SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
“Analisa Pemanfaatan Geotube Dalam Aplikasi Penanggulangan Erosi”
1.1 Latar Belakang
Bila kita melihat kondisi iklim dan struktur geologi Indonesia yang berbukit, maka
tidaklah mengherankan jika erosi tanah merupakan salah satu permasalahan yang rentan kita
hadapi. Erosi tanah biasanya ditemukan pada kondisi lapangan yang berbentuk lereng dan
memiliki aliran permukaan yang tinggi ( baik diakibatkan oleh tingginya curah hujan ataupun
berbatasan langsung dengan air permukaan ). Erosi merupakan proses terkikisnya tanah oleh
aliran air / angin sehingga massa tanah berkurang akibat lepasnya butiran – butiran tanah pada
permukaan. Pada umumnya erosi berlangsung lambat. Hilangnya massa tanah pada proses erosi
dapat menimbulkan masalah yang signifikan bila melewati bidang kelongsoran. Akibatnya akan
terjadi keruntuhan / kelongsoran tanah dan mungkin pula keruntuhan struktur di atasnya.
Banyak kasus – kasus kelongsoran jalan di pergunungan yang baik secara langsung maupun
tidak langsung mengakibatkan kerugian, seperti : rusaknya struktur, terhambatnya kegiatan, dan
korban jiwa. Kasus - kasus erosi di daerah pantai, yang dikena pula sebagai abrasi, menimbulkan
kerusakan properti pantai , mengikis pulau / daratan, bahkan merusak habitat di daerah pantai.
Gambar 1.1 Erosi Berbentuk Saluran Gambar 1.2 Erosi di Sungai Mahakam
Gambar 1.3 Longsor di Tenggarong
Beberapa contoh kasus erosi tanah baik di Indonesia maupun di luar negeri disajikan
dibawah ini;
• Hasil survei Balinews.com menyatakan 80% garis pantai Bali telah mengalami kerusakan
akibat erosi sehingga tidak layak dijadikan tempat hunian maupun rekreasi.
• Kasus erosi pada pantai di Bolivar Peninsular, Texas, USA. Hilangnya pasir yang tersapu badai
dan ombak menyebabkan kerusakan di daerah pemukiman.
• Shamrock Island, Texas, USA, hampir tenggelam karena proses erosi yang terjadi pada pantai -
pantainya. Banyak habitat yang rusak akibat erosi tersebut.
• Pada Januari 2001, pengaruh air sungai telah mengakibatkan jalan sepanjang 155 meter di
persimpangan Sugih Waras ( Muara Enim ) – Pengandonan ( OKU ) mengalami penurunan
sejauh 110 – 130 cm. Pada bulan Maret 2002, sebagian besar jalan tersebut longsor ke sungai
akibat tanah pondasi yang terkikis tidak mampu lagi menahan berat konstruksi.
• Di Zoutkamp, Belanda, sebuah lereng yang masuk sedalam 65 kaki ( 20 m ) dibawah muka air,
mengalami erosi yang sangat parah sehingga dapat membahayakan konstruksi pipa gas di atas
lereng. Konstruksi pendukung lereng dilakukan untuk mencegah kelongsoran yang dapat
merusak konstruksi pipa gas.
Tindakan pencegahan maupun perkuatan pada kondisi tanah yang rentan erosi tersebut
adalah dua alternatif yang mungkin dilakukan. Salah satu solusi yang sedang populer saat ini
adalah pemakaian material Geosintetik untuk memperkuat struktur dan tanah di bawahnya.
Geosintetik menjadi material yang diminati karena beberapa nilai lebih seperti mudah diperoleh,
variatif, dan mempunyai daya tahan yang lebih baik dibanding bahan material alamiah.
Produk sintetik yang dapat menawarkan solusi terhadap masalah erosi adalah geotube.
Geotube yang cukup populer di luarnegeri, hingga saat penulisan skripsi ini dilakukan, belum
banyak ditemukan aplikasinya di Indonesia. Namun Malaysia, Amerika, Australia maupun
negara - negara Eropa lainnya telah bertahun – tahun mengenal aplikasi ini dan telah
membuktikan keefektifannya dalam menanggulangi masalah erosi. Sebagai contoh, aplikasi
geotube pada pantai Boliver Peninsula ( Gambar 1.5 ) berhasil melindungi pemukiman dari
ancaman badai Allison. Walaupun bagian depan geotube tersapu badai namun tanah di
belakangnya bertahan seperti semula.
