SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
IDENTIFIKASI TANAMAN KERAS
DI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
DHIARRAFII BINTANG MATAHARI (XII IPA 5 / 10)
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Saya dapat menyelesaikan
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul: “IDENTIFIKASI TANAMAN KERAS DI
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA” dengan sebaik-baiknya untuk meminimalkan adanya
kesalahan.
Pembuatan makalah ini diperuntukkan untuk memenuhi nilai mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
Saya haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
melakukan serangakaian kegiatan observasi dan identifikasi yang tidak bisa kami sebutkan
secara lengkap, secara khusus kepada :
1. Drs. Miftahkodin, MM. selaku kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta;
2. Ibu Ida yang telah memberikan panduan dan rambu-rambu pelaksanaan kegiatan;
3. Seluruh keluarga dari SMA Negeri 6 Yogyakarta, yang telah memberikan
dukungan;
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun..
Yogyakarta, 11 Agustus 2016
Penulis
1. TANAMAN MANGGA
Mangga adalah tanaman buah asli dari India. Kini, tanaman ini tersebar di berbagai
penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanaman Mangga dapat tumbuh dengan baik di dataran
rendah dan berhawa panas. Akan tetapi, ada juga yang dapat tumbuh di daerah yang memiliki
ketinggian hingga 600 meter di atas permukaan laut.
Batang pohon Mangga tegak, bercabang agak kuat. Kulit tebal dan kasar dengan banyak
celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna kulit batang yang sudah tua
biasanya coklat keabuan sampai hitam.
Pohon Mangga yang berasal dari biji pada umumnya tegak, kuat dan tinggi sedangkan
yang berasal dari sambungan atau tempel lebih pendek dan cabang membentang. Daun yang
masih muda biasanya berwarna kemerahan, keunguan, atau kekuningan yang kemudian hari
akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian
permukaan bawah berwara hijau muda.
Bunga Mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan
berbau harum seperti bunga lili. Kelopak bunga biasanya bertaju 5. Buah Mangga termasuk
buah batu yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung
pada macamnya, mulai dari bulat, bulat telur, hingga lonjong memanjang. Panjang buah kira-
kira 2.5 -3.0 cm.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar, hijau kekuningan atau kemerahan bila
masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning, berserabut atau tidak, manis
sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng
memanjang tertutup endokrap yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari, ada yang
monoembrional dan ada pula yang poliembrional (Rukmana,1997).
A. Taksonomi dan Morfologi
Tanaman Mangga Dalam tatanama sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman
mangga diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Class : Dicotylendonae
Ordo : Anarcardiales
Famili : Anarcardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L
Tanaman mangga tumbuh dalam bentuk pohon berbatang tegak, bercabang banyak,
serta rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi tanaman dewasanya bisa mencapai 10-40 m
dengan umur bisa mencapai lebih dari 100 tahun. Morfologi tanaman mangga terdiri atas akar,
batang, daun, dan bunga. Bunga menghasilkan buah dan biji yang secara generatif dapat
tumbuh menjadi tanaman baru (Pracaya, 2011).
Mangga rata-rata berbunga satu kali sehingga panen buah dapat dilakukan beberapa
kali dalam satu periode karena buah tidak masak bersamaan. Mangga cangkokan mulai berbuah
pada umur 4 tahun sedangkan mangga okulasi pada umur 5- 6 tahun. Buah panen pertama
hanya mencapai 10-15 buah, pada tahun ke-10 jumlah buah dapat mencapai 300-500
buah/pohon, pada umur 15 tahun mencapai 1000 buah/pohon, dan produksi maksimum
tercapai pada umur 20 tahun dengan potensi produksi mencapai 2000 buah/pohon/tahun
(Tafajani, 2011).
Buah mangga memiliki keanekaragaman bentuk antara lain bulat, bulatpendek dengan
ujung pipih, dan bulat-panjang agak pipih. Susunan tubuh buah terdiri dari beberapa lapisan,
yaitu sebagai berikut :
a. Kulit buah Buah mangga yang muda memiliki kulit berwarna hijau, namun
menjelang matang berubah warna menurut jenis dan varietasnya.
b. Daging buah Buah mangga yang masih muda pada umumnya memiliki daging buah
yang berwarna kuning keputih-putihan. Menjelang tua daging buah berubah
menjadi kekuning-kuningan sampai kejingga-jinggan. Rasa daging buah mangga
bervariasi, yaitu asam sampai manis dengan aroma yang khas pada setiap varietas
mangga.
c. Biji Biji mangga berkeping dua dan memiliki sifat poliembrional, karena dari satu
biji dapat tumbuh lebih dari satu bakal tanaman (Rukmana, 1997).
B. Manfaat Tumbuhan
Buah mangga memiliki berbagai kemanfaatanbagi masyarakat antara lain :
a. Komoditi Ekspor dan Bisa Menambah Pendapatan
Mangga sebagai komoditas ekspor telah dimulai sejak tahun 1930 hingga
sekarang. Namun nilai ekspor mangga Indonesia mengalami ketidakstabilan, hal ini
dapat dilihat dengan turun naiknya jumlah mangga yang diekspor dan pemasukan
devisa.
b. Sebagai Bahan Makanan
Hasil yang diperoleh dan dimanfaatkan dari pohon mangga ternyata bukan
hanyabuah segar saja, tetapi buah mangga dapat diolah secara khusus menjadi bahan
makanan yang berguna bagi tubuh manusia. Komposisi buah mangga terdiri dari 80%
air dan 15%-20% gula, serta berbagai macam vitamin, antara lain vitamin A,B.C.
Kegunaan Vitamin A dari buah mangga adalah untuk mencegah kerusakan mata,
Vitamin B mencegah penyakit beri beri, dan Vitamin C menjaga kesehatan gigi
Universitas Sumatera Utara 22 dan mencegah penyakit gusi berdarah serta kulit pecah.
Tetapi jika terlalu banyak makan mangga manis dapat menyebabkan penyakit gula.
c. Sebagai Tanaman Peneduh dan Penyelamat
Lapisan Tanah Dikota kota besar dekat pantai yang berudara panas, banyak
sekali halaman depan rumah atau sekelilingnya ditanami pohon mangga yang tidak
terlalu tinggi dan besar. Tanaman ini berasal dari bibit okulasi atau cangkokan.
Disamping berfungsi sebagai penghias tanaman dan penyejuk halaman, maka
buahnya dapat dinikmati sendiri. Pohon mangga juga baik untuk proyek reboisasi
terutama didaerah perbukitan yang gundul. Sebab, tanaman mangga mempunyai
jaringan akar yang kuat, luas dan dalam, sehingga mampu menahan lapisan tanah atas
(humus) yang larut bersama air, bila musim penghujan tiba. Mahkota daunnya rimbun
dan luas, dapat mengurangi laju penguapan air tanah, sehingga lapisan tanah
disekitarnya tidak mudah rusak (pecah-pecah).
Pada padang penggembalan ternak yang luas, tanaman mangga dapat
dipergunakan sebagai peneduh, sehingga ternak bias beristirahat dengan tenang.
Disamping itu, tanaman mangga juga dapat digunakan untuk penguat tanggul jalan dan
melindungi aspal dari terpaan sinar matahari ( Aak, 1991).
Mangga Bagian tumbuhan Mangga yang paling penting dan berguna dalam kehidupan
manusia sehari-hari, terutama bagi kesehatan adalah getah, kulit batang, buah muda, dan buah
masak. Getah Mangga dari bagian batang atau ranting dapat dimanfaatkan sebagai obat
tradisional untuk penyakit luar, seperti eksim, kudis, dan gatal-gatal. Penyakit rematik atau
persendian nyeri dapat diobati dengan menggunakan kulit batang pohon Mangga. Buah
Mangga muda selain dapat digunakan sebagai manisan, juga berkhasiat sebagai obat beberapa
jenis penyakit.
Di India Mangga yang masih hijau digunakan sebagai obat gangguan darah, empedu,
dan saluran pencernaan. Memakan buah Mangga muda secara teratur mempunyai daya
penyembuh gangguan darah, karena menambah kelenturan pembuluh darah, membantu
pembentukan sel-sel baru, mencegah pendarahan, dan menyembuhkan sariawan. Selain itu
buah Mangga muda dapat berkhasiat untuk mengatasi diare, disentri, wasir dan sembelit
(Rukmana, 1997).
C. Khasiat Tumbuhan Mangga
Para ahli meyakini mangga adalah sumber karotenoid yang disebut beta crytoxanthin,
yaitu bahan penumpas kanker yang baik. Mangga juga kaya vitamin, antioksidan seperti
vitamin C dan E. Satu buah mangga mengandung tujuh gram serat yang dapat membantu sistem
