena pengecoran beton masih diteruskan maka
  • 12. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP diperlukan bucket karena beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa tremi tersebut. Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. Jadi pada tahapan ini tidak perlu takut dengan air atau lumpur. Gambar foto di atas menunjukkan air / lumpur mulai terdorong ke atas, lubang mulai digantikan dengan beton. Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang continuous, bayangkan saja bila ada keterlambatan beberapa jam. Jika sampai terjadi setting maka pipa treminya bisa tertanam dibawah dan tidak bisa dicabut. Sedangkan kalau keburu dicabut maka tiang beton bisa tidak continue. Jadi bagian logistik / pengadaan beton harus memperhatikan. Jika pengerjaan pengecoran dapat berlangsung dengan baik, maka pada akhirnya beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Jadi pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama pengecoran dan penarikan maka pipa tremi tersebut harus selalu tertanam pada beton segar. Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran dengan lumpur.
  • 13. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP MACAM PONDASI DANGKAL 1. Pondasi Rollag Bata Pondasi rollag merupakan pondasi yang memiliki daya tahan terhadap beban ringan. Oleh karena itu, pondasi rollag hanya digunakan untuk pondasi pada teras. 2. Pondasi Batu Kali Bentuk trapesium, dengan tinggi rata-rata 60-80 cm, lebar bagian atas 25-30 cm, dan lebar bawah 60-80 cm. Pondasi batu kali berfungsi sebagai pondasi lajur, yang menopang sloof diatasnya. Pada bangunan yang telah memakai pondasi setempat, sebenarnya tidak perlu lagi menggunakan pondasi batu kali. Namun proses pembangunan yang tidak sesuai kriteria seperti pemasangan dinding pada sloof dengan beton yang belum matang dapat mengakibatkan patahnya sloof. Untuk meminimalisasi kemungkinan tersebut, maka digunakanlah pondasi batu kali sebagai penopang sloof. 3. Pondasi Sumuran (Cyclop Beton) Pondasi untuk kedalaman tanah keras 2 - 6 meter dibawah permukaan tanah. Pondasi sumuran mempunyai bis beton berdiameter 60, 100, 120 atau 150 cm. Bis beton berdiameter 60 cm
  • 14. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP biasanya dibor atau dikerjakan dengan bor jatuh, sebab di dalamnya tidak dapat digali. Jarak antar pondasi sumuran adalah 4-7 meter. Ujung atas pondasi sumuran selanjutnya dihubungkan dengan sloof yang menghubungkan antar pondasi sumuran dan sekaligus menerima beban dinding dan gedung. Diaplikasikan pada tanah bekas timbunan sampah atau tanah berumpur. 4. Pondasi Foot Plat Digunakan untuk tanah dengan daya dukung 1,5 – 2 kg/m2, bangunan 2 – 4 lantai, kondisi tanah stabil dan berbahan beton bertulang. Perbandingan campuran beton 1PC : 3PS : 5KR atau 1PC : 2PS : 3KR, sedangkan untuk beton kedap air 1PC : 1½PS : 2½KR. Besar diameter tulangan ǿ13 - ǿ16 mm dengan jarak 10 – 15cm, sedangkan arah memanjang dipasang tulangan yang membagi berdiameter ǿ6 - ǿ8mm dengan arak 20 - 25cm. Lantai kerja perletakan dipasang beton campuran 1PC : 3PS : 5KR setebal 6 cm. Talud Prinsip talud :  Mampu menahan gaya geser.  Perbanyak lubang airnya. Lubang pada talud berfungsi untuk mengalirkan air dalam tanah. Untuk lubang pada talud digunakan paralond.
  • 15. KONSTRUKSI BANGUNAN PSD III DESAIN ARSITEKTUR-UNDIP Pada pembesian talud, diberi lapisan kedap air. Lapisan kedap ini ada 2 jenis, cair dan plembaran. Fungsinya supaya beton tidak terkena air, karena kekuatan dan daya tahan beton akan berkurang jika terkena air. Talut bronjong bronjong banyak digunakan pada tebing-tebing tanah untuk menahan tanah agar tidak longsor, juga tebing untuk mengatasi gerusan air sungai yang deras.