SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
M. Febriansyah,ST.,MT
m.febriansyah@istn.ac.id
Adalah Sistem yang hubungan antara
masukan dan keluaran sistemnya adalah
linier (berbanding lurus)
Suatu persamaan differensial dinyatakan
linier jika koefisiennya adalah konstan atau
hanya merupakan fungsi dari variabel
bebasnya.
Adalah Sistem yang hubunganya tidak
sebanding antara masukan dan keluaran suatu
sistem
Beberapa contoh persamaan non-linier :
First konsep kendali paling awal(pemahaman),
yaitu sistem kendali yang linier dan yang tak
berubah oleh waktu (linear time invariant
system).
Why? Karena sistem linier mempunyai peranan
yang kuat dalam mengetahui sifat, kelakuan
dan kinerja dari sistem kendali.
Umumnya, semua sistem kendali bersifat non-
linier, namun dianalisa dengan menggunakan
pendekatan linier dalam penyelesaiannya.
Kenyataannya, semua sistem “fisis” (sistem yang
ada dalam praktek) mempunyai sifat yang non-
linier*.
“SUATU SIFAT DIMANA HUBUNGAN ANTARA MASUKAN DAN KELUARAN
SISTEM ADALAH NON-LINIER”
Apa yang terjadi jika semua sistem dipaksakan
dengan teknik linier(analisa & design)?
1) Menghilangkan sifat-sifat ke non-linieran
yang penting  diabaikan.
2) Mengakibatkan kesulitan dalam designnya.
3) Diperlukan komponen yg berkualitas tinggi.
4) Mahal dari segi biaya design.
Penggunaan komponen yang bersifat non-linier
tersebut sebenarnya dapat lebih memperbaiki
tanggapan atau keluaran sistem.
Matakuliah Dasar Sistem Kontrol, hanya
membahas mengenai SISTEM KONTROL
LINIER, dimana hubungan antara masukan
dan keluaran terhadap suatu sistim ataupun
sub-sistem adalah linier dengan adanya
hubungan yang linier ini, maka berlakulah
HUKUM SUPERPOSISI.
“HUKUM SUPER POSISI INI MERUPAKAN SIFAT
TERPENTING DARI SISTEM LINIER”
Untuk sistim kontrol linier untuk menentukan
kelakuan sistim (terutama kestabilannya) dapat
digunakan salah satu metode di bawah ini :
 Routh
 Root-Locus
 Bode
 Nyquist
 Log-Modulus v.s. Phase (atau Gain-Phase Plots)
Hukum super posisi menyatakan:
Jika pada masukan sebesar x1 menghasilkan
keluaran sebesar y1, dan
pada masukan sebesar x2 menghasilkan
keluaran sebesar y2.
Maka jika masukannya sebesar
(ax1 + bx2)
keluarannya sebesar (ay1 + by2)
Contoh :
Hubungan linier: y = 2x
Jika x = x1 = 3, maka y = y1 = 6
Jika x = x2 = 5, maka y = y2 = 10
Jika a = 4 dan b = 7
maka (ax1 + bx2) = (4)(3) + (7)(5) = 12 + 35 = 47
sedangkan (ay1 + by2) = (4)(6) + (7)(10) = 24 + 70 = 94
Hasil ini tepat untuk hubungan linier y = 2x, dengan
memasukkan nilai :
x = ax1+ bx2 = (4)(3) + (7)(5) = 47
maka :juga akan menghasilkan :
y = 2 x = 2 (47) = 94
prinsip super-posisi juga tidak berlaku lagi pada sistem
non-linier.
Sebagai gantinya , metode yang digunakan untuk
menganalisa sistem kontrol nonlinier adalah :
 Metode Fungsi Penggambaran (Describing Function)
 Metode Bidang Fase (Phase-Plane Method)
 Metode Liapunov
Pada sistem linier, keluaran sistem tidak tergantung
pada besarnya (amplitudo) masukannya.
Pada sistem nonlinier, keluaran sistem tergantung pada
besarnya (amplitudo) masukannya
Jadi pada suatu masukan dengan nilai amplitudo
tertentu, pada sistem nonlinier, maka sistem
tersebut dapat dalam keadaan stabil, namun pada
amplitudo masukan yang lain sistim menjadi tak
stabil. Jadi keluaran atau tanggapan sistem
nonlinier ini sangat peka terhadap amplitudo
masukan Transformasi-Laplace dan transformasi-Z
yang merupakan alat analisa penting pada sistem
linier pada sistem nonlinier tidak dapat lagi
digunakan analisa sistem-sistem nonlinier untuk
berbagai jenis masukan yang berubah dengan waktu
(time-invcarying systems) adalah sangat sulit.
Kestabilan dari sistem linier hanya ditentukan
oleh lokasi poles dari persamaan kharateristik
sistem (atau eigenvalues sistem) , dan sama
sekali tidak tergantung pada ada atau tidaknya
signal penggerak terhadap sistem linier tersebut
Selain itu kestabilan sistem-sistem linier yang
tak diberi daya penggerak (undriven linerar
systems) adalah : bebas dari pengaruh besarnya
(magnitude) keadaan awal tertentu.
sifat-sifat yang berlaku pada sistem linier ini tidak
berlaku pada sistem nonlinier, karena pada sistem
nonlinier kestabilan tergantung pada besarnya
signal masukan dan dari kondisi awal Pada sistem
nonlinier ini ada peristiwa yang disebut dengan
Limit cycles , dimana pada saat terjadi limit cycles
, maka terjadilah osilasi berkelanjutan (terus-
menerus) dengan frekuensi dan amplitudo yang
tetap Penentuan adanya limit cycles ini bukanlah
pekerjaan yang mudah, sebab limit cycles tersebut
tergantung baik pada jenis maupun amplitudo signal
exitasi (signal penggerak).
Studi kestabilan sistem-sistem nonlinier
didalam kenyataannya memerlukan adanya
informasi mengenai jenis dan amplitudo
masukan-masukan, kondisi-kondisi awal dan
sebagainya.
Konsep Describing Function sebenarnya adalah
pengembangan dari Konsep Transfer Function
yang digunakan pada Sistem Kontrol Linier,
sehingga dapat diterapkan pada Sistem Kontrol
Nonlinier Jenis ketidak linierannya atau
nonlinieritas sendiri, ada yang memang sudah
terdapat pada sistem itu sendiri, misalnya
 kejenuhan (saturasi)
 daerah mati (dead-zone)
 resonansi loncat (jump-resonance)
 hysteresis
 sub-harmonic generation, dsb
memang sengaja dipasang pada sistim untuk
meningkatkan kinerjanya, misalnya on-off
nonlinearity atau on-off relay Selanjutnya pada bab-
bab yang selanjutnya akan dibahas secara terperinci
permasalahan yang didapati pada sistem kontrol
nonlinier