pencernaan. Sebagian besar serat larut dalam air dan dapat menjaga kolesterol agar tetap
normal.
Mangga memiliki sifat kimia dan efek farmakologis tertentu, yaitu bersifat pengelat
(astringent), peluruh urine, penyegar, penambah nafsu makan dan antioksidan. Kandungan
asam galat pada Mangga sangat baik untuk saluran pencernaan. Sedangkan kandungan
riboflavinnya sangat baik untuk kesehatan mata, mulut, dan tenggorokan.
Buah Mangga juga mengandung senyawa flavonoida. Kandungan flavonoida dalam
buah Mangga yang mempunyai gugus hidroksi bebas dapat menghambat aktivitas sitokrom.
D. Komposisi Kimia Buah Mangga
Berikut adalah daftar komposisi kimia dan nilai gizi buah mangga:
Tabel Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Buah Mangga
Sumber : Laroussihe, LE MANGUIER, dalam Pracaya, (2011)
Komponen daging buah mangga yang paling banyak adalah air dan karbohidrat. Selain
itu juga mengandung protein, lemak, macam-macam asam, vitamin, mineral, tanin, zat warna,
dan zat yang mudah menguap sehingga menciptakan aroma harum khas buah mangga.
Karbohidrat daging buah mangga terdiri dari gula sederhana, tepung, dan selulosa. Gula
sederhananya berupa sukrosa, glukosa, dan fruktosa yang memberikan rasa manis dan
bermanfaat bagi pemulihan tenaga pada tubuh manusia.
Selain gula, rasa dan karakteristik buah mangga juga dipengaruhi oleh tanin dan
campuran asam. Tanin pada buah mangga menyebabkan rasa kelat dan terkadang pahit. Tanin
juga menyebabkan buah mangga menjadi hitam setelah diiris. Sementara itu, rasa asam pada
buah mangga disebabkan oleh adanya asam sitrat (0,13-0,17%) dan vitamin C (Pracaya, 2011).
E. Jenis dan Varietas Tanaman Mangga
Pengembangan varietas mangga dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.
Masing-masing varietas mangga dapat dibedakan berdasarkan ukuran, warna daging, rasa,
aroma, dan bentuk buah. Selain itu juga dapat dibedakan berdasarkan sifat pohon, ukuran, dan
bentuk daun.
Di Indonesia ada beberapa jenis dan varietas mangga komersial yang sudah terkenal
bagus mutunya, antara lain :
a. Mangga Golek Dalam bahasa Jawa, golek berarti ”mencari”. Berdasarkan kata itu
pulalah penamaan jenis mangga ini karena setelah menikmati rasanya orang akan
mencari lagi buah mangga yang baru saja dimakan. Daging buah tebal, lunak dengan
warna kuning tua. Daging buahnya boleh dikatakan tidak berserat, tidak berair (kalau
diiris tidak banyak mengeluarkan air). Aromanya cukup harum dengan rasa yang manis.
b. Mangga Arumanis Disebut mangga arumanis karena rasanya manis dan aromanya
harum (arum). Daging buah tebal, lunak berwarna kuning, dan tidak berserat (serat
sedikit). Aroma harum, tidak begitu berair, dengan rasa yang manis, tapi bagian ujung
kadang-kadang masih ada rasa asam.
c. Mangga Manalagi Disebut manalagi karena sekali makan orang akan mencarinya lagi.
Rasa mangga manalagi seperti perpaduan rasa antara golek dan arumanis.
Kemungkinan pohon mangga manalagi merupakan hasil persilangan alami antara golek
dengan arumanis. Buah ini sering dimakan dalam keadaan masih keras, tetapi daging
buah sudah kelihatan kuning.
d. Mangga Madu Mangga ini disebut madu karena rasanya manis seperti madu lebah.
Daging buah yang sudah masak berwarna kuning. Bagian dalam kuningnya makin ke
dalam makin tua seperti warna madu. Serat daging buah sedikit. Kadar air buah sedang
dengan rasanya yang manis seperti madu dan aromanya harum (Pracaya, 2011).
e. Mangga Udang Mangga ini berasal dari Desa Hutanagonang, Kecamatan Muara,
Kabupaten Tapanuli Utara. Panjang rata-rata mangga ini hanya sekitar 6 cm. Dikenal
dua jenis mangga udang, yaitu yang berukuran kecil dan berukuran besar. Buahnya
berbentuk lonjong. Kulitnya tipis dan berwarna hijau muda pada waktu muda, lalu
berubah menjadi kuning keemasan setelah tua. Daging buahnya berwarna kuning, lunak
berair, rasanya manis, berserat, dan aromanya harum.
F. Syarat Mutu Buah Mangga Segar
Syarat mutu buah mangga segar berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat
dilihat dalam table dibawah ini :
Tabel 2.1. Syarat Mutu Buah Mangga Segar
Sumber : SNI 01-3164-1992
2. TANAMAN KEPEL
Kepel adalah nama pohon dan buah yang mempunyai nama ilmiah Stelechocarpus
burahol. Tumbuhan penghasil buah yang menjadi kegemaran para putri keraton Jawa sejak
jaman dulu ini kini termasuk salah satu tanaman langka di Indonesia. Pohon Kepel yang
dipercaya mempunyai nilai filosofi adhiluhung ini merupakan flora identitas provinsi Daerah
Istimewa Jogyakarta.
Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) di beberapa daerah di Indonesia dikenal juga
sebagai buah dan pohon kecindul, cindul, simpol, burahol, dan turalak. Dalam bahasa Inggris
tumbuhan langka ini dikela sebagaiKepel Aple. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah)
disebut Stelechocarpus burahol.
Pohon Kepel menjadi kegemaran para putri keraton di Jawa selain lantaran memiliki nilai
filosofi sebagai perlambang kesatuan dan keutuhan mental dan fisik, buah kepel juga dipercaya
mempunyai berbagai khasiat dibidang kecantikan. Buah Kepel telah menjadi deodoran
(penghilang bau badan) bagi para putri keraton. Sayang justru karena itu masyarakat jelata
tidak berani menanam pohon ini sehingga menjadi langka.
A. Taksomoni dan Morfologi
Kepel merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di pulau Jawa,terutama di daerah
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Di Jawa Tengahdan Yogyakarta tumbuhan ini
ditanam di sekitar keraton, sedangkan di Jawa Barattumbuhan ini tumbuh secara
liar (Heyne 1987). Taksonomi tanaman kepel secara klasifikasi ilmiah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Stelechocarpus
Spesies : Stelechocarpus burahol.
Tumbuhan ini tumbuh pada ketinggian 150 - 300 m diatas permukaan laut
dan biasanya tumbuh liar di hutan-hutan sekunder pada tanah yang berlempung danlembab
serta dapat tumbuh baik diantara rumpun-rumpun bambu (Mogea et al. 2001).
Kepel termasuk jenis pohon yang tinggi dengan tinggi maksimal 25 m.Tumbuhan ini
memiliki batang yang berwarna coklat tua sampai kehitaman dan bagian kulitnya berbenjol-
benjol yang merupakan tempat bekas keluarnya bungadan buah. Daun dari tumbuhan
ini merupakan daun tunggal yang berbentuklonjong atau bulat lonjong dengan ujung runcing.
Bunganya berwarna hijau keputihan, berkelamin tunggal dan mengeluarkan aroma
harum. Bunga jantan terletak pada bagian atas batang atau cabang-cabang tua yang
bergerombolsedangkan bunga betinanya terletak pada batang bagian bawah (Mogea et al.2001)
Buah kepel berbentuk bulat dan pangkalnya runcing (seperti buah buni) dengan warna
coklat keabu-abuan, tumbuh pada bagian batang, dan beraromaharum (Mogea et al. 2001).
Daging buah berwarna kuning kecoklatan dengan
biji berukuran besar dan berwarna coklat tua kehitaman, biasanya dalam satu buahterdapat 3-
4 biji.
Tumbuhan ini biasanya berbunga pada bulan September-Oktober. Buahkepel dapat
dipanen untuk pertama kali pada saat enam tahun setelah penanaman.Penyebaran tumbuhan ini
mulai dari kawasan Asia Tenggara sampai ke kawasanMalesia dan Kepulauan Salomon
(Mogea et al. 2001).
Pada saat ini jumlah tumbuhan kepel semakin berkurang. Hal inidisebabkan oleh
adanya kepercayaan masyarakat di Jawa Tengah dan Yogyakartayang mengatakan bahwa
tumbuhan ini hanya boleh ditanam di sekitar keraton,sedangkan di Jawa Barat tumbuhan ini
jarang ditanam karena daging buahnya hanya sedikit
sehingga dianggap kurang menguntungkan.
Padahal tumbuhan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai komoditi hasil
hutan bukan kayu(HHBK) yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dan kosmetika (Kusmiyati et
al. 2005).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Warningsih (1995) buah
kepelmengandung senyawa alkaloid dan polifenol serta memiliki fungsi sebagai
antiimplantasi. Daun dari tumbuhan kepel mengandung senyawa flavonoid sebagai antioksidan
penangkap radikal bebas (Sunarni et al. 2007).
MenurutSunardi et al. (2007) kulit batang dari tumbuhan kepel memiliki
aktivitasantiagregasi platelet.Pada zaman dahulu buah kepel sering dikonsumsi oleh putri
keraton di Yogyakarta untuk mengurangi bau badan. Hal ini menjadi dasar pemikiran
