SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN
A. Teori Umum
Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan,
menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat
mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan
suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan
meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang
cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan
agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban–beban yang
bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain – lain.
Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus
memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
1. Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang
disebabkan muatan tegak ke bawah.
2. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan
tanah antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak
stabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.
3. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organik
maupun anorganik.
4. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi pondasi yang
tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat
menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh
kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan
terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar. Di samping itu, tidak
boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.
1 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
Macam-Macam Kemungkinan Pondasi
1. Keadaan Tanah yang Kering (tidak dapat diperngaruhi air hujan dan
sebagainya dengan air di dalam tanah sedikit atau dalam sekali, gunung).
Jika daya dukung bagus pake pondasi lajur atau umpak. Kalau tidak, bias
pake plat beton.
2. Keadaan Tanah yang Basah (mungkin terjadi longsor akibat terkena air
hujan atau air di bawah permukaan) biasanya digunakan dinding
bendungan. Paku bumi dari kayu hanya boleh digunakan di bawah
permukaan air tanah permukaan terendah karena bahaya pembusukan.
3. Pondasi di Dalam Air pada prinsipnya dapat digunakan cara seperti pada
pondasi pada tanah basah yaitu menggunakan dinding bendungan dan
pondasi paku bumi kayu atau beton bertulang. Kemudian juga dengan
menimbun batu kali selebar mungkin dengan ketinggian di atas permukaan
air.
Sebelum memulai pengerjaan pondasi, terlebih dahulu harus memenuhi syarat-
syarat secara :
a. Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban-
beban diatasnya
b. Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk
Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi
dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation), tergantung dari
letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi. Pondasi
dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D≤B) dan dapat
digunakan jika lapisan tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan tanah.
Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh dari
permukaan tanah atau memenuhi syarat kedalamannya lebih besar dengan lebar
pondasi (D>B). Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dapat diketahui tentang
2 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
macam-macam pondasi, namun pada pembuatan makalah ini, penulis hanya
memfokuskan pembahasan seputar Pondasi Dangkal.
BAB II
PEMBAHASAN
PONDASI DANGKAL
A. Klasifikasi berdasarkan kedalaman pondasi
1.Pondasi Dangkal ( Shallow Foundation )
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif
dangkal,hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang
sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat
dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom
bangunan ke tanah keras.Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis :
-Pondasi Setempat ( Single Footing )
-Pondasi Menerus ( Continuous Footing )
-Pondasi Pelat ( Plate Foundation )
-Pondasi Cakar Ayam
-Pondasi Sarang Laba-laba
-Pondasi Grid
-Pondasi Gasing
-Pondasi Hypar
3 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
1.a Pondasi Setempat (Single Footing)
Pondasi setempat; dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom
pendukung/kolom struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi
bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga
digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas
permukaan tanah yang diratakan.
Adapun ciri-ciri pondasi setempat adalah :
1. Jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter
2. Pondasi dibuat hanya di bawah kolom
3. Masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak
digunakan untuk mendukung beban. Adapun bentuk-bentuk dari pondasi
setempat antara lain:
1. Pondasi pilar, dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung.
2. Pondasi sumuran, dari galian tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah
keras, kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan dan batu-batu besar.
3. Pondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana. Pondasi umpak
dipasang di bawah setiap tiang penyangga. Antara tiang dihubungkan dengan
balok kayu di bagian bawah tiang, di bagian atas tiang menyatu dengan
atapnya.Pondasi kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai ketinggian ± 1
meter.
Pondasi umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut:
1. Pasangan bata yg disusun bertangga
2. Pasangan batu kali
3. Cor beton tidak bertulang;
4. Batu alam yang dibentuk menjadi lunak
4 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
Gambar I.1 Pondasi Setempat
1.b Pondasi Menerus (Continuous Footing)
Pondasi menerus (Pondasi Langsung) dapat digunakan pada tanah yang
seragam.
Ciri-ciri Pondasi menerus adalah :
• Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama;
• Dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom;
• Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;
• Untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar
menjadi pelat.
Gambar I.2 Pondasi Menerus
5 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
1.c Pondasi Pelat (Plate Foundation)
Pondasi pelat biasanya seluas ukuran gedung. Pondasi ini membagi beban
secara merata ke tanah bangunan.
Pondasi pelat ini biasa digunakan dalam hal:
• Daya dukung tanah jelek atau beban bangunan yang tinggi;
• Raster atau jarak-jarak tiang/dinding kurang dari 8 meter;
• Beban bangunan yang tinggi sudah dibagi merata oleh konstruksi atas;
• Pada daerah rawan banjir, pondasi ini akan mencegah meresapnya air dari
bawah (tanah).
Gambar I.2 Pondasi Pelat
1.d Pondasi Cakar Ayam
Merupakan salah satu rekayasa keteknikan di bidang pondasi, hasil temuan
Prof. Dr. Ir. Sedijatmo. Kostruksi ini terdiri dari plat beton bertulang dengan
tebal 10 - 12 cm di dan bagian bawahnya diberi pipa-pipa beton bertulang
6 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
yang menempel kuat pada plat tersebut. Mirip seperti akar serabut pada
tanaman kelapa yang dapat tumbuh tinggi menjulang di pantai berpasir yang
daya ikatnya rendah, pile atau pipa-pipa beton mencengkeram ke dalam tanah
dan plat betonnya mengikat pile-pile tersebut sehingga menjadi satu kesatuan
yang monolit.
Dasar pemikiran Iahirnya pondasi cakar ayam ialah memanfaatkan tekanan
tanah pasif, yang pada sistem pondasi lain tak pernah dihiraukan. Plat beton
yang tipis itu akan mengambang di permukaan tanah, sedangkan kekakuan plat
ini dipertahankan oleh pipa-pipa yang tetap berdiri akibat tekanan tanah pasif.
Dengan demikian maka plat dan konstruksi di atasnya tidak mudah bengkok.
Bagi daerah yang bertanah lembek, pondasi cakar ayam tidak hanya cocok
untuk mendirikan gedung, tapi juga untuk membuat jalan dan landasan. Satu
keuntungan lagi, sistem ini tidak memerlukan sistem drainasi dan sambungan
kembang susut.
Gambar I.3 Pondasi Cakar Ayam
1.e Pondasi Sarang Laba-laba
Pondasi ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pondasi
konvensional yang lain diantaranya yaitu KSSL memiliki kekuatan lebih baik
dengan penggunaan bahan bangunan yang hemat dibandingkan dengan
pondasi rakit (full plate) lainnya, mampu memperkecil penurunan bangunan
karena dapat membagi rata kekuatan pada seluruh pondasi dan mampu
membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi, berpotensi digunakan
sebagai pondasi untuk tanah lunak dengan mempertimbangkan penurunan
7 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
yang mungkin terjadi dan tanah dengan sifat kembang susut yang tinggi,
menggunakan lebih sedikit alat-alat berat dan bersifat padat karya, waktu
pelaksanaan yang relatif cepat dan dapat dilaksanakan secara industri
(pracetak), lebih ekonomis karena terdiri dari 80% tanah dan 20% beton
bertulang dan yang paling penting adalah ramah lingkungan karena dalam
pelaksanaan hanya menggunakan sedikit menggunakan kayu dan tidak
menimbulkan kerusakan bangunan serta tidak menimbulkan kebisingan
disekitarnya.
Gambar I.4 Pondasi Sarang Laba – Laba
B. DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL
Pemilihan pondasi perlu mempertimbangkan faktor tanah,diantaranya adalah
