Dokumen tersebut membahas tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) yang merupakan komunitas ekonomi regional ASEAN yang bertujuan mewujudkan pasar tunggal dan basis produksi yang kompetitif. Dibahas pula latar belakang, tujuan, dan pokok kesepakatan yang menjadi dasar terbentuknya AEC.
2. MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
(ASEAN ECONOMIC COMMUNITY)
ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN
adalah sebuah komunitas regional yang memiliki kesepakatan bersama
untuk semua negara anggota ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filiphina,
Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan
Myanmar)
Politeknik APP Jakarta
3. LATAR BELAKANG SEJARAH LAHIRNYA MEA
oNegara-negara anggota
ASEAN menyadari
pentingnya meningkatkan
kerjasama
oASEAN Vision 2020 (KTT
ASEAN ke-2 )
oKesepakatan Declaration of
ASEAN Concord II (KTT
ASEAN ke-9)
Politeknik APP Jakarta
4. TUJUAN
oASEAN sebagai pasar tunggal
dan basis produksi.
oASEAN sebagai kawasan
ekonomi berdaya saing tinggi.
oASEAN sebagai kawasan
dengan pengembangan
ekonomi merata.
oASEAN sebagai kawasan yang
terintegrasi secara penuh
dengan perekonomian global.
Politeknik APP Jakarta
5. POKOK KESEPAKATAN MEA
oArus Bebas Barang
penetapan ATIGA, ASW
oArus Bebas Jasa
adanya AFAS, dan 4 metode liberisasi
oArus Bebas Investasi
adanya ACIA, prinsip kesetaraan, dan strategi
Politeknik APP Jakarta
6. oArus Modal yang Lebih Bebas
oArus Bebas Tenaga Kerja Terampil
adanya MRA
oSektor Prioritas Integrasi
POKOK KESEPAKATAN MEA
Politeknik APP Jakarta
7. Politeknik APP Jakarta
Strength
•Intruksi Presiden untuk meningkatkan daya
saing
•Stabilitas ekonomi terjaga
•Kekayaan Sumber Daya Alam dan SDM
•PDB terus meningkat
•Berkurangnya kesenjangan ekonomi
antara pemerintah pusat dengan daerah
dan perusahaan besar dengan UMKM dalam
beberapa sektor untuk meningkatkan daya saing
8. Politeknik APP Jakarta
Weakness
•Pemberdayaan UMKM belum maksimal
•Kualitas SDM masih rendah
•Masih longgarnya pintu masuk impor
•Infrastruktur tranportasi masih dalam
tahap pembangunan
•Masih banyak oknum Kelembagaan dan
pemerintah yang belum taat hukum dan
memihak
9. Politeknik APP Jakarta
Opportunity
•Aliran modal yang membuka peluang
•Potensi ekonomi yang tinggi
•Terbukanya pasar yang lebih besar
•Meningkatkan surplus transaksi
perdagangan
•Pemanfaatan teknologi masih terbuka
10. Politeknik APP Jakarta
Threat
•Persaingan ekspor-impor semakin
ketat
•Laju inflasi yang tinggi
•Kalahnya SDM di negeri sendiri
•Kalah saingnya perusahaan local
•Indonesia menjadi target pasar utama
•Bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang konsumtif
11. Politeknik APP Jakarta
Stategi SO (Strength-Opportunity)
Kesadaran masyarakat untuk mengindahkan intruksi Presiden, dengan
terus menggali potensi ekonomi yang tinggi
Kestabilan ekonomi harus tetap terjaga, dalam upaya untuk semakin
dekat mencapai potensi ekonomi yang dimiliki
Bukan hanya memanfaatkan SDA yang melimpah untuk meningkatkan
surplus perdangan, tapi juga harus menambah nilai dengan pengolahan
hingga menjadi barang yang lebih berharga
Dengan terbukanya pasar yang semakin besar, kesadaran dan
kemampuan SDM harus ditingkatkan agar bisa ikut serta memanfaatkan
peluang
12. Politeknik APP Jakarta
WO (Weakness-Opportunity)
UMKM bila lebih diberdayakan dengan aliran modal asing yang masuk
SDA harus ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi yang masih
terbuka
Pembangunan infrastruktur harus dipercepat demi lancarnya kegiatan
ekonomi
Berusaha mempersempit pintu impor dan memperlebar, dengan lebih
produktif lagi
Membenahi lembaga dan pemerintah agar patuh kepada hukum,
sehingga kemajuan perekonomian bangsa bisa terwujud
13. Politeknik APP Jakarta
ST (Strength Threat)
Walaupun PDB terus mengalami peningkatan, namun laju inflasi masih
tinggi
SDA yang melimpah bisa menjadi lahan eksploitasi yang empuk
SDM yang banyak bisa menjadikan Indonesia menjadi target pasar utama
Penurunan kesenjangan antara UMKM dan Perusahaan besar hanya di
bagian sector saja, akibatnya di sektor yang tak terjangkau masih banyak
UMKM yang mengalami kesenjangan
Tidak mengindahkan intruksi presiden
14. Politeknik APP Jakarta
WT (Weakness-Threat)
Rendahnya kualitas SDM menjadikan kualitas produk dalam negeri kalah
saing
Masih longgarnya pintu masuk impor, cenderung menjadikan Indonesia
menjadi bangsa yang konsumtif
SDM yang masih berkualitas rendah, bisa dijadikan pasar target utama
dan kalah saing dengan pekerja asing profesional
Pembangunan infrastruktur yang belum selesai, menghambat kegiatan
ekonomi sehingga menghambat distribusi dan produksi