bahwa buah kepel memiliki potensi sebagai deodoran oral yaitu sediaan yang dapatmenurunk
an kadar senyawa odoran yang dihasilkan oleh tubuh melalui aplikasi per oral.
B. Ciri-Ciri
Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) mempunyai tinggi hingga 25 m dengan diameter
batang mencapai 40 cm. Pada kulit batangnya terdapat benjolan-benjolan. Benjolan-benjolan
ini merupakan bekas tempat bunga dan buah karena bunga dan buah kepel memang muncul di
batang pohon bukannya di pucuk ranting atau dahan.
Daun Kepel tunggal, lonjong meruncing dengan panjang antara 12 – 27 cm dan lebar 5
– 9 cm. Warna daun Kepel hijau gelap. Bunga berkelamin tunggal, harum. Bunga jantan
terdapat pada batang bagian atas atau cabang yang tua bergerombol antara 8 sampai 16.
Sedangkan bunga betina hanya terdapat pada batang bagian bawah.
Buah Kepel tumbuh memenuhi batang pohonnya. Bentuk buah Kepel bulat lonjong
dengan bagian pangkal agak meruncing. Warna buah Kepel (Stelechocarpus burahol) coklat
agak keabu-abuan, dan ketika sudah tua akan berubah menjadi coklat tua. Daging buah
berwarna agak kekuningan sampai kecoklatan membungkus biji yang berukuran cukup besar.
Rasa buah Kepel manis.
C. Filosofi dan Manfaat
Buah Kepel (Stelechocarpus burahol) yang buahnya seukuran kepalan tangan orang
dewasa mempunyai filosofi sebagai perlambang kesatuan dan keutuhan mental dan fisik karena
seperti tangan yang terkepal.
Buah Kepel sejak zaman dahulu telah dipergunakan oleh para putri keraton sebagai
penghilang bau badan dan pewangi badan. Selain itu juga dipercaya sebagai salah satu sarana
kontrasepsi sebagai sterilitas wanita (KB).
Daging buah kepel dipercaya mempunyai khasiat memperlancar air kencing, mencegah
inflamasi ginjal. Kayu pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) dapat digunakan sebagai bahan
industri atau bahan perabot rumah tangga dan bahan bangunan yang tahan lebih dari 50 tahun.
Daun kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat. Lalap daun kepel mampu
menurunkan kadar kolesterol.
Sebuah ironi, pohon Kepel yang sarat filosofi dan manfaat lagi digemari oleh para putri
keraton justru pohon tersebut menjadi langka dan terancam punah lantaran rakyat jelata takut
kuwalat jika ikut menanamnya. Adakah ini menyiratkan kepada kita bahwa kita tidak boleh
terlalu menggantungkan asa pada para penguasa. Kitalah, segenap rakyat yang bisa
menentukan lestari tidaknya alam ini termasuk pohon Kepel, pohon Burahol.
D. Habitat dan Persebaran
Pohon Kepel atau Burahol tersebar di kawasan Asia Tenggara mulai dari Malaysia,
Indonesia hingga Kepulauan Solomon bahkan Australia. Di Indonesia, terutama di Jawa,
Pohon Kepel mulai jarang dan langka.
Pohon Kepel dapat tumbuh di habitat yang berupa hutan sekunder yang terdapat di
dataran rendah hingga ketinggian 600 mdpl.
E. Konservasi Pohon Kepel
Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) menjadi salah satu pohon yang langka.
Kelangkaan tanaman ini lebih disebabkan oleh adanya anggapan pohon ini sebagai pohon
keraton yang hanya pantas di tanam di istana. Rakyat jelata, khususnya masyarakat Jawa akan
merasa takut mendapatkan tuah (kuwalat) jika menanam pohon ini.
Selain itu, sebagian masyarakat juga merasa buah ini malas untuk
membudidayakannya. Meskipun memiliki rasa yang manis tetapi sebagian besar isi buah
dipenuhi biji sehingga mengurangi minat orang untuk membudidayakannya.
Kini, pohon langka ini masih dapat ditemui di kawasan keraton Yogyakarta, TMII,
Taman Kiai Langgeng Magelang, dan Kebun Raya Bogor.
3. TANAMAN GLODOKAN
Polyalthia longifolia merupakan tumbuhan evergreen yang berasal dar India, umumnya
ditanam karena keefektifannya dalam mengurangi polusi suara. Kenampakan pohon ini berupa
piramida simetris dengan cabang seperti pendulum dan daun lanset dengan tepi bergelombang.
Pohon ini dapat tumbuh hingga mmencapai 30 kaki.
Menurut Singh (2008), Glodokan tiang atau yang disebut Ashok adalah tumbuhan asli India
da Srilanka. Namun, nama Ashok merupakan nama yang telah banyak dikenal di India Utara,
meskipun nama Ashok tersebut berasal darinama Sita Ashok. Pohon ini dapat mencapai tinggi
hingga 25 kaki dan membentuk bangun kolumnar.
Daunnya glossy berwarna hijau, panjang, dengan tepi daun bergelombang. Ashok
umumnya terlihat seperti pohon yang dipenuhi daun sehingga sulit terlihat batangnya, tetapi
kadang-kadang cabangnya tidak terumbai ke bawah melainkan horizontal sehingga batangnya
dapat terlihat dengan jelas.
Tumbuhan ini memiliki banyak nama, diantaranya Ashoka atau Devadaru dalam
Sansekerta, Debdaru di Bengali dan India, Asopalav (Gujarati), falseashoka, Indian mast tree,
Indian fir tree, glodogan tiang (Indonesian). Nettilinkam(Tamil). Daunnya bagus untuk
dijadikan dekorasi ornamental dan digunakan pada perayaan festival. Pohonnya dapat dipotong
menjadi berbagai bentuk. Daun yang mengandung 22 senyawa kimia yang bersifat toksik.
Polyalthia longifolia ditanam sebagai ornamen, di tepi jalan dan pohon peneduh,biasanya
ditanam di ketinggian kurang dari 1200 m dpl.
Habitus terna tahunan, tinggi lebih kurang 1 meter. Batang semu, tegak, lunak, dan warna
putih kehijauan. Perbungaan bentuk payung, pangkal mahkota berdekatan membentuk corong,
warna putih, putik panjang, warna ungu, kepala sari warna jingga. Buah kotak, bulat telur .
Tanaman ini memiliki kandungan kimia seperti Likorina, Krinidina,
Hemantamina, Krinamina. berkhasiat sebagai Analgesik, Antibengkak, Ekspektoran.
Akar pada glodokan ini cukup menembus ke dalam, tidak dangkal, tetapi juga tidak
menjalar dengan ekstensif yang bisa mengganggu struktur seperti trotoir, jalan dan bangunan
di dekatnya. Sehingga selain terdapat di hutan kota, pohon ini biasa ditanam di sepanjang
pinggiran jalan sebagai peneduh jalan.
Pohon Glogok atau juga di sebut pohon glodokan tiang mempunyai istilah latin Polyalthea
longifolia adalah jenis tanaman yang banyak di tanam di pinggir jalan atau dalam taman –
taman rumah. Manfaat dari tumbuhan ini adalah sebagai pohon peneduh. Habitat dari tanaman
ini terdapat di Dataran rendah dengan tanah yang gembur.
A. Taksonomi dan Morfologi
Tanaman Glodokan dalam tatanama sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman
glodokan diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili :Annonaceae
Genus :Polyalthia
Spesies : Polyalthia longifolia Sonn.
(Cakmus,2012)
Nama Umum
Indonesia:Glodokan
Inggris :False ashoka, ashoka tree
Glodokan mempunyai bentuk daun yang panjang dan ujungnya menyempit, tepinya
berombak berwarna hijau mengilat. Panjang daun antara 15 – 20 cm. bentuk tanaman ini
menyerupai kerucut, menjulang tingi bisa mencapai 20 m bahkan lebih.dari ketiak daun atau
ranting muncul bunga majemuk yang menghasilkan buah berwarna kuning kehijauan,
bentuknya bulat, besarnya kira-kira 2 cm. biji yang sudah tua dapat digunakan untuk
memperbanyak tanaman. Bisa juga dengan mencangkok dari cabang yang sudah tua. (Emir,
2006:49)
Berdasarkan karakteristik umum glodokan tersebut sesua dengan hasil pengamata
kami, yaitu daun glodokan berwarna hijau dan merupakan daun tungal. Daun glodokan yang
kami amati tersebut mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tepi daun tidak rata. Tepi
daun yang tidak rata tersebut berbentuk seperti gelombang.
B. Manfaat Tumbuhan
Tanaman Glodokan memiliki berbagai kemanfaatan bagi masyarakat antara lain :
a. Daunnya bagus untuk dijadikan dekorasi ornamental dan digunakan pada perayaan
festival.
b. Pohonnya dapat dipotong menjadi berbagai bentuk.
c. Daun yang mengandung 22 senyawa kimia yang bersifat toksik.
d. Ditanam sebagai ornamen, di tepi jalan dan pohon peneduh.
e. Kandungan kimianya seperti Likorina, Krinidina, Hemantamina, Krinamina.
berkhasiat sebagai Analgesik, Antibengkak, Ekspektoran.
DAFTAR PUSTAKA
 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28638/4/Chapter%20II.pdf
 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37571/4/Chapter%20II.pdf
 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26078/4/Chapter%20II.pdf
 http://naturindonesia.com/index.php
 https://plus.google.com/116310855990755089841/posts/JmcKkSXUexo
 http://indoplasma.or.id/publikasi/prosiding/sdg2015/29-Retno%20Utami%20Hatmi-
Yogyakarta.pdf

