SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Di susun oleh:
Shopyan Sauri
Devy Sonia Darmawati
Bathia Dharmaputera
Frenky
Yumen Kristian Wau
Januar Khalik
Irsyad Pravinto Putra
PONDASI
• Untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras.
• Untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift
Pemilihan Tipe Pondasi Berdasarkan pada:
1. Fungsi bangunan atas (Uper structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut.
2. Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.
3. Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan
4. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas
MENGAPA PONDASI TIANG PANCANG?
1. Biaya pembuatannya kemungkinan besar (dengan melihat letak lokasi dan
lainnya), lebih murah bila dikonversikan dengan kekuatan yang dapat dihasilkan.
2. Pelaksanaannya lebih mudah
3. Di Indonesia, peralatan yang digunakan tidak sulit untuk didapatkan.
4. Para pekerja di Indonesia sudah cukup terampil untuk melaksanakan bangunan
yang mempergunakan pondasi tiang pancang.
5. Waktu pelaksanaannya relatif lebih cepat.
ALAT PANCANG
• Pemukul (hammer) : Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang berfungsi sebagai
palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke dalam tanah.
• Leader : Bagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas
dan ke bawah.
Pada dasarnya alat pancang ada 5 macam ialah :
1. Drop Hammer
2. Diesel Hammer
3. Hydraulic Hammer
4. Vibratory Pile Driver
5. Injection
JACK IN PILE
Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang
pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan dongkrak
hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran
dan gaya tekan dongkrak langsung dapat dibaca melalui manometer sehingga
gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui.
Pengerjaan dengan menggunakan Jack-in Pile ini memiliki keuntungan-
keuntungan antara lain, bebas dari kebisingan/getaran dan polusi serta pondasi
tipe ini cocok digunakan pada daerah perkotaan atau daerah padat penduduk.
Mampu memancang pondasi dengan berbagai ukuran mulai dari 200x200 mm
sampai 500x500 mm atau juga dapat untuk spun pile dengan diameter 300
sampai dengan 600 mm. Mobilisasi juga mudah dalam proses pengerjaan
pemancangan dengan sistem Jack in pile.
memiliki 4 buah kaki, yang mana
terdiri dari 2 kaki pada bagian
luar (rel besi berisi air) dan 2
kaki pada bagian dalam yang
semuanya digerakkan secara
hidrolis.
LANGKAH KERJA
• Langkah 1
Tiang pancang diangkat dan dimasukkan perlahan ke dalam lubang pengikat tiang
yang disebut grip, kemudian sistem jack-in akan naik dan mengikat atau
memegangi tiang tersebut. Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang
mulai ditekan.
• Langkah 2
Alat ini memiliki ruang kontrol/kabin yang dilengkapi dengan oil pressure atau
hydraulic yang menunjukkan pile pressure yang kemudian akan dikonversikan ke
pressure force dengan menggunakan tabel yang sudah ada.
• Langkah 3
Jika grip hanya mampu menekan tiang pancang sampai bagian pangkal lubang
mesin saja, maka penekanan dihentikan dan grip bergerak naik ke atas untuk
mengambil tiang pancang sambungan yang telah disiapkan.
Tiang pancang sambungan (upper) kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam
grip (Gambar 2). Setelah itu sistem jack-in akan naik dan mengikat atau
memegangi tiang tersebut.
Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang mulai ditekan mendekati tiang
pancang 1 (lower). Penekanan dihentikan sejenak saat ke dua tiang sudah bersentuhan.
Hal ini dilakukan guna mempersiapkan penyambungan ke dua tiang pancang dengan cara
pengelasan (Gambar 3).
• Langkah 4
Untuk menyambung tiang pertama dan tiang kedua digunakan sistem pengelasan.
Agar proses pengelasan berlangsung dengan baik dan sempurna, maka ke dua
ujung tiang pancang yang diberi plat harus benar-benar tanpa rongga (Gambar 4).
Pengelasan harus dilakukan dengan teliti karena kecerobohan dapat berakibat
fatal, yaitu beban tidak tersalur sempurna.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Perancangan struktur kuda kuda baja tipe gable
Perancangan struktur kuda kuda baja tipe gablePerancangan struktur kuda kuda baja tipe gable
Perancangan struktur kuda kuda baja tipe gableAfret Nobel
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaAmi_Roy
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpileBustang Jalil
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokLeticia Freidac
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategangPoten Novo
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Bajabumi lohita
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014WSKT
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanSibujang Civil
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 