Gambar 1.5 Aplikasi Geotube di Bolivar Peninsular, Texas.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan tingginya tingkat pertumbuhan populasi diiringi oleh naiknya tingkat
kebutuhan mengakibatkan semakin tingginya tuntutan akan ruang, sarana dan prasarana. Hal lain
yang mungkin dapat kita garis bawahi adalah terdapat kemungkinan berkurangnya kelayakan
tanah untuk konstruksi akibat erosi terutama di daerah pantai atau daerah dengan air permukaan
yang cukup luas. Dua faktor diatas saling memojokkan kita pada pilihan bahwa pada lokasi tanah
yang bermasalah pun harus dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan di atas. Tuntutan
kebutuhan ini tentunya juga sedang dihadapi oleh Indonesia.
Boleh dikatakan kita mempunyai masalah erosi tanah yang cukup banyak di Indonesia
terutama bila kita mengacu pada kondisi alam Indonesia. Dalam menghadapi kondisi seperti ini,
kita dituntut untuk lebih kreatif dalam menanggulangi masalah tanah terutama masalah erosi.
Beberapa solusi konvensional dengan menggunakan bahan material alamiah tidak lagi efektif
baik dari segi penyediaan bahan, kekuatan maupun daya tahannya. Bahan sintetik yang lebih
mudah diperoleh , lebih kuat dan lebih tahan lama telah berhasil menggantikan fungsi dari
material alamiah.
( a ) ( b )
Gambar 1.6 (a) dan (b) Pelapukan Konstruksi Breakwater dengan bronjong dan batuan
Meningkatnya permintaan dan kebutuhan akan bahan sintetik untuk meminimalisasikan
masalah Geoteknik, telah meningkat dekade terakhir ini. Pada kasus erosi tanah, para kontraktor
dan pemilik di Indonesia mulai menaruh minat pada Geotube, yang terbukti efektif dan efisien
di luar negeri.
Oleh karena itu, pembahasan lebih mendalam dilakukan untuk menganalisa sejauh mana
Geotube bermanfaat bagi kita dan bagaimana perencanaan aplikasinya pada beberapa contoh
kasus yang menggunakan data – data yang disesuaikan pada kondisi tanah Indonesia.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian :
Geotube merupakan salah satu dari berbagai jenis aplikasi Geosintetik yang digolongkan
ke dalam produk Geotekstil. Geosintetik sendiri merupakan Produk planar yang dibuat dari
bahan polimer, yang digunakan pada tanah, batuan, atau materi geoteknik lainnya, sebagai
pelengkap dalam sebuah proyek, struktur maupun sistem buatan. Atau sederhananya Geosintetik
adalah produk buatan dari bahan polimer yang berfungsi untuk memperbaiki prilaku tanah.
Fungsi dari material Geosintetik dalam struktur dirancang untuk berfungsi sebagai; separasi,
drainase, perkuatan, proteksi, filtrasi, dan penahan cairan. Atau dengan kata lain sebagai
pengganti inti bangunan pantai yang biasanya menggunakan batu, sehingga material ini bisa
dikategorikan sebagai material yang ramah lingkungan dan memudahkan dalam konstruksi
bangunan.
Geotekstil merupakan bagian terbesar dari Geosintetik karena fungsinya yang cukup
variatif. Sebagian besar Geotekstil terbuat dari Polypropylene, walaupun penggunaan Polyester
dan Polyethylene cukup banyak ditemukan. Bahan – bahan polymer di atas dibentuk menjadi
serat – serat ( benang – benang ) yang kemudian difabrikasikan menjadi Geotekstil woven yaitu,
tipe Geotekstil dengan pori yang lebih besar dan anyaman seratnya lebih teratur. Serta Geotekstil
non-woven yaitu, tipe Geotekstil dengan pori sangat kecil dan seratnya tidak teratur dan tidak di
anyam.
Kelebihan dari geotube terdapat pada :
• bentuknya yang dapat mengikuti bentuk permukaan tanah,
• kemampuannya menahan partikel tanah namun pada saat yang bersamaan air dapat terdisipasi,
• instalasi yang mudah dan cepat bahkan dapat dilakukan di dalam air,
• berat tube yang cukup besar sehingga geotube stabil dalam konstruksi,
