SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BAHAN
PERKERASAN
JALAN
Pengertian Perkerasan Jalan
◦Perkerasan jalan adalah
segala jenis material konstruksi yang
dihampar/disebar dan dipadatkan diatas
lapisan tanah dasar
◦Bahan jalan dapat terdiri dari satu jenis
maupun berbagai jenis material baik
kuantitas maupun kualitas
◦ Bahan perkerasan jalan yang diperlukan untuk pelaksanaan
konstruksi pekerasan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Perkerasan Lentur/ Flexibel Pavement memerlukan bahan:
◦ Agregat sebagai tulangan
◦ Aspal sebagai bahan pengikat
2. Perkerasan Kaku / Rigid Pavement
◦ Agregat sebagai tulangan
◦ Semen (portland cement),sebagai bahan pengikat
3. Perkerasan Komposit/ Composite Pavement
Kombinasi dari Perkerasan Lentur di atas Perkerasan Kaku atau
sebaliknya perkerasan kaku di atas perkerasan lentur
Faktor yang mempengaruhi konstruksi perkerasan jalan
1. Faktor Teknis
Jika perkerasan jalan berada pada permukaan tanah dasar yang sudah keras maka
konstruksinya menggunakan perkerasan lentur, atau sebaliknya jika rencana jalan
terpaksa melewati daerah yang daya dukung tanahnya buruk maka digunakan
perkerasan kaku yang lebih stabil dalam mendukung tanah.
2. Faktor Pendanaan
Perkerasan lentur membutuhkan perawatan baik rutin/berkala, sedangkan perkerasan
kaku pada umumnya tidak memerlukan perawatan berkala namun biaya pembangunan
konstruksi perkerasan kaku lebih tinggi dari perkerasan lentur
3. Faktor Kenyamanan dan Keamanan Berkendara
Anggapan tentang karet ban akan cepat aus/ rusak/ tipis apabila melewati pada jalan
dengan Perkerasan kaku, karena gaya gesekan yang lebih berat dibandingkan dengan
Perkerasan Lentur.
STRUKTUR PERKERASAN
◦ Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa
jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke
atas,sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course
Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
◦ Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat
perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan
diatasnya.
◦ Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah
aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau
tanah yang distabilisasi dan lain lain.
◦ Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari
sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.
Lapisan Pondasi Bawah (Subbase
Course)
◦ Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang
terletak di atas lapisan tanah dasar dan di bawah lapis
pondasi atas.
Lapisan Pondasi Bawah Berfungsi sebagai :
◦ Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda
ke tanah dasar.
◦ Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
◦ Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar
naik ke lapis pondasi atas.
◦ Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat
(akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal
pelaksanaan pekerjaan.
◦ Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama
hujan.
Lapisan pondasi atas
(base course)
◦ Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang
terletak di antara lapis pondasi bawah dan lapis
permukaan.
Lapisan pondasi atas berfungsi sebagai:
• Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda
dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya.
Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan
awet sehingga dapat menahan beban-beban roda.
◦ Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan
beberapa hal antara lain, kecukupan bahan setempat, harga,
volume pekerjaan dan jarak angkut bahan ke lapangan.
Lapisan Permukaan
(Surface Course)
◦ Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan
langsung dengan beban roda kendaraan.
Lapisan permukaan berfungsi sebagai :
◦ Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda
kendaraan.
◦ Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem
kendaraan (lapisaus).
◦ Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di
atasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan
melemahkan lapisan tersebut.
◦ Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah,
sehingga dapat dipikul oleh lapisan di bawahnya.
◦ Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu
lapis penutup / lapis aus (wearing course) di atas
lapis permukaan tersebut.
◦ Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan
pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah
masuknya air dan untuk memberikan kekesatan
(skid resistance) permukaan jalan.
◦ Lapis aus tidak diperhitungkan ikut memikul
beban lalu lintas.
PERKERASAN LENTUR
◦Jenis dan fungsi lapisan perkerasan
Lapisan perkerasan jalan berfungsi
untuk menerima beban lalu-lintas dan
menyebarkannya ke lapisan di
bawahnya terus ke tanah dasar
PERKERASAN KAKU
◦ Perkerasan jalan beton semen atau secara umum
disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton
semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah
(bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar
◦ Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering
disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih
adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi
sebagai lapis permukaan.
◦ Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus
elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke
bidang tanah dasra yang cukup luas sehingga bagian
terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari
plat beton sendiri.
◦ Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana
kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi
bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
◦ Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas
struktur yang menanggung beban, maka faktor yang
paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan
beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri.
◦ Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau
pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas
struktural perkerasannya.
◦ Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton
karena beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk
menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem
drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi
pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja
(working platform) untuk pekerjaan konstruksi.
Fungsi Lapis Pondasi
Pada Perkerasan Kaku
• Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
• Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-
grade reaction = k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus
of composite reaction).
• Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
• Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa
konstruksi.
Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran
halus tanah bersama air pada daerah sambungan, retakan atau
pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakan
vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air
bebas terakumulasi di bawah pelat.
Perkembangan perkerasan kaku
◦ Pada awal mula rekayasa jalan raya, plat perkerasan kaku
dibangun langsung di atas tanah dasar tanpa
memperhatikan sama sekali jenis tanah dasar dan kondisi
drainasenya. Pada umumnya dibangun plat beton setebal 6
– 7 inch.
◦ Dengan bertambahnya beban lalu-lintas, khususnya
setelah Perang Dunia ke II, mulai disadari bahwa jenis
tanah dasar berperan penting terhadap unjuk kerja
perkerasan, terutama sangat pengaruh terhadap terjadinya
pumping pada perkerasan.
Perkembangan perkerasan kaku
◦ Oleh karena itu, untuk selanjutnya usaha-usaha
untuk mengatasi pumping sangat penting untuk
diperhitungkan dalam perencanaan.
◦ Pada periode sebelumnya, tidak biasa membuat
pelat beton dengan penebalan di bagian ujung /
pinggir untuk mengatasi kondisi tegangan
struktural yang sangat tinggi akibat beban truk
yang sering lewat di bagian pinggir perkerasan.
Perkembangan perkerasan kaku
◦ Kemudian setelah efek pumping sering terjadi pada
kebanyakan jalan raya dan jalan bebas hambatan, banyak
dibangun konstruksi pekerasan kaku yang lebih tebal yaitu
antara 9 – 10 inch.
◦ Guna mempelajari hubungan antara beban lalu-lintas dan
perkerasan kaku, pada tahun 1949 di Maryland USA telah
dibangun Test Roads atau Jalan Uji dengan arahan dari
Highway Research Board, yaitu untuk mempelajari dan
mencari hubungan antara beragam beban sumbu
kendaraan terhadap unjuk kerja perkerasan kaku.
Perkembangan perkerasan kaku
◦ Perkerasan beton pada jalan uji dibangun setebal
potongan melintang 9 – 7 – 9 inch, jarak antara siar susut
40 kaki, sedangkan jarak antara siar muai 120 kaki.
◦ Untuk sambungan memanjang digunakan dowel
berdiameter 3/4 inch dan berjarak 15 inch di bagian
tengah.
◦ Perkerasan beton uji ini diperkuat dengan wire mesh.
◦ Tujuan dari program jalan uji ini adalah untuk mengetahui
efek pembebanan relatif dan konfigurasi tegangan pada
perkerasan kaku.
Perkembangan perkerasan kaku
◦ Hasil yang paling penting dari program uji ini
adalah bahwa perkembangan retak pada pelat
beton adalah karena terjadinya gejala pumping.
◦ Tegangan dan lendutan yang diukur pada jalan
uji adalah akibat adanya pumping.
Selain itu dikenal juga AASHO Road Test yang
dibangun di Ottawa, Illinois pada tahun 1950.
◦ Salah satu hasil yang paling penting dari
penelitian pada jalan uji AASHO ini adalah
mengenai indeks pelayanan.
Perkembangan perkerasan kaku
◦ Penemuan yang paling signifikan adalah adanya
hubungan antara perubahan repetisi beban
terhadap perubahan tingkat pelayanan jalan.
◦ Pada jalan uji AASHO, tingkat pelayanan akhir
diasumsikan dengan angka 1,5 (tergantung juga
kinerja perkerasan yang diharapkan), sedangkan
tingkat pelayanan awal selalu kurang dan 5,0.
Jenis-jenis perkerasan jalan beton semen
◦ Berdasarkan adanya sambungan dan tulangan plat beton perkerasan kaku,
perkerasan beton semen dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sebagai berikut :
◦ Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan tanpa tulangan untuk kendali
retak.
◦ Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan dengan tulangan plat untuk
kendali retak. Untuk kendali retak digunakan wire mesh diantara siar dan
penggunaannya independen terhadap adanya tulangan dowel.
◦ Perkerasan beton bertulang menerus (tanpa sambungan). Tulangan beton terdiri
dari baja tulangan dengan prosentasi besi yang relatif cukup banyak (0,02 % dari
luas penampang beton).
PERKERASAN KOMPOSIT
◦ Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi perkerasan kaku
(rigid pavement) dan lapisan perkerasan lentur (flexible pavement) di
atasnya, dimana kedua jenis perkerasan ini bekerja sama dalam memilkul
beban lalu lintas.
◦ Untuk ini maka perlu ada persyaratan ketebalan perkerasan aspal agar
mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak refleksi
dari perkerasan beton di bawahnya.
◦ Konstruksi ini umumnya mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik
bagi pengendara dibandingkan dengan konstruksi perkerasan beton
semen sebagai lapis permukaan tanpa aspal.
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt

More Related Content

What's hot

10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)afifsalim
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangAgung Noorsamsi
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan betonIoKusuma
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 

What's hot (20)

10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Teknik Perkerasan Jalan
Teknik Perkerasan JalanTeknik Perkerasan Jalan
Teknik Perkerasan Jalan
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Perhitungan struktur box culvert
Perhitungan struktur box culvertPerhitungan struktur box culvert
Perhitungan struktur box culvert
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 

Similar to Bahan Perkerasan Jalan.ppt

Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan efdharey
 
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILefdharey
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuFranky Sihombing
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusumaafifsalim12
 
1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptx1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptxarief294504
 
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGintan mustika
 
Modul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
Modul TKP M4KB2 - Perkeras JalanModul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
Modul TKP M4KB2 - Perkeras JalanPPGHybrid1
 
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah ZahraPerkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah ZahraAyu Fatimah Zahra
 
Perencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamnPerencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamnTita Wirya
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasijoeariel fandy
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIMOSES HADUN
 
C3010 bab4
C3010 bab4C3010 bab4
C3010 bab4pokjak80
 
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...Debora Elluisa Manurung
 

Similar to Bahan Perkerasan Jalan.ppt (20)

Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan
 
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
 
Perkersan jalan
Perkersan jalanPerkersan jalan
Perkersan jalan
 
1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptx1-perkersan-jalan.pptx
1-perkersan-jalan.pptx
 
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
 
1.Perkerasan lentur
1.Perkerasan lentur1.Perkerasan lentur
1.Perkerasan lentur
 
Rjr 2 (1)
Rjr 2 (1)Rjr 2 (1)
Rjr 2 (1)
 
Modul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
Modul TKP M4KB2 - Perkeras JalanModul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
Modul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
 
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah ZahraPerkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
Perkerasan Jalan_Ayu Fatimah Zahra
 
Perencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamnPerencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamn
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
rigid pavement
rigid pavementrigid pavement
rigid pavement
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
C3010 bab4
C3010 bab4C3010 bab4
C3010 bab4
 
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
 
mengenal pondasi
mengenal pondasi mengenal pondasi
mengenal pondasi
 
Lapisan Perkerasan Jalan Raya
Lapisan Perkerasan Jalan RayaLapisan Perkerasan Jalan Raya
Lapisan Perkerasan Jalan Raya
 

