Dokumen tersebut membahas tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa yang terdiri dari tiga tahap yaitu pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan. Tahap pencatatan meliputi pencatatan transaksi dan kejadian ke dalam bukti transaksi dan jurnal, sementara tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo dan laporan keuangan.
2. Pengertian dan ciri perusahaan jasa
Pengertian Perusahaan secara otomatis merupakan suatu lembaga atau
perkumpulan dari beberapa orang (selaku pendiri)yang melakukan kegiatan
bersifat ekonomi dan sosial pada suatu masyarakat dengan tujuan
memperoleh laba.jadi perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga
yang memiliki kegiatan dibidang jasa atau pelayanan
Ciri ciri perusahaan jasa,yaitu:
1. Usahanya terus menerus
2. Secara terang terangan (mempunyai ijin usaha)dan
3. Yang dihasilkan berupa jasa
3. Perusahaan jasa dalam kehidupan sehari hari dapat dengan mudah kita temui
contohnya,akuntansi publik,servis atau reparasi sepeda motor,salon kecantikan
dan sebagainya.dalam sebuah perusahaan tentu saja ada sebuah transaksi
keuangan baik keuangan jasa dagang dan munafaktur.untuk lebih jelasnya
transaksi keuangan perusahaan jasa,sendiri meliputi
Investasi pemilik berupa setoran uang maupun barang habis pakai atau aktiva
lainnya
Membeli aktiva tetap
Menerima pinjaman dan membayar utang
Menerima pelunasan piutang
Menggunakan aktiva yang ada
Membuat laporan pertanggungjawaban
serangkaian kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus demi
kelangsungan usaha dengan tujuan mencari laba.proses akuntansi berperan pada
kegiatan ini,mulai terjadi transaksi,mencatat
transaksi,melaporkan,menganalisa,sampai dengan meramalkan kegiatan
mendatang.
4. Tahap tahap siklus akuntansi perusahaan
jasa
Siklus akuntansi dimulai dengan adanya suatu transaksi / kejadian yang harus dicatat. Tahap pencatatan
meliputi pencatatan-pencatatan dalam bukti transaksi / bukti pembukuan yang dicatat di jurnal umum, lalu
memposting nya ke buku besar, dari buku besar dilanjutkan dengan pembuatan neraca saldo yang di kerjakan
pada periode- periode yang telah disepakati, selanjutnya pembuatan jurnal penyesuaian, kertas kerja serta
laporan keuangan yang data dan angka nya selanjutnya dimasukkan dalam buku besar, lalu terdapat neraca
saldo setelah penutupan ( akun riil), dan yang terakhir jurnal pembalik yang dibuat untuk membalik jurnal
penyesuaian dan dibuat pada periode berikutnya.
Secara umum, tahapan akuntansi perusahaan jasa terdiri dari tiga bentuk, tahap pencatatan, tahap
pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Tahap pencatatan terdiri dari pencatatan transaksi dan pencatatan
kejadian. Transaksi sendiri memiliki pengertian tindakan yang mengakibatkan perubahan aktiva ( kewajiban)
dan ekuitas ( modal) yang berhubungan dengan pihak luar.
Contoh :
a. Pembelian barang, perlengkapan, dan peralatan
b. Penjualan barang atau jasa
c. Pembayaran utang usaha
d. Pembayaran beban sewa, gaji
e. Penerimaan pendapatan, piutang usaha
5. Sedangkan pencatatan Kejadian merupakan tindakan yang terjadi di dalam
perusahaan (transaksi intern)
Contoh :
a. Penyusutan aktiva tetap
b. Pemakaian perlengkapan
c. Pembentukan cadangan piutang tak tertagih
Tahap yang kedua merupakan tahap pengikhtisaran, tahap ini memiliki
langkah- langkah yaitu memproses hasil pencatatan selama periode akuntansi
dan menyesuaikannya dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode
akuntansi. Tahap ini meliputi penyusunan neraca saldo, jurnal penyesuaian,
penutupan buku besar, dan neraca sisa setelah penutupan.
Tahap yang terakhir adalah tahap pelaporan yang terdiri dari penyusunan
laporan keuangan yang bersumber dari hasil pengikhtisaran dan pembuatan
laporan keuangan berdasarkan akun–akun buku besar. laporan keuangan
dapat disusun setelah membuat penyesuaian dan memasukkannya ke dalam
akun buku besar atau setelah menyusun kertas kerja.
6. Pencatatan Dalam Bukti Transaksi
Bukti transaksi merupakan bukti nyata akan adanya transaksi yang dilakukan
dalam suatu bisnis. Transaksi memiliki beberapa sumber bukti pencatatan yang
dapat dibedakanmenjadi :
A. Bukti Intern merupakan bukti pencatatan transaksi yang dilakukandi lingkungan
perusahaan itu sendiri. Misalnya, memo pencatatan antar bagian atau manajer
dengan bagian-bagianyang ada di perusahaan.