• harga yang relatif ekonomis, tergantung dari lokasi, ketersediaan material, alat dan tenaga
kerja,
• ramah lingkungan,
• dan tentunya kemudahan untuk memperoleh tube.
Berikut beberapa contoh pemanfaatan Geotube:
• Membantu proses reklamasi
• Penahan Abrasi
• Penahan air rob laut
• Pemecah gelombang
• Dewatering
Geotube merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi perbaikan tanah dengan
bahan sintetik , dalam hal ini, difokuskan pada penanggulangan erosi. Studi yang dilakukan
untuk meneliti geotube tidaklah banyak bila dibandingkan dengan aplikasi penanggulangan erosi
lainnya, padahal geotube mempunyai banyak kelebihan yang mungkin tidak mampu diberikan
oleh aplikasi lain.
Kurangnya informasi mengenai geotube mungkin menjadi pemicu ketidak populerannya
di Indonesia. Oleh karena itu Makalah,“Analisa Pemanfaatan Geotube Dalam Aplikasi
Penanggulangan Erosi” ditujukan untuk :
• Memperkenalkan pemakaian Geotube untuk penanggulangan erosi.
• Menganalisa dimensi geotube sebagai aplikasi penanggulangan erosi.
• Mengetahui apa pengaruh campuran pengisi terhadap dimensi geotube.
1.3.2 Manfaat penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memberi gambaran akan
pemanfaatan aplikasi geotube, terutama dalam menangani masalah erosi. Melihat bahwa geotube
belum terlalu dikenal di Indonesia, maka diharapkan pula tulisan ini dapat memperkenalkan
geotube dan aplikasinya serta memberi gambaran bagaimana pengaruh campuran terhadap 9
dimensi tube. Dengan demikian geotube dapat menjadi salah satu konstruksi alternatif untuk
penanggulangan erosi.
1.4 Lingkup Penelitian
Pada kesempatan ini, manfaat dari geotube yang akan dibahas sebagai perkuatan /
proteksi untuk penanggulangan erosi. Dengan metoda instalasi yang telah diteliti melalui studi
kasus dan literatur, akan dilakukan analisa terhadap dimensi Geotube sebagai aplikasi
penanggulangan erosi tanah. Perancangan geotube cukup bervariasi tergantung pada kebutuhan.
Namun lingkup penelitian skripsi ini akan membahas sampai pemanfaatan Single Tube pada
Undeformable foundation. Tapi stacked tube (tube bersusun ) tidak akan dibahas dalam skripsi
ini. Dengan menggunakan grafik – grafik dari Pilarczyk dan Plaut & Suherman, akan diperoleh
dimensi geotube dan melihat bagaimana pengaruh campuran pengisi terhadap beuntuk tube dari
perbandingan tersebut, akan dicari pula sebuah nilai koreksi di antara grafik – grafik Pilarczyk
dan Plaut & Suherman. Maka secara garis besar, penulisan Makalah “Analisa Pemanfaatan
Geotube Dalam Aplikasi Penanggulangan Erosi” dibagi menjadi :
Bab 1 Pendahuluan : Bab ini menjelaskan latar belakang permasalahan , tujuan dan
maksud penelitian.
Bab 2 Tinjauan Kepustakaan : Pada bab 2 akan diperoleh penjelasan mengenai
Geosintetik , Jenis – Jenis Geosintetik, pemilihan dan metode konstruksi Geotube secara teoritis
yang dikutip dari beberapa literatur.
Bab 3 Metodologi : Setelah mengenal gotube lebih jauh di bab 2, rumus – rumus dan
persamaan untuk menganalisa geotube dan stabilitasnya pada struktur akan dibahas di bab
berikutnya. Namun sebelum menganalisa geotube, beberapa kondisi dan batasan perlu diketahui,
sehingga rumus dan persamaan yang diberikan berlaku.
Bab 4 Analisa Bentuk Geotube dan Stabilitasnya : Beberapa contoh perhitungan dimensi
geotube akan dianalisa dan dibandingkan hasilnya dengan mengunakan grafik Pilarczyk dan
persamaan Plaut & Suherman. Kemudian hasil Tube akan dianalisa kestabilan dalam struktur.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran : Bab yang terakhir akan merangkum hasil dari penelitian
dan studi literatur. Selain kesimpulan, akan ditemukan masukan – masukan yang diperoleh
melalui hasil hasil studi yang dilakukan.

