SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
INDUKSI MATEMATIKA
1.   Definisi Induksi Matematika
        Induksi matematika merupakan suatu teknik untuk membuktikan suatu pernyataan
     matematika apakah benar atau salah. Seringkali kita hanya menerima saja pernyataan
     atau argumen matematika, tanpa mengetahui kebenaran pernyataan tersebut. Oleh karena
     itu kita membutuhkan suatu metode untuk membuktikan kebenaran pernyataan
     matematika yang disebut induksi matematika.
2.   Sejarah Induksi Matematika
         Sebuah bukti implisit dengan induksi matematika untuk urutan aritmatika
     diperkenalkan dalam al-Fakhri yang ditulis oleh al-Karaji sekitar 1000 Masehi, yang
     menggunakannya untuk membuktikan teorema binomial dan sifat segitiga Pascal. Selain
     al-Fakhri terdapat juga ilmuwan Yunani kuno yang membuktikan induksi matematika
     untuk menyatakan bahwa sifat bilangan prima yang tidak terbatas. Tidak satupun ahli
     matematika kuno yang dapat membuktikan induksi matematika secara eksplisit. Barulah
     pada tahun 1665 ilmuwan Prancis yang bernama Blaise Pascal dapat membuktikannya
     secara eksplisit. Bukti induksi secara eksplisit dia tuliskan dalam bukunya yang berjudul
     arithmétique segitiga du Traité. Pada akhir abad ke-19 ilmu induksi matematika
     diperbarui kembali oleh dua orang matematikawan yang bernama Richard Dedekind dan
     Guiseppe Peano. Dedekind mengembangkan sekumpulan aksioma yang menggambarkan
     bilangan bulat positif. Peano memperbaiki aksioma tersebut dan memberikan interpretasi
     logis. Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan Postulat Peano.




                    Gambar 3. Richard Dedekind dan Guiseppe Peano
3.   Tahapan Induksi Matematika
        Induksi matematika adalah suatu metode yang digunakan untuk memeriksa validasi
     suatu pernyataan yang diberikan dalam himpunan bilangan positif atau himpunan
     bilangan asli. Pembuktian dengan cara ini terdiri dari tiga langkah, yaitu:
        a. Langkah Basis
            Menunjukkan bahwa pernyataan itu berlaku untuk bilangan 1
        b. Langkah Induksi
            Menunjukkan bahwa jika pernyataan itu berlaku untuk bilangan n = k, maka
            pernyataan itu juga berlaku untuk bilangan n = k + 1
        c. Kesimpulan
Definisi 1.1
    Misalkan untuk setiap bilangan asli n kita mempunyai pernyataan P(n) yang bisa benar
    atau salah. Misalkan,
    1. P(1), benar
    2. Jika untuk n = k yaitu P(k) benar, maka untuk n = k + 1 harus kita buktikan P(k+1)
       benar
    Sehingga P(n) benar untuk setiap bilangan asli n
    .
Contoh Soal
Contoh 1. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan
ganjil positif pertama adalah n2.

                                   1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2

Penyelesaian:
  (i) Langkah Basis: Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah
                                             (2n – 1) = n2
                                             (2.1 – 1) = 12
                                                     1=1
         Ini benar karena jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 1.
  (ii) Langkah induksi: mengasumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n = k,
        yaitu:
               1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) = k2

        adalah benar (hipotesis induksi) [catatlah bahwa bilangan ganjil positif ke-k adalah
        (2k – 1)]. Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1

                1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2(k + 1) - 1) = (k + 1)2

                1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2k + 1)       = (k + 1)2

        juga benar. Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut:

        1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2k + 1) = [1 + 3 + 5 + … + (2k – 1)] + (2k + 1)

                                             = k2 + (2k + 1)

                                             = k2 + 2k + 1

                                             = (k + 1)2

  (iii) Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkann benar,
        maka jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.

Contoh 2. Untuk semua            , buktikan dengan induksi matematika bahwa           habis
dibagi 3.

Penyelesaian:
(i) Langkah Basis: Untuk n = 1 benar karena
                                  13 + 2(1) = 3 habis dibagi 3
  (ii) Langkah Induksi: untuk n = k benar, yaitu:
                                             k habis dibagi 3
       diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1
       juga benar, yaitu :
                                                      habis dibagi 3
       Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:



        Karena             adalah habis dibagi 3 (dari hipotesis induksi) dan
        juga habis dibagi 3, maka                                  adalah jumlah dua buah
        bilangan yang habis dibagi 3, karena itu                            juga habis dibagi
        3. Jadi, untuk      ,         habis dibagi 3.
  (iii) Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar, maka terbukti bahwa untuk
        semua         ,        habis dibagi 3.

Contoh 3: Buktikan dengan induksi matematika bahwa 3n < n! untuk setiap bilangan bulat
positif n ≥ 7.