What's hot (20)

Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Perancangan struktur kuda kuda baja tipe gable
Perancangan struktur kuda kuda baja tipe gablePerancangan struktur kuda kuda baja tipe gable
Perancangan struktur kuda kuda baja tipe gable
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Baja
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Metode kerja pierhead
Metode kerja pierheadMetode kerja pierhead
Metode kerja pierhead
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
 
PPT JEMBATAN
PPT JEMBATANPPT JEMBATAN
PPT JEMBATAN
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 

Viewers also liked

Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Ayu Fatimah Zahra
 
Metode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiMetode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiWahh Yudi
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Deni maulana metode konstruksi_bu dan td
Deni maulana  metode konstruksi_bu dan tdDeni maulana  metode konstruksi_bu dan td
Deni maulana metode konstruksi_bu dan tdDeni Maulana
 
Persentasi skripsi (10306059)
Persentasi skripsi (10306059)Persentasi skripsi (10306059)
Persentasi skripsi (10306059)Wengki Saputra
 
Software testing strategies
Software testing  strategiesSoftware testing  strategies
Software testing strategiesJulia Carolina
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out ConstructionShopyan Sauri
 
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02niko fernando
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 
matakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanmatakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanHendra Supriyanto
 
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan GedungPengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan GedungLampung University
 
Mix design (aci) 111134027
Mix design (aci)   111134027Mix design (aci)   111134027
Mix design (aci) 111134027R Ladera
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Aquatic centre london
Aquatic centre londonAquatic centre london
Aquatic centre londonIim Ali Imron
 

Viewers also liked (20)

Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Metode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiMetode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudi
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
Deni maulana metode konstruksi_bu dan td
Deni maulana  metode konstruksi_bu dan tdDeni maulana  metode konstruksi_bu dan td
Deni maulana metode konstruksi_bu dan td
 
Persentasi skripsi (10306059)
Persentasi skripsi (10306059)Persentasi skripsi (10306059)
Persentasi skripsi (10306059)
 
Software testing strategies
Software testing  strategiesSoftware testing  strategies
Software testing strategies
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
 
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang TunggalBab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 
Menganal Nanoteknologi
Menganal NanoteknologiMenganal Nanoteknologi
Menganal Nanoteknologi
 
matakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanmatakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunan
 
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan GedungPengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
 
Tiang pancang
Tiang pancangTiang pancang
Tiang pancang
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
 
Mix design (aci) 111134027
Mix design (aci)   111134027Mix design (aci)   111134027
Mix design (aci) 111134027
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Aquatic centre london
Aquatic centre londonAquatic centre london
Aquatic centre london
 

Similar to Pondasi Tiang Pancang Dengan Jack In Pile

391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptxdarkwalkerio90
 
02. drilling rig sistem angkat hoisting system ok
02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok
02. drilling rig sistem angkat hoisting system okrusihan
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...FitriHariyanti4
 

Similar to Pondasi Tiang Pancang Dengan Jack In Pile (7)

Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
 
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
 
02. drilling rig sistem angkat hoisting system ok
02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok02. drilling rig  sistem angkat  hoisting system ok
02. drilling rig sistem angkat hoisting system ok
 
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptxPERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
 
Pertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkatPertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkat
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
 
Pertemuan 9_Crane.pdf
Pertemuan 9_Crane.pdfPertemuan 9_Crane.pdf
Pertemuan 9_Crane.pdf
 