More Related Content

What's hot

Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganivanda rovalia
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungantina002
 
Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.Ezra Sebayang
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasijoeariel fandy
 
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bwzulmaidah
 
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)Ressy Octaviani
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanNur Hayati Rahman
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Ayu Fatimah Zahra
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiyeremiakons
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpileBustang Jalil
 
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Vera Rohmadoniati
 

What's hot (20)

Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungan
 
Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.Konstruksi Sarang Laba Laba.
Konstruksi Sarang Laba Laba.
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
geotextile
geotextilegeotextile
geotextile
 
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
 
Pondasi 1
Pondasi 1Pondasi 1
Pondasi 1
 
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
 
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
 

Similar to GEOTUBE EROSI

Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airAndrew Hutabarat
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdfPuteriAprilani1
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungansidik purnomo
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docxDedeArdianSyaputra
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptAndin60
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturkusmira
 
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahaanjuniardi
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Mufid Rahmadi
 

Similar to GEOTUBE EROSI (20)

Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan air
 
makalah mekanika tanah
makalah mekanika tanahmakalah mekanika tanah
makalah mekanika tanah
 
Tugas Akhir (UAS)
Tugas Akhir (UAS)Tugas Akhir (UAS)
Tugas Akhir (UAS)
 
Tugas geoteknik tambang
Tugas geoteknik tambangTugas geoteknik tambang
Tugas geoteknik tambang
 
Makalah vigita
Makalah vigitaMakalah vigita
Makalah vigita
 
makalah-erosi
makalah-erosimakalah-erosi
makalah-erosi
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
 
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
 
TBK
TBKTBK
TBK
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
 
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanah
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2
 
Laporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan JauhLaporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan Jauh
 

More from afifsalim12

Pengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap Kinerja
Pengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap KinerjaPengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap Kinerja
Pengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap Kinerjaafifsalim12
 
PRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdf
PRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdfPRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdf
PRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdfafifsalim12
 
Alokasi Air Sempor.pdf
Alokasi Air Sempor.pdfAlokasi Air Sempor.pdf
Alokasi Air Sempor.pdfafifsalim12
 
RPS_AGAMA ISLAM.docx
RPS_AGAMA ISLAM.docxRPS_AGAMA ISLAM.docx
RPS_AGAMA ISLAM.docxafifsalim12
 
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdfafifsalim12
 
Manajemen Konstruksi : Trade Off Biaya
Manajemen Konstruksi : Trade Off BiayaManajemen Konstruksi : Trade Off Biaya
Manajemen Konstruksi : Trade Off Biayaafifsalim12
 
Analisis SWOT : Jembatan Gantung
Analisis SWOT : Jembatan GantungAnalisis SWOT : Jembatan Gantung
Analisis SWOT : Jembatan Gantungafifsalim12
 
Analisa SWOT : Procurement
Analisa SWOT : ProcurementAnalisa SWOT : Procurement
Analisa SWOT : Procurementafifsalim12
 
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian ProyekPerencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyekafifsalim12
 
Teknologi bahan : Metropol Parasol
Teknologi bahan : Metropol ParasolTeknologi bahan : Metropol Parasol
Teknologi bahan : Metropol Parasolafifsalim12
 
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera houseTugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera houseafifsalim12
 
