1. REKAYASA PONDASI
“JENIS – JENIS PONDASI ”
Oleh :
SITI FAOZIAH I.A
D111 13 044
SIPIL B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2015
2. Salahsatu elemenstrukturyangpalingvital dari suatukonstruksibangunanyaitupondasi sebab
pondasi bertugaspalingakhirdalammemikul semuabebanbangunanuntukditeruskanke tanah.Agar
strukturbangunandapat diterimaolehtanah,makapondasi bertugasmenyesuaikanjenis
pendekatannyakepadatanahdenganmelakukansurveyterhadapkarakteristiktanahtersebut,seperti
uji sondiruntukmengetahui dayadukungtanahnya.
Secara garis besar pondasi dapat dibagi menjadi dua jenis:
A. Pondasi Dangkal
Pondasi jenisini biasanyadilaksanakanpadatanahdengankedalamantanahtidaklebihdari 3
meteratau sepertigadari dari lebaralas pondasi.Dengan katalain,pondasi ini diterapkanpada
tanah yangkerasatau stabil yang mendukungstrukturbangunanyangtidakterlaluberatdantinggi,
dengankedalamantanahkeraskurangdari 3 meter.Pondasi dangkal tidakdisarankanuntuk
dilaksanakanpadajenistanahyangkurangstabil ataumemiliki kepadatantanahyangburuk,seperti
tanah bekasrawa/gambut.Bilakondisi memaksauntukdilaksanakanpadatanahyang kurangstabil,
harus diadakanperbaikantanahterlebihdahulu,dengansistemmemakai cerucup/tiangpancang
yang ditanamdibawahpondasi.
Pondasi dangkal terdiri dari:
1. Pondasi telapak/umpak
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh
masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari batuan padas atau keras
yang digali oleh masyarakat setempat di daerah-daerah tertentu, bahkan tak jarang yang
menggunakanbatu padas bekas reruntuhan candi.
3. Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan
kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya
ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar
untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek.
2. Pondasi Batu Kali(Menerus)
Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik.
Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan
tingginya.
Kebutuhan bahan baku untuk pondasi ini adalah :
- Batu belah (batu kali/guning)
- Pasir pasang
- Semen PC (abu-abu).
Kelebihan :
Pelaksanaan pondasi mudah
Waktu pengerjaan pondasi cepat
Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)
Kekurangan :
Batu belah di daerah tertentu sulit dicari
4. Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama)
Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat.
3. Pondasi Tapak (Foot Plate)
Pondasi yang biasa digunakan untuk bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah
lembek. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang
dan kedalamannya sampai pada tanah keras.
Pondasi tapak ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu belah/kali.
Pengaplikasiannya juga dapat langsung menggunakan sloof beton dengan dimensi
tertentu untuk kepentingan pemasangan dinding. Pondasi ini juga dapat dipersiapkan
untuk bangunan di tanah sempit yang akan dikembangkan ke atas.
Kebutuhan Bahannya adalah:
- Batu pecah / split (2/3)
- Pasir beton
- Semen PC
- Besi beton
- Papan kayu sebagai bekisting (papan cetakan)
Kelebihan :
Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya
Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja)
5. Untuk bangunan bertingkat penggunaan pondasi foot plate lebih handal daripada
pondasi batu belah.
Kekurangan :
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama).
Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur
beton).
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian
tanah.
4.Pondasi Pelat Beton Lajur
Pondasi pelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas penampang yang menggunakan
pondasi pelat setempat terlalu besar. Karena itu luas penampang tersebut dibagi dengan
cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar
Pondasi ini lebih kuat jika dibanding dua jenis pondasi dangkal lainnya. Ini disebabkan
seluruhnya terbuat dari beton bertulang. Harganya lebih murah dibandingkan dengan
pondasi batu kali untuk bangunan rumah bertingkat.
Ukuran lebar pondasi pelat lajur sama dengan lebar bawah pondasi batu kali, yaitu 70 -
120 cm. Ini disebabkan fungsi pondasi pelat lajur adalah menggantikan pondasi batu
belah bila batu belah sulit didapat, atau memang sudah ada rencana pengembangan
rumah ke atas.
Kelebihan :
Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.
Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat kolom
strukturnya.
Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi batu
belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa,
angin, ledakan dan lain-lain
Kekurangan :
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama).
Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur
beton).
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
6. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian
tanah.
5. Pondasi konstruksi sarang laba-laba.
Pondasi ini merupakan pondasi dangkal konvensional, kombinasi antara sistem pondasi
plat beton pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah. Pondasi ini memamfaatkan
tanah sebagai bagian dari struktur pondasi itu sendiri. Pondasi Sarang Laba-Laba dapat
dilaksanakan pada bangunan 2 hingga 8 lantai yang didirikan diatas tanah dengan daya
dukung rendah. Sedangkan pada tanah dengan daya dukung tinggi, bisa digunakan pada
bangunan lebih dari 8 lantai.
Plat beton tipis menerus itu di bagian bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak tipis yang
relatif tinggi, sehingga secara menyeluruh berbentuk kotak terbalik. Rib-rib tegak dan
kaku tersebut diatur membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan kaku (rigit). Rib-
rib tersebut terbuat dari beton bertulang. Sementara rongga yang ada dibawah plat
diantara rib-rib diisi dengan perbaikan tanah/pasir yang dipadatkan dengan baik, lapis
demi lapis per 20 cm.
6. Pondasi bor mini / Strauss pile
7. Pondasi bormini atau strausspile ini digunakanpadakondisitanahyangjelek,sepertibekas
empangatau rawa yanglapisantanahkerasnyaberadajauhdari permukaantanah.Pondasiini
bisadigunakanuntukrumahtinggal sederhnaataubangunandua lantai.Kedalamannya2– 5
meter.Ukurandiameterpondasi mulai dari 20,30 dan 40 Cm. Pengerjaannyadenganmesinbor
atau secara manual.Di ataspondasi bormini ada blokbeton( pile cap).Pile capini merupakan
mediauntukmengikatkolomdengansloof.
B. Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam tertentu
dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi
permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di
bawah elevasi permukaan tanah. Pondasi dalam dapat dijumpai dalam bentuk pondasi tiang
pancang, dinding pancang dan caissons atau pondasi kompensasi . Pondasi dalam dapat
digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalam
yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan
sehingga jenis tanah yang tidak cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari.
Jenis–jenis Pondasi Dalam :
1. Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran adalah jenis pondasi dalam yang dicor di tempat dengan menggunakan
komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya. Disebut pondasi sumuran karena
pondasi ini dimulai dengan menggali tanah berdiameter 60 - 80 cm seperti menggali
8. sumur. Kedalaman pondasi ini dapat mencapai 8 meter.
Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof.
Pondasi jenis ini digunakan bila lokasi pembangunannya jauh sehingga tidak
memungkinkan dilakukan transportasi untuk mengangkut tiang pancang.
Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan, pondasi jenis ini jarang digunakan.
Selain boros adukan beton, penyebab lainnya adalah sulit dilakukan pengontrolan hasil
cor beton di tempat yang dalam.
Kelebihan :
- Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak
dimungkinkan pengangkutan tiang pancang.
- Tidak diperlukan alat berat.
- Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu.
Kekurangan :
- Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (Karena batu dan
adukan dilempar/ dituang dari atas)
- Pemakaian bahan boros.
- Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan).
- Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam
menggalinya.
2. Pondasi Bored Pile
9. Pondasi Bored Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam permukaan
tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang
dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat khusus. Setelah
mencapai kedalaman yang disyaratkan, kemudian dilakukan pemasangan
kesing/begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi
yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di
bor tersebut. Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu dengan alat khusus, untuk
mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing tersebut
dikeluarkan kembali.
Sistem kerja pondasi ini hampir sama dengan Pondasi Pile (Tiang Pancang), yaitu
10. meneruskan beban stuktur bangunan diatas ke tanah dasar dibawahnya sampai kedalaman
tanah yang dianggap kuat (memiliki daya dukung yang cukup). Untuk itu diperlukan
kegiatan sondir sebelumnya, agar daya dukung tanah dibawah dapat diketahui pada
kedalaman berapa meter yang dianggap memadai untuk mendukung konstruksi diatas
yang akan dipikul nantinya.