More Related Content

Similar to SKNL - 2.pptx

Mei adetya praja (2213201003)
Mei adetya praja (2213201003)Mei adetya praja (2213201003)
Mei adetya praja (2213201003)
Mei Adetya
 
1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx
1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx
1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx
ssuser518fee
 

Similar to SKNL - 2.pptx (20)

Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunovKonsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
 
sifat sifat sistem
sifat sifat sistemsifat sifat sistem
sifat sifat sistem
 
Tugas Sistem Non Linier
Tugas Sistem Non LinierTugas Sistem Non Linier
Tugas Sistem Non Linier
 
Mei adetya praja (2213201003)
Mei adetya praja (2213201003)Mei adetya praja (2213201003)
Mei adetya praja (2213201003)
 
Lyapunov stability
Lyapunov stabilityLyapunov stability
Lyapunov stability
 
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linierTugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
 
Remidial konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Remidial konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunovRemidial konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Remidial konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
 
Pertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisPertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model Matematis
 
Lyapunov stability
Lyapunov stabilityLyapunov stability
Lyapunov stability
 
Kestabilan lyapunov
Kestabilan lyapunovKestabilan lyapunov
Kestabilan lyapunov
 
Stabilitas Lyapunov
Stabilitas LyapunovStabilitas Lyapunov
Stabilitas Lyapunov
 
Sistem linier dan non linier
Sistem linier dan non linierSistem linier dan non linier
Sistem linier dan non linier
 