Alokasi Kebutuhan Alat Berat
Alokasi Kebutuhan Alat BeratAlokasi Kebutuhan Alat Berat
Alokasi Kebutuhan Alat Beratafifsalim12
 
Analisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat BeratAnalisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat Beratafifsalim12
 
Optimalisasi Penggunaan Alat Berat
Optimalisasi Penggunaan Alat BeratOptimalisasi Penggunaan Alat Berat
Optimalisasi Penggunaan Alat Beratafifsalim12
 
Analisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat BeratAnalisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat Beratafifsalim12
 
Produktivitas alat berat pada Rigid Pavement
Produktivitas alat berat pada Rigid PavementProduktivitas alat berat pada Rigid Pavement
Produktivitas alat berat pada Rigid Pavementafifsalim12
 
Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)
Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)
Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)afifsalim12
 

More from afifsalim12 (20)

Pengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap Kinerja
Pengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap KinerjaPengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap Kinerja
Pengaruh pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan teamwork terhadap Kinerja
 
PRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdf
PRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdfPRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdf
PRESENTASI AFIF PSPPI UNDIP.pdf
 
Alokasi Air Sempor.pdf
Alokasi Air Sempor.pdfAlokasi Air Sempor.pdf
Alokasi Air Sempor.pdf
 
RPS_AGAMA ISLAM.docx
RPS_AGAMA ISLAM.docxRPS_AGAMA ISLAM.docx
RPS_AGAMA ISLAM.docx
 
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
220418 20.43 [Dialog-INKINDO] Pembangunan IKN-fin.pdf
 
SUARA HATI.ppt
SUARA HATI.pptSUARA HATI.ppt
SUARA HATI.ppt
 
Manajemen Konstruksi : Trade Off Biaya
Manajemen Konstruksi : Trade Off BiayaManajemen Konstruksi : Trade Off Biaya
Manajemen Konstruksi : Trade Off Biaya
 
Analisis SWOT : Jembatan Gantung
Analisis SWOT : Jembatan GantungAnalisis SWOT : Jembatan Gantung
Analisis SWOT : Jembatan Gantung
 
Analisa SWOT : Procurement
Analisa SWOT : ProcurementAnalisa SWOT : Procurement
Analisa SWOT : Procurement
 
Kampung pelangi
Kampung pelangiKampung pelangi
Kampung pelangi
 
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian ProyekPerencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek
 
Teknologi bahan : Metropol Parasol
Teknologi bahan : Metropol ParasolTeknologi bahan : Metropol Parasol
Teknologi bahan : Metropol Parasol
 
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera houseTugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
 
Rekayasa Nilai
Rekayasa NilaiRekayasa Nilai
Rekayasa Nilai
 
Alokasi Kebutuhan Alat Berat
Alokasi Kebutuhan Alat BeratAlokasi Kebutuhan Alat Berat
Alokasi Kebutuhan Alat Berat
 
Analisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat BeratAnalisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat Berat
 
Optimalisasi Penggunaan Alat Berat
Optimalisasi Penggunaan Alat BeratOptimalisasi Penggunaan Alat Berat
Optimalisasi Penggunaan Alat Berat
 
Analisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat BeratAnalisa Biaya Penggunaan Alat Berat
Analisa Biaya Penggunaan Alat Berat
 
Produktivitas alat berat pada Rigid Pavement
Produktivitas alat berat pada Rigid PavementProduktivitas alat berat pada Rigid Pavement
Produktivitas alat berat pada Rigid Pavement
 
Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)
Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)
Makalah hidrografi (nabilla esa chotimah)
 

Recently uploaded

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 

Recently uploaded (9)