Bahan Perkerasan Jalan.ppt

  • 2. Pengertian Perkerasan Jalan ◦Perkerasan jalan adalah segala jenis material konstruksi yang dihampar/disebar dan dipadatkan diatas lapisan tanah dasar ◦Bahan jalan dapat terdiri dari satu jenis maupun berbagai jenis material baik kuantitas maupun kualitas
  • 3. ◦ Bahan perkerasan jalan yang diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi pekerasan dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Perkerasan Lentur/ Flexibel Pavement memerlukan bahan: ◦ Agregat sebagai tulangan ◦ Aspal sebagai bahan pengikat 2. Perkerasan Kaku / Rigid Pavement ◦ Agregat sebagai tulangan ◦ Semen (portland cement),sebagai bahan pengikat 3. Perkerasan Komposit/ Composite Pavement Kombinasi dari Perkerasan Lentur di atas Perkerasan Kaku atau sebaliknya perkerasan kaku di atas perkerasan lentur
  • 4. Faktor yang mempengaruhi konstruksi perkerasan jalan 1. Faktor Teknis Jika perkerasan jalan berada pada permukaan tanah dasar yang sudah keras maka konstruksinya menggunakan perkerasan lentur, atau sebaliknya jika rencana jalan terpaksa melewati daerah yang daya dukung tanahnya buruk maka digunakan perkerasan kaku yang lebih stabil dalam mendukung tanah. 2. Faktor Pendanaan Perkerasan lentur membutuhkan perawatan baik rutin/berkala, sedangkan perkerasan kaku pada umumnya tidak memerlukan perawatan berkala namun biaya pembangunan konstruksi perkerasan kaku lebih tinggi dari perkerasan lentur 3. Faktor Kenyamanan dan Keamanan Berkendara Anggapan tentang karet ban akan cepat aus/ rusak/ tipis apabila melewati pada jalan dengan Perkerasan kaku, karena gaya gesekan yang lebih berat dibandingkan dengan Perkerasan Lentur.
  • 5. STRUKTUR PERKERASAN ◦ Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut : • Lapisan tanah dasar (sub grade) • Lapisan pondasi bawah (subbase course) • Lapisan pondasi atas (base course) • Lapisan permukaan / penutup (surface course
  • 6.
  • 7. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) ◦ Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. ◦ Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan lain lain. ◦ Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.
  • 8. Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course) ◦ Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan tanah dasar dan di bawah lapis pondasi atas.
  • 9. Lapisan Pondasi Bawah Berfungsi sebagai : ◦ Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar. ◦ Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi. ◦ Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi atas. ◦ Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan. ◦ Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.
  • 10. Lapisan pondasi atas (base course) ◦ Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan.
  • 11. Lapisan pondasi atas berfungsi sebagai: • Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya. Bantalan terhadap lapisan permukaan. Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan beban-beban roda. ◦ Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain, kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak angkut bahan ke lapangan.
  • 12. Lapisan Permukaan (Surface Course) ◦ Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda kendaraan.
  • 13. Lapisan permukaan berfungsi sebagai : ◦ Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan. ◦ Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapisaus). ◦ Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut. ◦ Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh lapisan di bawahnya.
  • 14. ◦ Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus (wearing course) di atas lapis permukaan tersebut. ◦ Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air dan untuk memberikan kekesatan (skid resistance) permukaan jalan. ◦ Lapis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.
  • 15. PERKERASAN LENTUR ◦Jenis dan fungsi lapisan perkerasan Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya terus ke tanah dasar
  • 16. PERKERASAN KAKU ◦ Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar
  • 17.
  • 18. ◦ Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan. ◦ Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasra yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. ◦ Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
  • 19. ◦ Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. ◦ Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural perkerasannya. ◦ Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi.