Perbedaan sistem linier dan non linear
Perbedaan sistem linier dan non linearPerbedaan sistem linier dan non linear
Perbedaan sistem linier dan non linear
 
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
Bab 1=tinjauan umum_sistem_pengontrolan=
 
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
Bab_1=tinjauan_umum_sistem_pengontrolan=
 
1.2 Konsep Sistem.pdf
1.2 Konsep Sistem.pdf1.2 Konsep Sistem.pdf
1.2 Konsep Sistem.pdf
 
1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx
1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx
1. Pendahuluan - Sistem Pengaturan.pptx
 
Linier dan non_linier
Linier dan non_linierLinier dan non_linier
Linier dan non_linier
 
Perbedaan linier dan nonlinier
Perbedaan linier dan nonlinierPerbedaan linier dan nonlinier
Perbedaan linier dan nonlinier
 
Sistem non linier inheren
Sistem non linier inherenSistem non linier inheren
Sistem non linier inheren
 

More from MFebriansyah10 (6)

Pengalamatan Mikroprosesor.pdf
Pengalamatan Mikroprosesor.pdfPengalamatan Mikroprosesor.pdf
Pengalamatan Mikroprosesor.pdf
 
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfKomponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
 
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
 
Bab IV.ppt
Bab IV.pptBab IV.ppt
Bab IV.ppt
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 
Bab I.ppt
Bab I.pptBab I.ppt
Bab I.ppt
 