Jenis pondasi ini cocok digunakan untuk lokasi pekerjaan yang disekitarnya rapat dengan
bangunan orang lain, karena proses pembuatan pondasi ini tidak menimbulkan efek getar
yang besar, seperti pembuatan Pondasi Pile (Tiang Pancang) yang pemasangannya
dilakukan dengan cara pukulan memakai beban/hammer.
3. Pondasi Tiang Pancang
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada
dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup
untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya Atau apabila tanah yang
mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban
yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman
lebih dari 8 meter.
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau
mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah
keras yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah,
tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya
horizontal yang bekerja, Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat
tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh
tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan
perencanaannya.
Tiang Pancang umumnya digunakan :
- Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui sebuah
stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan beban lateral boleh jadi
terlibat.
- Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak ruangan
bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang kaki-kaki menara
terhadap guling.
- Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui kombinasi
perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini dapat ditarik
keluar kemudian.
- Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada
tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.
11. - Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo
getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
- Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir, khususnya
jika erosi merupakan persoalan yang potensial.
- Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas permukaan air
melalui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah
mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik
beban vertikal (dan tekuk) maupun beban lateral.
Demikian, apabila ada kekurangan atau yang kurang tepat pada penjelasan di atas, mohon
koreksinya dan anda bisa menyampaikannya melalui kotak komentar di bawah ini.
Terimakasih atas kunjunganya.
4. Pondasi Tiang Hidraulic Jack In Pile
Pondasi ini sama dengan pondasi tiang pancang,yang membedakanya adalah cara
memasukanya dengan ditekan menggunakan alat hidraulic jack in pile,sehingga
kebisingan dan getaran bisa dihindari.
5.Pondasi Bore Pile
Pondasi Caissons (Bor Pile) adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam
permukaan tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara
membuat lobang dengan sistim pengeboran atau pengerukan tanah. Setelah kedalaman
sudah didapatkan kemudian pondasi pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang
terhadap lobang yang sudah di bor. Sisitim pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai
jenis baik sistim maual maupun sistim
hidrolik.
12. Besar diameter dan kedalaman galian dan juga sistim penulangan beton bertulang
didesain berdasarkan daya dukung tanah dan beban yang akan dipikul. Fungsional
pondasi ini juga hampir sama pondasi pile yang mana juga ditujukan untuk menahan
beban struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan
kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
6. Pondasi Piers (dinding diafragma)
Pondasi Piers (dinding diafragma) adalah pondasi untuk meneruskan beban berat
struktural yang dibuat dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian struktur
pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu keuntungan pondasi pier adalah
bahwa pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan dengan membangun pondasi dengan
jenis pondasi menerus, hanya kerugian yang dialami adalah jika lempengan pondasi yang
sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi tidak menjadi
normal. Pondasi pier standar dapat dibuat dari beton bertulang pre cast. Karena itu,
aturan perencanaan pondasi pier terhadap balok beton diafragman adalah mengikuti
setiap ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan. Pondasi pier dapat
divisualisasikan sebagai bentuk tabel , struktur adalah sistem kolom vertikal yang terbuat
dari beton bertulang ditempatkan di bawah bangunan yang ditanamkan dibawah tanah
yang sudah digali. Lempengan beton diafragma ini mentransfer beban
bangunan terhadap tanah. Balok dibangun di atas dinding diafragma vertikal (pondasi
pier) yang menahan dinding rumah atau struktur. Banyak rumah didukung sepenuhnya
dengan jenis pondasi ini, dimana beton yang dipasang juga berguna sebagai dinding pada
ruang bawah tanah, dimana ruang tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan atau
taman. Beton pondasi pier biasanya dibuat dalam bentuk pre cast dalam berbagai ukuran
dan bentuk, dimana sering dijumpai dalam bentuk persegi memanjang dengan ketinggian
sesuai dengan ukuran kedalaman yang diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam
bentuk bulatan. Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di masukkan ke
dalam tanah yang sudah digali dan disusun secara bersambungan. Setelah tersusun
dengan baik kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi diatasnya.
13. 7.Pondasi Strauss Pile
Pondasi strauss pile ini pemasanganya sama dengan metode pondasi bore pile ,yang
membedakan adalah dialat yang menggunakan alat bore pile manual yang dioperasikan
oleh tenaga manusia sebagai pemutar alat mata bor nya