struktur tanah (macam tanah), kekuatan tanah (σt), kedalaman ( t ) yang dipilih,
letak permukaan air tanah. dan tidak lupa pula harus mempertimbangkan faktor
beban diantaranya adalah jumlah lantai, tinggi bangunan dan besarnya/panjang
bentang. Penentuan macam pondasi dan model pondasi terutama didasarkan pada
kemudahan pengerjaan dan efisiensi, letak daya dukung tanah merupakan faktor
utama untuk menentukan macam dan model.
Disebut Pondasi dangkal jika Df ≤B
8 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
Keruntuhan ini terjadi jika pondasi berada pada pasir padat dan lempung kaku.
Pasir padat jika :
1. 120 < qc 30  SPT
2. Dr > 0,60  Kepadatan relative
Lempung Kaku jika :
1. Dari data sondir diperoleh qc > 60 kg/cm2
2. Cu > 10 t/m2  qu/2=Cu
3. NSPT > 8
b. Lokal shear Failure
Keruntuhan ini terjadi jika pondasi berada pada pasir agak padat dan lempung agak
kaku.
Pasir agak padat jika :
1. 40 < qc < 120
9 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
2. 10 < NSPT < 30
3. 0,4 < Dr qc > 60
4. 5< Cu < 10 t/m2
5. 4 < NSPT < 8
c. Punching shear Failure
Keruntuhan ini terjadi jika pondasi berada pada lempung lunak dan pasir gembur.
Untuk kasus ini persamaan perhitungan pondasi dangkal tidak berlaku.
C. Beberapa Faktor Yang Dipertimbangkan Terhadap Perencanaan dan
Pelaksanaan
• Air Tanah (m.a.t)
Berdampak terhadap kapasitas dukung, stabilitas keseluruhan, ganguan dewatering
(mengeringkan sumur tetangga), dan
teknik pelaksanaan (lempung becek
diinjak-injak pekerja secara berlebihan
dapat merusak kap dukung tanah).
10 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
• Pondasi Baru Dekat dengan Pondasi Lama
Pondasi lama akan terbawa turun juga akibat
beban pondasi baru. Solusinya dengan
pengaturan jarak yang cukup (sebaran beban
1:1)
atau
gunakan sheet pile.
Suku ke-2 kapasitas dukung tanah akan
hilang, sehingga kapasitas dukung
menjadi berkurang. Solusi dengan pengaturan jarak yang cukup (sebaran 1:1) atau
gunakan sheet pile/buis beton.
• Pondasi diatas tanah pasir yang tidak padat
Masalah yang timbul adalah setlement, erosi
air baik dipermukaan maupun didalam tanah.
Untuk mencegah dampak erosi permukaan
diperlukan kedalaman pondasi yang cukup,
namun untuk erosi yang ada dalam tanah
diusahakan jangan ada pemompaan atau
aliran air.
• Pondasi diatas tanah ekspansif
11 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
Sifat tanah ekspansif : pada saat basah mengembang dan pada saat kering tanah
menyusut baik ke arah vertikal (dominan) maupun horisontal
Solusi : Mengganti tanah dengan tanah yang baik,
perbaikan tanah dengan bahan kimia
(semen/kapur), pengontrolan kadar air agar tidak
terjadi penyusutan dan pengembangan.
Untuk pondasi dapat dipasang rongga pengatur
kembang susut.
• Pondasi diatas tanah lempung non-ekspansif
Laminating Clays (lempung keras tapi berlapis dan bercelah) akan menyebabkan
bidang licin jika ada air hujan sehingga qu tidak bisa ditetapkan besarnya.
Disarankan menggunakan residual strength-nya. Lempung lunak akan
menimbulkan masalah setlement dan kapasitas dukung yang rendah dan jenis tanah
ini dapat mengalir dan menggeser tiang pancang.
• Pondasi diatas timbunan yang tidak direncanakan
Jika akan mendesain pondasi diatas timbunan yang tidak direncanakan perlu
diyakinkan dahulu materialnya apa, dan keseragaman/kepadatannya bagaimana.
Apakah materialnya berupa sampah, puing bangunan, tanah bekas tanaman atau
kayu. Masalah yang timbul adalah perbadaan setlement akibat kepadatan dan
keseragaman yang berbeda-beda.
12 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif
dangkal,hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang
sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari
beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke
tanah keras.Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
-Pondasi Setempat ( Single Footing )
-Pondasi Menerus ( Continuous Footing )
-Pondasi Pelat ( Plate Foundation )
-Pondasi Cakar Ayam
-Pondasi Sarang Laba-laba
-Pondasi Grid
-Pondasi Gasing
-Pondasi Hypar
Semua jenis pondasi diatas digunakan sesuai dengan kebutuhan, tergantung pada
struktur tanah, kekuatan tanah, kedalaman yang dipilih, dan lain-lain
13 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26493/3/Chapter%20II.pdf
http://www.scribd.com/doc/47949817/PENGERTIAN-PONDASI
http://www.scribd.com/doc/13568272/Desain-Dan-Analisis-Pondasi-
Dangkal
14 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a