More Related Content

What's hot

Drp interaksi obat [autosaved]
Drp interaksi obat [autosaved]Drp interaksi obat [autosaved]
Drp interaksi obat [autosaved]husnul khotimah
 
Makalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam aminoMakalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam aminoRukmana Suharta
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatiwitanurma
 
Propsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletusPropsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletustathian net
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahYasirecin Yasir
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi FarmasiAlorka 114114
 
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)rosadama
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaarifah fadlilah
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 
Presentasi geng motor meresahkan masyarakat
Presentasi geng motor meresahkan masyarakatPresentasi geng motor meresahkan masyarakat
Presentasi geng motor meresahkan masyarakatkrisna ristanti
 
Sumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan PantaiSumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan Pantaiujangsupiandi
 

What's hot (20)

Drp interaksi obat [autosaved]
Drp interaksi obat [autosaved]Drp interaksi obat [autosaved]
Drp interaksi obat [autosaved]
 
Makalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam aminoMakalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam amino
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
 
Kloning gen
Kloning genKloning gen
Kloning gen
 
Propsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletusPropsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletus
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Makalah Karbohidrat
Makalah KarbohidratMakalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Makalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajengMakalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajeng
 
Sosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian SosialSosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian Sosial
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
 
Ekosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docxEkosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docx
 
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 
Presentasi geng motor meresahkan masyarakat
Presentasi geng motor meresahkan masyarakatPresentasi geng motor meresahkan masyarakat
Presentasi geng motor meresahkan masyarakat
 
Sumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan PantaiSumber Daya Laut dan Pantai
Sumber Daya Laut dan Pantai
 