Penyelesaian:
  (i) Langkah Basis: Untuk n = 7 benar karena
                                           37 < 7!
                                        2187 < 5040
  (ii) Langkah Induksi: untuk n = k benar, yaitu:

      diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1
      juga benar, yaitu :

      Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:




      Menurut hipotesis induksi,         , sedangkan untuk n ≥ 7, nilai          , sehingga
            akan memperkecil nilai di ruas kiri pertidaksamaan. Efek nettonya,
          jelas benar.
  (iii) Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa 3n < n!
        untuk setiap bilangan bulat positif n ≥ 7.

Contoh 4: Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya
sekali saja. Buktikan dengan induksi matematika bahwa jika ada n orang tamu maka jumlah
jabat tangan yang terjadi adalah
    Penyelesaian:
Nilai n minimal 1. Misalkan p(n) adalah proporsisi bahwa jika ada n orang tamu maka

    jumlah jabat tangan yang terjadi adalah             .

    (i)     Langkah Basis: p(1) benar, karena untuk n = 1 orang tamu, tidak ada jabat tangan

            yang terjadi, atau            kali.

    (ii)    Langkah Induksi: misalkan p(k) benar, yaitu asumsikan jumlah jabat tangan yang

            terjadi sebanyak         (hipotesis induksi).

            Kita harus menunjukkan bahwa p(k + 1) benar, yaitu jumlah jabat tangan yang

            terjadi di antara k + 1 orang tamu adalah                  atau      .

            Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
            Untuk k + 1 orang, jumlah jabat tangan yang terjadi haruslah berupa jumlah jabat
            tangan k orang tamu ditambah jabat tangan yang dilakukan tamu ke-(k + 1).
            Menurut hipotesis induksi, untuk k orang tamu, jumlah jabat tangan yang terjadi

            adalah        . Tamu yang ke-(k + 1) ini akan berjabat tangan sebanyak k kali

            dengan k orang tamu lainnya (masing-masing sekali) sehingga jumlah jabat tangan
            keseluruhan adalah




    (iii)   Karena langkah basis dan induksi keduanya telah ditunjukkan benar, maka terbukti

            bahwa jika ada n orang tamu, maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah


Referensi:
Ayres, Frank dan Philip A. Schmidt. 2004. Schaum’s Outline of Teori dan Soal-soal Matematika
              Universitas, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Munir, Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit Revisi Keempat. Bandung: Informatika

http://blog.sunan-ampel.ac.id/sitilailiyah/files/2011/03/induksimatematika.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196903301993031-
                  KUSNANDI/Handout_TeoBil.pdf

More Related Content

What's hot

Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03KuliahKita
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01KuliahKita
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi MatematikaRiza Nafis
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIKT. Astari
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veniNoveni Hartadi
 

What's hot (19)

Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
induksi matematika
induksi matematikainduksi matematika
induksi matematika
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Soal induksi
Soal induksiSoal induksi
Soal induksi
 
induksi matematik
   induksi matematik   induksi matematik
induksi matematik
 
Induksi mtk
Induksi mtkInduksi mtk
Induksi mtk
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veni
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
induksi matematika
induksi matematikainduksi matematika
induksi matematika
 

Similar to Materi induksi

Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematikaEnosLolang
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptAriyaIda
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyahestinoviyana1
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.ovalainita
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaDidik Sadianto
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikaSt mafricha
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.ovalainita
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.ovalainita
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaovalainita
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaovalainita
 

Similar to Materi induksi (14)

Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematika
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.ppt
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematika
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
Induksi Matematika 1 (1).pptx
Induksi Matematika 1 (1).pptxInduksi Matematika 1 (1).pptx
Induksi Matematika 1 (1).pptx
 
Ppt induksi matematika
Ppt induksi matematikaPpt induksi matematika
Ppt induksi matematika
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 