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 

GEOTUBE EROSI

  • 1. “Analisa Pemanfaatan Geotube Dalam Aplikasi Penanggulangan Erosi” 1.1 Latar Belakang Bila kita melihat kondisi iklim dan struktur geologi Indonesia yang berbukit, maka tidaklah mengherankan jika erosi tanah merupakan salah satu permasalahan yang rentan kita hadapi. Erosi tanah biasanya ditemukan pada kondisi lapangan yang berbentuk lereng dan memiliki aliran permukaan yang tinggi ( baik diakibatkan oleh tingginya curah hujan ataupun berbatasan langsung dengan air permukaan ). Erosi merupakan proses terkikisnya tanah oleh aliran air / angin sehingga massa tanah berkurang akibat lepasnya butiran – butiran tanah pada permukaan. Pada umumnya erosi berlangsung lambat. Hilangnya massa tanah pada proses erosi dapat menimbulkan masalah yang signifikan bila melewati bidang kelongsoran. Akibatnya akan terjadi keruntuhan / kelongsoran tanah dan mungkin pula keruntuhan struktur di atasnya. Banyak kasus – kasus kelongsoran jalan di pergunungan yang baik secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan kerugian, seperti : rusaknya struktur, terhambatnya kegiatan, dan korban jiwa. Kasus - kasus erosi di daerah pantai, yang dikena pula sebagai abrasi, menimbulkan kerusakan properti pantai , mengikis pulau / daratan, bahkan merusak habitat di daerah pantai. Gambar 1.1 Erosi Berbentuk Saluran Gambar 1.2 Erosi di Sungai Mahakam
  • 2. Gambar 1.3 Longsor di Tenggarong Beberapa contoh kasus erosi tanah baik di Indonesia maupun di luar negeri disajikan dibawah ini; • Hasil survei Balinews.com menyatakan 80% garis pantai Bali telah mengalami kerusakan akibat erosi sehingga tidak layak dijadikan tempat hunian maupun rekreasi. • Kasus erosi pada pantai di Bolivar Peninsular, Texas, USA. Hilangnya pasir yang tersapu badai dan ombak menyebabkan kerusakan di daerah pemukiman. • Shamrock Island, Texas, USA, hampir tenggelam karena proses erosi yang terjadi pada pantai - pantainya. Banyak habitat yang rusak akibat erosi tersebut. • Pada Januari 2001, pengaruh air sungai telah mengakibatkan jalan sepanjang 155 meter di persimpangan Sugih Waras ( Muara Enim ) – Pengandonan ( OKU ) mengalami penurunan sejauh 110 – 130 cm. Pada bulan Maret 2002, sebagian besar jalan tersebut longsor ke sungai akibat tanah pondasi yang terkikis tidak mampu lagi menahan berat konstruksi. • Di Zoutkamp, Belanda, sebuah lereng yang masuk sedalam 65 kaki ( 20 m ) dibawah muka air, mengalami erosi yang sangat parah sehingga dapat membahayakan konstruksi pipa gas di atas lereng. Konstruksi pendukung lereng dilakukan untuk mencegah kelongsoran yang dapat merusak konstruksi pipa gas.
  • 3. Tindakan pencegahan maupun perkuatan pada kondisi tanah yang rentan erosi tersebut adalah dua alternatif yang mungkin dilakukan. Salah satu solusi yang sedang populer saat ini adalah pemakaian material Geosintetik untuk memperkuat struktur dan tanah di bawahnya. Geosintetik menjadi material yang diminati karena beberapa nilai lebih seperti mudah diperoleh, variatif, dan mempunyai daya tahan yang lebih baik dibanding bahan material alamiah. Produk sintetik yang dapat menawarkan solusi terhadap masalah erosi adalah geotube. Geotube yang cukup populer di luarnegeri, hingga saat penulisan skripsi ini dilakukan, belum banyak ditemukan aplikasinya di Indonesia. Namun Malaysia, Amerika, Australia maupun negara - negara Eropa lainnya telah bertahun – tahun mengenal aplikasi ini dan telah membuktikan keefektifannya dalam menanggulangi masalah erosi. Sebagai contoh, aplikasi geotube pada pantai Boliver Peninsula ( Gambar 1.5 ) berhasil melindungi pemukiman dari ancaman badai Allison. Walaupun bagian depan geotube tersapu badai namun tanah di belakangnya bertahan seperti semula. Gambar 1.5 Aplikasi Geotube di Bolivar Peninsular, Texas.