Similar to Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta

Laporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasLaporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasAyyu Sartheeqaa
 
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompokMakalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompokSuparmanto Alam
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Norman Syarif
 
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docxMAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docxdindaratuzahro1
 
Informasi Manfaat Buah dan Sayuran
Informasi Manfaat Buah dan SayuranInformasi Manfaat Buah dan Sayuran
Informasi Manfaat Buah dan SayuranWarta Wirausaha
 
Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)
Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)
Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)DheaAmelia34
 
Karya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggisKarya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggisGold Cent
 
Manfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsakManfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsaklukazikashi
 
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxPPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxWindahMaria1
 

Similar to Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta (20)

Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Famili meliaceae
Famili meliaceaeFamili meliaceae
Famili meliaceae
 
Laporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasLaporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultas
 
Laporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasLaporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultas
 
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompokMakalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)
 
Karya ilmiah biologi
Karya ilmiah biologiKarya ilmiah biologi
Karya ilmiah biologi
 
Makalah botek kel 1
Makalah botek kel 1Makalah botek kel 1
Makalah botek kel 1
 
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docxMAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docx
 
Deskripsi 2
Deskripsi 2Deskripsi 2
Deskripsi 2
 
Paper sainter
Paper sainterPaper sainter
Paper sainter
 
Informasi Manfaat Buah dan Sayuran
Informasi Manfaat Buah dan SayuranInformasi Manfaat Buah dan Sayuran
Informasi Manfaat Buah dan Sayuran
 
Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)
Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)
Identifikasi Tanaman Industri (kopi, coklat, teh, kelapa, cengkeh, kayu manis)
 
Karya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggisKarya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggis
 
Manfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsakManfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsak
 
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidupreferensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
 
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxPPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
 
Laporan Biologi Peranan Tumbuhan
Laporan Biologi Peranan TumbuhanLaporan Biologi Peranan Tumbuhan
Laporan Biologi Peranan Tumbuhan
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 

More from Dhiarrafii Bintang Matahari

Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada OrganismeLaporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada OrganismeDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisDhiarrafii Bintang Matahari
 
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses InternetPerangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses InternetDhiarrafii Bintang Matahari
 

More from Dhiarrafii Bintang Matahari (17)

Evaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIII
Evaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIIIEvaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIII
Evaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIII
 
Mind Mapping PSE.pdf
Mind Mapping PSE.pdfMind Mapping PSE.pdf
Mind Mapping PSE.pdf
 
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
 
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada OrganismeLaporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Upacara Adat Jawa
Upacara Adat JawaUpacara Adat Jawa
Upacara Adat Jawa
 
Hanger Elektrik II
Hanger Elektrik IIHanger Elektrik II
Hanger Elektrik II
 
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
 
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses InternetPerangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta

