1. Kelompok 9
- Febry Veronica (1922201110008)
- Muhammad Firda Nugraha (1922201110016)
2. PONDASI TIANG
BAJA PROFIL
Pengertian Umum
Pondasi Tiang
Pondasi tiang pancang merupakan pondasi tiang yang
dibuat terlebih dahulu biasanya dari beton, baja, atau
kayu fabrikasi, kemudian dimasukkan ke dalam tanah
hingga mencapai kedalaman tertentu.
Metode yang paling umum untuk menancapkan tiang
ke dalam tanah adalah dengan menggunakan sebuah
mesin yang disebut mesin pemancang dan prosesnya
disebut sebagai pemancangan tiang. Istilah
“pemancangan” tersebut bisa meliputi penggetaran
tiang dan penekanan tiang secara hidrolis yang
menyebabkan desakan ke dalam tanah sehingga
mencapai tegangan kontak antara selimut tiang
dengan tanah yang relatif lebih besar dibandingkan
dengan tiang bor.
Pengertian Pondasi
Tiang Baja Profil
Pondasi tiang baja adalah bagian dari struktur
yang digunakan untuk menerima dan
mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur
atas ke tanah penunjang yang terletak pada
kedalaman tertentu.
Pondasi tiang baja umumnya berbentuk pipa
atau profil H dan umuumnya tiang jenis ini
ringan, kuat, mampu menahan beban yang
berat dan penyambungan tiang dapat
dilakukan dengan sangat mudah, yaitu dengan
metode pengelasan.
3. Tiang Baja Profil
Tiang baja pipa dapat dipancang dengan bagian ujung yang
tertutup maupun terbuka. Pemancangan dengan bagian ujung
yang terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman
penetrasi yang dapat dicapai dibandingkan pada tiang baja
pipa yang dipancang dengan bagian ujung yang tertutup.
Pemancangan tiang baja dapat dikombinasikan dengan
pengeboran bila diperlukan, misalnya bila penetrasi tiang pada
tanah yang berbatu. Penggunaan tiang baja pipa dengan ujung
yang terbuka memudahkan pekerja untuk mengeluarkan tanah
yang berada pada bagian dalam pipa dan dapat diisi kembali
dengan beton jika diperlukan.
5. Kelebihan
1. Fleksibilitas pembangunan
Pondasi jenis tiang pancang bisa digunakan untuk pembangunan skala
kecil seperti rumah, atau proyek besar seperti perkantoran. Denah pondasi tiang
pancang bisa diatur dengan rancangan pembangunan. Ukuran pondasi pondasi
tiang pancang juga bervarian, dengan standar yang berbeda-beda.
2. Pondasi yang sangat kuat
Dengan menggunakan pondasi jenis ini, bangunan akan semakin kokoh
karena beban struktur bangunan akan pasti ke tahan. Pondasi jenis tiang
pancang juga memadatkan tanah yang terlalu halus atau granular sehingga
bangunan semakin kuat. Dengar tanah yang cukup padat, pergeseran tanah
akan terhindar.
3. Daya tahan lama
Keuntungan menggunakan pondasi jenis ini yaitu kerangka pondasi akan
terlindungi dari karat, pelapukan dan dampak dari zat korosif. Dengan begitu,
struktur bangunan rumah Anda akan bertahan lebih lama.
6. 4. Mengurangi Galian
Galian yang terlalu banyak tidak bagus karena dapat membuat tanah semakin
lemah. Kebanyakan galian dapat menimbulkan pergeseran tanah. Dengan
menggunakan jenis pondasi ini Anda tidak memerlukan galian karena tiang
hanya perlu ditancap dengan mesin khusus.
5. Prosedur pemancangan tiang pancang beton tidak dipengaruhi oleh air tanah,
tahan terhadap pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asalkan
beton dekkingnya cukup tebal untuk melindungi tulangannya.
7. Kekurangan
1. Biaya Mahal
Secara perhitungan pondasi tipe tiang pancang memang lebih mahal. Proses produksinya rumit
dengan bahan kuat, dan tiang tersebut harus dibangun di luar situs kerja. Selain biaya pembuatan
dan konstruksi, Anda juga harus mempertimbangkan alat khusus untuk pemasangannya.
2. Produksi yang lama
Ukuran tiang-tiang pondasi harus disesuaikan dengan rancangan bangunan. Dengan itu, produksinya
juga akan memakan waktu. Namun kekurangan-kekurangan ini tidak sebanding dengan keuntungan
yang Anda dapatkan.
3. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
4. Apabila memerlukan pemotongan, maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit dan memerlukan
waktu yang lebih lama. Sedangkan apabila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan
panyambungan cukup sulit dan memerlukan alat penyambung khusus
8. Drop hammer adalah alat pemancang sebagai palu raksasa yang
ditempatkan di ketinggian tertentu di atas tiang. Palu selanjutnya
dilepaskan dan jatuh berkenaan sisi atas / kepala tiang.
