Buku ini membahas tentang penerapan nilai-nilai ibadah dalam kehidupan, khususnya dalam konteks manajemen. Buku ini membahas tentang tugas kekhalifahan manusia sebagai wakil Allah di bumi, memberdayakan unsur-unsur agama, manajemen ibadah ritual, dan manajemen ibadah sosial dengan pendekatan ekonomi Islam dan pendidikan berwawasan moral.
1. Judul:
Fiqih Manajerial
Aplikasf Nilai-Nilai Ibadah di Dalam Kehidupan
Penulis:
Prof Dr. H. Aziz Fahrurrazr. it<
Erta Mahyudin. Le, S.S. M Pdl
Editor:
Tim AI-Mawardi
Setting/Layout:
Nawang Iswandanni
Desaln Sampu/:
Fieq Faiq
Cetakan Pertama, Agustus 2010
ISBN:
978-979-3862-72-9
Penerbit:
PUSTAKA AL-MAWARDI
Anggota IKAPI JAYA
JI. Pondok Pinang III No.S
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Telp. (021) 7651689 - 75901372
Email: afmawardiprima@yahoo.co.id
Website: www.almawardiprima.co.id
3. v
Bab JI: Memberdayakan Sendi-Sendi Agama
1. Memosisikan AI-Qur'an Sebagai Petunjuk 49
2. Islam; Tegas dalam Pnnsip - Luwes dalam Sikap.. 53
3. Memahami Makna Pemberdayaan dalam Shalat .. 58
4. Kesabaran dan Penegakan Kebenaran 64
5. Hukum Islam antara Idealisme dan Realitas 70
6. Takdlr dan Pengentasan Kemiskinan 74
7. Urgensi Keimanan kepada yang Gaib 82
Bab Ill: Manajerial Ibadah Ritual
1. Konsentrasi Ulama Fiqih .......................••........... 88
2. Menatap Fiqih ke Depan 90
3. Menyikapi Fardhu 'Ain dan Fardhu Kifayah 97
4. Mengelola Tugas Fardhu 'Ain dan Fardhu Kifayah 100
5. Merealisasikan Perbedaan Mazhab
menjadi Rahmat .................................••........... 104
Bab IV: Manajerial Ibadah Sosial
1. Islam adalah Agama Karya dan Ibadah
yang Berdtmensi Sosial 110
2. Mengelola Hidup yang Bersih dan Berbudaya 117
3. Pemberdayaan Umat melalui Ekonomi Islam 123
a. Sekilas tentang Rancang Bangun
Ekonomi Islam 124
4. Daftar Pustaka 211
Biodata Penulis 215
vii
b. Ekonorni Islam dari Masa ke Masa 142
c. Ekonomi Islam di Indonesia 145
4. Mengatasi Kemiskinan rnelalui lbadah Sosial 148
5. Manajemen Pendidikan Berwawasan Moral 153
a. Pendidikan sebagai Pusat Pemberdaya 161
b. Pola Belajar Sukses 165
c. Alternatif Metode Pembelajaran Interaktif 173
d. Manajemen Cara Berpikir 177
e. Otak Kiri dan Otak Kanan Manusia
yang Tidak Terbatas 187
f. Emosi Positif Meningkatkan Kemampuan Diri .. 198
g. Otonorni Pendidikan 203
5. IX
PENGANTAR PENULIS
/ /J/
�
:
i-':"JI 0-"'"JI � r'., , ,
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis sampaikan kehadirat
Allah Swt, Tuhan semesta raya, atas seluruh limpahan anugerah
dan nlkmat yang diberikan-Nya. Berk.at anugerah dan nlkmat-
Nya jualah, buku yang telah melalui proses yang berliku-liku ini
dapat hadir di hadapan kita semua.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan ke-
pada Nabi Muhammad Saw, teladan dan panutan seluruh ma-
nusia. Mudah-mudahan, sebagai umatnya, kita semua mampu
meneladani dan meneruskan perjuangan beliau mengangkat
derajat manusia dengan bimbingan dari Allah Swt yang telah
mengajarkan manusia dengan dan tanpa pena.
Buku ini adalah buah dari kepedulian penulis terhadap
berbagai persoalan hidup umat Islam yang sangat memerlukan
jawaban dan solusi dari tradisi keagamaan mereka sendiri.
Pemiklran-pemikiran yang ada dalam buku ini, penulis bangun
atas dasar pemahaman bahwa AI-Qur'an yang merupakan
kitab suci sekalrgus hudan atau petunjuk bagi umat Islam pertu
6. XIII
flQIH M-,1,.N.tJERIAL: PENPAHULUAM L I-------------
PENDAHULUAN
''Adakah Engkau (wahai Tuhan) akan menciptakan (di
bumi) makhluk yang akan membuat kerusakan dan per-
tumpahan darah. • (QS. Al·Baqarah [2]: 30)
,
(f· :i�l)·�jll�J It;,,, ., � ,,
tangsungan hidup manusia menuntut adanya keteraturan,
sedangkan keteraturan menuntut adanya ketertlban dan
epatuhan. Manusia hidup di antara makhluk lain di alam jagat
-ava yang terbentang luas. Alam jagat raya merupakan makhtuk
fT'lckrokosmopofitan, sedangkan manusia adalah makhluk
m,krokosmopolitan. Keberadaan makhluk makrokosmopolitan
sangat tergantung pada makhluk mikrokosmopolitan. Karena
ru, manusialah yang diberi mandat menjadi wakil Tuhan di
burm (khalifatullah fil ardhi), walau mandat itu pada mulanya
mpertanvakan makhluk langit, yaitu malaikat, seperti yang
crqamberkan dalam A1·Qur'an dalam surat Al·Baqarah [2] ayat
30, yang berbunyi:
7. 1
Bab I
Memahami Tugas
Kekhalifahan
1. Kekhalifahan sebagai Amanat
Pada hakikatnya, tugas manusia di bumi ada dua, yaitu
-oenqabdi (ibadah) dan merawat kemakmuran bumi. Dem,
suksesnya tugas yang pertama, ia harus berbekal IMTAQ,
sedangkan untuk kesuksesan tugas yang kedua harus berbekal
IPTEK.