More Related Content

What's hot

Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
Agus Tri
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
Abd Hamid
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
WSKT
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
IoKusuma
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Syukri Ghazali
 

What's hot (20)

Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
PLAT LANTAI
PLAT LANTAIPLAT LANTAI
PLAT LANTAI
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 

Viewers also liked

Pondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamPondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalam
MarThie Rempong
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Maman Asep
 
Jurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanahJurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanah
Seno Leegunz
 
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
inka -chan
 

Viewers also liked (20)

Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
Pondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalamPondasi dangkal dan dalam
Pondasi dangkal dan dalam
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
 
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag SelatanKonstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) Balaikota Pusat Pemerintahan Tangerag Selatan
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
mengenal pondasi
mengenal pondasi mengenal pondasi
mengenal pondasi
 
Pemodelan beban pd bg
Pemodelan beban pd bgPemodelan beban pd bg
Pemodelan beban pd bg
 
sondir bbm batu licin kalsel 2009
sondir bbm batu licin kalsel 2009sondir bbm batu licin kalsel 2009
sondir bbm batu licin kalsel 2009
 
Preliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisiPreliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisi
 
Jurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanahJurnal mekanika tanah
Jurnal mekanika tanah
 
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
Ilmu Banguna Gedung (Pondasi, Tanah, Konstrusi Kayu)
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
matakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanmatakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunan
 
Spt test report
Spt test reportSpt test report
Spt test report
 

Similar to 100790414 makalah-pondasi

158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
Anwar267435
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Ayu Fatimah Zahra
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
DedyEko4
 
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxProposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
MrLEVIATHAN1
 

Similar to 100790414 makalah-pondasi (20)

Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptxTIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
 
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxProposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
 
