1. Dokumen ini membahas tentang rancangan sistem kendali posisi bola pimpong menggunakan metode PID berbasis Arduino Uno. Sistem ini akan menjaga posisi bola sesuai dengan nilai set point yang diinginkan dengan mengendalikan motor DC menggunakan kontroler PID.

1. 1
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234, Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
2013889 Homepage: www.polban.ac.id Email: polban@polban.ac.id
LEMBAR SAMPUL DOKUMEN
Judul Dokumen Dokumen B100: “Kendali Posisi Bola Pimpong Menggunakan
Metode PID Berbasis Arduino Uno”
Jenis Dokumen B100
Nomor Dokumen B100-02
Nomor Revisi 02
Nama File 2B_DioVerdiansah_B100
Tanggal Penerbitan 06 Juli 2019
Unit Penerbit
Jumlah Halaman 3 (Termasuk Lembar Sampul)
Data Pengusul
Pengusul
Nama: NIM:
171311045
Program Studi:
Dio Verdiansah D-III Teknik Elektronika
Pemeriksa Tanggal
Pembimbing
1
Feriyonika, S.T., M.Sc.Eng.
NIP. 198506092012121006
Lembaga Politeknik Negeri Bandung
Alamat Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Telepon:
022-2013789
Faks:
022-2013889
Email:
polban@polban.ac.id

2. 2
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semakin pesatnya perkembangan dunia elektronika membuat hampir semua
Peralatan rumah tangga maupun peralatan industri menggunakan sistem kendali
Elektronik. Terdapat banyak jenis sistem kendali elektronik, misalnya sistem kendali
berbasis mikrokontroler, sistem kendali PID, dan sistem kendali dengan PLC
(Programmable Logic Control). Penggunaan sistem kendali elektronik ini dinilai
memberikan banyak keuntungan dalam berbagai bidang.
Sistem kendali elektronik banyak memberikan keuntungan bagi manusia. Selain
dapat mempercepat waktu kerja, sistem kendali elektronik juga dapat mengurangi
kesalahan yang dilakukan oleh manusia (human error) dan meningkatkan efektifitas
kerja.
Salah satu dari berbagai macam sistem kendali elektronik yang ada adalah
sistem kendali motor DC. Sistem kendali motor DC akan mempertahankan nilai
kecepatan dan arah putaran sesuai dengan set point yang diinginkan serta kacepatan
akan menyesuaikan apabila terdapat gangguan sampai keluaran sama dengan set point.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat rumusan masalah yang dibahas.
Diantaranya sebagai berikut:
1. Merancang dan merealisasikan kendali posisi.
2. Mendesain dan menguji kendali PID yang didapatkan menggunakan metode
Ziegler Nichols tipe 1 atau 2.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah pada proyek ini yaitu pada proses pemberian nilai set (set
point) yang manual dan proses keluaran letak posisi dengan menggunakan motor DC.
Setiap bagian dibuat terpisah agar memudahkan dalam proses perancangan dan proses
maintenance apabila pada salah satu blok rangkaian terjadi kerusakan.
1.4. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari pembuatan alat ini adalah:
1. Alat Kendali Posisi Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno.
2. Sistem kendali PID sesuai dengan rancangan.

3. 3
1.5 Konsep
Blok Diagram Sistem
Kontroller MOSFET
Motor DC
(Kipas Keong)
Sensor Posisi
(Sensor Ultrasonic)
Output+
-
Set Point
(SV)
Arduino UNOPotentio Meter Driver Aktuator
Feedback
Berdasarkan blok diagram diatas, cara kerja dari “Miniatur Sistem Kendali Suhu
Ruangan menggunakan PID Berbasis Arduino Uno” ini adalah ketika alat tersebut diberikan
masukan set point (SV) berupa nilai jarak posisi ketinggian yang diinginkan, sistem akan
bekerja untuk membuat posisi bola akan tetap berada pada nilai set point yang telah
ditentukan. Agar posisi yang bola tetap stabil pada nilai set point yang telah ditentukan,
maka dikendalikanlah plant berupa motor DC kipas keong oleh kontroller Arduino Uno
dengan metode PID, karena Arduino Uno ini tidak dapat mengendalikan plant yang
membutuhkan daya besar secara langsung maka oleh karena itu diperlukanlah penguat daya
atau driver sehingga Arduino Uno ini dapat mengendalikan plant. Umpan balik yang
digunakan yaitu berupa sensor ultrasonik, umpan balik diperlukan agar Arduino Uno
sebagai kontroller atau pengendali dapat mengetahui berapa kesalahan jarak posisi yang
diperoleh dari keluaran, lalu dibandingkan dengan nilai set point sehingga nantinya sistem
akan mempertahankan posisi sesuai dengan set point yang diberikan walaupun diberi
gangguan.