  • 4. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan tingginya tingkat pertumbuhan populasi diiringi oleh naiknya tingkat kebutuhan mengakibatkan semakin tingginya tuntutan akan ruang, sarana dan prasarana. Hal lain yang mungkin dapat kita garis bawahi adalah terdapat kemungkinan berkurangnya kelayakan tanah untuk konstruksi akibat erosi terutama di daerah pantai atau daerah dengan air permukaan yang cukup luas. Dua faktor diatas saling memojokkan kita pada pilihan bahwa pada lokasi tanah yang bermasalah pun harus dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan di atas. Tuntutan kebutuhan ini tentunya juga sedang dihadapi oleh Indonesia. Boleh dikatakan kita mempunyai masalah erosi tanah yang cukup banyak di Indonesia terutama bila kita mengacu pada kondisi alam Indonesia. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, kita dituntut untuk lebih kreatif dalam menanggulangi masalah tanah terutama masalah erosi. Beberapa solusi konvensional dengan menggunakan bahan material alamiah tidak lagi efektif baik dari segi penyediaan bahan, kekuatan maupun daya tahannya. Bahan sintetik yang lebih mudah diperoleh , lebih kuat dan lebih tahan lama telah berhasil menggantikan fungsi dari material alamiah. ( a ) ( b ) Gambar 1.6 (a) dan (b) Pelapukan Konstruksi Breakwater dengan bronjong dan batuan
  • 5. Meningkatnya permintaan dan kebutuhan akan bahan sintetik untuk meminimalisasikan masalah Geoteknik, telah meningkat dekade terakhir ini. Pada kasus erosi tanah, para kontraktor dan pemilik di Indonesia mulai menaruh minat pada Geotube, yang terbukti efektif dan efisien di luar negeri. Oleh karena itu, pembahasan lebih mendalam dilakukan untuk menganalisa sejauh mana Geotube bermanfaat bagi kita dan bagaimana perencanaan aplikasinya pada beberapa contoh kasus yang menggunakan data – data yang disesuaikan pada kondisi tanah Indonesia. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian : Geotube merupakan salah satu dari berbagai jenis aplikasi Geosintetik yang digolongkan ke dalam produk Geotekstil. Geosintetik sendiri merupakan Produk planar yang dibuat dari bahan polimer, yang digunakan pada tanah, batuan, atau materi geoteknik lainnya, sebagai pelengkap dalam sebuah proyek, struktur maupun sistem buatan. Atau sederhananya Geosintetik adalah produk buatan dari bahan polimer yang berfungsi untuk memperbaiki prilaku tanah. Fungsi dari material Geosintetik dalam struktur dirancang untuk berfungsi sebagai; separasi, drainase, perkuatan, proteksi, filtrasi, dan penahan cairan. Atau dengan kata lain sebagai pengganti inti bangunan pantai yang biasanya menggunakan batu, sehingga material ini bisa dikategorikan sebagai material yang ramah lingkungan dan memudahkan dalam konstruksi bangunan. Geotekstil merupakan bagian terbesar dari Geosintetik karena fungsinya yang cukup variatif. Sebagian besar Geotekstil terbuat dari Polypropylene, walaupun penggunaan Polyester dan Polyethylene cukup banyak ditemukan. Bahan – bahan polymer di atas dibentuk menjadi serat – serat ( benang – benang ) yang kemudian difabrikasikan menjadi Geotekstil woven yaitu,