Materi induksi

  • 1. INDUKSI MATEMATIKA 1. Definisi Induksi Matematika Induksi matematika merupakan suatu teknik untuk membuktikan suatu pernyataan matematika apakah benar atau salah. Seringkali kita hanya menerima saja pernyataan atau argumen matematika, tanpa mengetahui kebenaran pernyataan tersebut. Oleh karena itu kita membutuhkan suatu metode untuk membuktikan kebenaran pernyataan matematika yang disebut induksi matematika. 2. Sejarah Induksi Matematika Sebuah bukti implisit dengan induksi matematika untuk urutan aritmatika diperkenalkan dalam al-Fakhri yang ditulis oleh al-Karaji sekitar 1000 Masehi, yang menggunakannya untuk membuktikan teorema binomial dan sifat segitiga Pascal. Selain al-Fakhri terdapat juga ilmuwan Yunani kuno yang membuktikan induksi matematika untuk menyatakan bahwa sifat bilangan prima yang tidak terbatas. Tidak satupun ahli matematika kuno yang dapat membuktikan induksi matematika secara eksplisit. Barulah pada tahun 1665 ilmuwan Prancis yang bernama Blaise Pascal dapat membuktikannya secara eksplisit. Bukti induksi secara eksplisit dia tuliskan dalam bukunya yang berjudul arithmétique segitiga du Traité. Pada akhir abad ke-19 ilmu induksi matematika diperbarui kembali oleh dua orang matematikawan yang bernama Richard Dedekind dan Guiseppe Peano. Dedekind mengembangkan sekumpulan aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano memperbaiki aksioma tersebut dan memberikan interpretasi logis. Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan Postulat Peano. Gambar 3. Richard Dedekind dan Guiseppe Peano 3. Tahapan Induksi Matematika Induksi matematika adalah suatu metode yang digunakan untuk memeriksa validasi suatu pernyataan yang diberikan dalam himpunan bilangan positif atau himpunan bilangan asli. Pembuktian dengan cara ini terdiri dari tiga langkah, yaitu: a. Langkah Basis Menunjukkan bahwa pernyataan itu berlaku untuk bilangan 1 b. Langkah Induksi Menunjukkan bahwa jika pernyataan itu berlaku untuk bilangan n = k, maka pernyataan itu juga berlaku untuk bilangan n = k + 1 c. Kesimpulan
  • 2. Definisi 1.1 Misalkan untuk setiap bilangan asli n kita mempunyai pernyataan P(n) yang bisa benar atau salah. Misalkan, 1. P(1), benar 2. Jika untuk n = k yaitu P(k) benar, maka untuk n = k + 1 harus kita buktikan P(k+1) benar Sehingga P(n) benar untuk setiap bilangan asli n . Contoh Soal Contoh 1. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2. 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2 Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Untuk n = 1, jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah (2n – 1) = n2 (2.1 – 1) = 12 1=1 Ini benar karena jumlah satu buah bilangan ganjil positif pertama adalah 1. (ii) Langkah induksi: mengasumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n = k, yaitu: 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) = k2 adalah benar (hipotesis induksi) [catatlah bahwa bilangan ganjil positif ke-k adalah (2k – 1)]. Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2(k + 1) - 1) = (k + 1)2 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) + (2k + 1) = (k + 1)2 juga benar. Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut: 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2k + 1) = [1 + 3 + 5 + … + (2k – 1)] + (2k + 1) = k2 + (2k + 1) = k2 + 2k + 1 = (k + 1)2 (iii) Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkann benar, maka jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2. Contoh 2. Untuk semua , buktikan dengan induksi matematika bahwa habis dibagi 3. Penyelesaian:
  • 3. (i) Langkah Basis: Untuk n = 1 benar karena 13 + 2(1) = 3 habis dibagi 3 (ii) Langkah Induksi: untuk n = k benar, yaitu: k habis dibagi 3 diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1 juga benar, yaitu : habis dibagi 3 Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: Karena adalah habis dibagi 3 (dari hipotesis induksi) dan juga habis dibagi 3, maka adalah jumlah dua buah bilangan yang habis dibagi 3, karena itu juga habis dibagi 3. Jadi, untuk , habis dibagi 3. (iii) Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar, maka terbukti bahwa untuk semua , habis dibagi 3. Contoh 3: Buktikan dengan induksi matematika bahwa 3n < n! untuk setiap bilangan bulat positif n ≥ 7. Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Untuk n = 7 benar karena 37 < 7! 2187 < 5040 (ii) Langkah Induksi: untuk n = k benar, yaitu: diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1 juga benar, yaitu : Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: Menurut hipotesis induksi, , sedangkan untuk n ≥ 7, nilai , sehingga akan memperkecil nilai di ruas kiri pertidaksamaan. Efek nettonya, jelas benar. (iii) Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa 3n < n! untuk setiap bilangan bulat positif n ≥ 7. Contoh 4: Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya sekali saja. Buktikan dengan induksi matematika bahwa jika ada n orang tamu maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah Penyelesaian:
  • 4. Nilai n minimal 1. Misalkan p(n) adalah proporsisi bahwa jika ada n orang tamu maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah . (i) Langkah Basis: p(1) benar, karena untuk n = 1 orang tamu, tidak ada jabat tangan yang terjadi, atau kali. (ii) Langkah Induksi: misalkan p(k) benar, yaitu asumsikan jumlah jabat tangan yang terjadi sebanyak (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(k + 1) benar, yaitu jumlah jabat tangan yang terjadi di antara k + 1 orang tamu adalah atau . Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: Untuk k + 1 orang, jumlah jabat tangan yang terjadi haruslah berupa jumlah jabat tangan k orang tamu ditambah jabat tangan yang dilakukan tamu ke-(k + 1). Menurut hipotesis induksi, untuk k orang tamu, jumlah jabat tangan yang terjadi adalah . Tamu yang ke-(k + 1) ini akan berjabat tangan sebanyak k kali dengan k orang tamu lainnya (masing-masing sekali) sehingga jumlah jabat tangan keseluruhan adalah (iii) Karena langkah basis dan induksi keduanya telah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa jika ada n orang tamu, maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah Referensi: Ayres, Frank dan Philip A. Schmidt. 2004. Schaum’s Outline of Teori dan Soal-soal Matematika Universitas, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Munir, Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit Revisi Keempat. Bandung: Informatika http://blog.sunan-ampel.ac.id/sitilailiyah/files/2011/03/induksimatematika.pdf http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196903301993031- KUSNANDI/Handout_TeoBil.pdf