SKNL - 2.pptx

  • 2. Adalah Sistem yang hubungan antara masukan dan keluaran sistemnya adalah linier (berbanding lurus) Suatu persamaan differensial dinyatakan linier jika koefisiennya adalah konstan atau hanya merupakan fungsi dari variabel bebasnya.
  • 3. Adalah Sistem yang hubunganya tidak sebanding antara masukan dan keluaran suatu sistem Beberapa contoh persamaan non-linier :
  • 4. First konsep kendali paling awal(pemahaman), yaitu sistem kendali yang linier dan yang tak berubah oleh waktu (linear time invariant system). Why? Karena sistem linier mempunyai peranan yang kuat dalam mengetahui sifat, kelakuan dan kinerja dari sistem kendali.
  • 5. Umumnya, semua sistem kendali bersifat non- linier, namun dianalisa dengan menggunakan pendekatan linier dalam penyelesaiannya. Kenyataannya, semua sistem “fisis” (sistem yang ada dalam praktek) mempunyai sifat yang non- linier*. “SUATU SIFAT DIMANA HUBUNGAN ANTARA MASUKAN DAN KELUARAN SISTEM ADALAH NON-LINIER”
  • 6. Apa yang terjadi jika semua sistem dipaksakan dengan teknik linier(analisa & design)? 1) Menghilangkan sifat-sifat ke non-linieran yang penting  diabaikan. 2) Mengakibatkan kesulitan dalam designnya. 3) Diperlukan komponen yg berkualitas tinggi. 4) Mahal dari segi biaya design. Penggunaan komponen yang bersifat non-linier tersebut sebenarnya dapat lebih memperbaiki tanggapan atau keluaran sistem.
  • 7. Matakuliah Dasar Sistem Kontrol, hanya membahas mengenai SISTEM KONTROL LINIER, dimana hubungan antara masukan dan keluaran terhadap suatu sistim ataupun sub-sistem adalah linier dengan adanya hubungan yang linier ini, maka berlakulah HUKUM SUPERPOSISI. “HUKUM SUPER POSISI INI MERUPAKAN SIFAT TERPENTING DARI SISTEM LINIER”
  • 8. Untuk sistim kontrol linier untuk menentukan kelakuan sistim (terutama kestabilannya) dapat digunakan salah satu metode di bawah ini :  Routh  Root-Locus  Bode  Nyquist  Log-Modulus v.s. Phase (atau Gain-Phase Plots)
  • 9. Hukum super posisi menyatakan: Jika pada masukan sebesar x1 menghasilkan keluaran sebesar y1, dan pada masukan sebesar x2 menghasilkan keluaran sebesar y2. Maka jika masukannya sebesar (ax1 + bx2) keluarannya sebesar (ay1 + by2)
  • 10. Contoh : Hubungan linier: y = 2x Jika x = x1 = 3, maka y = y1 = 6 Jika x = x2 = 5, maka y = y2 = 10 Jika a = 4 dan b = 7 maka (ax1 + bx2) = (4)(3) + (7)(5) = 12 + 35 = 47 sedangkan (ay1 + by2) = (4)(6) + (7)(10) = 24 + 70 = 94 Hasil ini tepat untuk hubungan linier y = 2x, dengan memasukkan nilai : x = ax1+ bx2 = (4)(3) + (7)(5) = 47 maka :juga akan menghasilkan : y = 2 x = 2 (47) = 94
  • 11. prinsip super-posisi juga tidak berlaku lagi pada sistem non-linier. Sebagai gantinya , metode yang digunakan untuk menganalisa sistem kontrol nonlinier adalah :  Metode Fungsi Penggambaran (Describing Function)  Metode Bidang Fase (Phase-Plane Method)  Metode Liapunov Pada sistem linier, keluaran sistem tidak tergantung pada besarnya (amplitudo) masukannya. Pada sistem nonlinier, keluaran sistem tergantung pada besarnya (amplitudo) masukannya
  • 12. Jadi pada suatu masukan dengan nilai amplitudo tertentu, pada sistem nonlinier, maka sistem tersebut dapat dalam keadaan stabil, namun pada amplitudo masukan yang lain sistim menjadi tak stabil. Jadi keluaran atau tanggapan sistem nonlinier ini sangat peka terhadap amplitudo masukan Transformasi-Laplace dan transformasi-Z yang merupakan alat analisa penting pada sistem linier pada sistem nonlinier tidak dapat lagi digunakan analisa sistem-sistem nonlinier untuk berbagai jenis masukan yang berubah dengan waktu (time-invcarying systems) adalah sangat sulit.
  • 13. Kestabilan dari sistem linier hanya ditentukan oleh lokasi poles dari persamaan kharateristik sistem (atau eigenvalues sistem) , dan sama sekali tidak tergantung pada ada atau tidaknya signal penggerak terhadap sistem linier tersebut Selain itu kestabilan sistem-sistem linier yang tak diberi daya penggerak (undriven linerar systems) adalah : bebas dari pengaruh besarnya (magnitude) keadaan awal tertentu.
  • 14. sifat-sifat yang berlaku pada sistem linier ini tidak berlaku pada sistem nonlinier, karena pada sistem nonlinier kestabilan tergantung pada besarnya signal masukan dan dari kondisi awal Pada sistem nonlinier ini ada peristiwa yang disebut dengan Limit cycles , dimana pada saat terjadi limit cycles , maka terjadilah osilasi berkelanjutan (terus- menerus) dengan frekuensi dan amplitudo yang tetap Penentuan adanya limit cycles ini bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab limit cycles tersebut tergantung baik pada jenis maupun amplitudo signal exitasi (signal penggerak).
  • 15. Studi kestabilan sistem-sistem nonlinier didalam kenyataannya memerlukan adanya informasi mengenai jenis dan amplitudo masukan-masukan, kondisi-kondisi awal dan sebagainya. Konsep Describing Function sebenarnya adalah pengembangan dari Konsep Transfer Function yang digunakan pada Sistem Kontrol Linier, sehingga dapat diterapkan pada Sistem Kontrol Nonlinier Jenis ketidak linierannya atau nonlinieritas sendiri, ada yang memang sudah terdapat pada sistem itu sendiri, misalnya
  • 16.  kejenuhan (saturasi)  daerah mati (dead-zone)  resonansi loncat (jump-resonance)  hysteresis  sub-harmonic generation, dsb memang sengaja dipasang pada sistim untuk meningkatkan kinerjanya, misalnya on-off nonlinearity atau on-off relay Selanjutnya pada bab- bab yang selanjutnya akan dibahas secara terperinci permasalahan yang didapati pada sistem kontrol nonlinier