Heriyanto
HeriyantoHeriyanto
Heriyanto
 

100790414 makalah-pondasi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Teori Umum Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban–beban yang bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain – lain. Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: 1. Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak ke bawah. 2. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tanah antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak stabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi. 3. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organik maupun anorganik. 4. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi pondasi yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. 1 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 2. Macam-Macam Kemungkinan Pondasi 1. Keadaan Tanah yang Kering (tidak dapat diperngaruhi air hujan dan sebagainya dengan air di dalam tanah sedikit atau dalam sekali, gunung). Jika daya dukung bagus pake pondasi lajur atau umpak. Kalau tidak, bias pake plat beton. 2. Keadaan Tanah yang Basah (mungkin terjadi longsor akibat terkena air hujan atau air di bawah permukaan) biasanya digunakan dinding bendungan. Paku bumi dari kayu hanya boleh digunakan di bawah permukaan air tanah permukaan terendah karena bahaya pembusukan. 3. Pondasi di Dalam Air pada prinsipnya dapat digunakan cara seperti pada pondasi pada tanah basah yaitu menggunakan dinding bendungan dan pondasi paku bumi kayu atau beton bertulang. Kemudian juga dengan menimbun batu kali selebar mungkin dengan ketinggian di atas permukaan air. Sebelum memulai pengerjaan pondasi, terlebih dahulu harus memenuhi syarat- syarat secara : a. Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban- beban diatasnya b. Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation), tergantung dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi. Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D≤B) dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh dari permukaan tanah atau memenuhi syarat kedalamannya lebih besar dengan lebar pondasi (D>B). Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dapat diketahui tentang 2 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 3. macam-macam pondasi, namun pada pembuatan makalah ini, penulis hanya memfokuskan pembahasan seputar Pondasi Dangkal. BAB II PEMBAHASAN PONDASI DANGKAL A. Klasifikasi berdasarkan kedalaman pondasi 1.Pondasi Dangkal ( Shallow Foundation ) Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal,hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras.Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis : -Pondasi Setempat ( Single Footing ) -Pondasi Menerus ( Continuous Footing ) -Pondasi Pelat ( Plate Foundation ) -Pondasi Cakar Ayam -Pondasi Sarang Laba-laba -Pondasi Grid -Pondasi Gasing -Pondasi Hypar 3 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 4. 1.a Pondasi Setempat (Single Footing) Pondasi setempat; dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan. Adapun ciri-ciri pondasi setempat adalah : 1. Jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter 2. Pondasi dibuat hanya di bawah kolom 3. Masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak digunakan untuk mendukung beban. Adapun bentuk-bentuk dari pondasi setempat antara lain: 1. Pondasi pilar, dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung. 2. Pondasi sumuran, dari galian tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan dan batu-batu besar. 3. Pondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana. Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang penyangga. Antara tiang dihubungkan dengan balok kayu di bagian bawah tiang, di bagian atas tiang menyatu dengan atapnya.Pondasi kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai ketinggian ± 1 meter. Pondasi umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut: 1. Pasangan bata yg disusun bertangga 2. Pasangan batu kali 3. Cor beton tidak bertulang; 4. Batu alam yang dibentuk menjadi lunak 4 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 5. Gambar I.1 Pondasi Setempat 1.b Pondasi Menerus (Continuous Footing) Pondasi menerus (Pondasi Langsung) dapat digunakan pada tanah yang seragam. Ciri-ciri Pondasi menerus adalah : • Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama; • Dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom; • Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat; • Untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar menjadi pelat. Gambar I.2 Pondasi Menerus 5 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 6. 1.c Pondasi Pelat (Plate Foundation) Pondasi pelat biasanya seluas ukuran gedung. Pondasi ini membagi beban secara merata ke tanah bangunan. Pondasi pelat ini biasa digunakan dalam hal: • Daya dukung tanah jelek atau beban bangunan yang tinggi; • Raster atau jarak-jarak tiang/dinding kurang dari 8 meter; • Beban bangunan yang tinggi sudah dibagi merata oleh konstruksi atas; • Pada daerah rawan banjir, pondasi ini akan mencegah meresapnya air dari bawah (tanah). Gambar I.2 Pondasi Pelat 1.d Pondasi Cakar Ayam Merupakan salah satu rekayasa keteknikan di bidang pondasi, hasil temuan Prof. Dr. Ir. Sedijatmo. Kostruksi ini terdiri dari plat beton bertulang dengan tebal 10 - 12 cm di dan bagian bawahnya diberi pipa-pipa beton bertulang 6 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 7. yang menempel kuat pada plat tersebut. Mirip seperti akar serabut pada tanaman kelapa yang dapat tumbuh tinggi menjulang di pantai berpasir yang daya ikatnya rendah, pile atau pipa-pipa beton mencengkeram ke dalam tanah dan plat betonnya mengikat pile-pile tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang monolit. Dasar pemikiran Iahirnya pondasi cakar ayam ialah memanfaatkan tekanan tanah pasif, yang pada sistem pondasi lain tak pernah dihiraukan. Plat beton yang tipis itu