  • 1. IDENTIFIKASI TANAMAN KERAS DI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA DISUSUN OLEH: DHIARRAFII BINTANG MATAHARI (XII IPA 5 / 10) SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA 2016
  • 2. KATA PENGANTAR Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Saya dapat menyelesaikan Tugas Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul: “IDENTIFIKASI TANAMAN KERAS DI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA” dengan sebaik-baiknya untuk meminimalkan adanya kesalahan. Pembuatan makalah ini diperuntukkan untuk memenuhi nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Saya haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam melakukan serangakaian kegiatan observasi dan identifikasi yang tidak bisa kami sebutkan secara lengkap, secara khusus kepada : 1. Drs. Miftahkodin, MM. selaku kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta; 2. Ibu Ida yang telah memberikan panduan dan rambu-rambu pelaksanaan kegiatan; 3. Seluruh keluarga dari SMA Negeri 6 Yogyakarta, yang telah memberikan dukungan; Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.. Yogyakarta, 11 Agustus 2016 Penulis
  • 3. 1. TANAMAN MANGGA Mangga adalah tanaman buah asli dari India. Kini, tanaman ini tersebar di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanaman Mangga dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan berhawa panas. Akan tetapi, ada juga yang dapat tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian hingga 600 meter di atas permukaan laut. Batang pohon Mangga tegak, bercabang agak kuat. Kulit tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna kulit batang yang sudah tua biasanya coklat keabuan sampai hitam. Pohon Mangga yang berasal dari biji pada umumnya tegak, kuat dan tinggi sedangkan yang berasal dari sambungan atau tempel lebih pendek dan cabang membentang. Daun yang masih muda biasanya berwarna kemerahan, keunguan, atau kekuningan yang kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwara hijau muda. Bunga Mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau harum seperti bunga lili. Kelopak bunga biasanya bertaju 5. Buah Mangga termasuk buah batu yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat, bulat telur, hingga lonjong memanjang. Panjang buah kira- kira 2.5 -3.0 cm. Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar, hijau kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokrap yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari, ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional (Rukmana,1997). A. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Mangga Dalam tatanama sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman mangga diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Devisi : Spermatophyta Class : Dicotylendonae
  • 4. Ordo : Anarcardiales Famili : Anarcardiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera indica L Tanaman mangga tumbuh dalam bentuk pohon berbatang tegak, bercabang banyak, serta rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi tanaman dewasanya bisa mencapai 10-40 m dengan umur bisa mencapai lebih dari 100 tahun. Morfologi tanaman mangga terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Bunga menghasilkan buah dan biji yang secara generatif dapat tumbuh menjadi tanaman baru (Pracaya, 2011). Mangga rata-rata berbunga satu kali sehingga panen buah dapat dilakukan beberapa kali dalam satu periode karena buah tidak masak bersamaan. Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun sedangkan mangga okulasi pada umur 5- 6 tahun. Buah panen pertama hanya mencapai 10-15 buah, pada tahun ke-10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon, pada umur 15 tahun mencapai 1000 buah/pohon, dan produksi maksimum tercapai pada umur 20 tahun dengan potensi produksi mencapai 2000 buah/pohon/tahun (Tafajani, 2011). Buah mangga memiliki keanekaragaman bentuk antara lain bulat, bulatpendek dengan ujung pipih, dan bulat-panjang agak pipih. Susunan tubuh buah terdiri dari beberapa lapisan, yaitu sebagai berikut : a. Kulit buah Buah mangga yang muda memiliki kulit berwarna hijau, namun menjelang matang berubah warna menurut jenis dan varietasnya. b. Daging buah Buah mangga yang masih muda pada umumnya memiliki daging buah yang berwarna kuning keputih-putihan. Menjelang tua daging buah berubah menjadi kekuning-kuningan sampai kejingga-jinggan. Rasa daging buah mangga bervariasi, yaitu asam sampai manis dengan aroma yang khas pada setiap varietas mangga. c. Biji Biji mangga berkeping dua dan memiliki sifat poliembrional, karena dari satu biji dapat tumbuh lebih dari satu bakal tanaman (Rukmana, 1997). B. Manfaat Tumbuhan Buah mangga memiliki berbagai kemanfaatanbagi masyarakat antara lain : a. Komoditi Ekspor dan Bisa Menambah Pendapatan Mangga sebagai komoditas ekspor telah dimulai sejak tahun 1930 hingga sekarang. Namun nilai ekspor mangga Indonesia mengalami ketidakstabilan, hal ini dapat dilihat dengan turun naiknya jumlah mangga yang diekspor dan pemasukan devisa. b. Sebagai Bahan Makanan Hasil yang diperoleh dan dimanfaatkan dari pohon mangga ternyata bukan hanyabuah segar saja, tetapi buah mangga dapat diolah secara khusus menjadi bahan makanan yang berguna bagi tubuh manusia. Komposisi buah mangga terdiri dari 80% air dan 15%-20% gula, serta berbagai macam vitamin, antara lain vitamin A,B.C.
  • 5. Kegunaan Vitamin A dari buah mangga adalah untuk mencegah kerusakan mata, Vitamin B mencegah penyakit beri beri, dan Vitamin C menjaga kesehatan gigi Universitas Sumatera Utara 22 dan mencegah penyakit gusi berdarah serta kulit pecah. Tetapi jika terlalu banyak makan mangga manis dapat menyebabkan penyakit gula. c. Sebagai Tanaman Peneduh dan Penyelamat Lapisan Tanah Dikota kota besar dekat pantai yang berudara panas, banyak sekali halaman depan rumah atau sekelilingnya ditanami pohon mangga yang tidak terlalu tinggi dan besar. Tanaman ini berasal dari bibit okulasi atau cangkokan. Disamping berfungsi sebagai penghias tanaman dan penyejuk halaman, maka buahnya dapat dinikmati sendiri. Pohon mangga juga baik untuk proyek reboisasi terutama didaerah perbukitan yang gundul. Sebab, tanaman mangga mempunyai jaringan akar yang kuat, luas dan dalam, sehingga mampu menahan lapisan tanah atas (humus) yang larut bersama air, bila musim penghujan tiba. Mahkota daunnya rimbun dan luas, dapat mengurangi laju penguapan air tanah, sehingga lapisan tanah disekitarnya tidak mudah rusak (pecah-pecah). Pada padang penggembalan ternak yang luas, tanaman mangga dapat dipergunakan sebagai peneduh, sehingga ternak bias beristirahat dengan tenang. Disamping itu, tanaman mangga juga dapat digunakan untuk penguat tanggul jalan dan melindungi aspal dari terpaan sinar matahari ( Aak, 1991). Mangga Bagian tumbuhan Mangga yang paling penting dan berguna dalam kehidupan manusia sehari-hari, terutama bagi kesehatan adalah getah, kulit batang, buah muda, dan buah masak. Getah Mangga dari bagian batang atau ranting dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk penyakit luar, seperti eksim, kudis, dan gatal-gatal. Penyakit rematik atau persendian nyeri dapat diobati dengan menggunakan kulit batang pohon Mangga. Buah Mangga muda selain dapat digunakan sebagai manisan, juga berkhasiat sebagai obat beberapa jenis penyakit. Di India Mangga yang masih hijau digunakan sebagai obat gangguan darah, empedu, dan saluran pencernaan. Memakan buah Mangga muda secara teratur mempunyai daya penyembuh gangguan darah, karena menambah kelenturan pembuluh darah, membantu pembentukan sel-sel baru, mencegah pendarahan, dan menyembuhkan sariawan. Selain itu buah Mangga muda dapat berkhasiat untuk mengatasi diare, disentri, wasir dan sembelit (Rukmana, 1997). C. Khasiat Tumbuhan Mangga Para ahli meyakini mangga adalah sumber karotenoid yang disebut beta crytoxanthin, yaitu bahan penumpas kanker yang baik. Mangga juga kaya vitamin, antioksidan seperti vitamin C dan E. Satu buah mangga mengandung tujuh gram serat yang dapat membantu sistem pencernaan. Sebagian besar serat larut dalam air dan dapat menjaga kolesterol agar tetap normal. Mangga memiliki sifat kimia dan efek farmakologis tertentu, yaitu bersifat pengelat (astringent), peluruh urine, penyegar, penambah nafsu makan dan antioksidan. Kandungan asam galat pada Mangga sangat baik untuk saluran pencernaan. Sedangkan kandungan riboflavinnya sangat baik untuk kesehatan mata, mulut, dan tenggorokan. Buah Mangga juga mengandung senyawa flavonoida. Kandungan flavonoida dalam buah Mangga yang mempunyai gugus hidroksi bebas dapat menghambat aktivitas sitokrom.