Manusia dengan potensi yang dimilikinya telah dipilih oleh
Allah menjadi makhluk terhormat sekaligus mendapat mandat
untuk menjadi wakil Tuhan (kha/ifatulfah) di muka bumi. Man-
dat kekhalfahan Ini digambarkan Allah dalam Al-Qur'an surat
AI-Ahzab [33] ayat 72 yang berbuny sebagai berikut:
flQIH #riVI.H.t.JEIUAL: 8.t.• Ill---------------
8. 49
Bab II
Memberdayakan
Sendi-Sendi Agama
mosisikan AI-Qur'an sebagai Petunjuk
<an merupakan salah satu dari sejumlah kecil kitab suci
telah memberikan pengaruh yang luas dan dalam pada
dan tindakan manusia. Bagi kaum muslimin, AI-Qur'an
n saja sebagai kitab suci (scripture) melainkan juga
njuk (al-huda) yang menjadi pedoman sikap dan tindakan
-ereka dalam memainkan peran sebagai khalifatullah di muka
rrn.
Ibarat katalog sebuah produk barang, AI-Qur'an adalah
unae bagi manajer alam ini sehingga dapat berfungsi dengan
,a1k. Maka, baik buruknya pengelo1aan dan pendayagunaan
: am sangat tergantung pada tinggi rendahnya intensitas ko-
'IQIH MA...AJIRIAL: IA• IIL'----------------
9. Bab III
Manajerial lbadah Ritual
1 . Konsentrasi Ulama Fiqih
Dalam sejarah panjang kehidupan manusia, manusia perru -
berasal dari kalangan muslim yang tidak terbebas dari berbaga
pengaruh politik kekuasaan di mana mereka hidup. Muncutnya
pemikiran dikotomis yang juga parsial tidak bisa dilepaskan dan
konteks kehidupan di atas, termasuk kekuatan politik dunia dan
negara-negara adidaya.
Muhammad Ghazali (1996:72) menyatakan keyakinannya
bahwa rusaknya srstern di dunia Islam berpengaruh kepada
fiqih Islam yang sempit. Hal ini terbukti setelah teljadinya peru-
bahan yang drastis, seiring dengan terjadinya pergantian sitem
kenegaraan dari sistem kekhalifahan kepada sistem kerajaan,
yakni sistem yang dibangun oleh Muawiyah bin Abi Sufyan. De-
gan sistem kerajaan tersebut, kehidupan sekuler saat itu mulai
tertihat.
__________________JIF101H MAN.t.,IIRIA�: ••• Ill
asa kekha �
,xiaang, dan fiQ
-c:=c.eoekuan yang o
ac-.tamegara. oa
- yang mem �
�-3 2.khirnya men3ac
� k, imam Sya;;
;ernang benar, mer
- n dengan berbag
a- Hadits data'"t 1
enginan mere a 1.
�sa. Sebab jetas
-.-ontasi walau da1a...
... angkut teolog1 �
-a penguasa.
Para penguasa C.
�san kepada stapa 5
...an poitik, dalam a-t
ruasi seperti masa :
:.,enyebab mengapa u
,q1h. Inilah yang me
oersoalan tutu' dan
nanya berisi rnasata"
nya menjelaskan ke
bangunnya suatu bal'
hanya mereka jadr :
gunakan qiyas sya,-':
nya.
10. 11
Bab IV
Manajerial lbadah Sosial
1. Islam adalah Agama Karya dan Ibadah
yang Berdimensi Sosial
Ajaran Islam tidak hanya bermuatan teori-teori (betapa po.·
memang penuh dengan teori) melainkan juga bermuatan pra-
tik atas teori yang dibicarakannya. Kedua dimensi itu pentr
karena memberi landasan, batasan, dan target yang ingin dlea
par. Sementara itu, praktik menjadi bukti atas kebenaran teo-
yang dimilikinya. Karena itu, kurikulum hidup harus dirancang
terpadu antara kedua dimensi. Bila salah satu terabaikan, maka
kebaikan menjadi omong kosong dan yang lain menjadi prak-
tik ngawur karena tanpa dasar dan tldak berbasis kokoh ibarat
fatamorgana.
Pernyataan Islam sebagai agama amal tidak boleh dipaha-
mi bahwa Jandasan teori menjadi tidak perlu. Akan tetapi, ha·
IF1a1tt M.ANAJERIAL: ••• tv