1. RESENSI NOVEL HUJAN
1. Indentitas Buku
Judul buku : Hujan
Warna sampul : Biru muda dan putih
Ilustrasi sampul : Ditengah-tengah sampul ada tulisan judul novel dengan warna
putih, tulisan tersebut di buat seolah-olah dari bekuan air yang
membentuk bayangan diatas genangan air yang terbentuk karena
hujan.
Penulis : Darwis Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ke-1, Januari 2016
Tebal Halaman : 320 halaman
Ukuran : 13,5 x 20 cm
ISBN : 978-602-03-2478-4
2. Sinopsis buku
Berawal dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui
Elijah hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya tentang hujan. Lail sangat
ingin melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.
Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 2042. Bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat
itu pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung, ketika dunia sedang mencari
jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah krisis air yang
mencekik, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri.
Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat, menyemburkan material
vulkanik setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan
kilometer. Suara letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka
berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.
Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara. Kedua orang
tuanya meninggal dalam kejadian yang tak terlupakan oleh dunia.
Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya
dari reruntuhan tangga kereta api bawah tanah. Esok masih berusia 15 tahun saat itu.
Esok sudah lama kehilangan ayahnya, dan setelah bencana itu, Esok pun kehilangan
ke-4 kakaknya. Sementara ibu Esok mengalami luka yang cukup parah, sehingga kedua
kakinya harus diamputasi.
2. Esok adalah anak yang cerdas dan baik. Ia dan Lail berteman sangat dekat semenjak
kejadian itu, Esok pun menjadi sosok kakak untuk Lail, yang kelak ia akan menjadi sosok
yang sangat berharga bagi Lail.
Suatu hari ada kabar Esok akan diadobsi oleh orang kaya, hal itu membuat Lail
sedih. Mereka harus berpisah, entah kapan akan bertemu lagi, tak ada yang tahu pasti.
Sementara Lail masuk ke panti sosial, tempat penampungan anak-anak seusianya.
Di Panti Sosial inilah Lail bertemu dengan Maryam, gadis kecil yang akan menjadi sahabat
baik Lail.
Dengan tegar Lail menjalani hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti
hari, iklim pun terus berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka:
kan kemana ujung kisah hidupnya akan bermuara.
Segala pahit manis kehidupan telah di laluinya, berjuta memori mengisi hari-hari
Lail. Tentang kebahagiaan, tentang kesedihan, tentang pertemuan, tentang perpisahan,
tentang cinta, tentang hujan. Semuanya berkelanyut di kepala Lail, berkeliling, menambah
kalut pikirannya. Bak benang kusut, susah untuk di benahi. Membuat Lail sedih, bingung
dan merasa sesak, yang akhirnya Lail nekat menemui dokter ahli saraf untuk menghapus
sebagian ingatannya, yakni ingatannya tentang hujan, terutama tentang Esok.
3. Kepengarangan
Darwis Tere Liye telah menghasilkan belasan novel, dan beberapa dari novelnya
telah diangkat ke layar lebar. Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, beliau berasal dari
pedalaman sumatera yang berprofesi sebagai Akuntan. Menulis baginya hanya sekedar
hobi, pengisi waktu luang.
4. Bahasa kepangarangan
Bahasa pengarang dalam novel Hujan ini menggunakan bahasa yang komunikatif,
sangat mudah dipahami dan puitis sehingga sangat menyentuh hati para pembacanya.
5. Jenis buku
Pada buku Hujan merupakan cerita fiksi karena tokoh dan ceritanya merupakan
karangan penulis (khayalan penulis).
3. 6. Nilai buku
Nilai buku yang bisa diambil adalah, belajar tegar menghadapi permasalahan, terus
melangkah maju meskipun masalah tersebut sangat berat dipikul. Belajar menghargai
hidup, menghargai persahabatan serta belajar memahami keikhlasan.
7. Keunggulan dan kelemahan buku
Kelebihan dari novel Hujan ini adalah sampul dan warnanya bagus. Kisah ceritanya
menarik untuk disimak dan mendewasakan pikiran serta hati pembaca. Alur cerita
yang mengalirserta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat
pembaca terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi kejadian dengan seksama. Dengan
latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi. Membayangkan kondisi dunia
masa depan, dengan berbagai teknologi-teknologi canggih yang di dapat. Isi novel ini
mudah dipahami oleh pembaca karena bahasa yang digunakan sederhana dan dapat
menginspirasi para pembaca, selain itu pesan dan kesan yang ada dalam novel ini dapat
mengalir ke lubuk hati dan pikiran.
Saya tidak menemukan kekurangan dari novel Hujan karya Tere Liye ini.
8. Kesimpulan
Terlepas dari itu semua, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua jenis umur,
baik remaja, dewasa maupun orang tua, serta dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat,
karena bahasa yang digunakan mudah dipahami dan nilai-nilai yang didapat akan mampu
memberikanbanyak pelajaran berharga.