  • 6. D. Komposisi Kimia Buah Mangga Berikut adalah daftar komposisi kimia dan nilai gizi buah mangga: Tabel Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Buah Mangga Sumber : Laroussihe, LE MANGUIER, dalam Pracaya, (2011) Komponen daging buah mangga yang paling banyak adalah air dan karbohidrat. Selain itu juga mengandung protein, lemak, macam-macam asam, vitamin, mineral, tanin, zat warna, dan zat yang mudah menguap sehingga menciptakan aroma harum khas buah mangga. Karbohidrat daging buah mangga terdiri dari gula sederhana, tepung, dan selulosa. Gula sederhananya berupa sukrosa, glukosa, dan fruktosa yang memberikan rasa manis dan bermanfaat bagi pemulihan tenaga pada tubuh manusia. Selain gula, rasa dan karakteristik buah mangga juga dipengaruhi oleh tanin dan campuran asam. Tanin pada buah mangga menyebabkan rasa kelat dan terkadang pahit. Tanin juga menyebabkan buah mangga menjadi hitam setelah diiris. Sementara itu, rasa asam pada buah mangga disebabkan oleh adanya asam sitrat (0,13-0,17%) dan vitamin C (Pracaya, 2011). E. Jenis dan Varietas Tanaman Mangga Pengembangan varietas mangga dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif. Masing-masing varietas mangga dapat dibedakan berdasarkan ukuran, warna daging, rasa, aroma, dan bentuk buah. Selain itu juga dapat dibedakan berdasarkan sifat pohon, ukuran, dan bentuk daun. Di Indonesia ada beberapa jenis dan varietas mangga komersial yang sudah terkenal bagus mutunya, antara lain : a. Mangga Golek Dalam bahasa Jawa, golek berarti ”mencari”. Berdasarkan kata itu pulalah penamaan jenis mangga ini karena setelah menikmati rasanya orang akan mencari lagi buah mangga yang baru saja dimakan. Daging buah tebal, lunak dengan
  • 7. warna kuning tua. Daging buahnya boleh dikatakan tidak berserat, tidak berair (kalau diiris tidak banyak mengeluarkan air). Aromanya cukup harum dengan rasa yang manis. b. Mangga Arumanis Disebut mangga arumanis karena rasanya manis dan aromanya harum (arum). Daging buah tebal, lunak berwarna kuning, dan tidak berserat (serat sedikit). Aroma harum, tidak begitu berair, dengan rasa yang manis, tapi bagian ujung kadang-kadang masih ada rasa asam. c. Mangga Manalagi Disebut manalagi karena sekali makan orang akan mencarinya lagi. Rasa mangga manalagi seperti perpaduan rasa antara golek dan arumanis. Kemungkinan pohon mangga manalagi merupakan hasil persilangan alami antara golek dengan arumanis. Buah ini sering dimakan dalam keadaan masih keras, tetapi daging buah sudah kelihatan kuning. d. Mangga Madu Mangga ini disebut madu karena rasanya manis seperti madu lebah. Daging buah yang sudah masak berwarna kuning. Bagian dalam kuningnya makin ke dalam makin tua seperti warna madu. Serat daging buah sedikit. Kadar air buah sedang dengan rasanya yang manis seperti madu dan aromanya harum (Pracaya, 2011). e. Mangga Udang Mangga ini berasal dari Desa Hutanagonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Panjang rata-rata mangga ini hanya sekitar 6 cm. Dikenal dua jenis mangga udang, yaitu yang berukuran kecil dan berukuran besar. Buahnya berbentuk lonjong. Kulitnya tipis dan berwarna hijau muda pada waktu muda, lalu berubah menjadi kuning keemasan setelah tua. Daging buahnya berwarna kuning, lunak berair, rasanya manis, berserat, dan aromanya harum. F. Syarat Mutu Buah Mangga Segar Syarat mutu buah mangga segar berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat dilihat dalam table dibawah ini : Tabel 2.1. Syarat Mutu Buah Mangga Segar Sumber : SNI 01-3164-1992
  • 8. 2. TANAMAN KEPEL Kepel adalah nama pohon dan buah yang mempunyai nama ilmiah Stelechocarpus burahol. Tumbuhan penghasil buah yang menjadi kegemaran para putri keraton Jawa sejak jaman dulu ini kini termasuk salah satu tanaman langka di Indonesia. Pohon Kepel yang dipercaya mempunyai nilai filosofi adhiluhung ini merupakan flora identitas provinsi Daerah Istimewa Jogyakarta. Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) di beberapa daerah di Indonesia dikenal juga sebagai buah dan pohon kecindul, cindul, simpol, burahol, dan turalak. Dalam bahasa Inggris tumbuhan langka ini dikela sebagaiKepel Aple. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Stelechocarpus burahol. Pohon Kepel menjadi kegemaran para putri keraton di Jawa selain lantaran memiliki nilai filosofi sebagai perlambang kesatuan dan keutuhan mental dan fisik, buah kepel juga dipercaya mempunyai berbagai khasiat dibidang kecantikan. Buah Kepel telah menjadi deodoran (penghilang bau badan) bagi para putri keraton. Sayang justru karena itu masyarakat jelata tidak berani menanam pohon ini sehingga menjadi langka. A. Taksomoni dan Morfologi Kepel merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di pulau Jawa,terutama di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Di Jawa Tengahdan Yogyakarta tumbuhan ini ditanam di sekitar keraton, sedangkan di Jawa Barattumbuhan ini tumbuh secara liar (Heyne 1987). Taksonomi tanaman kepel secara klasifikasi ilmiah adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Trachebionta Superdivisi : Spermatophyta
  • 9. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Magnoliidae Ordo : Magnoliales Famili : Annonaceae Genus : Stelechocarpus Spesies : Stelechocarpus burahol. Tumbuhan ini tumbuh pada ketinggian 150 - 300 m diatas permukaan laut dan biasanya tumbuh liar di hutan-hutan sekunder pada tanah yang berlempung danlembab serta dapat tumbuh baik diantara rumpun-rumpun bambu (Mogea et al. 2001). Kepel termasuk jenis pohon yang tinggi dengan tinggi maksimal 25 m.Tumbuhan ini memiliki batang yang berwarna coklat tua sampai kehitaman dan bagian kulitnya berbenjol- benjol yang merupakan tempat bekas keluarnya bungadan buah. Daun dari tumbuhan ini merupakan daun tunggal yang berbentuklonjong atau bulat lonjong dengan ujung runcing. Bunganya berwarna hijau keputihan, berkelamin tunggal dan mengeluarkan aroma harum. Bunga jantan terletak pada bagian atas batang atau cabang-cabang tua yang bergerombolsedangkan bunga betinanya terletak pada batang bagian bawah (Mogea et al.2001) Buah kepel berbentuk bulat dan pangkalnya runcing (seperti buah buni) dengan warna coklat keabu-abuan, tumbuh pada bagian batang, dan beraromaharum (Mogea et al. 2001). Daging buah berwarna kuning kecoklatan dengan biji berukuran besar dan berwarna coklat tua kehitaman, biasanya dalam satu buahterdapat 3- 4 biji. Tumbuhan ini biasanya berbunga pada bulan September-Oktober. Buahkepel dapat dipanen untuk pertama kali pada saat enam tahun setelah penanaman.Penyebaran tumbuhan ini mulai dari kawasan Asia Tenggara sampai ke kawasanMalesia dan Kepulauan Salomon (Mogea et al. 2001). Pada saat ini jumlah tumbuhan kepel semakin berkurang. Hal inidisebabkan oleh adanya kepercayaan masyarakat di Jawa Tengah dan Yogyakartayang mengatakan bahwa tumbuhan ini hanya boleh ditanam di sekitar keraton,sedangkan di Jawa Barat tumbuhan ini jarang ditanam karena daging buahnya hanya sedikit sehingga dianggap kurang menguntungkan. Padahal tumbuhan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai komoditi hasil hutan bukan kayu(HHBK) yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dan kosmetika (Kusmiyati et al. 2005). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Warningsih (1995) buah kepelmengandung senyawa alkaloid dan polifenol serta memiliki fungsi sebagai antiimplantasi. Daun dari tumbuhan kepel mengandung senyawa flavonoid sebagai antioksidan penangkap radikal bebas (Sunarni et al. 2007).