akan mengambang di permukaan tanah, sedangkan kekakuan plat ini dipertahankan oleh pipa-pipa yang tetap berdiri akibat tekanan tanah pasif. Dengan demikian maka plat dan konstruksi di atasnya tidak mudah bengkok. Bagi daerah yang bertanah lembek, pondasi cakar ayam tidak hanya cocok untuk mendirikan gedung, tapi juga untuk membuat jalan dan landasan. Satu keuntungan lagi, sistem ini tidak memerlukan sistem drainasi dan sambungan kembang susut. Gambar I.3 Pondasi Cakar Ayam 1.e Pondasi Sarang Laba-laba Pondasi ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pondasi konvensional yang lain diantaranya yaitu KSSL memiliki kekuatan lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan yang hemat dibandingkan dengan pondasi rakit (full plate) lainnya, mampu memperkecil penurunan bangunan karena dapat membagi rata kekuatan pada seluruh pondasi dan mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi, berpotensi digunakan sebagai pondasi untuk tanah lunak dengan mempertimbangkan penurunan 7 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 8. yang mungkin terjadi dan tanah dengan sifat kembang susut yang tinggi, menggunakan lebih sedikit alat-alat berat dan bersifat padat karya, waktu pelaksanaan yang relatif cepat dan dapat dilaksanakan secara industri (pracetak), lebih ekonomis karena terdiri dari 80% tanah dan 20% beton bertulang dan yang paling penting adalah ramah lingkungan karena dalam pelaksanaan hanya menggunakan sedikit menggunakan kayu dan tidak menimbulkan kerusakan bangunan serta tidak menimbulkan kebisingan disekitarnya. Gambar I.4 Pondasi Sarang Laba – Laba B. DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL Pemilihan pondasi perlu mempertimbangkan faktor tanah,diantaranya adalah struktur tanah (macam tanah), kekuatan tanah (σt), kedalaman ( t ) yang dipilih, letak permukaan air tanah. dan tidak lupa pula harus mempertimbangkan faktor beban diantaranya adalah jumlah lantai, tinggi bangunan dan besarnya/panjang bentang. Penentuan macam pondasi dan model pondasi terutama didasarkan pada kemudahan pengerjaan dan efisiensi, letak daya dukung tanah merupakan faktor utama untuk menentukan macam dan model. Disebut Pondasi dangkal jika Df ≤B 8 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 9. Keruntuhan ini terjadi jika pondasi berada pada pasir padat dan lempung kaku. Pasir padat jika : 1. 120 < qc 30  SPT 2. Dr > 0,60  Kepadatan relative Lempung Kaku jika : 1. Dari data sondir diperoleh qc > 60 kg/cm2 2. Cu > 10 t/m2  qu/2=Cu 3. NSPT > 8 b. Lokal shear Failure Keruntuhan ini terjadi jika pondasi berada pada pasir agak padat dan lempung agak kaku. Pasir agak padat jika : 1. 40 < qc < 120 9 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 10. 2. 10 < NSPT < 30 3. 0,4 < Dr qc > 60 4. 5< Cu < 10 t/m2 5. 4 < NSPT < 8 c. Punching shear Failure Keruntuhan ini terjadi jika pondasi berada pada lempung lunak dan pasir gembur. Untuk kasus ini persamaan perhitungan pondasi dangkal tidak berlaku. C. Beberapa Faktor Yang Dipertimbangkan Terhadap Perencanaan dan Pelaksanaan • Air Tanah (m.a.t) Berdampak terhadap kapasitas dukung, stabilitas keseluruhan, ganguan dewatering (mengeringkan sumur tetangga), dan teknik pelaksanaan (lempung becek diinjak-injak pekerja secara berlebihan dapat merusak kap dukung tanah). 10 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 11. • Pondasi Baru Dekat dengan Pondasi Lama Pondasi lama akan terbawa turun juga akibat beban pondasi baru. Solusinya dengan pengaturan jarak yang cukup (sebaran beban 1:1) atau gunakan sheet pile. Suku ke-2 kapasitas dukung tanah akan hilang, sehingga kapasitas dukung menjadi berkurang. Solusi dengan pengaturan jarak yang cukup (sebaran 1:1) atau gunakan sheet pile/buis beton. • Pondasi diatas tanah pasir yang tidak padat Masalah yang timbul adalah setlement, erosi air baik dipermukaan maupun didalam tanah. Untuk mencegah dampak erosi permukaan diperlukan kedalaman pondasi yang cukup, namun untuk erosi yang ada dalam tanah diusahakan jangan ada pemompaan atau aliran air. • Pondasi diatas tanah ekspansif 11 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 12. Sifat tanah ekspansif : pada saat basah mengembang dan pada saat kering tanah menyusut baik ke arah vertikal (dominan) maupun horisontal Solusi : Mengganti tanah dengan tanah yang baik, perbaikan tanah dengan bahan kimia (semen/kapur), pengontrolan kadar air agar tidak terjadi penyusutan dan pengembangan. Untuk pondasi dapat dipasang rongga pengatur kembang susut. • Pondasi diatas tanah lempung non-ekspansif Laminating Clays (lempung keras tapi berlapis dan bercelah) akan menyebabkan bidang licin jika ada air hujan sehingga qu tidak bisa ditetapkan besarnya. Disarankan menggunakan residual strength-nya. Lempung lunak akan menimbulkan masalah setlement dan kapasitas dukung yang rendah dan jenis tanah ini dapat mengalir dan menggeser tiang pancang. • Pondasi diatas timbunan yang tidak direncanakan Jika akan mendesain pondasi diatas timbunan yang tidak direncanakan perlu diyakinkan dahulu materialnya apa, dan keseragaman/kepadatannya bagaimana. Apakah materialnya berupa sampah, puing bangunan, tanah bekas tanaman atau kayu. Masalah yang timbul adalah perbadaan setlement akibat kepadatan dan keseragaman yang berbeda-beda. 12 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a
  • 13. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal,hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras.Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis : -Pondasi Setempat ( Single Footing ) -Pondasi Menerus ( Continuous Footing ) -Pondasi Pelat ( Plate Foundation ) -Pondasi Cakar Ayam -Pondasi Sarang Laba-laba -Pondasi Grid -Pondasi Gasing -Pondasi Hypar Semua jenis pondasi diatas digunakan sesuai dengan kebutuhan, tergantung pada struktur tanah, kekuatan tanah, kedalaman yang dipilih, dan lain-lain 13 | P O N D A S I D A N G K A L - P o l i t e k n i k N e g e r i J a k a r t a