Pondasi Tiang Pancang Dengan Jack In Pile

  • 1. Di susun oleh: Shopyan Sauri Devy Sonia Darmawati Bathia Dharmaputera Frenky Yumen Kristian Wau Januar Khalik Irsyad Pravinto Putra
  • 2. PONDASI • Untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras. • Untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift Pemilihan Tipe Pondasi Berdasarkan pada: 1. Fungsi bangunan atas (Uper structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut. 2. Besarnya beban dan berat dari bangunan atas. 3. Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan 4. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas
  • 3. MENGAPA PONDASI TIANG PANCANG? 1. Biaya pembuatannya kemungkinan besar (dengan melihat letak lokasi dan lainnya), lebih murah bila dikonversikan dengan kekuatan yang dapat dihasilkan. 2. Pelaksanaannya lebih mudah 3. Di Indonesia, peralatan yang digunakan tidak sulit untuk didapatkan. 4. Para pekerja di Indonesia sudah cukup terampil untuk melaksanakan bangunan yang mempergunakan pondasi tiang pancang. 5. Waktu pelaksanaannya relatif lebih cepat.
  • 4. ALAT PANCANG • Pemukul (hammer) : Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang berfungsi sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke dalam tanah. • Leader : Bagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke bawah. Pada dasarnya alat pancang ada 5 macam ialah : 1. Drop Hammer 2. Diesel Hammer 3. Hydraulic Hammer 4. Vibratory Pile Driver 5. Injection
  • 5. JACK IN PILE Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan gaya tekan dongkrak langsung dapat dibaca melalui manometer sehingga gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Pengerjaan dengan menggunakan Jack-in Pile ini memiliki keuntungan- keuntungan antara lain, bebas dari kebisingan/getaran dan polusi serta pondasi tipe ini cocok digunakan pada daerah perkotaan atau daerah padat penduduk. Mampu memancang pondasi dengan berbagai ukuran mulai dari 200x200 mm sampai 500x500 mm atau juga dapat untuk spun pile dengan diameter 300 sampai dengan 600 mm. Mobilisasi juga mudah dalam proses pengerjaan pemancangan dengan sistem Jack in pile.
  • 6. memiliki 4 buah kaki, yang mana terdiri dari 2 kaki pada bagian luar (rel besi berisi air) dan 2 kaki pada bagian dalam yang semuanya digerakkan secara hidrolis.
  • 7. LANGKAH KERJA • Langkah 1 Tiang pancang diangkat dan dimasukkan perlahan ke dalam lubang pengikat tiang yang disebut grip, kemudian sistem jack-in akan naik dan mengikat atau memegangi tiang tersebut. Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang mulai ditekan. • Langkah 2 Alat ini memiliki ruang kontrol/kabin yang dilengkapi dengan oil pressure atau hydraulic yang menunjukkan pile pressure yang kemudian akan dikonversikan ke pressure force dengan menggunakan tabel yang sudah ada.
  • 8. • Langkah 3 Jika grip hanya mampu menekan tiang pancang sampai bagian pangkal lubang mesin saja, maka penekanan dihentikan dan grip bergerak naik ke atas untuk mengambil tiang pancang sambungan yang telah disiapkan. Tiang pancang sambungan (upper) kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam grip (Gambar 2). Setelah itu sistem jack-in akan naik dan mengikat atau memegangi tiang tersebut. Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang mulai ditekan mendekati tiang pancang 1 (lower). Penekanan dihentikan sejenak saat ke dua tiang sudah bersentuhan. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan penyambungan ke dua tiang pancang dengan cara pengelasan (Gambar 3).
  • 9. • Langkah 4 Untuk menyambung tiang pertama dan tiang kedua digunakan sistem pengelasan. Agar proses pengelasan berlangsung dengan baik dan sempurna, maka ke dua ujung tiang pancang yang diberi plat harus benar-benar tanpa rongga (Gambar 4). Pengelasan harus dilakukan dengan teliti karena kecerobohan dapat berakibat fatal, yaitu beban tidak tersalur sempurna.