  • 20. Fungsi Lapis Pondasi Pada Perkerasan Kaku • Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen. • Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub- grade reaction = k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction). • Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton. • Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi. Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di bawah pelat.
  • 21. Perkembangan perkerasan kaku ◦ Pada awal mula rekayasa jalan raya, plat perkerasan kaku dibangun langsung di atas tanah dasar tanpa memperhatikan sama sekali jenis tanah dasar dan kondisi drainasenya. Pada umumnya dibangun plat beton setebal 6 – 7 inch. ◦ Dengan bertambahnya beban lalu-lintas, khususnya setelah Perang Dunia ke II, mulai disadari bahwa jenis tanah dasar berperan penting terhadap unjuk kerja perkerasan, terutama sangat pengaruh terhadap terjadinya pumping pada perkerasan.
  • 22. Perkembangan perkerasan kaku ◦ Oleh karena itu, untuk selanjutnya usaha-usaha untuk mengatasi pumping sangat penting untuk diperhitungkan dalam perencanaan. ◦ Pada periode sebelumnya, tidak biasa membuat pelat beton dengan penebalan di bagian ujung / pinggir untuk mengatasi kondisi tegangan struktural yang sangat tinggi akibat beban truk yang sering lewat di bagian pinggir perkerasan.
  • 23. Perkembangan perkerasan kaku ◦ Kemudian setelah efek pumping sering terjadi pada kebanyakan jalan raya dan jalan bebas hambatan, banyak dibangun konstruksi pekerasan kaku yang lebih tebal yaitu antara 9 – 10 inch. ◦ Guna mempelajari hubungan antara beban lalu-lintas dan perkerasan kaku, pada tahun 1949 di Maryland USA telah dibangun Test Roads atau Jalan Uji dengan arahan dari Highway Research Board, yaitu untuk mempelajari dan mencari hubungan antara beragam beban sumbu kendaraan terhadap unjuk kerja perkerasan kaku.
  • 24. Perkembangan perkerasan kaku ◦ Perkerasan beton pada jalan uji dibangun setebal potongan melintang 9 – 7 – 9 inch, jarak antara siar susut 40 kaki, sedangkan jarak antara siar muai 120 kaki. ◦ Untuk sambungan memanjang digunakan dowel berdiameter 3/4 inch dan berjarak 15 inch di bagian tengah. ◦ Perkerasan beton uji ini diperkuat dengan wire mesh. ◦ Tujuan dari program jalan uji ini adalah untuk mengetahui efek pembebanan relatif dan konfigurasi tegangan pada perkerasan kaku.
  • 25. Perkembangan perkerasan kaku ◦ Hasil yang paling penting dari program uji ini adalah bahwa perkembangan retak pada pelat beton adalah karena terjadinya gejala pumping. ◦ Tegangan dan lendutan yang diukur pada jalan uji adalah akibat adanya pumping. Selain itu dikenal juga AASHO Road Test yang dibangun di Ottawa, Illinois pada tahun 1950. ◦ Salah satu hasil yang paling penting dari penelitian pada jalan uji AASHO ini adalah mengenai indeks pelayanan.
  • 26. Perkembangan perkerasan kaku ◦ Penemuan yang paling signifikan adalah adanya hubungan antara perubahan repetisi beban terhadap perubahan tingkat pelayanan jalan. ◦ Pada jalan uji AASHO, tingkat pelayanan akhir diasumsikan dengan angka 1,5 (tergantung juga kinerja perkerasan yang diharapkan), sedangkan tingkat pelayanan awal selalu kurang dan 5,0.
  • 27. Jenis-jenis perkerasan jalan beton semen ◦ Berdasarkan adanya sambungan dan tulangan plat beton perkerasan kaku, perkerasan beton semen dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sebagai berikut : ◦ Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan tanpa tulangan untuk kendali retak. ◦ Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan dengan tulangan plat untuk kendali retak. Untuk kendali retak digunakan wire mesh diantara siar dan penggunaannya independen terhadap adanya tulangan dowel. ◦ Perkerasan beton bertulang menerus (tanpa sambungan). Tulangan beton terdiri dari baja tulangan dengan prosentasi besi yang relatif cukup banyak (0,02 % dari luas penampang beton).
  • 28. PERKERASAN KOMPOSIT ◦ Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) dan lapisan perkerasan lentur (flexible pavement) di atasnya, dimana kedua jenis perkerasan ini bekerja sama dalam memilkul beban lalu lintas. ◦ Untuk ini maka perlu ada persyaratan ketebalan perkerasan aspal agar mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak refleksi dari perkerasan beton di bawahnya. ◦ Konstruksi ini umumnya mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik bagi pengendara dibandingkan dengan konstruksi perkerasan beton semen sebagai lapis permukaan tanpa aspal.