  • 6. tipe Geotekstil dengan pori yang lebih besar dan anyaman seratnya lebih teratur. Serta Geotekstil non-woven yaitu, tipe Geotekstil dengan pori sangat kecil dan seratnya tidak teratur dan tidak di anyam. Kelebihan dari geotube terdapat pada : • bentuknya yang dapat mengikuti bentuk permukaan tanah, • kemampuannya menahan partikel tanah namun pada saat yang bersamaan air dapat terdisipasi, • instalasi yang mudah dan cepat bahkan dapat dilakukan di dalam air, • berat tube yang cukup besar sehingga geotube stabil dalam konstruksi, • harga yang relatif ekonomis, tergantung dari lokasi, ketersediaan material, alat dan tenaga kerja, • ramah lingkungan, • dan tentunya kemudahan untuk memperoleh tube. Berikut beberapa contoh pemanfaatan Geotube: • Membantu proses reklamasi • Penahan Abrasi • Penahan air rob laut • Pemecah gelombang • Dewatering Geotube merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi perbaikan tanah dengan bahan sintetik , dalam hal ini, difokuskan pada penanggulangan erosi. Studi yang dilakukan untuk meneliti geotube tidaklah banyak bila dibandingkan dengan aplikasi penanggulangan erosi lainnya, padahal geotube mempunyai banyak kelebihan yang mungkin tidak mampu diberikan oleh aplikasi lain. Kurangnya informasi mengenai geotube mungkin menjadi pemicu ketidak populerannya di Indonesia. Oleh karena itu Makalah,“Analisa Pemanfaatan Geotube Dalam Aplikasi Penanggulangan Erosi” ditujukan untuk :
  • 7. • Memperkenalkan pemakaian Geotube untuk penanggulangan erosi. • Menganalisa dimensi geotube sebagai aplikasi penanggulangan erosi. • Mengetahui apa pengaruh campuran pengisi terhadap dimensi geotube. 1.3.2 Manfaat penelitian Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memberi gambaran akan pemanfaatan aplikasi geotube, terutama dalam menangani masalah erosi. Melihat bahwa geotube belum terlalu dikenal di Indonesia, maka diharapkan pula tulisan ini dapat memperkenalkan geotube dan aplikasinya serta memberi gambaran bagaimana pengaruh campuran terhadap 9 dimensi tube. Dengan demikian geotube dapat menjadi salah satu konstruksi alternatif untuk penanggulangan erosi. 1.4 Lingkup Penelitian Pada kesempatan ini, manfaat dari geotube yang akan dibahas sebagai perkuatan / proteksi untuk penanggulangan erosi. Dengan metoda instalasi yang telah diteliti melalui studi kasus dan literatur, akan dilakukan analisa terhadap dimensi Geotube sebagai aplikasi penanggulangan erosi tanah. Perancangan geotube cukup bervariasi tergantung pada kebutuhan. Namun lingkup penelitian skripsi ini akan membahas sampai pemanfaatan Single Tube pada Undeformable foundation. Tapi stacked tube (tube bersusun ) tidak akan dibahas dalam skripsi ini. Dengan menggunakan grafik – grafik dari Pilarczyk dan Plaut & Suherman, akan diperoleh dimensi geotube dan melihat bagaimana pengaruh campuran pengisi terhadap beuntuk tube dari perbandingan tersebut, akan dicari pula sebuah nilai koreksi di antara grafik – grafik Pilarczyk dan Plaut & Suherman. Maka secara garis besar, penulisan Makalah “Analisa Pemanfaatan Geotube Dalam Aplikasi Penanggulangan Erosi” dibagi menjadi : Bab 1 Pendahuluan : Bab ini menjelaskan latar belakang permasalahan , tujuan dan maksud penelitian.
  • 8. Bab 2 Tinjauan Kepustakaan : Pada bab 2 akan diperoleh penjelasan mengenai Geosintetik , Jenis – Jenis Geosintetik, pemilihan dan metode konstruksi Geotube secara teoritis yang dikutip dari beberapa literatur. Bab 3 Metodologi : Setelah mengenal gotube lebih jauh di bab 2, rumus – rumus dan persamaan untuk menganalisa geotube dan stabilitasnya pada struktur akan dibahas di bab berikutnya. Namun sebelum menganalisa geotube, beberapa kondisi dan batasan perlu diketahui, sehingga rumus dan persamaan yang diberikan berlaku. Bab 4 Analisa Bentuk Geotube dan Stabilitasnya : Beberapa contoh perhitungan dimensi geotube akan dianalisa dan dibandingkan hasilnya dengan mengunakan grafik Pilarczyk dan persamaan Plaut & Suherman. Kemudian hasil Tube akan dianalisa kestabilan dalam struktur. Bab 5 Kesimpulan dan Saran : Bab yang terakhir akan merangkum hasil dari penelitian dan studi literatur. Selain kesimpulan, akan ditemukan masukan – masukan yang diperoleh melalui hasil hasil studi yang dilakukan.