B. Bukti Ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungandengan pihak
di luar perusahaan. Bukti ekstern dapat dibedakan lagi menjadi
a. Faktur adalah bukti pembelian atau penjualan barang secara kredit.
b. Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani
oleh penerima uang dan diserahkankepada yang membayar sejumlah uang tersebut
c. Nota Kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara
tunai
d. Nota Kredit adalah nota yang dibuat perusahaan sehubunganbarang
yang dijual tidak cocok dengan pesanan atau rusak.
e. Cek adalah surat perintah bayar kepada bank sebesar jumlah uang yang
tercantum dalam cek tersebut kepada seseorang atau orang yang membawa cek
tersebut.
7. Setiap bukti transaksi yang akan dicatat ke dalam jurnal perlu dianalisis terlebih
dahulu. Hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis transaksi :
a. menentukan pengaruh penambahan dan pengurangan harta, utang, modal,
pendapatan, dan beban.
b. menentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
c. menentukan debet atau kredit dari akun yang bersangkutan.
d. menentukan jumlah yang harus didebet atau dikredit.
Hal ini merupakan penerapan sistem pembukuan berpasangan, yaitu setiap
transaksi yang terjadi akan dicatat dalam dua sisi, sehingga jelas pengaruhnya
terhadap harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Prinsip utama sistem ini
adalah setiap transaksi akan dicatat dengan mendebet atau mengkredit dari satu
unit atau lebih dengan jumlah yang sama.
8. Transaksi- transaksi yang dikumpulkan selanjutnya dikumpulkan dalam suatu jurnal. Jurnal
adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit beserta
jumlahnya masing-masing. Jurnal sendiri merupakan catatan pertama setelah adanya bukti
transaksi sebelum dilakukan pencatatan dalam buku besar, sehingga jurnal sering dikatakan
sebagai “the book of original entry”. Jelasnya, Jurnal umum adalah buku untuk mencatat
analisis tiap transaksi secara kronologis atau beraturan sesuai dengan tanggal kejadian. Jurnal
umum perlu dibuat untuk menjaga keseimbangan perkiraan didalam buku besar, serta untuk
menghindari terjadinya kesalahan didalam mendebit dan mengkredit perkiraan-perkiraan.
Dalam penyusunan jurnal umum terdapat beberapa macam prosedur yang harus dikerjakan
yaitu
a. Setiap lembar jurnal harus diberi nomor halaman untuk memudahkan penelusuran transaksi
dari perkiraan ke jurnal.
b. Tahun pembuatan jurnal harus dicantumkan pada awal lembar jurnal sebelah kiri atas.
c. Tanggal dan bulan dicatat pada kolom “ Tanggal “ dan harus berurutan sesuai dengan
transaksinya.
d. Perkiraan yang didebit ditulis menepi kekiri pada kolom uraian.
e. Perkiraan yang dikredit ditulis menepi kekanan pada kolom uraian.
f. Jumlah yang didebet ditulis pada kolom debit.
g. Jumlah yang dikredit ditulis pada kolom kredit.
h. Untuk setiap jurnal dibuat garis penutup yang memisahkannya dengan jurnal lain.
i. Kolom referensi akan berguna sebagai referensi silang.
9. Setelah terjadi proses penjurnalan, terjadi kegiatan posting. Posting merupakan
pemindahan catatan dari jurnal ke buku besar. Buku besar merupakan hasil dari
analisis transaksi setelah jurnal. Buku besar adalah kumpulan dari akun – akun yang
saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan, misalnya pada semua akun
yang digunakan dalam pembukuan sebuah perusahaan. Kegiatan posting
memerlukan empat tahap, yaitu:
1. Pembuatan rekapitulasi jurnal
2. Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi
3. Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.
4. Pengembalian rekening terhadap arsip pada urutannya semula.
10. Sementara langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pemindah bukuan
kebuku besar adalah sebagai berikut:
a. Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal kelajur akun yang
bersangkutan.
b. Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal kelajur debet
atau kredit akun yang bersangkutan. Jika menggunakan bentuk akun yang
ada kolom sisanya maka langsung dihitung sisanya.
c. Catat nomor kode akun kedalam kolom referensi jurnal sebagai tanda
jumlah jurnal telah dipindahkan kebuku besar.
d. Catat nomor halaman jurnal kedalam kolom referensi buku besar setiap
pemindah bukuan terjadi.
e. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” dapat dipindahkan ke kolom
yang sama ( diperkiraan kebanyakan penjelasan ini diabaikan).
11. Langkah selanjutnya yaitu terjadi kegiatan pencatatan neraca saldo. Neraca
saldo merupakan pencatatan yang terdiri dari semua transaksi yang terjadi
selama periode berjalan diposting. Neraca saldo berguna untuk menguji
pembuatan neraca debit dan kredit dalam akun buku besar, mempermudah
penyusunan laporan keuangan dan memeriksa kembali keseimbangan dan
kebenaran jumlah debet dan kredit setiap akhir periode yang ada dalam buku
besar. Pencatatan neraca saldo diambil langsung dari saldo rekening buku besar
yang belum dilakukan penyesuaian.