Keuntungan dari pemakaian turun hammer diantaranya:
1. Ongkos investasi relatif rendah.
2. Gampang dalam operasionalisasinya.
3. Gampang dalam mengendalikan energi per blow, dengan
mengendalikan tinggi jatuhnya palu.
Kelemahan pada alat ini diantaranya:
1. Kecepatan pemancangan relatif kecil.
2. Peluang tiang alami kerusakan karena pukulan palu lumayan
besar.
3. Ada peluang kerusakan bangunan di seputar posisi
pemancangan karena getaran pada permukaan tanah.
4. Tidak bisa dipakai untuk pekerjaan di bawah air
ALAT YANG DIGUNAKAN
9. Hydraulic hammer Sesuai namanya, langkah kerja
hydraulic hammer berdasar ketidaksamaan
penekanan pada cairan hidrolik. Kemampuannya
sangat baik, karena penekanan pada fondasi dapat
capai 140 ton.
Alat ini kerap dipakai untuk pemancangan fondasi
tiang baja "H", dan fondasi lurusan baja, dengan
dicekram, didorong, dan diambil.
Walau kemampuannya mengagumkan, hydraulic
hammer malah sedikit memunculkan getaran atau
pencemaran suara. Bangunan-bangunan di seputar
posisi pemancangan juga relatif aman kemungkinan
dari kerusakan.
10. Diesel hammer Wujud diesel hammer paling simpel diperbandingkan
dengan jenis alat pemancang yang lain. Diesel hammer mempunyai
satu silinder dengan 2 mesin diesel, piston / ram, bak bahan bakar,
bak pelumas, pompa bahan bakar, injector, dan mesin pelumas. Alat
ini memperoleh dayanya dari berat ram yang mendesak udara dalam
silinder. Ada dua type diesel hammer, yaitu terbuka dan tertutup:
- Alat yang sisi ujungnya terbuka sanggup lakukan 40-50 blow per
menit.
- Alat yang sisi ujungnya tertutup sanggup lakukan 75-85 blow per
menit.
Keunggulan dari alat pemancang diesel hammer diantaranya:
1. Lebih ekonomis.
2. Tidak memerlukan energi di luar.
3. Gampang dipakai di wilayah terasing.
4. Masih berperan optimal di wilayah dingin.
5. Gampang dalam perawatan.
Tetapi alat ini mempunyai beberapa kekurangan, misalkan:
1. Susah digunakan pada tanah lunak.
2. Susah tentukan energi per blow.
11. Vibratory pile driver Alat pemancang vibrator pile driver
bekerja dengan mekanisme getaran, dan pas dipakai pada
tanah lembab. Jika material di posisi pemancangan
berbentuk pasir kering, pekerjaan jadi lebih susah. Karena
material semacam itu tidak dipengaruhi oleh getaran yang
dibuat alat ini.
Vibrator pile driver mempunyai beberapa tangkai horisontal
dengan beban eksentris. Saat pasangan tangkai berputar-
putar dengan arah bersimpangan, karena itu berat yang
karena beban ekstentris itu akan hasilkan getaran pada
alat. Getaran yang dibuat mengakibatkan material di
seputar fondasi yang terlilit pada alat turut bergetar.
12. METODE PELAKSANAAN
1. Menyiapkan Gambar Kerja
Gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan
dilapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan
menjadi mudah dilaksanakan dan terkendali secara teknis, baik dari segi
waktu maupun mutu kerja.
2. Menyiapkan Lokasi Pemancangan
Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan diletakan, tanah
haruslah dapat menopang berat alat. Bilamana elevasi akhir kepala tiang
pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus
harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar
batas-batas yang ditunjukan oleh gambar kerja.
13. 3. Penyimpanan Tiang Pancang
Tiang pancang disimpan di sekitar lokasi yang akan dilakukan pemancangan. Tiang
pancang disusus seperti piramida, dan dialasi dengan kayu. Penyimpanan dikelompokan
sesuai dengan type, diameter, dimensi yang sama.
4. Persiapan Alat Pemancang
Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang sesuai dengan jenis
tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang pancang tersebut dapat menembus masuk
pada kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah
ditentukan, tanpa kerusakan. Bila diperlukan, pelaksana dapat melakukan penyelidikan
tanah terlebih dahulu.
14. 5. Pemancangan
Tiang pancang diikatkan pada sling yang terdapat pada alat, lalu
ditarik sehingga tiang pancang masuk pada bagian alat. Bila kedalaman
pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang pancang satu batang,
maka perlu dilakukan penyambungan dengan tiang pancang kedua, yaitu
dengan pengelasan. Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi
maksimum atau penetrasi tertentu sesuai dengan perencana atau Direksi
Pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pemancangan di titik berikutnya dengan
langkah yang sama.