  • 10. MenurutSunardi et al. (2007) kulit batang dari tumbuhan kepel memiliki aktivitasantiagregasi platelet.Pada zaman dahulu buah kepel sering dikonsumsi oleh putri keraton di Yogyakarta untuk mengurangi bau badan. Hal ini menjadi dasar pemikiran bahwa buah kepel memiliki potensi sebagai deodoran oral yaitu sediaan yang dapatmenurunk an kadar senyawa odoran yang dihasilkan oleh tubuh melalui aplikasi per oral. B. Ciri-Ciri Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) mempunyai tinggi hingga 25 m dengan diameter batang mencapai 40 cm. Pada kulit batangnya terdapat benjolan-benjolan. Benjolan-benjolan ini merupakan bekas tempat bunga dan buah karena bunga dan buah kepel memang muncul di batang pohon bukannya di pucuk ranting atau dahan. Daun Kepel tunggal, lonjong meruncing dengan panjang antara 12 – 27 cm dan lebar 5 – 9 cm. Warna daun Kepel hijau gelap. Bunga berkelamin tunggal, harum. Bunga jantan terdapat pada batang bagian atas atau cabang yang tua bergerombol antara 8 sampai 16. Sedangkan bunga betina hanya terdapat pada batang bagian bawah. Buah Kepel tumbuh memenuhi batang pohonnya. Bentuk buah Kepel bulat lonjong dengan bagian pangkal agak meruncing. Warna buah Kepel (Stelechocarpus burahol) coklat agak keabu-abuan, dan ketika sudah tua akan berubah menjadi coklat tua. Daging buah berwarna agak kekuningan sampai kecoklatan membungkus biji yang berukuran cukup besar. Rasa buah Kepel manis. C. Filosofi dan Manfaat Buah Kepel (Stelechocarpus burahol) yang buahnya seukuran kepalan tangan orang dewasa mempunyai filosofi sebagai perlambang kesatuan dan keutuhan mental dan fisik karena seperti tangan yang terkepal. Buah Kepel sejak zaman dahulu telah dipergunakan oleh para putri keraton sebagai penghilang bau badan dan pewangi badan. Selain itu juga dipercaya sebagai salah satu sarana kontrasepsi sebagai sterilitas wanita (KB). Daging buah kepel dipercaya mempunyai khasiat memperlancar air kencing, mencegah inflamasi ginjal. Kayu pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) dapat digunakan sebagai bahan industri atau bahan perabot rumah tangga dan bahan bangunan yang tahan lebih dari 50 tahun. Daun kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat. Lalap daun kepel mampu menurunkan kadar kolesterol. Sebuah ironi, pohon Kepel yang sarat filosofi dan manfaat lagi digemari oleh para putri keraton justru pohon tersebut menjadi langka dan terancam punah lantaran rakyat jelata takut kuwalat jika ikut menanamnya. Adakah ini menyiratkan kepada kita bahwa kita tidak boleh terlalu menggantungkan asa pada para penguasa. Kitalah, segenap rakyat yang bisa menentukan lestari tidaknya alam ini termasuk pohon Kepel, pohon Burahol. D. Habitat dan Persebaran Pohon Kepel atau Burahol tersebar di kawasan Asia Tenggara mulai dari Malaysia, Indonesia hingga Kepulauan Solomon bahkan Australia. Di Indonesia, terutama di Jawa, Pohon Kepel mulai jarang dan langka. Pohon Kepel dapat tumbuh di habitat yang berupa hutan sekunder yang terdapat di dataran rendah hingga ketinggian 600 mdpl.
  • 11. E. Konservasi Pohon Kepel Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) menjadi salah satu pohon yang langka. Kelangkaan tanaman ini lebih disebabkan oleh adanya anggapan pohon ini sebagai pohon keraton yang hanya pantas di tanam di istana. Rakyat jelata, khususnya masyarakat Jawa akan merasa takut mendapatkan tuah (kuwalat) jika menanam pohon ini. Selain itu, sebagian masyarakat juga merasa buah ini malas untuk membudidayakannya. Meskipun memiliki rasa yang manis tetapi sebagian besar isi buah dipenuhi biji sehingga mengurangi minat orang untuk membudidayakannya. Kini, pohon langka ini masih dapat ditemui di kawasan keraton Yogyakarta, TMII, Taman Kiai Langgeng Magelang, dan Kebun Raya Bogor.
  • 12. 3. TANAMAN GLODOKAN Polyalthia longifolia merupakan tumbuhan evergreen yang berasal dar India, umumnya ditanam karena keefektifannya dalam mengurangi polusi suara. Kenampakan pohon ini berupa piramida simetris dengan cabang seperti pendulum dan daun lanset dengan tepi bergelombang. Pohon ini dapat tumbuh hingga mmencapai 30 kaki. Menurut Singh (2008), Glodokan tiang atau yang disebut Ashok adalah tumbuhan asli India da Srilanka. Namun, nama Ashok merupakan nama yang telah banyak dikenal di India Utara, meskipun nama Ashok tersebut berasal darinama Sita Ashok. Pohon ini dapat mencapai tinggi hingga 25 kaki dan membentuk bangun kolumnar. Daunnya glossy berwarna hijau, panjang, dengan tepi daun bergelombang. Ashok umumnya terlihat seperti pohon yang dipenuhi daun sehingga sulit terlihat batangnya, tetapi kadang-kadang cabangnya tidak terumbai ke bawah melainkan horizontal sehingga batangnya dapat terlihat dengan jelas. Tumbuhan ini memiliki banyak nama, diantaranya Ashoka atau Devadaru dalam Sansekerta, Debdaru di Bengali dan India, Asopalav (Gujarati), falseashoka, Indian mast tree, Indian fir tree, glodogan tiang (Indonesian). Nettilinkam(Tamil). Daunnya bagus untuk dijadikan dekorasi ornamental dan digunakan pada perayaan festival. Pohonnya dapat dipotong menjadi berbagai bentuk. Daun yang mengandung 22 senyawa kimia yang bersifat toksik. Polyalthia longifolia ditanam sebagai ornamen, di tepi jalan dan pohon peneduh,biasanya ditanam di ketinggian kurang dari 1200 m dpl. Habitus terna tahunan, tinggi lebih kurang 1 meter. Batang semu, tegak, lunak, dan warna putih kehijauan. Perbungaan bentuk payung, pangkal mahkota berdekatan membentuk corong, warna putih, putik panjang, warna ungu, kepala sari warna jingga. Buah kotak, bulat telur . Tanaman ini memiliki kandungan kimia seperti Likorina, Krinidina, Hemantamina, Krinamina. berkhasiat sebagai Analgesik, Antibengkak, Ekspektoran.
  • 13. Akar pada glodokan ini cukup menembus ke dalam, tidak dangkal, tetapi juga tidak menjalar dengan ekstensif yang bisa mengganggu struktur seperti trotoir, jalan dan bangunan di dekatnya. Sehingga selain terdapat di hutan kota, pohon ini biasa ditanam di sepanjang pinggiran jalan sebagai peneduh jalan. Pohon Glogok atau juga di sebut pohon glodokan tiang mempunyai istilah latin Polyalthea longifolia adalah jenis tanaman yang banyak di tanam di pinggir jalan atau dalam taman – taman rumah. Manfaat dari tumbuhan ini adalah sebagai pohon peneduh. Habitat dari tanaman ini terdapat di Dataran rendah dengan tanah yang gembur. A. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Glodokan dalam tatanama sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman glodokan diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Magnoliidae Ordo : Magnoliales Famili :Annonaceae Genus :Polyalthia Spesies : Polyalthia longifolia Sonn. (Cakmus,2012) Nama Umum Indonesia:Glodokan Inggris :False ashoka, ashoka tree Glodokan mempunyai bentuk daun yang panjang dan ujungnya menyempit, tepinya berombak berwarna hijau mengilat. Panjang daun antara 15 – 20 cm. bentuk tanaman ini menyerupai kerucut, menjulang tingi bisa mencapai 20 m bahkan lebih.dari ketiak daun atau ranting muncul bunga majemuk yang menghasilkan buah berwarna kuning kehijauan, bentuknya bulat, besarnya kira-kira 2 cm. biji yang sudah tua dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman. Bisa juga dengan mencangkok dari cabang yang sudah tua. (Emir, 2006:49) Berdasarkan karakteristik umum glodokan tersebut sesua dengan hasil pengamata kami, yaitu daun glodokan berwarna hijau dan merupakan daun tungal. Daun glodokan yang
  • 14. kami amati tersebut mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tepi daun tidak rata. Tepi daun yang tidak rata tersebut berbentuk seperti gelombang. B. Manfaat Tumbuhan Tanaman Glodokan memiliki berbagai kemanfaatan bagi masyarakat antara lain : a. Daunnya bagus untuk dijadikan dekorasi ornamental dan digunakan pada perayaan festival. b. Pohonnya dapat dipotong menjadi berbagai bentuk. c. Daun yang mengandung 22 senyawa kimia yang bersifat toksik. d. Ditanam sebagai ornamen, di tepi jalan dan pohon peneduh. e. Kandungan kimianya seperti Likorina, Krinidina, Hemantamina, Krinamina. berkhasiat sebagai Analgesik, Antibengkak, Ekspektoran.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA  http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28638/4/Chapter%20II.pdf  http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37571/4/Chapter%20II.pdf  http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26078/4/Chapter%20II.pdf  http://naturindonesia.com/index.php  https://plus.google.com/116310855990755089841/posts/JmcKkSXUexo  http://indoplasma.or.id/publikasi/prosiding/sdg2015/29-Retno%20Utami%20Hatmi- Yogyakarta.pdf