Ikatan antarmolekul dapat terjadi melalui gaya Van der Waals yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu gaya dipol-dipol, dipol-non dipol, dan gaya London. Senyawa dikatakan polar jika memiliki kutub atau muatan akibat perbedaan elektronegativitas atom-atomnya.
2. IKATAN
INTRAMOLEKUL ANTARMOLEKUL
LOGAM IONIK KOVALEN
VAN DER WAALS HIDROGEN
POLAR
NON
POLAR
3. Suatu senyawa dikatakan
polar apabila :
1.Momen Dipol (μ)
2. Memiliki Kutub atau Muatan
3. Mempunyai perbedaan elektronegatifitas
4. Larut dalam pelarut yang polar
5. Bentuk molekul simetris : non polar
asimetris : polar
4.
5. Semakin ke kanan periode, maka
keelektronegatifan semakin tinggi. Dan semakin ke
atas golongan, maka keelektronegatifan semakin
tinggi. Yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah
kulit
13. Gaya tarik menarik antara 2
muatan yang belawanan
yang saling bersebelahan
14. Gaya tarik menarik antara
molekul yang dipol dengan
molekul dipol terinduksi
Pemisahan muatan positif
dan negatif pada molekul
yang disebabkan oleh
kedekatannya dengan
molekul dipol / polar
15.
16. Gaya interaksi sesaat antar
molekul non dipol akibat posisi
elektron yang tidak merata
NON DIPOL NON DIPOL
18. Gaya Van der Waals terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Dipol – dipol (permanen)
2. Dipol – non dipol (sementara)
3. Gaya London (non dipol – non dipol)
Ciri – ciri senyawa polar yakni :
1. Memiliki muatan/kutub
2. Memiliki momen dipol
3. Memiliki pasangan elektron bebas
4. Memiliki perbedaan keelektronegatifitas
5. Larut dalam pekarut polar