Dokumen tersebut membahas tentang parameter kualitas udara dalam ruang seperti suhu, kelembaban, kecepatan aliran udara, kualitas ventilasi, kadar debu, dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Jika kondisinya buruk, dapat menyebabkan syndrome bangunan sakit atau sick building syndrome.
2. Kualitas Udara dalam Ruang
Kualitas Udara dalam rumah, kantor, pabrik,
dan sarana Transportasi umum.
Dalam kondisi tertentu dapat membahayakan
manusia.
3. Parameter kualitas udara
Suhu
Bau
Kelembaban
Kecepatan aliran udara
Kualitas ventilasi
Pencahayaan
Kadar debu
Partikulat
4. SUHU
Sangat berpengaruh terhadap kenyamanan kerja
Tubuh manusia menghasilkan panas yang
digunakan untuk metabolisme basal dan
muskular.
20% dari total panas yang dihasilkan di
manfaatkan oleh tubuh, sisanya akan dilepaskan
ke udara
Variasi suhu tubuh dengan ruangan
memungkinkan terjadinya pelepasan suhu tubuh
5. Suhu basah
Pengukuran dilakukan jika udara mengandung
uap air,
Suhu kering
pengukuran dilakukan apabila ruhu ruangan
sama sekali tidak mengandung air
Metode
Dilakukan dengan menggunakan thermometer
sensor basah dan kering
22-25 derajat celcius untuk pekerja dengan
beban kerja ringan dan 20-25 derajat Celcius
untuk pekerja dengan beban kerja lebih berat
6. Perubahan suhu yang mendadak akan
menyebabkan penyusutan /pengerutan
saluran darah , sehingga perbedaan suhu
dalam dan luar ruangan sebaiknya kurang
dari 7 derajat
7. Kelembaban udara
Dihitung dari perbandingan suhu basah dan
kering (%)
Kombinasi suhu basah dan kering akan
menciptakan kenyamanan ruangan
Kelembaban relatif udara yang rendah (kurang
dari 20%) akan menyebabkan kekeringan selaput
lendir membran
Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme dan pelepasan
formal dehid dari material bangunan
8. Dasar kebijakan
Surat edaran menteri tenaga kerja ,
transmigrasi nomor SE-01/Men/1978 tentang
NAB yang berlaku untuk lingkungan kerja
panas di industri adalah kelembaban 65%-
95% dengan kisaran suhu 26-30º C
Menurut ASHRAE (1981) zona kenyamanan
55%-74% berada pada kisaran suhu 22-26ºC
dan kelembaban 205-70%
9. Kecepatan aliran udara
Mempengaruhi gerakan udara dan pergantian
udara dalam ruang
Besar kecepatan aliran udara yang nyaman,
0,15-1,5 m/detik.
Kecepatan udara kurang dari 0,1m.dtk atau
lebih rendah menjadikan ruangan tidak
nyaman krena tidak ada pergerakan udara
10. Sebaliknya kecepatan udara yang terlalu
tinggi akan menyebabkan tarikan udara dingin
atau kebisingan dalam ruang
11. Kebersihan udara
Berkaitan dengan keberadaan kontaminasi
udara baik kimia maupun mikrobiologi.
Misal :
AC diberikan penyaring udara untuk
mengurangi kemungkinan masuknya udara
kotor/ zat berbahaya kedalam ruang
Area merokok, di lengkapi dengan exhaust fan
12. Bau
Dapat menjadi petunjuk keberadaan zat kimia
berbahaya seperti hydrogen sulfida (H2SO4),
amonia, HNO3
Dihasilkan oleh berbagai proses biologi oleh
mikroorganisme
Kondisi ruang yang lembab dan suhu tinggi
dengan aliran udara yang tenang biasanya
menyebabkan bau kurang sedap karena proses
pembusukan oleh mikroorganisme
13. Kualitas ventilasi
Ventilasi merupakan salah satu faktor yang
penting dalam menyebabkan terjadinya Sick
Building Syndrome
menurut standar WHO, luas ventilasi ruangan
yang kurang dari 10% atau ventilation rate
kurang dari 20 CFM OA memberikan risiko
yang besar untuk terjadinya gejala SBS.
14. Ventilation rate yang baik untuk suatu gedung
atau ruangan adalah 25 -50 CFM OA per
penghuni.
15. Ventilasi yang paling ideal untuk suatu
ruangan apabila ventilasi dalam keadaan
bersih, luas memenuhi syarat, sering dibuka,
adanya cross ventilation sehingga tidak
menyebabkan adanya dead space dalam
ruangan. Ketidakseimbangan antara ventilasi
dan pencemaran udara merupakan salah satu
sebab terbesar gejala SBS.
16. Fungsi sebuah sistem ventilasi dalam lingkungan
kerja dimaksudkan untuk mengatur kondisi
kenyamanan ruangan, memperbaruhi udara
dengan pencemaran udara ruangan pada batas
normal, serta menjaga kebersihan udara dari
kontaminasi berbahaya.
Ventilasi ruangan secara alami didapatkan
dengan jendela terbuka yang mengalirkan udara
luar ke dalam ruangan.
17. Kadar debu /partikulat
partikulat atau fiber yang melayang-layang
diudara, dan mempunyai ukuran cukup kecil
untuk dapat dihirup oleh manusia.
partikulat ini meliputi semua materi baik fisik
maupun kimia, dan dalam bentuk cair
maupun padat, atau kedua-duanya
berdiameter kurang dari 10m3
18. Partikulat kecil ini bisa berasal dari material
gedung, alat¬alat pembakaran, aktivitas penghuni
gedung, dan infiltrasi dari sumber¬sumber
partikulat diluar gedung.
Sumber utama partikulat dalam ruangan adalah
rokok, material asbes dan partikulat rumah
Penggunaan spray dan partikulat dari mesin
fotokopy
19. SICK BUILDING SYNDROM
Kondisi /kualitas udara yang buruk didalam
gedung atau bangunan
Akan menyebabkan “suatu kedaan yang
berupa sebuah syndrome yang diakibatkan
oleh kondisi gedung”
Dalam bahasa ilmiah disebut dengan sick
Building Syndrome”(SBS)
20. Kecepatan udara dan
turbulensi
• Tingkat kenyamanan panas dipengaruhi oleh kecepatan udara
dan besarnya turbulensi yang terjadi. Ketika pendinginan
diperlukan peningkatan kecepatan udara dapat dilakukan
untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh sirkulasi
udara dan kipas angin.
22. • 5V = (V1 + V2 + V3 + V4 + V5)
• 5V= kecepatan udara total
• V1,2,3,4,5 = kecepatan udara pada titik 1,2,3,4 dan 5
• Bila sudah mendapat kecepatan udara total, hitung luas area
grill supply dengan mengalikan panjang dan lebar grill supply
udara.
• A = L x W
• A= Luas area gril
• L= Panjang grill
• W = Lebar grill
23. • Sekarang hitung total volume udara per menit dengan rumus
• T =Ax V
• T = Total volume udara
• A = Luas area
• V= kecepatan udara
• Kemudian hitung volume ruangan dengan mengkalikan panjang,
lebar dan tinggi ruangan.dalam meter.
• Vr = L X W X H
• Vr = volume ruangan
• L = Panjang ruangan
• W = Lebar ruangan
• T = Tinggi ruangan
• Sekarang dapat dihitung Jumlah Pertukaran Udara menggunakan
rumus
• Jumlah Pertukaran Udara /ACH = T x 60